Senin, 06 Juni 2022


KABARPROGRESIF.COM: (Palembang) Pemerintah Indonesia beberapa hari lalu telah resmi melakukan penghapusan kepegawaian honorer.

Hal ini telah disetujui berdasarkan surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo, Nomor B/185/M.S.02.03/2022 tertanggal 31 Mei 2022.

Surat Keputusan ini berbunyi bahwa penataan Aparat Sipil Negara (ASN) sesuai dengan ketentuan yang berlaku diminta untuk dilakukan penataan, yang dimaksud yakni penataan pegawai non-ASN.

Merespon hal ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Ratu Dewa, berjanji akan menjadi garda terdepan memperjuangkan nasib ribuan tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, terkait surat dari Kementerian Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

Ia mengatakan, dirinya bersama Dinas Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Palembang akan mengkomunikasikannya dengan KemenPANRB.

"Saya sudah minta kepada KemenPANRB untuk diberikan suatu pertimbangan melalui surat secara formal nanti dengan beberapa alasan, karena secara non tekhnis kita cukup terbantu dengan tenaga honorer ini," ungkap Dewa ketika diwawancarai, Senin (06/06).

Menurutnya, keberadaan honorer di lingkungan Pemkot Palembang sangat dibutuhkan, terlebih kinerja honorer ini menjadi ujung tombak dalam pemerintahan.

“Ya hal ini juga (masalah honorer) sudah pernah dibahas melalui Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi). Berdasarkan surat edaran dari Kemenpan RB kita diberikan batas waktu untuk menyelesaikannya sampai tanggal 28 November 2023,” ungkapnya.

Dewa berujar, seluruh tenaga honorer bakal pihaknya usulkan supaya direkrut menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Tidak hanya tenaga pendidikan dan kesehatan saja yang menjadi prioritas usulan, namun kita usulkan juga dari formasi lain juga agar mereka bisa direkrut menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Bandar Lampung) Tenaga honorer atau pegawai non-Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Bandar Lampung yang dapat ditarik menjadi pegawai alih daya atau outsourcing jumlahnya sekitar 1.057 orang.

"Hanya sekitar 1.057 orang saja yang mungkin bisa diangkat menjadi tenaga outsourcing, bila honorer dihapuskan pada tahun depan," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandar Lampung, Herliwaty di Bandar Lampung, Senin 6 Juni.

Dia mengungkapkan, saat ini jumlah tenaga honorer yang bekerja di lingkungan Pemkot Bandar Lampung kurang lebih sebanyak 5.000 orang yang tersebar di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).

"Honorer kita tersebar hampir di seluruh OPD, dimana sebaran terbesar ada di tenaga kebersihan Dinas Lingkungan Hidup, personel Satpol PP, personel BPBD dan tenaga kesehatan," tuturnya.

Menurutnya, jumlah honorer yang mungkin diangkat menjadi outsourcing merujuk pada data yang berada pada masing-masing OPD dan mereka (honorer) pun masih aktif bekerja hingga saat ini.

"Jadi 1.057 orang tersebut ada yang bekerja bekerja di tenaga kebersihan, pengemudi dan satuan pengamanan, ya kurang lebih angka segitu yang bisa di-outsourcing," katanya.

Sebelumnya, pemerintah berencana menghapus tenaga honorer pada tahun 2023 dan sebagai gantinya, alih daya akan digunakan sebagai penunjang tugas aparatur sipil negara.

Tenaga alih daya yang akan dipakai adalah tenaga pelaksana pekerjaan mendasar, seperti tenaga kebersihan, pengemudi dan satuan pengamanan. 

Hal tersebut sesuai dengan surat edaran dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpAN RB), Tjahjo Kumolo dengan nomor B/165/M.SM.02.03/2022 yang diterbitkan 31 Mei 2022 kemarin mengenai Status Kepegawaian di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Eri Cahyadi mendesak Kapolrestabes Surabaya untuk segera mempercepat proses hukum terhadap petinggi Satpol PP yang diduga menjual barang hasil penertiban yang tersimpan di gudang penyimpanan Jalan Tanjung Sari Baru 11-15 ke orang lain hingga ratusan juta rupiah.

"Saya nyuwun (minta) tolong dari Kapolrestabes untuk mempercepat. Biar kasus ini tidak lama," harap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di rumah kelahiran Bung Karno jalan Pandean Surabaya, Senin (6/6).

Desakan itu menurut Wali Kota Eri agar masyarakat tak memberikan stempel negatif terhadap aparat pemerintah lainnya yang benar-benar mengabdi untuk kepentingan umat.

Selain itu juga dapat menimbulkan efek jera serta Pemkot Surabaya segera menjatuhkan sanksi sesuai dengan perbuatannya.

"Kalau kasus ini ngambang lama, ini jadi tidak bagus buat pemkot memberikan pelayanan. Kalau melakukan sanksinya harus dijalankan tidak ada diselesaikan secara ringan. Karena PNS ini menjadi panutan. Pemerintah kota ini menjadi pengayom bagi umat, malah memberikan masalah," tegasnya.

Maka dari itu, sekali lagi Wali Kota Eri meminta pihak kepolisian segera merampungkan proses pengusutannya.

"Saya nyuwun tolong sama kapolrestabes," pintanya.

Saat didesak berapa orang yang terlibat dalam penjualan barang sitaan tersebut. Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya belum mengetahuinya.

Ia mengaku belum menerima laporan dari Inspektorat Surabaya.

"Saya belum tau, tapi dari teman-teman inspektorat. Juga belum ada laporan dari polrestabes. Biarkan ini berjalan," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Komisi III DPR menggelar rapat kerja (raker) dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna H Laoly , Senin (6/6/2022). 

Salah satu yang disoroti adalah dugaan praktik jual beli kamar tahanan di Lapas Kelas I Kota Tangerang yang terungkap dalam persidangan di Pengadilan Negeri Kota Tangerang beberapa waktu lalu.

"Di Pengadilan itu terungkap bahwa ada biaya Rp5.000 per minggu untuk bisa tidur di Aula Lapas, dan ada biaya sewa kamar sebesar Rp1 juta sampai Rp2 juta. Biaya-biaya ini mungkin nanti bisa menjadi gambaran dari Pak Menteri dan Pak Dirjen Lapas bahwa memang ke depan harus sudah mulai ditertibkan tetapi dengan ditambahnya anggaran," kata Anggota Komisi III DPR Rano Al Fath di Raker Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (6/6/2022).

Rano meminta agar Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) untuk memperhatikan kesejahteraan sipir dan petugas di lapas. 

Menurutnya, banyaknya masalah yang terjadi di lapas disinyalir lantaran para pegawai lapas yang belum mendapatkan kesejahteraan.

"Ini penting sekali karena kita tahu bahwa banyak sekali masalah yang ada di lapas, bahkan peredaran narkoba misalnya, atau over kapasitas. Ini mungkin juga bisa disebabkan dari para pegawai-pegawai yang belum mendapatkan kesejahteraan," katanya.

Menanggapi hal itu, Menkumham Yasonna H Laoly menyampaikan terima kasih dan akan ia sampaikan ke dirjen terkait. 

Menurutnya, kutipan uang di dalam penjara merupakan masalah klasik.

"Terima kasih nanti kami sampaikan ke Dirjen tentang kutipan-kutipan, klasik juga ini, dan kita terus melakukan penindakan-penindakan. Kalau ada Pak, jangan segan-segan WA (Whatsapp) ke Dirjen ini akan langsung kita tindaklanjuti," kata Yasonna.



KABARPROGRESIF.COM: (Jombang) Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf Unang Sudargo meninjau kondisi terkini Stadion Merdeka yang berada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Selain Danrem, Stadion itu ternyata mendapat perhatian juga dari Kasdam V/Brawijaya, Brigjen TNI Piek Budyakto.

Pengecekan itu dilakukan guna memastikan jika kondisi Stadion Merdeka dinyatakan siap pakai. Pasalnya, Stadion tersebut rencananya akan dijadikan arena pelaksanaan Liga Santri.

Setiap sudut area Stadion pun, tak luput dari adanya peninjauan yang dilakukan oleh Kasdam dan Danrem.

“Terutama soal fasilitas. Dan pastinya, selama turnamen itu berjalan protokol kesehatan harus betul-betul diberlakukan,” kata Danrem. Senin, 6 Juni 2022.

Beberapa fasilitas, kata Kolonel Unang, masih perlu dilakukan perawatan. Fasilitas itu, meliputi mistar gawang hingga tribun bagi para supporter. “Nanti akan kita lengkapi dengan adanya pagar demonstrasi,” ungkap Danrem. (Penrem 082/CPYJ)



KABARPROGRESIF.COM: (Tulungagung) Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulungagung menetapkan direktur PT Kya Graha, AK (42) sebagai buronan.

Langkah itu diambil, setelah perempuan yang sering menjadi kontraktor proyek di Pemkab Tulungagung ini tiga kali mangkir dari pemanggilan penyidik Kejari Tulungagung.

Sebelumnya AK telah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara dugaan korupsi di peningkatan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung.

"Secara resmi AK telah kami mohonkan menjadi DPO (daftar pencarian orang)," terang Kasi Intelijen Kejari Tulungagung, Agung Tri Radityo, Senin (6/6/2022).

Agung menambahkan, pemanggilan ketika kepada AK dilakukan pada April 2022.

Karena tiga kali dipanggil tidak datang, pihaknya berupaya mendatangi kediamannya di Desa Kauman, Kecamatan Kauman.

Petugas juga melakukan verifikasi domisili kepada Ketua RT setempat.

"Penjelasan ketua RT, yang bersangkutan sudah tidak domisili di situ. Tidak ada yang tahu dimana domisilinya," ujar Agung.

Atas dasar itu, Kejari mengajukan penetapan DPO ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur pada minggu lalu.

Selanjutnya Kejati yang akan meneruskan ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

Nantinya Kejagung yang akan berkoordinasi dengan Kepolisian, untuk sama-sama mencari AK.

"Jadi lintas instansi, baik Kejaksaan maupun Kepolisian nantinya terlibat dalam proses pencariannya. Mana yang lebih cepat, supaya AK lekas ditangkap," tegas Agung.

Selain menetapkan sebagai DPO, Kejari Tulungagung juga mengajukan cekal.

Hal ini untuk mencegah AK jika yang bersangkutan akan bepergian ke luar negeri.

Pengajuan cekal telah diajukan ke Kejati Jatim sekitar dua minggu lalu, dan nantinya akan diteruskan ke Kejagung dan Imigrasi.

"Yang bisa melakukan cekal adalah imigrasi, karena itu koordinasinya lewat Kejagung. Cekal berlaku selama 6 bulan, kemudian bisa diperpanjang lagi," papar Agung.

Lebih jauh Agung mengungkapkan, penetapan DPO ini merugikan AK. Sebab sikap ini dinilai sebagai perilaku tidak kooperatif selama proses hukum.

Sikap ini juga bisa menjadi pertimbangan hukum untuk memperberat tuntutan.

"Dia yang rugi karena proses hukumnya jadi lambat. Selain itu dia bisa dinilai tidak kooperatif dan jadi pertimbangan untuk memperberat saat penuntutan," ungkas Agung.

Disebutkan, AK selalu mangkir setiap kali ada panggilan pemeriksaan sebagai tersangka.

Dalam alasannya, AK melampirkan surat keterangan sakit dari sebuah rumah sakit di Jakarta.

Kasus ini bermula dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tahun 2019, karena ada kelebihan bayar dari empat proyek peningkatan jalan di Dinas PUPR Tulungagung.

Masing-masing ruas jalan Jeli-Picisan, Sendang-Penampihan, Tenggong-Purwodadi dan Boyolangu-Campurdarat.

Kelebihan bayar terjadi karena hasil pekerjaan di bawah spesifikasi, namun negara tetap membayar penuh.

Saat itu PT Kya Graha selaku kontraktor diminta mengembalikan kelebihan bayar senilai Rp 2,2 miliar.

AK selaku sebagai direktur PT Kya Graha tidak memanfaatkan masa sanggah dan tidak mau mengembalikan seperti klaim BPK RI.

Unsur pidana korupsi pun terpenuhi, karena ada kerugian keuangan negara dalam perkara ini.

Kejari Tulungagung yang menangani perkara ini kemudian menggandeng Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur untuk menghitung ulang kerugian.

Hasilnya terdapat peningkatan kerugian dari hitungan BPKP menjadi Rp 2,4 miliar.



KABARPROGRESIF.COM: (Sidoarjo) Sebanyak 20 rumah Restorative Justice (RJ) di Kabupaten Sidoarjo diresmikan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur Mia Amiati, Senin (6/6).

Peresmian rumah RJ kolaborasi Kejari Sidoarjo dengan desa dan kelurahan itu digelar di Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo dan terhubung via zoom dengan 20 desa dan kelurahan yang ada rumah RJ tersebar di 18 Kecamatan se-Kabupaten Sidoarjo.

“Mengapa ini istilahnya ada rumah (rumah RJ), agar ini bersifat universal dan bisa untuk kepentingan umum,” ucap Kajati perempuan pertama di Jatim itu.

Mia mejelaskan, rumah RJ ini merupakan upaya kejaksaan bisa menyentuh kepada masyarakat agar bisa memfasilitasi masyarakat untuk masalah hukum yang bisa dihentikan penuntutannya dengan Restorative Jaustice.

“Jadi ini ada wadahnya, ada ruangannya dan ada rumahnya. Dalam prakteknya, tentu ada aturan dari Peraruran Jaksa Agung Nomor 15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif,” jelasnya.

Lebih jauh menurut dia, sampai saat ini terhitung sudah ada 169 rumah restorative justive berdiri di 38 kabupaten dan kota di Jatim, termasuk di Kabupaten Sidoarjo ini.

“Jawa Timur menempati ranking pertama di Indonesia,” ungkapnya.

Ia menyebut, hingga saat ini terhitung sudah ada 60 kasus di seluruh Jawa Timur yang diselesaikan lewat program ini. 

Sisanya ada sekira tujuh perkara yang ditolak karena dianggap tidak layak mendapat restorative justivce.

Sementara, Rumah RJ di Kabupaten Sidoarjo masuk kategori luar biasa dibanding wilayah lain. Secara bersamaan langsung meresmikan 20 rumah restorative justice. Beda dengan daerah lain yang hanya satu atau dua saja.

Untuk perkara yang sudah dilakukan restorative justice di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 3 perkara. Namun dari tiga perkara itu hanya dua yang berhasil di restorative justice.

Dua perkara adalah kasus KDRT dan kasus pencurian ponsel yang sudah diselesaikan lewat restorative justice, dan satu perkara penggelapan BPKB yang tidak bisa diselesaikan.

“Karena ada beberapa persyaratan yang kurang diantaranya korban tidak mau di upayakan damai,” kata Kajari Sidoarjo Ahmad Muhdhor dengan didampingi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dan pejabat terkait.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Internal Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ternyata tidak sedang baik-baik saja. 

Setelah kasus oknum petinggi Satpol PP Surabaya yang diduga menjual hasil barang penertiban.

Kini muncul lagi oknum ASN di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya diduga jadi mafia perizinan. 

Kasus ini sungguh miris di tengah Pemkot Surabaya lagi gencar-gencarnya menggunakan pelayanan online demi memberantas mafia perizinan. 

Adanya informasi yang beredar luas dikalangan jajaran  tersebut dari salah satu korban mafia perizinan mengaku ke sejumlah ASN Pemkot Surabaya.

Ia mengaku sangat kecewa dengan oknum ASN tersebut.

"Jadi, korban ini sangat kecewa. Karena awalnya ketika mengurus perizinan sudah senang banget bisa mendapatkan izin outletnya itu. Tapi ternyata ketika dicoba barcode-nya tidak bisa, dan ternyata SIUP yang diberikan juga bukan milik outletnya itu, jelas ini mafia perizinan yang sudah beraksi. Satu sisi dia sudah terlanjur keluar uang, tentulah sangat kecewa," kata sumber sambil mewanti-wanti namanya agar tak dipublikasikan, Senin (6/6).

Menurutnya, korban ini mengurus kepada salah satu oknum ASN di Dinkopdag yang menjanjikan bisa membereskan perizinan outletnya itu. 

Korban ini percaya karena oknum ini juga ikut menjadi salah satu tim saat melakukan pembinaan kepada sejumlah outlet. 

“Jadi, ketika ada outlet, baik hotel atau pun restoran dan kafe yang tidak bisa mengurus perizinannya, disitulah dia mulai menjalankan aksinya. Si oknum ini mendatangi secara pribadi outlet tersebut keesokan harinya atau hari-hari berikutnya, lalu dia menjanjikan proses penerbitan surat izin, tentunya dengan nominal yang sudah dinegosiasikan. Kalau harganya deal, lalu oknum ini menjalankan aksi busuknya,” kata dia. 

Ia juga yakin korban dari oknum ASN ini tidak hanya satu outlet saja. 

Namun, sudah ada beberapa outlet yang menjadi korbannya. 

Oleh karena itu, ia berharap pihak Inspektorat Pemkot Surabaya dan pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus mafia perizinan ini. 

Sebab, ini sangat berbahaya bagi Pemkot Surabaya ke depannya. 

“Saya heran, pendapatannya sebagai ASN Pemkot Surabaya sudah banyak, kok masih tega menjadi mafia perizinan, apa dia lupa sumpah dan janjinya sebagai ASN. Sungguh miris!” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos membenarkan bahwa ada salah satu stafnya yang bermain dengan perizinan. 

Namun, ia mengaku belum bisa menyampaikan informasi lebih lanjut karena hingga saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut. 

“Iya itu benar, tapi kami mohon izin untuk mendalami dulu,” kata Bang Yos-sapaan Fauzie Mustaqiem Yos. (arf)

Minggu, 05 Juni 2022


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemkot Surabaya kembali menambah satu destinasi wisata di Kota Pahlawan. Saat ini, Pemkot tengah merombak rumah kelahiran Bung Karno di kawasan Pandean menjadi sebuah Museum.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, bahwa rumah di Jalan Pendean Gang IV No. 40 ini akan dilengkapi sejumlah artefak hingga ornamen pendukung. 

Museum ini akan menceritakan berbagai kisah perjuangan Bung Karno sejak lahir di Surabaya hingga sukses menjadi Proklamator Kemerdekaan Indonesia.

"Lokasi rumahnya tetap. Justru, kami tambah dengan menaruh museum di sini. Kami jadikan wisata sejarah baru di Surabaya," kata Wali Kota Eri saat mengunjungi kawasan ini, Minggu (5/6).

Saat ini, proses pemugaran bangunan aset Pemkot ini masih dilakukan. Ditargetkan, bisa resmi dibuka dalam waktu yang tidak lama.

Nantinya, Rumah Kelahiran Bung Karno akan dirangkai dengan tempat wisata sejarah lainnya yang ada di kawasan ini. Konsep yang disiapkan adalah Kampung Kebangsaan.

Mengingat, tidak jauh dari rumah ini ada rumah HOS Cokroaminoto yang berada Jalan Peneleh gang VII Nomor 29-31, tempat kos Bung Karno selama sekolah. Juga Langgar Dhuwur, masjid berusia 2 abad di kawasan ini yang disebut sebagai tempat mengaji Bung Karno.

Sebelumnya, rumah kediaman H. O. S. Tjokroaminoto telah diresmikan menjadi museum oleh Pemerintah Kota Surabaya sejak 27 November 2017. 

"Di rumah HOS Cokroaminoto, Bung Karno juga sempat kos saat bersekolah di HBS (Hoogere Burgerschool Surabaya)," kata Alumni Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) ini.

Dengan menjadi sebuah museum, siswa sekolah hingga wisatawan umum bisa belajar kehidupan Bung Karno. Sehingga, akan sekaligus meneladani semangat Bung Karno.

"Semangat beliau bisa masuk ke dalam jiwa anak muda. Apalagi, Surabaya terkenal sebagai Kota Pahlawan. Selain Bung Karno, juga ada Bung Tomo dan pahlawan lainnya yang menggelorakan semangat melawan penjajahan," katanya.

"Meskipun raga Bung Karno tiada, semangat Proklamator tak pernah padam. Sebaliknya terus berkobar," kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Ideologi Bung Karno dalam memerdekakan Indonesia sudah seharusnya menjadi pelecut generasi milenial untuk berjuang. 

"Kita harus berjuang agar merdeka dari kemiskinan dan pengangguran," katanya.

Nantinya, kawasan ini juga akan ditambah sentra UMKM. "Selain produsen makanan, kami ajak para pengerajin cenderamata seputar Bung Karno," katanya.

Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono pun mendukung program Pemkot. Bagi Adi, sudah selaiknya para anak muda meneladani semangat Presiden pertama RI ini.

"Pelestarian sejarah harus dilakukan dan menjadi hal yang harus dijaga. Sehingga, anak muda senantiasa sadar. Bahwa Bung Karno dilahirkan dan digembleng di Peneleh, sehingga Surabaya ini memang merupakan dapur pergerakan nasional Indonesia," kata Adi.

"Di rumah inilah, Bung Karno dilahirkan saat matahari mulai menyingsing di ufuk timur. Sehingga, beliau dikenal sebagai Sang Putra Fajar," kata politisi PDI Perjuangan ini.

Anggota DPR RI Andreas Hugo Pareira juga memberikan apresiasi. Baginya, ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan internasional.

"Selain wisatawan lokal, warga mancanegara juga harus tahu bahwa di Surabaya dan di rumah ini Bung Karno dilahirkan," pungkas Andreas yang juga Ketua Panitia Nasional Bulan Bung Karno DPP PDI Perjuangan ini. 


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berhasil menangkap dua pelaku kasus pengeroyokan di tol dalam kota arah Cawang, Jakarta. Aksi pengeroyokan para pelaku terhadap seorang pemuda bernama Justin Frederick itu viral di media sosial.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengky Haryadi mengatakan pihaknya sudah berhasil mengamankan dua pelaku dan langsung diperiksa.

"Sudah (ditangkap). Keduanya kita amankan, kita periksa malam ini," kata Hengky, Minggu (5/6).

Hengki menyampaikan, hingga kini dua pelaku tersebut masih dalam proses pemeriksaan secara intensif. Dia mengatakan dua pelaku juga sudah ditahan. "Kita akan tangkap dan tahan sesuai kapasitasnya," ujarnya.

Dalam kasus ini, korban kasus pengeroyokan bernama Justin Frederick membuat laporan ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor: LP/B/2720/VI/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 4 Juni 2022. Saat membuat laporan, korban juga membawa bukti sebuh video dirinya yang dianiaya dua pelaku.

"Iya benar. TKP di ruas Jalan Tol Dalam Kota dekat Gerbang Tol Tebet arah Cawang," ujar Kabid Humas Polda Metro Kombes Endra Zulpan, dikutip dari Antara, Minggu, 5 Juni 2022.

Zulpan menyampaikan kasus ini ditangani Ditreskrimun Polda Metro Jaya. Pun, dalam video yang beredar di media sosial, tampak seorang pria dianiaya di tol dalam kota arah Cawang. 

Salah satu uang mengunggah adalah akun Instagram @merekamjakarta dengan video berdurasi 35 detik.

Korban di video tersungkur ke jalan setelah mendapatkan beberapa pukulan dari salah satu pelaku yang mengenakan jas merah marun.

Menurut Zulpan, pemicu peristiwa ini karena diawali serempeten mobil korban dengan pelaku. Peristiwa itu terjadi sekitar Sabtu kemarin sekitar pukul 12.40 WIB.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Polisi telah menangkap dua pengendara mobil Nissan X-Trail dengan nomor polisi B 1146 RFH yang memukul anak politikus PDIP Indah Kurniawati, Justin Frederick, 24, di Tol Gatot Subroto, Jakarta.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan kedua pengendara yang ditangkap berinisial AF dan FM. Ia mengatakan FM telah ditetapkan sebagai tersangka terkait pemukulan tersebut dan kini ditahan di Polda Metro Jaya.

"Sudah diamankan 2 orang, kemudian 1 orang sudah ditetapkan tersangka dan ditahan," kata Hengki, Minggu (5/6).

Hengki belum membeberkan lebih lanjut terkait motif pemukulan tersebut. Ia mengatakan nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.

Sebelumnya, pemukulan terhadap Justin di Tol Gatot Subroto atau Dalam Kota terjadi pada Sabtu (4/6) sekitar pukul 12.40 WIB. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan awalnya mobil yang dikemudikan korban melaju dari arah Jakarta Timur. 

Saat tiba di lokasi kejadian, pengemudi Nissan berpelat RFH memotong jalur korban. Imbasnya, kendaraan korban dan pelaku serempetan.

"Dari sebelah kiri ada terlapor yang mengendarai mobil Nissan memotong laju kendaraan dan mengakibatkan mobil pelapor terserempet mobil terlapor," katanya.

Pengemudi pelat RFH turun dari mobilnya menghampiri kendaraan pelapor. Pelapor juga turun dari kendaraannya. Setelah itu terjadilah pemukulan tersebut.

Zulpan mengatakan setelah kejadian itu, korban melapor ke Polda Metro Jaya. Zulpan mengatakan korban mengalami sejumlah luka di bagian wajah hingga punggung.

"Pelapor mengalami luka atau menimbulkan rasa sakit pada wajah di bawah mata kanan, leher, di sekitar ketiak kanan, jari tangan, hidung, mulut, dan sekitar punggung," katanya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku agak kaget mendengar adanya oknum petinggi Satpol PP yang diduga menjual hasil barang penertiban yang tersimpan di gudang penyimpanan Jalan Tanjung Sari Baru 11-15, Kecamatan Sukomanunggal ke orang lain hingga ratusan juta rupiah.

Apalagi kasus tersebut hingga berujung ke ranah hukum.

"Terkait dengan satpol PP yang dikabarkan, saya sudah sampaikan ada laporan dari Kasatpol PP ke Polrestabes Surabaya," kata Wali Kota Eri ditemui di Rumah Kelahiran Bung Karno jalan Pandean, Minggu (5/6).

Bahkan mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini memuji langkah tegas Kepala Satpol PP Surabaya.

Selain kasus ini dibawa ke ranah hukum juga dilaporkan ke Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) Kota Surabaya.

"Dan saya juga menyampaikan ini melanggar aqidah agama sehingga proses itu berjalan. Selain proses pidana juga proses inspektorat terkait dengan kepegawaian, kedisiplinan juga sudah berjalan," ujarnya.

Maka dari itu, Wali Kota Eri meminta kepada Polrestabes Surabaya dan APIP agar mengusut tuntas kasus ini.

Sebab jajaran Pemkot Surabaya menjadi panutan dari masyarakat kota pahlawan.

"Dan ini harus dijalankan tidak boleh berhenti. Karena apa, pemerintah hari ini berjaung habis-habisan hanya untuk satu. Untuk kepentingan umat membahagiakan kebangkitkan perekonomian. Kalau kita sudah menjadi contoh yang tidak bagus, bagaimana masyarakat kita ini bisa menjadi baik kalau pemerintahnya bagian dari pemerintah, oknum ini memberikan contoh yang tidak baik," ungkapnya.

Seharusnya menurut Wali Kota Eri, oknum petinggi Satpol PP Kota Surabaya yang diduga melakukan perbuatan tercela itu membantu mensukseskan program Pemerintah kota bukan malah sebaliknya.

"Dan seharusnya berkorban untuk kepentingan umat malah untuk kepentingan diri sendiri. Sehingga pemeriksaan ini terua berjalan baik melalui inspektorat maupun pidananya di polrestabes, Sehingga ini memberi pelajaran," pungkasnya.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive