Kamis, 13 Oktober 2022


KABARPROGRESIF.COM: (Sarmi, Papua) Kodim 1712/Sarmi bersama Satgas teritorial Kodim menggelar patrol rutin di sejumlah kawasan yang ada di Mamberamo Hulu, Kabupaten Sarmi, Papua.

Patroli rutin itu, dilakukan guna mewujudkan keamanan dan stabilitas wilayah sekaligus terwjudnya masyarakat tertib dan patuh hukum.

Hal itu, dikatakan oleh Dandim 1712/Sarmi, Letkol Inf Emanuel Setyo Kristiawan ketika dikonfirmasi terkait keberadaan patroli rutin yang dilakukan oleh aparat TNI di wilayah teritorialnya.

“Anggota Kodim dan Satgas teritorial itu juga menjalin sinergitas dengan warga melalui komsos,” ujar Dandim. Kamis, 13 Oktober 2022.

Letkol Emanuel menambahkan, selain mewujudkan stabilitas dan kondusifitas wilayah, menurutnya, patroli di masyarakat itu dilakukan dengan harapan bisa meningkatkan sinergitas antara TNI dengan masyarakat.

“Khususnya, bersinergi dalam menjaga keamanan wilayah,” bebernya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku telah menyiapkan tiga nama calon pengganti Hendro Gunawan untuk menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya.

Tiga nama yang merupakan pejabat Pemkot Surabaya itu sudah diajukan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).

Hendro Gunawan tergusur dari jabatannya sebagai Sekretaris Daerah Kota (Sekda) Surabaya saat terjadi pelantikan 320 pejabat pemkot setempat, Rabu (12/10) kemarin.

"Iya tiga nama," kata Wali Kota Eri, Kamis (13/10).

Namun sayangnya, siapa tiga nama pejabat Pemkot Surabaya yang akan menduduki jbatan sebagai Plt Sekda Kota Surabaya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini enggan menjelaskan.

Ia hanya menyatakan bila tiga nama yang diusulkan tersebut merupakan orang-orang pilihan yang kaya akan pengalaman.

"Pokoknya yang terbaik lah. engkok (nanti) lah temen-teman. Dilihat besok kan," jelasnya.

Menurut Wali Kota Eri, tiga nama pejabat Pemkot Surabaya yang akan menggantikan Hendro Gunawan dapat menjalankan amanah sebaik-baiknya.

"Yang penting aatu, gawe (untuk) kepentingan umat. Yang kedua memberikan yang terbaik," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan rotasi dan pelantikan pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawasan dan fungsional di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di Graha Sawunggaling, Rabu (12/10). 

Ia pun merotasi dan melantik sebanyak 320 pejabat pemkot.

Alasan para pejabat dilantik dan di rotasi yakni pertama, untuk mendekatkan dengan rumahnya masing-masing, karena pelayanan itu bisa maksimal kalau pejabat itu didekatkan dengan rumahnya atau wilayahnya.

“Kemarinnya ada salah satu pejabat yang sebenarnya pintar, tapi karena rumah dan tempat kerjanya jauh, makanya mungkin kurang maksimal memberikan pelayanan. Nah, saya ingin pelaksanaan pelayanan publik itu lebih efektif dan efisien, makanya kita dekatkan rumahnya dengan tempat kerjanya,” kata Wali Kota Eri usai pelantikan.

Kedua, pelayanan publik itu harus berhenti di kelurahan, berhenti di kelurahan dan harus berhenti di kelurahan ke depannya. 

Berarti, kalau si pejabat ini dekat antara rumah dan tempat kerjanya, maka dia akan semakin maksimal dalam memberikan pelayanan kepada warga Surabaya.

“Dengan cara itu, saya berharap mereka bisa menciptakan inovasi-inovasi dan bersinergi dengan berbagai stakholder untuk menyejahterakan warga Kota Surabaya. Makanya dalam rotasi ini kita dekatkan mereka ke rumahnya masing-masing,” ujarnya.

Ketiga, untuk memberikan suasana yang baru. Sebab, sejak awal dia sudah menyampaikan bahwa para pejabat itu harus dirotasi untuk meningkatkan kemampuannya. 

Menurutnya, kalau sudah 5 tahun berada di suatu jabatan, biasanya bosen, makanya inilah waktunya untuk dirotasi atau diputar.

“Jadi, ini salah satu caranya untuk meningkatkan dan menaikkan kemampuan manajerial mereka supaya lebih baik lagi ke depannya. Apalagi, syarat untuk menjadi kepala dinas dan camat itu harus pernah memimpin di beberapa tempat, dan inilah saatnya. Intinya, kalau dia di camat terus tidak bisa, karena dia tidak pernah memegang anggaran besar, makanya perlu perlu dirotasi,” katanya.

Di samping itu, Wali Kota Eri juga menyampaikan pesan khusus yang perlu dicamkan oleh para pejabat pemkot dan pesan itu berulang kali disampaikan pada saat pelantikan itu. 

Pesan larangan itu adalah meminta para pejabat itu untuk tidak mengatakan akan disampaikan ke Pemkot Surabaya.

Menurutnya, para pejabat itu adalah warga Kota Surabaya. Pemkot Surabaya adalah jubah, rumah bagi para pejabat itu. 

Bahkan, para pejabat itu menangis, bersedih dan bahagia dengan mengatasnamakan Pemkot Surabaya. 

Yang perlu diingat juga adalah pendapatan para pejabat itu berasal dari pajak warga Kota Surabaya.

“Berarti kalau ada masalah di bawah, jangan pernah mengatakan bahwa nantinya akan disampaikan kepada Pemkot Surabaya. Lha ini tidak jelas, wong pejabat pemkot mengatakan seperti itu. Pemkot Surabaya itu adalah rumah kita, baju kita, kalau kita bilang seperti itu, berarti kita merusak baju kita, merobek baju kita sendiri. Jadi, pejabat Pemkot Surabaya tidak boleh ngomong seperti itu, inilah yang berulang kali saya sampaikan tadi,” tegasnya.

Bagi Wali Kota Eri, pelayanan publik itu kalau ada masalah warga disuruh duduk, dan pejabat itulah yang mencoba menghubungi dinas, tidak lagi disuruh keliling ke dinas-dinas. 

Oleh karena itu, Wali Kota Eri meminta ke depannya semua pelayanan harus berhenti di kelurahan. 

Perintah ini juga berulang kali disampaikan dalam sambutan Wali Kota Eri ketika melantik para pejabat itu.

“Saya juga berharap teman-teman terus berinovasi dan bersinergi untuk kebahagiaan dan kesejahteraan warga Kota Surabaya,” pungkasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sebagai bagian dari penyiapan Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII/N UNIFIL Lebanon, KRI Frans Kaisiepo-368 (KRI FKO-368) menuju titik lego jangkar di Perairan Utara Pulau Madura guna melaksanakan perawatan Bawah Garis Air (BGA) berkolaborasi dengan 15 penyelam profesional Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) dibawah komando Kadislambair, Kolonel Laut (T) Yudha Pia R., SE, M. Tr. Hanla., M.M.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi efek frictional resistance atau hambatan gesek dengan biofouling removal untuk meningkatkan kehandalan manuver dan efisiensi penggunaan bahan bakar, selain itu juga untuk memastikan propeller, daun kemudi, bracket, sea chest dan sensor bawah air dalam keadaan baik serta siap mendukung tugas operasi.

"Under Water Ship Service ini sangat efektif dan efisien guna memangkas biaya dan antrian yang panjang docking. Metode yang digunakan aman bagi para penyelam dengan didukung peralatan underwater power pack brush kart yang bisa langsung dimonitor Komandan KRI melalui underwater CCTV." Papar Kadislambair Koarmada II. 

Lebih lanjut Kadislambair menjelaskan bahwa kondisi sebelum dan sesudah pengerjaan dapat disaksikan secara real time. Dengan semboyan "wicak wireng wareh" Dislambair siap mendukung kesiapan KRI untuk keberhasilan tugas operasi.

Sementara itu, Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh menyampaikan kegiatan berjalan aman dan lancer, beberapa indikator keberhasilan yang dicapai antara lain penambahan kecepatan, efisiensi bahan bakar dan vibrasi semakin senyap. Dengan performa yang meningkat, kapal siap menyongsong tugas sebagai pemelihara perdamaian dunia di Lebanon”, jelas Komandan KRI FKO-368.

Kegiatan ini merupakan implemetasi Perintah Harian Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, SE, MM, untuk mempertinggi kesiapsiagaan operasional Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dengan daya gerak dan daya gempur yang tinggi. Hal ini sekaligus merupakan implementasi perintah Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Dr. T.S.N.B. Hutabarat, M.M.S. untuk menyiapkan personel dan material secara optimal sehingga dapat menjadi duta bangsa yang baik.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Desas-desus Sekretaris Daerah Kota (Sekda) Surabaya Hendro Gunawan tergusur dari jabatannya saat terjadi pelantikan 320 pejabat pemkot setempat, Rabu (12/10) kemarin akhirnya terjawab.

Kepastian dicopotnya Hendro Gunawan dari jabatan Sekda Kota Surabaya ini dikatakan Wali Kota Eri Cahyadi.

Namun sayangnya Wali Kota Eri Cahyadi belum berani menyebut siapa yang akan menggantikan posisi jabatan sementara atau pelaksana tugas (Plt) dari Sekda kota Surabaya pasca ditinggalkan Hendro Gunawan.

"Ya, nanti tunggulah," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (13/10).

Bahkan ketika disinggung, apakah pengganti Sekda kota Surabaya ini, seperti santer terdengar di lingkungan Pemkot yakni Asisten 1 (Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat) Erna Purnawati.

Lagi-lagi, mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini enggan buka suara.

"Ya nanti di tunggu lah," ujar Wali Kota Eri lantas tertawa.

Namun yang jelas, menurut Wali Kota Eri, pasca pelantikan dan rotasi kemarin hingga hari ini jabatan Sekda kota Surabaya masih di pegang Hendro Gunawan.

"Kan belum hari ini, per besok kan. Ting," pungkas Wali Kota Eri kembali dengan tersenyum.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan rotasi dan pelantikan pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawasan dan fungsional di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di Graha Sawunggaling, Rabu (12/10). 

Ia pun merotasi dan melantik sebanyak 320 pejabat pemkot.

Alasan para pejabat dilantik dan di rotasi yakni pertama, untuk mendekatkan dengan rumahnya masing-masing, karena pelayanan itu bisa maksimal kalau pejabat itu didekatkan dengan rumahnya atau wilayahnya.

“Kemarinnya ada salah satu pejabat yang sebenarnya pintar, tapi karena rumah dan tempat kerjanya jauh, makanya mungkin kurang maksimal memberikan pelayanan. Nah, saya ingin pelaksanaan pelayanan publik itu lebih efektif dan efisien, makanya kita dekatkan rumahnya dengan tempat kerjanya,” kata Wali Kota Eri usai pelantikan.

Kedua, pelayanan publik itu harus berhenti di kelurahan, berhenti di kelurahan dan harus berhenti di kelurahan ke depannya. 

Berarti, kalau si pejabat ini dekat antara rumah dan tempat kerjanya, maka dia akan semakin maksimal dalam memberikan pelayanan kepada warga Surabaya.

“Dengan cara itu, saya berharap mereka bisa menciptakan inovasi-inovasi dan bersinergi dengan berbagai stakholder untuk menyejahterakan warga Kota Surabaya. Makanya dalam rotasi ini kita dekatkan mereka ke rumahnya masing-masing,” ujarnya.

Ketiga, untuk memberikan suasana yang baru. Sebab, sejak awal dia sudah menyampaikan bahwa para pejabat itu harus dirotasi untuk meningkatkan kemampuannya. 

Menurutnya, kalau sudah 5 tahun berada di suatu jabatan, biasanya bosen, makanya inilah waktunya untuk dirotasi atau diputar.

“Jadi, ini salah satu caranya untuk meningkatkan dan menaikkan kemampuan manajerial mereka supaya lebih baik lagi ke depannya. Apalagi, syarat untuk menjadi kepala dinas dan camat itu harus pernah memimpin di beberapa tempat, dan inilah saatnya. Intinya, kalau dia di camat terus tidak bisa, karena dia tidak pernah memegang anggaran besar, makanya perlu perlu dirotasi,” katanya.

Di samping itu, Wali Kota Eri juga menyampaikan pesan khusus yang perlu dicamkan oleh para pejabat pemkot dan pesan itu berulang kali disampaikan pada saat pelantikan itu. 

Pesan larangan itu adalah meminta para pejabat itu untuk tidak mengatakan akan disampaikan ke Pemkot Surabaya.

Menurutnya, para pejabat itu adalah warga Kota Surabaya. Pemkot Surabaya adalah jubah, rumah bagi para pejabat itu. 

Bahkan, para pejabat itu menangis, bersedih dan bahagia dengan mengatasnamakan Pemkot Surabaya. 

Yang perlu diingat juga adalah pendapatan para pejabat itu berasal dari pajak warga Kota Surabaya.

“Berarti kalau ada masalah di bawah, jangan pernah mengatakan bahwa nantinya akan disampaikan kepada Pemkot Surabaya. Lha ini tidak jelas, wong pejabat pemkot mengatakan seperti itu. Pemkot Surabaya itu adalah rumah kita, baju kita, kalau kita bilang seperti itu, berarti kita merusak baju kita, merobek baju kita sendiri. Jadi, pejabat Pemkot Surabaya tidak boleh ngomong seperti itu, inilah yang berulang kali saya sampaikan tadi,” tegasnya.

Bagi Wali Kota Eri, pelayanan publik itu kalau ada masalah warga disuruh duduk, dan pejabat itulah yang mencoba menghubungi dinas, tidak lagi disuruh keliling ke dinas-dinas. 

Oleh karena itu, Wali Kota Eri meminta ke depannya semua pelayanan harus berhenti di kelurahan. 

Perintah ini juga berulang kali disampaikan dalam sambutan Wali Kota Eri ketika melantik para pejabat itu.

“Saya juga berharap teman-teman terus berinovasi dan bersinergi untuk kebahagiaan dan kesejahteraan warga Kota Surabaya,” pungkasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Mojokerto) Kegiatan serbuan teritorial dan komsos TNI dengan masyarakat yang selama ini berjalan di Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, secara resmi ditutup. Penutupan kegiatan itu, dipusatkan di Lapangan SPN Polda Jatim. Kamis, 13 Oktober 2022.

Penutupan itu, dihadiri oleh semua pihak. Tanpa terkecuali elemen masyarakat.

Aster Panglima TNI, Mayjen TNI Purwo Sudaryanto mengatakan, keberadaan kegiatan serbuan teritorial dan komsos TNI di Desa Pacing, merupakan salah satu momentum yang sangat tepat untuk menjalin silaturahmi.

“Kegiatan ini bagian dari metode pembinaan teritorial yang memiliki tujuan agar silaturahmi antara tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda semakin kuat. Sehingga, bisa terjalin sinergitas,” ujarnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf Unang Sudargo. Dijelaskan Danrem, program yang disuguhkan oleh TNI itu memiliki tujuan terpenting, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Sehingga kesejahteraan sosial dan taraf hidup masyarakat bisa semakin meningkat melalui adanya kegiatan dari TNI ini,” bebernya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Eks petinggi Satpol PP Kota Surabaya, Ferry Jocom yang saat ini menjadi terdakwa dalam kasus dugaan penjualan barang hasil penertiban merasa tak puas dengan tanggapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Surabaya atas eksepsinya.

"Kalau saya kan pendirian pada eksepsi kami," kata Ferry Jocom melalui Kuasa Hukumnya yakni Abdul Rahman Saleh, Kamis (13/10).

Ketidakpuasan itu menurut Abdul Rahman Saleh lantaran dalam sidang lanjutan dengan agenda tanggapan dari JPU Kejari Surabaya atas eksepsi yang digelar di Pengadilan Tipikor Surabaya, Rabu (12/10) kemarin tidak ada penjelasan secara detail.

"Karena apa dalam setiap peristiwa kan rangkaiannya harus jelas. Tadi kan tidak dijelaskan seperti itu," ungkapnya.

Sejatinya kata Abdul Rahman Saleh, JPU harus menanggapi keseluruhan eksepsi yang telah disampaikannya saat persidangan.

"Harusnya jaksa kan menanggapi kenapa seperti ini, kenapa seperti itu," pungkasnya.

Seperti diketahui, dalam eksepsinya itu terdakwa Ferry Jacom, eks Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Surabaya menguak ada beberapa orang yang turut berperan dalam perkara penjualan barang penertiban.

Diantaranya ada keterlibatan orang dalam mencarikan pembeli yakni Sunadi (Cak Sun) Yateno (Yatno), Slamet Sugiarto dan Muhammad S Hanjaya (abah Yaya) dan Slamet Sugianto (Sugi).

Selain keempat orang ini, Feery Jocom juga menyebut beberapa petinggi Pemkot Surabaya yang juga mengetahui peristiwa perkara penjualan barang sitaan.

Sebelumnya Ferry Jocom, eks petinggi Satpol PP Kota Surabaya telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi penjualan barang bukti hasil penertiban mencapai Rp500 juta.

Barang penertiban itu ada di gudang penyimpanan hasil penertiban Satpol PP Surabaya, Jalan Tanjung Sari Baru 11-15, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya. 

Penetapan itu dilakukan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, melalui Surat Perintah Penetapan Tersangka Nomor Print-05/M.5.10/Fd.1/07/2022, tertanggal 13 Juli 2022.

Ferry Jocom lalu dilakukan penahanan selama 20 (dua puluh) hari di Rutan Kelas 1 Surabaya Cabang Kejati Jatim.

Dalam kasus ini, oknum petinggi Satpol PP Surabaya Ferry Jocom ini disangkakan dengan Pasal 10 huruf a, Pasal 10 huruf b Jo. Pasal 15 Jo. Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.



KABARPROGRESIF.COM: (Klungkung) Kodim 1610/Klungkung sebelumnya telah berkomitmen untuk ikut berpartisipasi membentuk karakter pelajar yang berjiwa nasionalisme dan patriotisme.

Tak tanggung-tanggung, pengerahan aparat khususnya para Babinsa dilakukan oleh pihak Kodim. Para Babinsa itu, disebar di setiap sekolahan yang ada di wilayah teritorial Kodim Klungkung.

Dandim Klungkung, Letkol Inf Suhendar Suryaningrat mengatakan keberadaan Babinsa di setiap sekolahan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pembekalan soal wawasan kebangsaan dan bela negara.

Pemberian motivasi pun dilakukan oleh Babinsa terhadap para pelajar guna menyikapi maupun menghadapi era teknologi yang kian pesat, salah satunya untuk mewaspadai berita bohong atau hoak.

“Sebab, hoak itu bisa merusak persatuan dan kesatuan,” kata Dandim ketika dikonfirmasi terkait adanya pengerahan Babinsa pada Kamis, 13 Oktober 2022 pagi.

Dijelaskan Dandim, pelajar merupakan generasi penerus bangsa. Maka dari itu, kata Suhendar, sebagai generasi penerus bangsa para pelajar harus memiliki karakter nasionalisme dan patriotisme yang kental.

“Sehingga, kecintaan terhadap bangsa dan negara akan terus berkembang di dalam diri para pelajar,” bebernya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan fasilitas tempat untuk menggelar Khotmil Quran se-Jawa Timur kepada para kyai dan nyai di lobby lantai 2 kantor Balai Kota.

Khotmil Quran tersebut digelar bertujuan untuk mendukung Kafilah Jatim yang berpartisipasi dalam kegiatan MTQ Nasional XXIX Tahun 2022. 

Pimpinan Forum Silaturahmi Huffadz Surabaya (FSHS) Kota Surabaya, Sholahuddin mengatakan, gelaran Khotmil Quran yang digelar kali ini untuk mendukung sekaligus mendoakan Kafilah asal Kota Surabaya yang berlaga di MTQ Nasional XXIX Tahun 2022. 

"Mari kita doakan para perwakilan peserta yang berlaga dengan khotmil quran. Mudah - mudahan, kafilah asal Jatim khususnya Surabaya, menjadi juara umum di MTQ Nasional XXIX Tahun 2022," kata Sholahuddin, Kamis (13/10).

Tak lupa Sholahuddin menyampaikan banyak terima kasih kepada Pemkot Surabaya, telah memberikan fasilitas dan dukungannya untuk kafilah yang berlaga di MTQ Nasional XXIX Tahun 2022.

Menurutnya, pemkot tidak tanggung - tanggung dalam memberikan dukungan kepada para peserta yang berlaga di MTQ Nasional XXIX Tahun 2022. 

"Terima kasih Pak Wali (Eri Cahyadi) dan pemkot telah memberikan fasilitas semegah ini. Kami rasa khotmil quran di Surabaya ini yang paling mewah daripada kota/kabupaten lain di Jatim," ujarnya.

Selain mendoakan para peserta kafilah yang berlaga di MTQ Nasional XXIX Tahun 2022, para kyai dan nyai juga mendoakan kota dan warga Surabaya agar ke depannya dihindarkan dari segala musibah, serta menjadi kota yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur. 

"Semoga, yang hadir dalam kesempatan ini, kelak juga mendapatkan syafaat dari nabi Muhammad SAW di akhirat nanti," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto M.Sc., memimpin upacara serah terima jabatan empat Perwira Menengah di lingkungan Kodam V/Brawijaya bertempat di Gedung Balai Prajurit Jalan Raden Wijaya Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Kamis, (13/10/2022).

Dalam kegiatan tersebut, Pangdam V/Brawijaya bertindak sebagai inspektur upacara  dalam kegiatan serah terima jabatan Danrem 083/BDJ dari Kolonel. Inf. Yudhi Prasetiyo, S.I.P kepada Kolonel. Inf. Muhammad Imam Gogor Agnie Aditya, Asintel Kasdam V/Brawijaya dari Kolonel Kav Valian Wicaksono Magdi S.Sos, M.Sos, kepada Kolonel Inf Agus Wahyudi Irianto, Danpomdam V/Brawijaya dari Kolonel Cpm Moh. Sawi, S.H., S.I.P., M.H., kepada Kolonel Cpm Reza Muhammad H. Nasution dan Kahubdam V/Brawijaya dari Kolonel. Chb Muhammad Anom Kartika., S.I.P kepada Letkol Chb Triyadi Sujatmiko, S.Sos., M.Tr. (Han).

Pada kesempatan itu, Pangdam V/Brawijaya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pejabat lama atas pengabdiannya selama bertugas di Kodam V/Brawijaya. Sementara itu, kepada pejabat yang baru, Pangdam V/Brawijaya menyampaikan ucapan selamat atas jabatan yang baru diemban dan berharap agar dapat segera beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

"Amanah ini hendaknya bisa diterima dengan rasa syukur disertai dengan rasa tanggungjawab dan diwujudkan dengan kinerja terbaik. Saya yakin dengan bekal yang didapat sebelumnya, saudara mampu mengemban dan menjalankan tugas ini dengan baik," pesan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto M.Sc.

Diakhir amanatnya, Mayjen TNI Nurchahyanto, M.Sc., mengingatkan agar para pejabat dapat melaksanakan amanah yang diberikan dengan penuh rasa tanggung jawab dan berbuat yang terbaik untuk satuannya sesuai dengan tugas dan jabatan masing-masing.

"Segera sesuaikan. Tidak ada pekerjaan tentara yang sulit. Yang penting kita punya niat yang baik, lakukan pekerjaan sesuai tupoksi, dan kita juga bertanggung jawab kepada satuan masing-masing," tandasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Penutupan lokalisasi Dolly sejak tahun 2014 oleh Pemkot Surabaya, ternyata hingga saat ini masih menyisahkan berbagai persoalan. 

Parahnya lagi, persoalan terbaru yakni 6 anak penghuni panti asuhan Bilyatimi di Jl. Dukuh Kupang XX nomor 40 kesulitan mendapatkan akte kelahiran dan Kartu Keluarga (KK).

Hal ini lantaran orang tua dari sejumlah anak tersebut tidak diketahui keberadaannya.

"Panti ini rujukan dari Pondok Dolly, sebab disana anaknya sudah besar-besar. Mereka tidak mampu mengasuh yang kecil-kecil, jadi yang kecil-kecil ditaruh disini," kata pengasuh Panti Asuhan Bilyatimi, Nur Fadilah saat menerima kunjungan Imam Syafi'i anggota Komisi A DPRD Surabaya, Selasa (11/10) lalu.

Nur Fadilah kembali mengatakan, anak-anak eks lokalisasi Dolly yang tidak punya akte kelahiran dan KK, kebanyakan berusia 6 tahun hingga 14 tahun. Namun ada juga yang masih berusia 11 bulan.

"Mereka ndak ada orangtuanya sama sekali. Ada yang satu, ada orang tua. Tapi orang tuanya dipenjara, terus ibunya sendiri juga bingung ngasih makan," jelasnya.

Lebih lanjut Nur Fadilah menjelaskan, pihaknya sudah berupaya mengurus administrasi kependudukan (Adminduk) untuk anak-anak tersebut. Tapi sudah 2 tahun, menemui jalan buntu.

"Sudah kami lakukan koordinasi dengan kelurahan, tapi dilimpahkan ke Dinsos. Lalu dari Dinsos kita diarahkan ke Polrestabes. Kemudian setelah disana, kita di BAP. Lalu malah dilimpahkan ke Dinsos lagi, sampai sekarang belum ada keterangan dalam ngurus administrasi anak-anak ini. Untuk ini sudah 2 tahun berjalan," terangnya.

Karena tidak memiliki adminduk, anak-anak itu tidak tersentuh program bantuan dari pemerintah, seperti KIS, KIP dan bantuan sosial lainnya. Bahkan mereka juga kesulitan untuk sekolah.

"Paling ndak pemerintah kota itu memperhatikan, walaupun tidak kebutuhannya, tapi administrasi kependudukan atau surat-surat pentingnya itu dipermudah, supaya kita sebagai pengasuh bisa gampang membawa ke puskesmas atau ke rumah sakit," harap Nur Fadilah.

Sementara itu Imam Syafi'i anggota Komisi A, mengaku terkejut mengetahui kasus ini. Teryata penutupan lokalisasi Dolly masih menyisakan persoalan. 

"Karena ini Surabaya, harusnya tidak boleh ada yang tidak punya administrasi kependudukan. Karena kalau anak itu tidak punya NIK, tidak punya akte, nanti anak itu tidak bisa sekolah terus pemerintah tidak bisa mengintervensi," ujarnya. 

Menurut Imam, pihak panti sudah bekerjasama dengan Dinas Sosial Pemkot Surabaya untuk mendapatkan bantuan permakanan. Tapi jumlahnya sedikit, hanya untuk 19 anak.

"Padahal penghuni panti ini lebih dari 19. Ternyata tidak bisa diintervensi karena mereka tidak tahu ini orang Surabaya atau bukan, karena mereka nggak punya surat-surat kependudukan," jelasnya.

Legislator Partai Nasdem itu mengatakan Dispendukcapil Kota Surabaya siap membantu, setelah dirinya melakukan koordinasi.

"Tadi sebelum saya datang ke sini saya telepon ke salah satu Kabid di Dispendukcapil, waktu itu saya mau ajak tapi enggak berani, karena itu wilayahnya kepala dinasnya. Tapi dia titip pesan bahwa dispendukcapil siap membantu anak-anak ini untuk memperoleh haknya, mendapatkan administrasi kependudukan mereka," pungkas Imam.



KABARPROGRESIF.COM: (Bandung) Pesta kemenangan seakan menghiasi kontingen Jatim 1 dan Jatim 2 yang saat ini mengikuti laga Liga Santri Piala KSAD di Bandung, Jawa Barat.

Pertandingan yang digelar pada Kamis, 13 Oktober 2022 kali ini mempertemukan kontingen Jatim 1 melawan kesebelasan kontingen Jabar dan kontingen Jatim 2 melawan kontingen dari Sulawesi Utara.

Ada yang menarik pada pertandingan tersebut. Pasalnya, kontingen Jatim 2 berhasil meraih kemenangan mutlak atas kontingen Sulut dengan skor akhir 9-0. Sedangkan, pertandingan antara kontingen Jatim 1 melawan kontingen Jabar 3 berakhir imbang 2-2.

Wadan Kontingen Jatim, Kolonel Inf Agus Supriyanto mengatakan kemenangan yang berhasil diraih oleh kontingen Jatim 2 seakan menjadi genderang semangat bagi kontingen Jatim lainnya untuk bisa merebut gelar juara pada laga bergengsi piala KSAD tahun ini.

“Tentunya, kita akan terus memberikan semangat moril bagi semua kontingen Jatim. Target kita, adalah menang,” kata Agus.

Agus pun tak menampik jika dirinya terus menghimbau masing-masing kontingen Jatim untuk tetap menjunjung tinggi sportifitas selama pertandingan.

Menurutnya, sportifitas merupakan modal utama yang harus bisa dimiliki oleh masing-masing peserta ketika mengikuti kejuaraan Liga Santri ini.

“Sportifitas itu wajib. Selain target juara, kontingen Jatim juga harus bisa menjalin silaturahmi dengan kontingen lainnya,” beber Wadan Kontingen.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan pelatihan pembuatan handycraft kepada penghuni Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih. 

Peserta yang terdiri dari Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) hingga gelandangan tersebut, mendapatkan pelatihan berupa pembuatan kalung, gelang hingga keset.

Kepala UPTD Liponsos Keputih Surabaya, Imam Muhaji mengatakan, bahwa kegiatan ini adalah salah satu bentuk pemberian keterampilan kepada para penghuni. 

Pemberian keterampilan itu mulai dari pembuatan kalung peluit, gelang hingga keset.

"Ada pembuatan kalung peluit untuk disabilitas. Yang mana nanti kita distribusikan atau kita arahkan ke sekolah-sekolah SLB (Sekolah Luar Biasa). Harapan kita mereka yang tunawicara saat butuh bantuan, butuh pertolongan bisa meniup peluit," kata Imam Muhaji, Kamis (13/10).

Selain kalung peluit, peserta juga diajari membuat kerajinan berupa gelang dan keset. Imam menyebut, bahwa hasil kerajinan karya penghuni Liponsos Keputih ini selanjutnya dijual melalui e-Peken.

"Jadi kita distribusikan, kita jual di e-Peken. Yang mana ada nilai ekonomisnya yang tentunya nanti kembali ke teman-teman atau penghuni," katanya.

Tak hanya bertujuan untuk menambah pendapatan penghuni Liponsos Keputih, Imam juga menyatakan, bahwa pelatihan ini juga diharapkan dapat menjadi bekal bagi mereka ketika kembali ke daerah asal.

"Jadi harapan kita setelah reunifikasi atau pemulangan, mereka minimal punya keterampilan. Jadi di waktu senggang bisa dipergunakan untuk membuat keterampilan-keterampilan," terangnya.

Di sisi lain, Imam mengungkapkan, bahwa pemberian keterampilan ini juga menjadi salah satu terapi aktivitas bagi mereka. 

Harapannya, mereka tidak selalu termenung di sela-sela kegiatan rutin seperti mengaji hingga terapi aktivitas kelompok.

"Dengan (pelatihan) ini dia (ODGJ) bisa saling koordinasi sama teman-temannya, melatih memori mereka, melatih konsentrasi juga. Dengan pemberian keterampilan juga menghindarkan mereka, mengurangi halusinasi atau bisikan-bisikan yang memang dari gangguan jiwa," papar dia.

Dalam pelatihan yang berlangsung pada tanggal 12-13 Oktober 2022, pihaknya juga mendatangkan instruktur pengajar. Sedikitnya pelatihan ini diikuti sekitar 30 orang pada setiap sesinya. 

Sementara pada hari biasa, mereka didampingi oleh para pendamping.

"Jadi setiap hari ada kegiatan, pagi ataupun sore menyesuaikan dengan jadwal yang sudah kita susun dengan jadwal yang ada di barak. Jadi satu sesi kurang lebih sekitar 20 sampai 30 peserta. Nanti ada lagi kegiatan," ungkap dia

Saat ditanya soal kriteria peserta yang mengikuti pelatihan, Imam menjelaskan, bahwa mereka adalah yang kondisi mentalnya sudah bagus. 

Artinya, untuk para peserta dari DGJ ini mereka yang sudah bisa untuk diarahkan atau diajak komunikasi dan tidak gaduh gelisah.

"Tentunya oleh struktur ini yang sudah bisa diarahkan, diajari terkait membuat gelang pola-polanya, membuat keset atau menjahit. Jadi mereka yang sudah bisa diarahkan," imbuhnya.

Satu di antara peserta yang mengikuti pelatihan pembuatan handycraft di Liponsos Keputih adalah Devi. 

Ia mengaku tak mengalami kesulitan dalam proses pembuatan kerajinan tersebut. 

"Di sini buat kerajinan ada kalung peluit, gelang dan keset. Kalau kalung peluit itu lebih mudah, untuk keset agak susah. Senang ikut pelatihan dari pada tidak ada kegiatan," kata Devi.

Dalam sehari, Devi mampu menyelesaikan sejumlah gelang dan kalung peluit. Sementara untuk keset, dalam sehari ia mampu menyelesaikan hingga proses 50 persen. 

"Kalau gelang sehari bisa bikin tiga sampai empat. Kalau kalung, satu sampai dua. Dan kalau keset itu sehari dapat setengah, belum sampai 100 persen," pungkasnya. 

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive