Selasa, 25 Oktober 2022


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya membagikan 742 bantuan komputer kepada lembaga Pos Paud Terpadu (PPT) di 31 kecamatan se - Kota Surabaya. 

Pembagian komputer tersebut diserahkan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan didampingi oleh Bunda Paud Kota Surabaya Rini Indriyani, yang diberikan secara simbolis kepada PPT di Kecamatan Gayungan dan Kecamatan Jambangan.

“Pembagian komputer ini sudah kita rencanakan dan kita bagikan kepada PPT. Saya berharap dengan adanya bantuan ini, maka cara pengajarannya bisa membuat anak - anak nyaman. Bagi guru yang ingin mengadopsi beberapa pembelajaran dan ilmu pengetahuan bisa melalui internet,” kata Wali Kota Eri Cahyadi di PPT Buah Hati Bunda Jalan Jambangan Sawah Balai RW V Kota Surabaya, Selasa (25/10).

Selanjutnya, Wali Kota Eri Cahyadi berharap bahwa dengan adanya bantuan komputer yang dibagikan untuk PPT se - Kota Surabaya mampu mempercepat dan mempermudah para Tenaga Pendidik Paud dalam pembuatan laporan kepada Dispendik Surabaya melalui aplikasi Simpaud (Sistem Informasi Manajemen Paud), serta mempercepat pengisian Data Pokok Pendidikan atau Dapodik.

“PPT ini bukan sebuah yayasan, sehingga kita akan memang support (mendukung) bagaimana pergerakannya. Seperti tadi saya sampaikan, boleh tidak anak di Paud tidak menggunakan seragam? Oh ternyata boleh. Sehingga saya harapkan banyak anak - anak yang akan belajar di Paud bisa memiliki karakter yang kuat dan memiliki akhlakul karimah,” ujarnya. 

Di sisi lain, ia menerangkan bahwa pihaknya tengah melakukan sosialisasi mengenai Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (Paud HI). 

Yakni, penerapan Holistik Integratif untuk semua Paud yang ada di Kota Surabaya, karena proses pembelajaran juga harus memperhatikan unsur tumbuh kembang dan gizi anak.

“Sehingga anak lulusan Paud nanti pintar, berbakti dengan orang tua, badannya sehat dan segar. Maka kita akan bangga, jadi nanti kalau waktunya sekolah, sudah sekolahkan semua sebelum SD ke Paud. Nah itu yang kita cari sebetulnya,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh mengatakan bahwa bantuan 742 unit komputer tersebut dibagikan kepada 853 PPT yang ada Kota Surabaya. 

Karenanya, ia berharap para Bunda Paud selalu memperhatikan tumbuh kembang anak dan tidak hanya berfokus pada intelegensi anak.

“Tapi juga dibutuhkan nurani yang tulus untuk mendampingi anak - anak. Alhamdulilah teman - teman ini aktif karena juga sudah mengikuti sosialisasi Perwali Nomor 8 Tahun 2022 mengenai Paud Holistik. Sebab, saya berharap Bunda Paud ini bisa menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi anak - anak,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan total bantuan senilai Rp250 juta kepada para korban bencana alam di Kabupaten Sidoarjo. 

Bantuan tersebut diserahkan melalui Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau yang akrab disapa Gus Mudhlor di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo, Selasa (25/10).

Bantuan senilai Rp 250 juta yang diberikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu dihimpun oleh Posko Surabaya Bangga Peduli yang terdiri dari 138 buah selimut, 100 buah bantal, 50 buah sprei sarung bantal, 50 baju daster, 100 buah celana dalam untuk laki - laki dan perempuan, 50 buah sikat gigi, 50 buah sabun, 200 paket sembako, dan 50 buah kasur lipat.

“Selama ini Ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa selalu mengingatkan untuk saling membantu kepala daerah satu dengan yang lainnya. Kita bersama bupati dan walikota di Jawa timur ini memang persaudaraannya kuat, jadi ketika terdengar kabar Sidoarjo ada musibah maka saya kontak (hubungi) Gus Muhdlor.  Ada selimut, sembako, tempat tidur, itu yang kita berikan dan itu yang kirimkan,” kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri Cahyadi mengaku, bahwa ia bersama Gus Mudhlor juga tengah berkoordinasi dan membahas tentang bantuan yang akan dikerahkan untuk korban bencana alam longsor dan banjir di Kabupaten Trenggalek. 

“Baru telpon juga dengan Bupati Trenggalek, karena Bupati Trenggalek sekarang lagi membangun rumah sementara karena banyak rumah yang hancur akibat longsor kemarin. Sehingga Insya Allah saya dan Bupati Sidoarjo sama - sama membantu karena bagaimanapun kami adalah saudara semuanya, semoga silaturahmi kita sebagai saudara tetap terikat,” ungkapnya.

Di sisi lain, mengenai bantuan personel dan alat berat, ia mengaku bahwa bantuan tersebut tidak dikirimkan ke Kabupaten Sidoarjo. 

Sebab, bantuan yang saat ini dikirimkan telah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh para korban bencana di Kabupaten Sidoarjo. 

“Karena Pak Bupati menyampaikan kebutuhannya yang paling dibutuhkan adalah selimut, sembako, tempat tidur, pakaian dan itu yang kita siapkan. Sebab, ketika kami akan membantu, kami akan saling kontak, apa yang paling penting dan dibutuhkan. Kalau Trenggalek minta dibantu untuk membangun rumah saja, sehingga kami juga mendiskusikan itu,” terangnya.

Sedangkan, mengenai penerapan Early Warning System atau sistem peringatan dini bencana alam di wilayah aglomerasi, Wali Kota Eri menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Gresik dan Bupati Sidoarjo terkait pemasangan sensor tersebut. Sebab, di sejumlah titik di Kota Surabaya telah terpasang.

“Sebenarnya kita koordinasikan dengan Bupati Gresik dan Sidoarjo tapi kalau Surabaya kita sudah punya itu, sudah kita pasang di beberapa titik. Tapi yang lain, Gresik dan Sidoarjo akan kita koordinasikan tapi saling menguatkan saja,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau yang akrab disapa Gus Mudhlor menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi dan seluruh masyarakat Kota Surabaya atas bantuan yang telah diberikan untuk para korban bencana alam di Kabupaten Sidoarjo.

“Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Walikota Surabaya yang sudah memberikan atensi dan perhatiannya kepada saudara - saudara kita. Bukan hanya Sidoarjo tetapi kolaborasi ini adalah sinergitas yang didambakan oleh setiap daerah lain,” kata Gus Muhdlor.

Sebab, menurutnya, kalau ada saudara yang sakit, maka saudara yang lain akan saling membantu dan bergotong - royong. Termasuk setelah ini, pihaknya bersama Wali Kota Eri Cahyadi akan membantu Kabupaten Trenggalek untuk membuat hunian sementara. 

“Surabaya memberikan respon yang sangat cepat, bahkan di 3 jam pertama mungkin sudah ramai di medsos, beliau sudah menghubungi butuh apa dan sebagainya. Kemarin data kita petakan, kebutuhannya apa, kami sampaikan. Yang jelas atas nama pribadi dan Kabupaten Sidoarjo berterima kasih kepada Walikota Surabaya, semoga ini menjadi pro tipe kedepan, sinergitas antar bupati dan walikota se - Indonesia,” pungkasnya. 



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengapresiasi kesigapan Kader Surabaya Hebat (KSH) RW 10, Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir. 

Apresiasi itu disampaikan oleh Wali Kota Eri Cahyadi saat memberikan bantuan kemanusiaan kepada dua warga Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir, Selasa (25/10).

Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, bantuan yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) tidak akan pernah bisa tersalurkan tanpa adanya kerja keras para KSH. 

Setelah dilakukan outreach bersama, anak usia 6 tahun yang mengidap meningitis dan perempuan lanjut usia (lansia) di kawasan ini bisa diketahui dan mendapatkan bantuan dari pemkot.

"Di sinilah saya sadar betul, kenapa saya nyuwun ikhlasnya para KSH. Saya tahunya beliau - beliau (penerima bantuan) ini dari KSH, mereka memberi tahu melalui Whatsapp, kalau ada anak dan lansia yang membutuhkan. Kemudian Dinas Sosial bergerak kemari," kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri mengungkapkan, pemkot tidak bisa bekerja maksimal tanpa ada bantuan dari para KSH. 

Makanya dalam setiap kesempatan, bahwa dalam membangun sebuah kota, mengentaskan kemiskinan dan pengangguran tidak bisa hanya pemerintahnya yang berjalan sendiri. 

"Akan tetapi juga butuh peran serta kader, masyarakat dan stakeholder. Saya matur nuwun dengan KSH di Kelurahan Wonokusumo ini sudah bergerak tanpa mengenal lelah membantu warga Surabaya yang kesusahan," ujarnya.

Ia berharap, kebaikan dari para KSH bisa menjadi amal jariyah dan bermanfaat bagi seluruh warga Kota Surabaya. 

Selain itu, lanjut dia, KSH Kelurahan Wonokusumo bisa jadi percontohan kader di wilayah lainnya. 

"Kader bukan hanya sekadar mengisi formulir, apa sih filosofinya KSH itu? Ya seperti ini, melaporkan kalau ada warga yang kesusahan agar bantuan pemerintah bisa tepat sasaran," harapnya. 

Sementara itu, KSH RW 10 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir, Amrina Firdaus Azzahra Agustini menjelaskan, sebelumnya sempat melakukan outreach ke perkampungan melalui RT/RW, Kelurahan dan Kecamatan. 

Sebelum itu, ia bersama timnya juga membuat grup koordinator kelurahan, yang tujuannya untuk memantau dan menerima laporan ketika ada warga yang membutuhkan intervensi. 

"Karena pemerintah tidak bisa memantau satu per satu warganya secara langsung, bahkan Pak Eri pun pasti akan kesulitan, jika tidak kami bantu melakukan pendataan. Alhamdulillah, kalau kita ikhlas, warga yang membutuhkan bantuan akan mudah terpantau," kata Amrina. 

Sejauh ini, di wilayah Kelurahan Wonokusumo baru tiga warga yang membutuhkan dan menerima bantuan dari pemkot. 

Ke depannya, para KSH wilayah Kelurahan akan terus bergerak mencari warga yang membutuhkan bantuan untuk ditindaklanjuti. 

Warga yang menerima bantuan itu diantaranya adalah, MU anak usia 6 tahun yang mengalami meningitis (gangguan saraf otak). 

Putra kedua pasangan suami istri Moch Hosin, 40, dan Zainaf, 36, warga Jalan Wonokusumo Lor XI/1 itu mengalami meningitis sejak usia 1,4 tahun. 

Hosin menceritakan, pada saat itu anak keduanya itu sempat sakit demam tinggi. Tubuhnya anak tersebut sempat mengalami kejang dan tak sadarkan diri. 

Karena kondisinya mengkhawatirkan, lantas ia membopong putranya ke RS. 

"Dulu lahirnya normal. Anaknya saya sakit usia 14 bulan, kemudian sakit kejang dan sempat koma selama 10 hari," kenang Hosin. 

Hosin juga sempat membawa anak keduanya itu ke RSUD dr. Soetomo untuk menjalani pengobatan terapi. 

Akan tetapi, Hosin menjelaskan, kondisi MU masih sama, sekujur tubuhnya kaku seperti kayu. 

"Sudah sempat kontrol dua sampai tiga kali, kemudian saya terapi di RS Al-Irsyad. Terima kasih Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) sudah memberi kami bantuan stroller (kursi roda) dan sembako untuk anak serta keluarga kami," sampainya. 

Selain MU ada pula, nenek Minarni, 59, yang menerima bantuan dari pemkot. 

Diketahui, warga Wonokusumo Lor XIII/5 itu mengalami osteoporosis sehingga tidak bisa berjalan secara normal. 

Oleh sebab itu, ia mendapat bantuan kursi roda dan sembako. 

Kesehariannya, Minarni tinggal bersama suami dan dua orang anaknya yang masih duduk di bangku SMP dan SMK. Sedangkan anak pertamanya merantau ke Jakarta. 

"Matur nuwun (terima kasih) Pak Wali sudah dibantu, perantara Gusti Allah melalui panjenengan," pungkas Minarni.


KABARPROGRESIF.COM: (Lanny Jaya) Beberapa personel Satgas Yonmek 203/Arya Kemuning terlihat berkumpul di Gereja Baptis Wiyaware yang berlokasi di Distrik Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, Papua.

Di lokasi itu, Satgas dibawah kendali Letkol Inf Achmad Zacky terlihat akrab dengan warga sekitar. 

Beberapa bingkisan dibagikan oleh pihak Satgas untuk warga yang berada di sekitar Gereja itu.

“Di lokasi itu, Satgas dibawah kendali Letkol Inf Achmad Zacky terlihat akrab dengan warga sekitar. Beberapa bingkisan dibagikan oleh pihak Satgas untuk warga yang berada di sekitar Gereja itu.

“Berbagi berkah ini dilakukan untuk memantapkan silaturahmi antara warga dan Satgas. Sebab, selama ini silaturahmi kami sudah terwujud dengan baik,” ujar Danpos Pirime, Kapten Inf Yoga Pratomo. Senin, 25 Oktober 2022 siang.

Kapten Yoga menambahkan, upaya yang dilakukannya tersebut merupakan dari pembinaan terhadap masyarakat.

Ia berharap, adanya pembinaan itu nantinya bisa mewujudkan sinergitas antara Satgas dan masyarakat. 

“Apapun itu, kami akan terus bersinergi dengan warga atau masyarakat,” bebernya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Sosialisasi Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya nomor 8 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) dan Implementasinya di Satuan PAUD Kota Surabaya. Sosialisasi yang digelar di Convention Hall Arif Rachman Hakim itu digelar selama dua hari, Senin-Selasa (24-25/10).

Sosialisasi yang dikemas dengan talkshow itu diikuti oleh Bunda Paud dari berbagai kecamatan se Kota Surabaya. 

Untuk di sesi atau hari pertama ini diikuti oleh 1.360 Kepala Satuan PAUD dan di sesi kedua atau hari kedua besok, akan diikuti oleh 1.281 Kepala Satuan PAUD.

Dalam talkshow itu, menghadirkan sejumlah narasumber yaitu Prof Rachma Hasibuan, Erma Inayati, dan Bunda Paud Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi. 

Saat itu, para Bunda Paud yang hadir sangat antusias mengikuti sosialisasi itu  Acara semakin meriah ketika anak-anak TK menunjukkan bakatnya, baik menari maupun main angklung.

Pada kesempatan itu, Bunda PAUD Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi mengatakan kali ini pihaknya ingin mensosialisasikan Perwali tentang Perwali Surabaya nomor 8 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI). 

Sebab, ia berharap ke depannya semua PAUD di Surabaya ingin menerapkan Holistik Integratif.

"PAUD Holistik Integratif itu bukan tentang pendidikan anak usia dini saja, tapi juga tentang pengembangan anak usia dini juga. Jadi, tidak hanya mengenai pendidikannya saja, tapi juga ada unsur kesehatannya dan lainnya," kata Bunda Rini.

Menurutnya, dari unsur kesehatannya yang diperhatikan ada unsur tumbuh kembangnya, gizinya terpenuhi atau tidak, tumbuh kembangnya apakah anak itu sudah bicaranya lancar dan sebagainya, dari Dinas Perpustakaan bagaimana literasi anak itu. 

Makanya, dalam penanganannya tidak sendirian, semua Perangkat Daerah Surabaya terlibat dalam PAUD Holistik Integratif ini.

“Bahkan, kita juga punya Graha Bunda PAUD, barangkali ada yang mau berkonsultasi tentang berbagai permasalahan di lapangan, monggo ke Graha Bunda PAUD itu. Terutama apabila di lingkungannya para orang tua tidak mau menyekolahkan anak-anaknya ke PAUD, silahkan kita nanti carikan solusi bersama. Itulah fungsi kami di sini,” tegasnya.

Sebenarnya, lanjut dia, beberapa PAUD di Surabaya sudah ada yang menerapkan PAUD Holistik Integratif. 

Namun, karena Surabaya ini sangat luas, dan PAUD di Surabaya ini sangat banyak, akhirnya sosialisasi itu tidak merata ke semua PAUD. 

Oleh karena itu, melalui sosialisasi ini diharapkan semua PAUD bisa menerapkan itu.

“Total di Surabaya ada 2.641 Kepala Satuan PAUD, makanya sosialisasi ini kita bagi dua sesi, hari ini sama besok. Karena memang Bunda PAUD itu banyak, ada PPT, TK, KB, TPA itu semua termasuk Bunda PAUD,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa anak usia dini itu mulai usia 0-6 tahun, sehingga cakupannya memang sangat luas. 

Menurutnya, di usia itu harus benar-benar dijaga, ketika tumbuh kembangnya baik, maka ke depannya insyallah akan menjadi baik.

“Sebaliknya, kalau di usia itu gagal, insyallah ke depannya dia juga akan gagal. Jadi, ini harus kita sosialisasikan ke semua Bunda PAUD se  Kota Surabaya, supaya semuanya bisa menerapkan PAUD Holistik Integratif itu,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Klungkung) Baru sepekan menjabat Dandim 1610/Klungkung, Letkol Inf Armen mulai melakukan berbagai gebrakan dalam upaya mewujudkan Klungkung yang aman dan kondusif.

Salah satunya, dengan merangkul para tokoh agama dan masyarakat yang ada di wilayah teritorialnya.

Kali ini, dirinya menggelar kunjungan kerja ke Puri Agung Klungkung yang terletak di Semarapura Tengah. 

Beberapa Perwira Kodim turut mendampingi kunjungan yang dilakukan oleh Dandim pada Selasa, 25 Oktober 2022.

“Kunjungan saya ini, dalam rangka memperkenalkan diri sekaligus menjalin silaturahmi,” ujarnya.

Dalam kunjungan itu, beberapa hal disampaikan oleh Letkol Inf Armen, salah satunya mengenai sinergitas dalam menjaga stabilitas wilayah.

“Ke depan, pastinya kami akan saling berkomunikasi dan bersinergi. Tentunya, kegiatan yang sama seperti sekarang akan kita lakukan di beberapa tomas da toga lainnya,” pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak taman pasif di kawasan Jalan Raya Darmo, Senin (24/10). 

Saat sidak, ia didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro serta jajarannya.

Wali Kota Eri Cahyadi meminta kepada Hebi, agar taman pasif di kawasan Jalan Raya Darmo itu ditata ulang. 

"Jangan terlalu kosong dan terlalu lebat tanamannya. Kalau bisa tiga kali sehari dilihat, jangan sampai nggak keramut seperti ini," kata Wali Kota Eri.

Selain itu, Wali Kota Eri Cahyadi juga ingin tanaman di taman pasif itu dibuat pola agar tampak cantik. 

Kemudian, tanaman yang ditanam juga dibuat bervariasi, mulai tanaman jenis rumput hingga jenis pepohonan agar teduh. 

Tidak hanya itu, Wali Kota Eri Cahyadi itu juga meminta agar tumbuhan yang ditanam di kawasan itu harus tahan cuaca panas. 

"Jangan hanya semak, tapi ada juga yang ukuran sedang dan ada yang tinggi. Jadi dibuat pola - pola gitu biar bagus, didelok iku enak (dilihat itu enak)" ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menerangkan, ada beberapa evaluasi yang disampaikan oleh Cak Eri Cahyadi. 

Antara lain, agar taman pasif di Kota Surabaya dirawat dan ditata dengan baik, sehingga tidak sampai terlalu rimbun atau gersang. 

Bukan hanya tumbuhan yang bervariasi, lanjut Hebi, Wali Kota Eri Cahyadi juga ingin agar tanaman di taman pasif itu harus bisa menyerap polusi dan tahan terhadap cuaca. 

"Sehingga penyerapan CO2 bisa optimal dan bisa memproduksi O2 sebanyak - banyaknya. Nanti kita akan siapkan tiga jenis tanaman, mulai dari semak, perdu - perduan, hingga pohon pelindung yang agak tinggi," ujar Hebi. 

Hebi menambahkan, penataan taman pasif nantinya bukan hanya di Jalan Raya Darmo. Akan tetapi, seluruh taman pasif di Kota Surabaya akan ditata dan ditanami tiga jenis tanaman itu.

Dalam waktu dekat, ia bersama timnya akan melakukan penyisiran tanam pasif di Kota Surabaya. 

Ketika ditemukan ada tanaman yang terlalu lebat atau tampak gersang, maka akan ditata ulang. 

"Selain tanaman, kita juga tambahkan lampu, agar taman pasif tampak cantik meskipun malam hari," pungkasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Mojokerto) Beberapa pihak di lingkungan Makorem 082/CPYJ, dilibatkan dengan adanya sosialisasi penyuluhan hukum yang dipimpin oleh Kasrem 082/CPYJ, Letkol Inf Saefuddin di Aula Makorem pada Selasa, 25 Oktober 2022 siang.

Kasrem mengatakan, penyuluhan hukum di lingkungan Korem sangat penting untuk dilakukan sebagai upaya menambah wawasan prajurit dan PNS terkait adanya hukum di lingkungan militer (TNI).

“Sehingga, bisa dijadikan pedoman untuk bisa memperoleh gambaran dalam mengambil Langkah-langkah hukum yang cepat dan tepat,” kata Kasrem.

Beberapa materi hukum, kata Kasrem, disosialisasikan secara langsung oleh tim penyuluh hukum dari Kumdam V/Brawijaya. Materi-materi hukum itu, menyangkut soal berbagai tindak pidana.

“Penyuluhan hukum ini, untuk meningkatkan kesadaran hukum prajurit. Itu untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran,” ungkap Letkol Saefuddin.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Aksi tawuran antar remaja diduga terjadi di sekitaran Jembatan Suroboyo, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya pada Minggu (23/10) dini hari. 

Insiden tawuran yang terjadi di kawasan Surabaya Utara ini menyebabkan satu remaja meninggal dunia.

Di saat itu pula, petugas gabungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama kepolisian langsung bergerak cepat melakukan penyisiran. 

Hasil penyisiran pun didapati enam remaja yang diduga menjadi pelaku tawuran.

Aksi tawuran yang menyebabkan satu remaja meninggal dunia ini rupanya menjadi perhatian serius Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. 

Bahkan, pihaknya bersama kepolisian masih terus melakukan penelusuran terkait para pelaku yang lain.

"Kita sudah cek sama Pak Kapolres Tanjung Perak, jadi kita masih melakukan penelusuran, karena ada enam yang diamankan. Ada beberapa juga yang kita cari lagi, karena itu (video beredar) lewat medsos (media sosial)," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Selasa (25/10).

Wali Kota Eri Cahyadi memastikan, pihaknya bersama kepolisian bakal terus meningkatkan patroli pengawasan di tempat-tempat yang berpotensi digunakan remaja sebagai lokasi tawuran. 

Tak hanya itu, antisipasi terjadinya tawuran antar remaja juga bakal dimaksimalkan melalui pengawasan CCTV (Closed Circuit Television).

"Jadi sudah saya sampaikan ke Pak Kapolres, mulai ada peningkatan. Nanti kita juga pasang CCTV di Jembatan Suroboyo, karena yang lainnya kan sudah dipasang CCTV," terangnya.

Menurut dia, aksi tawuran antar remaja yang terjadi pada Minggu (23/10) dini hari, bukanlah terjadi di Jembatan Suroboyo. Namun demikian, kata dia, para remaja itu sengaja memilih lokasi itu untuk berkumpul atau janjian sebelum tawuran.

"Karena kemarin itu juga bukan kejadian di sana, tapi janjiannya di sana karena ada beberapa anak luar Surabaya. Nah, ini tawurannya di Surabaya, tapi anak-anaknya bukan anak Surabaya," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Program Babinsa masuk dapur, merupakan salah satu program yang digagas oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Dudung Abdurrachman.

Program itu, digagas untuk bisa mengetahui secara langsung kondisi masyarakat yang ada di wilayah teritorial setiap Koramil.

Seperti yang dilakukan oleh Babinsa Mantup di Dusun Tawangsari, Desa Rumpuk, Kecamatan Mantup pada Selasa, 25 Oktober 2022.

Di lokasi itu, Babinsa Mantup terlihat blusukan di setiap dapur warga yang ada di Desa Rumpuk.

Danramil Mantup, Kapten Arm Yudi mengatakan, program Babinsa masuk dapur merupakan bentuk kepedulian TNI-AD terhadap sesama. 

Bukan hanya itu saja, ia menambahkan jika program itu digencarkan dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Dengan harapan, keberadaan Babinsa itu bisa mengetahui secara langsung kesulitan warga yang ada di wilayah teritorial,” bebernya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Koarmada II, Kolonel Laut (P) Sumarji Bimoaji, memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan KRI Nala-363, bertempat di Geladak KRI Nala-363 yang saat ini sandar di Dermaga Semampir Baru, Koarmada II. Selasa (25/10).

Komandan KRI Nala-363 diserahterimakan dari Letkol Laut (P) Totok Susilo, S.H., M.Tr.Hanla., M.A.P., kepada penggantinya Letkol Laut (P) Lustia Budi, S.E., M.Tr.Hanla., CRMP. 

Dalam acara tersebut, diawali dengan pengambilan sumpah jabatan, penandatanganan pakta integritas, penyematan tanda jabatan, dan penyerahan tongkat komando.

Dalam amanatnya, Dansatkor Koarmada II menyampaikan bahwa serah terima jabatan Komandan KRI merupakan wujud kepercayaan dan penghormatan dari pimpinan TNI Angkatan Laut yang diberikan kepada pejabat yang bersangkutan, serta pemantapan manajemen organisasi di lingkungan Koarmada II agar tercipta semangat baru yang diharapkan mampu memberikan tambahan pengalaman bagi personel.

“Disamping itu, pergantian jabatan merupakan pengembangan kepemimpinan sebagai improvisasi dan inovasi serta daya kreativitas, sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan dan sasaran dari organisasi,” ujarnya

Selanjutnya Dansatkor Koarmada II menambahkan bahwa Sertijab adalah proses dalam rangka pembinaan organisasi dan personel guna mewujudkan kaderisasi kepemimpinan yang diharapkan mampu membawa ide-ide baru bagi organisasi melalui pemikiran yang lebih kreatif dan inovatif sebagai upaya menindaklanjuti arahan Pangkoarmada II Laksda TNI Dr. T.S.N.B. Hutabarat, sekaligus sebagai implementasi dari program prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, di bidang pengembangan SDM TNI AL yang unggul dan profesional.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Kepolisian dan instansi terkait, siap melakukan pengawasan intens terhadap penjualan obat sirup yang dilarang. 

Langkah ini dilakukan pasca Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan Surat Edaran (SE) penghentian sementara penggunaan obat sirup.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya terkait pengawasan obat sirup di apotek maupun toko swalayan. 

Nantinya, pemkot bersama kepolisian dan instansi terkait, akan terjun bersama melakukan pengawasan di lapangan.

"Nanti bersama Forkopimda Surabaya kita cek turun ke lapangan. Kalau sudah ada di surat edaran (Kemenkes) apa saja merk dan jenisnya, maka kita akan lakukan cek bersama di apotek-apotek," kata Wali Kota Eri, Selasa (25/10).

Wali Kota Eri menerangkan, pihaknya tak bisa hanya menunggu datangnya obat gagal ginjal akut dari pemerintah pusat. 

Sebab, obat gagal ginjal ini bukan permintaan namun telah dihitung berdasarkan kebutuhan jumlah penduduk dari pemerintah pusat.

"Jadi perkiraannya berapa, kita menerima seperti vaksin Covid-19. Nah seperti itu nanti diberikan dan kita jalan. Tapi seperti yang saya sampaikan, kita juga tidak bisa hanya mengandalkan dan menunggu, tapi yang terpenting adalah pencegahan," ujarnya.

Wali Kota Eri mengaku belum dapat memastikan berapa jumlah total anak penderita gagal ginjal akut di Surabaya. 

Sebab, penetapan kasus gagal ginjal akut di masing-masing daerah berdasarkan declaire dari pemerintah pusat. 

Terlebih, rumah sakit di Surabaya juga menjadi salah satu tempat rujukan pasien dari luar daerah.

"Jadi terkait dengan data itu, kita kan di Surabaya ini tidak hanya warga Surabaya, tapi rujukan. Jadi rumah sakit - rumah sakit yang menerima pasien itu, maka pasien dari rumah sakit itu yang dilaporkan ke kementerian," terang dia.

Meski demikian, ia memastikan, Pemkot Surabaya akan terus gencar melakukan sosialisasi, khususnya kepada para orang tua. 

Karena menurutnya, upaya pencegahan terhadap penyakit gagal ginjal akut ini lebih baik daripada mengobati.

"Kita nanti dengan Forkopimda juga akan turun bersama, kita agendakan turun untuk melihat apakah di apotek-apotek atau tempat penjual obat sudah ditarik semua yang terkait dengan larangan (obat sirup) dari pemerintah pusat tadi," tegasnya.

Tak sekadar terjun langsung melakukan pengawasan, Wali Kota Eri juga mengaku telah menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui puskesmas di 31 kecamatan agar melakukan hal yang sama. 

Selain melakukan pengawasan peredaran obat sirup, setiap puskesmas juga diminta untuk masif memberikan sosialisasi kepada masyarakat di masing-masing wilayah.

"Makanya kepala puskesmas turun di masing-masing kelurahan dengan jajaran pemkot, RT/RW dan Kader Surabaya Hebat (KSH). Itu yang akan kita lakukan secara maksimal. Semoga dengan begitu masyarakat akan tahu jenis-jenis (obat sirup) yang memang tidak diperkenankan saat ini," terangnya.

Namun demikian, Wali Kota Eri menyatakan, bahwa upaya pencegahan terhadap penyakit gagal ginjal akut ini tidak akan bisa maksimal tanpa keterlibatan masyarakat. 

Termasuk pula keterlibatan dari apotek maupun toko swalayan yang sebelumnya menjual produk obat sirup yang dilarang. 

"Tapi saya yakin apotek-apotek, toko obat dan rumah sakit di Surabaya pasti akan menarik obat-obat (sirup) itu. Karena mereka juga menjaga Kota Surabaya," pungkasnya. 

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive