Event yang digelar di area Stadion Gelora Bung Tomo itu dibuka dengan apel yang dipimpin langsung oleh Ketua PMI Jawa Timur Imam Utomo S.
Acara yang digelar oleh PMI Jawa Timur bekerjasama dengan Pemkot Surabaya dan PMI Surabaya itu dikemas seperti perkemahan, dan dimulai hari ini, Senin (31/10) dan akan ditutup pada Sabtu (5/11).
Hadir dalam apel pembukaan TKR PMI Provinsi Jatim itu diantaranya Ketua Bidang PMR dan Relawan PMI Pusat Sasongko Tedjo, beberapa perwakilan dari Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya, DPRD Jatim serta seluruh Ketua dan pengurus PMI dari 38 kabupaten/kota se-Jatim.
Pada kesempatan itu, Ketua PMI Jatim Imam Utomo mengapreasi kehadiran dan peran serta pengurus serta relawan PMI kabupaten dan kota se-Jatim.
Karena relawan sangat efektif menjadi agen penguatan kebangsaan dan kepedulian terhadap sesama.
“Relawan adalah bentuk pengabdian, keikhlasan demi kemanusiaan. Kita tidak berharap dalam kesusahan. Tetapi kita tidak bisa mengelak jika Allah sudah mentakdirkan. Itulah yang menuntut kehadiran relawan yang mampu menangani dengan baik,” kata Imam Utomo, Selasa (1/11).
Oleh karena itu, ia meminta para relawan itu untuk membuka diri supaya rela berbuat untuk orang lain.
Utamanya mereka yang dalam kesusahan. Menurutnya, PMI yang telah dinaungi dengan undang-undang nomor 1 tahun 2018 telah mendapat amanah dalam menangani masalah kemanusiaan.
“Dalam posisi itu, sangat bergantung kepada peran individu yang berada dalam barisan PMI. Prinsip yang diharapkan adalah bentuk layanan. Sehingga harus mudah, cepat, memuaskan. Perkuat jiwa sebagai pelayan masyarakat melalui Temu Karya Relawan ini,” ujarnya.
Dalam apel yang dimeriahkan dengan tari remo massal siswa SD dan SMP Negeri dan Swasta se-Surabaya itu, juga diselingi dengan kegiatan bakti sosial berupa pemberian bingkisan kepada panti asuhan yang berada di Kecamatan Pakal, Surabaya.
Ketua Panitia TKR PMI Jatim Edi Purwinarto menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi ajang temu, silaturahmi dan evaluasi relawan yang ada di Jatim.
Sejauh mana kegiatan pelatihan yang sudah dilakukan PMI kabupaten dan kota di Jatim.
“Karena lokasinya yang terbatas, sehingga ada batas maksimal tiap kontingen mengirimkan relawannya hingga 30 orang,” katanya.
Sedangkan kegiatan yang dilakukan diantaranya meliputi bidang temu, peningkatan kapasitas lokakarya kepalangmerahan, sosial media, citra organisasi, kesiapsiagaan individu serta kegiatan pertemuan relawan.
Bidang karya meliputi pengembangan kapasitas asesmen, evakuasi, manajemen, informasi posko, peduli lingkungan. Bidang persahabatan meliputi, relawan favorit, parade budaya, pentas seni dan permainan persahabatan dan bazar.
“Kami juga sampaikan terimakasih kepada Bapak Wali Kota Surabaya dan jajaran pemkot yang telah memfasilitasi acara ini,” katanya.
Sementara itu, Ketua PMI Surabaya Hendro Gunawan mengatakan Kota Surabaya menjadi tuan rumah dalam acara rutin tahun PMI ini.
Dalam acara ini, nantinya akan ada pembekalan keterampilan mengenai PMI, baik kedaruratan dan juga kebencanaan dan sebagainya.
Selain itu, event ini juga menjadi ajang silaturahmi relawan PMI se-Jatim. Bahkan, nantinya akan ada terobosan-terobosan dan kerjasama dengan PMI se-Jatim untuk melakukan kerja-kerja yang lebih baik ke depannya.
“Akan ada banyak rangkaian acara dalam event ini, termasuk nantinya mereka akan diajak keliling ke tempat-tempat bersejarah di Kota Surabaya, sehingga mereka tidak hanya belajar sejarah, tapi juga mengenalkan kepada mereka tempat-tempat yang bersejarah yang ada di Surabaya. Selamat mengikuti acara ini dan selamat menikmati Surabaya,” pungkasnya.