Jumat, 09 Desember 2022


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sebanyak 570 wisatawan mancanegara terpesona dengan destinasi wisata di Kota Surabaya. 

Menggunakan Kapal Pesiar Viking Mars, rombongan tersebut berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak dan mengunjungi Balai Kota Surabaya, Jumat (9/12). 

Setibanya di Halaman Balai Kota Surabaya, rombongan wisatawan disambut dengan penampilan atraksi Tarian Reog. 

Melihat atraksi para penari Reog, para wisatawan semakin terpesona. 

Tak ingin melewatkan kesempatan, mereka langsung menyalakan kamera dan merekam atraksi tersebut. 

Selanjutnya, mereka sajikan ragam hiburan kesenian di Lobby Balai Kota Surabaya. Saat menyaksikan penampilan tarian kreasi Lenggak-Lenggok Surabaya, para penari turut mengajak wisatawan untuk menari bersama. 

Mengikuti irama musik, Jennifer wisatawan asal Australia mencoba menari dengan disaksikan oleh wisatawan yang lainnya. 

Tanpa ragu, ia menirukan gerak-gerik para penari. Ia mengaku, meskipun dirinya terlihat kaku, namun ia sangat senang saat melihat para penari membawakan tarian Lenggak-Lenggok Surabaya.

“Saya sangat suka melihat mereka menari dan menggerakkan jari jemari sambil menggerakkan badannya. Bagi saya yang besar di Australia, kami tidak pernah kenal dengan gaya tari semacam itu, mereka bisa menggerakkan tangan dalam dua gerakan berbeda dan terlihat mudah, juga sangat indah. Itu pasti butuh latihan bertahun-tahun, tapi saya suka sekali melakukannya, menyenangkan untuk merasakan dan mencoba budaya lain,” ungkap Jennifer.

Menurutnya, Surabaya adalah kota yang indah. Ia pun sangat sulit untuk mengatakan apa yang paling ia sukai saat singgah di Kota Pahlawan. 

Dari perjalanan singkatnya saat berkeliling di Kota Surabaya, ia masih terpesona dengan penampilan ragam kesenian. 

“Sayang sekali kita disini hanya sebentar. Tapi kita bisa tahu bahwa kota ini indah dan sepertinya enak kalau tinggal lebih lama disini, saya juga suka bagaimana mereka (warga) berinteraksi dengan satu sama lain. Dan saya ingin datang lagi ke Surabaya,” ujar dia.

Senada dengan Jennifer, Christopher wisatawan asal Australia mengatakan, kawasan wisata Kota Tua sangat menarik baginya. 

Menurutnya, saat  berkunjung ke kawasan Pecinan, ia terpesona karena salah satu destinasi wisata di Surabaya yang sangat bagus. 

“Namun yang paling menyenangkan adalah sambutan kalian (Pemerintah Kota Surabaya) di Balai Kota ini. Saya sangat terkesan. Saya suka dengan tarian yang ditampilkan dan juga suara gamelan dan musiknya. Saya terpesona oleh apa yang ditampilkan disini,” kata Christopher.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan bahwa kegiatan ini adalah kunjungan pertama Kapal Pesiar yang pisah sandar di Kota Surabaya pada tahun 2022. Yakni, Kapal Pesiar Viking Mars dengan 570 wisatawan.

“Ada sekitar 27 bus yang masuk di Surabaya dan kita bagi di beberapa destinasi wisata di Surabaya. Ada 4 paket destinasi yang kita tawarkan, diantaranya Paket Sparkling, Paket Heritage of Surabaya, Paket Culture of Surabaya, Temple of Surabaya, dan Surabaya Your Own yang lebih untuk belanja,” kata Wiwiek.

Ia mengaku, bahwa semua destinasi wisata di Kota Surabaya telah dikunjungi. Mulai, Tugu Pahlawan, Pura Jagat Karana, HOS Tjokroaminoto, Balai Kota Surabaya, Rumah Abuhan, Kembang Jepun, dan Kebun Binatang. 

“Surabaya melalui Tanjung Perak itu adalah pintu yang mereka bisa masuki, bahwa pelabuhan dan Surabaya memiliki infrastruktur yang bagus. Disamping itu juga ada destinasi wisata yang bisa kita tawarkan,” ujar dia.

Wiwiek menjelaskan, meskipun jumlah kunjungan para wisatawan berbeda saat sebelum dilanda pandemi COVID-19, dengan dimulainya kapal sandar ini, masih terlihat antusias para wisatawan mancanegara untuk mengunjungi Kota Surabaya. 

Hal ini juga sangat penting untuk mendorong pemulihan ekonomi di Kota Pahlawan.

“Kita menguatkan lagi destinasi wisata sehingga semakin stabil secara kualitas. Artinya bahwa kenyamanan, kebersihan, keramahan-tamahannya, dan SDM yang menangani kegiatan ini harus kita kuatkan,” jelas dia.

Disamping itu, Pemkot Surabaya juga memiliki tambahan destinasi wisata baru. Seperti, Tunjungan Romansa, Kya-kya, Wisata Perahu Air Kalimas, serta menawarkan paket destinasi wisata baru lainnya. Yakni, Surabaya Kriya Galeri (SKG) Reborn.

“Upaya kita mempromosikan ini, untuk menguatkan kembali jejaring kita. Di tour operator, kita terus memelihara hubungan kerjasamanya untuk menawarkan seluruh destinasi di Surabaya,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya menjamin keamanan dan keselamatan warga di Kota Pahlawan. 

Namun demikian, hal tersebut tentunya juga dibutuhkan peran serta masyarakat dengan memunculkan rasa guyub-rukun dan menghormati antar sesama warga Surabaya.

Oleh karenanya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta warga untuk tetap memunculkan rasa guyub dan rukun di Kota Pahlawan. 

Rasa itu diharapkannya dapat terus dimunculkan tak hanya ketika ada fenomena seperti munculnya kelompok remaja membawa senjata tajam dan tawuran.

"Jadi sebenarnya inilah waktunya warga Surabaya menjadi satu kekuatan utuh. Kita masih ingat peristiwa bom beberapa waktu lalu, di situlah kita berbondong - bondong menjaga gereja, menjaga masjid, menjaga kampung," kata Wali Kota Eri, Jumat (9/12).

Menurut dia, munculnya fenomena kelompok remaja membawa sajam dan tawuran ini seperti Tuhan ingin mengingatkan warga Surabaya untuk kembali menjaga kerukunan. 

Makanya, ia kembali berharap warga dapat menjaga kerukunan satu sama lainnya.

"Sebenarnya rasa guyub, rasa rukun, rasa menjaga wilayahnya ya tidak hanya sekali-sekali (dilakukan). Tapi keguyuban, kerukunan harus dijaga terus, ketika dijaga terus Insyaallah pasti aman," katanya.

Ia pun memastikan bahwa Forkopimda Surabaya menjamin keamanan dan keselamatan warga di Kota Pahlawan. 

Sedangkan warga diharapkan juga turut menjaga masing-masing wilayah atau kampungnya melalui guyub-rukun.

"Jadi warga Surabaya, biar keamanan saya dengan Forkopimda yang menjaga. Tapi panjenengan (anda) juga menjaga wilayahnya masing-masing, munculkan rasa guyub dan rukun. Saya menjaminkan dengan Forkopimda bahwa Surabaya tetap aman," harapnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya itu mengungkapkan, seluruh camat di 31 wilayah kecamatan telah menyebarkan surat edaran kepada masing-masing warganya. 

Surat edaran tersebut berupa imbauan kepada warga untuk saling menjaga wilayahnya.

"Camat sudah membuat edaran di masing-masing RW sudah jalan. Itulah yang saya bangga betul, ternyata warga Surabaya masih guyub-rukun. Tapi guyub-rukun ini jangan hanya  dimunculkan ketika ada masalah," terangnya.

Ia menyatakan, bahwa saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya masih berjuang terus untuk warganya. 

Berjuang dalam hal mengentaskan kemiskinan, pengangguran, hingga menjamin keamanan dan kenyamanan warga Kota Surabaya.

"Karena kita ingin meninggalkan kota ini untuk anak cucu kita. Maka tugas kita adalah menjaga kota ini guyub-rukun, makmur-sejahtera. Sehingga anak cucu kita bisa menikmati Kota Surabaya lebih baik menikmatinya dari pada kita," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, Arief Boediarto membenarkan bahwa camat di 31 wilayah kecamatan telah menyebarkan surat edaran kepada masing-masing warganya.

Arief Boediarto menyebut, pada intinya melalui surat edaran itu camat di 31 kecamatan Surabaya meminta lurah untuk bersama-sama RT/RW dan semua elemen warga agar turut menjaga keamanan masing-masing wilayahnya.

"Juga mengimbau kepada mereka dan mengingatkan kepada keluarga terutama yang punya anak remaja, jangan keluar malam. Serta mengawasi (anak-anak) mereka supaya tidak terpengaruh para gangster," tandasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama TNI/Polri serta seluruh elemen masyarakat melakukan patroli gabungan guna menertibkan kelompok remaja yang membawa senjata tajam (sajam). 

Kegiatan ini digelar setiap malam hingga dini hari. 

Karenanya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengimbau peran serta orang tua untuk mencari atau menghubungi anak-anaknya, jika belum pulang ke rumah lebih dari pukul 21.00-22.00 WIB. 

Sebab, kemunculan remaja bersajam ini sering meresahkan warga yang kerap kali menimbulkan gejolak sosial.

“Kalau putrane njenengan, tonggone njenengan jam 21.00-22.00 WIB dorong moleh anak e digoleki (anak anda, tetangga anda, jam 21.00-22.00 WIB belum pulang, anaknya dicari). Dipadosi (dicari), dikengken sinau (disuruh belajar), mboten kleweran nang embong (tidak keluyuran di jalan),” kata Wali Kota Eri, Jum'at (9/12).

Menurutnya, orang tua yang peduli dan menyadari perubahan sikap anaknya, akan langsung mencari dan menghubungi anak-anaknya apabila belum kembali ke rumah saat larut malam. 

Maka, ia juga meminta camat dan lurah se-Kota Surabaya untuk memberikan sosialisasi kepada para orang tua terkait pentingnya menjaga anak-anak agar tak bermain di jalanan pada malam hari.

“Ini yang harus dimunculkan di hatinya warga Surabaya, ayo camat-lurah dikandani (diberitahu) warganya per RW, sosialisasikan kalau anaknya belum pulang harus dicari. Ojok (jangan) ngomong biasa, lek wes (kalau sudah) ngomong biasa, onok (ada) masalah akhire sing getun wong tuo ne (yang kecewa orang tuanya),” ujar dia.

Wali Kota Eri Cahyadi mengaku, bahwa saat akhir pekan pada Sabtu hingga Minggu dini hari (3-4/12), ia bersama jajaran Forkopimda Kota Surabaya, serta seluruh elemen masyarakat melakukan patroli gabungan untuk menertibkan keberadaan kelompok remaja bersajam.

“Dinten Sabtu muter Suroboyo (Hari Sabtu muter Surabaya), Alhamdulilah jam 01.00 WIB jek onok arek nom-noman boncengan papat (masih ada, anak muda berboncengan empat). Ya Allah, nggak goleki ta ibuk karo bapak e (nggak dicari ta sama ibu dan bapaknya) ? Kulo muter male (saya berputar lagi), sek onok (masih ada) Ya Allah, sek onok (masih ada) arek (anak) SMP/SMA sing keliling (yang keliling),” ungkap dia.

Oleh sebab itu, ia meminta kepada para orang tua untuk mencintai dan menyayangi anak-anaknya. 

Serta, segera menyadari perubahan perilaku yang dilakukan oleh anak-anaknya. 

Sebab, ia tak ingin, jika masih ada remaja yang terjaring dan membuat orang tuanya menangis karena tingkah laku mereka yang merugikan banyak pihak.

“Saat anaknya terjaring, dipanggil orang tuanya, menangislah orang tuanya karena tidak mengetahui anak-anaknya ikut (kelompok) begitu. Maka, keluarga harus mencari anaknya dan membuat anaknya berakhlakul karimah,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Patroli gabungan yang dilakukan TNI-Polri, Satpol PP bersama organisasi masyarakat (Ormas) di 31 kecamatan setiap malam, tidak lain hanya untuk menjaga Kota Surabaya agar tetap aman dan nyaman untuk masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan Ketua OKK Pemuda Pancasila (PP) Kota Surabaya, Samsurin Welangon saat menanggapi pemberitaan di media dan informasi yang beredar mengenai penanganan gangster di Kota Pahlawan.

"Justru apabila kejahatan tidak ditindak, supremasi hukum yang terancam," kata Samsurin Welangon, Jumat (9/12).

Samsurin mengungkapkan, bahwa selama dia mengikuti operasi gabungan razia anak-anak nakal, tidak ada yang main hakim sendiri. 

Sebab, pada setiap kegiatan operasi gabungan itu selalu melibatkan aparat penegak hukum.

"Menyerahkan semuanya kepada Polisi untuk memeriksa apabila didapati mereka membawa senjata tajam. Mereka diamankan, tidak ada digebukin di jalan atau diperlakukan kekerasan terhadap adik-adik yang terjaring razia ini," kata Surin, panggilan lekatnya.

Oleh sebabnya, Surin berharap kepada media yang menulis berita harus tahu fakta di Surabaya. 

Apalagi, kata dia, seluruh media di Surabaya memberikan apresiasi terhadap operasi asuhan rembulan yang digagas Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

"Pak Wali tidak mengorganisir, tapi Pak Wali Kota Surabaya memang pendukungnya banyak. Semua Ormas besar di Kota Surabaya ini mendukung langkah Pak Wali dalam menjaga Kota Surabaya," ungkap dia.

Sejumlah dukungan itu, diungkapkannya seperti saat ketika kegiatan vaksinasi massal melawan Covid-19. 

Juga, ketika saat ini Surabaya dibuat aksi sembarangan oleh anak-anak tawuran serta berbuat kekerasan lainnya. 

"Tidak ada gangster di Surabaya, yang ada hanya anak-anak nakal yang butuh perhatian dari lingkungannya," tegasnya.

Makanya, Surin juga berharap kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan berita atau video aksi kekerasan yang disebar secara berantai di media sosial. 

Sebab, kata dia, itu semua bukan peristiwa saat ini melainkan kejadian yang beda tempat dan waktu.

"Sekarang Surabaya aman. Terima kasih aparat kepolisian yang selalu sigap menjaga warga Kota Surabaya, terima kasih Wali Kota Surabaya dan seluruh Ormas di Kota Surabaya. Ayo terus kita jaga kota kita dari aksi kekerasan dan kita jaga juga dari aksi digitalisasi kriminal," pungkasnya.

Kamis, 08 Desember 2022


KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengucapkan Selamat Hari Disabilitas Internasional (HDI) tahun 2022, dengan harapan penyandang disabilitas Provinsi Jawa Timur dapat menjadi salah satu pilar masyarakat yang mengambil peran aktif menuju tatanan dunia yang inklusif.

Hal itu dikatakan Gubernur perempuan pertama di Jatim ini saat memberikan sambutan dalam acara peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Malang, Kamis, (8/12).

Dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga menginginkan agar dijadikan momentum kepedulian dan memperkuat solidaritas dalam meletakkan dasar yang kuat bagi perlindungan penyandang disabilitas. 

Dalam hal ini, dari paradigma karitatif dan charity based menjadi paradigma yang human right based. 

“Kita ingin secara terus-menerus meningkatkan kesetaraan, kesempatan dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, menjamin akses pendidikan, akses kesehatan dan akses pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Dan membangun infrastruktur yang aksesibel untuk menciptakan lingkungan bebas hambatan bagi disabilitas," jelasnya.

Gubernur Khofifah menambahkan, Semangat mewujudkan pembangunan yang inklusif itu sejalan dengan tema yang diusung dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun ini yaitu, ’Transformative Solutions for lnclusive Development the Role of lnnovation in Fuelling an Accessible and Equitable World’ atau Partisipasi Bermakna Menuju Pembangunan lnklusif yang Berkelanjutan. 

Selain itu, lanjutnya pembangunan dan renovasi infrastruktur di Jatim terus berfokus pada inklusi sosial dengan penyediaaan fasilitas ramah disabilitas. 

“Seperti tempat-tempat pelayanan publik yang bisa diakses oleh kursi roda serta tanda-tanda yang dapat dipahami oleh disabilitas sensorik,” tutur Gubernur perempuan pertama Jatim ini. 

Pembangunan bersifat inklusi ini, tidak hanya bertujuan untuk menciptakan lingkungan ramah disabilitas, tetapi juga sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap peningkatan kesetaraan, kesempatan, dan aksesibilitas bagi para penyandang disabilitas. 

Dirinya menekankan bahwa peningkatan kesejahteraan masyarakat harus menyeluruh, tak terkecuali bagi penyandang disabilitas. 

“Pemprov akan terus berupaya dan bertindak untuk menyeimbangkan relasi, mengurangi kesenjangan dan memastikan persamaan hak, peluang, habituasi dan aksesibilitas fasilitas umum baik pada aspek pendidikan, pekerjaan, kewirausahaan, dan layanan-layanan publik lainnya,” lanjut Gubernur Khofifah. 

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pemprov Jatim, hingga penghujung tahun 2022, Pembangunan lnklusif yang Berkelanjutan di Jatim, diwujudkan melalui Program Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) dengan total nilai bantuan sejumlah Rp 14,4 M dengan sasaran prioritas 4.000 Penyandang disabilitas berat. 

Bantuan sosial yang diberikan berupa pemenuhan tambahan nutrisi dan terapi sebagai upaya peningkatan taraf kesejahteraan sosial Penyandang Disabilitas yang derajat kedisabilitasannya tidak dapat direhabilitasi. 

Selanjutnya program bantuan sosial dampak inflasi dan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) sejumlah Rp 2,4 M dengan sasaran KPM (Kelompok Penerima Manfaat) Bantuan Sosial ASPD Plus sebanyak 4.000 orang. 

Adapun dalam upaya peningkatan kesetaraan, kesempatan, dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, Pemprov Jatim juga menyediakan Buffer Stock ABM (Alat Bantu Mobilitas) berupa 200 buah kursi roda, 205 buah Kursi roda multiguna, 175 buah Kursi Roda CP (Celebral Palsy) dan alat bantu dengar (Hearing Aid) sebanyak 50 buah. 

"Tidak hanya bantuan secara fisik, di bidang pemenuhan hak sipil, seluruh disabilitas Jatim telah menuju kepemilikan KTP elektronik dengan penjangkauan maksimal oleh Dispendukcapil ke rumah-rumah disabilitas berat yang kondisinya bed ridden. Kerja-kerja yang luar biasa ini akan terus digiatkan oleh Pemprov Jatim hingga hak-hak Penyandang Disabilitas dapat terpenuhi secara menyeluruh,” imbuhnya. 

Di akhir, tak lupa Gubernur Khofifah memberi motivasi bagi seluruh penyandang disabilitas, utamanya di wilayah Jatim untuk tidak lelah berkarya dan berprestasi sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing. 

Keterbatasan disebutnya, tidak boleh kalah dengan semangat optimisme yang untuk terus bangkit memberi kontribusi kepada bangsa dan negara. 

“Kita bangga melihat berbagai  kesuksesan teman-teman disabilitas yang telah mampu sejajar di berbagai bidang, seperti musik, pegawai, pendidikan, olah raga, MTQ hingga IT baik di tingkat Nasional maupun Internasional. Semoga vibrasi prestasi ini dapat menyebar ke lebih banyak lagi disabilitas lainnya. Teruslah berkarya untuk bangsa walaupun dengan cara yang berbeda,” paparnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, H. M. Alwi mengatakan, momentum peringatan Hari Disabilitas ini, Gubernur Khofifah mengajak kepada semuanya untuk lebih peduli dengan penyandang disabilitas. 

"Maka tahun 2022 ini, ada bantuan alat bantu mobiltas, yakni kursi roda dan alat bantu dengar. Ini semua dalam rangka kita memberikan perlindungan sosial bagi saudara saudara kita," katanya. 

Tahun ini, Dinas Sosial menyerahkan 600 unit alat bantu yang penyalurannya disesuaikan dengan agenda Gubernur Khofifah. 

Sedangkan khusus untuk acara di Malang ini, sebanyak 75 alat bantu. 

"Alat bantunya itu alat bantu dengar dan kursi roda," ujarnmya. 

Di sisi lain, anggota Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafakih memuji penyelenggaraan peringatan Hari Disabilitas tersebut. 

"Acara ini keren, keren kemasannya, keren nilai nilai yang hendak di bangun, dan juga pesertanya," pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya kembali menggelar event sejarah dan kebudayaan bertajuk Soera Ing Baja. 

Parade event tersebut digelar dengan menggandeng komunitas, media, dan kampus pada tanggal 4-18 Desember 2022 di Basement Balai Pemuda Surabaya.

Parade event tersebut merupakan rangkaian acara Road to Gala Premiere film dokudrama Soera Ing Baja: Gemuruh Revolusi ’45. 

Film yang dijadwalkan tayang Desember ini diproduksi secara kolaboratif oleh Disbudporapar Surabaya, TVRI Jawa Timur, serta didukung penuh oleh Komunitas Begandring Soerabaia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga, serta komunitas-komunitas reenactor dari berbagai kota yang tergabung di Reenactor Jawa Timur.

Kepala Disbudporapar Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendukung sepenuhnya parade event Soera Ing Baja. 

"Kami berkomitmen untuk memfasilitasi dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan seni budaya yang tidak hanya menarik, namun juga bermakna bagi publik,” kata Wiwiek, Kamis (8/12).

Selain itu, Wiwiek juga mengapresiasi seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan parade event Soera Ing Baja. 

"Kegiatan ini diinisiasi dan dikerjakan bersama-sama komunitas, kampus, rekan-rekan TVRI, dan praktisi profesional. Banyak anak-anak muda yang terlibat. Ini sinergi yang baik agar ekosistem seni budaya semakin positif ke depannya,” terangnya.

Kurator pameran Soera Ing Baja, Yayan Indrayana mengatakan, meski bulan November telah berlalu, bukan berarti agenda-agenda bertema kepahlawanan telah usai. 

“Melalui pameran ini, kami ingin menunjukkan bahwa sebenarnya pejuang dan pahlawan itu tak pernah pergi. Tidak mengenal momen atau musim,” ujarnya.

Pria yang berprofesi sebagai arsitek sekaligus pegiat sejarah di Komunitas Begandring Soerabaia itu menerangkan, bahwa pameran tersebut juga merupakan ajang apresiasi bagi para kru dan pemain film dokudrama Soera Ing Baja.

"Proses pembuatan filmnya memakan waktu berbulan-bulan untuk riset, syuting, dan lainnya. Namun di filmnya mungkin hanya akan jadi satu jam. Nah, kami punya ide, bagaimana bila dokumentasi seluruh prosesnya, mulai dari foto-foto lama yang menjadi dasar bagi posisi dan komposisi pengambilan gambar, bisa diketahui," jelasnya.

"Termasuk properti yang digunakan seperti kostum, replika senjata, arsip-arsip, bahkan ada juga koleksi senjata asli, dipamerkan dan didiskusikan secara publik. Agar masyarakat juga bisa melihat dari dekat dan berinteraksi dengan semua yang terlibat dalam film,” sambungnya.

Dalam pameran itu, terdapat 95 lebih foto yang dipamerkan. Masing-masing terdiri dari foto-foto asli pertempuran 10 November 1945, dokumentasi proses reka ulang selama proses produksi film di kurun waktu September-November 2022, serta arsip-arsip penting lain.

Seperti di antaranya yakni, Surat Penetapan 10 November 1945 sebagai Hari Raya Pahlawan oleh Pemerintah RI, Naskah Asli Pidato Soekarno saat Peresmian Tugu Pahlawan pada 10 November 1952, dokumen Resolusi Jihad yang dikeluarkan Nahdlatul Ulama (NU) dan lainnya.

Ada pula tiga fotografer yang karya-karyanya dipamerkan yakni Andreas Arisotya, Hengky Khresno Purwoko, dan Hito Susatyo. 

Yayan juga menyebutkan, bahwa ketiganya terlibat sejak awal untuk mendokumentasikan proses produksi film.

"Mereka semua fotografer profesional dengan karakteristik/gaya karya masing-masing. Seluruh karya foto telah melalui proses kurasi dengan mempertimbangkan aspek kesejarahan dan estetika,” ujar Yayan yang juga sukses dengan pameran foto Surabaya Lintas Masa pada September 2022 lalu.

Agar tidak menjadi pameran pada umumnya, event ini juga dirancang dengan diisi agenda diskusi tematik, teatrikal, serta workshop pembuatan seragam dan atribut pejuang. 

Ini diharapkan agar pengunjung dapat lebih mengerti arti atau makna setiap koleksi yang dipamerkan.

Tiga tema diskusi itu terdiri dari ragam baju pejuang yang digunakan saat perang 10 November 1945, reka-ulang sebagai praktik edukasi dan rekreasi sejarah, serta behind the scene film Soera Ing Baja yang akan menghadirkan sutradara serta para fotografer.

Sementara itu, Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair), Kukuh Yudha Karnanta yang juga turut menginisiasi pameran ini mengatakan, parade event Soera Ing Baja dapat menjadi model bagi terciptanya ekosistem seni - budaya bertema sejarah kepahlawanan.

“Event ini, juga film Soera Ing Baja, bukan semata sebagai produk seni. Kalau kita cermati proses kreatifnya, saya kira ini menunjukkan kolaborasi yang luar biasa. Ada mahasiswa generasi Z, ada teman-teman komunitas yang berpengalaman, ada praktisi media, akademisi, bahkan Wali Kota Eri Cahyadi pun ikut. Semuanya dapat memainkan peran dan saling menopang,” ujarnya.

Kukuh optimis, apabila acara serupa ini rutin diselenggarakan, maka ekosistem seni-budaya di Surabaya akan semakin kondusif dan kian produktif.

Rabu, 07 Desember 2022


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Rabu (7/12). 

Hadir dalam acara itu para pakar yang berkaitan dengan stunting, baik dari spesialis dokter anak, BKKBN, Camat se-Surabaya, dan beberapa pihak lainnya. 

Dalam forum tersebut, dipaparkan hasil audit kasus stunting di Kota Pahlawan. 

Kemudian, mereka berdiskusi tentang cara dan strategi Surabaya untuk terus menurunkan kasus stunting, karena ke depan Surabaya terus menuju zero stunting.

Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani memastikan bahwa kasus stunting di Kota Surabaya sudah turun drastis. 

Pada tahun 2020, angka stunting di Surabaya mencapai 12.788 kasus, tahun 2021 turun menjadi 6.722 kasus, dan per Oktober 2022 jumlah balita stunting berangsur turun drastis menjadi 1.055 kasus.

“Tapi PR kita yang paling berat adalah tidak boleh ada stunting baru yang muncul. Makanya, kita terus melakukan berbagai upaya penanganan mulai dari hulu hingga hilir,” kata Rini usai acara tersebut.

Karenanya, pada acara ini dilakukan audit kasus stunting bersama para pakar yang ahli di bidang stunting. 

Bagaimana solusi mengatasi semua itu, karena memang stunting itu bukan hanya soal kesehatan saja, tapi juga ada yang spesifik dan sensitif. 

Menurutnya, audit stunting itu merupakan upaya identifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya, khususnya sebagai penapisan kasus-kasus yang sulit termasuk mengatasi masalah mendasar pada kelompok sasaran audit berisiko stunting, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui/nifas dan baduta/balita.

“Oleh karena itu, dalam penanganan kasus stunting di Surabaya itu kami bergerak bersama-sama, karena ini bukan hanya menjadi tanggung jawab camat saja atau kepala puskesmas saja, tapi semua pihak harus bersama-sama mengatasi ini. Jadi, kita bergerak bersama dan mudah-mudahan ini bisa mencegah stunting yang baru jangan sampai ada penambahan,” tegasnya. 

Ia juga menegaskan bahwa di Kota Pahlawan ini, kasus stunting itu dilakukan pencegahan dari hulu hingga hilir. Kalau dari hulu, pasangan calon pengantin (catin) diberikan mikronutrien dengan harapan janin yang dia kandung akan tumbuh bagus, ketika dia hamil juga diberikan susu, vitamin dan pendampingan. 

Bahkan, ketika sudah melahirkan juga diberikan pendampingan, ada permakanan juga yang nantinya akan diganti dengan kudapan.

“Kalau semua upaya ini berjalan dengan baik, insyaallah kasus stunting di Surabaya bisa turun dan semoga tidak ada penambahan kasus stunting baru di Surabaya,” katanya. 

Rini juga menegaskan bahwa Surabaya terus bergerak menuju zero stunting. Meskipun pada kenyataannya di lapangan tidak mungkin angka stunting itu sampai zero, karena memang ada penyakit bawaan dari bayi tersebut, sehingga jajaran pemkot harus menyelesaikan dan menyembuhkan penyakit bawaan itu dulu baru bergerak supaya anak tersebut tidak stunting. 

“Jadi, kita akan bergerak bersama untuk terus mencegah stunting baru di Surabaya,” pungkasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Roadshow Surabaya Smart City (SSC) 2022, yakni dengan mengusung tema Ekonomi Kerakyatan Berbasis Lingkungan. 

Kegiatan roadshow pertama ini, dibuka oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan disaksikan Konsul Jenderal Australia di Surabaya Fiona Hoggart di Lapangan RW 06 Kelurahan Kalisari Kecamatan Mulyorejo Kota Surabaya, Rabu (7/12).

Sebab, nantinya, gelaran Roadshow SSC 2022 ini akan dilaksanakan secara bergantian di setiap wilayah di Kota Surabaya. 

Sebelum kegiatan dimulai, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya turut mengadakan lomba yel-yel dan bazar UMKM yang diikuti oleh 7 kecamatan di kawasan Surabaya bagian Timur. 

Diantaranya, Kecamatan Tenggilis, Gunung Anyar, Tambaksari, Gubeng, Rungkut, Sukolilo, dan Mulyorejo. 

Wali Kota Eri Cahyadi kemudian menyerahkan hadiah kepada para pemenang, yakni Juara Pertama diraih oleh Kecamatan Gubeng, Juara Kedua diraih oleh Kecamatan Mulyorejo dan Juara Ketiga diraih oleh Kecamatan Sukolilo. 

Sebab, di SSC 2022 ini mengedepankan bazar UMKM yang terintegrasi dengan Smart Environment, Smart Economy, Smart Health, Smart Society, dan Smart Technology. 

“SSC ini digagas sejak tahun 2018, dimana SSC bukan hanya lingkungan, tetapi ada Smart Environment, Smart Economy, Smart Health, Smart Society, dan Smart Technology. Inilah yang kita nilai semuanya, karena saya ingin dengan SSC ini menjadi kota yang guyub dan rukun,” kata Wali Kota Eri.

Di tahun ini, Wali Kota Eri meminta seluruh perwakilan setiap RW di Kota Pahlawan mengikuti kegiatan SSC 2022 dengan tujuan menciptakan perkampungan zero waste. 

Selanjutnya, mobilitas Karang Taruna dan UMKM di perkampungan bisa membantu pergerakan ekonomi antar warga.

“Yang kuat membantu yang lemah, karena sejatinya bernegara ya itu sistemnya. Ini yang dikemas dalam lomba SSC, Surabaya Bergerak ini sekarang bergerak dalam bentuk Smart City. Kalau kita lihat Surabaya Bergerak ini ada kerja bakti, ada guyub rukun, kita lombakan dalam Smart City, karena Surabaya Bergerak adalah terjemahan dari kegiatan Smart City untuk menciptakan kampung yang aman, tenang, dan penuh toleransi,” ujar dia.

Wali Kota Eri mencontohkan dalam meningkatkan perekonomian di dalam sebuah kampung, seperti yang dilakukan di Rumah Padat Karya Pakar Adem Kalisari Jasa Service/Cuci AC telah menjalankan Smart Society. 

Di kampung itu, melalui program Padat Karya membuka jasa Service/Cuci AC yang digerakkan oleh camat dan lurah dengan menggandeng seluruh perusahaan di Kota Surabaya. 

Hasilnya, dalam waktu 3 minggu, mampu menghasilkan omzet sebesar Rp 8 juta dengan 5 pekerja.

“Bayangkan kalau satu kampung itu tahu warga Surabaya belum mendapat pekerjaan dan masih menganggur. Maka dia bisa mengembangkan dengan produk UMKM, lalu dimasukkan dalam situs belanja online E-Peken Surabaya dan digerakkan oleh pemkot,” ungkap dia.

Sementara itu, Konsul Jenderal Australia di Surabaya Fiona Hoggart mengatakan bahwa kehadirannya dalam kegiatan Roadshow SSC 2022 ini, untuk memberikan dukungan penuh kepada warga di warga di kawasan Surabaya Timur. 

Karena, kantor Konjen Australia berada di kawasan Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya.

“Ketika mengetahui acara Roadshow SSC di Surabaya Timur dan dibuka oleh Cak Eri sapaan dari Walikota Surabaya, saya langsung datang untuk mendukung masyarakat yang tinggal di sekitar kantor kami. Acara ini sangat seru, semangat dari emak-emak (ibu-ibu) luar biasa. Apalagi, dengan slogan Surabaya Wani, Wani, Wani terasa sekali serunya, keren, dan semangat,” kata Fiona.

Fiona juga dibuat kagum dengan kreatifitas dari para peserta lomba yel-yel. Melalui Roadshow SSC 2022 ini, ia melihat hubungan antara Pemkot Surabaya dengan masyarakat Kota Pahlawan layaknya keluarga besar yang tidak terpisahkan. 

“Manajemen dari Pemkot Surabaya sangat rapi dan teratur. Iya ibu-ibu sangat kreatif, ini adalah kemitraan antara pemkot Surabaya dengan warganya. Jadi seperti yang dikatakan Cak Eri tadi, keluarga besar Surabaya, pemerintah tidak terpisah dengan masyarakatnya. Harapan kami semoga keadaan perekonomian untuk masyarakat yang tinggal di sekitar kami semakin naik dan damai sejahterah,” ungkap dia.

Ditemui di lokasi yang sama,  Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, pada gelaran Roadshow SSC 2022 ini telah memasuki tahap 75 besar. 

Yakni, indikator penilaian terbesar terdapat pada pengelolaan lingkungan dengan nilai 30 persen dan ekonomi kerakyatan dengan nilai 20 persen. 

“SSC ini selain ke lingkungan juga untuk pemberdayaan UMKM. Diharapkannya saat SSC selesai, lingkungan bisa lebih baik dan ekonomi kerakyatan akan tumbuh dengan lebih baik. Karena masih ada empat kali roadshow dan diharapkan awarding akan dilakukan pada Bulan Desember 2022 di Taman Surya,” kata Hebi sapaan lekatnya.

Selama 6 bulan penilaian, Hebi mengaku banyak permasalahan lingkungan yang dapat diurai oleh para peserta SSC 2022. 

Selain harus menambah UMKM, peserta juga harus membenahi lingkungannya. 

Contoh di RW 6 Kelurahan Kalisari, awalnya terdapat 3-4 meter kubik sampah, mulai menurun menjadi 2 meter kubik. 

“Kita harapkan bisa menjadi nol (sampah). Hal ini sesuai dengan arahan Pak Wali Kota Eri Cahyadi bahwa nantinya melalui SSC ini lingkungan yang kita sasar adalah sampah supaya sampahnya menjadi nol (zero waste),” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya akhirnya menjatuhkan hukuman 3 tahun 6 bulan penjara atau 3,5 Tahun penjara kepada Ferry Jocom Terdakwa Kasus Korupsi Penjualan Barang Sitaan Satpol PP Surabaya.

Selain hukuman badan, mantan Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Surabaya ini juga harus membayar denda sebesar Rp100 juta dan subsidair 6 bulan kurungan.

"Hal-hal yang memberatkan bahwa terdakwa tidak mendukung program pemerintah terkait pemberantasan korupsi, tidak mengakui perbuatan, dan berbelit-belit. Sedangkan hal yang meringankan bahwa terdakwa sopan, tidak pernah dihukum, PNS, dan menjadi tulang punggung keluarga," kata Ketua Majelis Hakim AA Gd Agung Parnata saat membacakan amar putusannya di ruang sidang Candra Pengadilan Tipikor Suravaya, Rabu (7/12).

Terkait putusan itu, terdakwa Ferry Jocom yang mengikuti sidang secara online tersebut menyatakan pikir-pikir.

"Pikir-pikir yang mulia," ujar terdakwa Ferry Jocom.

Atas sikap terdakwa, majelis hakim memberikan waktu hingga seminggu.

Sementara jaksa penuntut umum (JPU) R Harwiadi ditemui usai persidangan juga mengatakan hal yang sama.

"Saya koordinasi dulu dengan pimpinan, yang jelas juga pikir-pikir," pungkasnya.

Sebelumnya dalam kasus ini, Jaksa penuntut umum (JPU) Kejari Surabaya, Nur Rachmansyah menuntut Ferry Jocom, terdakwa kasus penjualan barang sitaan Satpol PP Kota Surabaya selama 5 tahun penjara.

Selain hukuman kurungan badan, mantan Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum (Tentibum) Satpol PP Kota Surabaya ini juga harus membayar denda sebesar Rp100 juta subsidair 6 bulan kurungan.

"Menjatuhkan pidana perjara terhadap terdakwa Ferry Jocom dengan pidana penjara selama 5 tahun dikurangi dengan masa tahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dengan perintah untuk terdakwa tetap ditahan dan pidana denda sebesar Rp100 juta subsidair 6 bulan kurungan," kata JPU Nur Rachmansyah saat membacakan nota tuntutan di ruang sidang Candra, Pengadilan Tipikor Surabaya, Rabu (16/11).

Menurut JPU Nur Rachmansyah, terdakwa Ferry Jocom terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagai pegawai negeri atau orang lain sebagai pegawai negeri yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja, menggelapkan, menghancurkan, merusakkan atau membuat tidak dapat dipakai barang, akta, surat atau daftar yang digunakan untuk meyakinkan atau membuktikan di muka pejabat yang berwenang yang dikuasai karena jabatannya, yang telah ada permulaan pelaksanaan dan tidak selesai bukan disebabkan kehendaknya.

Terdakwa Ferry Jocom terbukti melanggar pasal 10 huruf a jo pasal 15 jo pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 53 ayat (1) KUHPidana.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Akhir-akhir ini Kota Surabaya digegerkan dengan munculnya fenomena baru, yakni adanya kelompok remaja yang membawa senjata tajam (sajam). 

Dengan kemunculan kelompok itu, masyarakat dibuat resah dengan tingkah mereka yang kerap kali menimbulkan gejolak sosial. 

Padahal, Surabaya dikenal sebagai kota yang aman dan aman. 

Tak ayal dengan adanya fenomena itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun dibuat geram oleh tingkah para pemuda dan remaja yang sedang mencari eksistensi itu. 

Karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Forkopimda dan seluruh elemen masyarakat melakukan patroli gabungan untuk menertibkan  keberadaan kelompok tersebut pada Sabtu-Minggu dini hari (3-4/12).

“Jadi sebetulnya dari pantauan Pak Kapolrestabes Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, (mereka) melalui media sosial mengundang dari luar datang. Awalnya kumpul-kumpul setelah itu membentuk kelompok, akhirnya ada persaingan. Lalu satu muncul, satunya ikut menarik dirinya untuk menunjukkan eksistensinya,” kata Wali Kota Eri, Selasa (6/12).

Ia menjelaskan, lama-kelamaan para pemuda dan remaja itu melakukan tindakan kekerasan dan kedapatan membawa senjata tajam (sajam). 

Seperti gejolak sosial yang muncul akhir-akhir ini, di antaranya adalah peristiwa pembacokan satpam di kawasan Pakuwon City, hingga penyerangan warung kopi (Warkop) di Jalan Keputih.

“Harga diri Kota Surabaya harus dikembalikan sehingga warga merasa ini (Surabaya) rumah kita. Karena apapun akan saya lakukan untuk warga Surabaya agar merasa aman dan nyaman di kotanya sendiri,” jelas dia. 

Wali Kota Eri mengungkapkan, bahwa mayoritas anggota kelompok mereka adalah para remaja. 

Menurutnya, kecepatan informasi melalui media sosial membuat para remaja ini terkontaminasi dengan cara unjuk diri di daerah lain. 

Selain itu, lewat media sosial pula para remaja ini dengan mudah merekrut anggota untuk masuk ke kelompok mereka. 

“Sebetulnya ini bukan gangster, tapi anak-anak remaja yang mencari eksistensi. Surabaya mengkontaminasi daerah lain, daerah lain mengkontaminasi Surabaya. Ini menjadi tugas kita kepala daerah lainnya, termasuk Surabaya Raya, bagaimana menjaga anak-anak muda ini ke depannya karena mereka adalah calon pemimpin bangsa,” ungkapnya.

Oleh karena itu, patroli gabungan untuk menjaring keberadaan kelompok remaja ini akan terus dilakukan setiap malam dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat. 

Dengan demikian, masyarakat akan sadar dan peduli untuk menjaga di wilayahnya tempat tinggalnya. 

Bahkan, Pemkot Surabaya juga melakukan penjagaan ketat di area perbatasan kota. 

“Kita juga menjaga di setiap perbatasan Kota Surabaya, seperti perbatasan Surabaya dengan Kabupaten Gresik dan Sidoarjo. Sebab, dari hasil razia kemarin, kita tangkap ada 12 orang, 5 di antaranya warga dari luar Surabaya. Jadi mereka datang masuk ke Kota Surabaya melalui undangan (media sosial), setelah itu masuk dan melakukan konvoi,” ujarnya.

Para remaja yang terjaring patroli gabungan akan dilakukan pembinaan wawasan kebangsaan. 

Sedangkan untuk remaja yang kedapatan membawa senjata tajam (sajam), akan diproses kepolisian sesuai hukum yang berlaku.

“Ada sendiri pasal-pasal hukumnya begitu. Terus, kalau umurnya sudah 17 ke atas, proses hukum terus berlanjut. Ada juga yang 17 tahun ke bawah, banyak lah itu umur 14-15 tahun," tegasnya.

"Ini kebetulan ketuanya sudah ditangkap, di sana pasti dia menyebutkan nama anggotanya siapa saja, yang ketangkap temannya siapa saja. Maka saya harap para orang tua kalau anaknya tidak pulang itu ke mana, ditanyalah,” tambahnya.

Wali Kota Eri menyatakan telah berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk melakukan kunjungan ke rumah para remaja yang terjaring patroli agar diberikan pembinaan wawasan kebangsaan. 

Tak hanya para remaja, para orang tua juga akan ikut mendapatkan pendampingan dan penguatan. 

“Bagaimanapun saya yakin anak-anak ini punya rasa cinta kasih kepada kota dan bangsa ini sangat besar,” pungkasnya. 

Selasa, 06 Desember 2022


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah menyiapkan sekolah wawasan kebangsaan bagi para remaja atau pelajar di Kota Pahlawan. 

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) semi militer itu disiapkan untuk para remaja yang terjaring Patroli Cipta Kondisi di Kota Surabaya.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto menyampaikan, bahwa pemkot tengah menyiapkan sekolah wawasan kebangsaan bagi remaja atau pelajar yang terjaring patroli. 

Rencana tersebut saat ini tengah dirumuskan bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Surabaya dan Tim Anggaran.

"Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) ingin mereka anak-anak ini diberikan sekolah wawasan kebangsaan. Ini sedang kita rumuskan dengan Bakesbangpol dan Tim Anggaran untuk anak-anak ini nanti bisa kita lakukan," kata Eddy Christijanto dikantornya, Selasa (6/12).

Eddy juga menjelaskan, bahwa sekolah wawasan kebangsaan ini melibatkan lembaga pendidikan yang ada di TNI atau Polri. 

Rencananya, pendidikan tersebut segera dimulai pada tahun depan.

"Kita melibatkan lembaga pendidikan TNI dan Polri. Nanti kita akan koordinasikan juga dengan Forkopimda Surabaya. Pak Wali Kota arahannya adalah mereka yang terjaring itu kita masukkan ke sekolah kebangsaan," ujar dia.

Mantan Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya itu mengungkapkan, bahwa pada tahun lalu, pemkot juga pernah menggelar kegiatan sekolah wawasan kebangsaan dengan menggandeng Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda. 

"Tahun lalu kita kerja sama dengan Lanudal Juanda. Kita juga pernah (kerja sama) dengan Marinir, juga dengan TNI Angkatan Darat," ungkap dia.

Eddy juga menyebutkan, bahwa sekolah wawasan kebangsaan ini dalam bentuk Diklat semi militer. 

Para peserta itu akan dilatih mulai fisik, Pelatihan Baris-berbaris (PBB) hingga pemberian materi tentang wawasan kebangsaan selama dua minggu hingga satu bulan.

"Ada pemberian materi terkait wawasan kebangsaan. Biasanya kita dari Garnisun, Korem dan Polrestabes Surabaya terkait tindak pidana dan juga melibatkan Aparat Penegak Hukum (APH) terkait dampak-dampak dari pelanggaran itu seperti apa," papar dia.

Pihaknya mengaku prihatin terkait kegiatan-kegiatan yang berbau negatif yang dilakukan oleh para remaja sekarang. 

Makanya, Wali Kota Eri Cahyadi menginginkan agar para remaja tersebut mendapatkan pendidikan sekolah kebangsaan.

"Pak Wali Kota memikirkan bagaimana 10 atau 15 tahun ke depan generasi kita, nanti yang memimpin kota ini siapa kalau anak-anak kita seperti itu. Kita ingin mengembalikan mereka kepada dunianya anak-anak agar menjadi orang yang bermanfaat untuk kota ini," imbuhnya.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, pihaknya akan mendatangi rumah seluruh remaja yang disinyalir menjadi anggota gangster atau pelaku tawuran. 

Bahkan, saat patroli gabungan pada Sabtu (3/12) malam, pihaknya juga menjaring sejumlah remaja yang terindikasi akan melakukan tawuran.

"Karena Insyaallah ketika kita sudah tahu nama-nama anggotanya, kita datangi, semua elemen masyarakat akan datangi rumahnya, kita bawa anak-anaknya," katanya.

Selain mendatangi rumah dan melakukan pembinaan dari sisi keluarga, Wali Kota Eri Cahyadi juga menginginkan agar para remaja itu mendapatkan pendidikan sekolah kebangsaan. 

Diklat wawasan kebangsaan tersebut rencananya akan dilaksanakan selama dua minggu hingga satu bulan.

"Kita berikan sekolah kebangsaan yang nanti dipimpin TNI-Polri. Sehingga dia bisa tahu bagaimana rasanya TNI-Polri menjaga Kota Surabaya ini," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pangkoarmada II Laksda TNI Dr. T.S.N.B. Hutabarat, M.M.S., yang diwakili oleh Kaskoarmada II Laksma TNI Andi Abdul Aziz, S.H., M.M., melepas Royal Australian Navy (RAN) Submarine HMAS Farncomb yang akan bertolak menuju Australia, bertempat di Dermaga Madura, Koarmada II. Selasa (6/12).

Kaskoarmada II mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan diskusi bersama yang sudah terlaksana, semoga kembali dengan selamat sampai di Australia. Pada kesempatan tersebut, CO HMAS Farncomb CMDR Calvin Timms juga berterima kasih atas sambutan TNI Angkatan Laut dalam hal ini Koarmada II yang ramah serta mendapat dukungan fasilitas selama di Koarmada II.

Diharapkan dengan adanya hubungan kerja sama yang sudah terjalin antar kedua negara nantinya dapat meningkatkan latihan bersama tentang penyelamatan kapal selam. Diakhir acara dilaksanakan pemberian cindera mata serta foto bersama.


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive