Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Minggu, 18 Desember 2022

Babinsa Paciran Turun Gunung, Sosialisasikan Wasbang


KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Satuan di jajaran Kodim 0812/Lamongan telah berkomitmen untuk terus membentuk karakter pelajar yang berwawasan, berjiwa patriotisme dan nasionalisme.

Komitmen itu, dibuktikan dengan adanya pembekalan beberapa materi wasbang yang dilakukan oleh para Babinsa di setiap wilayah teritorial Kodim Lamongan.

Salah satunya, seperti di Mts Tarbiatur Tholabah, Kecamatan Paciran pada Minggu (18/12) pagi.

Meski akhir pekan, ternyata tak menyurukan niat Babinsa untuk membentuk karakter pelajar yang berjiwa nasionalisme dan patriotisme. 

“Tentunya, pembekalan ini penting demi terbentuknya karakter generasi penerus,” kata Sertu Saiful.

Beberapa materi pembekalan, kata Saiful, disampaikan oleh dirinya. Materi itu, meliputi adanya pelatihan baris-berbaris atau PBB, hingga beberapa materi pembekalan lainnya. 

“Semua materi itu kita berikan pada para pelajar,” pungkasnya.

Tari Remo Pelajar Surabaya Pecahkan Rekor MURI Dunia Kategori Superlatif


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kota Surabaya sukses pecahkan Rekor MURI Dunia kategori Superlatif “Tari Remo Massal” di penghujung akhir tahun 2022. 

Penyerahan piagam penghargaan Rekor MURI Dunia itu, diberikan secara langsung oleh Direktur Operasional Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Yusuf Ngadri kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Minggu (18/12) di Jembatan Suroboyo.

Penghargaan Rekor MURI Dunia ini diberikan untuk Kota Surabaya karena berhasil menggerakkan 65.946 peserta penari Remo yang terdiri dari pelajar SD-SMP. 

Uniknya, puluhan ribu pelajar itu melenggang bersama di 10 situs sejarah dan 2 jembatan. 

Wali Kota Eri mengatakan, tari Remo ini digelar secara massal untuk melestarikan budaya asli Surabaya, Jawa Timur, yang di dalamnya mempunyai makna kepahlawanan. 

Dengan menari Remo massal, secara tidak langsung jiwa kepahlawanan itu akan tertanam di dalam diri para pelajar Kota Pahlawan. 

“Saya yakin, ketika di dalam dirinya tertanam jiwa kepahlawanan, mereka akan memiliki pribadi yang kuat. Karena mereka sudah tertanam budaya “Arek Suroboyo”,” kata Wali Kota Eri.

Dalam tari Remo massal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak hanya melibatkan ribuan pelajar. 

Akan tetapi, juga melibatkan sanggar tari dan peran serta wali MURId, sanggar tari, guru dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam pagelaran akbar tersebut. 

“Rekor MURI ini, tidak saya persembahkan untuk Pemkot Surabaya, akan tetapi untuk seluruh warga yang sudah mau menjaga kekompakan dan budaya ini di dalam dirinya. Dengan filosofi tari Remo, karakter kita pasti akan terbentuk,” ungkapnya. 

Wali Kota Eri menerangkan, alasan tari Remo massal ini digelar di 10 ikon bersejarah dan 2 jembatan di Surabaya. 

Sebab, dirinya ingin menanamkan jiwa kepahlawanan sekaligus mengenalkan kepada para pelajar. 

“Saya harap filosofi tari Remo itu tertanam terus di jiwa mereka (pelajar) dan hari terwujud. Saya matur nuwun (terima kasih) banyak kepada semuanya, sehingga tetap mempertahan budaya “Arek Suroboyo”, terangnya. 

Sementara itu, Direktur Operasional Museum Rekor Dunia Indonesia, Yusuf Ngadri turut mengapresiasi warga Kota Surabaya telah berpartisipasi dalam pemecahan Rekor MURI Dunia kali ini. 

Yusuf turut mengacungi jempol pemkot yang sudah berhasil mengangkat kembali seni budaya lokal dan menanamkan jiwa patriotisme kepada ribuan pelajar. 

“Harapan kami, jangan sampai kegiatan pelestarian budaya dan menanamkan jiwa patriotisme ini berhenti sampai di sini. Sehingga ke depannya, tari Remo sebagai seni budaya “Arek-arek Suroboyo” tetap berkembang,” ucap Yusuf. 

Yusuf menambahkan, piagam rekor MURI kategori Superlatif No.10762/R.MURI/XII/2022, Tari Remo oleh Pelajar secara Serentak di Situs Sejarah dan Jembatan Terbanyak ini, dianugerahkan secara langsung kepada Wali Kota Eri Cahyadi. 

“Yang bisa saya katakan luar biasa, totalnya ada 65.946 peserta,” pungkasnya. 

Dalam kesempatan ini, turut hadir menyaksikan pemecahan Rekor MURI Dunia di Jembatan Suroboyo, diantaranya Wakil Wali Kota Armuji, Ketua DPRD Adi Sutarwijono, Forkopimda serta stakeholder.

Babinsa Banjarangkan Kawal Donor Darah YYKB


KABARPROGRESIF.COM: (Klungkung) Pelaksaan donor darah di Balai Banjar Pagitan, Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, tak luput dari adanya peran Babinsa.

Donor darah yang digelar oleh Yayasan Kesatria Kris Bali atau YKKB itu juga melibatkan pihak PMI Klungkung.

“Pada intinya, keberadaan Babinsa dan Bhabinkamtibmas ini untuk bersinergi. Terutama di bidang kemanusiaan,” ujar Serka Asih. Minggu (18/12) pagi.

Kegiatan pendampingan itu, kata dia, sudah menjadi tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh Babinsa, terutama dalam mensukseskan adanya kegiatan kemanusiaan.

“Kita sangat mendukung dan mengapresiasi adanya kegiatan donor darah itu,” jelasnya.

Sementara itu, Korib YYKB, I Ketut Warna menambahkan jika kegiatan donor darah itu merupakan rangkaian dari adanya komitmen kemanusiaan yang sering kali digelar oleh yayasannya.

Komitmen itu, kata I Ketut, dibuktikan dengan adanya aksi donor darah yang melibatkan ratusan pihak Yayasan. 

“Kegiatan ini wujud komitmen dan kepedulian kami akan pentingnya melakukan donor darah,” bebernya.

Sabtu, 17 Desember 2022

12 Purna Paskibraka Surabaya Dikukuhkan Jadi Duta Pancasila, Ini Tugasnya!


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sebanyak 12 anggota Purna Paskibraka Kota Surabaya Tahun 2021, dikukuhkan menjadi Duta Pancasila. 

Pengukuhan ke-12 Duta Pancasila ini dilakukan bersama Purna Paskibraka dari 38 kabupaten/kota se Jawa Timur oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (17/12).

Sedangkan ke 12 Purna Paskibraka asal Kota Surabaya, mengikuti pengukuhan melalui virtual zoom di Loby Lantai 2, Balai Kota Surabaya. 

Kegiatan di balai kota juga disaksikan langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Forkopimda. 

Hadir pula para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu mengatakan, usai dikukuhkan, tugas mereka ke depan adalah memberikan teladan dan contoh tentang nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

Baik itu memberikan teladan kepada sesama atau lingkungannya.

"Dengan demikian, harapannya adalah Pancasila ini lebih dipedomani sebagai ideologi dan falsafah negara bagi semua kalangan, terutama kalangan generasi muda," kata Maria Theresia Ekawati Rahayu usai acara pengukuhan Duta Pancasila di Balai Kota Surabaya, Sabtu (17/12).

Ia juga menjelaskan, sebelumnya dikukuhkan menjadi Duta Pancasila, para pelajar dari sejumlah SMA sederajat di Surabaya ini telah melalui tahapan tes dan seleksi oleh BPIP. 

Sehingga ketika mereka sudah dikukuhkan, ia meyakini ke depan para pelajar itu akan mampu menjadi teladan bagi teman-temannya.

"Sehingga ketika mereka telah dikukuhkan, maka adik-adik yang berasal dari berbagai sekolah ini otomatis mereka nanti menjadi Duta Pancasila, minimal di masing - masing sekolah bagi masing - masing kalangannya," jelas Yayuk, panggilan lekat Maria Theresia Ekawati Rahayu.

Saat ditanya soal wacana Gubernur Jawa Timur yang ingin mengadakan orientasi kepancasilaan bagi para Duta Pancasila se-Jatim, Yayuk menyatakan siap untuk menindaklanjutinya.

Pada intinya, ia menegaskan, bahwa Bakesbangpol Surabaya siap untuk menindaklanjuti wacana itu dengan menunggu arahan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan BPIP.

"Tentunya nanti untuk tindak lanjutnya, kami menunggu arahan dari provinsi bekerja sama dengan BPIP. Kemudian, kalau pun nanti diperlukan Diklat (Pendidikan dan Latihan) khusus untuk Kota Surabaya, kami dari Bakesbangpol siap menindaklanjuti," pungkasnya.

Jaga Kearifan Lokal, Pemkot Surabaya Jadikan Tari Remo Ekstrakurikuler Wajib


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana menjadikan Tari Remo sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler wajib di tingkat SD dan SMP, baik Negeri maupun Swasta di Kota Pahlawan. 

Hal ini dilakukan untuk mengusung semangat para siswa dalam menjaga kearifan budaya lokal.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa banyak para siswa di Kota Pahlawan yang belum mengetahui arti dan makna Tari Remo. 

Maka, melalui kegiatan ekstrakurikuler wajib tersebut, ia meyakini Budaya Arek di Kota Surabaya dapat terus dipertahankan.

“Kita akan berdiskusi lagi, mungkin setiap sekolah akan ada ekstrakurikuler wajib untuk Remo. Filosofinya untuk menjaga kearifan lokal, Tari Remo juga ada arti dan maknanya. Coba tanya itu anak-anak tahu maknanya Tari Remo? Tidak tahu semua, maka itu ekstrakuler wajib, jadi Budaya Arek Surabaya bisa terus dipertahankan,” kata Wali Kota Eri, Sabtu (17/12).

Karenanya, ia menginginkan masyarakat di Kota Pahlawan menjaga budaya lokal, salah satunya dengan melestarikan Tari Remo, serta menunjukkan budaya khas Kota Pahlawan agar tidak diakui oleh orang lain. 

Apalagi, Pemkot Surabaya akan segera memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) Tari Remo Massal oleh 65 ribu lebih masyarakat, pelajar, dan anggota sanggar tari di Kota Pahlawan. 

“Terkait dengan tari Remo saya ingin menunjukkan, bukan rekornya tapi Surabaya adalah kota Remo. Sehingga mereka (penari) bisa tampil menunjukkan budayanya Surabaya. Jangan sampai diakui orang lain, Surabaya harus care (peduli) dengan itu,” ujar dia.

Kegiatan ini akan digelar pada 18 Desember 2022 mulai pukul 07.00 WIB yang akan berlangsung di Jembatan Suroboyo dan tempat-tempat bersejarah lainnya di Kota Surabaya. 

Diantaranya, Tugu Pahlawan, Jalan Tunjungan, Jembatan Sawunggaling, Halaman Balai Kota, Alun-Alun Surabaya, Taman Bungkul, Taman Apsari, Taman 10 Nopember, dan Halaman SD-SMP se-Kota Surabaya. 

Wali Kota Eri ini menjelaskan, peran sekolah dalam memperkenalkan dan menjaga Budaya Arek di Kota Surabaya, dinilai mampu memastikan bahwa Tari Remo adalah salah satu budaya kebanggan Arek-Arek Suroboyo. 

Ia pun berpesan, masyarakat Kota Surabaya tidak boleh lupa dengan sejarah. Yakni, harus memperkuat budaya lokal. 

“Itu harus tertanam di hatinya mereka, pesan moralnya bahwa Surabaya jangan lupa sejarahnya. Kita boleh mengenal budaya barat, tapi ilingo (ingatlah) kita punya Tari Remo yang harus kita besarkan, karena kalau kita sudah bisa membesarkan budaya kita sendiri, cinta dengan budaya kita sendiri, maka kita punya karakter kuat. Jadi masio (meskipun) budaya asing masuk, kita masih punya kekuatan di budaya lokal kita,” pungkasnya.

Pemkot Surabaya Siapkan Rumah Bhinneka


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah menyiapkan Rumah Bhinneka. Rumah tersebut sebagai wujud Surabaya adalah kota yang menjunjung tinggi toleransi dan pluralisme. 

Seluruh suku, ras dan agama pun tinggal saling berdampingan dan menghormati di Kota Pahlawan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Rumah Bhinneka akan menjadi tempat bagi semua suku dan agama di Kota Pahlawan untuk menjadi.

Nantinya yang menjadi ketua maupun pengurus rumah itu merupakan tokoh dari seluruh lintas suku dan agama di Surabaya.

"Dan ini kita taruhkan di Rumah Bhinneka. Rumah Bhinneka ini nanti apa? ketika ada kegiatan mereka turun bersama. Kita adakan outbound. Kita adakan kegiatan di kampung-kampung," kata Wali Kota Eri, Sabtu (17/12).

Apalagi, kata dia, beragam suku dan agama selama ini tinggal saling berdampingan di kampung-kampung Surabaya. 

Nah, melalui Rumah Bhinneka itu, Wali Kota Eri ingin kembali menunjukkan bahwa kegiatan yang ada di kampung-kampung itu selama ini diikuti lintas suku dan agama.

"Sehingga sejak awal anak cucu kita itu tahu, sehingga tidak ada lagi namanya intoleransi, tidak ada lagi namanya radikalisme. Yah ini cara menghilangkan (intoleransi) dengan ini. Dengan saling menghormati agama satu dengan yang lainnya, menghormati suku satu dengan lainnya," terangnya.

Akan tetapi, Wali Kota Eri sekarang ini belum mau mengungkap di mana persisnya lokasi Rumah Bhinneka. 

Namun yang pasti, rumah itu telah disiapkan oleh Pemkot Surabaya dan sedang diperbaiki. 

"Sudah siap, sedang diperbaiki," ujarnya.

Sebelumnya, Cak Eri mengaku telah bertemu dan membahas rencana pendirian Rumah Bhinneka dengan seluruh tokoh lintas agama dan suku yang ada di Kota Surabaya. 

Mereka semua pun menyatakan sepakat terhadap rencana Pemkot Surabaya untuk mendirikan Rumah Bhinneka.

"Saya kemarin baru bertemu dan berkumpul, maka kita (sepakat) nanti akan membentuk Rumah Bhinneka yang terdiri dari semua tokoh lintas agama dan lintas suku," ungkap dia.

Di sisi lain, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga menyebutkan, bahwa Surabaya merupakan kota toleransi dengan peringkat keenam se-Indonesia. Sedangkan di Jawa Timur, toleransi di Kota Surabaya peringkat satu.

"Ini saya ingin tunjukkan bahwa Kota Surabaya ini bukan suku Jawa saja. Ada suku NTT (Nusa Tenggara Timur), Sumatera Selatan, suku Minang dan agamanya pun berbeda-beda," pungkasnya.

Kunjungi Penerima Manfaat Dandan Omah, Wali Kota Eri Ingin Tahu Keadaan Warga


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Program Dandan Omah atau Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) segera tuntas merampungkan 900 unit hunian. 

Saat ini, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (Disperkim) Kota Surabaya sedang melakukan proses pengerjaan pada 43 unit hunian. 

Sedangkan 857 unit hunian di antaranya telah selesai diperbaiki.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi satu persatu penerima manfaat program Dandan Omah untuk memberikan kunci rumah. 

Serta, meninjau unit hunian yang telah selesai diperbaiki. 

Sebab, di setiap lokasi, ia ingin melihat secara langsung keadaan masyarakat di Kota Pahlawan.

Seperti yang dilakukan pada Sabtu (17/12), Wali Kota Eri Cahyadi bertemu dengan para penerima manfaat program Dandan Omah yang berada di Kecamatan Sambikerep, Surabaya.

Saat itu, ia mengunjungi empat lokasi. Di antaranya, rumah Zulaikhah di Jalan Bringin Indah 1/16 A, Ifa Sri Wahyuni di Jalan Kuwukan Lapangan No 16, Suradji dan Munaseh di Jalan Sambikerep Gang VII, serta Poniman di Jalan Made Utara No 68.

“Ternyata di Surabaya pun, di rumah (lokasi) terakhir ini terbuat dari bambu, beliaunya bekerja sebagai buruh tani dan tinggal sendiri. Mangkanya kenapa saya selalu turun sendiri? karena saya harus menyampaikan kepada seluruh warga untuk guyub rukun, melihat dan membantu sesama warga,” kata Wali Kota Eri.

Melihat kekompakan dan kerukunan masyarakat di RT 02 RW 03 Kelurahan Made Kecamatan Sambikerep, Wali Kota Eri Cahyadi mengaku bersyukur lantaran setiap warga saling bertukar informasi mengenai program dan kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Ia juga menemui para perangkat kampung, seperti RT/RW dan LPMK dengan menyamakan pemikiran untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.

“Jangan sampai ada warga yang kesusahan kita tidak tahu. Karena nanti RT nya yang menyampaikan, yang nganggur siapa ayo digolekno (dicarikan) solusi, tidak ada yang tidak bisa. Tapi kekuatan keguyuban, kebersamaan dan kerukunan itu yang harus kita munculkan. Dengan turun begini kami bisa tahu. Oh masih ada rumah yang dari bambu, oh onok sing nganggur piro (ada yang menganggur berapa),” ungkap dia.

Wali Kota Eri juga menyebutkan, bahwa target 900 unit hunian program Dandan Omah akan segera rampung pada akhir tahun 2022. 

Saat ini, sebanyak 857 unit hunian telah selesai diperbaiki dan 43 lainnya sedang dikerjakan.

"InsyaAllah sudah dikerjakan, jadi akhir tahun pasti sudah selesai semuanya lah pasti. Jadi di tahun depannya kita akan konsentrasi lagi dan semua pekerjaan akan dikerjakan oleh masyarakat,” ujar dia.

Sebab, memasuki tahun 2023, Wali Kota Eri Cahyadi akan terjun di lingkungan masyarakat. 

Yakni, di tingkat RT untuk menyamakan visi dan misi. Serta, ingin mengetahui keadaan masyarakat Kota Pahlawan secara langsung. 

“InsyaAllah di tahun depan saya akan banyak terjun ke masyarakat, akan menemui RT/RW karena di tahun 2021 fokus pada penanganan COVID-19, saya mulai bekerja itu mulai Maret 2022 setelah mutasi virus COVID-19 Omicron selesai. Saat ini, bersama RT/RW ada yang terpilih lagi, sehingga saya harus menyamakan visi misi agar setiap RT harus bisa mengetahui kondisi warganya,” terang dia.

Sementara itu, suami Ifa Sri Wahyuni, Satomo penerima manfaat program Dandan Omah di Jalan Kuwukan Lapangan No 16 menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi dan Pemkot Surabaya yang telah memperbaiki kediamannya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

“Luar biasa, seumpama rumah saya tidak bongkar bisa ambruk, terima kasih pak Walikota. Semoga Kota Surabaya terus maju dengan berbagai program dan kebijakan dari pak Walikota,” pungkasnya. 

Kampung Surabaya Berbenah, SSC Tingkatkan Kesadaran Warga Jaga Lingkungan


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Gelaran hari terakhir Roadshow Surabaya Smart City (SSC) Tahun 2022 kali ini dilaksanakan di RW 01 Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan Kota Surabaya, Sabtu (17/12). 

Meski kegiatan roadshow resmi berakhir, banyak kampung di Kota Surabaya yang mulai berbenah. 

Melalui kegiatan SSC 2022, kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan juga turut meningkat. 

Sebab, kekompakan dan guyub rukun tersebut juga menjadi salah satu indikator penilaian. 

Dimana, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap guyub rukun bisa terus dipertahankan sampai kapanpun.

Tak hanya itu saja, Wali Kota Eri juga mengaku bangga dengan pelaksanaan Roadshow SSC. 

Sebab, menurutnya, meskipun acara telah berakhir, namun masih menampilkan pertunjukan seni. 

Artinya, ada kekompakan dan harmonisasi yang dilakukan oleh para peserta.

“Roadshow terakhir di Kecamatan Krembangan luar biasa, setelah selesai juga masih ada tampilan seni. Alhamdulilah saya bangga betul di sini ada bukan hanya menggerakkan Tari Remo, tapi menggerakkan seni yang lainnya seperti penampilan Reog,” kata Wali Kota Eri.

Kebanggaan Wali Kota Eri tidak selesai begitu saja. Di sana, ia bisa menikmati rasa kekeluargaan yang cukup kental. 

Bahkan, kategori dari indikator penilaian yang diberikan, sudah terlaksana di setiap kampung.  

“Nanti Insyaallah puncaknya ada pada Selasa (20/12/2022), yang selalu saya katakan, ini bukan mencari siapa yang terbaik atau tidak terbaik karena semua warga Surabaya adalah yang terbaik. Tapi bagaimana kita bersinergi dengan TNI/Polri dan semua stakeholder yang ada, sehingga bisa menaikkan ekonomi dan menjaga keamanan,” ujar dia.

Oleh karena itu, guyub rukun tersebut menjadi penilaian SSC yang menggambarkan Surabaya sebagai kota toleransi dan saling membantu satu dengan yang lainnya. 

Kategori penilaian yang diberikan sudah terlaksana di setiap kampung.

“Tapi karena hari ini terpilih RT baru atau dari RT menjadi RW, nanti insyaAllah akan kita kumpulkan lagi. Saya ingin bicara dari hati ke hati, karena kekuatan Surabaya bisa jadi sejahtera, kalau RTnya tahu warganya membutuhkan apa,” terang dia.

Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, berdasarkan arahan Wali Kota Eri Cahyadi, kegiatan Roadshow SSC harus memicu keberlanjutan secara konsisten dalam menjaga lingkungan di perkampungan warga.

“Syukur-syukur bisa menjadi kampung wisata untuk membangkitkan perekonomian di sana. Setelah SSC ini kami berharap ada konsistensi dari kampung untuk terus berbenah. Tidak hanya sebatas kompetisi saja, tapi juga harus ada konsistensi dari warga untuk tetap menjadi kampungnya untuk lebih baik,” kata Agus Hebi, sapaan lekatnya.

Dari sisi lingkungan, kata Hebi, mulai berkurang intensitas sampah di tiap kampung, meningkatkannya kesadaran masyarakat untuk melakukan kerja bakti dan memperbanyak vegetasi pohon. Sedangkan dari sisi ekonomi kerakyatan, muncul wajah baru UMKM saat ini. 

“Dua hal yang menjadi penilaian besar adalah dari sisi lingkungan dan ekonomi kerakyatan. Meskipun roadshow, penilaian tetap berlanjut dengan lima indikator, yakni lingkungan, ekonomi kerakyatan, kesehatan lingkungan, keberlanjutan, dan kampung wisata. Serta, guyub rukun juga menjadi penilaian karena Bapak Walikota ingin keguyuban ini bisa dipertahankan sampai kapanpun,” ujar dia.

Sebagai diketahui, kegiatan Roadshow SSC ini diikuti oleh lima kecamatan yang mengikuti lomba yel-yel dan Bazar UMKM. 

Yakni, Kecamatan Krembangan, Bulak, Pabean Cantian, Semampir, dan Kenjeran. Lomba tersebut dimenangkan oleh Kecamatan Bulak dengan berhasil meraih Juara I. 

Kemudian Kecamatan Pabean Cantian berhasil meraih Juara 2, dan Kecamatan Krembangan meraih Juara 3.

RPH Surabaya siapkan 5 Ton Daging untuk Natal & Tahun Baru


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan Kota Surabaya menyiapkan 5 ton daging sapi segar untuk kebutuhan natal dan tahun baru.

RPH juga menggelar operasi pasar di sejumlah kecamatan Surabaya dengan memberikan harga promo dan diskon khusus bagi warga Surabaya yang berbelanja daging segar maupun produk olahan daging.

Direktur Utama RPH Surabaya H. Fajar A. Isnugroho mengatakan, di setiap titik operasi pasar, RPH menyediakan rata-rata 100 Kg daging segar dingin dan produk olahan daging seperti bakso, siomay, tahu bakso dan dimsum dengan harga ramah.

"Bila permintaan masyarakat tinggi, RPH mampu menyiapkan 300 Kg daging segar dingin di setiap titik operasi pasar," kata Fajar A. Isnugroho, SAbtu (17/12).

Fajar menambahkan selama operasi pasar RPH memberikan promo berupa diskon 10% untuk all item pembelian minimal 1 juta rupiah. 

Sedangkan untuk pembelian di bawah 1 juta rupiah, RPH memberikan diskon 5% untuk all item selama Operasi Pasar.

"RPH aktif mengikuti operasi pasar yang difasilitasi Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya di sejumlah titik untuk memastikan masyarakat mendapatkan kemudahan membeli daging sapi berkualitas dengan harga ramah mnejelang natal dan tahun baru," terangnya.

Selama 4 hari pada Selasa - Jum'at (13-16/12) RPH bergabung dengan Operasi Pasar di kantor Kelurahan Wonorejo Tegalsari, kantor Kecamatan Gunung Anyar, Balai RW II Kelurahan Kenjeran Kecamatan Bulak dan Balai RW II Kelurahan Jepara Kecamatan Bubutan.

Operasi pasar masih berlanjut pekan depan sampai akhir tahun di sejumlah titik kecamatan-kecamatan Surabaya secara bergiliran.

Selama operasi pasar jelang natal dan tahun baru, RPH menyiapkan harga spesial untuk daging tertentu diantaranya:
1.Iga : Rp40.000/ 500 gram
2.Rawis: Rp47.000/ 500 gram
3.Kikil tanpa tulang: Rp35.000/500 gram
4.Daging tetelan: Rp33.000/500 gram
5.Abon sapi: Rp28.000/pack
6.Abon ayam: Rp25.000/pack
7.Buntut biasa: Rp 78.000/1 Kg
8.Short plate: Rp58.000/500 gr.

Dishub Kota Surabaya Siapkan 28 Titik Parkir di Rekor Muri Tari Remo


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Perhubungan Kota Surabaya menyiapkan 28 titik parkir, di acara pemecahan rekor muri Tari Remo pada 18 Desember 2022 mendatang. 

Titik parkir yang disiapkan oleh Dishub Kota Surabaya strategis dan jauh dari lokasi acara. 

Koordinator Pengawas dan Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dishub Kota Surabaya, Soe Priyo Utomo mengatakan, beberapa titik parkir itu diantaranya berada di Jembatan Suroboyo. 

Di Jembatan Suroboyo, titik parkirnya disiapkan di sisi parkir utara Tempat Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Gedung PPAL dan THP lama. 

Sementara itu, pengaturan arus lalu lintas di sekitar Jembatan Suroboyo akan diarahkan ke Jalan Sukolilo Lor menuju ke arah Jalan Abdul Latief hingga mengarah ke Jalan Pantai Lama. 

"Ujung jembatan sisi utara dan selatan kami tutup untuk kegiatan rekor muri Tari Remo," kata Priyo, Sabtu (17/12).

Selain itu, Dishub juga menyiapkan pengalihan arus lalu lintas dan penempatan titik parkir di lokasi lainnya, yaitu kawasan Jembatan Merah. 

Di lokasi ini, tempat parkir disiapkan di bahu jalan Taman Sejarah dan di sepanjang Jalan Kembang Jepun. 

Untuk pengalihan arusnya lalu lintasnya, dari Jalan Rajawali menuju ke Jalan Kembang Jepun, dialihkan ke arah Jalan Veteran. 

Sedangkan kendaraan yang dari arah Jalan Karet  menuju ke Jalan Veteran akan dialihkan ke arah Jalan Kembang Jepun. 

Priyo melanjutkan, Rekor Muri Tari Remo juga digelar di Taman Apsari, Jalan Gubernur Suryo. 

Di lokasi ini, lokasi parkir disediakan di Jalan Taman Apsari  bagian selatan dan barat. Kemudian ada juga di depan situs arca Joko Dolog Jalan Embong Trengguli. 

“Sedangkan yang di lokasi Gelora 10 November, letak parkirnya berada di Jalan Tambaksari satu sisi pada Gedung PKK Surabaya dan Gelanggang Remaja. Untuk yang di Balai Kota, kami sediakan di Jalan Sedap Malam, Jalan Jimerto, dan Jalan Jaksa Agung Suprapto sisi timur,” ujar Priyo.

Nah, lanjut Priyo, untuk yang di kawasan Tunjungan, lokasi parkirnya berada di Gedung Siola, Eks Pasar Tunjungan, Jalan Embong Malang sisi utara, Jalan Genteng Kali, Jalan Gemblongan, Jalan Praban sisi kiri, Jalan Genteng Besar sisi barat, dan Jalan Kenari. 

“Untuk yang di Jalan Tunjungan, arus lalu lintas akan kita arahkan lewat Jalan Genteng Kali dan Jalan Gemblongan. Sedangkan yang di Balai Pemuda, parkirnya kita letakkan sama seperti yang di Balai Kota,” paparnya. 

Untuk kegiatan Rekor Muri Tari Remo di Jembatan Sawunggaling, letak lahan parkirnya berada di Jalan Gunungsari depan Terminal Joyoboyo (TIJ). Dan yang di area Taman Bungkul, akan disediakan tempat parkir di bahu Jalan Taman Bungkul, Jalan Progo dan Jalan Serayu. 

“Kami harap peserta yang hadir dan masyarakat yang ingin menyaksikan datang lebih awal. Karena pelaksanaanya juga bersamaan dengan Car Free Day,” pungkasnya. 

Ornamen Natal Terpasang di Beberapa Kawasan Surabaya, Wali Kota Eri: Surabaya Merupakan Kota Toleransi


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pesona wajah Kota Surabaya menjelang perayaan Hari Natal 25 Desember 2022 tampil berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. 

Sebab, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen menjaga semangat toleransi dan keharmonisan untuk menghormati umat beragama, dengan memasang berbagai ornamen dan hiasan Natal di beberapa tempat.

Ornamen tersebut terpasang di kawasan jantung Kota Surabaya. Diantaranya, di kawasan Monumen Bambu Runcing Jalan Panglima Sudirman (Pangsud), Plaza tengah Alun-Alun Surabaya, halaman luar dan dalam, serta teras kanopi Balai Kota Surabaya. 

Masyarakat pun dapat menikmati keindahan ornamen tersebut pada malam hari, yang diramaikan dengan keindahan rangkaian lampu warna-warni berbentuk pohon cemara.

Mengenai pemasangan ornamen Natal itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa Kota Pahlawan merupakan kota toleransi dengan peringkat keenam di Indonesia dan peringkat pertama di Jawa Timur. 

Apalagi, masyarakat yang tinggal di Kota Surabaya berasal dari belbagai suku, ras, dan agama yang hidup saling berdampingan.

“Saya ingin tunjukkan bahwa bukan suku Jawa saja, ada NTT, Maluku, Minang dan lain-lain. Serta, agama berbeda-beda tinggal di Surabaya. Peringatan Natal ya ornamen Natal, waktu (perayaan agama) Budha kita rubah, nanti waktu Hindu juga. Wayahe (waktunya) Islam gaeno (dibuatkan) ketupat, kan indah. Hidup kita ini beragam, jadi saling melengkapi, ini yang ingin saya bentuk dan saya yakin ini bisa,” kata Wali Kota Eri, Sabtu (17/12).

Wali Kota Eri menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya terus menggandeng dan menjalin silaturahmi bersama para tokoh masyarakat (tomas), suku, dan lintas agama. 

Bahkan, melalui pertemuan yang dilakukan pada 15 Desember 2022 lalu di Gedung Sawunggaling Pemkot Surabaya, perkumpulan adat/suku di Kota Surabaya bersedia melakukan penjagaan keamanan di gereja saat perayaan Hari Natal.

“Kemarin teman-teman sangat luar biasa. Dari teman-teman Maluku pun mengatakan, bahwa mereka yang  beragama Islam siap menjaga gereja. Itu (telah) dicontohkan Banser (Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama) dan Kokam (Kelompok Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah). Jadi saya ingin menunjukkan Surabaya itu kota toleransi, tolong menolong dan kota guyub rukun,” jelas dia.

Ia mengaku, bahwa salah satu pemasangan ornamen Natal berada di kawasan wisata Plaza Alun-Alun Surabaya dipasang di dekat pintu masuk basement Alun-Alun Surabaya. 

“Kalau yang posisinya dia (ornamen) di Alun-Alun, tapi tidak di sebelah masjid. Dia di pintu masuk, yang mau masuk ke bawah (Basement), jadi tidak bersebelahan dengan masjid,” ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menjelaskan bahwa Kota Surabaya merupakan kota pluralisme atau paham atas keberagaman. 

Karenanya, harus difasilitasi dengan memasang ornamen tematik Natal yang dilakukan saat memasuki bulan Desember 2022.

“Setelah selesai momen Natal ini kita ganti yang lain. Kalau pas (waktu) perayaan agama Budha ya kita pasang ornamen Budha. Kalau pas Idul Fitri kita pasang ornamen Idul Fitri. Kita lakukan (pasang) di jalan protokol, seperti Jalan Pangsud, Jalan Basuki Rahmat (Basra), lalu di Balai Kota, kemudian ada beberapa,” kata Hebi sapaannya.

Hebi mengaku, pemasangan ornamen Natal di Kota Surabaya baru dilakukan kali pertama di tahun 2022. 

Pemasangan ora amen itu dilakukan sejak 14 Desember 2022 oleh DLH dan masih akan terus berlanjut di beberapa tempat lainnya. 

Hal ini berdasarkan keinginan Wali Kota Eri Cahyadi bahwa Kota Pahlawan merupakan kota pluralisme. 

“Tempat usaha lain juga akan melakukan hal yang sama. Kita tangkap sebagai momen yang bagus, memasang ornamen ini secara tematik. Memasang rumbai-rumbai lampu Natal. Karena memang kalau seperti itu menunjukkan Surabaya ini terdapat kerukunan umat beragama, suku, dan ras yang bagus,” pungkasnya. 

Lewat Surabaya Smart City, Wali Kota Eri Siapkan Kampung Wisata


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Roadshow Surabaya Smart City (SSC) Tahun 2022, digelar di Taman Listia, Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan Kota Surabaya, Jumat (16/12). 

Roadshow keempat SSC 2022 kali ini, diikuti empat kecamatan di wilayah Surabaya Pusat. Yakni, Kecamatan Bubutan, Simokerto, Genteng dan Tegalsari.

Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan, bahwa Surabaya Smart City 2022 bukan bertujuan untuk persaingan antar kampung. 

Namun, melalui program ini masyarakat diharapkan dapat terus bergerak menciptakan kebaikan-kebaikan di kampung.

"Lomba smart city ini jangan dibuat persaingan. Tapi tunjukkan siapa yang terbaik. Siapa yang terbaik nanti memberikan cara mengajari tempat lainnya untuk menggerakan kampungnya. Akhirnya apa? Semua kampung menjadi kekuatan yang besar. Karena kota ini tidak akan pernah menjadi besar kalau kampungnya tidak besar," kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri mengaku bersyukur, Surabaya Smart City tidak hanya mampu menggerakkan masyarakat untuk peduli terhadap kampungnya. 

Namun, program ini juga turut serta menggerakan ekonomi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Surabaya.

"Alhamdulilah ternyata dengan smart city juga menggerakkan UMKM dan semuanya. Cuma yang saya selalu berharap adalah keguyuban-keguyuban itu tetap dijaga," ujarnya.

Menurut dia, hingga saat ini semakin banyak kampung di Kota Pahlawan yang mengikuti program SSC. 

Dengan semakin banyaknya kampung yang terlibat, ia meyakini, masyarakat akan terus bergerak  untuk menciptakan kebaikan-kebaikan. 

Baik itu bergerak dalam menciptakan kebersihan lingkungan, menggerakkan ekonomi kerakyatan maupun keamanan dan kenyamanan di kampung.

"Bahkan tadi ada usulan kalau sudah smart city, tidak perlu ikut smart city lagi, tapi diadakan lomba kampung wisata. Nah, ini akan menjadi pertimbangan kami. Jadi tahun depan ada kampung wisatanya. Seluruh pemenang smart city akan dilombakan lagi sebagai kampung wisata yang ada keguyubannya," terangnya.

Ia juga mengungkapkan, bahwa wisatawan dari mancanegara ketika datang ke Surabaya justru lebih ingin melihat apa saja permainan tradisional di Kota Pahlawan. 

Demikian pula mereka juga ingin merasakan tinggal di wilayah perkampungan asli Surabaya.

"Dan itu banyak (disampaikan) ketika ada turis datang ke Surabaya, kapal pesiar. Mereka mengatakan bagus-bagus kampung itu. Dan itu (kampung) bisa dijadikan tempat seperti khusus orang bisa menginap di sana," jabarnya.

Karena itu, ia mengharapkan, ketika ke depan sudah terbentuk kampung-kampung wisata, maka juga dapat menunjukkan budaya Arek Suroboyo. 

Sehingga setiap pengunjung atau wisatawan yang datang, mereka juga bisa menginap di kampung tersebut.

Ia pun menginginkan agar kampung wisata dapat tersebar di semua wilayah Surabaya. Karena menurutnya, setiap wilayah kampung Surabaya memiliki karakter ikonik yang berbeda-beda. 

Misalnya, kampung di wilayah Karangpilang memiliki karakter yang berbeda dengan Maspati, Bubutan.

"Kalau di Jambangan ada sawahnya berarti bisa menjadi kampung tani. Nanti di situ bisa dibuat kampung wisata sekaligus bertani. Bagaimana mengerjakan pertaniannya, memanen padi," katanya.

Ia juga memastikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan mensupport penuh keberadaan kampung wisata. 

Menurutnya, model dukungan yang akan dilakukan pemkot terhadap kampung wisata nanti sama halnya seperti Program Padat Karya. 

Yakni, bagaimana pemkot menyiapkan lahan, kemudian masyarakat mengerjakan dan mendapatkan penghasilan.

"Kita akan support penuh dengan model yang disampaikan oleh masing-masing kampung, karena ini hampir sama dengan padat karya. Kalau ini (kampung wisata) mereka menggerakkan, kita akan support sehingga mereka akan mengelola lebih lanjut, seperti yang kita lakukan di Romokalisari," imbuhnya.

Di waktu yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menambahkan, roadshow keempat SSC Tahun 2022 ini diikuti oleh empat kecamatan. 

Yakni, Kecamatan Bubutan, Genteng, Tegalsari dan Simokerto Surabaya.

"SSC ditempatkan di Bubutan karena di sini sangat luar biasa. Ada tokoh masyarakat yang patut diacungi jempol karena sudah membuat kampung ini menjadi kampung wisata," kata Agus Hebi.

Hebi menyebutkan, bahwa di wilayah Surabaya Pusat sendiri terdapat kampung-kampung ikonik. Seperti di antaranya, wilayah Kecamatan Genteng yang terdapat Kampung Oase Ondomohen. 

Juga, wilayah Keputran, Kecamatan Tegalsari yang terdapat kampung perkutut.

"Jadi ikon-ikon Surabaya ini yang sudah menjadi merek kampung. Sehingga untuk menjadikan kampung wisata itu lebih mudah. Maka dengan adanya SSC ini diharapkan menjadikan Surabaya lebih baik," pungkasnya.

Sebagai diketahui bahwa roadshow keempat SSC 2022 di wilayah Surabaya Pusat juga digelar lomba Yel-yel dan Bazar UMKM. 

Lomba tersebut dimenangkan oleh Kecamatan Genteng dengan berhasil meraih Juara 1. Kemudian untuk Juara 2 diraih Kecamatan Tegalsari dan Juara 3 adalah Simokerto.