Hal ini dilakukan untuk memastikan umat Kristiani dapat melakukan Natal dengan rasa aman dan nyaman.
Pengecekan itu dilakukan Forkopimda ke beberapa gereja yang ada di Kota Surabaya, mulai dari Gereja Bethany Nginden, GPIB Nazareth Jalan Wiratno Komplek AL Kenjeran, Gereja Sidang Jemaat Allah di Jalan Ambengan, Gereja Katedral di Jalan Polisi Istimewa, dan terakhir di Gereja Katolik Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria di Jalan Kepanjen.
Dalam setiap kunjungannya itu, Wali Kota Eri selalu menyerukan rasa toleransi di Kota Pahlawan.
Bahkan, demi menunjukkan rasa toleransi itu, di sejumlah titik di Kota Surabaya dipasang ornamen-ornamen pohon natal dan di beberapa videotron Wali Kota Eri juga menyampaikan selamat natal dan tahun baru.
Di samping itu, setiap kali berkunjung ke gereja-gereja itu, Wali Kota Eri juga memohon kepada jemaat Kristiani untuk ikut serta mendoakan Surabaya agar selalu dijauhkan dari bencana.
“Jadi, setiap kali saya dan Forkopimda datang ke gereja-gereja tadi, saya menitipkan kepada mereka, semoga Surabaya ini dijauhkan dari bencana, dimunculkan guyub rukunnya dan ditinggikan rasa toleransinya, karena kita semua sadar bahwa kita semua ini satu dan sama, yaitu di bawah NKRI,” tegas Wali Kota Eri.
Ia juga menjelaskan bahwa kunjungannya ke beberapa gereja pada malam natal itu untuk melihat dan memastikan pelaksanaan natal di masing-masing gereja berjalan lancar, aman dan nyaman untuk para jemaatnya.
Di beberapa gereja yang dikunjunginya, ada yang melaksanakan natal malam ini dan ada pula yang akan melaksanakan natal Minggu besok.
“Semoga diberikan kelancaran semuanya, baik yang melakukan natal hari ini atau besok, sehingga bisa melaksanakan natal tahun ini dengan aman dan nyaman. Insyaallah pelaksanaan natal tahun ini aman, karena di masing-masing gereja sudah dilakukan penataan mulai dari tempat parkirnya, masuknya hingga keluarnya jemaat,” katanya.
Bahkan, yang membuat Wali Kota Eri bangga adalah yang ikut menjaga gereja adalah teman-teman dari umat muslim, ada dari Hindu, dan juga dari pramuka, serta ormas lainnya.
Makanya, ia berharap nanti ketika Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha, yang ikut menjaga pelaksaan itu adalah teman-teman pemuda gereja.
“jadi, setelah sholat idul adha misalnya, lalu kita potong hewan kurban dan makan bersama-sama. Itu akan indah dan inilah keindahan yang harus terus kita jaga dan toleransi yang harus kita jaga di Kota Surabaya ini, karena warga Surabaya sejatinya sudah melakukan apa itu toleransi beragama,” tegasnya.
Sementara itu, Pastor Kepala Paroki Gereja Katedral Romo Cornelius Tri Widya Cahya Utama juga sangat merasakan rasa toleransi yang terus digaungkan di Kota Surabaya.
Salah satu buktinya dengan Pemkot Surabaya memasang ornamen pohon natal di berbagai titik.
Bagi dia, segela perbedaan bisa disatukan dengan Bhinneka Tunggal Ika.
“Iya kami sangat bersyukur, ada teman-teman mahasiswa dari IAIN menyaksikan prosesi perayaan natal di gereja. Kita juga gembira saat Idul Fitri jadi hari keagamaan yang lain juga,” katanya.
Ia juga menyampaikan terimakasih banyak kepada Wali Kota Eri bersama Forkopimda Surabaya yang telah mengunjungi tempat ibadahnya.
Tentunya, ini semakin menguatkan rasa toleransi di Kota Pahlawan ini.