Senin, 26 Desember 2022


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memindahkan 32 Kepala Keluarga (KK) warga Kampung 1001 Malam ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Sumur Welut, Senin (26/12). 

Pemindahan kali ini, warga dibantu oleh Dinas Sosial (Dinsos), Satpol PP, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya. 

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan, pemindahan warga kali ini adalah tindak lanjut dari relokasi 16 KK yang sebelumnya tinggal di bawah kolong jembatan Tol Dupak. 

"Untuk pemindahan warga yang tinggal di sisi utara tol ini, kami pindahkan juga ke Rusunawa Sumur Welut," kata Anna.

Anna menyampaikan, pemindahan warga tersebut adalah untuk mengembalikan lahan tersebut kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. 

Rencananya, setelah semua direlokasi, akan dilakukan normalisasi sungai di kawasan tersebut. 

Anna melanjutkan, karena Wali Kota Eri Cahyadi tidak ingin warganya terlantar begitu saja, maka pemkot memberikan fasilitas tempat tinggal hingga jaminan hidup yang lebih layak lagi. 

"Kan nggak mungkin lahan ini dialih fungsi kemudian warga dibiarkan begitu saja. Pak Wali pun tidak ingin warganya terlantar, sehingga kami memberikan fasilitas tersebut," lanjutnya. 

Lalu bagaimana dengan warga yang tinggal di area itu, namun bukan warga Surabaya? Anna menjelaskan, pemkot memberikan pilihan dan tidak memaksa untuk tinggal di Rusunawa Sumur Welut. 

"Ada yang mau pulang ke kampungnya, ada yang ingin mencari kos, dan ada yang ingin mencari kontrakan. Kami tidak masalah, karena kami tidak asal gusur justru pemkot itu hadir untuk menyelamatkan warga agar tidak terlantar, sedangkan yang punya tanah ini akan mengalihkan fungsinya," paparnya. 

Data warga yang akan dipindahkan itu didapatkan dari hasil kesepakatan koordinator Kampung 1001 Malam. 

Oleh karena itu, pemkot ingin bantuan yang diberikan kepada warga tepat sasaran dan hidup lebih layak. Targetnya, pemkot akan memindahkan warga Kampung 1001 Malam hingga akhir tahun 2022 mendatang. 

"Di sana (Rusunawa Sumur Welut) sudah kami sediakan 44 unit, satu unit satu KK," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, proses pengangkutan barang milik warga yang direlokasi menggunakan 10 unit kendaraan operasional Satpol PP. 

Sedangkan untuk warga menggunakan 4 unit bus sekolah milik Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya. 

"Sebagian warga ada yang berinisiatif sendiri menggunakan kendaraan pribadi. Ada yang menggunakan truk Satpol PP," pungkas Eddy. 


KABARPROGRESIF COM: (Surabaya) Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), menjadi salah satu momentum yang paling ditunggu masyarakat untuk berkumpul atau berlibur bersama keluarga. 

Di Kota Surabaya sendiri, terdapat sejumlah objek wisata yang dapat dikunjungi masyarakat saat libur Nataru.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, bahwa ada banyak objek wisata di Kota Pahlawan yang dapat dikunjungi saat libur Nataru. 

Sejumlah objek wisata itu di antaranya adalah Kebun Binatang Surabaya (KBS), Susur Sungai Kalimas, hingga Romokalisari Adventure Land.

"Kalau di Surabaya ada Susur Kalimas, ada Kebun Binatang, ada Romokalisari, ada banyak tempat yang baru," kata Wali Kota Eri, Senin (26/12).

Wali Kota Eri menyatakan bahwa, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan agar sejumlah objek wisata itu tetap bisa dikunjungi masyarakat saat libur Nataru. 

Artinya, objek wisata itu dibuka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Jadi kita juga siapkan, dengan Pak Asisten II (Irvan Widyanto) sebagai koordinatornya. Bagaimana tempat-tempat wisata itu tetap hadir, kita jaga protokol kesehatan juga," jelasnya.

Menurut dia, pada saat libur Nataru, pengunjung yang datang ke objek wisata tak hanya dari Surabaya, melainkan pula berasal dari belbagai daerah. 

Oleh sebabnya, pihaknya mengaku telah menyiapkan skema untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung di setiap objek wisata tersebut.

"Kalau pengunjung pasti dari luar kota banyak. Makanya kita antisipasi pengunjung dari luar kota. Karena kalau dulu, satu ramai ada di Kebun Binatang (KBS). Kalau ini pasti akan ramai semuanya, makanya kita akan antisipasi itu," imbuhnya.

Sebelumnya pada Jumat (9/12) lalu, wisatawan mancanegara (wisman) kembali berkunjung ke Kota Surabaya menggunakan kapal pesiar. 

Ratusan wisman ini berkunjung untuk menikmati sejumlah destinasi wisata yang ada di Kota Pahlawan.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati menyampaikan, bahwa antusias wisman mengunjungi Kota Surabaya masih terlihat dengan dimulai datangnya kapal pesiar. 

Hal ini juga sangat penting untuk mendorong pemulihan ekonomi di Kota Pahlawan melalui sektor wisata.

“Kita menguatkan lagi destinasi wisata sehingga semakin stabil secara kualitas. Artinya bahwa kenyamanan, kebersihan, keramahan-tamahannya, dan SDM yang menangani kegiatan ini harus kita kuatkan,” kata Wiwiek.

Apalagi, Wiwiek juga menyebutkan, sekarang ini Kota Surabaya memiliki tambahan destinasi wisata baru. 

Seperti di antaranya, Tunjungan Romansa, Kya-kya hingga Wisata Susur Sungai Kalimas.

“Upaya kita mempromosikan ini untuk menguatkan kembali jejaring kita. Di tour operator, kita terus memelihara hubungan kerja sama untuk menawarkan seluruh destinasi di Surabaya,” pungkasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Klungkung) Pengamanan menjelang perayaan tahun baru di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali mulai diperketat.

Terlihat, beberapa aparat TNI berjaga di sekitara lokasi wisata yang ada di Klungkung. 

Selain aparat TNI, aparat Kepolisian juga terlihat di setiap lokasi wisata yang ada di Klungkung.

Dandim 1610/Klungkung, Letkol Inf Armen mengatakan, penjagaan kali ini lebih ditujukan di sekitar obyek wisata yang berada di Kecamatan Nusa Penida.

Menurutnya, di daerah itu terdapat banyak obyek wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan. 

“Sehingga, para wisatawan bisa menikmati semua obyek wisata dengan aman dan kondusif,” kata Dandim. Senin (26/12) siang.

Sebelumnya, kata Dandim, dirinya telah menyebar beberapa personel Kodim di sejumlah titik kawasan yang ada di wilayah Klungkung. 

Aparat tersebut, nantinya akan bersinergi dan berkoordinasi dengan pihak keamanan lainnya.

“Terutama dalam menjaga keamanan dan menjaga ketertiban di Klungkung,” pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi C DPRD Kota Surabaya meminta kepada Pemkot Surabaya, untuk segera membongkar pagar yang berdiri di jalur hijau di kawasan Dukuh Kupang Barat.

Hal tersebut terungkap saat hearing membahas permasalahan permohonan akses jalan keluar masuk ke Gereja Bethel Indonesia, di Jalan Dukuh Kupang Barat No. 80 di ruang Komisi C, Senin (26/12/22).

Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Baktiono mengatakan, permasalahan ini sudah berlangsung lama sejak September 2008 dan harusnya clear tahun 2018 yaitu, ada warga membangun pagar di jalur hijau di Dukuh Kupang Barat No.8 namun diprotes beberapa warga karena akses jalan jangan sampai di pagar.

Nah ini, tambah Baktiono, sudah dilaporkan ke Pemkot Surabaya sejak tahun 2012, tapi tidak ditindaklanjuti oleh Pemkot. 

Artinya pihak Kelurahan maupun Kecamatan setempat tidak bisa menyelesaikan, mengapa. 

“ Sementara pagar yang dibangun dijalur hijau tersebut ada aset Pemkot berupa Simbada, ini jika tidak segera diselesaikan tentu akan menurunkan wibawa Pemkot Surabaya,” ujarnya kepada wartawan.

Ketua Komisi C, Baktiono mengatakan, hearing tadi kami bersikap keras kepada Lurah, Camat, Satpol PP, Bagian Hukum, Bagian Aset Pemkot Surabaya untuk segera membongkar pagar yang berdiri di jalur hijau di Dukuh Kupang Barat No 8.

“Jangan kalau PKL jualan di jalur hijau langsung di tindak cepat dengan sesingkat-singkatnya oleh Satpol PP, sementara soal pagar yang jelas salahi aturan berdiri di jalur hijau lah kok malah tidak ditindak oleh Pemkot,” tegas politisi senior PDIP Surabaya.

Untuk itu, tambah Baktiono, Komisi C mendesak kepada Pemkot Surabaya untuk segera membongkar pagar tersebut dan mengembalikan ke pemiliknya, karena pagar di Jalan Dukuh Kupang Barat tersebut dinilai mengganggu akses warga setempat.

Baktiono menerangkan, Komisi C memberikan rekomendasi agar DPRKPP dan BKAD Surabaya untuk segera meminta Bantib (Bantuan Penertiban) ke Satpol PP, agar secepatnya membongkar pagar yang berdiri di jalur hijau di Jalan Dukuh Kupang Barat No.8.

“ Ini agar kewibawaan Pemkot Surabaya tidak hilang di mata masyarakat. Komisi C memberikan dealine satu pekan untuk membongkar pagar tersebut,” pungkasnya. 



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pentingnya memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku usaha atau UMKM di Surabaya yakni sebagai legalitas.

Selain itu NIB juga menjadi syarat untuk mendongkrak UMKM bisa naik kelas.

"Jadi kalau kita bicara UMKM naik kelas, kriteria naik kelas itu bisa dilihat dari omzet, diversifikasi produk, pemasarannya dan yang paling penting adalah dia (UMKM) mempunyai legalitas. Kalau sudah punya legalitas, berarti dia sudah mempunyai kewenangan, keabsahan untuk melakukan usaha. Nah, salah satu legalitasnya dari teman-teman UMKM adalah melalui NIB," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos, Senin (26/12).

Menurut dia, proses pengurusan NIB bagi pelaku usaha atau UMKM tidaklah sulit. Sebab, proses itu dapat dilakukan melalui aplikasi Online Single Submission (OSS). 

Dengan memiliki legalitas NIB, UMKM akan lebih banyak mendapatkan keuntungan untuk semakin mendongkrak usahanya.

"Itu untuk mempermudah teman-teman terus melakukan aktivitas usaha. Tidak hanya di UMKM tapi juga di tempat usaha yang lain," ujarnya.

Lebih jauh lagi, Yos menyatakan, bahwa intervensi yang dilakukan pemkot kepada pelaku UMKM yang sudah memiliki NIB akan menjadi lebih mudah. 

Sebab, dengan NIB, pemkot bisa melakukan monitoring UMKM itu masuk ke dalam bidang apa maupun berapa besar modalnya.

"Dari situ (NIB) kita bisa mengecek, dia (UMKM) masuk signifikasi bidang usaha apa, modalnya berapa dan jenis usahanya apa itu bisa kelihatan semua," terang Yos.

Yos menyebut, bahwa capaian realisasi NIB di Kota Pahlawan secara makro, telah mendongkrak perekonomian Surabaya dan Nasional. Menurutnya, meningkatnya perekonomian di Kota Surabaya ini tak lepas dari semakin banyaknya pelaku usaha dan UMKM yang sudah memiliki NIB.

"Otomatis secara tidak langsung itu bisa kelihatan. Artinya, usaha di Surabaya secara perekonomian bergerak. Kelihatan tumbuh semakin banyak usaha-usaha yang memiliki NIB, berarti semakin banyak usaha kegiatan di Surabaya hidup, jalan," pungkasnya.

Sebagai diketahui, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Surabaya mencatat, data per tanggal 4 Agustus 2021 hingga 22 Desember 2022, sebanyak 57.828 NIB telah diterbitkan di Kota Pahlawan. 

Bahkan, pada Triwulan III Tahun 2022, ada sebanyak 12.296 NIB yang sudah diterbitkan di Surabaya. 

Sementara sejak 4 Agustus 2021 hingga 30 September 2022, realisasi NIB di Kota Surabaya mencapai 42.256.


KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Hujan yang terjadi di Kota Malang, Jawa Timur pada Senin (26/12) tak menyurutkan pelaksanaan upacara rutin yang digelar di Makorem 083/Baladhika Jaya.

Upacara rutin hari Senin itu, dipimpin langsung oleh Kasi Ops Korem, Mayor Inf Galih. 

Beberapa penekanan, disampaikan oleh Kasi Ops termasuk diantaranya menyoal nasionalisme, patriotisme dan semangat kejuangan.

“Upacara ini dalam rangka memupuk nilai-nilai kejuangan dan patriotisme bagi prajurit dan PNS Korem,” kata Kasi Ops.

Mayor Galih menambahkan, upacara rutin itu juga mampu mewujudkan berbagai hal positif di lingkungan Satuan, terlebih memperkuat komunikasi antara pimpinan dan staf.

“Informasi dan Perintah dari Satuan atas, kita sampaikan langsung ke para prajurit melalui upacara ini. Sehingga, sangat mudah dipahami,” jelasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Realisasi penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku usaha di Surabaya, menjadi yang terbesar keempat se-Indonesia. 

Tercatat mulai tanggal 4 Agustus 2021 hingga 22 Desember 2022, sebanyak 57.828 NIB telah diterbitkan di Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, bahwa realisasi penerbitan NIB Surabaya terbesar keempat se-Indonesia. 

Ini sejalan dengan program ekonomi kerakyatan yang digeber Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mendorong perekonomian masyarakat.

"Dan itu terbukti dengan dengan laju ekonomi kita 7,17 persen (Tahun 2022). Kemudian penurunan kemiskinan (Tingkat Pengangguran Terbuka) dari 9,68 persen (2021) menjadi 7,62 persen (2022)," kata Wali Kota Eri, Senin (26/12).

Wali Kota Eri memastikan bahwa keberpihakan Pemkot Surabaya terhadap ekonomi kerakyatan akan terus dilakukan. 

Bahkan, pada tahun 2023, pemkot sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3 triliun untuk UMKM Surabaya. 

"Sehingga ini akan kita teruskan di tahun 2023, dengan menggunakan belanja Rp3 triliun untuk kepentingan UMKM Surabaya," ujarnya.

Bentuk keberpihakan pemkot terhadap ekonomi kerakyatan melalui sejumlah inovasi, rupanya juga mendapatkan apresiasi Innovative Government Award (IGA) Tahun 2022. 

Penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tersebut, diterima langsung Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi di Jakarta, Jumat, 23 Desember 2022.

"Penghargaan yang kita dapat kemarin adalah sebagai kota terinovasi. Ini kedua kali Kota Surabaya berturut-turut. Dan ini yang membuat kami menjadi semangat, menjadi motivasi kami bagaimana inovasi yang kita lakukan untuk kepentingan umat," katanya.

Ia juga menjelaskan, bahwa inovasi yang meraih IGA Tahun 2022 dari Kemendagri itu adalah aplikasi e-Peken dan program Jagongan Cegah Stunting (Jago Centing). 

Melalui program Jago Centing, pemkot berkomitmen menekan angka stunting dengan dikoneksikan e-Peken untuk meningkatkan perekonomian dan peran serta masyarakat.

"Jadi inovasi-inovasi ini diperlukan (pemerintah daerah). Saya matur nuwun (terima kasih) kepada Pak Mendagri (Tito Karnavian) dan Pak MenPAN-RB (Abdullah Azwar Anas) yang terus memberikan kami motivasi untuk berinovasi. Karena tujuan inovasi ini adalah percepatan-percepatan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah untuk kepentingan masyarakat yang lebih besar," jelasnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu memaparkan, bahwa inovasi e-Peken menjadi salah satu bukti keseriusan pemkot dalam mengentas kemiskinan dan mengurangi pengangguran. 

Bahkan melalui e-Peken, belanja APBD Kota Surabaya untuk sektor Usaha Mikro dan Kecil (UMK), menjadi yang terbesar se-Indonesia dengan capaian Rp1,2 triliun.

"Ini dibuktikan dengan e-Peken yang belanjanya semakin besar dan dibuktikan dengan belanja APBD Surabaya untuk produk UMKM Rp1,2 triliun," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Menjelang pergantian tahun mendatang, aparat TNI-Polri di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur terlihat mulai besiaga di setiap pos pengamanan yang tersebar di beberapa kawasan.

Selain aparat TNI-Polri, di pos pengamanan tersebut juga terdapat petugas PMI dan beberapa petugas lainnya yang nantinya ikut serta mendukung terwujudnya stabilitas keamanan wilayah menjelang malam pergantian tahun.

Dandim 0812/Lamongan, Letkol Kav Endi Siswanto Yusuf mengatakan, sebelumnya ia telah menginstruksikan personelnya untuk berperan aktif, sekaligus bersinergi dengan pihak Kepolisian dan pihak lainnya dalam upaya menjaga stabilitas keamanan.

“Pada intinya, Kodim akan memberikan bantuan pada aparat Kepolisian demi terjaganya kondusifitas wilayah,” kata Dandim. Senin (26/12) siang.

Selain aparat TNI dan Polri, Dandim menyebut jika upaya itu mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya elemen masyarakat yang ada di Lamongan.

Menurutnya, beberapa elemen masyarakat itu nantinya ikut serta berpartisipasi membantu aparat keamanan dalam menjaga kondusifitas dan ketertiban wilayah.

“Ada beberapa elemen masyarakat yang ikut serta berpartisipasi,” jelasnya.


Sabtu, 24 Desember 2022


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya berkeliling mengecek pengamanan gereja-gereja di Kota Pahlawan, Sabtu (24/12) malam. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan umat Kristiani dapat melakukan Natal dengan rasa aman dan nyaman.

Pengecekan itu dilakukan Forkopimda ke beberapa gereja yang ada di Kota Surabaya, mulai dari Gereja Bethany Nginden, GPIB Nazareth Jalan Wiratno Komplek AL Kenjeran, Gereja Sidang Jemaat Allah di Jalan Ambengan, Gereja Katedral di Jalan Polisi Istimewa, dan terakhir di Gereja Katolik Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria di Jalan Kepanjen.

Dalam setiap kunjungannya itu, Wali Kota Eri selalu menyerukan rasa toleransi di Kota Pahlawan. 

Bahkan, demi menunjukkan rasa toleransi itu, di sejumlah titik di Kota Surabaya dipasang ornamen-ornamen pohon natal dan di beberapa videotron Wali Kota Eri juga menyampaikan selamat natal dan tahun baru.

Di samping itu, setiap kali berkunjung ke gereja-gereja itu, Wali Kota Eri juga memohon kepada jemaat Kristiani untuk ikut serta mendoakan Surabaya agar selalu dijauhkan dari bencana. 

“Jadi, setiap kali saya dan Forkopimda datang ke gereja-gereja tadi, saya menitipkan kepada mereka, semoga Surabaya ini dijauhkan dari bencana, dimunculkan guyub rukunnya dan ditinggikan rasa toleransinya, karena kita semua sadar bahwa kita semua ini satu dan sama, yaitu di bawah NKRI,” tegas Wali Kota Eri.

Ia juga menjelaskan bahwa kunjungannya ke beberapa gereja pada malam natal itu untuk melihat dan memastikan pelaksanaan natal di masing-masing gereja berjalan lancar, aman dan nyaman untuk para jemaatnya. 

Di beberapa gereja yang dikunjunginya, ada yang melaksanakan natal malam ini dan ada pula yang akan melaksanakan natal Minggu besok.

“Semoga diberikan kelancaran semuanya, baik yang melakukan natal hari ini atau besok, sehingga bisa melaksanakan natal tahun ini dengan aman dan nyaman. Insyaallah pelaksanaan natal tahun ini aman, karena di masing-masing gereja sudah dilakukan penataan mulai dari tempat parkirnya, masuknya hingga keluarnya jemaat,” katanya.

Bahkan, yang membuat Wali Kota Eri bangga adalah yang ikut menjaga gereja adalah teman-teman dari umat muslim, ada dari Hindu, dan juga dari pramuka, serta ormas lainnya. 

Makanya, ia berharap nanti ketika Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha, yang ikut menjaga pelaksaan itu adalah teman-teman pemuda gereja.

“jadi, setelah sholat idul adha misalnya, lalu kita potong hewan kurban dan makan bersama-sama. Itu akan indah dan inilah keindahan yang harus terus kita jaga dan toleransi yang harus kita jaga di Kota Surabaya ini, karena warga Surabaya sejatinya sudah melakukan apa itu toleransi beragama,” tegasnya.

Sementara itu, Pastor Kepala Paroki Gereja Katedral Romo Cornelius Tri Widya Cahya Utama juga sangat merasakan rasa toleransi yang terus digaungkan di Kota Surabaya. 

Salah satu buktinya dengan Pemkot Surabaya memasang ornamen pohon natal di berbagai titik. 

Bagi dia, segela perbedaan bisa disatukan dengan Bhinneka Tunggal Ika.

“Iya kami sangat bersyukur, ada teman-teman mahasiswa dari IAIN menyaksikan prosesi perayaan natal di gereja. Kita juga gembira saat Idul Fitri jadi hari keagamaan yang lain juga,” katanya.

Ia juga menyampaikan terimakasih banyak kepada Wali Kota Eri bersama Forkopimda Surabaya yang telah mengunjungi tempat ibadahnya. 

Tentunya, ini semakin menguatkan rasa toleransi di Kota Pahlawan ini. 


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ratusan siswa SD dan SMP Negeri/Swasta di Kota Surabaya tampak antusias mengikuti khitanan massal, Sabtu (24/12). 

Kegiatan yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Surabaya bersama Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya ini dilaksanakan serentak di lima wilayah.

Kegiatan yang bersinergi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya tersebut, merupakan rangkaian dari acara bakti sosial dalam rangka memperingati Hari Ibu Tahun 2022.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang hadir bersama Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani, membuka langsung acara bakti sosial khitanan massal yang dipusatkan di SMPN 21 Surabaya. 

"Semoga kegiatan yang dilakukan TP PKK dan Dharma Wanita ini terus bisa bersinergi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Dan bisa memberikan kemaslahatan buat seluruh umat di Kota Surabaya," kata Wali Kota Eri di sela bakti sosial khitanan massal di SMPN 21 Surabaya.

Selain membuka langsung acara bakti sosial tersebut,Wali Kota Eri Cahyadi bersama Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani juga sempat meninjau beberapa ruangan kelas yang digunakan untuk khitanan massal. 

Bahkan, di saat itu pula keduanya juga menyapa para peserta sekaligus membagikan bingkisan kepada mereka.

"Hari ini ada di lima tempat, totalnya 313 peserta. Ada peserta muslim serta non-muslim ada delapan dan mereka semua berasal dari 31 kecamatan. Para peserta tidak hanya dari siswa sekolah, tapi warga sekitar juga boleh ikut. Bahkan, ada usia 3,5 tahun yang ikut," ujar dia.

Wali Kota Eri juga menerangkan, bahwa khitan tak hanya dilakukan oleh umat muslim sebagai salah satu syariat agama. 

Sebab, non-muslim juga dapat melakukannya sebagai tujuan untuk menjaga kesehatan.

"Alhamdulillah, muslim maupun non-muslim kita lakukan khitan massal. Karena inilah menunjukkan bahwa Surabaya toleransinya sangat tinggi tidak melihat apapun itu, tapi kebersamaan yang kita wujudkan di Kota Surabaya," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan, bahwa kegiatan bakti sosial khitanan massal digelar serentak di lima lokasi lembaga pendidikan. Yakni, SMPN 21, SMPN 20, SMP Al-Irsyad, SMPN 19 dan SMPN 37 Surabaya. 

"Alhamdulillah, hari ini kami laksanakan di lima titik dan pusat pelaksanaannya berada di SMPN 21 Surabaya," kata Yusuf Masruh dalam laporannya.

Yusuf juga menyebutkan, bakti sosial khitanan massal kali ini diikuti total 313 peserta. 

Seluruh peserta berasal dari 31 wilayah kecamatan di Surabaya. 

Dengan rincian, 305 peserta merupakan muslim dan delapan di antaranya non-muslim. 

Kegiatan ini sengaja dilaksanakan sekarang karena bertepatan pada saat liburan sekolah.

"Terima kasih untuk TP PKK dan Dharma Wanita serta teman-teman guru SMPN 21 Surabaya yang sudah support. Semoga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik," pungkasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Relokasi kepada warga yang masih tinggal di Kampung 1001 Malam, Jalan Lasem Barat, Dupak, Kecamatan Krembangan bakal kembali dilakukan oleh Pemkot Surabaya.

Hal ini dilakukan agar warga yang masih berada di Kampung 1001 Malam dapat tinggal di tempat hunian yang lebih layak.

Makanya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menginstruksikan seluruh PD di lingkup pemkot untuk mengecek kembali apa saja kebutuhan warga di Kampung 1001 Malam. 

Oleh sebabnya, mulai hari ini pihaknya kembali melakukan pendataan sekaligus sosialisasi kepada warga di sana.

"Bapak Wali Kota mempunyai keinginan semua warganya bisa hidup dengan layak. Kemudian memerintahkan seluruh PD yang diawali Dinsos hari ini untuk melakukan kembali pendekatan, mengecek kembali kebutuhan warga itu seperti apa dan data detailnya warga," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin usai melakukan sosialisasi kepada warga di Kampung 1001 Malam, Jum'at (23/12).

Dalam sosialisasi itu, Anna juga mengajak sejumlah warga eks Kampung 1001 Malam yang kini sudah tinggal di Rusun Sumur Welut Surabaya. 

Ia bersyukur, warga eks Kampung 1001 Malam mengakui bahwa bentuk perhatian yang diberikan pemkot itu nyata. 

Artinya, mereka mendapatkan rusun, pekerjaan yang layak dan bahkan diuruskan seluruh kebutuhan seperti BPJS Kesehatan hingga administrasi kependudukan (adminduk).

"Hari ini pun kami juga sudah menyapa warga di sana sebagai dasar bahwa mereka percaya kepada Pemkot Surabaya. Tadi juga ada teman-teman dari Puskesmas, Dinas Kependudukan dan Kecamatan," ungkap dia.

Menurut dia, setelah melakukan sosialisasi, sejumlah warga di Kampung 1001 Malam hari ini sudah mulai melakukan pengepakan barang-barang. 

Ia memastikan, bahwa relokasi ini dilakukan agar warga yang tinggal di Kampung 1001 Malam dapat hidup dengan lebih layak.

"Sekarang ini tinggal 86 KK. Dari 86 KK itu, sampai hari ini sudah ada 23 KK yang bersedia (direlokasi). Tapi kami masih optimis mereka akan lebih banyak yang ikut (direlokasi) di gelombang selanjutnya," jelas Anna.

Pihaknya berharap, warga yang masih tinggal di Kampung 1001 Malam tidak menyia-nyiakan kesempatan kedua ini. 

Sebab, langkah yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya semata-mata hanya untuk kebaikan bagi warganya. 

"Jadi apapun itu langkah kami dari pemerintah kota, semua tujuan untuk warganya," pungkasnya. 



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kukuhkan Bunda Literasi sekaligus launching buku “Ensiklopedia Sejarah dan Budaya Surabaya" di Gedung Balai Pemuda, Jumat (23/12). 

Dalam pengukuhan tersebut, juga dihadiri oleh jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD), komunitas hingga pegiat sejarah di Kota Surabaya. 

Sesuai surat keputusan Wali Kota Nomor 188.45/384/436.12/2022, Rini Indriyani resmi dikukuhkan sebagai Bunda Literasi di Kota Surabaya. 

Di kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi berharap dengan dilantiknya Bunda Literasi, bisa meningkatkan minat baca di Surabaya. 

“Karena minat baca di Surabaya itu rendah, maka kita dukung melalui Bunda Literasi ini. Agar minat baca di Kota Surabaya terus meningkat,” kata Wali Kota Eri.

Selain itu, ia meminta kepada Bunda Literasi untuk memberikan inovasi-inovasinya dalam meningkatkan minat baca. 

Bukan hanya sebuah inovasi, lanjut Eri, untuk meningkatkan minat baca, juga harus ada kolaborasi antar Perangkat Daerah (PD). 

“Ketika Bunda Literasi bersinergi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) atau Sinau Bareng di Balai RW, pasti itu akan meningkatkan minat baca. Selain itu, pemkot juga harus membiasakan dan mengajak anak-anak untuk membaca sejak dini,” ujarnya. 

Wali Kota Eri menambahkan, ketika minat baca di Kota Pahlawan itu meningkat, maka generasi berikutnya bisa memberikan inovasi, solusi dan jiwa kebangsaan yang tinggi untuk kota ini. 

“Semoga dengan dikukuhkannya Bunda Literasi dan launching buku “Ensiklopedia Sejarah dan Budaya Surabaya” ini, dapat memberikan wawasan yang lebih dalam mengenal Budaya Arek dan sejarah kota ini,” imbuhnya. 

Sejalan dengan Wali Kota Eri, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya, Mia Santi Dewi menyampaikan, dengan dikukuhkannya Bunda Literasi, ke depannya bisa meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat terutama pada generasi muda. 

Selain itu, ia juga berharap Bunda Literasi di tingkat kecamatan dan kelurahan bisa memberikan inovasi dan inspirasinya kepada masyarakat. 

Setelah pengukuhan Bunda Literasi, lanjut Mia, Dispusip akan memperbarui Taman Baca Masyarakat (TBM) di seluruh wilayah kecamatan. 

“TBM bukan sekadar tempat untuk membaca, akan tetapi juga sebagai tempat untuk mencari segala informasi dan kegiatan. Seperti sekarang, itu ada kelas fotografi, ada juga anak-anak yang ke TBM untuk meminta bantuan kepada petugas kami untuk mengerjakan PR, sembari belajar dan sebagainya,” lanjutnya. 

Mia menambahkan, ke depannya anak-anak di Surabaya tidak lagi menganggap TBM hanya untuk tempat membaca buku, akan tetapi di dalam itu juga bisa diisi dengan berbagai kegiatan menarik. 

“Karena TBM itu sangat mudah dijangkau masyarakat, terutama di perkampungan. Anak-anak bisa belajar apa saja dan bebas untuk memilih fasilitas kelas yang kami siapkan bersama Dispendik,” pungkasnya.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive