Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 28 Desember 2022

Pembangunan Rumah Sakit Surabaya Timur Telan Anggaran Rp500 Miliar


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi D DPRD Kota Surabaya membocorkan anggaran proyek pembangunan untuk Rumah Sakit di kawasan Surabaya Timur.

Rumah sakit di kawasan Penjaringan Sari Surabaya pada tahun 2023 itu menggunakan anggaran mulitiyears tiga tahun dari APBD Kota Surabaya sebesar Rp500 Miliar.

“Tapi kemarin dari hasil evaluasi Gubernur Jatim, bahwa multiyears APBD itu hanya dua tahun, dan tidak perlu di paripurnakan, jadi langsung jalan untuk rencana pembangunan rumah sakit Surabaya Timur ini,” kata Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah, Rabu (28/12).

Ia menerangkan, proyek rumah sakit ini direncanakan menelan anggaran Rp500 miliar lebih, dimana tahun pertama dianggarkan sebesar Rp300 miliar untuk manajemen kontruksi, dan sisanya di tahun ke dua tahun 2024.

“Karena ini masih tahap awal perencanaan, jadi Komisi D akan terus sharing dengan Pemkot Surabaya,” jelasnya.

Yang jadi pertanyaan kami di Komisi D, kata Ning Kaka sapaan Khusnul Khotima, mengapa rumah sakit Surabaya Timur ini dikhususkan untuk rumah sakit Ibu dan Anak, mengapa tidak kemudian rumah sakit dengan spesifikasi tertentu misalnya.

Kedua, tambah Khusnul, karena proyek ini multiyears, maka dinas terkait harus melihat time line yaitu, kapan harus lelang, karena manajemen konstruksi itu kan butuh waktu tiga bulan. 

“Agar ini menjadi langkah kepastian bagi Pemkot Surabaya untuk membangun rumah sakit di Penjaringan Sari Surabaya Timur,” ujarnya.

Ia mengatakan, seyogyanya proyek pembangunan rumah sakit ini secepatnya dikerjakan, hanya saja karena anggaran kesehatan ini merupakan anggaran terbesar dalam postur APBD Kota Surabaya setelah pendidikan, maka jangan terlalu fokus ke proyek rumah sakit ini.

“Tapi juga wajib dialokasikan ke layanan-layanan kesehatan lainnya seperti, anggaran untuk Puskemas. Jadi pembangunan rumah sakit ini jangan sampai mengganggu anggaran layanan kesehatan lainnya, sesuai apa yang sudah disepakati dalam pembahasan APBD,” pungkasnya. 

Kaleidoskop 2022: Wali Kota Eri Hilangkan Perbedaan Sekolah Negeri dan Swasta hingga Hapus PR dengan Pendidikan Karakter


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sektor pendidikan menjadi pelayanan dasar untuk penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), dan bidang pendidikan ini juga menjadi salah satu konsentrasi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi selama memimpin Kota Surabaya, terutama di tahun 2022 ini. 

Berbagai kebijakan kemudian diambil yang menyentuh orang tua, siswa, dan guru. 

Bahkan, berbagai intervensi itu tidak hanya menyasar sekolah negeri, melainkan juga lembaga swasta mulai jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD/MI, SMP/MTs, serta pendidikan kesetaraan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2022 Kota Surabaya menjadi yang tertinggi di Provinsi Jatim. 

Angkanya terus meningkat sejak tahun 2020. Pada tahun 2020 tercatat sebesar 82,23, tahun 2021 menjadi 82,31, kemudian pada tahun 2022 mencapai 82,74. 

Nilai ini menunjukkan bahwa kualitas pembangunan manusia di Kota Pahlawan berada pada kelompok status kategori sangat tinggi.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan IPM merupakan penilaian yang harus diperbaiki terus-menerus. 

Apalagi, IPM juga dilihat dari lamanya seseorang menempuh jalur pendidikan. 

Ia menyadari masih terdapat persoalan dalam dunia pendidikan yang harus segera diselesaikan agar IPM bisa lebih tinggi dari angka 82,74. 

“Untuk mencapai hal tersebut, Pemkot Surabaya membutuhkan keterlibatan semua elemen,” kata Wali Kota Eri, Rabu (28/12).

Salah satu elemen yang dilibatkan untuk mengatasi persoalan dunia pendidikan di Surabaya adalah perguruan tinggi. 

Para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta dilibatkan untuk menjadi pengajar muda dan melakukan pendampingan dari sisi akademis dan nonakademis siswa. 

Pada peluncuran Program Surabaya Mengajar (PSM) yang dihadiri Sekretaris Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini, terdapat 1.072 mahasiswa dari 23 perguruan tinggi yang terlibat. 

“Prioritas mereka terdiri atas program sekolah ramah, program sekolah sehat, dan program sekolah smart. Ketiganya meliputi identifikasi, merancang, implementasi serta evaluasi masalah belajar, psikososial, dan perlindungan anak,” ungkapnya. 

Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi juga terlibat dalam program Sinau Bareng dan Ngaji Bareng serta Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang diselenggarakan di balai RW. 

Saat ini terdapat 22 lokasi balai RW yang tersebar di 12 kecamatan dan 16 kelurahan. 

Mahasiswa yang terlibat sebanyak 155 mahasiswa. Para mahasiswa ini berkolaborasi dengan 3.141 tutor dan guru. 

“Saya ingin balai RW ini bisa hidup lagi, menjadi pusat kegiatan warganya. Bisa untuk belajar anak-anak,” katanya.

Selain akselerasi tempat belajar dan SDM, Pemkot Surabaya juga memperkuat pengembangan potensi dan pendidikan karakter di kalangan pelajar. 

Pendidikan karakter disesuaikan dengan karakter masing-masing sekolah. 

Programnya bernama Sekolahe Arek Suroboyo (SAS). 

Siswa dibebaskan dari pekerjaan rumah (PR), kemudian jam pelajaran sekolah dipangkas hingga pukul 12.00 WIB. 

Dua jam berikutnya, mulai pukul 12.00-14.00 WIB diisi dengan pembiasaan dan pendalaman karakter.

“Persoalan pendidikan tidak hanya dibebankan kepada sekolah dan pemerintah, orang tua juga harus bertanggung jawab dalam proses pembentukan karakter anak. Maka, orang tua juga harus mendidik anak-anaknya untuk memiliki karakter sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan,” tegasnya.

Upaya mengimplementasikan pendidikan karakter juga terlaksana ketika pelajar-pelajar di Kota Surabaya ikut menyukseskan Tari Remo massal yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). 

Menurutnya, kegiatan itu mengusung semangat agar para pelajar di Kota Pahlawan menjaga kearifan budaya lokal. 

Pasalnya, tidak sedikit siswa yang belum mengetahui arti dan makna Tari Remo. 

“Nantinya, setiap sekolah akan ada ekstrakurikuler wajib untuk Tari Remo. Filosofinya untuk menjaga kearifan lokal,” katanya.

Di sisi lain, perihal kesejahteraan tenaga pendidik, tidak luput dari perhatian Wali Kota Eri. 

Tahun 2022, pemberian honor atau jasa pelayanan guru pendidikan anak usia dini (PAUD) menyasar kepada 4.350 tenaga pendidik Pos PAUD Terpadu (PPT), kemudian Tenaga Pendidik TK (balai RW) sebanyak 774 orang, dan Tenaga Pendidik TK/KB/TPA sebanyak 6.000 orang. 

Besaran honor untuk tenaga pendidik PPT dan Tenaga Pendidik TK (balai RW) sebesar Rp500.000 per orang. 

Sedangkan tenaga pendidik TK/KB/TPA sebesar Rp300.000 per orang. 

Berikutnya pemberian honor atau jasa pelayanan kepada guru kesetaraan dan guru agama serta kelas minggu. 

Tahun ini, sebanyak 11.675 tenaga pendidik keagamaan mendapat intervensi sebesar Rp500.000 per orang. 

Sedangkan untuk tenaga pendidik kesetaraan menyasar 226 orang dengan besaran Rp250.000. 

Untuk guru swasta, telah diberikan kepada 2.888 orang. Besarannya Rp1.000.000 per bulan.

Wali Kota Eri juga menyebut, peningkatan kesejahteraan juga diberikan kepada guru dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS), guru PPPK, serta guru swasta dan guru tidak tetap (GTT) melalui tunjangan kinerja (tukin) yang cair tiap triwulan sekali. 

Pada triwulan keempat ini sudah diberikan kepada 6.967 guru. 

“Harapannya, dengan tukin ini kesejahteraan guru meningkat. Di sisi lain, mereka menjadi fokus mendidik anak-anak Surabaya,” terangnya.

Ia menambahkan pihaknya juga turut memberikan perhatian khusus kepada siswa dengan status Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Surabaya, baik yang bersekolah di negeri maupun swasta. 

Perhatian itu berupa bantuan yang bersumber dari APBD Kota Surabaya melalui Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda). 

Intervensi ini berupa paket seragam siswa MBR, yang meliputi hem, celana/rok seragam sekolah, seragam olahraga, seragam batik, sepatu, tas, ikat pinggang, topi, dasi, kaos kaki.

“Para sekolah ini bisa pesan di UMKM Kota Surabaya yang menyediakan perlengkapan sekolah tersebut. Apalagi sebagian besar pekerja di UMKM tersebut berstatus MBR, jadi uangnya bisa langsung kembali ke masyarakat, sehingga perekonomian Surabaya terus muter,” pungkasnya.

Kondisi Memprihatinkan, Komisi B DPRD Surabaya Minta Pemkot Renovasi Pasar Kendangsari


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi B DPRD Surabaya meminta Pemkot segera merenovasi Pasar Kendangsari.

Hal ini dikarenakan kondisi pasar tersebut sangat memprihatinkan.

"Sudah lebih 50 tahun Pasar Kendangsari tidak tersentuh renovasi. Lantainya masih berupa tanah liat, sedangkan banyak kayu penyangga kondisinya lapuk dan keropos. Warga mengeluhkan kondisi tersebut," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno, Rabu (28/12).

Dengan kondisi pasar seperti itu, menurut legislator Fraksi PDIP Surabaya membuat pedagang dan pengunjung pasar tidak aman dan nyaman.

"Bahkan cenderung membahayakan. Padahal Pasar Kendangsari merupakan tujuan warga Kelurahan Kendangsari, Kelurahan Panjang Jiwo, dan Kelurahan Kutisari untuk membeli bahan pokok kebutuhan sehari-hari," tandasnya.

Makanya, untuk itu Anas berharap, renovasi Pasar Kendangsari menjadi prioritas agenda revitalisasi pasar oleh PD Pasar Surabaya di tahun 2023. 

Seiring dengan rencana penyertaan modal untuk PD Pasar Surya, oleh wali kota Surabaya.

"Dengan dilakukannya renovasi, kemudian pedagang serta pengunjung merasa aman dan nyaman, tentunya akan terjadi transaksi ekonomi yang tinggi. Sehingga menunjang pertumbuhan ekonomi Surabaya," pungkasnya.

Sementara itu Direktur PD Pasar Surya Agus Priyo saat dikonfirmasi mengakui kondisi Pasar Kendangsari yang kurang layak. 

Lantainya masih tanah, kemudian banyak kayu penyangga bangunan yang keropos.

"Yang kita kerjakan pertama adalah perbaikan terhadap hal-hal yang membahayakan pedagang maupun pengunjung. Misalnya atap yang kayunya sudah banyak yang keropos. Kayu akan diganti galvalum. Artinya kita utamakan safety," terangnya.

Agus Priyo menambahkan PD Pasar Surya memberikan perhatian penuh terhadap pasar yang dinilai kurang layak untuk dilakukan renovasi. Misalnya lantai yang masih tanah.

"Pelaksanaan kita nunggu dari penyertaan modal oleh Pemkot Surabaya. Sedangkan untuk Pasar Kendangsari sudah dilakukan perbaikan kecil-kecil sama teman-teman," pungkasnya.

Pasar Kendangsari merupakan tipe pasar klas 2, yang menjadi salah satu peserta dalam lomba Pasar Pahlawan yang digelar PD Pasar Surya di bulan lalu.

Wali Kota Eri Dukung PERWOSI Surabaya Tingkatkan Prestasi Atlet Wanita


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membuka penyelenggaraan Musyawarah Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) di Gedung Tim Penggerak (TP) PKK, Selasa (27/12). 

Dalam pembukaan acara tersebut, juga dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus PERWOSI Jatim, Arumi Bachsin, dan Ketua Umum Koni Surabaya, Hoslih Abdullah. 

Selain itu, dalam pembukaan musyawarah ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua PERWOSI Jawa Timur, Iswachyu Dhaniarti, Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, dan Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Wiwiek Widayati. Tak hanya itu, Ketua Ranting PERWOSI dari 31 Kecamatan se-Surabaya turut hadir dalam pembukaan musyawarah tersebut. 

Wali Kota Eri berpesan kepada seluruh tamu undangan yang hadir untuk meningkatkan prestasi atlet wanita melalui organisasi PERWOSI. 

Menurutnya, peran dari sebuah organisasi yang digerakkan oleh kaum wanita itu memiliki dampak besar. 

“Dalam membangun kota sangat dibutuhkan peran serta PERWOSI, untuk menjadi kota yang sehat, nyaman dan tentunya berprestasi. PERWOSI tak bergerak sendiri, ketika nanti pengurus baru dilantik, maka harus bergandeng tangan dengan Koni Surabaya,” kata Wali Kota Eri. 

Menurutnya, kolaborasi antara PERWOSI dengan Koni Surabaya juga tak kalah penting. 

Dirinya pun yakin, ketika dua organisasi itu bersatu, dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi para atlet wanita Kota Pahlawan. 

Selain mengembangkan bakat dan kemampuan, sambung Eri, para atlet wanita itu ke depannya juga bisa menularkan bakatnya di setiap RW, Kelurahan dan Kecamatan. 

“Dengan begitu akan muncul semua atlet-atlet wanita lainnya. Karena membangun Surabaya tidak bisa dilakukan sendirian oleh Pemerintah Kota (Pemkot),” sambungnya.

Wali Kota Eri mengungkapkan, Surabaya memiliki banyak fasilitas penunjang olahraga. 

Mulai dari Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Gelora Pancasila, Lapangan Hoki, Gelora 10 Nopember, serta masih banyak lainnya. Semua fasilitas itu dapat digunakan cuma-cuma oleh para atlet Kota Pahlawan dalam mengembangkan bakat dan kemampuannya. 

“Jadi Bu Kadis (Disbudporapar), jangan ditarik uang, gratiskan. Asalkan itu (fasilitas) digunakan untuk menunjang prestasinya atlet Surabaya, nanti Koni yang menentukan. Kalau atlet dari luar daerah, baru boleh ditarik Bu Kadis,” pesannya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus PERWOSI Jatim, Arumi Bachsin mendukung program dan fasilitas penunjang prestasi olahraga Pemkot Surabaya. 

Menurut Arumi, olahraga itu harus “Mengolahragakan masyarakat dan Memasyarakatkan olahraga”.

“Kalau Memasyarakatkan olahraga itu bagaimana membuat olahraga itu eksis. Sedangkan Mengolahragakan masyarakat, mengajak atlet wanita  yang telah pensiun untuk terlibat dalam kegiatan PERWOSI. Mengajak perempuan dan anak untuk ikut dalam kegiatan olahraga,” kata Arumi. 

Menurut Arumi, dengan melibatkan atlet yang purna tugas, maka ke depannya akan membuat perempuan dan anak menjadi lebih sehat dan terhindar dari penyakit. 

“Jadi PERWOSI bukan hanya memperhatikan atlet wanita yang masih aktif di bidang prestasi, akan tetapi juga memberikan perhatian lebih kepada seluruh elemen yang berkaitan dengan perempuan dan olahraga,” tuturnya. 

Senada dengan Wali Kota Eri dan Ketua Umum PERWOSI Jatim, Arumi. Ketua Umum Koni Surabaya, Hoslih Abdullah turut mendukung program Pemkot Surabaya dan PERWOSI Jatim. 

Menurut Hoslih, ketika semua program tersebut disatukan, maka atlet wanita Surabaya dapat menorehkan prestasi yang lebih gemilang daripada daerah lain. 

“Dukungan Pak Wali pun sangat luar biasa, dengan rencana membuat sport centre di GBT. Insya allah, ketika itu dibuat, maka tidak akan ada yang bisa melewati prestasinya para atlet Surabaya,” pungkas Hoslih. 

Selasa, 27 Desember 2022

Wali Kota Eri Kunjungi Warga yang Berhasil Kembangkan Usaha Via E-Peken


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Titik Rahmawati (46) adalah satu di antara warga Kota Surabaya yang sudah menggunakan aplikasi E-Peken untuk menambah pendapatan keluarga. 

Sejak sekitar dua tahun lalu, toko kelontong miliknya telah bergabung dalam aplikasi belanja online milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun berkesempatan melihat langsung toko kelontong milik Titik Rahmawati di Jalan Kalidami 8/25A, RT04/RW10 Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng Surabaya, Selasa (27/12).

Orang nomor satu di lingkup Pemkot Surabaya itu mendadak ingin mengunjungi toko kelontong milik Bunda Titik-sapaan lekat Titik Rahmawati, yang berada gang perkampungan. 

Ia pun berharap besar kepada warga agar dapat mencontoh kemauan berusaha seperti yang sudah dilakukan Bunda Titik.

"Alhamdulillah, di Kampung Kalidami khususnya di RW 10, ada namanya Bu Titik. Dimana beliau ini untuk menambahkan penghasilan keluarganya, bahkan menyekolahkan putra-putrinya itu membuka E-Peken," kata Wali Kota Eri.

Melalui E-Peken, Wali Kota Eri menyebut, jika toko kelontong milik Bunda Titik terus berkembang dan menambah penghasilan keluarga. 

Hingga akhirnya, barang-barang yang dijual di toko kelontong Bunda Titik terus bertambah. 

"Itulah yang saya harapkan, wong Suroboyo (Orang Surabaya) ayo berusaha," pintanya.

Wali Kota Eri itu mengaku akan lebih mendukung warga yang mau berusaha dan ingin meningkatkan ekonomi keluarga. 

Dari pada, warga itu hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah tanpa berusaha. 

"Kita bisa belajar kepada Bu Titik ini, tanpa mengenal lelah (mau berusaha). Akhirnya kita memberikan bantuan," sebutnya.

Apalagi lagi, kata Eri, perangkat RW 10 Kelurahan Mojo juga memberikan perhatian kepada warga. 

Seperti misalnya, ketika ada anak putus sekolah, perangkat RT/RW setempat berusaha untuk mencarikan bantuan. 

Baginya, hal itulah yang seharusnya dilakukan untuk menjadikan RW mandiri.

"Inilah yang menjadikan RW mandiri. Jadi saya bilang, bahwa RW mandiri itu maka di dalam satu RW tidak ada anak putus sekolah, tidak ada stunting, tidak ada yang tidak mampu, semuanya jadi bahagia. Karena siapa? Karena kekuatan RW dan RT-nya. Nah, pemerintah akhirnya support di atasnya, memberikan pekerjaan," katanya.

Makanya, ia juga mengapresiasi peran perangkat RW 10 Kelurahan Mojo dalam memberikan perhatian kepada warga. 

Bahkan, ia pun meminta jajarannya di lingkup pemkot untuk membantu mendirikan toko kelontong di wilayah tersebut. 

Nantinya toko kelontong ini akan menjadi percontohan bagi wilayah lain.

Ke depan, dia berharap, toko kelontong yang didirikan itu menjadi unit usaha yang dapat menambah penghasilan keluarga di lingkungan RW 10 Kelurahan Mojo. 

Utamanya, bagi warga tidak mampu atau pendapatan keluarganya masih di bawah Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

"Di RW 10 nanti dibuatkan satu toko kelontong. Jadi, warga yang ingin mendapatkan penghasilan dan pendapatannya masih di bawah UMK Surabaya, gabung di sana (toko kelontong) dan satu RW belinya di sana," harapnya.

Di lain hal, Wali Kota Eri berharap besar kepada warga agar dapat membeli kebutuhan di warung atau toko kelontong milik tetangga dari pada di toko modern. 

Sebab, menurutnya, ketika warga itu mengalami musibah, seperti sakit atau meninggal dunia, justru yang membantu adalah tetangga.

"Maka saya minta seluruh RW itu beli di toko kelontong yang disediakan oleh RW, yang terdiri dari warga tidak mampu dan pemerintah memastikan bahwa barangnya itu murah. Itu akan kita jalankan di RW 10 Kalidami, kita punya RW yang luar biasa, kita punya Bu Titik yang luar biasa, itu menjadi contoh betul," terangnya.

Sementara itu, Bunda Titik mengaku sudah bergabung ke dalam aplikasi E-Peken hampir berjalan 2 tahun. 

Ia mengungkapkan bahwa toko kelontong yang diberi nama Toko Rahmat ini tergabung dalam pembinaan Koperasi Gubeng Maju Bersama.

"Saya kebetulan pengurus Koperasi Gubeng Maju Bersama. Waktu di awal-awal pendirian, memang banyak yang sinis masuk ke koperasi. Begitu pemerintah menggencarkan E-Peken ini, alhamdulillah mereka banyak yang ingin gabung," kata Bunda Titik.

Bunda Titik juga menyebutkan, jika toko kelontong miliknya sudah berdiri sejak tahun 2013. 

Di awal, toko kelontong didirikan seadanya untuk bisa menambah pendapatan keluarga. 

Alhasil, lambat laun barang yang dijual di toko miliknya ini semakin bertambah.

Saat di awal berdirinya toko kelontong, Bunda Titik meraup omzet sekitar Rp300 dalam satu bulan. 

Meski begitu, ia tak mengenal kata lelah dan tetap berusaha untuk mengembangkan usahanya. 

Bahkan, ia juga sempat menjajal menggunakan aplikasi penjualan online untuk mengembangkan usahanya itu.

 "Begitu online tapi belum masuk E-Peken, itu bisa sampai Rp 800-900 ribu per bulan. Karena kita (toko) ada di gang kecil, tidak ada akses umum untuk lewat. Akhirnya dengan E-Peken ini bisa sampai Rp 1,5 sampai 2 juta," ungkapnya.

Bahkan, Bunda Titik mengaku, hasil dari penjualan toko kelontong melalui aplikasi E-Peken, telah mampu membelikan handphone kedua anaknya untuk belajar daring saat pandemi Covid-19. 

Tak hanya itu, keuntungan yang didapat dari E-Peken juga diakuinya membuat barang yang dijualnya semakin bertambah.

"Kemarin waktu pandemi HP kedua anak saya rusak, selang 1,5 bulan akhirnya saya belikan pakai keuntungan E-Peken. Terus saya sendiri hitungannya yang awalnya barang saya sedikit, bertambah tidak terasa, tapi saya stok yang bisa tahan lama seperti sabun. Jadi, modal saya di toko jadi banyak banget, mungkin keuntungannya di situ," pungkasnya. 

Gereja Bedah Rumah Warga Tak Layak Huni, Wali Kota Eri: Ini Bukti Surabaya Kota Torelansi!


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Berbagai dukungan terhadap program dan kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengalir. 

Salah satunya dilakukan oleh para jemaat Victory Community Church Surabaya dalam mendukung program Dandan Omah atau Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Jalan Dukuh Setro 1 A/4 Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mengunjungi penerimaan manfaat, Selasa (27/12), turut mengapresiasi wujud keberagaman dan toleransi yang telah dicontohkan oleh para jemaat Victory Community Church Surabaya sebagai salah satu corporate social responsibility (CSR) di Kota Pahlawan.

“Alhamdulilah di sebelah saya adalah Pendeta Herman beliau dari Gereja Victory. Syukur Alhamdulilah ketika Pemkot menggiatkan untuk membangun untuk rumah tidak layak huni ternyata semua elemen di Surabaya bergerak, (contohnya) ada Baznas lalu ada Gereja Victory,” kata Wali Kota Eri.

Tidak hanya rumah tinggal atau hunian yang dilakukan perbaikan, Victory Community Church Surabaya juga membantu perbaikan rumah ibadah umat muslim di Kota Surabaya. 

Sebab, menurut Wali Kota Eri melalui toleransi beragama inilah berbagai program dan kebijakan Pemkot Surabaya bisa segera dirasakan oleh masyarakat. 

“Saat melihat gerakan Pemkot Surabaya, maka beliau dengan seluruh jamaahnya mengumpulkan rezeki untuk ikut membantu membangun rumah tidak layak huni. Ini bukan rumah pertama yang dibangun, sudah berulang kali beliau membangun rumah, bahkan membantu tempat ibadah umat muslim, luar biasa. Inilah kekuatan toleransi, ini juga bukti bahwa Surabaya kota toleransi!" tegasnya.

Karenanya, dalam upaya mengentas kemiskinan, pengangguran, dan masalah apapun di Kota Surabaya, ia menegaskan bahwa sudah saatnya Surabaya Bergerak melalui semua agama dan suku menjadi satu kekuatan besar. 

Yaitu, sesuai dengan pengamalan ideologi Pancasila dalam menjaga rasa kemanusiaan, kerukunan, serta guyub rukun. 

“Matur nuwun (terima kasih) Pendeta Herman, pendeta luar biasa memberikan inspirasi buat saya untuk semakin menguatkan toleransi di Kota Surabaya. Gereja Victory saya matur nuwun (terima kasih) untuk semua jamaahnya yang terus bergerak membantu warga di Kota Surabaya tanpa melihat apa agamanya tapi mengutamakan kemanusiaan,” ujarnya.

Kedepannya, di awal tahun 2023, Wali Kota Eri berniat untuk bertemu dan berkumpul bersama para pemuka agama dalam merumuskan upaya mensejahterakan seluruh masyarakat di Kota Pahlawan. 

Penyelesaian permasalahan tersebut akan merujuk pada data yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya. 

“Sebetulnya secara bertahap kita sudah bertemu dengan semua agama, tapi di Januari 2023 kita akan berkumpul lagi semuanya. Kita berikan data, mau diapakan ini? disitu yang membuat kita sadar betul. Sebab, ini belum pernah dilakukan dimanapun,” terangnya.

Di sisi lain, saat perayaan Hari Natal, berbagai umat beragama dan suku yang ada di Kota Surabaya ikut membantu melakukan penjagaan keamanan di seluruh gereja di Kota Pahlawan. 

Maka, Wali Kota Eri mengajak pada perayaan keagamaan apapun, masyarakat turut membantu menjaga rasa toleransi.

“Kalau kemarin waktu Natal, kita menjaga semuanya ada Banser, Ansor, Kokam, dan suku yang banyak macam-macam. Saya berharap nanti Idul Fitri dan Idul Adha, saat memotong qurban ada umat Kristen di sana, setelah memotong kita makan bersama. Ini toleransi yang luar biasa, kita akan saling membantu,” katanya.

Sementara itu, Pastor Senior Victory Community Church Surabaya Herman Santoso menyampaikan bahwa pihaknya terus mendukung berbagai program Pemkot Surabaya. 

Hingga saat ini telah dilakukan perbaikan pada 1 mushola dan akan menyasar rumah ibadah umat muslim yang lainnya.

“Nanti akan ada lagi yang berikutnya. Untuk rumah (hunian) baru 7 dan tempat ibadah Kristen ada 31. Meskipun, usia gereja kita tahun depan baru 7 tahun, tetapi kita akan terus berkarya dan saling membantu memberkati kemajuan Kota Surabaya tercinta di bawah kepemimpinan bapak Wali Kota Eri,” kata Pastor Herman.

Tak hanya itu, Victory Community Church Surabaya juga meminta dukungan dan kerjasama Pemkot Surabaya dalam pemberian informasi lokasi yang memerlukan bantuan. 

Sebab, pihaknya telah menyiapkan berbagai unit bagi kepentingan masyarakat Kota surabaya. 

“Kita punya tim yang akan survei untuk membantu Pemkot Surabaya, baik dalam bentuk bantuan bagi warga miskin, dalam bentuk bangunan, (perbaikan) rumah ibadah maupun dalam bentuk bantuan lainnya,” ungkapnya.

Ditemui di lokasi yang sama, penerima manfaat, Edi Sunarno Tedjo Oetomo menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Surabaya yang telah bekerjasama dengan Victory Community Church Surabaya. 

Melalui perbaikan rumah tak layak huni tersebut, kini keluarganya tidak lagi mengalami banjir karena perbaikan tersebut meliputi lantai, dinding, plafon beserta kerangkanya, hingga area kamar mandi.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemkot Surabaya yang telah bekerjasama dengan Gereja Victory. Saya sangat senang sekali, karena dulu rumah saya tiap kali hujan deras, air menggenang di depan rumah pasti nyumber. Jadi sewaktu malam hari saya tidur, bangun pagi air sudah masuk rumah. Setelah rumah saya di bedah Gereja Victory sudah tidak nyumber lagi, lantainya ditinggikan dan di keramik,” pungkasnya.

Kaleidoskop 2022: Gebrakan Padat Karya dan Destinasi Wisata Baru Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Fokus Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya 2022 salah satunya adalah pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. 

Rencana tersebut direalisasikan dengan sejumlah program, mulai dari gebrakan padat karya hingga penataan dan pengembangan destinasi wisata baru. 

Alhasil, kini pertumbuhan ekonomi Surabaya terus merangkak naik hingga mencapai 7,17 persen.

Program ekonomi kerakyatan berupa padat karya ini menjadi kunci utama keberhasilan Surabaya dalam membangkitkan ekonomi yang sempat terpuruk di masa pandemi Covid-19. 

Saat itu, tepatnya di tahun 2020, pertumbuhan ekonomi terpuruk dan minus di angka -4,85 persen, kemudian meningkat tajam di tahun 2021 hingga mencapai 4,29 persen atau meningkat sekitar 8 persen. 

Selanjutnya, di tahun 2022 naik lagi ke angka 7,17 persen atau naik sekitar 3 persen.

“Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi Surabaya terus meningkat hingga mencapai 7,17 persen, dan itu lebih tinggi dari Jatim dan nasional. Artinya apa, berarti sinergi kuat yang kita bangun bersama semua stakeholder yang ada di Surabaya melalui program ekonomi kerakyatan terbukti berhasil,” tegas Wali Kota Eri, Selasa (27/12).

Selama beberapa tahun terakhir ini, Surabaya sudah menerapkan program ekonomi kerakyatan, yang mana semua kebutuhan di Surabaya dipenuhi oleh UMKM dan toko kelontong yang tersebar di berbagai penjuru kota. 

Seluruh ASN Pemkot Surabaya dan siswa SD-SMP, kebutuhan batik dan seragamnya memakai buatan UMKM Surabaya.

Saat ini, Pemkot Surabaya juga memanfaatkan platform digital dengan membuat e-commerce pemerintahan pertama di Indonesia, yaitu e-Peken Surabaya. 

Pada aplikasi tersebut ada sekitar 500 pedagang toko kelontong yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok. 

Konsumen tetapnya adalah para ASN Pemkot Surabaya yang diwajibkan membeli semua kebutuhan pokoknya dari aplikasi e-Peken tersebut. 

Bahkan, kini e-Peken itu juga sudah dibuka untuk publik, sehingga semua orang bisa ikut berbelanja di e-commerce tersebut.

“Sejumlah toko di e-Peken itu omzet transaksinya bahkan ada yang meningkat 500 persen lebih. Tentu ini akan sangat membantu warga yang di bawah, sehingga perekonomian terus berputar,” tegasnya.

Selain e-Peken, Pemkot Surabaya juga terus mengembangkan program padat karya yang di sebar di seluruh kecamatan di Kota Surabaya. 

Padat karya ini berbeda-beda di setiap kecamatan tergantung potensinya di setiap wilayah. 

Padat karya ini banyak memanfaatkan lahan tidur atau lahan Bekas Tanah Kas Desa (BTKD) di setiap kecamatan, total sudah ada 20 rumah padat karya yang diresmikan, dan dalam waktu dekat ada 14 rumah padat karya yang bakal diresmikan.

"Padat Karya ini (hadir) untuk memancing MBR Surabaya agar mau bekerja dan berusaha. Ketika sudah bekerja, kami pastikan mereka mendapatkan pendapatan yang layak, yakni sebesar Rp 2-3 juta per bulan. Bahkan, padat karya yang paving dan jahit sudah ada yang mendapatkan pendapatan sampai Rp 6 juta perbulan," ujarnya.

Saat ini, program padat karya yang tersebar di seluruh Surabaya itu sudah banyak menyerap tenaga kerja di Surabaya. 

Apalagi, ketika Pemkot Surabaya merealisasikan program dandan omah, para pekerjanya diambil dari warga sekitar, sehingga warga yang pengangguran bisa ikut bekerja dengan program yang dilakukan oleh pemkot itu.

Tak heran jika Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada 2022 menurun 2 persen, tepatnya di angka 7,62 persen. 

Sebelumnya, angka pengangguran terbuka itu naik drastis pada tahun 2019 di angka 5,76 persen. Kemudian, pada saat pandemi Covid-19 tahun 2020 meningkat menjadi 9,79 persen. 

Selanjutnya, pada tahun 2021 angka TPT itu menjadi 9,68 persen, dan akhirnya pada 2022 di triwulan II turun menjadi 7,62 persen.

“Program padat karya ini tujuan akhirnya adalah mengentas kemiskinan di Kota Surabaya. Makanya, saat mengembangkan padat karya itu, semua pihak saya minta untuk meninggalkan ego sektoral, tapi harus memiliki kebersamaan dan gotong royong, sehingga ekonomi kerakyatan setempat bisa digerakkan, dan alhamdulillah program padat karya ini sudah menjadi percontohan nasional untuk mengentas kemiskinan,” kata Wali Kota Eri.

Di samping itu, Pemkot Surabaya juga melakukan penataan dan pengembangan destinasi wisata baru di Kota Surabaya. 

Destinasi wisata itu mulai dari Tunjungan Romansa yang dilaunching pada akhir tahun 2021, dan terus dikembangkan penataannya pada tahun 2022 ini. 

Lalu penataan dan pengembangan wisata di Jembatan Suroboyo Kenjeran, Wisata Susur Kalimas, dan Wisata Pesisi THP Kenjeran.

Selain itu, Wali Kota Eri juga meluncurkan Wisata Kya-kya di Jalan Kembang Jepun, Surabaya, Sabtu (10/9). 

Di bulan itu juga, Wali Kota Eri meluncurkan wahana wisata Romokalisari Adventure Land di kawasan Romokalisari, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, Minggu (25/9). 

Kedua wisata baru ini mampu menyerap banyak UMKM, sehingga perekonomian Surabaya terus berputar.

“Insyaallah ke depan Pemkot Surabaya akan terus hadir untuk menciptakan peluang-peluang kerja bagi warga, apalagi tahun depan pemkot sudah menganggarkan Rp 3 triliun untuk UMKM. Dengan gotong royong dan sinergi bersama seluruh elemen masyarakat, insyallah kemiskinan dan pengangguran di Surabaya dapat diselesaikan,” pungkasnya. 

Intip Tips Cari Bahan Masakan Pesta BBQ Malam Tahun Baru ala Tokopedia


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Merayakan momen pergantian tahun, masyarakat biasanya mengisi dengan beragam aktivitas, salah satunya dengan pesta BBQ. 

Melalui inisiatif Hyperlocal, Tokopedia menghadirkan sederet kampanye guna mempermudah masyarakat menemukan berbagai kebutuhan perayaan malam Tahun Baru tanpa harus keluar rumah.

3 Tips Cari Bahan Masakan Pesta BBQ Malam Tahun Baru

Momen pergantian tahun sangat sayang untuk dilewatkan, berikut tips persiapan pesta BBQ Tahun Baru lebih hemat ala Tokopedia.

1. Tentukan menu yang ingin dihidangkan saat pesta BBQ

Sebelum malam tahun baru tiba untuk menggelar pesta BBQ, hal pertama yang penting dilakukan adalah menetapkan menu apa yang akan kalian siapkan untuk disantap nanti. 

Siapkan daftar menu yang sekiranya cocok untuk dihidangkan saat pesta BBQ, seperti steak daging sapi, sosis bakar, jagung bakar, dan menu nikmat lainnya!

2. Beli daging dan bumbu berkualitas dari jauh hari sebelumnya

Agar hidangan daging sapi maupun ayam BBQ terasa nikmat, kualitas daging perlu diutamakan. Sebaiknya beli daging sapi dan ayam yang segar di agen atau marketplace terpercaya jauh hari sebelumnya. Misalnya membeli di halaman khusus 'Toko Spesialis' atau ‘Serba-Serbi BBQ’ pada kampanye TOSERBA Tokopedia.

Menurut temuan Tokopedia, ada peningkatan penjualan produk kebutuhan sehari-hari pada kampanye Toserba sebesar lebih dari 2,5 kali lipat pada Desember 2021 dibandingkan Desember 2020. 

Sementara, Kategori Bumbu dan Bahan Masakan, Daging, serta Susu & Olahan Susu juga menjadi kategori produk yang paling populer pada Desember 2021. 

“Melihat tren transaksi tersebut, Tokopedia kembali menghadirkan kampanye khusus Toserba Spesial Akhir Tahun mulai 1-31 Desember 2022, dengan lebih dari 10.000 pilihan produk, mulai dari daging hingga bumbu barbeque untuk perayaan malam tahun baru,” ucap AVP of FMCG Category Tokopedia, Marina Anggraini, Selasa (27/12).

3. Manfaatkan promo pesta BBQ untuk berhemat

Manfaatkan berbagai penawaran diskon akhir tahun yang dapat menghemat pengeluaran. 

Misalnya, menggunakan promo cashback agar hemat berbelanja hingga Rp50.000 pada kampanye TOSERBA dan Flash Sale mulai dari Rp10.000 di Tokopedia. 

Marina menambahkan, “Dari temuan Tokopedia, wilayah Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali merupakan beberapa provinsi dengan jumlah transaksi tertinggi pada kampanye Toserba di Desember 2021.”

Di Toserba tahun ini, masyarakat bisa menemukan beragam pilihan supermarket dan Toko Spesialis di 7 wilayah seperti, Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Makassar. 

Bahkan masyarakat juga bisa mendapatkan produk perawatan tubuh, perlengkapan kebersihan dan produk kesehatan seperti vitamin hingga masker.

“Kami berharap kampanye inisiatif Hyperlocal dapat mempermudah masyarakat di berbagai wilayah mempersiapkan berbagai kebutuhan, termasuk untuk pesta malam tahun baru hanya lewat genggaman tangan,” pungkas Marina. 

Hingga Akhir Tahun 2022, Transaksi E-Peken Surabaya Capai Rp 35 Miliar


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Situs belanja online E-Peken Surabaya (Pemberdayaan lan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam kurun Juli 2021 sampai 26 Desember 2022 pukul 08.30 WIB, tercatat total transaksi ekonomi telah mencapai Rp 35.471.640.152. 

 Sebab, aplikasi berbasis website tersebut bertujuan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Toko Kelontong, dan Sentra Wisata Kuliner (SWK) di Kota Pahlawan. 

Tak tanggung-tanggung, dalam upaya memulihkan perekonomian dan ekonomi kerakyatan pada tahun 2022, sejak 1 April 2022, E-Peken Surabaya telah dibuka secara umum (go public) dan bisa diakses lewat laman peken.surabaya.go.id, setelah sebelumnya diperuntukkan bagi para ASN di lingkungan Pemkot Surabaya.

Sejak di launching pada tahun 2021 lalu, kini terdapat 4.034 jenis usaha yang bergabung di E-Peken Surabaya. Sebanyak 4.034  jenis usaha tersebut terdiri dari 999 Toko Kelontong, 2.835 UMKM, dan 200 SWK.

“Rp 35 Miliar itu akumulasi sejak bulan Juli 2021 hingga Desember 2022 total keseluruhan. Terdiri dari UMKM industri dan rumahan maupun toko kelontong, serta SWK,” kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos, Selasa (27/12).

Yos sapaan lekatnya mengaku bahwa hasil transaksi ekonomi di E-Peken Surabaya masih didominasi oleh kalangan ASN dilingkungan Pemkot Surabaya. 

Meski demikian, pihaknya tidak berhenti sampai disitu. Karena Dinkopdag Kota Surabaya terus berupaya mengajak masyarakat umum untuk ikut melakukan transaksi ekonomi pada situs belanja online milik pemkot tersebut.

“Memang yang harus kita lakukan adalah sosialisasi ke masyarakat secara umum. Ini loh UMKM Surabaya punya E-peken, Iki loh (ini loh) barang-barangnya juga bagus, kualitas terjaga, dan harganya juga bersaing. Itu nanti yang akan terus kita dorong dan kita sosialisasikan kepada masyarakat umum agar bisa masuk ke E-peken. Artinya untuk (masuk) sebagai buyer,” ungkap dia. 

Tak hanya itu, dalam memudahkan konsumen pada proses pengiriman, Pemkot Surabaya melalui Dinkopdag Kota Surabaya terus menjajaki kerjasama dengan berbagai E-Commerce. 

Selain melakukan kerjasama dengan TokoPedia dan Gojek, pihaknya tengah berkoordinasi lebih lanjut dengan Grab dan Shopee.

“Nantinya ada teman-teman dari pihak jasa pengiriman yang akan ikut masuk, seperti dari JNE. Selanjutnya, saya kemarin baru ketemu dengan teman-teman dari Kantor Pos (PT. Pos Indonesia), mereka bilang Pak aku melok po’o pak, ya ndak popo ayo (Pak saya ikut dong pak, iya tidak apa-apa ayo). Kan nanti pilihan ada di buyer (pembeli), memilih (jasa pengiriman) Gojek, JNE, atau Kantor Pos,” terangnya.

Lebih lanjut, dalam menjaga kepercayaan masyarakat untuk melakukan transaksi ekonomi di E-Peken Surabaya, Dinkopdag Kota Surabaya berkolaborasi dan bersinergi bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya tengah berkoordinasi lebih lanjut dalam memberikan penambahan fitur di E-Peken Surabaya. 

Yaitu, masyarakat bisa memberikan rating atau nilai pada kualitas produk dari jenis usaha telah tergabung dalam E-Peken Surabaya.

“Ada semacam rating (penilaian) untuk teman-teman UMKM di E-Peken, kalau memang produknya bagus kasih bintang berapa, kalau pengiriman jelek kasih bintang berapa. Nah itu nanti bisa kita lihat untuk evaluasinya, dari situ nanti masyarakat bisa mengerti, oh UMKM itu bagus kualitasnya dan pengirimannya. Jadi mereka (pelaku usaha) ada keberlanjutan,” jelasnya. 

Oleh sebab itu, pihaknya terus melakukan evaluasi secara berkala. Dimulai dari kurasi kepada UMKM, toko kelontong, hingga SWK sebelum masuk di E-Peken Surabaya. 

Monitoring yang dilakukan tidak hanya pada proses kurasi atau pengecekan awal saja, melainkan melakukan pendampingan dan evaluasi secara rutin setiap 3 bulan. 

Selanjutnya, melalui situs belanja online E-Peken Surabaya, pihaknya bisa melihat omzet per jenis usaha.

“Iya (evaluasi dan pendampingan) kami melakukan terus, karena Pak Wali (Eri Cahyadi) juga meminta ada keberlanjutan. Bukan pada saat awal mendapat NIB (Nomor Induk Berusaha) lalu masuk E-Peken itu, tidak. Karena dari aplikasi E-Peken itu bisa melihat omzet per UMKM, oh ternyata naik, oh UMKM sebelahnya turun, ini apa penyebabnya? Saat omzet turun itulah kita dampingi (lebih intens) mereka,” ujarnya.

Karenanya, Yos mengaku optimis dengan capaian transaksi ekonomi E-Peken Surabaya di tahun 2023 mendatang. 

Sebab, pihaknya belajar dari kondisi pandemi COVID-19 di tahun 2020 hingga 2021 lalu, dimana para pelaku usaha online bisa tetap bertahan ditengah gempuran virus tersebut.

“Kita belajar dari pandemi COVID-19 tahun 2020 dan 2021 pada saat ekonomi terpuruk, ternyata teman-teman yang berjualan dan melakukan aktivitas melalui online itu malah subur dan tetap hidup. Artinya nanti di 2023 kita tetap harus optimis, yang penting teman-teman UMKM tetap jualan, produksi, dan ada pembelinya,” pungkasnya.

Senin, 26 Desember 2022

Zakat ASN Pemkot Surabaya untuk Pemberdayaan UMKM


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Surabaya menyalurkan bantuan modal usaha berupa mesin jahit dan obras kepada kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jahit "Benang Emas" di Jalan Tambak Wedi II, Kelurahan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya, Senin (26/12).

Bantuan sebanyak 9 mesin jahit dan 4 obras tersebut, berasal dari zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang dihimpun melalui BAZNAS. 

Kali ini, bantuan diberikan kepada anggota kelompok UMKM Jahit Benang Emas yang merupakan binaan Koperasi Sumber Mulia Barokah, Yamatas.

Bantuan mesin jahit dan obras diserahkan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani bersama perwakilan pengurus Baznas Surabaya. 

Hadir pula dalam acara penyerahan, sejumlah pejabat, camat hingga lurah di lingkungan Pemkot Surabaya.

"Saya berharap bantuan ini bisa bermanfaat dan tentunya menjaga komitmen itu yang utama. Sebab, ketika sudah diberikan, artinya panjenengan (anda) bisa menggunakan mesin jahit dan obras ini dengan sebaik-baiknya," kata Rini Indriyani.

Bunda Rini - sapaan lekat Rini Indriyani memandang, jika Koperasi Sumber Mulia Barokah, Yamatas, adalah satu di antara koperasi UMKM Surabaya yang berhasil. 

Sebab, setiap UMKM yang menjadi anggota koperasi ini diberdayakan hingga ditingkatkan gradenya.

"Ini adalah salah satu contoh koperasi UMKM yang berhasil. Mereka (UMKM) diberdayakan, ditingkatkan gradenya. Ketika dulu masuk MBR, maka selanjutnya bisa lolos dari MBR. Dan taraf hidup masyarakat Surabaya jadi meningkat, itu tujuan akhir output, golnya," ujar dia.

Menurut dia, pendampingan yang dilakukan pemerintah terhadap keberadaan koperasi UMKM juga sangatlah penting. 

Ia pun berharap Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya dapat lebih intens menggencarkan pendampingan itu. 

"Tugas pemerintah mendampingi agar (koperasi UMKM) lebih baik lagi," tuturnya.

Meski demikian, Bunda Rini juga berpesan kepada anggota UMKM Jahit Benang Emas yang merupakan para ibu ini agar tidak melupakan kodratnya sebagai perempuan. 

Bagi dia, walaupun perempuan mampu mandiri secara ekonomi, namun dia tetaplah seorang ibu bagi anak dan istri bagi suaminya.

"Seperti saya ini, tetaplah seorang ibu rumah tangga, istrinya Cak Eri (Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi). Saya biasa berkegiatan setelah beliau (wali kota) pergi (berangkat). Saya senang ada perempuan di Surabaya walaupun berdaya tapi tidak melupakan kodratnya," pesannya.

Melalui bantuan yang dihimpun dari zakat ASN, Bunda Rini juga berharap kepada kelompok UMKM Jahit Benang Emas agar dapat menggunakannya dengan amanah. 

Dirinya pun meyakini hal itu karena Koperasi Sumber Mulia Barokah, merupakan binaan dari Yamatas.

"Saya yakin, ditangan Yamatas, Koperasi Sumber Mulia Barokah Insyaallah pasti amanah, bisa menggunakan dengan sebaik-baiknya. Semoga bermanfaat, semoga semakin barokah dan bertambah orderannya," harapnya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua III (Bidang Pengelolaan Perencanaan, Keuangan, dan Pelaporan), BAZNAS Kota Surabaya, Abdul Halim mengucapkan terima kasih kepada seluruh ASN Pemkot Surabaya yang sudah mempercayakan semua zakatnya kepada BAZNAS.

Tak lupa, pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi yang sudah menginisiasi berdirinya kembali BAZNAS Kota Surabaya. 

Sebab, selama 8 tahun sebelumnya, BAZNAS Surabaya vakum dan tidak ada kegiatan. 

"Mudah-mudahan zakat yang dipercayakan kepada BAZNAS memberikan barokah, memberikan suatu manfaat kepada Kota Surabaya," kata Abdul Halim.

Selain untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, Abdul Halim menyebut, jika zakat ASN pemkot yang dihimpun juga disalurkan untuk beasiswa bagi pelajar dari keluarga tidak mampu. 

Hingga saat ini, BAZNAS Surabaya telah menyalurkan beasiswa sekolah kepada sekitar 5.000 orang. 

"Alhamdulillah, pada saat ini zakat daripada ASN telah tersalurkan untuk beasiswa sekolah sekitar 5.000 orang, untuk pemberdayaan ekonomi juga," pungkasnya.

Pemkot Surabaya Relokasi 32 KK Warga Kampung 1001 Malam ke Rusunawa Sumur Welut


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memindahkan 32 Kepala Keluarga (KK) warga Kampung 1001 Malam ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Sumur Welut, Senin (26/12). 

Pemindahan kali ini, warga dibantu oleh Dinas Sosial (Dinsos), Satpol PP, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya. 

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan, pemindahan warga kali ini adalah tindak lanjut dari relokasi 16 KK yang sebelumnya tinggal di bawah kolong jembatan Tol Dupak. 

"Untuk pemindahan warga yang tinggal di sisi utara tol ini, kami pindahkan juga ke Rusunawa Sumur Welut," kata Anna.

Anna menyampaikan, pemindahan warga tersebut adalah untuk mengembalikan lahan tersebut kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. 

Rencananya, setelah semua direlokasi, akan dilakukan normalisasi sungai di kawasan tersebut. 

Anna melanjutkan, karena Wali Kota Eri Cahyadi tidak ingin warganya terlantar begitu saja, maka pemkot memberikan fasilitas tempat tinggal hingga jaminan hidup yang lebih layak lagi. 

"Kan nggak mungkin lahan ini dialih fungsi kemudian warga dibiarkan begitu saja. Pak Wali pun tidak ingin warganya terlantar, sehingga kami memberikan fasilitas tersebut," lanjutnya. 

Lalu bagaimana dengan warga yang tinggal di area itu, namun bukan warga Surabaya? Anna menjelaskan, pemkot memberikan pilihan dan tidak memaksa untuk tinggal di Rusunawa Sumur Welut. 

"Ada yang mau pulang ke kampungnya, ada yang ingin mencari kos, dan ada yang ingin mencari kontrakan. Kami tidak masalah, karena kami tidak asal gusur justru pemkot itu hadir untuk menyelamatkan warga agar tidak terlantar, sedangkan yang punya tanah ini akan mengalihkan fungsinya," paparnya. 

Data warga yang akan dipindahkan itu didapatkan dari hasil kesepakatan koordinator Kampung 1001 Malam. 

Oleh karena itu, pemkot ingin bantuan yang diberikan kepada warga tepat sasaran dan hidup lebih layak. Targetnya, pemkot akan memindahkan warga Kampung 1001 Malam hingga akhir tahun 2022 mendatang. 

"Di sana (Rusunawa Sumur Welut) sudah kami sediakan 44 unit, satu unit satu KK," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, proses pengangkutan barang milik warga yang direlokasi menggunakan 10 unit kendaraan operasional Satpol PP. 

Sedangkan untuk warga menggunakan 4 unit bus sekolah milik Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya. 

"Sebagian warga ada yang berinisiatif sendiri menggunakan kendaraan pribadi. Ada yang menggunakan truk Satpol PP," pungkas Eddy. 

Wali Kota Eri Beri Rekomendasi Objek Wisata Surabaya untuk Libur Nataru


KABARPROGRESIF COM: (Surabaya) Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), menjadi salah satu momentum yang paling ditunggu masyarakat untuk berkumpul atau berlibur bersama keluarga. 

Di Kota Surabaya sendiri, terdapat sejumlah objek wisata yang dapat dikunjungi masyarakat saat libur Nataru.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, bahwa ada banyak objek wisata di Kota Pahlawan yang dapat dikunjungi saat libur Nataru. 

Sejumlah objek wisata itu di antaranya adalah Kebun Binatang Surabaya (KBS), Susur Sungai Kalimas, hingga Romokalisari Adventure Land.

"Kalau di Surabaya ada Susur Kalimas, ada Kebun Binatang, ada Romokalisari, ada banyak tempat yang baru," kata Wali Kota Eri, Senin (26/12).

Wali Kota Eri menyatakan bahwa, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan agar sejumlah objek wisata itu tetap bisa dikunjungi masyarakat saat libur Nataru. 

Artinya, objek wisata itu dibuka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Jadi kita juga siapkan, dengan Pak Asisten II (Irvan Widyanto) sebagai koordinatornya. Bagaimana tempat-tempat wisata itu tetap hadir, kita jaga protokol kesehatan juga," jelasnya.

Menurut dia, pada saat libur Nataru, pengunjung yang datang ke objek wisata tak hanya dari Surabaya, melainkan pula berasal dari belbagai daerah. 

Oleh sebabnya, pihaknya mengaku telah menyiapkan skema untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung di setiap objek wisata tersebut.

"Kalau pengunjung pasti dari luar kota banyak. Makanya kita antisipasi pengunjung dari luar kota. Karena kalau dulu, satu ramai ada di Kebun Binatang (KBS). Kalau ini pasti akan ramai semuanya, makanya kita akan antisipasi itu," imbuhnya.

Sebelumnya pada Jumat (9/12) lalu, wisatawan mancanegara (wisman) kembali berkunjung ke Kota Surabaya menggunakan kapal pesiar. 

Ratusan wisman ini berkunjung untuk menikmati sejumlah destinasi wisata yang ada di Kota Pahlawan.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati menyampaikan, bahwa antusias wisman mengunjungi Kota Surabaya masih terlihat dengan dimulai datangnya kapal pesiar. 

Hal ini juga sangat penting untuk mendorong pemulihan ekonomi di Kota Pahlawan melalui sektor wisata.

“Kita menguatkan lagi destinasi wisata sehingga semakin stabil secara kualitas. Artinya bahwa kenyamanan, kebersihan, keramahan-tamahannya, dan SDM yang menangani kegiatan ini harus kita kuatkan,” kata Wiwiek.

Apalagi, Wiwiek juga menyebutkan, sekarang ini Kota Surabaya memiliki tambahan destinasi wisata baru. 

Seperti di antaranya, Tunjungan Romansa, Kya-kya hingga Wisata Susur Sungai Kalimas.

“Upaya kita mempromosikan ini untuk menguatkan kembali jejaring kita. Di tour operator, kita terus memelihara hubungan kerja sama untuk menawarkan seluruh destinasi di Surabaya,” pungkasnya.