Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Senin, 09 Januari 2023

Stadion GBT Direnovasi Jelang Piala Dunia U-20, Pemkot Surabaya Upayakan Persebaya Bisa Laga Liga 1 di GJS


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya mengeluarkan keterangan resmi, bahwa Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) belum bisa digunakan sementara. 

Tidak dapat digunakannya venue ini, karena masih dalam tahap perbaikan dari Kementerian PUPR RI. 

Kepala Bidang (Kabid) Olahraga Disbudporapar Kota Surabaya, Trio Wahyu Bowo menyampaikan mohon maaf kepada manajemen Persebaya, karena Stadion GBT belum bisa dijadikan home base pada awal tahun 2023. 

Berdasarkan surat edaran (SE) Kementerian PUPR Nomor CK.0402CR/9 tanggal 2 Januari 2023, tertulis bahwa pemegang/pemilik dilarang menggunakan stadion/lapangan untuk kegiatan apapun. 

"Dilarang menggunakan stadion/lapangan dalam bentuk apapun, termasuk digunakan sebagai home base Persebaya. Kami menghormati keputusan itu, karena Piala Dunia U-20 2023 akan dimulai pada Mei mendatang," kata Trio saat konferensi pers di Kantor Diskominfo Surabaya, Senin (9/1).

Mengenai hal tersebut, Trio menerangkan, bahwa pemkot telah berkoordinasi dengan manajemen Persebaya terkait Stadion GBT yang masih belum bisa dijadikan sebagai home base pada awal tahun ini. 

Selain berkoordinasi dengan manajemen Persebaya, Trio melanjutkan, pemkot juga sedang berkoordinas dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik untuk menggunakan Stadion Gelora Joko Samudra (GJS) sebagai home base Persebaya. 

Sesuai dengan SE Kementerian PUPR, ada empat venue yang tidak dapat dipergunakan untuk kegiatan. Antara lain yakni, Stadion GBT, lapangan latihan A dan C, Lapangan Thor Gelora Pancasila, serta Gelora 10 November di Tambaksari. 

"Sesuai SE itu, berlaku mulai Januari-Juni 2023 belum dapat digunakan. Setelah bulan itu, bebas digunakan oleh siapapun," terang Trio. 

Di samping itu, Manajer Fans Relation Persebaya Surabaya, Alex Tualeka menanggapi, hal ini harus disikapi secara realistis karena masih dalam tahap renovasi Pemerintah Pusat. 

Oleh karena itu, Alex beserta manajemen Persebaya telah mencari alternatif home base lain yang tak jauh dari Kota Pahlawan. 

"Untuk saat ini Persebaya trlah melakukan pendekatan dan telah mengurus perizinan di Stadion GJS, Kabupaten Gresik. Hal ini tentunya tidak luput dari kolaborasi antara Pak Wali Kota Eri Cahyadi serta jajarannya dengan Pemkab Gresik," tanggap Alex.

Alex menyampaikan, setelah surat perizinan dari Pemkab Gresik diturunkan, maka pertandingan pertama di home base Stadion GJS akan digelar pada 14 Januari 2023. Yakni Persebaya Surabaya versus Persikabo Bogor dan digelar tanpa penonton. 

Alex berharap, perizinan dari Pemkab Gresik bisa segera diturunkan agar Persebaya dapat menyiapkan diri untuk latihan, pada pertandingan home base di pertengahan Januari 2023 mendatang. 

"Kami harap bisa segera turun surat perizinannya, agar kami bisa mempersiapkan diri untuk latihan di Stadion GJS, Gresik," pungkasnya.

Posbindu PTM di Klungkung Diresmikan


KABARPROGRESIF.COM: (Klungkung) Setelah melewati berbagai proses, akhirnya keberadaan pos pembinaan terpadu atau Posbindu di Kodim 1610/Klungkung, diresmukan oleh Ketua Persit KCK Korem 163/WSA. Peresmian itu, dilakukan langsung oleh Helm Choirul Anam dihadapan Persit Kodim pada Senin (09/01/2023) pagi.

Peresmian Posbindu itupun, diapresiasi oleh semua pihak. Salah satunya Persit Kodim Klungkung, Yoice Armen yang saat ini menjabat sebagai Ketua Persit Kodim Klungkung.

“Keberadaan Posbindu ini diharapkan bisa mencegah adanya penyebaran penyakit tidak menular dengan cara deteksi dini,” kata Yoice.

Keberadaan Posbindu PTM, kata istri Dandim, diyakini mampu meningkatkan peranan Kodim dalam meminimalisir adanya penyakit tidak menular di wilayah teritorial Kodim Klungkung.

“Tentunya, kita semua akan bekerjasama dengan instansi terkait. Terutama puskesmas atau Dinas Kesehatan,” jelasnya.

Sementara itu, beberapa penekanan disampaikan oleh Helmy Choirul Anam. Salah satunya soal peningkatan prevalensi PTM yang saat ini menjadi ancaman serius.

“Oleh sebab itu, salah satu strategi yang dikembangkan Pemerintah untuk pengendalian PTM ini, adalah mengembangkan model PTM berbasis masyarakat melalui Posbindu,” jelasnya.

Mangkrak Pasca Kebakaran 2021, Pasar Kembang Bakal Direvitalisasi Tahun Ini


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sejak peristiwa kebakaran pada Agustus 2021, kondisi Pasar Kembang di lantai 2 sangat memprihatinkan. 

Karena belum tersentuh renovasi. Padahal lokasi tersebut, merupakan tempat transaksi ratusan pedagang kue dengan pembelinya. 

Nilai transaksi menghasilkan omzet Rp3 juta hingga Rp6 juta, kepada tiap pedagang setiap harinya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno berharap, supaya Pasar Kembang menjadi prioritas program revitalisasi pasar, yang dilakukan PD Pasar Surya.

"Karena ini yang ditunggu para pedagang di Pasar Kembang sejak pasca kebakaran," kata Anas Karno, Sebin (9/1).

Anas menambahkan, dari pengakuan Dirut PD Pasar Surya, ada sisa penyertaan modal ditahun 2009 sebesar Rp9,9 milyar yang belum diterima dari pemerintah kota.

"Itu bisa digunakan untuk revitalisasi Pasar Kembang. Kita terus berkomunikasi dengan pak wali untuk memastikan kapan penyertaan modal itu direalisasikan," imbuh Anas didampingi Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo.

Legislator Fraksi PDIP ini mengatakan, revitalisasi pasar sangat penting dilakukan, ditengah pergerakan ekonomi yang cenderung cepat. Seiring dengan PPKM dicabut.

"Karenanya kita harus seiring sejalan, dengan revitalisasi pasar ini. Supaya UMKM kita semakin berkembang, sehingga pertumbuhan ekonomi berjalan," pungkasnya.

Sementara itu Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo mengatakan, revitalisasi Pasar Kembang merupakan prioritas utama dari program revitalisasi terhadap 6 pasar di Surabaya, yang akan dikerjakan tahun ini.

"Kalau memang proses penyertaan modal itu diwujudkan atau terealisasi, kami akan prioritaskan di Pasar Kembang sesuai dengan semangat pak wali kota untuk mengembangkan UMKM," jelasnya.

Agus kembali menjelaskan, pihaknya sudah membuat rancangan pengerjaan revitalisasi Pasar Kembang. 

"RAB nya (Rencana Anggaran Biaya) Rp4 milyar. Kami juga sudah berkomunikasi dengan pak wali kemudian dilanjutkan ke bagian perekonomian untuk mengajukan sejumlah RAB dari sejumlah pasar yang akan direvitalisasi. Dan beliau sudah setuju," imbuhnya.

Lebih lanjut Agus mengatakan, ketika revitalisasi terhadap Pasar Kembang selesai dilakukan, bisa menampung 600 pedagang. Lebih besar jumlahnya dari 200 pedagang yang eksisting saat ini.

"Pasar Kendang Sari juga kita masukkan prioritas revitalisasi, bersama Pasar Kembang, Pasar Pabean, Pasar Pucang Anom di bagian belakang, Pasar Tunjungan juga akan disentuh. Ada 6 pasar nantinya," jelasnya.

Menurut Agus dari revitaliasi 6 pasar di Surabaya, rencana anggaran biaya sebesar Rp9,9 milyar. 

Menyesuaikan nilai sisa penyertaan modal yang belum diterima dari pemerintah kota. Revitalisasi pasar mengutamakan keamanan dan kenyamanan untuk pedagang dan pengunjung.

"Kami targetkan revitalisasi ini secepatnya dilakukan tahun ini. Dengan catatan penyertaan modal direalisasikan. Kemudian kami bisa menjalankan program," pungkasnya.

Kecamatan Sugio di Fogging


KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Desa Karang Sambigalih, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan mulai disasar oleh pihak Koramil bersama instansi terkait lainnya.

Penyemprotan disinfektan dan fogging pun digencarkan guna meminimalisir penyebaran Covid-19 dan penyakit demam berdarah atau DBD.

Danramil Sugio, Kapten Inf Budi Santoso mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya dalam meminimalisir adanya serangan pandemi dan DBD di wilayah teritorialnya.

“Babinsa sudah kita terjunkan. Babinsa di lokasi itu bersinergi dengan pihak terkait lainnya,” ujar Danramil. Senin (09/01/2023) pagi.

Sinergitas itu, sebut Danramil, tentunya diselingi dengan adanya aksi sosialisasi yang harus dipatuhi oleh masyarakat. 

Menurutnya, warga memiliki peranan terpenting untuk mengantisipasi adanya serangan DBD dan pandemi.

“Semua itu, pastinya memerlukan peran masyarakat. Upaya kita ini tidak pernah berhasil tanpa ada peran dari masyarakat,” pungkasnya.

Dibantu Pemkot Surabaya, Warga Darmo Hill Segera Nikmati Fasum


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sekitar 200 warga Darmo Hill menggelar tasyakuran menyusul segera dinikmatinya fasilitas umum (fasum) yang selama ini menjadi salah satu obyek sengketa dengan pihak developer. 

Tasyakuran yang mengundang Wakil Wali Kota Surabaya Armuji tersebut digelar pada Minggu (8/1).

Wakil Ketua RT 04/RW 05, Toni menambahkan, acara silahturahmi warga yang dikemas dalam bentuk tasyakuran ini, pertama kali digelar selama 20 tahun tidak pernah ada.

"Kita mengucapkan terimakasih kepada jajaran Pemkot Surabaya, yang sudah membantu, kami mendapatkan Fasum untuk warga RT 04," kata Toni, Senin (9/1).

Toni mengatakan proses penyerahan fasum berupa sebidang lahan kosong seluas 1600 meter persegi tersebut, dalam proses tahap akhir.

"Tinggal surat menyurat antara BPKAD Pemkot dengan pihak Camat Dukuh Pakis. Kalau sudah selesai dari camat diserahkan ke kita untuk dikelola dengan status pinjam pakai," jelasnya.

Toni menambahkan warga sudah berencana memanfaatkan lahan fasum tersebut menjadi balai RT, sebagai pusat kegiatan warga.

"Kita akan buat juga fasilitas olah raga, dan taman bermain. Ibu-ibu bisa juga memanfaatkan sebagai tempat senam. Karena selama ini mereka senam dijalan," imbuhnya.

Lebih lanjut Toni menjelaskan, warga masih menunggu penyerahan fasilitas jalan dan saluran oleh pihak developer. 

"Begitu juga persoalan IPL, akan diputuskan oleh Pengadilan Negeri Surabaya. Kalau IPL diserahkan ke warga, tentunya akan dari warga untuk warga. Sehingga membuat warga aman dan nyaman. Tidak seperti sebelumnya, warga tidak merasakan dampak IPL," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Surabaya Armuji menegaskan Pemkot Surabaya wajib mengimplementasikan pengelolaan Prasarana, Sarana dan Utilitas untuk kesejahteraan warga.

“Yang terpenting warga Surabaya harus sejahtera, dalam pembangunan. Hukum tertingginya adalah kemaslahatan warga berdasarkan peraturan yang berlaku," tegasnya.

Armuji juga menghimbau agar Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya mendata pengembang yang belum menyerahkan Fasum atau PSU untuk segera ditindaklanjuti agar tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari.

“Pengembang yang belum menyerahkan fasum agar segera diserahkan sehingga perawatannya nanti dapat dilakukan intervensi kebijakan dari pemerintah kota surabaya," pungkasnya.

Ikuti Kegiatan RI 1, Pangkoarmada II Berangkat Menuju Banyuwangi


KABARPROGRESIF.COM: (Sidoarjo) Dalam rangka mengikuti kegiatan Presiden RI Ir. Joko Widodo, Pangkoarmada II Laksda TNI Dr. T.S.N.B. Hutabarat, M.M.S., berangkat menuju Banyuwangi menggunakan Helicopter Panther HS-1305, bertempat di VIP TNI AL Lanudal Juanda. Senin (09/01).

Kedatangan Presiden RI ke Banyuwangi, untuk menghadiri Festival Tradisi Islam Nusantara yang merupakan rangkaian Harlah 1 Abad Nadhlatul Ulama (NU) yang akan digelar di Stadion Diponegoro.

Sebelum menuju Banyuwangi, Pangkoarmada II menerima Briefing Flight yang dipaparkan oleh Lettu laut (P) Riffan Ringga.

Ini Tujuan Program "Surabaya Bergerak"


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, program "Surabaya Bergerak" ini bukan hanya berdampak pada lingkungan. 

Akan tetapi, juga berdampak pada kepedulian dan kepedulian dengan sesama. 

“Jadi di dalam program ini masyarakat saling gotong royong membersihkan lingkungannya, mereka peduli satu sama lain agar terhindar dari musibah. Karena membersihkan lingkungan itu butuh kesadaran dari diri masing-masing warga Surabaya,” kata Hebi, Senin (9/1).

Hebi mengungkapkan, secara tidak langsung warga yang berpartisipasi dalam kegiatan ini telah membantu pemkot dalam membersihkan saluran drainase untuk mencegah terjadinya genangan. 

“Sebenarnya fokus utamanya itu pembersihan saluran air. Namun, ada juga warga yang melakukan perantingan, mengumpulkan barang bekas, dan sebagainya. Kemudian kita bantu fasilitasi pengangkutan,” ungkapnya. 

Program yang sudah berjalan selama dua bulan terakhir, titik paling banyak yang mengikuti pada hari ini. Sebelumnya, tiap minggu paling banyak 80 titik RT yang berpartisipasi dalam “Surabaya Bergerak”. 

“Bahkan, waktu itu ada yang ikut namun tidak daftar. Nah itu justru menyulitkan kami dalam pengangkutan hasil kerja bakti,” lanjutnya. 

Untuk mempermudah pemkot mengangkut sampah yang dihasilkan dalam kerja bakti, ia mengimbau kepada masing-masing Ketua RT untuk mendaftar melalui website terlebih dahulu. 

Tujuannya adalah untuk memudahkan DLH dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya mengangkut sampah hasil kerja bakti.

“Jadi paling tidak daftar dulu, biar kami tahu titik jemputnya agar tidak ada sampah yang terlantar di pinggir jalan. Selain itu, kami juga bisa memberi jadwal tiap minggu, agar tidak bersamaan kerja baktinya sehingga sampah itu bisa terangkut semua,” pungkasnya. 

Seperti diberitakan Program kerja bakti massal "Surabaya Bergerak" terus digalakkan Pemerintah Kota (Pemkot) dan warga, baik di kawasan perkampungan maupun perumahan. 

Sebanyak 222 kawasan pada Minggu (6/1) mengikuti program tersebut, salah satunya di Jalan Kedondong Lor Gang 3 No. 18A, Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng. 

Ketua RT 03, Jalan Kedondong Lor Gang 3, Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Ade Hermawan mengatakan, warga yang ikut dalam kerja bakti kali ini sangat antusias. 

Yang menjadi prioritas pembersihan adalah normalisasi saluran pembuangan air.  

Menurutnya, program yang diinisiasi oleh Wali Kota Eri Cahyadi ini sangat membantu warga dalam hal kebersihan lingkungan. 

"Kalau dulu itu ketika kami minta bantuan petugas kebersihan untuk membantu kan susah. Sekarang dengan adanya program ini jadi mudah," kata Ade.

Menurut Ade, pendaftaran program "Surabaya Bergerak" cukup mudah. Setiap Ketua RT cukup mendaftarkan kawasannya melalui website https://bergerak.surabaya.go.id

"Daftarnya kan lewat online, kemarin saya sampaikan kepada warga, mereka tambah semangat," ujarnya..

Selain di kawasan Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, kegiatan ini juga digerakkan oleh warga Jalan Gemol 1D No.35, Kelurahan Jajar Tunggal, Kecamatan Wiyung. 

Di lokasi ini, warga fokus melakukan perapihan paving dan normalisasi saluran. 

Ketua RT 04 Jalan Gemol 1D No.35, Kelurahan Jajar Tunggal, Kecamatan Wiyung, Iswandi menjelaskan, perapihan paving dilakukan secara swadaya oleh warga. Menurutnya, paving di jalan tersebut sudah waktunya dilakukan perapihan. 

"Kita prioritaskan paving dan gorong-gorong. Karena paving ini sudah ada beberapa yang lepas dan kurang rapi, sehingga kita lakukan pembersihan," jelas Iswandi. 

Sama seperti di wilayah kerja Ade, Iswandi mengungkapkan, warganya sangat antusias kerja batik bersama dalam kegiatan Surabaya Bergerak. 

Ia berharap, program ini dapat berkelanjutan dan terus digerakkan oleh warga. 

"Kami harap setelah dibersihkan, ke depannya warga bisa menjaga lingkungannya. Paling tidak dalam sebulan dua kali kerja bakti," harapnya. 

Tidak jauh dari lokasi RT 04 Jalan Gemol 1D No.35, warga RT01, Jalan Gemol 1C juga melakukan hal yang sama. 

Di lingkup RT 01/RW03, warga fokus mengerjakan perapihan rumput liar dan penataan tanaman hias. 

Ketua RT 01 Jalan Gemol 1C, Juwartini menambahkan, perapihan kali ini dilakukan warga di sekitar Kali Makmur. 

Menurutnya, rumput di kawasan ini sudah terlalu tinggi sehingga harus dilakukan pembersihan. 

"Kemarin sebelum musim hujan, kampung kami yang sisi depan sudah dibersihkan. Nah, sekarang kami laku pembersihan di sisi belakang, tepatnya di bantaran Kali Makmur ini," pungkasnya. 

Pangdam V/Brawijaya Meninjau Kesiapan Pengamanan Kunjungan Kerja Presiden RI Dalam Rangka Peringatan Harlah 1 Abad NU di Banyuwangi


KABARPROGRESIF.COM: (Banyuwangi) Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, M.A., meninjau secara langsung persiapan pengamanan kunjungan Presiden RI, Joko Widodo di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Jawa Timur. Senin (09/01/2023).

Presiden RI, Joko Widodo dijadwalkan akan menghadiri festival Tradisi Islam Nusantara yang merupakan rangkaian peringatan Harlah 1 Abad Nadhlatul Ulama (NU).

Dalam kegiatan tersebut ribuan personel TNI-Polri dikerahkan untuk mengamankan jalannya kegiatan. 

Pasukan itu terdiri dari 2.331 anggota TNI, 1.102 polri, dan 266 personel Satpol PP pemerintah daerah setempat.

"Semua personel yang bertugas harus teliti, waspada dan antisipatif, tapi tidak boleh arogan, harus humanis. Sebab acara ini melibatkan para Ulama dan Santri," ujar Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, M.A.

Pemeriksaan itu dilakukan mulai dari kesiapan personel, pintu kedatangan, pintu masuk dan pintu keluar peserta. Hal itu dilakukan selain untuk mengamankan acara juga memperlancar akses keluar masuk peserta. Mengingat gelaran ini akan dihadiri oleh tidak kurang 3 ribu orang.

"Seluruh kemungkinan terburuk harus diperhitungkan, termasuk mengantisipasi membludaknya massa. Makanya kita harus memastikan sistem keamanannya," tegas Mayjen TNI Farid Makruf, M.A.

Pangdam V/Brawijaya berharap kegiatan peringatan Harlah 1 Abad Nadhlatul Ulama (NU) dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar.

Minggu, 08 Januari 2023

Patroli Keliling di Lokasi Wisata Nusa Penida Kembali Dilakukan


KABARPROGRESIF COM: (Klungkung) Banyaknya insiden di kawasan wisata di Nusa Penida, Provinsi Bali seakan membuat semua pihak mengambil sikap dan langkah tegas.

Bahkan, aparat gabungan pun dikerahkan untuk mengantisipasi terjadinya suatu hal yang tak diinginkan di lokasi wisata itu. Salah satunya, melalui adanya patroli yang dilakukan aparat TNI, Polri dan instansi terkait lainnya.

Meski akhir pekan, patroli bersama itupun tetap dilakukan sesuai arahan dari masing-masing pimpinan instansi tersebut.

Dandim 1610/Klungkung, Letkol Inf Armen mengatakan jika pihaknya telah mengirimkan beberapa aparat Babinsa untuk disiagakan di kawasan wisata itu. 

Tentunya, keberadaan Babinsa tersebut nantinya akan bersinergi dengan aparat terkait lainnya.

“Sudah kita instruksikan untuk tetap waspada dan mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan,” ujar Dandim. Minggu (08/01/2023) pagi.

Sosialisasi pada wisatawan pun, kata Dandim, dilakukan oleh aparat gabungan yang sudah bersiaga di kawasan wisata itu. “Sosialisasi tersebut, tentu harus dipatuhi para pengunjung wisata,” tegasnya.

Karya Bakti Skala Besar Sasar Desa Dagan


KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Akhir pekan seakan menjadi momentum tepat bagi aparat Koramil Desa Dagan, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur untuk menggelar adanya karya bakti skala besar yang melibatkan warga sekitar.

Karya bakti yang digagas oleh pihak Koramil itu, menyasar sejumlah insfrastruktur umum yang ada di Desa Dagan pada Minggu (08/01/2023) pagi.

Danramil Solokuro, Kapten Cba Mulyanto mengatakan karya bakti itu dilakukan bukan hanya sebatas perawatan fasilitas umum saja. Namun, kegiatan itu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Khususnya pada pentingnya menjaga kebersihan Desa,” ujar Danramil.

Bukan hanya itu saja, Mulyanto menyebut adanya karya bakti dengan melibatkan warga itu, diyakini mampu memperkuat Kemanunggalan antara TNI dan rakyat.

“Tujuan terpenting kami, adalah terciptanya gotong-royong dan kebersamaan,” pungkasnya.

Setelah Diketahui Asal Granat dari Kerukan Sungai, DLH Surabaya Evaluasi Pengambilan Tanah untuk Taman


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya mengevaluasi pengambilan tanah dari kerukan sungai untuk penataan taman di Balai Kota. 

Langkah itu dilakukan setelah ditemukan granat peninggalan Belanda yang sudah tak aktif di area Taman Balai Kota pada Sabtu (7/1) kemarin.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menjelaskan bahwa penemuan Granat Nanas tersebut berasal dari urugan/galian tanah hasil pengerukan sungai atau saluran air di kawasan Jalan Kangean Kota Surabaya. 

Di sisi lain, sebelum pengangkutan urugan tanah untuk proses penataan Taman Balai Kota Surabaya itu, pihaknya telah berkoordinasi terlebih dahulu dengan Jasa Tirta Kota Surabaya.

“Tanah urugan kemarin koordinasi dengan Jasa Tirta untuk ambil tanah hasil pengerukan Kalimas yang ada di Jalan Kangean. Karena butuh tanah, jadi kita ambil tanah disana. Sebab, tanahnya bagus (subur) hasil pengerukan sungai itu,” kata Hebi, Minggu (8/1).

Saat proses pengangkutan urugan tanah di Jalan Kangean itu, pihaknya menerjunkan 5 armada. 

Namun, ia tak menyangka, jika urugan tanah yang diangkutnya terdapat Granat Nanas. 

Karenanya, Hebi mengaku bahwa DLH Kota Surabaya tengah melakukan evaluasi dan mempertimbangkan pengambilan urugan tanah.

“Setelah kita ambil di sana ternyata ada itu penemuan granat, kita juga tidak tahu, itu kebetulan. Sebetulnya tidak semua urugan tanah kita ambil dari sana, karena kemarin kehabisan (akhirnya) kita ambil dari sana. Kalau seperti itu kita pertimbangkan kalau ambil lagi dari sana, khawatirnya ada hal-hal atau kejadian yang tidak diinginkan lagi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Hebi menyampaikan, pada proses penataan Taman Balai Kota Surabaya, DLH Kota Surabaya berkolaborasi dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (Disperkim) Kota Surabaya. 

Dengan adanya penemuan Granat Nanas tersebut, pihaknya tengah melakukan revisi atau perubahan  perencanaan. 

“Begitu ada case (kasus) tadi merubah plan (rencana) lagi. Nanti kebutuhan tanah juga berubah-ubah dan belum bisa dipastikan, tergantung kebutuhan. Sampai saat ini sudah 15-20 truk yang telah mengakut tanah, tapi yang dari Kangean hanya 5 truk,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemkot Surabaya menemukan benda yang diduga sebagai bahan peledak jenis Granat di area tengah Taman Surya sisi Timur Air Mancur Balai Kota Surabaya, Jalan Taman Surya No. 1 Kota Surabaya, Sabtu (7/1) siang. 

Beruntungnya, granat tersebut langsung diamankan oleh tim penjinak bom (Jibom) Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jawa Timur. 

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu mengatakan bahwa penemuan granat, bermula saat pekerja lepas taman Balai Kota Surabaya hendak memasukkan tanah kedalam pot untuk menanam tanaman pada pukul 11.40 WIB. 

Mengetahui ada benda asing yang mengkhawatirkan, petugas langsung bergegas melaporkan hal itu kepada petugas piket Gedung Balai Kota Surabaya. 

“Penanganannya sekarang ini ditangani kepolisian. Kalau di Balai Kota Surabaya tidak ada masalah (keamanan) karena sebetulnya granat itu (berasal) dari tanah urukan (galian),” pungkasnya. 

Granat di Balai Kota dari Tanah Urukan, Kepala Bakesbangpol: Tak Ada Masalah dengan Keamanan


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dikejutkan dengan penemuan barang yang diduga sebagai bahan peledak jenis Granat di area tengah Taman Surya sisi Timur Air Mancur Balai Kota Surabaya, Jalan Taman Surya No. 1 Kota Surabaya, Sabtu (7/1) siang. 

Saat ini, granat tersebut telah diamankan oleh tim penjinak bom (Jibom) Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jawa Timur. 

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu mengatakan bahwa penemuan benda yang diduga sebagai bahan peledak jenis granat, bermula saat pekerja lepas taman Balai Kota Surabaya hendak memasukkan tanah kedalam pot untuk menanam tanaman pada pukul 11.40 WIB. 

Mengetahui ada benda asing yang mengkhawatirkan, petugas langsung bergegas melaporkan hal itu kepada petugas piket Gedung Balai Kota Surabaya. 

“Penanganannya sekarang ini ditangani kepolisian. Kalau di Balai Kota Surabaya tidak ada masalah (keamanan) karena sebetulnya granat itu (berasal) dari tanah urukan (galian),” kata Yayuk sapaan akrabnya.

Ia menjelaskan, petugas piket Balai Kota Surabaya langsung melaporkan penemuan Granat Nanas tersebut ke Polsek Genteng, Command Center  Room 112 dan di bantu BPBD Kota Surabaya dalam mengamankan tempat kejadian perkara (TKP). 

Tak berselang lama, anggota Polsek Genteng tiba di Taman Surya sisi Timur Air Mancur Balai Kota Surabaya guna mengamankan sekitar lokasi penemuan barang agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Selanjutnya, Tim Penjinak Bom Gegana Brimob Polda Jatim tiba di lokasi untuk mengidentifikasi Granat Nanas tersebut. 

Tim Penjinak Bom Gegana Brimob Polda Jatim kemudian membawa barang tersebut untuk diamankan dan proses lebih lanjut. 

“Diketahui siang itu. Tadi langsung diamankan karena tadi (petugas piket) langsung menghubungi Polsek genteng. Kemudian Polsek genteng berkoordinasi dengan penjinak bom (Jibom) Polda jatim,” jelasnya.  

Yayuk menegaskan, granat tersebut bukan berasal dari galian tanah di kawasan Taman Balai Kota Surabaya, melainkan berasal dari tanah galian/urukan yang didapat dari sungai di Jalan Kangean Kota Surabaya untuk proses penataan taman di Balai Kota Surabaya. 

Karenanya, ia memastikan bahwa tak ada permasalahan dengan keamanan di kawasan Balai Kota Surabaya. 

“Granat itu bukan dari Balai Kota tapi dari tanah urukan (galian) yang diambil dari saluran air. Kondisi Granat Nanas tersebut sudah berkarat dan terbungkus tanah yang diperkirakan peninggalan zaman Belanda, untuk saat ini Granat Nanas tersebut diamankan di Mako Gegana Polda Jatim,” pungkasnya.