Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Minggu, 05 Februari 2023

Juara Olimpiade dan Hafidz Al Qur'an, Anak Tukang Rongsok Kejar Beasiswa Kedokteran Unair


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Hidup dalam keterbatasan ekonomi bukan berarti membuat tak semangat berprestasi.

Seperti Fandi Achmad Ramadhan (17), meski anak seorang tukang rongksok, ia mampu membuktikan dengan menyabet juara ke-5 Olimpiade Sains tingkat nasional. 

Fandi sendiri merupakan anak pertama dari pasangan Achmad Mustanili (44) dan Chlivatur Rosida (37). 

Fandi bercita-cita melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Sayangnya terhambat ekonomi. 

Mustanili menceritakan keluh kesah dan keinginan sang anak untuk melanjutkan pendidikan kuliah kedokteran usai lulus SMA. Saat ini Fandi duduk di kelas 12 di Ammanatul Umma, Siwalankerto, Surabaya sekaligus mondok. 

Saat didatangi di rumahnya, Fandi tidak ada. Sebab ia sedang sekolah dan juga mondok, sehingga tidak bisa pulang untuk diwawancarai secara langsung pun melalui online. 

Remaja ini berprestasi di bidang akademik, ia pun saat SMA sekolah program akselerasi dua tahun. Selain prestasi akademik, Fandi juga seorang Hafidz atau penghafal Al-Qur'an 10 juz. 

"Ingin sekolah di Unair, saya terharu. Kemarin izin ikut olimpiade sains, sempat saya larang, saya kira olahraga, ternyata lomba kepintaran saya izinkan. Alhamdulillah hasilnya maksimal. Olimpiade Sains lokal urutan 10 besar, Olimpiade Saine nasional masuk 5 besar," cerita Mustanili di rumahnya yang ada di Jemursari 8, Surabaya, Minggu (5/2). 

Ayah dari dua anak ini tidak tahu persis Olimpiade Sains diselenggarakan siapa. 

Namun pada saat olimpiade pandemi COVID-19 dan Fandi berkompetisi online meminjam HP gurunya di pesantren. 

Ia sendiri sempat pesimis dengan prestasi yang dicapai sang anak. 

Sebab, rasa tidak percaya diri itu lebih mendominasi karena ia seorang anak pengepul rongsokan dan sang anak memiliki cita-cita tinggi. 

Penghasilannya tak menentu, per haru paling banyak Rp 100-150 ribu. Jika sepi ia tak mendapat satu rupiah pun. Bila tak ada pemulung yang mengepul, maka ia sendiri yang mencari. 

"Karena memang kondisi saya spt ini. Masa anak rongsok masuk kedokteran. Saya cuma ikhtiar dan berdoa semoga Allah bisa mengabulkan cita-citanya. Cita-cita anak saya ingin sekolah kedokteran di Unair yang katanya terkenal. Dia mencari beasiswa dari hafal Al-Quran 10 juz dan Olimpiade Sains," ujarnya yang tak kuasa menahan tangis.  

Mustanili sendiri juga belum berkonsultasi dengan pihak sekolah terkait beasiswa sang anak. 

Sebab, ia sendiri mengaku tak memahami hal-hal tersebut. Namun ia akan selalu mendukung cita-cita Fandi. 

Pelajar berprestasi di Surabaya ini ditemukan oleh Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony. 

Usai mendatangi Mustanili dan istri, ia berjanji akan memperjuangkan hak Fandi agar mendapatkan intervensi dan beasiswa dari Pemkot Surabaya. 

Terlebih, lanjut AH Thony, Pemkot Syrabaya saat ini tengah gencar mendongkrak kualitas SDM pendidikan. 

Salah satunya menyediakan beasiswa pemuda tangguh untuk siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu. 
 
"Secara pribadi dan institusi bangga, Fandi memiliki cita-cita tinggi dan sadar anak orang tidak mampu. Ketika spirit juang dari anak-anak muncul, harus ditangkap sebagai energi positif untuk kebangkitan Surabaya ke depan. Ada kesadaran tinggi dari anak ingin membuat perubahan dan loncatan besar di tengah hidup serba kekurangan. Nampaknya emosi itu yg menjadikan latal belakang anak, latar belakang susah ingin menjadi lebih baik," kata AH Thony. 

Ia berharap, agar pemerintah melihat prestasi ingin masuk di kedokteran Unair dan hafidz. 

Terlebih ia juga tetangga satu gang dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. 

"Ini juga tetangga gubernur. Saya yakin beliau kenal dengan tetangga dan memfasilitasi. Saya rasa kita tidak tutup mata, Surabaya punya semangat besar dari siswa berprestasi akan dibantu, apa lagi dari kalangan bawah," jelasnya. 

Dengan prestasi dan bakat Fandi, ia meminta pemerintah mengapresiasi dengan bantuan pendidikan. 

Sehingga pelajar cerdas di Kota Pahlawan bisa dikembangkan. 

"Yang cukup melegakan, si anak selain berprestasi, mondok, masuk program akselerasi, tergambar anak ini punya kelebihan kecerdasan. Otomatis minta pak wali kota, syukur-syukur bisa rawuh melihat langsung. Biasanya beliau dengan hal ini tidak tanggung bisa hadir," pungkasnya.

Pangkoarmada II Sambut Kedatangan Panglima TNI


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pangkoarmada II Laksda TNI Dr. T.S.N.B. Hutabarat, M.M.S., didampingi Ketua Daerah Jalasenastri Armada II Ny. Dhira Hutabarat, menyambut kedatangan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., beserta Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Vero Yudo Margono, bertempat di Base Ops Lanudal Juanda. Minggu (05/02).

Pangkoarmada II menyambut kedatangan Panglima TNI dalam rangka melaksanakan kunjungan kerja di wilayah Jawa Timur, dan menghadiri kegiatan Presiden RI.

Sabtu, 04 Februari 2023

Adukan Pungli, Wali Kota Eri: Tak Harus Punya Bukti, Cukup Bawa Surat Pernyataan


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Rentetan temuan aksi pungutan liar (pungli) yang terjadi di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, baik dilakukan Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun yang bukan.

Membuat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membuka ruang aduan.

Tak hanya melalui Nomor WhatsApp Layanan Pengaduan Integritas Pemerintah Kota Surabaya itu adalah 0811-311-5777.

Tetapi pelapor juga dapat menunjukkan bukti jika betul aduan itu ada.

Kalau pun tidak ada bukti yang dimiliki pelapor, mulai rekaman, foto, kuitansi, bukti transfer, dan sebagainya.

Maka, warga atau pelapor dapat membuat surat pernyataan bahwa laporan itu benar dan siap menjadi saksi jika kasus dilanjutkan. 

Kebijakan itu berlaku bagi semua aduan pungli di lingkup Pemkot Surabaya.

“Kalau tidak ada semuanya, dia buat pernyataan bahwa ini adalah benar Pak, saya akan jadi saksi di kejaksaan atau di kepolisian, di pihak berwajib, saya jadi saksi, kasihkan ke saya. Saya laporkan langsung ke pihak berwajib. Tapi, dia (pelapor) harus jadi saksi,” jelas Wali Kota Eri, Sabtu (4/2).

Tetapi, Wali Kota Eri juga meminta, agar kesempatan ini tidak disalahgunakan oleh warga. 

Warga yang lapor harus merupakan korban bukan sekedar mendapat aduan dari orang lain.

“Jangan bilang katanya-katanya. Langsung ke pemkot, orangnya (oknum) anda foto, atau buat surat pernyataan (laporan itu benar dan siap jadi saksi) saya selesaikan,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi blak-blakan dengan menyebut kasus pungutan liar (Pungli) yang dilakukan pegawai Pemkot bertambah menjadi tiga. 

Pungli pertama ialah Kasi Pemerintahan Kelurahan Bangkingan, Kecamatan Lakarsantri, Iliyas.

Ia meminta uang sebesar Rp30 juta kepada warga yang mengurus surat petok berupa sawah. 

Kedua, ASN melakukan pungli kepada lima orang dan tiga diantaranya sudah transfer masing-masing Rp15 juta untuk menjadi outsourcing Pemkot Surabaya.

Lalu ketiga yakni satu pekerja di lingkungan pemkot yang melakukan pungli ada di kawasan Perak.

Bahkan pekerja itu bukanlah ASN, tetapi outsourcing.

Modusnya ialah mempermudah menjadi outsourcing dengan memberikan uang puluhan juta rupiah.

Nah dari ketiga kasus pungli tersebut, dua diantaranya sudah ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya.

Dua kasus tersebut ialah pungli pertama ialah Kasi Pemerintahan Kelurahan Bangkingan, Kecamatan Lakarsantri, Iliyas.

Lalu kedua, ASN melakukan pungli kepada lima orang dan tiga diantaranya sudah transfer masing-masing Rp15 juta untuk menjadi outsourcing Pemkot Surabaya.

Sedangkan untuk kasus ketiga yakni satu pekerja outsourcing di lingkungan pemkot yang melakukan pungli ada di kawasan Perak.

Kasus ini masih sedang tahap koordinasi antara Wali Kota Eri dengan Kajari Tanjung Perak.

Rencananya Kadispendukcapil Surabaya akan melaporkan secara resmi ke Kejari Tanjung Perak.

Dispendik Kota Surabaya Kembali Buka Beasiswa Penghafal Kitab Suci Agama Hindu


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membuka secara langsung seleksi beasiswa penghafal kitab suci agama Hindu, di Pura Segara, Kecamatan Kenjeran, Sabtu (4/2). 

Seleksi penghafal kitab suci yang ketiga kali ini, diikuti oleh 185 pelajar penganut Hindu, mulai dari jenjang TK, SD, dan SMP. 

Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan, seleksi beasiswa penghafal kitab suci adalah bagian dari pemersatu umat di Surabaya. 

Bukan hanya sebagai pemersatu umat, seleksi penghafal kitab suci ini juga menunjukkan bahwa Surabaya adalah kota toleransi. 

“Saya matur nuwun (terima kasih) kepada seluruh umat Hindu di Kota Surabaya. Kalau anak-anak sudah menghafal kitab sucinya, maka Surabaya akan menjadi kota yang aman dan damai tentunya penuh dengan toleransi,” kata Wali Kota Eri.

Dengan adanya beasiswa hafalan kitab suci, ia berharap, anak-anak Kota Pahlawan ke depannya bisa menjadi pemimpin yang memiliki akhlak mulia. 

Bukan hanya akhlak mulia, dia juga berharap, anak-anak Kota Pahlawan bisa menjaga toleransi antar umat beragama, dan keberagaman suku, serta budaya. 

Wali Kota Eri mengungkapkan, akan menambah kuota beasiswa penghafal kitab suci, khususnya pada agama Hindu. 

Menurutnya, semakin banyak kuota, maka akan semakin banyak generasi muda yang berakhlak, sesuai ajaran agamanya masing-masing. 

“Tentu kegiatan ini akan dimasifkan, dan sudah menjadi agenda rutin. Seperti yang saya dengungkan, bahwa Surabaya adalah kota toleransi, tidak boleh satu dengan lainnya merasa lebih baik,” tuturnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, seleksi beasiswa penghafal kitab suci ini, peserta tidak hanya menghafal ayat. 

Akan tetapi, para peserta juga diminta untuk memaknai bacaan sesuai dengan cara, dari masing-masing agama.

Tak hanya itu, hafalan kitab suci ini juga bagian dari pembentukan karakter anak-anak. Yusuf menerangkan, dengan adanya kegiatan seperti ini, maka siswa tidak hanya fokus pada aspek akademis. 

“Kami dari Dispendik juga ingin membentuk anak-anak dari berbagai aspek. Tidak adanya aspek akademis yang bagus, namun juga dari segi religi dan talentanya juga bagus,” terang Yusuf. 

Yusuf menambahkan, dalam seleksi ini para siswa tak dituntut untuk membaca ayat kitab suci dengan sempurna. 

Menurutnya, jika siswa dituntut untuk membaca dengan sempurna akan kesulitan. 

“Minimal anak-anak paham dulu dasar kitabnya, baru kemudian disempurnakan bertahap oleh guru. Maka dari itu, saya berpesan kepada para guru agar memberikan pemahaman soal agamanya, tempat ibadahnya, dan bagaimana cara membaca ayat-ayat yang baik,” pungkasnya.

Inspektorat Surabaya Bakal Tindak Tegas Oknum ASN Pungli Sesuai PP Nomor 94 Tahun 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Inspektorat Kota Surabaya terus melakukan pemeriksaan terkait adanya oknum ASN maupun Outsorcing yang dengan sengaja melakukan pungutan liar (pungli).

Saat ini instansi di jalan Sedap Malam iru masih bekerja keras mengumpulkan bukti serta menggali keterangan dari beberapa pihak yang diduga mengetahuinya.

Nah, setelah terkumpul bukti dan keterangan dari pelapor maupun terduga pelaku, selanjutnya dilakukan proses sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. 

“Prinsipnya tetap kita proses sebagaimana yang sudah disampaikan oleh Pak Wali Kota. Sabar dulu, karena apa, permintaan keterangan di luar ASN memang membutuhkan dan menyesuaikan waktunya. Pada prinsipnya kita tidak menghentikan proses itu,” kata Pelaksana tugas (Plt) Inspektur Surabaya, R. Rachmad Basari, Sabtu (4/2).

Penindakan tegas yang akan dilakukan Pemkot Surabaya, lanjut Basari, disesuaikan dengan aturan PP Nomor 94 Tahun 2021 tentang penjatuhan hukuman disiplin. 

Di dalam aturan itu, ada tiga jenis sanksi yang diberikan jika terbukti terlibat pungli, yakni ringan, sedang, dan berat. 

“Di situ (aturan PP) ada aturan main, apabila melanggar apa, lalu berdampak pada apa. Kalau berdampak pada lembaga, dalam hal ini Pemerintah Kota, itu masuk kategori hukuman disiplin berat,” jelasnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Surabaya itu menegaskan, sanksi tegas bagi oknum pungli adalah penurunan pangkat selama 12 bulan sampai dengan pemberhentian dengan tidak hormat. 

Sanksi itu, juga akan menyesuaikan delik pidana yang dilakukan oleh oknum pungli. 

“Kalau ada unsur pidananya, dilihat pidana seperti apa. Apakah ada unsur pidana umum, atau tindak pidana korupsi, atau ada lagi satu tingkat di atasnya yang berujung pada pemberhentian dengan tidak hormat,” tegasnya.

Maka dari itu, Basari menambahkan, saat ini sedang mengumpulkan bukti-bukti kuat terkait oknum pungli yang dilaporkan. 

Agar sanksi dan hukuman yang diberikan kepada oknum tersebut sesuai dengan apa yang telah dilakukan.

“Semua sedang berproses, kita tunggu bukti-bukti kuat. Kita butuh analisa dan kecermatan serta perhatian. Bukan berarti, siapapun yang dipanggil itu bersalah. Praduga tak bersalah juga tetap kita pegang, dari nama-nama siapapun yang disebutkan, pasti kita mintai keterangan, karena di situ nanti bisa kita ketahui,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi blak-blakan dengan menyebut kasus pungutan liar (Pungli) yang dilakukan pegawai Pemkot bertambah menjadi tiga. 

Pungli pertama ialah Kasi Pemerintahan Kelurahan Bangkingan, Kecamatan Lakarsantri, Iliyas.

Ia meminta uang sebesar Rp30 juta kepada warga yang mengurus surat petok berupa sawah. 

Kedua, ASN melakukan pungli kepada lima orang dan tiga diantaranya sudah transfer masing-masing Rp15 juta untuk menjadi outsourcing Pemkot Surabaya.

Lalu ketiga yakni satu pekerja di lingkungan pemkot yang melakukan pungli ada di kawasan Perak.

Bahkan pekerja itu bukanlah ASN, tetapi outsourcing.

Modusnya ialah mempermudah menjadi outsourcing dengan memberikan uang puluhan juta rupiah.

Nah dari ketiga kasus pungli tersebut, dua diantaranya sudah ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya.

Dua kasus tersebut ialah pungli pertama ialah Kasi Pemerintahan Kelurahan Bangkingan, Kecamatan Lakarsantri, Iliyas.

Lalu kedua, ASN melakukan pungli kepada lima orang dan tiga diantaranya sudah transfer masing-masing Rp15 juta untuk menjadi outsourcing Pemkot Surabaya.

Sedangkan untuk kasus ketiga yakni satu pekerja outsourcing di lingkungan pemkot yang melakukan pungli ada di kawasan Perak.

Kasus ini masih sedang tahap koordinasi antara Wali Kota Eri dengan Kajari Tanjung Perak.

Rencananya Kadispendukcapil Surabaya akan melaporkan secara resmi ke Kejari Tanjung Perak.

Forum Anak Surabaya Bahas Keranjang Aspirasi 2.0, Rumuskan Solusi Gerakan 5 Stop


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Forum Anak Kota Surabaya (FAS) mengadakan rencana aksi bertajuk Keranjang Aspirasi 2.0 di Gedung Siola Lantai 4 Surabaya, Sabtu (4/2). 

Keranjang Aspirasi 2.0 bertujuan untuk merumuskan sebuah solusi terhadap isu-isu persoalan anak di Kota Pahlawan.

Ketua Forum Anak Kota Surabaya (FAS), Neerzara Syarifah Alfarizi mengatakan, Keranjang Aspirasi 2.0 merupakan rencana aksi tahun kedua yang dilaksanakan oleh FAS. 

Sebelumnya, Keranjang Aspirasi yang pertama telah dilaksanakan pada tahun 2022.

"Keranjang Aspirasi yang pertama sudah pernah kita laksanakan pada tahun 2022. Sekarang (Keranjang Aspirasi 2.0) kita sedang membahas Gerakan 5 Stop," kata Neerzara Syarifah Alfarizi.

Ia menjelaskan, bahwa Gerakan 5 Stop yang menjadi rumusan FAS dalam Keranjang Aspirasi 2.0 tersebut, meliputi sejumlah hal. 

Pertama adalah Stop Anak Tanpa Dokumen Kependudukan, Stop Perkawinan Usia Anak, Stop Stunting, Stop Bullying dan Kekerasan pada Anak serta yang terakhir ialah Stop Pekerja Anak.

"Teman-teman yang ikut di sini kan berasal dari beberapa komunitas, lalu pelajar SD, SMP dan SMA/SMK. Kami harapannya, mereka mengenal lebih dahulu tentang Gerakan 5 Stop, dan bisa merumuskan sebuah solusi dengan format aku lihat, aku tahu, aku akan," jelasnya.

Menurut Caca, sapaan lekatnya Neerzara Syarifah Alfarizi melalui Gerakan 5 Stop, anak-anak di Kota Surabaya diharapkan dapat memberikan solusi terhadap sejumlah persoalan tersebut. 

Tak hanya itu, ke depannya mereka yang terlibat dalam Keranjang Aspirasi juga diharapkan pula bisa menjadi agent of change bagi teman-teman sebayanya.

"Bisa menjadi influencer anak, untuk mengkampanyekan tentang Gerakan 5 Stop tadi. Dan tentunya bekal yang ada di sini bisa dibawa pulang, disosialisasikan ke keluarga atau lingkungan sekolah," imbuhnya.

Pelajar kelas XI SMKN 10 Kota Surabaya ini mengaku, selama ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan FAS. 

Menurut Caca, dukungan itu diberikan tak hanya berupa pendampingan, melainkan juga fasilitas.

"Dukungan dari Pemkot Surabaya sendiri, Alhamdulillah sangat baik, kami juga bisa mendapatkan fasilitas di Siola Lantai 4. Ada beberapa ayah-bunda dari dinas yang mendampingi kami. Dan dari awal proses kami mengajukan THOR, permintaan terkait kegiatan ini juga Alhamdulillah dipermudah," ungkap Caca.

Terakhir, pihaknya berharap, kegiatan seperti Keranjang Aspirasi dapat terus digemborkan di Kota Surabaya. 

Menurut dia, hal ini mengingat anak-anak Surabaya juga memerlukan sebuah kegiatan-kegiatan positif untuk mengisi waktu luang.

"Jadi kalau misalnya diisi dengan kegiatan-kegiatan produktif seperti ini, tentunya akan menghasilkan anak-anak yang mungkin bisa membawa dampak lebih baik untuk Surabaya dan bisa mendukung Surabaya benar-benar menjadi Kota Layak Anak," harapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya, Tomi Ardiyanto mengatakan, terbentuknya FAS sebagai bagian dari upaya pemkot memenuhi hak-hak anak. 

Menurutnya, pemenuhan hak anak tentu tidak akan sempurna tanpa keterlibatan dari mereka.

"Makanya kami ingin menjadikan Forum Anak Surabaya ini sebagai perwakilan terkait, apa yang diinginkan anak-anak di Kota Surabaya," kata Tomi Ardiyanto.

Terlebih, Tomi juga mengungkapkan, sekitar 29,7 persen warga Surabaya merupakan anak-anak dengan rentang usia 0 hingga 18 tahun. 

Oleh sebab itu, sangat penting untuk mendengar langsung apa saja keinginan dari anak-anak Surabaya.

"Hampir sekitar 30 persen warga Surabaya adalah anak-anak. Maka, sangat penting dan perlu untuk mendengar langsung apa yang mereka inginkan," jelas dia.

Tomi menyebut, upaya untuk mencegah kekerasan dan pernikahan anak, tak bisa hanya dilakukan sendiri oleh pemerintah. 

Makanya dalam upaya tersebut, pemkot meminta peran dukungan semua pihak, baik orang tua, guru, masyarakat maupun Forum Anak Surabaya. 

"Nah, ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Karena perlu peran orang tua, Bapak/Ibu dan lingkungan keluarga untuk bisa lebih peduli terhadap perkembangan dan pergaulan anak," pungkasnya.

Harga Beras Naik, Pemkot Surabaya Gelar Operasi Pasar di Pasar Tradisional


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar operasi pasar beras murah di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Operasi pasar untuk mengendalikan inflasi daerah tersebut, digelar di sejumlah lokasi pada tanggal 4 - 5 Februari 2023.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, dalam waktu dua hari pemkot menggelar operasi pasar beras murah dengan menggandeng Bulog. 

Operasi pasar tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama beras.

"Memang harga minyak lebih tinggi, termasuk beras. Karena itu kita dalam waktu dua hari memastikan yang di Bulog. Kita lihat beras lokal berapa, kita koordinasi dengan Bulog," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (4/2).

Selain beras, Wali Kota Eri Cahyadi menyebut, bahwa Pemkot Surabaya juga berencana menggelar operasi minyak goreng murah. 

Saat ini, Pemkot Surabaya tengah berkoordinasi dengan provinsi dan Bulog mengenai perhitungan HET minyak goreng. "Beras kita melakukan operasi pasar, sama dengan minyak. 

Minyak pun kita koordinasikan juga dengan provinsi terkait HET-nya," ujarnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos mengungkapkan, beberapa hari ini harga beras mengalami kenaikan. 

Untuk itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Surabaya menggelar operasi pasar. 

"Khususnya untuk bahan pokok beras. Hari ini operasi pasar ada di empat lokasi, yakni Pasar Tambah Rejo, Pasar Pucang, Pasar Wonokromo dan Pasar Genteng," kata Yos.

Selain digelar di pasar tradisional, Yos menyebut, pada tanggal 4 Februari 2023, operasi pasar juga berlangsung di tiga wilayah kecamatan. 

Yakni, di wilayah Kecamatan Tandes, Sawahan dan Pabean Cantian. Kemudian pada 5 Februari 2023, operasi pasar digelar di Pasar Soponyono, Pasar Kembang, Pasar Pegirian, Pasar Sememi Baru, dan Pasar Kutisari.

"Harga beras (yang disediakan) sekitar Rp43-46 ribu per ukuran 5 kilogram. Pelaksanaannya hari ini dan besok. Untuk berikutnya, hari Senin kita masih menunggu stok dari teman-teman Bulog," ungkap dia.

Tak hanya itu, Yos mengungkapkan, bahwa pemkot juga rutin menggelar operasi pasar untuk komoditas bahan pokok yang lain. 

Namun, jumlah komoditas dan lokasinya tidak sebanyak seperti pelaksanaan Operasi Pasar beras murah.

"Operasi pasar produk-produk lainnya kita jalan rutin setiap hari, hanya jumlahnya di satu atau dua kecamatan. Khusus untuk beras, dua hari ini kita gebyar di beberapa lokasi pasar dan kecamatan," katanya.

Operasi pasar kali ini dibuka secara serentak mulai pukul 07.00 WIB. Di Pasar Tambah Rejo sendiri, sebanyak 1 ton beras yang disiapkan, ludes dalam waktu 1 jam. 

Masing-masing warga di sana, diperbolehkan membeli maksimal 10 kilogram atau ukuran 5 kilogram per karungnya.

Satu di antara warga yang membeli beras murah di Operasi Pasar Tambah Rejo adalah Irma Herawati. Warga Tambaksari Kota Surabaya ini mengaku terbantu dengan keberadaan operasi pasar yang digelar Pemkot Surabaya. 

"Memperingan warga. Kan harga beras mahal sekarang, ada yang Rp13.000, ada yang Rp12,500 per kilogramnya. Ini tadi kalau dihitung tidak sampai Rp10 ribu per kilogramnya," kata dia.

Irma biasa dia dipanggil, juga berharap kepada Pemkot Surabaya agar ke depan dapat menggelar operasi pasar dengan komoditas bahan pokok yang lain. Seperti di antaranya, minyak goreng dan gula. 

"Sangat membantu, kalau bisa gula dan minyak juga. Dimurahkan semua bahan-bahan pokoknya," pungkasnya.



Pada tanggal Sab, 4 Feb 2023 13:40, arief tjahyono <proarief@gmail.com> menulis:
Teks foto: Operasi pasar di K3camatan Tandes/RMOLJatim


Harga Beras Naik, Pemkot Surabaya Gelar Operasi Pasar di Pasar Tradisional

RMOLJatim
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar operasi pasar beras murah di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Operasi pasar untuk mengendalikan inflasi daerah tersebut, digelar di sejumlah lokasi pada tanggal 4 - 5 Februari 2023.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, dalam waktu dua hari pemkot menggelar operasi pasar beras murah dengan menggandeng Bulog. 

Operasi pasar tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama beras.

"Memang harga minyak lebih tinggi, termasuk beras. Karena itu kita dalam waktu dua hari memastikan yang di Bulog. Kita lihat beras lokal berapa, kita koordinasi dengan Bulog," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (4/2).

Selain beras, Wali Kota Eri Cahyadi menyebut, bahwa Pemkot Surabaya juga berencana menggelar operasi minyak goreng murah. 

Saat ini, Pemkot Surabaya tengah berkoordinasi dengan provinsi dan Bulog mengenai perhitungan HET minyak goreng. "Beras kita melakukan operasi pasar, sama dengan minyak. 

Minyak pun kita koordinasikan juga dengan provinsi terkait HET-nya," ujarnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos mengungkapkan, beberapa hari ini harga beras mengalami kenaikan. 

Untuk itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Surabaya menggelar operasi pasar. 

"Khususnya untuk bahan pokok beras. Hari ini operasi pasar ada di empat lokasi, yakni Pasar Tambah Rejo, Pasar Pucang, Pasar Wonokromo dan Pasar Genteng," kata Yos.

Selain digelar di pasar tradisional, Yos menyebut, pada tanggal 4 Februari 2023, operasi pasar juga berlangsung di tiga wilayah kecamatan. 

Yakni, di wilayah Kecamatan Tandes, Sawahan dan Pabean Cantian. Kemudian pada 5 Februari 2023, operasi pasar digelar di Pasar Soponyono, Pasar Kembang, Pasar Pegirian, Pasar Sememi Baru, dan Pasar Kutisari.

"Harga beras (yang disediakan) sekitar Rp43-46 ribu per ukuran 5 kilogram. Pelaksanaannya hari ini dan besok. Untuk berikutnya, hari Senin kita masih menunggu stok dari teman-teman Bulog," ungkap dia.

Tak hanya itu, Yos mengungkapkan, bahwa pemkot juga rutin menggelar operasi pasar untuk komoditas bahan pokok yang lain. 

Namun, jumlah komoditas dan lokasinya tidak sebanyak seperti pelaksanaan Operasi Pasar beras murah.

"Operasi pasar produk-produk lainnya kita jalan rutin setiap hari, hanya jumlahnya di satu atau dua kecamatan. Khusus untuk beras, dua hari ini kita gebyar di beberapa lokasi pasar dan kecamatan," katanya.

Operasi pasar kali ini dibuka secara serentak mulai pukul 07.00 WIB. Di Pasar Tambah Rejo sendiri, sebanyak 1 ton beras yang disiapkan, ludes dalam waktu 1 jam. 

Masing-masing warga di sana, diperbolehkan membeli maksimal 10 kilogram atau ukuran 5 kilogram per karungnya.

Satu di antara warga yang membeli beras murah di Operasi Pasar Tambah Rejo adalah Irma Herawati. Warga Tambaksari Kota Surabaya ini mengaku terbantu dengan keberadaan operasi pasar yang digelar Pemkot Surabaya. 

"Memperingan warga. Kan harga beras mahal sekarang, ada yang Rp13.000, ada yang Rp12,500 per kilogramnya. Ini tadi kalau dihitung tidak sampai Rp10 ribu per kilogramnya," kata dia.

Irma biasa dia dipanggil, juga berharap kepada Pemkot Surabaya agar ke depan dapat menggelar operasi pasar dengan komoditas bahan pokok yang lain. Seperti di antaranya, minyak goreng dan gula. 

"Sangat membantu, kalau bisa gula dan minyak juga. Dimurahkan semua bahan-bahan pokoknya," pungkasnya

Surabaya Kian Hijau dengan 949 Taman, 169 Diantaranya Dilengkapi Bermain Anak


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memperbanyak dan mempercantik taman-taman di Kota Pahlawan. 

Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, hingga awal tahun 2023 ini total sudah ada 949 taman yang tersebar di berbagai penjuru kota, 169 taman diantaranya sudah dilengkapi fasilitas bermain anak.

Hampir setiap hari taman bermain itu tidak pernah sepi dari pengunjung.

Apalagi kalau akhir pekan, taman-taman di Surabaya terutama taman bermain pasti penuh dengan pengunjung. 

Warga seakan merasa aman dan nyaman membawa anak-anaknya ke taman, dan anak-anak Surabaya pun riang gembira menikmati berbagai fasilitas itu.

“Jadi, taman-taman di Surabaya menjadi ruang publik yang kami desain senyaman mungkin untuk warga. Taman juga menjadi tempat santai dan tempat berkumpulnya semua kalangan, baik kalangan yang menengah ke atas maupun yang menengah ke bawah. Makanya taman kita itu tidak pernah sepi pengunjung,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Agus Hebi Djuniantoro, Sabtu (4/2)

Menurutnya, total taman di Kota Surabaya itu sebanyak 949 taman yang terdiri dari taman aktif dan taman pasif. 

Khusus taman aktif, ada skala kota sebanyak 38 lokasi dan skala permukiman atau RW sebanyak 136 lokasi. 

Kemudian taman pasif yang rata-rata berada di jalur hijau sebanyak 775 lokasi.

“Nah, dari 949 taman itu, 169 taman diantaranya menjadi taman bermain anak dan tidak pernah sepi pengunjung. Lokasi ini tersebar di seluruh Surabaya, sehingga warga tidak perlu jauh-jauh mengajak anaknya untuk bermain dan semua fasilitas itu gratis,” tegasnya.

Adapun fasilitas bermain anak yang ada di taman bermain itu diantaranya perosotan, jungkat-jungkit, ayunan, pasir-pasiran dan berbagai fasilitas lainnya. 

Bahkan, di Taman Flora dan Kebun Bibit itu juga dilengkapi area outbound dan beberapa fasilitas outbound.

“Dari sekian banyak taman di Surabaya, Taman Flora dan Kebun Bibit ini yang selalu paling ramai, karena fasilitas bermain anaknya lengkap termasuk untuk outboundnya, makanya di situ juga sering ada event bagi anak-anak,” ujarnya.

Meskipun sudah memperbanyak dan mempercantik taman hingga dilengkapi fasilitas bermain anak, namun pemkot tidak berhenti sampai di situ. 

Pasalnya, ada enam taman di Surabaya yang saat ini sedang diproses untuk mendapatkan sertifikat Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). 

Keenam taman itu adalah Taman Flora, Taman Harmoni, Taman Kebun Bibit Wonorejo, Taman Cahaya, Taman 10 November, dan Taman Jangkar.

“Jadi, saat ini kita sedang proses pengurusan standarisasi dan sertifikasi RBRA. Sebelumnya, Taman Flora yang mendapatkan sertifikasi ini, tapi karena mungkin expired akhirnya kita ulang dari awal saja,” tegasnya.

Oleh karena itu, Hebi mengajak kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk berkunjung dan bermain di taman-taman Surabaya saja. 

Bahkan, ia juga mengajak seluruh pengunjung taman untuk selalu menjaga berbagai fasilitas yang telah disediakan.

“Karena ini fasilitas umum, maka saya mohon dan mengajak semua pengunjung untuk selalu menjaga berbagai fasilitas itu,” pungkasnya.

Wali Kota Eri Ajak Warga Surabaya Bersama-sama Berantas Pungli


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak seluruh masyarakat, turut serta mengentaskan segala motif tindakan pungutan liar (pungli). 

Bukan hanya di lingkungan dinas, kecamatan, dan kelurahan, ia juga meminta warga mawas di tempat lainnya. 

Wali Kota Eri menggatakan, pungli juga bisa terjadi ketika parkir kendaraan bermotor. Pada saat memarkir kendaraan di tempat yang terdapat juru parkirnya (jukir), maka harus meminta karcis sesuai dengan standar operasional prosedurnya (SOP). 

“Ketika ada jukir liar, jangan pernah dibayar. Kalau diminta uangan jangan pernah dibayar,” kata Wali Kota Eri, Sabtu (4/2).

Menurut dia, hal ini merupakan salah satu bentuk pungli. Tentu, lanjutnya, tindakan pungli yang dilakukan oleh jukir liar bisa dilaporkan. 

“Jadi jangan diberi duit, kadang kita kan kasihan. Tapi itu secara tidak langsung kita tidak mengajarkan dan mendidik untuk menjadi lebih baik,” ujarnya. 

Wali Kota Eri Cahyadi menyebutkan, bila melaporkan oknum pungli bisa disertakan bukti yang kuat. 

Misal, bentuk foto atau rekaman video, kemudian laporkan ke nomor telepon aduan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di 0811-311-57777. 

Ia menyampaikan, kepada seluruh warga Kota Pahlawan untuk menjadi bagian dari pemberantasan pungli. 

Menurutnya, warga merupakan bagian dari pembangunan dan menjadikan kota ini menjadi lebih baik lagi. 

“Disamping ada intelijen dari pemkot, kami juga mengajak masyarakat, ayo kita bersama-sama berantas jika menemukan oknum pungli,” sampainya.

Bukan hanya pada jukir liar, Ia mengingatkan, oknum pungli juga bisa terjadi di lingkungan RT/RW. 

Di lingkungan tersebut tidak menutup kemungkinan juga bisa terjadi aksi pungli, dengan berbagai modus.

“Saya juga menyampaikan kepada seluruh RT/RW dan LPMK untuk menjaga marwahnya, karena panjenengan semua itu dipilih oleh warga. Semua aturannya itu sudah tertulis di perwali, yang sampai sekarang disosialisasikan oleh lurah dan camat,” pungkasnya.

Tangani Stunting, Kecamatan Semampir Terangkan Program Bantingan


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Selain intervensi menggunakan APBD, penanganan stunting di wilayah Kecamatan Semampir Surabaya juga menerapkan program bantingan. 

Program yang diinisiasinya sejak pertengahan bulan Oktober 2022 tersebut, terbukti dapat menurunkan kasus bayi stunting.

"Awal saya masuk Oktober 2022 (jadi Camat Semampir), itu ada 77 balita stunting. Alhamdulillah, sekarang tinggal 63 anak. Selain intervensi pemkot, kita juga menerapkan program bantingan untuk penanganan stunting," kata Camat Semampir, M Yunus, Sabtu (4/2).

Yunus lantas menjelaskan program bantingan yang diinisiasinya tersebut. 

Program ini berupa urunan swadaya dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah Kecamatan Semampir. 

Uang urunan yang terkumpul lantas dibelikan untuk menambah kebutuhan gizi balita stunting setiap bulan.

"Kita swadaya, seikhlasnya urunan untuk program bantingan ini. Kita (ASN) ini kan sudah berlebih, jadi kalau kita ingin berbagi apa salahnya. Kita juga tidak memaksa ASN untuk ikut (program bantingan), tapi atas dasar kemauan dan keikhlasan mereka sendiri," tuturnya.

Mantan Camat Sawahan Surabaya ini menambahkan, dari program bantingan tersebut, dalam sebulan bisa terkumpul sekitar Rp4 juta. 

Lantas uang yang terkumpul ini kemudian dibelikan susu, makanan bergizi atau vitamin untuk kebutuhan balita stunting di wilayahnya.

"Satu bulan bisa terkumpul Rp4 juta, kan lumayan. Kita juga koordinasi dengan Puskesmas untuk menentukan apa saja kebutuhan masing-masing balita stunting. Karena setiap anak itu bisa beda kebutuhannya, misal jenis susu atau vitaminnya," pungkasnya. 

Tanggapi Kabar Penculikan Anak, Wali Kota Eri Tegaskan Hoaks


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Akhir-akhir ini muncul fenomena terkait dengan kabar tentang penculikan anak. Di Kota Surabaya, Jawa Timur sendiri, kabar tentang penculikan anak sekolah diketahui tak hanya beredar melalui media sosial tapi juga grup WhatsApp.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan bahwa kabar yang beredar terkait penculikan anak di Kota Pahlawan adalah hoaks. 

Sebelumnya, ia mengaku telah melakukan pengecekan langsung ke pihak sekolah terkait kabar tersebut.

"Pak Kapolda juga sudah menyampaikan bahwa isu itu di Jatim adalah hoaks. Kemarin memang ada (kabar penculikan) anak di sekolah, tak cek nggak (tidak) ada," kata Wali Kota Eri, Sabtu (4/2).

Menurut dia, kabar tentang penculikan anak sama halnya dengan isu mengenai  geng motor yang diunggah ulang. 

Meski tak diketahui pasti kapan itu dibuat, namun video atau foto yang beredar di medsos atau grup whatsApp, dipastikan sudah lama.

"Ini sama dengan geng motor, sudah tidak ada, dibilang ada, video lama diputar. Akhirnya Pak Kapolres turun (mengecek) yang membuat video siapa, video tahun berapa, kan tahu semua. Sama seperti Pak Kapolda kemarin menyampaikan bahwa terkait ini (penculikan anak) adalah hoaks di Jawa Timur," Wali Kota Eri Cahyadi.

Oleh sebabnya, Wali Kota Eri mengimbau kepada masyarakat, khususnya orang tua agar tetap tenang ketika mendapatkan kabar tentang penculikan anak. 

Meski kabar itu dipastikan hoaks, ia juga meminta masyarakat agar waspada.

"Makanya bapak ibu harus tenang hatinya. Kedua, tidak boleh jumawa, pastikan anaknya yang menjemput (sekolah) siapa," pesannya.

Baginya, selain dari pihak sekolah, peran para orang tua dalam menjaga sang buah hati juga penting. 

Seperti di antaranya ketika anak SD pulang sekolah, maka harus dipastikan siapa yang akan menjemput. 

Apakah itu dari orang tua, pihak keluarga atau orang yang dapat dipercaya.

"Kalau (anak) pulang sekolah jangan dilepas begitu saja. Kalau orang tuanya bekerja, pasti ada orang yang dipercaya untuk menjemput, (misal) becak yang menjadi langganan, mungkin begitu, atau siapa itu. Ayo jaga bersama-sama," tuturnya.

Ia menyatakan, sebelumnya Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya telah mengimbau para orang tua agar dapat memastikan siapa yang menjemput anaknya. 

Meski begitu, tidak semua orang tua sanggup menjemput anaknya dikarenakan bekerja.

"Di sekolah sudah mengatakan, tapi tidak semua orang tua bisa menjemput karena bekerja. Makanya ketika dia (orang tua) bekerja, siapa yang menjemput anaknya. Pamannya, ataukah tukang becak yang dipercaya," jelasnya.

Selain itu, Wali Kota Eri juga telah meminta Dispendik Surabaya agar ketika siswa belum dijemput orang tua, supaya dibiarkan dahulu di dalam kelas. 

Khususnya bagi para siswa yang masih berada di jenjang Sekolah Dasar (SD).

"Kemarin sudah saya sampaikan ke Dispendik, bisa tidak kalau kelasnya cukup, waktunya pulang, biarkan di dalam kelas dulu. Nanti kalau sudah ada yang menjemput baru dipulangkan. Kelas berapa sampai kelas berapa, untuk yang kecil-kecil. Kalau yang besar-besar sudah lebih mengerti," ungkap dia.

Wali Kota Eri menilai, bahwa orang yang membuat atau menyebar kabar penculikan anak sekolah ini disinyalir ingin membuat kegaduhan di tengah masyarakat. 

Walaupun demikian, ia kembali memastikan jika kabar yang beredar adalah hoaks.

"Karena ada yang laporan di sekolah (penculikan anak) ini, tapi tak cek juga nggak (tidak) ada. Berarti ada hoaks itu, berarti (ada orang) yang senangnya membuat ketidaktenangan atau gaduh," pungkasnya.

Cegah Pelajar Dibawah Umur Gunakan Kendaraan Bermotor, Pemkot Surabaya Sediakan 9 Bus Sekolah Gratis


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya berkomitmen penuh dalam menyediakan layanan dan fasilitas transportasi yang ramah, aman, dan nyaman bagi pelajar di Kota Surabaya. 

Salah satunya, melalui sembilan armada Bus Sekolah untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor bagi pelajar dibawah umur dan menekan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar.

Hal ini sebagai upaya dalam mendukung konsep Kota Layak Anak (KLA) untuk kesejahteraan dan perlindungan bagi anak-anak di Kota Pahlawan. 

Serta, turut mendukung program Save Our Student (SOS) guna mewujudkan keamanan, keselamatan, kelancaran lalu lintas, dan menekan terjadinya kasus kecelakaan yang melibatkan pelajar dibawah umur. 

Para pelajar di Kota Surabaya, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) bisa memanfaatkan layanan Bus Sekolah tanpa dipungut biaya atau gratis. 

Mereka bisa melakukan pendaftaran sebagai peserta Bus Sekolah di kantor Park and Ride Lantai 2, di Jalan Mayjend Sungkono No. 12 Kota Surabaya dengan membawa fotokopi Kartu Keluarga (KK), pas foto 4x6, fotokopi Kartu Pelajar untuk mendapatkan Kartu Bus Sekolah.

“Penyediaan angkutan transportasi bagi pelajar adalah Bus Sekolah. Dishub sudah menyediakan lima titik kumpul keberangkatan yang ada di Surabaya. Titik tersebut ada di setiap wilayah Surabaya menuju ke arah tengah kota di Jalan Wijaya Kusuma,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru, Sabtu (4/2).

Titik kumpul keberangkatan tersebut diantaranya, Kantor Kecamatan Rungkut, kantor Dishub Kota Surabaya, Kantor Kecamatan Tandes, Romokalisari, dan Tambak Sarioso. 

“Lalu dari Tambak Sarioso ke rusun dan akses keluarnya banyak pelajar disitu kemudian satu lagi dari Tambak Osowilangun ke arah tengah kota,” ujarnya.

Tundjung mengaku, penyediaan transportasi Bus Sekolah ini membantu memberikan kemudahan bagi orang tua untuk mengantarkan anaknya. 

Sehingga, bisa dipastikan mendapatkan pelayanan transportasi yang aman dan nyaman. Mulai dari rumah menuju sekolah maupun sebaliknya.

“Di dalam Bus Sekolah telah dilengkapi juga dengan mesin tapping, sudah disiapkan perantinya untuk mendeteksi itu, bisa termonitor bahwa para pelajar menaiki Bus atau tidak. Khawatirnya mengaku naik Bus ternyata tidak, karena biasanya untuk penumpang Bus Sekolah padatnya saat berangkat,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, penyediaan transportasi bagi pelajar di Kota Surabaya juga bertujuan untuk mencegah para pelajar menggunakan transportasi pribadi, karena masih kriteria usia menggunakan kendaraan bermotor belum memenuhi syarat. Sehingga Pemkot Surabaya menyediakan transportasi Bus Sekolah.

“Kami berupaya memberikan rasa aman kepada orang tua saat melepas anaknya untuk berangkat sekolah sendiri. Tentunya biasanya orang tua mengantar di titik keberangkatan untuk memastikan anaknya sekolah. Kami pun memastikan, data yang kami terhadap anak-anak yang selalu naik Bus Sekolah selalu ada,” jelasnya.

Lebih lanjut, terdapat sembilan armada Bus Sekolah yang dimanfaatkan sebagai layanan antar-jemput bagi para pelajar. 

Mereka bisa menikmati layanan tersebut mulai pukul 05.30 WIB untuk jam keberangkatan dan pukul 15.30 WIB untuk jam penjemputan. 

Serta, satu armada Bus Sekolah bisa menampung 25 pelajar. “Di tahun ini kami juga berencana menambah lima armada Bus Sekolah lagi agar bisa menjangkau rute yang lainnya,” imbuhnya.

Dengan adanya layanan transportasi Bus Sekolah, Tundjung mengajak para pelajar di Kota Surabaya untuk memanfaatkan layanan tersebut. 

Selain itu, para pelajar juga bisa saling berinteraksi dengan pelajar sekolah lainnya. Harapannya, bisa mengajarkan siswa untuk belajar menjalin komunikasi yang baik.

“Naik Bus Sekolah itu keren loh, jadi jangan dikira yang keren hanya naik motor atau mobil pribadi. Naik Bus Sekolah lebih keren, karena keselamatannya lebih terjaga. Para siswa juga bisa saling berkomunikasi antar sekolah lainnya, jadi terjalin interaksi antar pelajar untuk berdiskusi,” ajaknya.

Terpisah, Shofi Salsabila Putri, siswa SMA Negeri 2 Kota Surabaya ini mengaku telah memanfaatkan layanan Bus Sekolah milik Pemkot Surabaya sejak awal semester. 

Sebab, jarak antar rumah dan sekolahnya cukup jauh, maka ia memilih memanfaatkan Bus Sekolah dengan jam keberangkatan dan penjemputan yang tepat waktu.

“Senang sekali dengan fasilitas Bus Sekolah karena sangat membantu para pelajar yang rumahnya jauh dari sekolah. Kebetulan rumah saya jauh dari sekolah, jadi sangat membantu. Yang bikin asik, karena driver ramah dan Bus juga aman. Ada absen juga untuk pelajar dan saya bisa bertemu teman-teman baru dari sekolah lainnya,” kata siswa kelas X ini.

Karenanya, ia mengajak para pelajar lainnya di Kota Pahlawan untuk bisa memanfaatkan fasilitas transportasi milik Pemkot Surabaya itu. 

“Buat teman-teman yang bingung untuk berangkat dan pulang sekolah atau yang orang tuanya sibuk dan rumahnya jauh dari sekolah, bisa ikut bergabung untuk naik Bus Sekolah yang disediakan oleh Pemkot Surabaya dan ini gratis,” ajaknya.

Sama seperti Shofi, pelajar lainnya juga mengaku hal yang sama. Seperti Neysiela Azaria dan Viola Mega Nada pelajar SMA Negeri 5 Kota Surabaya. 

Keduanya menikmati layanan transportasi Bus Sekolah karena jarak antara rumah dan sekolah yang jauh, serta merasa lebih aman saat berangkat dan pulang sekolah.

“Naik Bus Sekolah itu seru dan bisa punya banyak teman baru dari sekolah lainnya. Juga membantu bagi yang rumahnya yang jauh dari sekolah. Jadi teman-teman, ayo mencoba Bus Sekolah, dijamin seru karena temannya asik-asik dan bapak drivernya sangat ramah,” kata Neysiela.