Selasa, 28 Februari 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pangkoarmada II Laksda TNI Maman Firmansyah yang diwakili oleh Ir Koarmada II Laksma TNI Eriyawan, S.E., M.A., memimpin Briefing Akhir Pelatihan Kesatuan Persiapan Pengambilan Kapal (KPPK) Cawak dua unit MCMV (KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732) yang diikuti 106 personel Koarmada II , bertempat di Gedung Mandalika Kolat Koarmada II. Selasa (28/2).

Dalam sambutan Pangkoarmada II yang dibacakan oleh Ir Koarmada II menyampaikan bahwa TNI AL memiliki tugas Operasi yang meliputi Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP), dalam menjalankan tugas tersebut TNI AL harus senantiasa konsisten dalam penyiapan prajurit beserta alutsistanya.

Kehadiran Kapal MCMV KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 yang memiliki kemampuan sebagai kapal penyapu ranjau tentunya akan menambah kekuatan TNI AL untuk menyediakan KRI yang mampu mendukung suatu operasi laut sesuai fungsi pokok dan fungsi tambahan secara optimal sebagai kapal penyapu ranjau," terangnya.

Ir Koarmada II juga menambahkan "dengan selesainya pelatihan ini, akan semakin meningkatkan pemahaman dan profesionalisme calon pengawak KRI dalam mempelajari dan menguasai prosedur pengoperasian peralatan yang ada di KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732.

 "Untuk itu saya tekankan kepada seluruh prajurit, agar menyusun dan membuat standar operasi serta prosedur dalam pengawakan KRI ini, agar kedepannya tidak terjadi kesalahan yang dapat merugikan diri sendiri maupun peralatan yang diawaki," pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima penghargaan Adipura Kencana 2022 kategori Kota Metropolitan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI di Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Kantor Kementerian LHK, Jakarta, Selasa (28/2).

Penghargaan Adipura Kencana ini bukan yang pertama bagi Surabaya, namun sudah yang ketujuh kalinya diterima oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Seusai menerima penghargaan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan banyak terima kasih kepada masyarakat telah konsisten dalam menjaga kebersihan lingkungan. 

"Adipura Kencana ini saya apresiasikan untuk warga Kota Surabaya, dan teman-teman penyapu jalan. Itu semua karena mereka dan Surabaya Bergerak yang sudah sangat luar biasa," kata Wali Kota Eri.

Menurut Wali Kota Eri, penghargaan Adipura Kencana 2022 Kategori Kota Metropolitan ini bukan untuk Pemerintah Kota (Pemkot), akan tetapi untuk warga Surabaya yang telah mau bergotong royong, menjaga, dan guyub rukun dalam  membersihkan lingkungan. 

"Saya bawa kirab itu ingin menunjukkan, Iki loh (ini loh) warga Surabaya, terima kasih atas guyub rukunnya menjaga kota ini, ayo dipertahankan gotong royongnya," ujar Wali Kota Eri Cahyadi.

Wali Kota Eri mengungkapkan, penghargaan Adipura Kencana sempat terhenti beberapa tahun lalu akibat pandemi Covid-19. 

Walaupun penghargaan itu sempat terhenti, warga Kota Surabaya tetap konsisten menjaga kebersihan lingkungan bersama. 

"Apalagi sekarang ada Surabaya Bergerak. Setelah Covid-19, kalau ada yang bilang Surabaya sekarang nggak bersih ya, buktinya tidak. Dengan Surabaya Bergerak, warga saling bergotong royong dan kerja bakti, sehingga penghargaan ini saya dedikasikan untuk warga Surabaya," ungkapnya.

KLHK RI menilai Kota Surabaya berhasil dalam pengelolaan sampah, dan ruang terbuka hijau (RTH) dalam mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang bersih, teduh, dan berkelanjutan. 

Sehingga Surabaya berhasil meraih penghargaan Adipura Kencana tahun 2022. 

Setelah menerima penghargaan ini, rencananya Pemkot Surabaya akan menggelar arak-arakan penghargaan Adipura Kencana ini dari Bandara Internasional Juanda hingga ke Balai Kota Surabaya. 

Dalam arak-arakan tersebut, tidak hanya piagam Adipura Kencana 2022 saja, tetapi juga ada juga penghargaan Adiwiyata Mandiri, Adiwiyata Nasional, Nirwasita Tantra, dan ada pula penghargaan Proklim yang didapatkan oleh masyarakat dan sekolah dari KLHK RI. Kemudian, di Balai Kota Surabaya juga ada apresiasi untuk tim pasukan kuning Kota Surabaya. 

“Jadi, nanti ada anak-anak SD-SMP yang menerima penghargaan Adiwiyata, setelah itu ada penghargaan Proklim yang diraih oleh warga perkampungan, setelah itu ada Nirwasita Tantra untuk semua warga yang mendapatkan penghargaan. Sekali lagi, ini sebagai bentuk apresiasi kepada warga, penghargaan bukan suatu tujuan utama, akan tetapi guyub rukunnya warga Kota Surabaya yang harus kita jaga,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pangkoarmada II Laksda TNI Maman Firmansyah yang diwakili oleh Danguspurla Koarmada II Laksma TNI Edi Haryanto, S.E., menghadiri acara “Cangkrukan” Bersama Menkopolhukam, bertempat di Ballroom Hotel Westin Surabaya. Selasa (28/2).

Pada agenda tersebut membahas tentang persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 mendatang agar berjalan dengan tertib, aman, lancar sesuai dengan aturan yang ada.

Melalui sambutannya, Menkopolhukam Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U., M.I.P., menyampaikan bahwa Pemilu akan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, tertib dan sesuai undang-undang.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sudah delapan hari 50 anak hebat Surabaya mengikuti Sekolah Kebangsaan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di Lanudal Juanda, mulai 21-28 Februari 2023. 

Akhirnya, hari ini, Selasa (28/2/2023), Sekolah Kebangsaan untuk angkatan pertama itu ditutup langsung oleh Komandan Lanudal Juanda Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo. 

Penutupan itu diwarnai isak tangis dari para orang tua siswa, para siswa, dan sejumlah undangan yang hadir.

Penutupan itu diawali dengan upacara resmi. Setelah itu, para siswa Sekolah Kebangsaan yang mukanya sudah dipoles warna hitam dan hijau layaknya militer itu unjuk kebolehannya selama menempuh pendidikan, mulai dari baris berbaris hingga yel-yel. 

Kemudian, para siswa itu diminta berbaris dengan berjarak, lalu pihak orang tua atau wali diminta untuk menemui dan mencari anak-anaknya yang sudah berbaris itu. Saat itulah suasana langsung berubah haru, isak tangis dari seorang ibu dan anak pecah.

Seusai acara, Komandan Lanudal Juanda Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo menjelaskan bahwa selama delapan hari ini, anak-anak hebat Surabaya itu sudah digembleng mental dan karakternya, mulai dari bangun pagi sekitar pukul 04.30 WIB yang dilanjutkan dengan Shalat Subuh berjamaah, mandi, sarapan, menerima materi-materi dan berbagai macam kegiatan lainnya, hingga akhirnya istirahat malam dengan disiplin.

“Kemudian kami juga memberikan relaksasi juga sehingga pikiran mereka tidak seperti dulu lagi. Berbagai aktivitas itu dilakukan secara disiplin selama delapan hari ini, dan tadi malam juga ada kegiatan mulai dari jam 01.00 WIB hingga pagi dan alhamdulillah mereka lulus semuanya,” kata Komandan Lanudal Juanda.

Oleh karena itu, ia berharap berbagai pelajaran yang telah diterima adik-adik siswa Sekolah Kebangsaan itu bisa diaplikasikan juga di lingkungan mereka masing-masing, mulai di lingkungan keluarga hingga di sekolahnya. 

Selain itu, ia juga berharap pendidikan semacam ini tidak putus sampai di sini saja, karena berbagai pelajaran yang telah diterima selama berada di Sekolah Kebangsaan ini hanyalah dasar, sehingga ke depannya harus lebih diperdalam lagi. 

“Yang terpenting mereka ini harus memiliki jiwa kebangsaan yang sangat tinggi,” tegasnya.

Di samping itu, ia juga meminta kepada para orang tua untuk tidak khawatir jika anaknya ikut Sekolah Kebangsaan yang diinisiasi oleh Pemkot Surabaya ini. Sebab, ini program yang sangat luar biasa yang dilatih langsung oleh militer dan belum pernah ada sebelumnya. 

“Saya belum pernah dengar sebelumnya, selama saya tugas di Surabaya sejak 1992, saya belum pernah dengar Sekolah Kebangsaan semacam ini yang mendidik pribadi (anak-anak) untuk menjadi generasi muda yang berwawasan kebangsaan,” katanya.

Makanya, ia pun memastikan Lanudal Juanda siap support 1000 persen apabila Sekolah Kebangsaan ini akan terus dilanjutkan ke depannya oleh Pemkot Surabaya. Sebab, berdasarkan keinginan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Sekolah Kebangsaan ini akan terus dilanjutkan. 

“Saya support 1000 persen, bukan hanya 100 persen, karena saya juga bangga adik-adik ini bisa berubah dan itu juga tanggungjawab kita selaku militer,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christianto memastikan bahwa setelah anak-anak ini pulang dari Sekolah Kebangsaan, mereka tidak akan dilepaskan begitu saja. Namun, mereka akan terus dipantau aktivitasnya, baik ketika di sekolah maupun di rumah. 

“Nanti secara rutin juga akan saya kumpulkan untuk kopi darat, kita akan terus tingkatkan ilmu dan kemampuan mereka untuk memperkuat bahwa mereka ini adalah anak-anak generasi muda pemimpin bangsa,” kata Eddy seusai mengikuti upacara penutupan Sekolah Kebangsaan.

Ia juga mengaku sangat terharu dan bangga karena Sekolah Kebangsaan yang baru digelar ini bisa berhasil mendidik karakter anak hebat Surabaya. 

Buktinya, saat ini mereka sudah semakin tanggung jawab, semakin disiplin dan sangat percaya diri. 

“Padahal waktu pembukaan, mereka belum tahu baris berbaris dan kalau diajak yel-yel masih kacau balau dan malu-malu, tapi sekarang mereka sudah tampil luar biasa, percaya dirinya tumbuh, mereka betul-betul berani dan atraktif, makanya saya tadi juga ikut nangis terharu,” katanya.

Menurut Eddy, sesuai dengan keinginan Wali Kota Eri, mereka yang sudah lulus di Sekolah Kebangsaan ini akan menjadi duta kebangsaan yang akan terus menyebarkan virus-virus nasionalisme, virus-virus cinta NKRI dan menjadi anak-anak Pancasila, dan tujuan akhirnya menjadi anak-anak yang sukses.

Melihat keberhasilan Sekolah Kebangsaan di angkatan pertama ini, Eddy memastikan Sekolah Kebangsaan ini akan terus dilanjutkan bersama dengan Lanudal Juanda. 

Bahkan, saat ini sudah disiapkan delapan angkatan yang akan mengikuti Sekolah Kebangsaan lagi ke depannya. 

“Insyaallah nanti setelah bulan April kita mulai lagi. Nanti tidak hanya diikuti oleh pelajar Surabaya, tapi juga para pejabat pemkot,” tegasnya.

Rita Ismawati, salah satu orang tua yang anaknya ikut serta dalam Sekolah Kebangsaan itu mengaku sangat senang dan bangga kepada anaknya setelah mengikuti Sekolah Kebangsaan itu. 

Bagi dia, ini program yang sangat bagus karena ternyata dia melihat sepintas anaknya berubah secara signifikan, mulai semakin patuh, rasa percaya dirinya semakin tinggi, dan sangat disiplin.

“Tentu saya sebagai orang tua sangat senang dan bangga kepada anak-anak kami. Makanya saya tadi sampai tidak bisa menahan air mata ketika anak saya sudah dinyatakan lulus. Itu tangis antara senang dan terharu karena perubahan anak yang signifikan, apalagi kita sudah melepas anak 8 hari dengan sebuah keyakinan bahwa dia sedang berjuang untuk menempa dirinya menjadi lebih baik lagi ke depannya,” katanya.

Oleh karena itu, ia menyampaikan terimakasih banyak kepada Wali Kota Eri dan jajaran Pemkot Surabaya serta kepada pihak Lanudal Juanda, terutama para pelatih yang telah mendidik anaknya sampai berubah secara signifikan. 

“Terimakasih Bapak-Ibu, alhamdulillah anak saya sudah berubah signifikan, sebagai orang tua saya sangat senang sekali dan bangga, sekali lagi terimakasih banyak,” katanya sambil menahan air matanya yang hampir jatuh.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Guna meningkatkan kemampuan Prajurit Satfib Koarmada II dalam melaksanakan Pemanduan Gelombang Pasukan Pendarat pada Operasi Amfibi, Satuan kapal Amfibi Koarmada II melaksanakan Latihan Binopslat Satuan yaitu Latihan Pandu Gelombang Satfib Koarmada II yang dipimpin langsung oleh Dansatfib Koarmada II Kolonel Laut (P) Lukman Kharish , S.T., M.Han., bertempat di Ruang Rapat Mako Satfib.

Pada kesempatan tersebut, Dansatfib Koarmada II menyampaikan dengan diadakannya latihan ini dapat memberikan gambaran dan pengetahuan tentang Pandu Gelombang pada Prajurit Satfib serta meningkatkan kemampuan bagi Prajurit Divisi Pantai.

“Selain itu, latihan ini bertujuan agar peserta latihan dapat mengerti dan memahami tugas dan tanggung jawab sebagai Pandu Gelombang dan pengendalian Sarana Pendarat Pasukan (SPP) pada GKK Lintas Permukaan,” ujarnya, Selasa (28/2).

Latihan pandu gelombang tersebut diikuti oleh seluruh Prajurit  Satfib Koarmada II dan berlangsung selama lima hari sejak tanggal 21 s.d. 27 Februari 2023,  yang dilaksanakan di tiga tempat yakni di Satfib Koarmada II, Divisi Pantai dan Kolam Basin Koarmada II.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Terhitung pada Minggu, 26 Februari 2023, Eri Cahyadi-Armuji, telah dua tahun memimpin Kota Surabaya. 

Ini setelah keduanya secara resmi dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya pada Rabu, 26 Februari 2021. 

Meski baru 24 bulan memimpin Surabaya, namun sudah banyak prestasi yang ditorehkan, baik di tingkat provinsi maupun nasional.

Satu di antaranya prestasi yang ditorehkan Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji adalah terkait dengan penilaian Indeks Reformasi Birokrasi. 

Dimana pada tahun 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sukses meningkatkan kategori Indeks Reformasi Birokrasi dari BB (Baik) menjadi A (Sangat Baik).

Wali Kota Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa reformasi birokrasi ini bagaimana memutus mata rantai sehingga pelayanan publik menjadi lebih cepat. 

Untuk mencapai hal tersebut, ia pun meminta jajarannya agar berani mengambil keputusan dan menjadi orang yang solutif.

"Sehingga di situlah saya meminta kepada seluruh jajaran Pemkot Surabaya untuk berani mengambil sebuah keputusan, berani tatap muka dengan orang untuk memberikan solusi," kata Wali Kota Eri, Selasa (28/2).

Wali Kota Eri juga menyampaikan, untuk mencapai reformasi birokrasi, maka hal yang utama adalah perbaikan dulu dari sisi internal. 

Misalnya dari hal kecil, ia melarang keras jajarannya menggunakan sandal dan bermain handphone ketika melayani masyarakat.

"Misal melayani masyarakat pakai sandal jepit. Itu menunjukkan bahwa dia tidak bisa menghargai dirinya, bagaimana dia bisa menghargai orang lain," tuturnya.

Tak hanya persoalan kecil yang menjadi perhatian serius Wali Kota Eri. 

Bahkan, untuk memangkas reformasi birokrasi, setiap laporan pekerjaan seluruh jajaran pemkot dilakukan secara elektronik. 

Dengan demikian, secara realtime, ia bisa memantau langsung progres pekerjaan tersebut. 

"Karena itulah saya minta semua laporan di pemkot itu berbasis elektronik," ujarnya.

Lebih jauh lagi, Wali Kota Eri juga meminta jajarannya di tingkat kelurahan dan kecamatan supaya membuka layanan publik di Balai RW. 

Langkah ini dilakukannya sebagai upaya memangkas reformasi birokrasi dan mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat.

Sementara sebagai bentuk keterbukaan informasi publik, Wali Kota Eri meminta seluruh nomor pejabat Pemkot Surabaya disampaikan ke publik. 

Keputusan itu dilakukannya agar para pejabat di lingkup pemkot juga lebih dekat dengan masyarakatnya.

"Sekarang kapan dalam sejarah seluruh nomor telepon pejabat dimasukan ke website dan media sosial. Sehingga orang tahu semua, kalau tidak di Surabaya," ungkapnya.

"Karena pemimpin harus berani menghadapi masyarakatnya, kalau dia takut, maka jangan jadi pejabat. Karena kalau ada warga mengeluh, terus ke siapa," sambungnya.

Baginya, pondasi yang kuat untuk birokrasi itu yang akan bisa mensejahterakan umat. 

Maka dari itu, ia menegaskan, seluruh pejabat struktural sampai wali kota, harus solutif dan berani bertanggung jawab pada setiap apa yang dikerjakan. 

"Dan perubahan-perubahan itu harus dilakukan dulu dari dalam (internal) reformasi birokrasi," terangnya.

Selain menjadi pejabat yang solutif, Wali Kota Eri menyebut, anggaran setiap Perangkat Daerah (PD), mulai dinas, kecamatan hingga kelurahan juga harus berdampak pada pengentasan kemiskinan dan pengangguran. 

Setiap periodik, ia pun meminta seluruh PD menyampaikan paparan berapa jumlah warga miskin yang sudah berhasil dientaskan lewat anggaran yang digunakan.

"Jadi saya minta paparan berapa ribu orang miskin, pengangguran, yang sudah dibebaskan dengan anggaran itu. Maka dengan anggaran itu bisa kelihatan di tahun 2022, berapa pengangguran yang lepas, miskin ekstrem yang sudah lepas," katanya.

Data satu tahun terakhir mencatat, jumlah warga miskin di Kota Surabaya turun drastis. Pada awal tahun 2022, jumlah warga miskin di Surabaya mencapai 1,3 juta jiwa. 

Sementara hingga akhir Desember 2022, jumlah warga miskin turun menjadi 219.427 jiwa atau 75.069 KK.

"Maka tahun 2023 ini, 75 ribu KK saya minta sudah kerja semuanya. Dengan model padat karya dan sebagainya. Sehingga anggaran ini benar-benar tepat sasaran," tegasnya.

Menurut dia, dalam setiap tahun, pemerintah selalu menyampaikan besaran anggaran untuk intervensi kemiskinan dan pengangguran. 

Namun demikian, berapa banyak jumlah warga miskin yang berhasil dientaskan melalui anggaran itu tak disampaikan.

"Nah, data-data itu yang saya minta dan Alhamdulillah di tahun 2022, (warga miskin) sudah bisa turun drastis. Berarti di tahun 2023, kemiskinan ekstrem harus nol, stunting harus nol. Ini yang saya minta sehingga anggaran itu benar-benar tepat, tidak hanya menganggarkan," ungkapnya.

Selama ini, ia juga menekankan kepada jajarannya agar berani bertanggung jawab terhadap setiap anggaran yang digunakan. 

Tak sekadar berkaitan dengan penggunaan anggaran, melainkan juga berapa banyak jumlah warga miskin yang telah mendapatkan manfaat dari anggaran tersebut.

"Jadi teman-teman harus diedukasi, harus bertanggung jawab terhadap anggarannya. Sehingga bisa memaparkan berapa banyak orang miskin dan pengangguran yang sudah terselesaikan dari anggaran yang sudah kita sahkan," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Babinsa dan Bhabinkamtibmas di Desa Menganti, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur bersinergi membagikan bantuan terhadap warga terdampak banjir.

Banjir itu, diakibatkan curah hujan yang terjadi di Lamongan selama beberapa hari. Akibatnya, warga dipindahkan ke lokasi pengungsian yang sudah disediakan.

“Kurang lebih, ada 100 rumah warga yang terdampak banjir di Desa Menganti,” ujar Pj Danramil Glagah, Lettu Inf Sugeng. Selasa (28/02/2023) siang.

Sugeng menambahkan, bantuan yang disalurkan itu ditujukan agar bisa mengurangi beban warga terdampak banjir. Tentunya, bantuan itu berupa sembako dan pakaian layak pakai.

“Setidaknya, bantuan ini bisa meringankan beban warga yang saat ini berada di tempat pengungsian,” bebernya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Surabaya menggelar talkshow Mendongeng dan Menulis Bersama 1000 Bunda Paud, di Gedung Empier Palace, Senin (27/2). 

Tujuan digelarnya acara ini, adalah untuk meningkatkan tumbuh kembang dan menstimulasi bahasa pada anak-anak. 

Dalam acara tersebut, turut menghadirkan narasumber, diantaranya Bunda Literasi Surabaya, Rini Indriyani, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, Kukuh Yudha Karnanta, Hypnotic Story Teller, Kartikanita Widyasari, dan Penulis Buku Anak dari Ideokids, Solikhatul Fatonah Kurniawati. 

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya, Mia Santi Dewi mengatakan, dongeng merupakan salah satu kegiatan penting untuk anak. 

Selain bermanfaat positif pada pertumbuhan anak, dongeng juga bisa membantu pengembangan moral, sensorik kognitif, melatih empati, menumbuhkan kreativitas, imajinasi dan memperkuat ikatan sosial dan keluarga. 

“Dengan acara ini kami berharap, mendongeng bisa menjadi salah satu cara yang menyenangkan untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama dalam menstimulasi keterampilan bahasa dan sebagainya,” kata Mia.

Selain itu, Mia berharap mendongeng bisa menjadi salah satu cara yang menyenangkan dalam mendukung tumbuh kembang anak. 

Selain itu, juga bisa dijadikan media sekaligus meningkatkan minat literasi pada anak-anak di Kota Surabaya. 

Mia menambahkan, dalam talks show kali ini juga mengajak para Bunda Paud untuk membuat video dan menulis dongeng, untuk mendorong serta meningkatkan kreativitas berliterasi. 

"Dari 1000 Bunda Paud yang mengirimkan karyanya, akan diambil 50 karya terbaik. Kemudian tulisan dongeng akan kami jadikan buku, kemudian yang video, akan dikompilasikan menjadi satu," ujarnya. 

Sebelum ribuan Bunda Paud yang hadir mengirimkan karya tulis dan video dongeng, Bunda Literasi Surabaya, Rini Indriyani membeberkan tips jitu berliterasi. 

Menurut Rini, setiap orang memiliki kemampuan dasar untuk berliterasi. 

“Semua orang itu sebenarnya punya potensi untuk berliterasi, hanya saja tinggal bagaimana kita itu bisa mengembangkan, dan memanajemen kemampuan dasar itu untuk bisa lebih maksimal,” beber Rini. 

Ketika kemampuan literasi itu dilatih, Rini melanjutkan, maka secara otomatis akan memiliki kemampuan mendongeng yang baik. 

Bahkan, ia menyebutkan, kemampuan berliterasi itu juga dimiliki setiap orang sejak berada dalam kandungan. 

Oleh karena itu, ia meminta kepada setiap orang tua untuk tidak lupa berliterasi, walaupun anak masih berada di dalam kandungan. 

Dengan berliterasi, secara otomatis akan melatih motorik anak sejak dini. 

“Makanya kenapa ibu hamil harus mendengarkan Al-Quran bagi yang muslim, atau mendengarkan mozaik, sehingga motoriknya terasah. Karena memang pada usia bulan tertentu, bayi di dalam kandungan itu sudah bisa mendengar apa yang kita cerita atau baca,” tutur Rini

Di samping itu, Hypnotic Story Teller, Kartikanita Widyasari menjelaskan, sebelum mendongeng harus bisa memahami diri sendiri dan alur cerita. 

Tujuannya agar pesan yang ingin disampaikan dari dongeng itu tersampaikan pada anak-anak. 

“Jadi mendongeng itu sebenarnya mudah, seperti kita bercerita dengan teman sebaya. Namun dengan semangat dan ekspresi yang berbeda, menyesuaikan yang disukai oleh anak-anak,” jelas Kartikanita.

Yang paling penting, Kartikanita menambahkan, adalah memperhatikan materi dan cara penyampaian dongeng dengan cara kreatif. 

Tujuannya, agar penonton tidak merasa bosan, dan pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh anak-anak. 

“Sebisa mungkin para bunda ketika mendongeng itu menjiwai agar natural,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membangun kolaborasi bersama Forum Zakat (FOZ) Jawa Timur dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Kota Pahlawan. 

Langkah itu diawali dengan audiensi dan diskusi bersama di ruang sidang wali kota, Balai Kota Surabaya, Senin (27/2).

Audiensi bersama ini dipimpin langsung Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama para pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya. 

Sementara FOZ Jatim, diikuti oleh ketua bersama para pengurus dan perwakilan dari Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang tergabung di dalamnya.

Wali Kota Eri mengatakan, bahwa Pemkot Surabaya tak bisa bekerja sendiri dalam menuntaskan masalah kemiskinan dan pengangguran. Karenanya, ia meyakini, dengan sinergi bersama seluruh pihak, maka persoalan itu bisa diselesaikan.

"Sehingga dengan hadirnya FOZ Jatim, saya yakin bisa menambah kekuatan dalam menyelesaikan kemiskinan dan pengangguran di Surabaya," kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri menjelaskan, dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, selama ini pemkot tak hanya mengandalkan APBD Surabaya. 

Namun, upaya itu juga dilakukan oleh BAZNAS Surabaya melalui zakat yang dihimpun dari ASN (Aparatur Sipil Negara) pemkot.

"Di Surabaya, ASN kami gerakkan hatinya, sehingga mereka bayar zakat di awal bulan 2,5 persen bagi yang Islam dan Kristen per 10. Dan zakat itu yang digunakan kembali untuk menyelesaikan kemiskinan, pengangguran dan macam-macam," ungkapnya.

Tak hanya untuk menyelesaikan pengangguran dan kemiskinan, namun zakat yang dihimpun BAZNAS dari ASN juga digunakan pada bidang pendidikan hingga persoalan sosial lainnya. 

Misalnya, untuk menebus ijazah pelajar SMA sederajat hingga perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) dan pembangunan jamban.

Dalam audiensi itu, Wali Kota Eri menyatakan, bahwa Pemkot Surabaya siap bersinergi dengan FOZ. 

Bahkan, pihaknya juga siap berbagi data warga miskin dengan FOZ agar intervensi yang dilakukan tepat sasaran.

"Harapan saya FOZ Jatim bisa connect dengan pemerintah kota. Sehingga ada persamaan data dan ke depannya (berbagai persoalan) bisa terjawab," tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Forum Zakat (FOZ) Jatim, Kholaf Hibatulloh menyampaikan, bahwa ada sebanyak 61 lembaga zakat yang tergabung dalam FOZ Jawa Timur. 

Dari jumlah tersebut, ada yang berskala nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

"Nah, 33 nya (lembaga zakat) itu di Kota Surabaya. Sehingga secara penyaluran juga besarnya di Surabaya," kata Kholaf Hibatulloh.

Ia juga menerangkan, bahwa lembaga zakat yang tergabung dalam FOZ Jatim ini bergerak di lima sektor. 

Mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, dakwah, lingkungan dan sosial kemanusiaan.

"Yang paling terasa kemarin waktu Covid-19, kita ada sekitar 9000 anak yatim itu dikolaborasikan bersama. Penyalurannya juga cukup besar di Surabaya," kata Kholaf.

Maka dari itu, Kholaf menyatakan, bahwa FOZ Jatim siap mendukung dan berkolaborasi bersama pemkot dalam menyelesaikan persoalan kemiskinan. 

Termasuk di dalam membantu masyarakat agar memiliki rumah layak huni. 

"Layak huni tentu tidak hanya fisiknya, tetapi juga bagaimana orang di dalamnya. Sehingga program ini (diharapkan) bisa sustain untuk kita kolaborasikan," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Surabaya menggelar Forum Perangkat Daerah (PD), Senin (27/2). 

Forum yang digelar di kantor DP3A-PPKB, Jalan Kedungsari No.18 itu, turut melibatkan Forum Anak Surabaya (FAS).

Sekretaris Dinas DP3A-PPKB Kota Surabaya, Maulisa Nusiara mengungkapkan, alasan melibatkan FAS di dalam Forum PD kali ini adalah untuk mewujudkan Surabaya kota layak anak. 

Di dalam forum tersebut, ia menyebutkan, perwakilan dari FAS menyampaikan berbagai hal yang berikatan dengan layak anak. 

“Diantaranya yang disampaikan mengenai hak sipil dan kebebasan, soal lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif seperti tekanan yang diterima oleh anak dari orang tua,” sebut Maulisa.

Selain itu, lanjut Maulisa, FAS juga menyampaikan soal kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Surabaya. Maulisa menerangkan, mengenai kesehatan dan kesejahteraan anak, di Surabaya memiliki 63 puskesmas yang menyediakan pelayanan kesehatan serta psikolog yang siap memberikan pendampingan. 

Dengan adanya pelayanan itu, anak yang mengalami masalah di dalam keluarga, lingkungan atau akibat perilaku diri sendiri bisa berkonsultasi secara langsung. 

“Di sana (puskesmas) semua ada, ketika ada masalah mereka bisa berkonsultasi,” jelas Maulisa. 

Tak hanya itu, di kesempatan ini FAS juga menyampaikan soal fasilitas pendidikan dan pemanfaatan waktu luang, dan ruang berbudaya untuk anak di Surabaya. 

Maulisa menerangkan, anak-anak bisa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan lain sebagainya. 

Maulisa mengungkapkan, dari segi fasilitas pemkot juga memberikan fasilitas itu kepada anak-anak disabilitas hingga yang ada di dalam panti asuhan. 

“Kemudian, kami juga memberikan perlindungan dari kasus pornogafi dan pelecehan seksual pada anak. Semua PD hingga saat ini masih berjuang menangani permasalahan anak,” ungkapnya. 

Menurutnya, kota besar seperti Surabaya tidak dapat menghindari adanya fenomena pelecehan seksual pada anak. 

Namun, bukan berarti pemkot diam saja, dalam mengatasi fenomena itu, jajaran PD terus berupaya memberikan edukasi dan pendampingan agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan. 

Maulisa menambahkan, dalam mengatasi permasalahan pelecehan atau kekerasan terhadap anak sebisa mungkin selesai dalam waktu 1x24 jam. 

"Itu merupakan fenomena yang terjadi di kota besar, tetapi bagaimana caranya kita mengelola kemudian menyelesaikan masalah itu dengan integrasi dan stakeholder, secepat mungkin. Bahkan, dari kementerian dan pemerintah pusat juga memberikan atensi itu," tambahnya. 

Seperti yang dikatakan oleh Wali Kota Eri Cahyadi, Maulisa berharap, dengan adanya pendampingan tersebut, anak-anak di Surabaya ke depannya akan menjadi generasi penerus yang berakhlak mulia. 

Kelak akan melanjutkan sebagai pemimpin bangsa Indonesia dan khususnya di Kota Surabaya. 

“Saya harap anak-anak Surabaya bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak di kota lain di Indonesia. Selain menjadi anak yang sehat secara fisik, juga sehat lingkungan dan cara berpikirnya,” harapnya. 

Sementara itu, Fasilitator Forum Anak Surabaya (FAS) Zora Calista mengatakan, dengan adanya Forum PD maka bisa berkontribusi membangun kota, terutama menyuarakan hak anak. 

Zora melanjutkan, setiap ada forum diskusi seperti ini, bisa melibatkan FAS, demi terwujudnya Surabaya Kota Layak Anak. 

“Dengan seperti ini kami harap PD terkait juga bisa menerima dan mengimplementasikan hasil diskusi, bukan hanya sekadar dihadirkan, tapi usulan kami juga bisa untuk menyelesaikan masalah,” harap Zora. 

Zora berharap, pelayanan untuk anak di Surabaya semakin baik dan bisa menjadi kota yang benar-benar layak untuk anak-anak. 

“Kami berharap bukan hanya ada zero case soal masalah anak, akan tetapi juga program perlindungan perempuan dan anak bisa lebih baik lagi,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kasus pemukulan yang diduga pemicuanya perlakuan tidak senonoh dari pelapor di Restoran Bali Ocean Feast Kawasan Pelabuhan Benoa, Senin (30/1/), berujung damai.

Kasus yang ditangani Polsek Kawasan Pelabuhan Benoa, berakhir damai setelah terjadi mediasi antara pelapor dan terlapor di mako polisi sejak pukul 14.30 WITA, Senin (27/2) malam.

Petugas kepolisian melalui pendekatan restorative justice (RJ) menjembatani kedua belah pihak yang berperkara yakni BF dengan HK dan JL untuk berdamai meski sempat alot. 

Mereka akhirnya bersepakat damai untuk tidak melanjutkan perkara tersebut ke jalur hukum dan tidak ada lagi permusuhan di belakang hari.

"Semalam kedua belah pihak akhirnya sepakat berdamai setelah dilakukan mediasi dengan dijembatani kepolisian melalui pendekatan restorative justice," ujar E A Siregar, kuasa hukum BF, Selasa (28/2).

Lanjut Siregar, dalam pertemuan tersebut ada beberapa butir kesepakatan yang akhirnya membuat semua pihak menjadi saling memaafkan dan tidak ingin proses tersebut sampai ke ranah persidangan.

"Dengan sudah mencabut seluruh laporan ini, kami meminta pihak kepolisian untuk memberhentikan perkara tersebut. Karena para pihak sepakat untuk berdamai. Tadi malam juga langsung ditandatangani surat pernyataan oleh keduanya," sambungnya.

Dalam perdamaian itu, keduanya sudah merasa cukup dengan poin-poin yang tercantum dalam mediasi dan telah saling dimengerti oleh masing-masing pihak yang sedang berperkara.

"Jadi, sejak ditandatangani perjanjian tersebut, tidak ada lagi yang namanya musuh-musuhan, singgung-singgungan dan merasa dirugikan," tandas Siregar.

Sekadar diketahui, pemukulan yang dilakukan oleh BF terhadap HK dan JL ini bermula dari dugaan lontaran perkataan yang tidak sepantasnya dilakukan HK terhadap BX. 

Merasa emosi karena kakaknya, BX, dikatai ucapan tak pantas, BF kalap dan menghajar HK. Akibat perkelahian itu, JL terkena pukulan. HK pun melaporkan kasus tersebut melalui Laporan Polisi LP-B/1/II/2023/Polsek Kws Pelabuhan Benoa.

Senin, 27 Februari 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah memasuki tahun ketiga masa kepemimpinannya, sejak dilantik pada 26 Februari 2021 lalu. 

Selama dua tahun memimpin, telah banyak menorehkan keberhasilan, seperti dalam pemenuhan hak dasar kesehatan, pendidikan dan lapangan pekerjaan.

Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sekaligus peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam menuturkan, Eri Cahyadi telah berhasil menjadi sosok wali kota ideal, sesuai yang diinginkan masyarakat Surabaya. 

Untuk itu, Wali Kota Eri telah berhasil memenuhi sebagian besar ekspektasi masyarakat Surabaya.

"Menurut saya kepemimpinan Pak Eri Cahyadi sudah sangat bagus. Sudah bisa memenuhi ekspektasi masyarakat, dimana awal-awal dilantik ekspektasinya sangat tinggi. Pak Eri Cahyadi digadang-gadang kepemimpinannya bisa seperti Bu Risma. Dan menurut saya, Pak Eri Cahyadi bisa mewujudkannya," jelas Surokim, Senin (27/2).

Dia mengatakan, contoh ekspektasi masyarakat dalam layanan pemenuhan hak dasar menyangkut kesehatan, pendidikan dan gizi pemkot sudah bekerja keras dan sudah di atas ekspektasi.

Penyediaan layanan hak dasar tersebut mampu melahirkan banyak inovasi.

"Memang Covid-19 akhirnya ikut andil di dalam mempengaruhi capaian program-program, sehingga pada beberapa sektor belum terlihat maksimal. Khususnya dalam penyediaan lapangan usaha dan permodalan usaha kecil menengah. Tapi itu juga dihadapi daerah lain," katanya.

Upaya Pemkot Surabaya menekan angka stunting dan menyediaan makanan tambahan untuk manula, lanjutnya, telah berhasil memberi kepercayaan pada masyarakat bahwa pemerintah kota ada dan tidak alpa membersamai dan menyejahterakan masyarakat kota.

"Menurut saya capaian-capaian tersebut sudah lebih dari cukup," ungkapnya.

Terwujudnya eksepektasi ini, kata Surokim, terkonfirmasi dari hasil survei yang dilakukan SSC per Januari 2023 lalu. 

Dimana dalam penelitian tersebut menunjukkan kepuasan publik Surabaya terhadap kinerja wali kota Surabaya sebesar 79,6 persen, dan wakil wali kota Surabaya sebesar 73,3 persen.

Sementara yang menyatakan tidak puas terhadap kinerja wali kota sebesar 13,4 persen, dan wakil wali kota 19,7 persen. 

"Paling tidak itu sudah bisa mengambarkan bagaimana kinerja keduanya dalam memimpin Surabaya," katanya.

Ditanya apa keduanya sudah melaksanakan janji-janjinya selama kampanye, kata Surokim, yang menjawab sudah 68 persen,dan yang menjawab belum 25,4 persen. 

Adapun yang menjawab perkembangan Kota Surabaya selama di pimpin Eri-Armuji yang menjawab semakin baik 61,8 persen dan semakin buruk 4,2 persen dan yang menjawab sama saja 30,8 persen. 

"Jika melihat hasil survei ini, saya pikir wali kota dan wakil wali kota sudah bagus hingga saat ini. Tantangan ke depan menurut saya kian berat terutama dalam mempertahankan Surabaya hijau, dan peningkatan pelayanan hak dasar warga kota khususnya kesehatan, pendidikan dan lapangan usaha," pungkasnya.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive