Akhirnya, hari ini, Selasa (28/2/2023), Sekolah Kebangsaan untuk angkatan pertama itu ditutup langsung oleh Komandan Lanudal Juanda Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo.
Penutupan itu diwarnai isak tangis dari para orang tua siswa, para siswa, dan sejumlah undangan yang hadir.
Penutupan itu diawali dengan upacara resmi. Setelah itu, para siswa Sekolah Kebangsaan yang mukanya sudah dipoles warna hitam dan hijau layaknya militer itu unjuk kebolehannya selama menempuh pendidikan, mulai dari baris berbaris hingga yel-yel.
Kemudian, para siswa itu diminta berbaris dengan berjarak, lalu pihak orang tua atau wali diminta untuk menemui dan mencari anak-anaknya yang sudah berbaris itu. Saat itulah suasana langsung berubah haru, isak tangis dari seorang ibu dan anak pecah.
Seusai acara, Komandan Lanudal Juanda Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo menjelaskan bahwa selama delapan hari ini, anak-anak hebat Surabaya itu sudah digembleng mental dan karakternya, mulai dari bangun pagi sekitar pukul 04.30 WIB yang dilanjutkan dengan Shalat Subuh berjamaah, mandi, sarapan, menerima materi-materi dan berbagai macam kegiatan lainnya, hingga akhirnya istirahat malam dengan disiplin.
“Kemudian kami juga memberikan relaksasi juga sehingga pikiran mereka tidak seperti dulu lagi. Berbagai aktivitas itu dilakukan secara disiplin selama delapan hari ini, dan tadi malam juga ada kegiatan mulai dari jam 01.00 WIB hingga pagi dan alhamdulillah mereka lulus semuanya,” kata Komandan Lanudal Juanda.
Oleh karena itu, ia berharap berbagai pelajaran yang telah diterima adik-adik siswa Sekolah Kebangsaan itu bisa diaplikasikan juga di lingkungan mereka masing-masing, mulai di lingkungan keluarga hingga di sekolahnya.
Selain itu, ia juga berharap pendidikan semacam ini tidak putus sampai di sini saja, karena berbagai pelajaran yang telah diterima selama berada di Sekolah Kebangsaan ini hanyalah dasar, sehingga ke depannya harus lebih diperdalam lagi.
“Yang terpenting mereka ini harus memiliki jiwa kebangsaan yang sangat tinggi,” tegasnya.
Di samping itu, ia juga meminta kepada para orang tua untuk tidak khawatir jika anaknya ikut Sekolah Kebangsaan yang diinisiasi oleh Pemkot Surabaya ini. Sebab, ini program yang sangat luar biasa yang dilatih langsung oleh militer dan belum pernah ada sebelumnya.
“Saya belum pernah dengar sebelumnya, selama saya tugas di Surabaya sejak 1992, saya belum pernah dengar Sekolah Kebangsaan semacam ini yang mendidik pribadi (anak-anak) untuk menjadi generasi muda yang berwawasan kebangsaan,” katanya.
Makanya, ia pun memastikan Lanudal Juanda siap support 1000 persen apabila Sekolah Kebangsaan ini akan terus dilanjutkan ke depannya oleh Pemkot Surabaya. Sebab, berdasarkan keinginan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Sekolah Kebangsaan ini akan terus dilanjutkan.
“Saya support 1000 persen, bukan hanya 100 persen, karena saya juga bangga adik-adik ini bisa berubah dan itu juga tanggungjawab kita selaku militer,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christianto memastikan bahwa setelah anak-anak ini pulang dari Sekolah Kebangsaan, mereka tidak akan dilepaskan begitu saja. Namun, mereka akan terus dipantau aktivitasnya, baik ketika di sekolah maupun di rumah.
“Nanti secara rutin juga akan saya kumpulkan untuk kopi darat, kita akan terus tingkatkan ilmu dan kemampuan mereka untuk memperkuat bahwa mereka ini adalah anak-anak generasi muda pemimpin bangsa,” kata Eddy seusai mengikuti upacara penutupan Sekolah Kebangsaan.
Ia juga mengaku sangat terharu dan bangga karena Sekolah Kebangsaan yang baru digelar ini bisa berhasil mendidik karakter anak hebat Surabaya.
Buktinya, saat ini mereka sudah semakin tanggung jawab, semakin disiplin dan sangat percaya diri.
“Padahal waktu pembukaan, mereka belum tahu baris berbaris dan kalau diajak yel-yel masih kacau balau dan malu-malu, tapi sekarang mereka sudah tampil luar biasa, percaya dirinya tumbuh, mereka betul-betul berani dan atraktif, makanya saya tadi juga ikut nangis terharu,” katanya.
Menurut Eddy, sesuai dengan keinginan Wali Kota Eri, mereka yang sudah lulus di Sekolah Kebangsaan ini akan menjadi duta kebangsaan yang akan terus menyebarkan virus-virus nasionalisme, virus-virus cinta NKRI dan menjadi anak-anak Pancasila, dan tujuan akhirnya menjadi anak-anak yang sukses.
Melihat keberhasilan Sekolah Kebangsaan di angkatan pertama ini, Eddy memastikan Sekolah Kebangsaan ini akan terus dilanjutkan bersama dengan Lanudal Juanda.
Bahkan, saat ini sudah disiapkan delapan angkatan yang akan mengikuti Sekolah Kebangsaan lagi ke depannya.
“Insyaallah nanti setelah bulan April kita mulai lagi. Nanti tidak hanya diikuti oleh pelajar Surabaya, tapi juga para pejabat pemkot,” tegasnya.
Rita Ismawati, salah satu orang tua yang anaknya ikut serta dalam Sekolah Kebangsaan itu mengaku sangat senang dan bangga kepada anaknya setelah mengikuti Sekolah Kebangsaan itu.
Bagi dia, ini program yang sangat bagus karena ternyata dia melihat sepintas anaknya berubah secara signifikan, mulai semakin patuh, rasa percaya dirinya semakin tinggi, dan sangat disiplin.
“Tentu saya sebagai orang tua sangat senang dan bangga kepada anak-anak kami. Makanya saya tadi sampai tidak bisa menahan air mata ketika anak saya sudah dinyatakan lulus. Itu tangis antara senang dan terharu karena perubahan anak yang signifikan, apalagi kita sudah melepas anak 8 hari dengan sebuah keyakinan bahwa dia sedang berjuang untuk menempa dirinya menjadi lebih baik lagi ke depannya,” katanya.
Oleh karena itu, ia menyampaikan terimakasih banyak kepada Wali Kota Eri dan jajaran Pemkot Surabaya serta kepada pihak Lanudal Juanda, terutama para pelatih yang telah mendidik anaknya sampai berubah secara signifikan.
“Terimakasih Bapak-Ibu, alhamdulillah anak saya sudah berubah signifikan, sebagai orang tua saya sangat senang sekali dan bangga, sekali lagi terimakasih banyak,” katanya sambil menahan air matanya yang hampir jatuh.