Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Minggu, 12 Maret 2023

ICMI Dijamu Pemkot Surabaya Menyusuri Sungai Kalimas


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Setelah melakukan kegiatan leader camp, ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia) Jawa Timur (Jatim), mendapatkan jamuan dari Pemkot Surabaya. 

Jamuan itu berupa fasilitas untuk melakukan susur Sungai Kalimas pada Sabtu, 11 Maret 2023, mulai pukul 18.00-21.00 WIB.

Sebanyak 50 orang pengurus ICMI dari beberapa daerah di Jawa Timur, difasilitasi oleh bus pemkot. 

Mereka lalu diajak berkeliling Surabaya dan berakhir melakukan susur Sungai Kalimas.

Anjar perwakilan orda Kediri punya kesan bahwa Surabaya itu menakutkan, tidak aman dan berbagai cerita lain.

Setelah mendapatkan jamuan dan melihat Surabaya yang ramai, banyak anak dan orang dewasa bermain, bersantai di Taman Prestasi dan sepanjang perjalanan jalan Raya Darmo, Jalan Pemuda dan Taman Prestasi, kesannya kemudian berubah.

"Kesan saya tentang Surabaya berubah setelah saya melihat banyaknya anak dan orang dewasa bersantai dan bermain di fasilitas - fasilitas publik Surabaya," kata Anjar.

"Terima kasih Pak Wali Kota atas jamuannya dan fasilitasnya, sehingga kami yang selama sehari berkutat dengan ide dan gagasan di ICMI, bisa menikmati indahnya Surabaya," tambah Anjar.

Tampak juga penyair terkenal Zawawi Imron dalam rombongan. Dengan semangat ia ikut dalam kegiatan tour kota dan susur Sungai Kalimas.

"Alhamdulillah saya bisa bersama kawan-kawan ICMI menikmati kota Surabaya dan menikmati kuliner di Surabaya," ujar Zawawi.

Rombongan setelah melaksanakan susur sungai, kemudian diajak panitia Silakwil ICMI Jatim menikmati makan malam di sentra kuliner Ketabang Kali.

Sabtu, 11 Maret 2023

Atasi Permasalahan Anak di Kelurahan dan Kecamatan, Pemkot Surabaya Gelar Diskusi Bersama FAS


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen memenuhi Konvensi Hak Anak (KHA) melalui berbagai cara. 

Salah satunya adalah menggelar roadshow, sekaligus sosialisasi mengenai KHA bersama Forum Anak Surabaya (FAS), di Lantai 4 Gedung Siola, Sabtu (11/3).

Dalam sosialisasi itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB), mengajak perwakilan anggota FAS kelurahan dan kecamatan di Kota Surabaya untuk berdiskusi bersama. 

Selain berdiskusi, anggota FAS kelurahan dan kecamatan yang hadir, dipersilahkan untuk menyuarakan pendapat atau menyampaikan permasalahan anak yang terjadi di wilayahnya. 

Pengurus FAS Kota Surabaya, Giyo Fikri Haqiqi mengatakan, kegiatan ini dilakukan secara bergiliran, yang sebelum diikuti oleh perwakilan FAS dari kecamatan di wilayah Surabaya selatan, utara, pusat. 

Sedangkan di hari ini, dirinya mengajak perwakilan FAS dari wilayah Surabaya timur dan barat. 

"Kegiatan ini adalah untuk mendukung Surabaya kota layak anak. Karena indikator sebuah kota disebut layak anak adalah harus ada forum anak di kecamatan dan kelurahan, bahkan provinsi," kata Giyo.

Giyo menerangkan, dalam kegiatan ini para perwakilan FAS kelurahan dan kecamatan itu diminta untuk menuliskan permasalahan atau peristiwa apa saja yang pernah terjadi di wilayahnya. 

Setiap kelompok diminta membuat rumusan masalah, baik itu bentuk tulisan maupun grafis yang dituang dalam kertas karton. 

"Misal, di Kecamatan Sukomanunggal, nah mereka di kecamatan tersebut melihat kasus kekerasan atau tidak? Atau mengetahui permasalahan anak lainnya. Kalau ternyata mengetahui itu, mereka menuliskannya di kertas karton dengan metode aku lihat, aku tahu, dan aku akan," terangnya. 

Diyo berharap, dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, mereka menjadi tahu permasalahan apa yang terjadi dan melibatkan anak. 

Dengan begitu, mereka bisa menyampaikan pendapat, masukan serta saran kepada perangkat daerah (PD), lurah maupun camat di wilayahnya. 

"Kami (FAS) berharap kepada lurah dan camat dan ayah bunda di dinas bisa memberikan ruang untuk forum anak, baik itu soal perlindungan anak maupun dalam perencanaan pembangunan Kota Surabaya ke depannya," pungkasnya.

Pemkot Gelar Seminar Konvensi Hak Anak untuk Pengurus Rumah Ibadah se-Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Surabaya, menggelar seminar Konvensi Hak Anak (KHA), Sabtu (11/3).

Seminar yang digelar di ruang 4A, lantai 4 Gedung Siola, Jalan Tunjungan itu, diikuti oleh berbagai pengurus rumah ibadah se-Surabaya. 

Pada kesempatan itu, DP3A-PPKB Surabaya menghadirkan, Fasilitator Kota Layak Anak (KLA) Nanang Abdul Chanan, sebagai pemateri seminar KHA. 

Dalam seminar kali ini, Nanang menyampaikan berbagai hal mengenai KLA. Salah satunya, mengenai KHA di rumah ibadah. 

"Jadi hari ini ada pembelajaran dan bimbingan teknis. Seperti prinsip-prinsip, definisi dan pemahamanan ruang lingkup pada anak itu seperti apa,” kata Nanang.

Nanang menerangkan dua hal soal rumah ibadah layak anak, diantaranya adalah memberikan materi mengenai pentingnya memberikan pemahaman spiritual keagamaan pada anak. 

Menurutnya, ketika anak diberi pemahaman dasar soal agama, anak akan terhindar dari perselisihan, perbedaan, dan intoleransi terhadap keyakinan lain.

Tak hanya itu, ketika anak-anak diberi pemahaman soal agama, juga bisa terhindar dari pelecehan atau tindak kekerasan seksual. 

“Oleh karena itu kami memberikan pemahaman, bahwa rumah ibadah itu harus menjadi tempat yang aman, tidak ada kekerasan fisik, seksual bahkan eksploitasi terhadap anak,” terang Nanang. 

Nanang menambahkan, adanya seminar KHA ini juga untuk memperjuangkan hak-hak anak mendapatkan pengalaman spiritual di dalam sebuah rumah ibadah. 

“Bukan hanya sebagai tempat meningkatkan spiritual pada anak, rumah ibadah juga dijadikan sebagai wadah untuk pengembangan diri,” imbuhnya. 

Para peserta yang terdiri dari pengurus rumah ibadah di dalam seminar ini turut mengapresiasi pemkot. 

Salah satu pengurus rumah ibadah, Bakri Rasjid mengatakan. Kegiatan ini sebagai langkah awal pemkot untuk mewujudkan Surabaya kota layak anak. 

“Harapan kami, workshop ini bisa berkelanjutan. Mungkin lebih menerangkan detailnya soal pendidikan untuk anak, sehingga kami dari rumah ibadah bisa mengirim beberapa perwakilan untuk belajar dan mengajarkan kembali soal pendidikan anak,” kata Koordinator pengurus Gereja Berea Sungrak Indonesia (GBSI) tersebut. 

Senada dengan Bakri, Pengurus dan Pembina Sekolah Minggu Buddhis Vihara Dhammadipa, Hafidz Yanuar Trisrinaldy menambahkan, seminar ini sangat bermanfaat bagi para pengurus rumah ibadah untuk memenuhi kebutuhan dan hak-hak anak. 

“Sejauh ini, di vihara kami telah memberikan ruang khusus untuk anak, mulai dari sekolah minggu hingga playground (taman bermain) untuk anak,” pungkas Hafidz.

Hilangkan Kesan Kumuh, Pemkot Surabaya Tata Kawasan Sentra PKL Srikana Jadi Lebih Bersih dan Nyaman


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan penataan sentra Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Jalan Srikana Surabaya. 

Selain bertujuan menghilangkan kesan kumuh, penataan di kawasan itu dilakukan supaya pedagang dan pembeli merasa lebih bersih dan nyaman.

Camat Gubeng Kota Surabaya, Eko Kurniawan Purnomo mengatakan, penataan sentra PKL Srikana bertujuan untuk menghilangkan kesan kumuh di kawasan tersebut. 

Bahkan, nantinya tempat berjualan PKL di sana akan dibuat lebih nyaman, rapi dan bersih.

"Kita tata untuk menghilangkan kesan kumuh di situ. Sehingga tidak ada lagi tumpukan barang yang tidak sesuai dengan aktivitas berjualan mereka, tidak ada lagi sampah yang berserakan biar kelihatan bagus," kata Eko Kurniawan saat dihubungi, Sabtu (11/3).

Menurut dia, penataan tidak hanya dilakukan dari segi tempat PKL berjualan. 

Namun, penataan juga dilakukan pada Lahan Pembuangan Sementara (LPS) maupun gerobak sampah yang ada di tempat tersebut. 

"Kita upayakan LPS itu tidak terlalu bau, serta gerobak sampah juga kita tata agar bisa masuk ke dalam. Karena space di dalam juga kita besarkan," ujarnya.

Ia menjelaskan, selain dilakukan penataan tempat para pedagang, kawasan di sekitaran sentra PKL ini juga akan lebih dipercantik. 

Bahkan pula kawasan ini berencana dilengkapi dengan mural warna-warni hingga lampu hias agar lebih indah.

"Jadi bangunannya (berjualan) nanti pakai kontainer. Kayak open space, ada kontainer, tempat duduk, dikasih payung-payung. Jadi kelihatan bersih karena ada tamannya, ada  lampu-lampunya dan mural warna-warni," ungkap dia.

Sedangkan terkait dengan manajemen sentra PKL ke depan, Eko menyebut, bahwa hal itu tergantung dari pihak pengampu atau Dinas Koperasi Usaha Kecil, dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag). 

Namun, jika sentra PKL itu nantinya diserahkan ke pihak kecamatan, ia memastikan telah menyiapkan pola manajemen yang berbeda.

"Kita ingin bikinnya seperti sentra kuliner, satu manajemen. Sehingga semuanya tertata dengan rapi, disiplin pedagangnya, rasa masakannya, terus kebersihan tempat dan lain sebagainya dengan melibatkan keluarga miskin," ujarnya.

Eko menyatakan, bahwa pelibatan keluarga miskin melalui program padat karya tak luput dari perhatiannya. 

Ia berharap, sentra PKL Jalan Srikana ke depan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak dari keluarga miskin yang ada di wilayahnya.

"Yang pasti amanat dari mas wali kota semua projek diarahkan ke padat karya, sehingga ada keluarga miskin yang terlibat. Saya sebagai pengampu di Kecamatan Gubeng pasti melibatkan keluarga miskin," katanya.

Di sisi lain, Eko juga menjamin bahwa seluruh pedagang yang sebelumnya berjualan di setra PKL Srikana dipastikannya mendapatkan tempat. 

Berdasarkan pendataan yang dilakukan, ada sebanyak 24 pedagang yang berjualan di sentra PKL tersebut. 

Dengan rincian, 22 pedagang merupakan warga Surabaya dan 2 lainnya non-Surabaya.

"Jaminan dari saya semua PKL (warga Surabaya) yang kemarin berdagang bisa dapat tempat di situ, kalau pengampunya kami (kecamatan). Kalau pengampunya Dinas Koperasi, nanti saya koordinasikan dengan Dinas Koperasi agar semua PKL bisa dapat tempat di situ," sebutnya.

Ia mengungkapkan jika pembersihan kawasan PKL Jalan Srikana telah dilaksanakan sejak Senin, 6 Maret 2023. 

Sekarang ini, kata dia, proses pengerjaan telah memasuki tahap pemasangan paving dan pengaspalan. 

"Setelah itu selesai, pedagang bisa kembali berjualan lagi, sambil kita menunggu kontainer jadi dan finishing yang lain," ungkapnya.

Sedangkan bagi PKL yang sebelumnya berjualan di sana, untuk sementara bisa menggunakan rombong. 

Para pedagang di sana tetap diperbolehkan berjualan dengan tidak mendirikan rombong permanen.

"Jadi tetap dengan rombong  mereka dan tenda yang tidak permanen boleh. Tapi, kalau tempatnya diperbaiki bisa pindah ke tempat lainnya, kalau selesai bisa kembali," terangnya.

Eko juga menambahkan, penataan kawasan sentra PKL Jalan Srikana estimasinya bakal rampung tiga bulan ke depan. 

Saat ini, pemkot masih melakukan pembersihan dan penataan paving atau pengaspalan di kawasan tersebut. 

"Dari dinas kemarin bilangnya tiga bulan selesai, terhitung mulai setelah dilelang," pungkasnya.

Jumat, 10 Maret 2023

Relokasi Warga Kampung 1001 Malam ke Rusunawa Gelombang Ketiga Hingga Minggu Mendatang


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kegiatan relokasi atau pemindahan warga Kampung 1001 Malam ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) akan dilakukan bertahap.

Nah, untuk relokasi gelombang ketiga rencananya akan digelar hingga Minggu (12/3). 

“Jadi saat ini tidak hanya proses pendataan untuk pemberangkatan yang kami lakukan, tetapi juga untuk pendataan pekerjaan, sekolah anak-anak, jenis pelatihan, dan proses adminduk (administrasi kependudukan),” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin, Jum'at (10/3).

Terkait dengan pendidikan anak-anak dari warga eks Kampung 1001 Malam, Wali Kota Eri berpesan bahwa tak menginginkan pendidikan anak-anak tersebut terbengkalai. 

Maka, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya memindahkan anak-anak tersebut untuk melanjutkan pendidikan di sekolah yang terdekat dengan lingkungan rusunawa.

“Otomatis anak-anak akan pindah ke sekolah yang terdekat yang ada disana. Sedangkan untuk jenis pelatihan, ada permintaan warga untuk meningkatkan keterampilan bagi ibu-ibunya dan sedang kita data. Kemudian ada proses untuk adminduknya, itu juga kita data,” ungkapnya.

Meski begitu, sebelum memasuki bulan suci Ramadan, seluruh warga Kampung 1001 Malam diharapkan bisa segera direlokasi ke unit hunian rusunawa. 

Anna menerangkan bahwa pemindahan yang dilakukan Wali Kota Eri melalui jajaran Pemkot Surabaya adalah sebagai salah satu upaya untuk memberikan kehidupan yang layak bagi warga eks Kampung 1001 Malam. 

“Itu yang membuka hati warga Kampung 1001 Malam ini untuk kedepannya memiliki kehidupan yang lebih layak. Tidak memikirkan dirinya sendiri tapi memikirkan anak cucunya, sehingga dengan senang hati mereka ikut dengan Pemkot Surabaya,” pungkasnya.

Relokasi Warga Kampung 1001 Malam Tuntas Sebelum Ramadan, Wali Kota Eri: Kita Lakukan Bertahap


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali melanjutkan relokasi atau pemindahan gelombang ketiga kepada warga Kampung 1001 Malam, Jumat (10/3).

Kini, tersisa 20 Kepala Keluarga (KK) yang belum diboyong ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa).

Pemindahan warga Kampung 1001 Malam dilakukan secara bertahap. Pada gelombang pertama dan kedua, relokasi difokuskan pada warga yang tinggal dibawah kolong jembatan jalan tol. 

Sedangkan pada gelombang ketiga, relokasi dilakukan pada warga yang tinggal di sekitar pagar pembatas jalan tol.

“Jadi sekarang bertahap, kita lakukan dengan menyesuaikan kebutuhan atau kebutuhan rusunawa yang ada dan siap. Mereka tidak bisa langsung karena masih ada (anaknya) yang sekolah. Lalu yang mereka mau adalah bangunan ingin dibongkar sendiri, karena jika ada yang masih bisa dimanfaatkan maka bisa dibawa,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat ditemui di ruang kerjanya.

Pada gelombang pertama, Pemkot Surabaya memboyong sebanyak 16 KK, gelombang kedua sebanyak 44 KK, dan gelombang ketiga pada Kamis (9/3) sebanyak 36 KK, serta Jumat (10/3) sebanyak 17 KK. 

Sedangkan untuk 17 KK yang direlokasi saat ini, mereka terbagi di tiga lokasi rusunawa. 

Diantaranya, sebanyak 15 KK ditempatkan di Rusunawa Benowo Pakal, 1 KK di Rusunawa Romokalisari, dan 1 KK lainnya di Rusunawa Indrapura.

“Kita sepakat tanggal 14 Maret 2023 sudah harus pindah semua ke rusunawa. Kurang 20 KK dan waktunya gantian, Alhamdulillah mereka mau semua. Sehingga tempat itu bisa digunakan untuk normalisasi sungai untuk mencegah banjir, jadi kita bisa lewat disana,” ujarnya.

Wali Kota Eri menjelaskan bahwa sebagian besar warga eks Kampung 1001 Malam direlokasi di Rusunawa Sumur Welut dan Benowo Pakal. 

Karenanya, jajaran Pemkot Surabaya melakukan berbagai pendekatan persuasif kepada warga Kampung 1001 Malam. 

“Untuk menyadarkan bahwa ini bukan tanah yang dipunya (mereka miliki) tetapi ketika dibangun (rumah) kalau (sungai) menyempit maka dampaknya terjadi banjir. Maka pendekatan itu yang kita lakukan dan Alhamdulillah lancar semua,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri berharap, ke depannya setelah semua warga itu dipindahkan ke tempat yang lebih layak. 

Kawasan Kampung 1001 Malam akan digunakan oleh pemiliknya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk perluasan bozem dan revitalisasi sesuai dengan fungsinya. 

“Itu tempat sungai, mangkanya di daerah sana atau Asemrowo ada banjir, jadi kita lakukan normalisasi sungainya yang selama ini belum efektif. Sehingga kita sampaikan ke BBWS, mereka mendukung itu dan sejak beberapa tahun yang lalu menjadi pinjam pakai dengan BBWS diserahkan ke pemkot. Nanti (lahan) itu kosong, kita jaga dan yang paling penting adalah disitu menjadi tempat sempadan sungai dan jalan inspeksi untuk mengembalikan fungsi sungai,” pungkasnya.

Penumpang Wira Wiri Suroboyo Tembus 2.500 Sehari, Wali Kota Eri terus Tambah Armada dan Rutenya!


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Animo masyarakat cukup tinggi untuk menaiki angkutan feeder atau angkutan pengumpan Wira Wiri Suroboyo. 

Bahkan, dalam sehari penumpang transportasi umum yang baru diresmikan itu sudah tembus 2.500 penumpang, sehingga armada dan rute angkutan feeder itu akan terus ditambah ke depannya. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan animo masyarakat sangat luar biasa dalam memanfaat angkutan feeder ini, terutama rute dari arah Pakal ke Tunjungan. 

Sebab, banyak penumpang yang menyampaikan bahwa baru kali ini ada transportasi umum yang langsung dari Pakal ke arah Tunjungan. 

“Jadi, Wira Wiri Suroboyo ini selalu penuh, animo masyarakat luar biasa,” kata Wali Kota Eri, Jumat (10/3).

Oleh karena itu, ke depan ia mengaku akan terus menambah armada beserta rute angkutan feeder itu. 

Saat ini, sudah ada sebanyak 52 armada yang sudah beroperasi. 

Tahun depan, armadanya itu akan ditambah lagi karena Wali Kota Eri berkomitmen semua kawasan di Surabaya harus bisa dijangkau oleh angkutan feeder ini. 

“Tentu penambahannya secara bertahap ya, dan total sampai 2028 kita membutuhkan feeder sekitar 240 unit. Itu jumlah ideal untuk menjangkau semua kawasan di Kota Surabaya. Kita akan penuhi semuanya sampai dengan tahun 2028," ujarnya. 

Menurut Wali Kota Eri, dengan terus menambah armada, tentu rutenya juga akan ditambah. 

Saat ini dengan 52 armada, sudah bisa melayani lima rute, sehingga ke depan akan terus diperluas. 

Bahkan, pekan depan akan ada rute dari Lakarsantri, sehingga masyarakat Gresik yang hendak ke Surabaya bisa ikut merasakan feeder baru itu. 

"Minggu depan untuk Lakarsantri. Sidoarjo masih koordinasi. Kalau Lakarsantri (perbatasan) Gresik sudah sepakat dan Insyaallah minggu depan atau paling lama 2 minggu lagi. Karena juga perlu menyiapkan yang di Gresik," kata dia.

Wali Kota Eri berkomitmen rute Wira Wiri Suroboyo itu akan bisa melayani daerah Surabaya, yaitu Gresik dan Sidoarjo. Makanya, setelah ada rute Gresik-Surabaya melalui Lakarsantri, maka selanjutnya akan diintegrasikan dengan Sidoarjo-Surabaya. 

“Kalau sudah berbicara angkutan lintas daerah, maka harus ngobrol dengan Kepala Dishub daerah tersebut, insyaallah dalam waktu dekat akan kita realisasikan,” tegasnya. 

Saat itu, Wali Kota Eri juga mengajak kepada warga Kota Surabaya untuk memanfaatkan feeder ini, demi menjaga lingkungan dan untuk mengurangi kemacetan di Kota Pahlawan. 

“Angkutan ini aman dan nyaman karena juga dilengkapi AC dan juga murah,” imbuhnya. 

Sementara itu, Kepala Dishub Surabaya Tundjung Iswandaru menyebut animo pengguna Wira Wiri Suroboyo memang sangat tinggi. Bahkan, per hari mencapai ribuan penumpang. 

"Alhamdulillah cukup bagus, tapi saya belum tahu apakah itu penumpang asli (memang membutuhkan angkutan) atau penumpang yang coba-coba saja. Tapi total penumpangnya sekitar 2.500 per hari," kata Tundjung.

Ia juga mengajak seluruh warga Kota Surabaya untuk memanfaatkan angkutan baru ini. Sebab, hal itu sangat berpengaruh pada lingkungan Surabaya dan kemacetan di Kota Surabaya. 

“Jadi, ayo ramai-ramai beralih ke angkutan umum demi kota kita tercinta Surabaya,” pungkasnya.

Pemkot Buka Kembali Wisata Air Mancur Menari di Jembatan Suroboyo


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera membuka kembali Jembatan Suroboyo, sebagai opsi tempat untuk wisata di akhir pekan. 

Rencananya, Jembatan Suroboyo dibuka kembali setelah lebaran Idul Fitri tahun 2023 mendatang. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, saat ini pemkot masih melakukan penataan, sekaligus perbaikan minor di tempat wisata tersebut. 

“Jadi masih ditata, seperti membenarkan lampu-lampu, kemarin saya melihat tanamannya itu belum rapet, yang di sisinya Jembatan Suroboyo,” kata Wali Kota Eri saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (10/3).

Wali Kota Eri menyebutkan, air mancur menari yang berada di sisi selatan Jembatan Suroboyo juga akan dinyalakan lagi. 

Selain air mancur menari, pemkot juga menata sisi kiri Jembatan Suroboyo untuk lapak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan berbagai jajanan kuliner kenamaan. 

“Yang ada lahan parkirnya itu, nah itu kan ada lahan parkir dan sebelahnya itu akan ditata untuk UMKM. Tidak hanya UMKM, tapi juga ada kulineran yang sudah ada brandingnya. Maksimal setelah lebaran sudah buka semuanya,” ujarnya.

Wali Kota Eri tak ingin, Jembatan Suroboyo dibuka secara setengah-setengah.

Menurutnya sebagai salah satu tempat destinasi wisata, Jembatan Suroboyo harus tampak indah dan bermanfaat untuk masyarakat Kota Pahlawan. 

“Nanti jam bukanya jumat malam dan sabtu malam minggu. Kalau tempat makannya yo bendino (ya setiap hari), ibarat kalau di Jakarta itu ada Pantai Indah Kapuk, lek nang Suroboyo iki (kalau di Surabaya ini) Pantai Indah Kenjeran,” sebutnya.

Air mancur menari di Jembatan Suroboyo itu, dapat dinikmati oleh wisatawan mulai pukul 18.30-20.30 WIB. 

Sedangkan untuk car free day (CFD), bakal dibuka mulai pukul 06.00-10.00 WIB, di setiap hari minggu. 

"Jadi saya ingin, Jembatan Suroboyo ini ketika dibuka gebyarnya berbeda dari sebelum-sebelumnya. Sehingga, ketika diresmikan itu benar-benar terlihat indah," pungkasnya.

Kamis, 09 Maret 2023

Lagi, 34 KK Warga Kampung 1001 Malam Kembali Direlokasi Pemkot Surabaya ke Rusunawa Benowo Pakal dan Pesapen


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali melakukan relokasi atau pemindahan terhadap warga Kampung 1001 Malam, ke hunian yang lebih layak. 

Relokasi tahap ketiga kali ini, memboyong sebanyak 34 Kepala Keluarga (KK) untuk ditempatkan di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Benowo Pakal dan 2 KK lainnya di Rusunawa Pesapen, Kota Surabaya, Kamis (9/3).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi Rusunawa Benowo Pakal dan menyerahkan kunci unit hunian kepada warga eks Kampung 1001 Malam. 

Disana, ia juga memastikan kelayakan unit hunian hingga fasilitas yang tersedia di Rusunawa Benowo Pakal. 

Bahkan, warga eks Kampung 1001 Malam menyambut bahagia kedatangan Wali Kota Eri saat memberikan kunci unit hunian.

“Kemarin dari Kampung 1001 Malam ada yang dibawahnya jembatan, hari ini (relokasi) ada di sisi yang berbeda yang agak kedalam. Saya matur nuwun (terima kasih) dengan warga karena ini harus menjadi lebih baik, maka tetap ada pembinaan yang dari warga, tidak tergantung dari pemerintah,” kata Wali Kota Eri.

Karenanya, Wali Kota Eri berharap, ketika warga eks Kampung 1001 Malam telah mendapat hunian yang lebih layak, maka bisa memantik warga lainnya untuk meningkatkan taraf hidup. 

Salah satunya adalah dengan membentuk kelompok Padat Karya bagi warga yang tinggal di Rusunawa Benowo Pakal.

“Saya berharap warga bisa semakin berkembang, setelah ini ayo kita bekerja untuk menaikkan taraf hidup untuk keluarganya. Jadi yang membimbing adalah warga sendiri dan kita koordinasi terus. Kita akan gerakkan mereka bagaimana pekerjaannya, bagaimana pendapatannya setelah dilatih dan tetap didampingi,” ujarnya.

Sebab, menurutnya, kehidupan warga eks Kampung 1001 Malam harus berubah lebih layak daripada sebelumnya. 

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri meminta warga Kampung 1001 Malam untuk semakin guyub rukun dan bergotong royong.

“Mereka hidupnya harus layak dan berubah, karena kehadiran masyarakat dan pemerintah menjadi satu, bagaimana menciptakan kehidupan yang lebih layak untuk anak cucu kita. Ini yang ingin saya bentuk di Surabaya, guyub rukun dan gotong-royong,” ungkapnya.

Wali Kota Eri menjelaskan, bahwa relokasi tersebut akan terus dilakukan oleh Pemkot Surabaya. 

Apalagi, Pemkot Surabaya telah menyisir setiap sisi di Kampung 1001 Malam. 

Sebab, ia berkomitmen bahwa Pemkot Surabaya bisa memberikan kehidupan yang layak bagi warga eks Kampung 1001 Malam.

“Ayo kita buat Padat Karya bersama, jadi warga Surabaya bisa memiliki pendapat besar dan pendapatan untuk keluarganya, sehingga dia nanti (mulai) bisa kontrak atau kos sendiri, ujarnya.

Tak hanya itu saja, Pemkot Surabaya juga tengah membangun Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami). 

Hal ini dilakukan untuk memberikan tempat atau unit hunian bagi warga yang berhasil menaikan taraf hidup.

“Karena kita juga membangun rumah pra rusunami, jadi setelah dari rusunawa ini, jika sudah ada penghasilan lebih, kita masukan ke dalam pra rusunami. Ini sudah mulai bangun dengan YKP, nanti meningkatkan taraf hidup secara perlahan dan pendapatannya kita pantau,” jelasnya.

Sementara itu, Sigit Santoso salah satu warga eks Kampung 1001 Malam yang direlokasi di Rusunawa Pakal mengatakan bahwa sebelumnya ia bersama warga yang lainnya hampir menolak rencana relokasi Pemkot Surabaya. 

Sebab, ia telah tinggal di Kampung 1001 Malam selama hampir 25 tahun lebih.

“Tapi Alhamdulilah Walikota (Eri Cahyadi) mau memberikan yang terbaik. Saya minta warga yang sudah pindah di rusunawa bisa dibina agar tidak seperti sebelumnya, agar pendapatannya lebih baik. Apalagi saat ini mendapatkan fasilitas pengratisan sewa, listrik, dan air selama tiga bulan. Serta mendapat permakanan selama satu bulan, tiga kali sehari,” kata Sigit Santoso yang juga Ketua Pengurus Kampung 1001 Malam ini.

Sigit mengaku, saat Pemkot Surabaya menggaungkan program Padat Karya, ia bersama warga Kampung 1001 Malam lainnya ingin bergabung dalam program tersebut. 

Hanya saja, mereka terkendala oleh beberapa hal. Karenanya, ia akan kembali mengajak warga yang masih ada di Kampung 1001 Malam untuk mencari kehidupan yang lebih layak. 

“Supaya para ibu-ibu (istri) bisa menambah nilai ekonomi pada keluarganya, sisanya akan saya ajak kesini karena kita sudah kenal, apalagi diberikan hunian yang layak. Ini bisa menjadi percontohan, bahwa warga yang sudah direlokasi Pemkot Surabaya bisa berhasil. Hunian ini layak dan lebih baik dari sebelumnya, kami senang dan ini yang terbaik untuk warga, meskipun kami harus menyesuaikan terlebih dahulu di rusunawa ini,” ungkapnya.

Meski begitu, ia menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beserta jajaran Pemkot Surabaya yang terus membantu melakukan pemindahan barang-barang dari Kampung 1001 Malam ke Rusunawa Sumur Welut, Pakal, maupun Pesapen.

“Terima kasih untuk Pemkot Surabaya, khususnya Bapak Wali Kota Eri Cahyadi yang sudah mau membantu dan memperjuangan warga Kampung 1001 Malam agar kehidupannya lebih layak. Terima kasih juga kepada aparat yang sudah membantu mengangkut barang-barang kami,” pungkasnya.

World Vision International Dukung Surabaya Menuju Kota Ramah Anak Dunia


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Langkah Kota Surabaya untuk menuju Kota Ramah Anak tingkat dunia atau jaringan global Child Friendly Cities Initiatives (CFCI) mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak. 

Kali ini, dukungan itu datang dari World Vision International (WVI) US dan World Vision International Regional Office Asia Pasifik serta Wahana Visi Indonesia (WVI) Surabaya. 

Mereka menyampaikan dukungan itu langsung kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di ruang sidang Wali Kota Surabaya, Kamis (9/3).

Hadir dalam pertemuan itu Senior Manager WVI - USA Michelle Ricks, Regional Design Monitoring & Evaluation Advisor World Vision Asia Pasific - Sri Lanka Jeyaseely, Regional Sponsorship Advisor World Vision Asia Pasifi - Sri Lanka Ranjika, dan Area Program Manager Wahana Visi Indonesia Surabaya Charles Frans, beserta jajarannya.

World Vision International (WVI) adalah suatu organisasi Kristen yang bergerak di bidang kemanusiaan dengan fokus pelayanan kepada anak. 

Salah satu organisasi yang didukung WVI US adalah Wahana Visi Indonesia Surabaya yang selama ini sudah membantu dan berkolaborasi dengan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Pada kesempatan itu, Area Program Manager Wahana Visi Indonesia Surabaya Charles Frans menjelaskan kunjungan dari WVI itu untuk menyampaikan dukungan secara langsung kepada Kota Surabaya yang saat ini tengah berjuang meraih Kota Layak Anak Dunia. 

Selama ini, WVI inilah yang selalu berkomitmen memberikan bantuan kepada Wahana Visi Indonesia dalam mendukung berbagai program anak di Kota Surabaya.

“Jadi, mereka ini datang ke Surabaya untuk memastikan bantuan yang diberikan selama ini sudah tepat dan memang berdaya guna, memang benar-benar dinikmati dan dirasakan oleh masyarakat, khususnya anak-anak Surabaya,” kata Charles.

Menurutnya, selama ini organisasi ini sudah berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya melalui Wahana Visi Indonesia Surabaya. Berbagai program mulai dari perlindungan anak dan program kesehatan anak sudah dilakukannya selama ini bersama jajaran Pemkot Surabaya. 

Bahkan, saat ini Wahana Visi Indonesia tengah fokus menuntaskan Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan di lima kelurahan di Kota Surabaya.

Adapun lima kelurahan ini adalah Kelurahan Bulak Banteng, Tanah Kali Kedinding, Simolawang, Tambakrejo dan Sidodadi. 

Di lima kelurahan ini, Wahana Visi Indonesia Surabaya dengan bantuan dari WVI sudah membangun sekitar 500 septic tank, dan jumlah ini akan terus bertambah ke depannya.

“Hal ini sejalan dengan program Pemkot Surabaya yang menargetkan tahun 2023 ini semua kelurahan di Surabaya 100 persen bebas ODF. Jadi, semua program kami memang sejalan dengan program pemkot, makanya kami siap mendukung Surabaya untuk menuju kota layak anak dunia,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan terimakasih banyak kepada perwakilan WVI dan Wahana Visi Indonesia Surabaya yang telah membantu pemkot selama ini. 

Bagi dia, Surabaya tidak hanya mengejar sebuah gelar kota layak anak tingkat dunia, tapi lebih dari itu dia mengaku ingin meninggalkan kota ini menjadi kota yang aman dan nyaman bagi anak-anak Surabaya. 

“Makanya kita libatkan anak Surabaya ini untuk ikut serta membangun Surabaya,” katanya.

Wali Kota Eri juga menegaskan bahwa dalam mencapai kota layak anak dunia dan dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik bagi anak-anak, Pemkot Surabaya berkolaborasi dengan semua pihak dan semua stakeholder. 

Bahkan, semua dinas di lingkungan Pemkot Surabaya juga dilibatkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi anak-anak.

“Melalui berbagai kolaborasi dan sinergi ini, diharapkan dengan sadar anak-anak mengaku nyaman dan aman berada di kampungnya, berada di Kota Surabaya,” pungkasnya.

Sandaran Jiwa Masuk Deretan Lagu Pop Terpopuler Minggu Ini


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Lagu Sandaran Jiwa yang dinyanyikan Icha Christy, semakin hari semakin mendapat sambutan positif dari pecinta musik Indonesia sejak diluncurkan beberapa waktu lalu. 

Lagu ciptaan Tama, gitaris Kangen Band tersebut masuk top pertama lagu terpopuler minggu ini.

Pada Radio Passopati 99,4 FM Bondowoso, Jawa Timur, lagu yang dilantunkan penyanyi kelahiran Jember ini, mampu menyentuh hati masyarakat Bondowoso. 

Lalu, di Radio Soka Jember, lagu yang diproduksi di bawah lebel Mahajaya Entertainment Indonesia (MEI) itu menduduki posisi 1 dari 10 lagu lainnya.

Disusul di Radio Elmitra 95 FM yang merupakan radionya orang Sukabumi, lagu Sandaran Jiwa bersaing ketat dengan lagu ‘Larut Tanpa Kepastian’ yang dinyanyikan Lara LIDA. 

Namun dalam beberapa hari sejak tanggal 5-11 Maret ini, Sandaran Jiwa menduduki posisi teratas.

Meski begitu, Icha mengaku tak ingin berpuas diri dengan lagunya itu. 

Hasil baik di single Sandaran Jiwa tersebut disebut sebagai penyemangat agar dirinya terus selalu berkarya di tengah persaingan industri musik Tanah Air.

"Yaa.., Icha bersyukur dan semoga ini menjadi awal yang baik buat karir Icha ke depannya, doa kan Icha semoga bisa terus berkarya ya," ujar dara yang selain menyanyi juga mengisi kesibukannya sebagai seorang presenter.

Icha juga berterimakasih dengan orang-orang yang selalu mendukungnya selama berkarir. 

Atas bimbingan dan dukungan itu membuatnya bisa diterima di blantika musik tanah air.

“Sekali lagi, saya ucapkan terimakasih atas dukungan terhadap Icha. Semoga di masa-masa yang akan datang, karir Icha tetap bertahan dengan karya-karya yang luar biasa,” pungkas Icha.

Wali Kota Eri Pimpin Peringatan Hari Musik Nasional di Makam WR Soepratman


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memimpin acara peringatan Hari Musik Nasional tahun 2023 di makam tokoh Pahlawan Nasional Wage Rudolf (WR) Soepratman, di Jalan Kenjeran Rangkah Surabaya, Kamis (9/3). 

Acara ini juga diikuti langsung jajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI melalui daring.

Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB tersebut, dirangkai dalam sejumlah penampilan seni dan pertunjukan musik. 

Kemudian, acara diisi menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengheningkan cipta dengan iringan lagu dari paduan suara pelajar Surabaya. 

Uniknya, Wali Kota Eri yang bertindak langsung sebagai dirigen paduan suara tersebut.

Wali Kota Eri Cahyadi mengajak seluruh masyarakat khususnya para pelajar Surabaya untuk menanamkan rasa gotong-royong dan nilai-nilai kebangsaan. Salah satunya dengan cara meneladani nilai-nilai kebangsaan dari para Pahlawan.

"Kita tidak bisa hidup di dunia ini, di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tanpa ada rasa gotong-royong. Nilai-nilai kebangsaan harus kita tanamkan dalam diri kita," kata Wali Kota Eri.

Oleh sebabnya, peringatan Hari Musik Nasional ini dipusatkan di makam tokoh Pahlawan Nasional WR Soepratman. 

Melalui momen ini, Wali Kota Eri berharap, sosok pencipta lagu Indonesia Raya tersebut dapat menjadi teladan bagi generasi penerus bangsa.

"Di Hari Musik Nasional ini kita menyanyikan lagu Indonesia Raya di makam WR Soepratman. Kita mengenang, bahwa bagaimana lagu Indonesia Raya, musik ini bisa memberikan perubahan dan warna dalam sebuah kehidupan," ujarnya.

Wali Kota Eri menerangkan bahwa sebenarnya musik dapat menjadi media untuk menanamkan rasa cinta kebangsaan. 

Seperti misalnya melalui lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dinilainya bisa menjadi wadah untuk membangun karakter anak-anak Surabaya.

"Saya ingin menyampaikan bahwa dengan musik itu bisa dimasukkan rasa kebangsaan. Bangunlah karakter-karakter anak-anak kita, karena sejatinya saya Wali Kota Surabaya dan jajaran Forkopimda hanya menjaga kota ini yang kelak akan ditempati anak cucu kita," pesannya.

Dengan meneladani sikap dari para Pahlawan, Ia ingin anak-anak Surabaya memiliki karakter kebangsaan yang kuat. 

Baginya, ketika anak-anak memiliki karakter kebangsaan yang kuat, maka mereka tidak akan melupakan gotong-royong dan ideologi Pancasila. 

"Karena Pancasila sejatinya adalah kebersamaan dan gotong royong. Insyaallah dengan gotong-royong kita bisa merdeka dari kemiskinan, merdeka dari pengangguran dan merdeka dari stunting di Kota Surabaya," jelasnya.

Pada momen itu, Wali Kota Eri juga mengingatkan kepada para guru bahwa sekolah bukan hanya menjadi tempat untuk belajar dan mengajar pendidikan formal. 

Namun ia menginginkan agar sekolah juga menjadi tempat untuk membentuk dan membangun karakter kebangsaan anak-anak Surabaya.

"Saya nyuwun tulung (minta tolong) kepada para bapak ibu guru, sekolah bukan hanya pendidikan formalitas, pendidikan yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu pendidikan (formal), tapi ilmu karakter harus kita bentuk. Karakter kebangsaan harus kita wujudkan dalam diri anak-anak kita," tuturnya.

Di sisi lain, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menuturkan, bahwa musik sangat berpengaruh dalam sebuah kehidupan. 

Baginya, kehidupan tidak akan menjadi indah tanpa adanya sebuah seni.

"Seni itu sebuah keindahan, salah satu keindahan seni itu ketika mendengarkan musik. Oleh karena itu, karakter-karakter anak bisa dibentuk melalui musik. Apakah musik yang sifatnya kebangsaan, kewarganegaraan, seperti Indonesia Raya," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh menambahkan, peringatan Hari Musik Nasional digelar di makam Pahlawan WR Soepratman diharapkan dapat menanamkan jiwa nasionalis kepada para pelajar Surabaya.

"Ini kan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan nasionalis anak-anak melalui tempat-tempat bersejarah. Biar anak-anak tahu penciptanya Indonesia Raya, memang harus kita bangun mulai dini," kata Yusuf Masruh usai acara.

Setidaknya ada sebanyak 400 siswa SD-SMP di Surabaya yang turut serta menyemarakkan peringatan Hari Musik Nasional 2023 di Makam WR Soepratman. Sedangkan bagi para siswa yang lain, Yusuf menyebut, mereka mengikutinya melalui daring di sekolah masing-masing. 

"Jadi serentak seluruh sekolah. Jadi pelaksanaan dilakukan melalui daring maupun luring," pungkasnya.