Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Selasa, 14 Maret 2023

Sidang Dana Hibah Pokir Pokmas Jatim, KPK Hadirkan Kepala Bappeda M Yasin Hingga Kasubbag Rapat Sekwan Zaenal Afif Sebagai Saksi


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sidang dugaan korupsi dana hibah pokok pikiran (Pokir) untuk kelompok masyarakat (Pokmas) APBD Jatim dengan dua terdakwa Abdul Hamid dan Ilham Wahyudi kembali digelar di Pengadilan Tipikor Surabaya Selasa (14/3).

Kali ini persidangan yang digelar diruang sidang Candra tersebut beragendakan mendengarkan keterangan saksi.

Tak tanggung-tanggung, dalam sidang ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatang langsung 5 saksi.

Kelima saksi tersebut yakni Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur, M. Yasin bersama dua bawahannya yakni Ikmal dan Rusmin yang menjabat sebagai Sub Koordinator Perencanaan Bappeda Provinsi Jatim.

Sedangkan dua saksi lainnya adalah Kasubbag Rapat Sekretariat DPRD Jatim, Zaenal Afif dan pihak swasta Mochamad Suhut.

Sebelum sidang dimulai, Ketua Majelis Hakim yang memimpin persidangan yakni Tongani sempat bertanya kepada kelima saksi tersebut, apakah kenal dengan dua terdakwa penyuap Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua P Simandjuntak.

Dari kelima saksi tersebug ternyata hanya Kasubbag Rapat Sekretariat DPRD Jatim, Zaenal Afif yang mengenal satu dari dua terdakwa.

"Cuma kenal dengan Ilham Wahyudi," jawab Zainal Afif, Selasa (14/3).

Sementara Jaksa KPK, Arif Suhermanto meminta kepada Majelis Hakim agar kelima saksi ini dibagi menjadi dua kelompok.

Untuk kelompok saksi pertama yakni Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur, M. Yasin bersama dua bawahannya yakni Ikmal dan Rusmin yang menjabat sebagai Sub Koordinator Perencanaan Bappeda Provinsi Jatim.

Sedangkan kelompok saksi kedua diantaranya Kasubbag Rapat Sekretariat DPRD Jatim, Zaenal Afif dan pihak swasta Mochamad Suhut.

Hingga berita ini diturunkan sidang dugaan korupsi dana hibah Pokir untuk Pokmas APBD Jatim dengan dua terdakwa penyuap Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua P Simandjuntak yakni Abdul Hamid dan Ilham Wahyudi masih sedang berlangsung.

Pemkot Surabaya Bentuk UPTD Rusun agar Manajerial Lebih Profesional


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akhirnya membentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rusun untuk memaksimalkan manajerial dan operasional rusun di Kota Surabaya. 

UPTD Rusun itu berlandaskan Perwali nomor 8 tahun 2023 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumah Susun pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan Kota Surabaya.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan tujuan utama dibentuknya UPTD Rusun itu adalah untuk memaksimalkan tata kelola flat milik Pemkot Surabaya itu. 

Dengan adanya UPTD ini, maka ke depan manajerial dan operasionalnya bisa lebih profesional. 

“Jadi, ini dibentuk supaya manajerial dan teknis operasional di lapangan bisa lebih profesional,” kata Irvan di ruang kerjanya, Selasa (14/3).

Makanya, tugas UPTD Rusun ini sesuai dengan Perwali nomor 8 tahun 2023 adalah melaksanakan kegiatan teknis operasional di wilayah kerjanya dalam mengelola rumah susun. 

Salah satu layanannya adalah memastikan tidak ada kerusakan fasilitas rusun, sehingga apabila ada fasilitas yang rusak, seperti genting bocor atau taman rusak dan lainnya, maka UPTD ini akan segera membenahi sarpras tersebut.

“Inilah layanan pemkot ke depannya untuk penghuni rusun di Surabaya. Sekali lagi, insyaallah ke depannya pelayanan di rusun akan lebih profesional dari berbagai bidang,” katanya.

Bahkan, ke depan Pemkot Surabaya berencana mengembangkan UPTD Rusun ini menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) atau bahkan menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Surabaya. 

“Insyaallah kita upayakan tahun ini sudah ada progres. Kalau sudah menjadi BLUD atau BUMD, tentu semuanya akan lebih profesional,” ujarnya.

Di samping itu, Irvan juga menegaskan bahwa rusun itu adalah tempat transit bagi warga Surabaya yang ekonominya lemah. 

Makanya, mereka nantinya juga akan diintervensi dan diberikan berbagai pelatihan supaya perekonomiannya bisa meningkat dan akhirnya mereka bisa “lulus” dari rusun itu.

“Saat ini sudah banyak berbagai pelatihan yang juga menyasar warga rusun, sehingga kami berharap rusun itu hanya menjadi tempat transit, kalau ekonominya sudah berdaya, mereka bisa mencari tempat lain untuk tempat tinggalnya, dan akan langsung kami ganti ke warga lainnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Rusun Adinda Setyoningrum menyampaikan bahwa tupoksi UPTD Rusun ini adalah memberikan pelayanan dan mengelola rusun. 

“Semoga ke depan pengelolaan rusun ini bisa lebih profesional,” pungkasnya.

Tim Verifikasi ODF Pemprov Jatim Optimis Surabaya Bebas BABS Tahun 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) menyambut hangat kehadiran Tim Verifikasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dalam kegiatan Verifikasi Kota Surabaya Menuju Open Defecation Free (ODF) Tahun 2023, di Lobi Lantai 2 Balai Kota Surabaya, Selasa (14/3). 

Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang diwakilkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Ikhsan menyampaikan sejumlah pemaparan strategi Pemkot Surabaya dalam penuntasan ODF atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Kota Pahlawan.

Seusai pemaparan, Sekda Ikhsan mendampingi Ketua Tim Verifikasi ODF Pemprov Jatim Mohamad Yoto beserta perwakilan dari UNICEF Afriyanto, USAID IUWASH Tangguh Ratih, BKMP (Badan Kerja Sama dan Manajemen Pengembangan) Unair Corie Indria dan Ronnie Prasetyo, dan Ketua Umum APPSANI (Asosiasi Pengelola dan Pemberdayaan Sanitasi Indonesia Koen Irianto Uripan melakukan pengambilan sampel verifikasi pada 20 kelurahan dari 10 kecamatan di Kota Surabaya.

Sebanyak 20 kelurahan dari 10 kecamatan di Kota Surabaya diantaranya, Kelurahan Asemrowo dan Genting Kalianak dari Kecamatan Asemrowo, Kelurahan Rungkut Tengah dan Rungkut Menanggal dari Kecamatan Gunung Anyar, Kelurahan Kalisari dan Kejawan Putih Tambak dari Kecamatan Mulyorejo, serta Kelurahan Kutisari dan Panjang Jiwo dari Kecamatan Tenggilis Mejoyo. 

Selanjutnya, Kelurahan Sidotopo Wetan dan Bulak Banteng dari Kecamatan Kenjeran, Kelurahan Kebonsari dan Ketintang dari Kecamatan Jambangan, Kelurahan Gayungan dan Ketintang dari Kecamatan Gayungan, Kelurahan Dukuh Kupang dan Prada Kali Kendal dari Kecamatan Dukuh Pakis, beserta Kelurahan Tembok Dukuh dan Bubutan dari Kecamatan Bubutan. 

Sekda Ikhsan menyampaikan, kedatangan Tim Verifikasi ODF Pemprov Jatim ingin melakukan pengecekan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kota Pahlawan, salah satunya pada menghentikan perilaku BABS. 

“Tim verifikasi mengecek yang berkaitan dengan ODF atau stop BABS di Kota Surabaya seperti apa. Karena Pak Walikota (Eri Cahyadi) selalu menyampaikan bagaimana upaya kita mensejahterakan masyarakat. Salah satunya membantu masyarakat terhadap perilaku hidup sehat pada proses sanitasi melalui pembangunan jamban,” kata Sekda Ikhsan.

Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya menyiapkan 11.000 titik pengerjaan jamban, sebagai upaya bebas ODF. Pengerjaan tersebut terbagi menjadi dua, yakni 8.000 titik pengerjaan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya dan 3.000 diantaranya dilakukan oleh Baznas Surabaya. 

“Tahun ini di Surabaya ada 11.000 yang kita siapkan untuk pembangunan jamban di masyarakat, karena memang masih ada warga kita yang masih belum punya jamban. Sampai bulan Februari dan Maret ini, sudah 4.000 pengerjaan yang selesai,” ujarnya. 

Karenanya, Sekda Ikhsan menerangkan dalam penuntasan BABS di Kota Surabaya, seluruh elemen di Kota Pahlawan turut terlibat. 

Hal ini sebagaimana dengan budaya gotong-royong yang terus dilestarikan oleh Wali Kota Eri. 

Bahkan, Pemkot Surabaya telah menyiapkan berbagai program kesehatan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat secara gratis, salah satunya bekerjasama dengan BPJS Kesehatan pada program UHC. 

“Insya Allah target kita tahun ini Surabaya sudah bebas dari BABS, tentunya ini mengubah perilaku masyarakat agar bisa menerapkan pola hidup sehat. Pendekatan di lapangan juga sudah dilakukan terutama oleh kecamatan, kelurahan, dan Kader Surabaya Sehat (KSH),” terangnya.

Lebih lanjut, ia mengaku bahwa peran aktif dan kesadaran masyarakat Kota Surabaya terhadap kepeduliannya dalam lingkungan terus meningkat. 

Peningkatan PHBS itulah yang diapresiasi oleh Tim Verifikasi ODF Pemprov Jatim. 

“Justru yang hebat adalah masyarakat yang mau peduli dengan lingkungannya. Alhamdulilah, seperti yang disampaikan Pak Walikota kalau Pemkot Surabaya tidak bisa bergerak sendiri, maka dibutuhkan gotong-royong bersama masyarakat hingga perusahaan untuk membantu menyelesaikan permasalahan,” ungkapnya. 

Sementara itu, Ketua Tim Verifikasi ODF Pemprov Jatim M. Yoto mengatakan, pada verifikasi tahap awal ini, pihaknya menjelaskan teknis verifikasi ODF. 

Selanjutnya, pada Rabu (15/3/2023) tim verifikasi akan terjun di 20 kelurahan untuk mencocokan hasil laporan Pemkot Surabaya dengan kondisi di lapangan.  

“Besok rencananya kita menuju ke lapangan kepada yang sudah terpilih tadi, menyesuaikan dari laporan yang ada dan kemudian di lapangan seperti apa. Tim kami provinsi akan melihat kondisi di lapangan,” kata Yoto.

Mewakili Tim Verifikasi ODF Pemprov Jatim yang lainnya, ia mengapresiasi strategi Pemkot Surabaya dalam upaya percepatan bebas BABS di Kota Pahlawan. 

“Strategi Surabaya luar biasa, bisa memecah kebuntuan. Salah satunya adalah dengan kebijakan diskresi, sekaligus kolaborasi dengan pihak lain,” terangnya.

Nantinya, pada 16 Maret 2023, seusai dilakukan verifikasi lapangan, pihaknya akan menggelar rapat pleno sebagai penentuan Kota Surabaya Menuju ODF 2023. 

“Saya kira Surabaya dengan jumlah penduduk yang besar dan memiliki potensi yang besar dengan terobosannya, Insya Allah Surabaya bisa. Tanggal 16 Maret 2023, setelah verifikasi dan temuan di lapangan nanti akan ada sidang pleno dan kemudian kita umumkan disitu,” terangnya.

Meski begitu, Yoto berharap Kota Surabaya beserta kabupaten/kota lainnya di wilayah Pemprov Jatim, harus mengajak masyarakat dalam penerapan PHBS. 

“Surabaya luar biasa tidak ada catatan khusus, apalagi sudah dijelaskan dengan berbagai strategi yang melibatkan masyarakat. Secara umum, kabupaten/kota lain harus tetap memelihara kebersihan, itu menjadi bagian penting karena masyarakat dengan situasi berbeda bisa berubah. Sehingga pendampingan itu tetap harus dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak,” pungkasnya.

Senin, 13 Maret 2023

Jemput Bola Imigrasi Perak Beri Kemudahan 600 Jemaah Calon Haji Kab. Lamongan


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Perak membuka pelayanan eazy passport untuk calon jemaah haji. 

Pengambilan foto dilakukan di Aula Rumah Sakit Muhammadiyah Kabupaten Lamongan di Jalan Jaksa Agung Suprapto 76 Lamongan, Jawa Timur, Senin hingga Rabu (13-14/3).

"Calon jamaah haji di wilayah Kab. Lamongan begitu antusias menyambut layanan paspor ini. Ada sekitar 600 orang terdaftar yang akan dilayani dalam pelayanan kali ini," kata Kepala Kantor Imigrasi Tanjung Perak, Verico Sandi, Senin (13/3).

Verico menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten lamongan untuk pertama kalinya di tahun 2023 dalam rangka membantu para calon jemaah haji dengan Jemput bola, sehingga para CJH tidak perlu datang jauh - jauh ke Kantor Imigrasi Perak yang berada di Surabaya. 

“Program eazy passport ini memberikan kemudahan bagi jemaah haji tanpa harus datang ke kantor imigrasi. Pemohon tidak perlu datang ke kantor, cukup kami saja yang datang ke lokasi. Targetnya diselesaikan selama 3 hari yakni hari ini melayani 200 orang dan 2 hari  berikutnya,” ujar mantan Kabid TPI pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno Hatta ini di sela peninjauan program eazy passport.

"Efek positif dari hal ini adalah proses pemeriksaan dokumen permohonan paspor bagi calon jamaah haji bisa lebih cepat," tuturnya.

Verico mengungkapkan antusiasme calon jamaah haji terhadap layanan Eazy passport ini sangat tinggi. 

Mengingat situasi saat ini sudah mulai normal, sehingga pemberangkatan calon jamaah haji dari Indonesia sudah kembali normal.

Sebelumnya juga Kantor Imigrasi Perak telah melayani Calon Jemaah Haji Kab. Gresik sebanyak 871 orang yang dilaksanakan sejak tanggal 7 - 10 Maret 2023 di Aula Kantor Kementerian Agama Kab. Gresik  Jalan Jaksa Agung Suprapto No.39, Sumursango, Bedilan, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

"Antusiasme masyarakat dalam pembuatan paspor akhir-akhir ini kami coba akomodasi dengan baik. Semoga dapat menjadi langkah efektif dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat," pungkas Verico.

Stadion GBT jadi Venue Piala Dunia U-20, Ketua Umum PSSI Erick Thohir: Salah Satu Stadion yang Terbaik


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima kunjungan Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Senin (13/3). 

Dalam kunjungannya, Erick Thohir memastikan kesiapan Stadion GBT sebagai salah satu venue pertandingan Piala Dunia U-20 2023. 

Wali Kota Eri Cahyadi mempersilahkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir menilik satu persatu fasilitas yang ada di Stadion GBT. 

Mulai dari ruang VVIP, tribun penonton, kesiapan ruang ganti ofisial, ruang pers, hingga ke bagian lapangan utama Stadion GBT. 

Usai melihat berbagai fasilitas di Stadion GBT, Erick Thohir mengapresiasi sinergitas yang luar biasa antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan Pemerintah Pusat. 

“Saya terus terang terharu karena tadi dilaporkan pemerintah daerah dan pusat, dua bulan terakhir ini melakukan sesuatu misi yang tidak mudah. Dimana benar-benar serius mempersiapkan ini (venue) untuk piala dunia U20, dan saya yakini dengan kondisi hari ini. Ini (GBT) adalah salah satu stadion terbaik yang ada di Indonesia," kata Erick Thohir.

Erick takjub dengan Stadion GBT, menurutnya venue yang ada di kawasan Surabaya barat ini telah memiliki fasilitas pendukung yang maksimal. 

Dengan adanya Stadion GBT, Erick yakin, sepak bola ke depannya tidak hanya terpusat di Jakarta, akan tetapi juga di Jawa Timur. 

"Tentu harus kita maksimalkan lagi fasilitas pendukungnya. Tapi ini salah satu yang terbaik ya, dan kalau saya lihat, lapangan sepak bolanya ini benar-benar sangat maksimal," ujar Erick. 

Tak lupa, Ketua Panitia Lokal (LOC) Piala Dunia U-20 2023 itu turut mengapresiasi kerja keras Wali Kota Eri Cahyadi stakeholder yang berupaya menjadikan Stadion GBT sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20 2023. 

Artinya, Erick melanjutkan, kalau Jawa Timur bisa menjadikan Stadion GBT sebagai venue Piala Dunia U-20, maka stadion di tempat lain juga harus bisa. 

Oleh karena itu, Erick menambahkan, sebagai tuan rumah harus bisa memberikan yang terbaik dan dikerjakan serius. 

Ia mengungkapkan, FIFA tak segan mengurangi jumlah stadion jika ada yang tidak siap. 

"Karena punya fasilitas yang luar biasa dan kita lihat keseriusan yang luar biasa dari pemerintah daerah juga. Terima kasih Pak Wali (Eri Cahyadi), luar biasa. Jadi saya yakini support dari PLN dan Telkom juga maksimal," ucap Erick. 

Di samping itu, Wali Kota Eri Cahyadi turut menyambut baik dukungan Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjadikan Stadion GBT sebagai salah satu venue ajang internasional tersebut. 

"Matur nuwun Pak Ketum PSSI Erick Thohir, dan seluruh jajaran PSSI, Pak Kapolda serta Pangdam atas supportnya. Kami dari pemerintah daerah bisa menjalankan seperti ini dan khususnya dari PUPR yang luar biasa," sebut Wali Kota Eri Cahyadi. 

Wali Kota Eri Cahyadi berkomitmen melakukan yang terbaik untuk kelancaran pertandingan Piala Dunia U-20 2022 di Surabaya. 

Tak hanya itu, ia berharap Stadion GBT bisa menjadi venue kebanggan warga Surabaya khususnya Indonesia. 

"Kami hanya menjalankan saja dan membuat bangga Indonesia, bahwa kami juga bisa melakukan, membuat, dan membanggakan stadion yang bisa dipakai untuk dunia serta diambil standarnya oleh FIFA. Matur nuwun," pungkasnya.

Revitalisasi Pasar Tradisional, Pemkot Surabaya Gandeng Perguruan Tinggi Jadi Tenaga Ahli


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera melakukan revitalisasi pasar tradisional di Kota Pahlawan. 

Bahkan, pihaknya akan menggandeng perguruan tinggi yang ada di Kota Surabaya untuk menjadi tenaga ahli. 

Sebab, hal ini menjadi salah satu upaya pemkot dalam menggeliatkan ekonomi kerakyatan, serta meningkatkan taraf hidup para pedagang pasar tradisional.

Pembenahan pasar tradisional ini menjadi fokus Pemkot Surabaya agar pedagang dan pembeli bisa melakukan transaksi ekonomi secara nyaman. 

Serta merubah pandangan pasar tradisional yang dikenal kumuh menjadi pasar yang bersih dan sehat. 

“Untuk pasar akan saya gandeng dari perguruan tinggi menjadi tenaga ahli. Pemkot yang membiayai dan mereka (perguruan tinggi) mendampingi,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin (13/3).

Wali Kota Eri menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya telah memiliki roadmap pelaksanaan program kegiatan revitalisasi pasar tradisional. 

Bahkan, ia bersama Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) Surabaya dan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya telah melakukan pemetaan terhadap pasar tradisional dan pasar induk yang ada di Kota Pahlawan.

“Kita menginventarisasi mana yang ada di bawah PD Pasar dan Dinas Koperasi, kita akan membuat perubahan pasar. Ketika pasar tradisional itu kita bisa ubah, maka tidak ada lagi pasar yang tidak nyaman untuk pedagang dan pembeli,” ujarnya.

Saat ini, dalam menuju pelaksanaan proses revitalisasi pasar, Pemkot Surabaya terus melakukan edukasi untuk merubah mindset (pola pikir) para pedagang. 

Karena, penataan pasar tradisional juga harus menjadi sarana edukasi hingga wisata, yang bisa bersaing dengan pasar modern. 

“Ada beberapa pasar yang sudah kita tata untuk dilakukan (revitalisasi) di tahun ini. Mulai dari pedagang mengambil barang di distributornya, menata tempatnya, termasuk parkirnya. Itu kita lakukan sekarang, dikelola dan di manajemen secara baik,” katanya.

Sebab, menurutnya, ketika pasar tradisional sudah dilakukan revitalisasi, selain merubah pasar menjadi bersih dan nyaman, maka Pemkot Surabaya akan lebih mudah membuat neraca komoditi sebagai pengendalian inflasi.

“Karena pemkot harus bisa menekan inflasi, saya sudah siapkan neraca komoditi, ini kita sudah tahu harganya. Kalau sudah terpenuhi semua, otomatis pendapatan pasar ini akan naik, karena orang akan percaya dan beli disana. Maka pedagang akan mendapatkan untung yang lebih besar, karena tujuan pemerintah memfasilitasi pedagang pasar bagaimana pendapatan mereka bisa naik,” ungkapnya.

Selain itu, di zaman modern ini, Pemkot Surabaya berharap para pedagang pasar harus mulai menjajaki proses peralihan transaksi ekonomi secara digital untuk menjangkau market (pasar) yang lebih luas. 

“Bayangkan kalau kita bisa memilih barang (dari ponsel) lalu dikirim. Jangan hanya manual tapi digitalisasi tidak dimanfaatkan, maka pendapatan akan lebih besar ketika bisa menjangkau lebih luas,” ucapnya.

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri telah membuat regulasi yang mengatur jarak antara pasar tradisional dengan pasar modern. 

Bahkan, ia juga meminta pasar modern yang ada di Kota Surabaya untuk tidak menjual kebutuhan pokok lebih murah dari harga yang ada di pasar tradisional.

“Ada aturan dalam Perda (Peraturan Daerah), jarak antara pasar tradisional dengan pasar modern ini jaraknya minimal 500 meter. Karena di zaman modern ini persaingan usaha menjadi bebas, maka pemkot merubah pasar yang ada menjadi pembanding. Harus bagus, bersih, barang ada, dan harga tidak kalah dengan pasar modern,” terangnya.

Wali Kota Eri mengaku bahwa pasar tradisional di bawah naungan PD Pasar Suraya dan Dinkopdag Surabaya segera dilakukan revitalisasi pada tahun 2023 dan 2024. 

Nantinya, proyek percontohan akan di mulai dengan pembenahan di Pasar Karah Surabaya, yakni salah satunya dengan menggandeng pihak perbankan untuk menata transaksi ekonomi secara digital.

“Kita atur dan tata, karena pedagang pasar harus digitalisasi, tinggal scan bisa mengetahui harga. Anggaran 2023 kita fokus pada program Rutilahu (rumah tidak layak huni) yang menyasar 350 unit dan pengerjaan jamban untuk ODF yang menyasar 8.000 titik. Insya Allah kalau sudah selesai akan fokus ke pasar tradisional,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wali Kota Eri mengaku bahwa terdapat beberapa pasar yang menjadi fokus perhatian Pemkot Surabaya. 

Seperti pasar tradisional yang ada di wilayah Surabaya Utara dan Pasar Kembang yang ada terkena bencana kebakaran pada tahun 2021 lalu. 

“Pasar Kembang masuk kedalam PD Pasar Surya, maka anggaran yang bisa dilakukan adalah dari PD Pasar Surya. Pemkot Surabaya dan DPRD sepakat untuk menambah penyertaan modal, nanti disitulah PD Pasar Surya bisa membangun cepat, Dirut menyampaikan bahwa konsentrasi di Pasar Kembang, semoga tahun ini bisa terbangun,” ungkapnya. 

Di sisi lain, untuk menyikapi kemunculan para pedagang baru usai dilakukannya revitalisasi pasar tradisional, Wali Kota Eri menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya akan menyiapkan fasilitas melalui program padat karya. 

Karenanya, ia mengutamakan bagi warga ber-KTP Surabaya. 

“Kalau ada yang ingin berdagang saya rekap dan siapkan tepat untuk mereka, salah satunya melalui program padat karya. Pasar itu sudah banyak, kenapa tidak buka tambak atau paving? Modalnya dari pemerintah, kalau paving saya belikan alat dan siapkan tempatnya,” pungkasnya.

Gayung Bersambut, Program Surabaya Bergerak juga Menyasar Stunting hingga Bikin Dapur Umum


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Program Surabaya Bergerak yang digagas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ternyata tak melulu soal kerja bakti yang dilakukan RT dan RW setiap minggu pagi. 

Namun, lebih dari itu program Surabaya Bergerak rupanya juga menyasar pengentasan stunting di Kota Pahlawan. 

Bahkan, di sejumlah kecamatan di Surabaya sudah membuat dapur umum khusus untuk penanganan anak stunting. 

Salah satu kecamatan yang sudah rutin membuat dapur umum adalah Kecamatan Mulyorejo. 

Di kecamatan ini, Camat Mulyorejo Yudi Eko Handono bersama lurahnya berhasil menggugah semangat RT, RW, Kader Surabaya Hebat (KSH) dan juga LPMK-nya untuk bersama-sama dan bersatu mengentas stunting di wilayah tersebut. 

Bahkan, mereka secara bergantian membuat dapur umum dan juga menggalang donasi dari para danatur untuk dibuat permakanan tambahan bagi anak-anak stunting di kecamatan tersebut. 

“Jadi, berdasarkan arahan Pak Wali Kota (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi), kami diminta membangkitkan budaya Arek Suroboyo yang selalu gotong royong, memiliki rasa empati dan simpati yang tinggi, sehingga secara bergantian kami membuat dapur umum anak stunting,” kata Yudi, Senin (13/3).

Sistemnya, lanjut dia, setiap hari ada satu kelurahan di Mulyorejo yang membuat permakanan tambahan untuk satu kecamatan, sehingga jadwal setiap harinya sudah ada selama seminggu. 

Nah, karena di Kecamatan Mulyorejo ini ada enam kelurahan, akhirnya khusus hari minggunya dicarikan donatur atau sponsor. 

“Dana yang di dapur umum itu berasal dari bantingan warga seikhlasnya. Sedangkan yang dari sponsor itu mereka yang langsung membuat permakanan sesuai rekomendasi dari pihak puskesmas. Seperti hari minggu ini kita dapat donatur dari Dimsum Mbledos, sehingga mereka membuat produk dimsum yang khusus makanan balita stunting,” tegasnya. 

Yudi bersyukur karena semua elemen masyarakat di wilayahnya bisa bersatu dan bergotong royong dalam mengentas stunting. 

Dan ternyata, usaha itu sudah mulai kelihatan, pasalnya angka stunting di wilayah Mulyorejo sudah tersisa 19 anak per bulan Maret ini, artinya meluluskan dua anak dari bulan Februari yang angkanya 21 anak stunting. 

“Alhamdulillah dengan gotong royong ini, dengan Surabaya Bergerak ini kami bisa terus bergerak mengentas stunting,” ujarnya. 

Selain itu, dapur umum untuk anak stunting juga ada di kecamatan Pabean Cantian. Menurut Camat Pabean Cantian Muhammad Januar Rizal, program ini digagas bersama UMKM, kader surabaya hebat (KSH), perusahaan atau donatur yang ada di wilayah setempat. Tujuannya untuk memberikan pelayanan bantuan terhadap anak yang memiliki gangguan pertumbuhan. 

"Program ini adalah program Pemkot Surabaya dalam rangka untuk percepatan penurunan angka balita stunting di Kecamatan Pabean Cantian," kata Rizal.

Ia berharap, dengan adanya dapur umum balita stunting ini bisa menambah kecukupan gizi dan keanekaragaman makanan bagi mereka. 

Sebab, program tersebut, juga memberikan bantuan terhadap anak - anak yang mengalami keterbatasan fisik.

"Program  dapur umum ini bukan hanya menyisir bagi balita stunting saja. Tapi, peruntukkannya juga diberikan bagi anak penyandang disabilitas. Yang sebelumnya hanya mendapatkan satu kali permakanan dalam sehari. Insyaallah nanti akan mendapatkan  dua kali dalam satu hari," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga memastikan bahwa program Surabaya Bergerak itu tidak hanya melulu soal kerja bakti saja, tapi juga bergerak bersama dalam mengentas anak stunting. 

Makanya selama ini sudah ada yang menjadi orang tua asuh anak stunting, dan sudah banyak juga di beberapa kecamatan yang membuat dapur umum untuk membuat permakanan tambahan khusus anak stunting. 

“Jadi, ini bak gayung bersambut. Saya mencoba menggagas program Surabaya Bergerak dan akhirnya direspon warga dengan membuat dapur umum. Inilah bukti bahwa budaya Arek yang selalu gotong royong dan selalu memiliki rasa empati dan simpati masih melekat di tengah-tengah warga Kota Surabaya. Bolehlah Surabaya menjadi kota kelas dunia, tapi budaya Arek dan budaya gotong royong akan terus kita gelorakan,” pungkasnya.

UMKM Surabaya Bangkit, Wali Kota Eri Gandeng Desainer hingga Wajibkan ASN Gunakan Produk UMKM!


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Usaha Menengah Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Surabaya semakin berkembang pesat. 

Hal ini tidak lepas dari peran aktif Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam memberikan perhatian, pendampingan, hingga perlindungan aset atau karya produk UMKM dari pembajakan pihak yang tidak berwenang. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa seluruh pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai dilingkungan Pemkot Surabaya diwajibkan menggunakan produk UMKM Kota Pahlawan. 

Apalagi, Wali Kota Eri selalu mengenakan berbagai produk UMKM selama bertugas. 

“Alhamdulillah UMKM sekarang menciptakan berbagai inovasi yang berkembang. Jadi mereka memiliki kesempatan untuk menjual produknya lebih banyak, otomatis mereka sudah mengerti pasarnya. Maka pemerintah mendampingi dan harus tahu model (tren) sepatu dan baju saat ini seperti apa,” kata Wali Kota Eri, Senin (13/3).

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri menggandeng desainer untuk menciptakan dan mengembangkan inovasi dari produk para pelaku UMKM. 

Langkah tersebut telah terealisasi, yakni menggandeng 14 desainer UMKM Surabaya yang berkolaborasi dengan 16 pembatik Surabaya. 

Hasilnya, mereka menciptakan delapan motif batik Surabaya atau yang dikenal sebagai Batik Suroboyo.

“Maka saya minta ajak desainer, nanti yang membayar adalah pemkot. Contoh yang mendesain sepatu adalah mahasiswa Desain Produk (Despro). Sehingga UMKM itu belajar, karena tidak bisa UMKM akan naik menjadi lebih tinggi kalau tidak melalui proses (belajar) ini,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya berkomitmen untuk terus mendampingi para UMKM agar bisa menembus pasar internasional. 

“Kalau soal omset belum bergerak masif, ya tugas kita menaikkan produktivitas dengan melakukan pendampingan, tidak hanya teori. Harus dipakai dan dirasakan, kalau kita merasa nyaman maka yang lain pasti merasa nyaman. Alhamdulillah itu yang saya minta ke teman-teman pemkot, kita harus bangga dengan produk buatan Indonesia,” jelasnya. 

Apalagi, belanja APBD Kota Surabaya untuk sektor usaha mikro dan kecil (UMK) dan produk dalam negeri (PDN) tercatat sebagai yang terbesar se-Indonesia dibandingkan semua kota se-Indonesia. 

Tercatat, belanja APBD Surabaya untuk UMK per 25 November 2022 telah mencapai Rp1,2 triliun. Adapun belanja untuk PDN tembus di angka Rp1,7 triliun. 

“Surabaya ini anggaran untuk UMKM Rp 1,2 triliun terbesar di Indonesia, Insya Allah tahun ini (APBD 2023) mengalokasikan anggaran senilai Rp 3 triliun. Semoga bisa mengurangi kemiskinan (penduduk miskin) dari 4,7 persen bisa turun menjadi 2 persen,” jelasnya. 

Tak hanya sampai disitu, agar UMKM Surabaya dapat berinteraksi dengan dunia digital, Pemkot Surabaya meluncurkan e-commerce pemerintahan pertama di Indonesia, yaitu e-Peken Surabaya. 

Pada aplikasi ini, pedagang toko kelontong menyediakan berbagai kebutuhan pokok. Konsumen tetapnya adalah para ASN Pemkot Surabaya yang diwajibkan membeli semua kebutuhan pokoknya dari aplikasi e-Peken tersebut. 

Bahkan, kini e-Peken itu juga sudah dibuka untuk publik, sehingga semua orang bisa ikut berbelanja di e-commerce tersebut. 

“Pemerintah sejatinya adalah pelayan umat, maka kita harus menggunakan produk UMKM. Teman-teman pemkot sudah memulai, seperti memakai batik dan sepatu UMKM, kalau model sedikit? Yang salah adalah pemerintah karena kita adalah pembimbing UMKM,” pungkasnya.

Zainudin Amali Resmi Mundur Sebagai Menpora


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Zainudin Amali akhirnya buka suara. Ia menyatakan tak menjabat lagi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI terhitung sejak Senin (13/3/2023).

Tak hanya itu Zainudin Amali juga menyebut pengunduran dirinya sudah mendapat izin dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Surat pengunduran dirinya sudah disampaikan beberapa hari lalu melalui Mensesneg. Pengunduran dirinya pun telah mendapat lampu hijau dari Jokowi.

"Tadi pagi sekitar jam 10.30 waktu Bali saya bertemu dengan Bapak Presiden, saya sudah menyampaikan surat secara tertulis. Kemudian beliau sampaikan sudah menerima itu. Dan saya diizinkan untuk mundur dari Menteri Pemuda dan Olahraga per hari ini," kata Amali kepada wartawan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Senin (13/3).

Dengan pengunduran dirinya sebagai Menpora, Amali memohon tidak ada lagi pertanyaan tentang dirinya yang telah mengajukan pengunduran diri sebagai Menpora beberapa waktu lalu. 

Sebab dirinya ingin fokus pada PSSI bersama Ketua Umum Erick Thohir.

"Karena sesuai dengan apa yang saya sudah sampaikan ke Presiden. Saya akan konsentrasi dan fokus mengurus PSSI bersama Pak Erick Thohir dan pengurus semuanya dan secara umum akan konsentrasi mengurus sepakbola," jelasnya.

Mengenai siapa penggantinya sebagai Menpora, Amali menyebut hal itu adalah kewenangan Jokowi. 

Amali juga memohon maaf jika ada yang tak berkenan selama menjabat sebagai Menpora.

Ada Laporan Warga Manukan Kulon yang Putus Sekolah, Ini Klarifikasi Lurah


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Langkah cepat dilakukan Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya saat mendapat informasi adanya warga yang putus sekolah. 

Sebelumnya dilaporkan, di wilayah Manukan Kulon terdapat keluarga dengan 4 orang anak tidak bersekolah. 

Mereka terdiri dari 1 anak putus sekolah dan 3 lainnya tidak dapat bersekolah karena terkendala akta kelahiran.

Mendapati hal ini, Lurah Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya, Retna Yuliastri mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan di lokasi, ternyata warga putus sekolah tersebut bukanlah warga Kelurahan Manukan Kulon maupun di wilayah Kecamatan Tandes.

"Hasil pengecekan teman-teman di lapangan, memang ada warga yang putus sekolah, namun yang bersangkutan bukanlah penduduk Kelurahan Manukan Kulon maupun Kecamatan Tandes," kata Retna Yuliastri, Senin (13/3).

Ia menjelaskan, bahwa keempat anak tersebut tinggal di rumah kakeknya di Manukan Kulon karena orang tuanya sedang proses perceraian. 

Sementara kakeknya yang tinggal di Manukan Kulon, tercatat sebagai warga Pradah Kalikendal, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya. 

"Sedangkan bapak dan anak-anak yang putus sekolah atau belum sekolah tersebut, merupakan warga Kutisari,” katanya.

Meskipun bukan warganya, Retna sapaan akrab Lurah Manukan Kulon, tidak tinggal diam. 

Dia bersama jajarannya akan memberikan pendampingan dan upaya maksimal. 

Upaya itu dilakukan agar keluarga tersebut dapat mengenyam pendidikan, baik bagi anak yang putus sekolah maupun anak-anak lain yang belum bersekolah karena tidak memiliki akta kelahiran.

“Bahwa di Pemerintah Kota Surabaya, kita harus memberikan pelayanan terbaik bagi warga Surabaya meskipun bukan warga. Untuk itu kami melakukan pendekatan kepada bapak tersebut agar tertib administrasi kependudukan dan Alhamdulillah juga disambut positif. Sehingga kami akan membantu pengurusan kepindahan ke wilayah Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes," ujarnya.

Setelah proses pindah kependudukan kelar, Retna memastikan, Kelurahan Manukan Kulon akan membantu proses pembuatan akta kelahiran bagi 3 anaknya. 

Di samping itu, pihaknya juga melakukan koordinasi untuk mencarikan sekolah bagi mereka agar dapat memperoleh pendidikan yang layak.

"Kita sudah koordinasikan setelah proses kepindahan selesai, maka selanjutnya adalah pembuatan akta kelahiran bagi 3 orang anaknya yang belum memiliki akta. Di samping itu kita juga akan koordinasikan dengan Dinas Pendidikan untuk sekolah mereka terutama yang usia SD. Untuk anak yang usia TK, akan kita bantu agar dapat bersekolah di TK yang ada di RW 03 Manukan Kulon,” ungkap dia.

Sedangkan bagi anak yang putus sekolah, Retna menyebut jika pihaknya menawarkan agar mengikuti pendidikan kejar paket. 

"Untuk kakaknya yang putus sekolah kita tawarkan agar bisa mengikuti pendidikan kejar paket A yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk pendidikan selanjutnya,” imbuhnya.

Di sisi lain, Retna juga menyampaikan terima kasih kepada warga yang mempunyai kepedulian terhadap sesama di wilayah Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes. 

Pihaknya berharap warga dapat terus menyampaikan apabila mengetahui hal-hal yang memiliki potensi permasalahan ke depannya.

“Terima kasih pada warga yang terus peduli dengan warga lain di wilayah Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes ini. Jangan pernah ragu untuk menyampaikan kepada kelurahan maupun kecamatan jika ada hal-hal atau permasalahan seperti ini maupun lainnya," pungkasnya.

Minggu, 12 Maret 2023

ICMI Sambut Ajakan Kolaborasi Pemkot Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Strategi pembangunan kota Surabaya, nampaknya menjadi daya tarik tersendiri untuk dijadikan bahan diskusi dalam "leaders camp" dan Silakwil ICMI Jatim yang berlangsung Sabtu dan Ahad, 11 - 12 Maret 2023.

Dalam sesi kepemimpinan transformatif, Bertempat di sebuah hotel di kawasan Surabaya Selatan, bersama Prof Badri Munir, Direktur Sekolah Pasca Sarjana Unair, Ikhsan, Sekda Kota Surabaya, memaparkan bagaimana pemerintah kota Surabaya melakukan langkah langkah pelayanan untuk peningkatan SDM kota Surabaya. 

Diawali dengan memaparkan jumlah penduduk dan komitmen pemerintah kota dalam layanan, Ikhsan memaparkan beberapa program dan strategi capaiannya.

"Surabaya ini mempunyai visi gotong royong menjadi kota global yang maju, humanis dan berkelanjutan, diawali dari visi itu maka seluruh perangkat daerah yang diangkat diminta membuat komitmen capaian, komitmen capaian itulah nantinya yang akan menjadi dasar evakuasi walikota Surabaya kepada kami para OPD, Camat dan Lurah", Papar Ikhsan.

Dalam hal membangun keluarga yang berkualitas, Ikhsan bagaimana strategi pemerintah kota menjalankan program calon pengantin (cantin). 

Dalam program itu, Ikhsan menjelaskan betapa pentingnya seorang calon pengantin didampingi sebagai upaya pembangunan SDM yang baik untuk masa yang akan datang. 

"Program cantin ini akan membidik pasangan calon pengantin, data mereka akan terkoneksi dengan Puskesmas. Sehingga dari data Puskesmas ini, akan dilakukan upaya pendampingan kepada calon, misalkan kesehatan si calon, lalu pembekalan bagaimana membangun rumah tangga yang baik, bagaimana pengasuhan anak dan lain lain berkaitan dengan membangun keluarga yang baik", Urai Ikhsan.

Menurut Ikhsan, tak mungkin pemerintah kota Surabaya akan bekerja sendirian, Pemerintah Kota butuh patner dalam mewujudkan visi misinya, sehingga bertemu di Silakwil ICMI Jatim ini merupakan sebuah kehormatan untuk berkolaborasi. 

"Bagi kami, Pemkot Surabaya tak akan bisa bekerja sendirian, semangat kami berkolaborasi ini menjadikan undangan ICMI adalah sebuah kehormatan, Pemkot akan akan bersenang hati dan berterimakasih, kalau ICMI menyediakan gagasan dan waktunya untuk berkolaborasi membantu melakukan capaian capaian yang sudah kami programkan", Harap Ikhsan.

Qudsi salah satu pengurus ICMI Jatim yang membidangi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, merespon dengan baik apa yang menjadi niat baik pemkot. 

"Apa yang dilakukan oleh pemkot ini adalah bagian dari kerja ICMI membangun keluarga emas, sehingga tak ada alasan bagi ICMI untuk tidak berkolaborasi dengan pemkot. 

"Ini program baik dan mulia, harus dibantu dan didukung, tak ada alasan bagi ICMI untuk tidak berkolaborasi," egas Qudsi yang juga dosen di Unair. 

"Kami akan siapkan silabus bagaimana menyiapkan bagaimana membangun keluarga yang baik, bagaimana pengasuhan anak serta bagaimana manajemen pengelolaan masalah keluarga, sehingga akan terwujud keluarga yang tangguh, keluarga yang baik, mawaddah wa rohman", Jelas Qudsi.

FIFA Beri Nilai Tertinggi bagi GBT Surabaya dari Semua Stadion di Indonesia untuk Gelaran Piala Dunia U-20 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku bahwa Federation Internationale de Football Association (FIFA) memberikan penilaian tertinggi terkait persiapan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, sebagai salah satu lokasi gelaran Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. 

“Pak Erick (Ketua PSSI) kemarin menyampaikan ke saya bahwa besok Senin (13/3) beliau datang, Pak Menpora (Zainudin Amali) juga datang. Pak Erick sebagai PSSI juga mengecek hasil asesmen (GBT) itu yang tertinggi diantara semua (stadion) yang ada, tetapi dari semua itu ada kekurangannya. Jadi harus dilengkapi dan diselesaikan sebelum Piala Dunia,” ungkap Wali Kota Eri, Minggu (14/3).

Ia menyampaikan, kedatangan Ketua PSSI yang juga menjabat sebagai Menteri Negara BUMN RI, Erick Thohir tidak sendiri. Ketua PSSI Erick Thohir didampingi oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali, Wakil Ketua PSSI Ratu Tisha, dan perwakilan Kementerian PUPR. 

Kedatangan rombongan tersebut adalah untuk melakukan pengecekan terhadap Field Of Play (rumput, sistem penyiraman rumput, sistem drainase, dan lainnya),  arena (tempat duduk, VIP Area), Media Broadcast, akses keluar dan masuk,  Command Center, area medis, serta  ruang parkir. 

“Beliau mengecek, nanti bisa dilihat yang disampaikan Pak Erick Thohir. FIFA sudah memberikan catat kemudian ada rapat dengan Pak Erick, ketika sudah dicek FIFA, kami nilainya paling tinggi,” ujarnya. 

Meski begitu, sebagai kepala daerah, Wali Kota Eri tak ingin berbesar hati. Sebab, Pemkot Surabaya terus berupaya membenahi berbagai fasilitas olahraga di Kota Pahlawan. 

Hal ini juga selaras dengan usaha dari enam kepala daerah lainnya yang ditunjuk FIFA sebagai lokasi gelaran Piala Dunia U-20 2023. 

Diantaranya, Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Stadion Jakabaring Palembang, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Manahan Solo, Stadion GBT Surabaya, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali. 

“Tetapi sebenarnya, apapun itu, kami (pemkot) sudah membuat GBT. Sebab, awalnya belum ada stadion (di Indonesia) yang standar FIFA. Tetapi, teman-teman (Kepala Daerah) enam daerah semuanya berusaha melakukan secara maksimal, karena standar FIFA tinggi,” terangnya.

Tak hanya Stadion GBT Surabaya saja yang akan dikunjungi oleh rombongan Ketua PSSI Erick Thohir. 

Rombongan tersebut akan melakukan pengecekan di semua stadion yang menjadi lokasi pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023. 

“Jadi semua stadion bakal dikunjungi Pak Erick Thohir, Menpora, dan PUPR. Jadi ada timnya untuk memastikan, yang diminta FIFA sudah berjalan semua. Kedua, ada tanggung jawabnya PUPR dan Pemda (Pemerintah Daerah), sehingga nanti PUPR seperti apa, Pemda seperti apa nanti bakal dilihat,” jelasnya. 

Wali Kota Eri itu menuturkan, jika terdapat stadion yang tidak sesuai dengan standar FIFA, maka stadion itu akan dicoret dari daftar lokasi gelaran Piala Dunia U-20 2023. 

“Pak Erick menyampaikan kalau tidak sesuai akan dicoret. Seperti GBT sekarang sudah memenuhi standar FIFA, jadi kalau dipakai atau tidak tetapi kami sudah siap untuk (gelaran) internasional,” katanya.

Sebab, menurutnya, lokasi penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 memang harus sesuai dengan standar FIFA. 

Mulai dari kenyamanan dan keamanan para penonton hingga penempatan lokasi parkir. 

“Jalur disabilitas, tempat wartawan, vip, dan parkir. Semuanya sudah dikerjakan,” ujarnya. 

Namun, apabila Stadion GBT Surabaya yang harus tercoret dari gelaran Piala Dunia Piala Dunia U-20 2023, Wali Kota Eri mengaku akan tetap bangga karena Stadion GBT Surabaya menjadi salah satu stadion yang diperhitungkan di Indonesia. 

“Sebab, standar FIFA bukan gaya-gayaan Piala Dunia. Kalau ternyata kami kurang memenuhi standar FIFA, ya sudah. Tetapi saya sebagai Wali Kota Surabaya sudah bangga karena sudah masuk ke dalam enam (stadion) yang distandarkan,” ungkapnya. 

Oleh karena itu, ia meminta seluruh warga Kota Surabaya untuk berlapang dada dan menerima semua hasil keputusan dari rombongan Ketua PSSI Erick Thohir. 

“Warga dan pemkot sudah berjuang agar lapangan sesuai standar FIFA dan itu memang tidak mudah. Saat ini disentuh PUPR, tidak hanya pemda. Nanti menentukan dicoret atau tidak sekitar 24 atau 27 Maret 2023, tetapi harapan Pak Erick Thohir semua (stadion) tidak dicoret dan bisa jadi bagian (Piala Dunia)  itu,” pungkasnya.