Kunjungan kerja UNICEF kali ini, adalah untuk menindaklanjuti Surabaya menjadi anggota Child Friendly Cities Initiative (CFCI) atau Kota Layak Anak (KLA) tingkat dunia.
Kunjungan UNICEF hari ini diwakili oleh Kepala Kebijakan Sosial UNICEF, Yoshimi Nishino dan Kepala Perwakilan UNICEF Untuk Wilayah Jawa, Tubagus Arie Rukmantara.
Perwakilan dari UNICEF tersebut, turut didampingi oleh jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkot Surabaya.
Pada kesempatan ini, tamu perwakilan dari UNICEF diajak berkeliling menggunakan Suroboyo Bus.
Perwakilan dari Forum Anak Surabaya (FAS) dan siswa SMP di Kota Surabaya, turut hadir dalam rombongan.
Setelah berkeliling kota selama satu jam, rombongan berhenti di depan kantor DPRD Kota Surabaya.
Di kantor DPRD, rombongan menuju ke ruang rapat untuk membahas peraturan daerah (Perda) yang berkaitan dengan hak-hak anak di Surabaya.
Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, untuk memperkuat Surabaya sebagai KLA dunia, jajaran di DPRD telah menyelesaikan pembahasan rancangan perda tentang perlindungan anak.
"Saat ini masih tahap difasilitasi oleh Gubernur Jawa Timur. Kami harapkan, rancangan perda itu bisa segera difasilitasi oleh gubernur agar bisa segera disahkan," kata Adi.
Adi ingin, setelah perda tentang perlindungan anak itu diperkuat, ke depannya bisa memberikan kenyamanan bagi anak di Kota Surabaya.
Aturan yang disahkan di dalam perda itu, lanjut Adi, nantinya akan menjadi tanggungjawab bersama antara DPRD, pemkot, serta masyarakat untuk dijadikan sebagai pedoman.
"Dengan adanya perda itu, diharapkan bisa menghasilkan suasana yang lebih kondusif, bagi Surabaya kota layak anak," ujar Adi.
Dalam kesempatan ini, Awi menyampaikan kepada UNICEF, bahwa pemkot dan DPRD turut melibatkan anak-anak dalam Rencana Musyawarah Pembangunan (Musrembang).
Bahkan, dirinya berinisiatif ketika ada kegiatan reses dari jajaran DPRD turut serta melibatkan anak.
"Ada lokasi khusus untuk mereka, diundang ke dalam suatu forum dan membicarakan berbagai polesir untuk memperkuat kepentingan anak-anak," sampainya.
Awi mendukung penuh Surabaya sebagai Kota Layak Anak di kelas dunia. Ia berharap, hasil dari pertemuan dengan UNICEF kali ini bisa dikembangkan menjadi sebuah kebijakan yang mendukung perkembangan anak-anak di Surabaya.
Di samping itu, Kepala Perwakilan UNICEF Untuk Wilayah Jawa, Tubagus Arie Rukmantara mengatakan, sudah lima tahun terakhir Surabaya berhasil meraih predikat Kota Layak Anak kelas nasional.
Di tahun ini, Surabaya akan naik kelas menuju kota layak anak kelas dunia atau CFCI.
"Surabaya kan sudah menjadi kota layak anak predikat utama di nasional. Nah, sekarang Pak Wali (Eri Cahyadi) bersama masyarakat Surabaya ingin naik kelas ke CFCI atau kesertaan kota layak anak tingkat dunia," kata Arie.
Arie mengungkapkan, tujuan dari kunjungan kali ini ingin memastikan sekaligus menguji, apakah komitmen Pemkot Surabaya sejalan dengan DPRD untuk menuju ke tingkat CFCI.
Sebelumnya, lanjut Arie, UNICEF telah berkunjung dan bertemu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi serta jajarannya di pemkot.
"Ternyata, rekan-rekan dari parlemen pun juga berkomitmen penuh mendukung Surabaya ke tahap CFCI atau kota layak anak di tingkat dunia," ungkapnya.
Dalam pertemuan kali ini, Arie meminta kepada jajaran DPRD dan pemkot untuk mengajak masyarakat Kota Surabaya turut serta mendukung kota layak anak kelas dunia.
"Jadi bukan hanya pimpinannya yang ingin menjadikan Surabaya bergabung ke dalam anggota CFCI, akan tetapi juga masyarakat dan anak-anaknya," ujarnya.
Menurutnya, menjadi anggota CFCI itu tidak mudah, dan membutuhkan proses panjang. Maka dari itu, jajaran DPRD dan pemkot harus bisa memastikan warga Surabaya memberikan rasa aman dan nyaman untuk anak baik itu dari dalam kota maupun dari luar kota atau negeri.
Selain itu, Arie menambahkan, DPRD, pemkot, stakeholder dan anak-anak diharapkan bisa membentuk satu komite untuk menyempurnakan rumusan yang membahas soal hak-hak anak.
Tujuannya, agar anak-anak di Kota Surabaya bisa berkompetisi di tingkat dunia.
"Selain itu, DPRD dan pemkot diharapkan, bisa memberikan fasilitas kesehatan, infrastruktur, dan jaminan keamanan untuk anak-anak di Kota Surabaya. Ketika semua itu terpenuhi, nanti akan ditunjukkan ke anggota CFCI lainnya sebagai tolok ukur bahwa Surabaya layak masuk ke dalam keanggotaan," imbuhnya.
Setelah berkunjung ke kantor DPRD Kota Surabaya, rombongan UNICEF menuju ke ruang sidang wali kota di kantor Balai Kota. Di kesempatan itu, rombongan disambut oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, M. Ikhsan serta jajaran Kepala PD di lingkungan pemkot.
Sementara itu, Sekda Kota Surabaya M. Ikhsan mengatakan, tujuan dari kunjungan UNICEF kali ini adalah untuk mendampingi pemkot dalam mewujudkan Surabaya sebagai kota layak anak dunia.
Ikhsan menjelaskan, dalam mewujudkan Surabaya sebagai kota layak anak dunia atau CFCI, UNICEF berkomitmen memberikan pendampingan.
"Jadi, waktu pertemuan dengan UNICEF tadi juga memberikan lima opsi pendampingan kepada pemkot, apa saja yang dibutuhkan Kota Surabaya,” jelas Ikhsan.
Ikhsan melanjutkan, kegiatan ini adalah untuk memperluas dukungan level sub nasional, khususnya di Kota Surabaya. Berdasarkan nota kesepakatan dengan Pemerintah Indonesia yang dituangkan dalam country program action plan (CPAP) 2021-2025, UNICEF berkomitmen sebagai lembaga PBB memastikan pelaksanaan Konvensi Hak Anak (Convention of the Rights of of the Childs) dan pencapaian Sustainable Development Goal (SDGs) pada anak berjalan.
Selain itu, pada program kerja Annual Work Plan 2023, UNICEF mengagendakan dukungan terhadap upaya Kota Surabaya untuk menjadi bagian dari anggota CFCI, sebagai jawaban dari surat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, yang ditujukan kepada UNICEF pada Desember 2022.
Ikhsan menerangkan, kunjungan kerja pada 13-14 Februari 2023 lalu, yang diwakili oleh Country Representative UNICEF, Maniza Zaman dan Tim untuk Indonesia telah melakukan identifikasi dukungan untuk Kota Surabaya.
Sedangkan kunjungan kedua kali ini, diwakili oleh Chief of Social Policy at Unicef Indonesia, Yoshimi Nishino.
“Kunjungan kerja kali ini UNICEF melakukan percepatan pendampingan Kota Surabaya untuk masuk ke CFCI,” pungkasnya.