Harapannya, ZIS yang telah dihimpun dapat membuat para penerimanya menghasilkan ekonomi secara terus menerus.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Eri Cahyadi saat menggelar Safari Ramadan sekaligus Salat Tarawih bersama warga di Masjid AL-Fath, Jalan Bratang Binangun I No 7 Baratajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Selasa (28/3) malam.
"Bayangkan kalau kekuatan zakat, infaq dan shodaqoh itu dikumpulkan, orang miskin, orang nganggur diberi modal, diberikan pekerjaan, maka selesai (permasalahan) di Kota Surabaya," kata Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri memandang, selama ini masih ada warga miskin, gizi buruk, dan bayi stunting dalam sebuah kampung yang justru di tempat itu terdapat muzakki.
Hal tersebut diyakininya tidak akan terjadi ketika zakat yang dikeluarkan muzakki disampaikan kepada warga sekitar.
"Seharusnya zakat, infaq dan shodaqoh diberikan yang terdekat dahulu, setelah saudara, berarti ke tetangga," tuturnya.
Ia meyakini, dengan kekuatan ZIS, maka tidak akan pernah ada kemiskinan di Kota Surabaya.
Karena itu, ZIS harus dikelola dengan baik, begitu pula dengan penyalurannya.
Makanya, ia mengajak masyarakat untuk menggalakkan zakat produktif agar para penerimanya dapat menghasilkan ekonomi secara sustainable atau berkelanjutan.
"Begitu banyak umat muslim menunggu antrian zakat, dapat Rp50-100 ribu dan beras. Namun di bulan depan hidupnya tetap seperti semula. Waktunya kita berubah, waktunya bergandengan tangan. Zakat, infaq dan shodaqoh bisa menjadi kekuatan yang luar biasa," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri juga berpesan kepada para jamaah bahwa masjid bukan hanya menjadi tempat untuk beribadah.
Menurutnya, masjid seharusnya juga bisa menjadi tempat untuk menggerakkan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
"Karena masjid itu dimakmurkan, bukan hanya didirikan," jelasnya.
Maka dari itu, ia berharap, ZIS yang dikelola Masjid AL-Fath, ke depan bisa dikuatkan dengan zakat yang ada di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya.
Sedangkan mustahik atau para penerima nantinya akan diberi kode untuk memastikan bahwa ekonomi mereka berubah.
"Jangan hanya (mustahiq) itu menerima, tapi tidak pernah berubah ke depannya," ujarnya.
Di lain hal, ia juga mengaku ingin membentuk Kampung Madani minimal dua RW di setiap kelurahan.
Dimana melalui Kampung Madani, ZIS diharapkan dapat dikelola secara produktif dan disampaikan kepada warga sekitar yang berhak menerima.
"Saya yakin, tidak ada yang miskin di sana, yang mustahik menjadi muzakki, yang pengangguran tidak ada, yang putus sekolah tidak ada. Saya berharap dengan kekuatan panjenengan (anda) semua, kekuatan kita sebagai warga muslim, maka Kampung Madani bisa terwujud," pungkasnya.
Dalam Safari Ramadan kali ini, Wali Kota Eri juga didampingi Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Momentum ini sekaligus dilakukan penyerahan bantuan dari Baznas Kota Surabaya.
Bantuan yang disalurkan Baznas dari zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) pemkot tersebut, terdiri dari 4 kursi roda, 1 rombong sekaligus modal usaha serta paket sembako kepada 12 warga penerima.