Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Selasa, 02 Mei 2023

Dukung Pengembangan Institusi Perguruan Tinggi di Surabaya, Wali Kota Eri Hadiri Launching Fakultas Kedokteran Gigi UM


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menghadiri launching Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, di Auditorium At Tauhid Tower Lantai 13 UM Surabaya. 

Kegiatan yang dikemas dalam silaturahmi Halahbihalal itu turut dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dan seluruh civitas akademika UM Surabaya, Selasa (2/5).

Di hadapan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Wali Kota Eri mengaku takjub dengan langkah UM Surabaya yang terus mengembangkan institusi perguruan tinggi untuk mewadahi minat mahasiswa dalam bidang kedokteran.

Ia pun mengaku bersyukur, sebab UM Surabaya merupakan institusi perguruan tinggi swasta kedua setelah Universitas Hang Tuah Surabaya yang melahirkan Fakultas Kedokteran. 

Menurutnya, dengan munculnya Fakultas Kedokteran yang didirikan oleh institusi perguruan tinggi swasta di Surabaya, dapat menjadi pilihan lokasi pendidikan bagi warga Kota Pahlawan, Jawa Timur, hingga Indonesia bagian timur.

“Alhamdulillah dengan berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Muhammadiyah, maka akan memberikan pilihan untuk seluruh warga Kota Surabaya memilih pendidikan Fakultas Kedokteran Umum maupun Gigi yang semakin banyak peminatnya di Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri.

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri meyakini dengan kehadiran  FKG yang didirikan UM dapat mendukung pelayanan kesehatan di Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah.   

“Karena beberapa kampus di Kota Surabaya untuk memiliki Fakultas Kedokteran Umum dan Gigi masih mencari gandengan rumah sakit untuk dikoneksikan menjadi rumah pendidikan. Tapi berbeda dengan Universitas Muhammadiyah karena rumah sakitnya sudah berdiri, ini yang sangat luar biasa,” jelasnya.

Lebih lanjut, mewakili seluruh warga Kota Surabaya, ia menyampaikan selamat atas peresmian FKG UM Surabaya. 

“Dengan terbentuknya Fakultas Kedokteran Gigi, InsyaAllah bisa menjadi pilihan pendidikan yang terbaik di Surabaya,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan bahwa energi silaturahmi antara Muhammadiyah bersama pemerintah adalah bagian dalam menyelesaikan persoalan bangsa, khususnya dalam bidang kesehatan. 

“Kita dorong kemajuan melalui teknologi kesehatan. Kami bersama Wali Kota Eri Cahyadi dan rombongan tadi sudah berkunjung ke beberapa ruangan yang memiliki alat-alat terbaik dan canggih teknologi. Karena itu apresiasi kami dan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi serta semua pihak yang telah mendukung UM Surabaya memiliki Fakultas Kedokteran Gigi. Harapan kami, anak-anak terbaik bangsa bisa belajar menjadi dokter gigi yang terbaik,” pungkasnya.

Dua Penyuap Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua P Simandjuntak Dituntut 3 Tahun Penjara


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dua terdakwa penyuap Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua P Simandjuntak akhirnya dituntut tiga tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (2/5) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya.

Kedua Terdakwa tersebut adalah Abdul Hamid dan Ilham Wahyudi alias Eeng. 

Keduanya oleh JPU dinyatakan bersalah lantaran terbukti melanggar dakwaan pertama yakni Pasal 5 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP Jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.

Kedua Terdakwa ini terbukti telah memberikan uang suap kepada Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua P Simandjuntak sebesar Rp3,9 miliar.

”Yang tersebut diberikan dalam kurun waktu 2019 sampai 2022 terkait alokasi dana hibah Pokmas,” kata JPU KPK Arif Suhermanto usai sidang, Selasa (2/5).

Tak hanya hukuman badan, kedua Terdakwa ini juga diwajibkan membayar yang denda sebesar Rp50 juta dengan subsider dua bulan kurungan. Keduanya tidak diwajibkan membayar uang pengganti.

Menurut Arif, tuntutan tiga tahun tersebut diberikan lantaran para Terdakwa dinilai sebagai Justice Collaborator atau sebagai pelaku yang bekerjasama.

“Ancaman Pasal 5 ayat 1 huruf a UU (Pemberantasan Tipikor) adalah lima tahun dan kita tuntut tiga tahun karena keduanya adalah Justice Collaborator,” jelasnya.

Arif menjelaskan, Alasan Jaksa KPK mengabukan permohonan dua Terdakwa kasus suap terhadap Wakil ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua P Simandjuntak untuk menjadi saksi pelaku yang bekerjasama atau Justice Collaborator (JC).

Alasan Jaksa KPK mengabulkan permohonan JC tersebut lantaran

Sebab kedua pelaku dianggap kooperatif saat proses penyidikan dan persidangan.

“Selama penyidikan dan persidangan kooperatif, dan memberikan keterangan yang signifikan dan membuka fakta-fakta baru pelaku yang lain termasuk perbuatan Sahat Tua Simandjutak dan Rusdi termasuk peran pelaku lain termasuk Kosim,” ujarnya.

Sikap kooperatif para Terdakwa inilah lanjut Arif yang menjadi pertimbangan KPK bila keduanya bekerjasama dengan penuntut umum dalam proses hukum di persidangan sehingga mempermudah proses hukum tersebut.

“Hal itu menjadi hal yang meringankan,” pungkasnya.

Cegah Kasus Kekerasan Seksual, Wali Kota Eri Imbau Orang Tua Awasi Anak Saat di Luar Rumah


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengimbau para orang tua agar peduli terhadap keberadaan anak ketika berada di luar rumah. 

Sebab, pengawasan terhadap anak tidak bisa hanya dilakukan oleh para guru di lingkungan sekolah.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Eri usai menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023 di halaman Taman Surya Balai Kota Surabaya, Selasa (2/5).

Ia menyampaikan, sebenarnya tidak ada kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah. 

Yang ada justru ketika anak tersebut berada di luar rumah tanpa pengawasan dari orang tuanya.

"Anaknya dolan bengi, dolan ambek koncone lanang, metu gak dipantau (anaknya main malam hari, main dengan teman prianya, keluar tidak dipantau). Kembali lagi, ini adalah orang tua, jangan salahkan pendidikannya. Karena pendidikan yang paling utama seorang anak itu di dalam keluarganya," kata Wali Kota Eri.

Makanya, ia menyebut, dalam ajaran agama Islam ada keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah. 

Bagaimana orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya. Bentuk kasih sayang itu seperti dicontohkan Wali Kota Eri, misalnya ketika sudah larut malam sang anak belum pulang, maka orang tua akan mencarinya.

"Jadi bukan karena pendidikannya. Sehebat apapun pendidikan di negara ini, di kota ini, sehebat apapun gurunya, kalau orang tua tidak ada ikatan kasih sayang dengan seorang anak, maka (kekerasan seksual) akan terjadi," ujarnya.

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri menyatakan, kasus kekerasan seksual pada anak tidak bisa disalahkan karena permasalahan pendidikan. 

Sebab, kasus kekerasan seksual tersebut, bisa saja terjadi karena karakter dari sang anak itu sendiri.

"Jadi kembali lagi ke karakter. Karena itulah sekolah diajarkan karakter Merdeka Belajar, karakter kebangsaan, karakter agama berakhlak. Kalau sudah ketiganya itu digabungkan, maka Fainsyaallah tidak ada namanya pelecehan seksual," katanya.

Karenanya, ia menilai, kasus pelecehan atau kekerasan seksual bisa terjadi karena karakter anak itu sendiri. 

Misalnya ketika anak itu mau diajak keluar temannya, kemudian diberi minuman keras sehingga terjadilah kasus kekerasan seksual.

"Tapi meski anak itu diberitahu, namun tetap saja dirinya tidak memiliki akhlak yang kuat, tidak ada kekuatan seorang ibu dan seorang ayah di dalam diri anak untuk ada kedekatan keluarga, pasti akan terjadi itu," terangnya.

Makanya, Wali Kota Eri memastikan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui layanan Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) akan terus berupaya menggencarkan pendidikan keluarga. 

Bagaimana pentingnya kasih sayang orang tua terhadap anaknya. 

"Karena Surabaya ini heterogen, masyarakatnya macam-macam. Karena itulah kekuatan keluarga yang kita utamakan," ujar dia.

Ia menambahkan, sebenarnya di sekolah sudah ada terkait dengan kurikulum pendidikan seksual. 

Dimana kurikulum ini ada di dalam mata pelajaran agama dan pendidikan Pancasila. 

Di dalam pendidikan itu, sudah diajarkan terkait dengan apa saja hal yang diperbolehkan dan dilarang.

"Tapi kembali lagi, tidak bisa hanya dikatakan pendidikan, kekuatan kita adalah kekuatan keluarga. Seorang anak 90 persen pasti nurutnya ke orang tua, tidak ke guru. Makanya ayo bareng-bareng sinergi, kolaborasi antara orang tua dan guru. Makanya pusat pendidikan keluarga itu penting," pungkasnya.

Wali Kota Eri Ajak Masyarakat Meramaikan Event Tjap Toendjoengan dan SFF di Momen HJKS ke-730


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Eri Cahyadi menghadiri pembukaan Tjap Toendjoengan di Pakuwon City Mal, Senin (1/5) malam. 

Dalam pembukaan Tjap Toendjoengan kali ini, Wali Kota Eri Cahyadi juga didampingi oleh Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur, Sutandi Purnomosidi.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, menyampaikan banyak terima kasih kepada APPBI Jatim telah menggelar kembali Tjap Toendjoengan setelah dua tahun terakhir sempat terhenti akibat Covid-19. 

Wali Kota Eri mengatakan, meskipun Tjap Toendjoengan sempat ditunda selama pandemi, masyarakat yang hadir tampak antusias dan memenuhi event tahunan ini.

"Tjap Toendjoengan ini selalu diadakan oleh Pakuwon City Mal setiap tahun sekali, bersamaan menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS). Tahun ini dibuka kembali, antusias warga sangat luar biasa, ada yang dari Banyuwangi dan masih banyak lainnya," kata Wali Kota Eri usai membuka event Tjap Toendjoengan. 

Dalam pembukaan Tjap Toendjoengan, Wali Kota Eri menyampaikan, dalam kesempatan ini Ketua APPBI Jatim, Sutandi Purnomosidi juga membuka Surabaya Shopping Festival (SSF) mulai 1-31 Mei 2023 di 19 pusat perbelanjaan atau mal di Kota Pahlawan.

Wali Kota Eri mengajak masyarakat di seluruh Jawa Timur, untuk datang ke Surabaya meramaikan HJKS ke-730 dan event-event di Kota Pahlawan. 

Dalam kesempatan ini, ia juga menyampaikan, di momen HJKS ini lah menjadi kesempatan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya. 

"Tahun ini Pak Sutandi menargetkan Rp 15 triliun, insya allah dengan melihat antusiasme warga sebanyak ini, itu akan tercapai. Matur nuwun Pak Sutandi telah memperingati dan menyambut HJKS kali ini dengan Tjap Toendjoengan dan SSF-nya," ujar Wali Kota Eri. 

Wali Kota Eri menjelaskan, bagi warga Surabaya yang ingin datang ke Tjap Toendjoengan bisa menggunakan transportasi publik Suroboyo Bus. 

Bahkan Cak Eri juga akan kembali lagi ke Tjap Toendjoengan bersama keluarganya untuk menikmati kuliner di malam hari. 

"Makanan nostalgia ada bebek hitam, ada cumi hitam, ada lagi mie Bandung yang mengingatkan saya dengan istri saya," jelasnya. 

Sementara itu, Ketua APPBI Jatim, Sutandi Purnomosidi menambahkan, di Tjap Toendjoengan ada 59 tenan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjajakan berbagai kuliner. 

Mula dari makanan dan minuman, ada di Tjap Toendjoengan selama 1 - 30 Mei 2023. 

"Satu bulan penuh, APPBI Jatim menggelar Tjap Toendjoengan dan SSF. Masyarakat bisa memanfaatkan event ini, karena ada diskon besar-besaran pada bulan ini," pungkasnya.

Wali Kota Eri Apresiasi Kepercayaan Publik Terhadap Polri Naik


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan apresiasinya kepada Polri, karena kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum itu naik sebesar 73,2 persen, berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia. 

Kepercayaan publik itu diraih berkat komitmen, kerja keras, dan istiqomah seluruh jajaran Polri. 

Menurut Wali Kota Eri, Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mampu membuktikan ke publik jika Polri sungguh-sungguh solid melakukan reformasi dan berkomitmen memberikan pelayanan publik yang sangat prima dan presisi.

"Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bapak Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mampu membawa Polri meraih kepercayaan publik. Pak Kapolri mampu memimpin orkestrasi dengan baik di tubuh Polri hingga di jajaran paling bawah," kata Wali Kota Eri, Selasa (2/5).

Meningkatnya hasil survei yang hasilnya sesuai kajian akademis dan profesional itu, kata Wali Kota Eri, menjadi bukti jika Polri memang melakukan perbaikan dan pembenahan secara terus-menerus. 

Pelayanan publik terbaik dari jajaran kepolisian yang baru saja dirasakan masyarakat, kata Wali Kota Eri, adalah arus mudik dan balik Lebaran 2023. Selama musim mudik tahun ini, hampir tak terdengar masalah sama sekali.

"Arus mudik dan balik berjalan lancar. Secara nasional tidak ada kemacetan berjam-jam bahkan berhari-hari. Di Jawa Timur dan Surabaya, mudik juga berjalan lancar. Saat ramadan dan lebaran, jajaran Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak rutin menggelar patroli, memastikan kota ini aman dan tertib," ungkapnya.

Selama ini, lanjut Wali Kota Eri, kerja sama antara pemkot dengan Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak berjalan dengan sangat baik. Harmoni lembaga ini mampu mewujudkan Surabaya yang aman, nyaman dan damai.

"Kami dari Pemkot Surabaya tak mungkin mampu menciptakan Surabaya yang aman dan nyaman tanpa dibantu teman-teman dari kepolisian dan TNI. Kami intens menggelar operasi cipta kondisi untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban (kamtibmas) selama Bulan Suci Ramadan beberapa waktu lalu," ujarnya.

Untuk itu, Eri mengucapkan terima kasih dan selamat kepada seluruh jajaran Polri yang tidak pernah lelah memberikan pelayanan yang presisi.

"Kita akan selalu bersinergi untuk mewujudkan Surabaya yang aman, nyaman, ramah, tidak ada gangguan keamanan dan ketertiban," pungkasnya.

Peringati Hardiknas Tahun 2023, Wali Kota Eri Sebut di Zaman Modern Digitalisasi Sangatlah Penting


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023, di halaman Taman Surya Balai Kota Surabaya, Selasa (2/5). 

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bertindak sebagai inspektur upacara.

Upacara tersebut, juga dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya. 

Hadir pula para ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan pemkot, perwakilan guru, hingga pelajar dari jenjang SD dan SMP di Kota Pahlawan.

Pada kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi membacakan naskah pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.

Dalam pidatonya, Mendikbudristek salah satunya menyatakan, bahwa sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan telah membawa Indonesia semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara.

"Anak-anak kita sekarang bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri," kata Wali Kota Eri saat membacakan naskah pidato Mendikbudristek.

Tak hanya itu, dalam pidato Mendikbudristek yang dibacakan Wali Kota Eri juga menyebutkan, para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikan, sekarang ini dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.

"Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya Platform Merdeka Mengajar. Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka," ujarnya.

Ditemui usai upacara, Wali Kota Eri mengungkapkan, bahwa semua pelajar dan guru di Surabaya telah menerapkan Merdeka Belajar. 

Karena itu, ia juga berharap kepada mereka agar bisa terus berkreasi dan berinovasi.

"Sehingga nanti akan tercipta dan muncul anak-anak yang hebat, anak-anak yang memiliki prinsip di Kota Surabaya yang kelak akan menjadi pemimpin di Kota Surabaya. Karena saya selalu mengatakan anak Surabaya Hebat," tegasnya.

Anak Surabaya Hebat dalam arti yang dimaksud Wali Kota Eri adalah mereka memiliki sikap yang humanis dan saling membantu. Kemudian, mereka bisa bekerja secara efektif dan efisien. 

"Tidak banyak kegiatan, tidak banyak bicara, namun hasil output dan outcome-nya tercapai," kata Cak Eri, panggilan lekat Wali Kota Surabaya.

Di samping itu, Cak Eri menerangkan, bahwa Anak Surabaya Hebat itu memiliki akhlakul karimah yang bagus. Karena menurutnya, hidup tanpa sebuah akhlak maka akan menjadi sia-sia. 

"Lalu, akuntabel, semua yang dilakukan para guru, anak-anak, juga seluruh kader dan jajaran di Pemkot Surabaya bisa dipertanggungjawabkan dan yang terakhir adalah transparan," paparnya.

Oleh sebabnya, melalui peringatan Hardiknas tahun 2023 ini, Cak Eri mengajak seluruh pihak, mulai dari pelajar, para guru, Dinas Pendidikan (Dispendik) hingga jajaran di lingkungan Pemkot Surabaya untuk terus bersinergi bersama dalam memunculkan Merdeka Belajar.

"Jadi InsyaAllah dengan tanggal 2 Mei ini, maka sekolah-sekolah di Surabaya mulai anak, guru, Dispendik dan Pemkot Surabaya akan bersinergi, berkolaborasi secara terus menerus untuk berinovasi. Sehingga memunculkan Merdeka Belajar yang bisa menghasilkan pemimpin yang hebat di Kota Surabaya," harapnya.

Menurut dia, tiga tahun pandemi Covid-19 telah memberikan banyak pelajaran berharga. 

Salah satunya adalah digitalisasi, bagaimana anak-anak belajar tidak harus bertatap muka. 

Selain itu, pandemi juga telah mengajarkan rasa persaudaraan dan bersosialisasi tanpa harus bertemu.

"Tapi yang terpenting adalah bagaimana para guru berinovasi, bagaimana para guru bisa memberikan tulisan-tulisannya melalui aplikasi platform-platform yang ada. Sehingga para guru bisa menaikkan kemampuannya dengan memanfaatkan digitalisasi," jelasnya.

Karena itu, Cak Eri menyatakan, di zaman modern ini digitalisasi sangatlah penting. 

Makanya, pandemi dikatakannya telah banyak mengajarkan berbagai hal, meski juga memiliki dampak yang luar biasa baik terhadap bidang ekonomi maupun pendidikan.

"Pandemi meski memberikan dampak luar biasa, tetapi di situ juga ada hikmahnya. Gusti Allah memberikan hikmah bagaimana kita di dalam bidang pendidikan bisa mempelajari, bidang UMKM bisa mempelajari, terkait dengan digitalisasi. Sehingga pembelajaran dan ekonomi tetap bisa berjalan," pungkasnya.

API Perebutkan Sabuk Emas Pangdam Brawijaya, Wawali Armuji Dukung Bangkitnya Tinju di Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pasca dideklarasiakan Maret lalu, Asosiasi Petinju Indonesia (API) Jawa Timur gerak cepat segera membangkitkan tinju di provinsi Jawa Timur.

Khusunya di Kota Pahlawan yang dulu dikenal dengan gudangnya atlet tinju berbakat.

PW Afandy, mantan petinju era 80-an yang juga tokoh tertua Komisi Tinju Indonesia (KTI) segera men-support kebangkitan tinju dengan dimulainya pertandingan tinju profesional dalam waktu dekat tingkat Jawa Timur.

"Dalam waktu dekat ini akan digelar pertandingan Sabuk Emas Pangdam V Brawijaya Tingkat Jawa Timur. Ini permintaan Panglima," kata PW Afandy, Selasa (2/5).

Menurut PW Afandy, untuk membangkitkan tinju di Jawa Timur harus ada pertandingan dan kejuaraan.

Dari pertandingan itulah, lanjut pria yang bisa disapa Phan Wei Fan ini, akan muncul bibit-bibit petinju.

"Jadi harus ada pertandingan, sehingga mereka (para petinju, red) mau latihan," tandas Wei Fan yang didampingi Penasihat API, Stefanus Budi Juwono.

Selain merangsang bibit-bibit petunju berbakat, Wei Fan berharap sasana tinju yang dulu ada di Jawa Timur juga ikut bangkit. 

"Jadi pertandingan ini dimaksimalkan, agar nanti muncul bibit-bibit baru dan muncul sasana-sasana baru," lanjut dia.

Sebab sekarang ini, sasana tinju sudah gulung tikar semua. Kantor Wei Fan yang berada di Jalan Seruni, Surabaya, dijadikan tempat awal untuk membangkitkan tinju di Jawa Timur.

"Jadi harus ada yang memulai. Supaya tinju kita kembali berjaya," kata Wei Fan.

Menurutnya, Surabaya memiliki potensi atlet tinju yang luar biasa. Ia mencontohkan legenda tinju Jawa Timur seperti Andrian Kaspari dan Yani Malhendo. 

"Surabaya luar biasa saat masa almarhum Aseng," tutur Wei Fan mengenang promotor tinju legendaris itu.

Setelah pertandingan Sabuk Emas Pangdam V Brawijaya ini, Wei Fan sudah merancang program-program event tinju lainnya melalui API.

"Sabuk emas Pangdam ini untuk yang pertama. Berikutnya mungkin dari Wali Kota Surabaya atau Bu Gubernur Jawa Timur, nanti kita akan mengadakan event-event," tambah Wei Fan.

Selain menggelar event pertandingan tinju rofesional, Wei Fan juga menyiapkan fasilitas-fasilitas. Termasuk merekrut pelatih-pelatih senior seperti Yani Malhendo.

"Jadi skill pentinju ini dari teknik kecepatan, kekuatan pukulan, akan kita bentuk. Staminanya juga. Kita lagi fokuskan untuk membangkitkan tinju di Jawa Timur," jelas Stefanus budi Juwono.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menegaskan Pemkot Surabaya siap mensupport bangkitnya tinju di Surabaya.

"Kita siap mensupport, dulu yang namanya Jawa Timur, khususnya Surabaya dan Malang, ini kan pusat atlet tinju nasional, bahkan Asia," ujar Cak Ji, panggilan akrabnya. 

Ia mencontohkan petinju Monod, Suwarno, hingga Andrian Kaspari.

"Itu kan orang-orang Surabaya dan Malang," tandas politisi senior PDIP ini.

Kalau sekarang ini API mempelopori dan membangkitkan tinju di Jawa Timur, Armuji mengatakan itu kabar yang menggembirakan dan bisa menjadi wadah untuk atlet-atlet tinju.

"Kalau bisa ditindaklanjuti dengan pertandingan, entah  2-3 bulan sekali atau enam bulan sekali, akan lebih bagus lagi," pungkas Cak Ji. 

Senin, 01 Mei 2023

Wali Kota Eri Janjikan Kenaikan Pangkat Bagi Camat-Lurah yang Berhasil Bentuk Lebih dari 2 Kampung Madani


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi minta kepada lurah dan camat untuk menyiapkan minimal 2 RW, yang akan dijadikan sebagai Kampung Madani. 

Daftar nama yang akan dijadikan Kampung Madani itu, sudah harus disetorkan pada Senin 1 Mei 2023.

Nah bila hal tersebut sudah dilakukan apalagi berhasil menyiapkan lebih dari target tersebut.

Wali Kota Eri berjanji akan menaikkan seketika pangkat lurah dan camat tersebut.

“Otomatis, cukup setahun mundak (naik pangkat). Lapo ngenteni 4 tahun (ngapain menunggu 4 tahun),” kata Wali Kota Eri, Senin (1/5).

Menurutnya, lurah dan camat itu layak mendapatkan kenaikan pangkat apabila mereka juga memiliki keberhasilan dan prestasi dalam menjalankan program Pemerintah Kota (Pemkot) yang berkaitan dengan kepentingan umat. 

Maka dari itu, ia menjamin, cukup setahun saja sudah dipastikan bisa mendapatkan kenaikan pangkat.

“Yang dari golongan III A menjadi III B, III C menjadi III D. Kemudian di pangkat III D menjadi IV A, ternyata punya kemampuan lagi, maka setahun ya bisa naik lagi menjadi IV B. Itulah yang saya inginkan, semua pegawai negeri Pemkot Surabaya melakukan percepatan itu bukan karena kedekatan dengan wali kotanya, tapi karena kemampuannya memberikan kemaslahatan untuk umat,” terang Wali Kota Eri. 

Wali Kota Eri memberikan tantangan ini bukan hanya kepada lurah dan camat saja, akan tetapi kepada semua jajarannya di Pemkot Surabaya. 

Menurutnya mulai kepala PD, lurah, camat, dan staf, mempunyai kesempatan yang sama bila memiliki kemampuan memberikan manfaat untuk umat. 

“Jelas nggih Pak Lurah, Bu Lurah, ayo sopo sing luwih cepet tak unggahno pangkate (ayo siapa yang lebih cepat saya menaikkan pangkatnya). Ayo pasti bisa membangun kota ini,” tutur Wali Kota Eri. 

Wali Kota Eri berharap kepada kepala PD, lurah, dan camat rajin turun ke masyarakat untuk mendengarkan aspirasi warga. Karena itu adalah wujud dari “Surabaya Hebat” yang artinya kota yang Humanis dalam melayani, Efektif dan Efisien dalam bekerja sesuai target output dan outcome, Berakhlak, Akuntabel, serta Transparan. 

“Kalau sudah melakukan itu semua, maka Surabaya akan memiliki pemimpin-pemimpin yang hebat seperti panjenengan semuanya,” pungkasnya.

Pemkot Surabaya Beri Pendampingan Psikologis, Hukum, hingga Jamin Sekolah Korban Kekerasan Seksual


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan perhatian penuh korban kekerasan seksual yang saat ini masih menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama di Kota Surabaya. 

Kini, pemkot tengah fokus pada proses pemulihan pasca trauma korban, bahkan pemkot juga sudah berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya dalam memberikan pendampingan hukum.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) Kota Surabaya Ida Widayati mengatakan setelah mendapatkan informasi tentang kasus tersebut pada Rabu (26/4) lalu, pihaknya langsung mendampingi korban di RS Bhayangkara karena sedang proses visum. 

“Korban saat ini tengah mengandung 5 bulan menuju ke 6 bulan. Kami juga memberikan pendampingan pada proses hukum, serta sudah koordinasi dengan Polrestabes dan sudah mulai bergerak. Pada Jumat (28/4), ibu korban sudah di BAP oleh Polrestabes,” kata Ida, Senin (1/5).

Ida menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya menaruh perhatian penuh kepada korban. Sebab, seusai menjalani proses visum, korban langsung dirujuk ke RSUD Dr. Soewandhi karena harus menjalani penanganan medis berupa operasi pada bagian vital korban yang mengalami infeksi. 

“Sudah ditangani, saat ini korban dalam masa pemulihan, biarkan tenang terlebih dahulu setelah operasi. Setelah itu baru kita masuk pada pendampingan psikologisnya,” jelasnya.

Selain itu, Ida juga menawarkan Rumah Aman sementara untuk ditinggali bagi keluarga korban, yakni rumah dinas milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya. 

Hal ini dilakukan agar memudahkan pihaknya dalam memberikan pengawasan, serta intervensi yang yang dibutuhkan. 

Namun, sang ayah menolak tawaran tersebut dan memilih untuk menyewa indekos.

“Agar mereka bisa merasa tenang dan aman sesuai dengan arahan Ibu Asisten 3, kita diminta berkoordinasi dengan Dinkes agar tempat tersebut dipakai sementara. Sudah kita siapkan, kita bersihkan, tempat tidur, listrik juga sudah kita isi, tetapi bapaknya tidak berkenan dan memilih kos,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, pihaknya berupaya melakukan pendekatan untuk merayu keluarga korban agar bersedia menempati Rumah Aman sementara waktu. 

Sedangkan untuk pendampingan psikologis korban, pihaknya siap memberikan pendampingan setiap harinya.

“Sebab, kondisi saat ini korban masih trauma berat, serta ketakutan karena tidak bisa melanjutkan sekolah. Serta kami masih berusaha merayu keluarga korban untuk tinggal di Rumah Aman agar tidak mengeluarkan biaya untuk menyewa indekos,” ujarnya.

Meski begitu, Ida mengaku bahwa ia telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh untuk menyiapkan formula metode maupun pola pembelajaran yang tepat bagi korban. 

“Beliau memastikan untuk memfasilitasi metode belajar yang sesuai agar korban tetap bisa bersekolah, baik pembelajaran jarak jauh (PJJ) maupun home visit agar hak anak tetap terpenuhi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh menyampaikan, model atau pola pendidikan yang akan diberikan menyesuaikan kondisi psikologis dan fisik korban. 

“Intinya jangan sampai anak ini putus sekolah. Sebab, masa depannya masih panjang, kami bisa menggunakan metode PJJ maupun home visit,” kata Yusuf.

Yusuf menerangkan, bahwa ia mendukung keinginan korban untuk kembali bersekolah. Sebab, di sekolah memudahkan korban untuk berinteraksi dengan teman-temannya, serta terdapat banyak figur untuk pembentukan karakter anak. 

Namun, hal itu harus dipertimbangkan pada kondisi psikologis dan fisik korban.

“InsyaAllah boleh (kembali sekolah) tetapi kita menyesuaikan model pendidikan dengan psikologis anak dan kondisi fisik anak, kalau tidak kita dukung masa depan anak akan menjadi korban. Jika kejar paket, kita juga mempertimbangkan usia karena akan banyak waktu yang terbuang,” pungkasnya.

Wawali Armuji Minta Pengobatan Ida Dayak Tak Tebang Pilih


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya, Armuji menjadi jujugan keluhan warga terkait keberadaan Ida Dayak yang sedang "membuka praktik" pengobatan di Kota Pahlawan. 

Warga menilai praktik Ida Dayak terkesan tebang-pilih dalam melayani pasien.

"Banyak masyarakat yang bertanya ke saya. Ada yang dari Surabaya, Probolinggo, Mojokerto, dan wilayah lain," kata Wawali Armuji, Senin (1/5).

Menurut Cak Ji sapaan Armuji, masyarakat sangat mengharapkan bisa mengakses layanan pengobatan Ida Dayak namun kesulitan bertemu.

"Saya tahu Bu Ida Dayak ke mana saja di Surabaya tapi masyarakat ini juga ingin bisa mendapat layanan. Jadi saya minta buka saja layanan seperti di Depok yang memang terbuka untuk masyarakat yang membutuhkan," pinta Cak Ji.

Cak Ji juga berharap pada Ida Dayak agar tidak pilih-pilih pasien. Sehingga, layanan pengobatan Ida Dayak bisa dirasakan semua lapisan masyarakat.

"Jangan menimbulkan kesan tebang-pilih dan selintutan," tegas Cak Ji.

Cak Ji pun menyinggung soal informasi Ida Dayak membuka lapak di Taman Bungkul, Surabaya. Namun, nyatanya tidak ada.

"Ini dia (Ida Dayak) sendiri yang bikin atau siapa?" tanya Cak Ji.

Semarak HJKS ke-730, Pemkot Gelar Rangkaian Event Berskala Nasional



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kota Surabaya akan menapaki usianya yang ke-730 pada 31 Mei 2023. Untuk menyemarakkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730 itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar beragam acara yang lebih meriah ketimbang tahun sebelumnya. 

Bahkan, sejumlah acara itu sudah berskala nasional.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan banyak acara yang akan digelar oleh Pemkot Surabaya untuk menyambut dan memeriahkan Hari Jadi Kota Surabaya itu, mulai dari pergerakan kegiatan UMKM, Culture dan Festival, Sport Event, hingga Music Concerts dan Entertainment. 

Yang pasti, lanjut dia, semua kegiatan untuk menyambut HJKS ini adalah kegiatan-kegiatan yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

“Jadi, masyarakat kita harapkan bisa langsung terlibat dalam memeriahkan HJKS ini, sehingga mereka semakin dekat antara warga yang satu dengan yang lainnya. Tujuan akhirnya adalah menciptakan gotong royong, guyub rukun di tengah-tengah masyarakat,” kata Wali Kota Eri, Senin (1/5).

Rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut HJKS ke-730 itu akan dimulai dengan Surabaya Shopping Festival yang digelar di seluruh Mal Surabaya dan Pasar Malam Tjap Toenjoengan di Pakuwon City Mal selama bulan Mei, yaitu mulai 1-30 Mei 2023. 

Selanjutnya pada 6 Mei 2023, Pemkot Surabaya akan menggelar Festival Rujak Uleg di Kembang Jepun atau Wisata Kya-kya Surabaya.

Event kuliner ini merupakan salah satu cara pemkot untuk melestarikan Rujak Cingur yang merupakan Warisan Budaya Tak Benda asli Surabaya. 

Event ini juga sudah resmi menjadi kalendar Nasional dalam Karisma Event Nusantara 2023. Makanya, event ini dipastikan akan berbeda dan pasti akan lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Rangkaian HJKS dalam bidang culture dan festival juga akan ada Awarding dan Pameran Foto oleh Pewarta Foto Indonesia di Alun-alun Surabaya pada 12-18 Mei 2023. 

Lalu ada Night at the Museum di Tugu Pahlawan Surabaya pada 13-14 Mei 2023, ada Masak Besar Bobon Santoso dan Chef Arnold pada 17 Mei 2023, dan Surabaya Vaganza pada 27 Mei 2023, kemudian ada Pet Animals Day di Mangrove Medoakan Sawah pada 28 Mei 2023, dan Ruwatan dan Pagelaran Wayang di Tugu Pahlawan pada 31 Mei 2023.

Selanjutnya untuk Sport Event, akan ada Kejuaraan Bola Voli Piala Wali Kota Surabaya Antar Instansi se-Jawa Timur pada 21-27 Mei 2023, Kejuaraan Open Dayung Piala Wali Kota Surabaya se-Jawa Timur pada 25-27 Mei 2023, Bromo Kom Challenge pada 27 Mei 2023, dan Recovery Ride Bromo Kom Keliling Kota Surabaya pada 28 Mei 2023.

Kemudian, ada pula Music Concerts dan Entertainment yang akan dihadiri oleh artis-artis ibu kota. Pada 13 Mei 2023, akan ada The Great Journey of Noah yang akan dihadiri oleh Noah Band di Grand Ballroom Westin Hotel. 

Lalu pada 13 dan 14 Mei 2023 akan ada Sudut Baya 2023 yang akan dimeriahkan oleh Mahalini, JKT48, Tiara Andini, Last Child, The Adams, Feel Koplo, The Panturas di Kenjeran Park.

Setelah itu, pada 19 dan 20 Mei 2023, akan ada Dewa 19 a Night at the Orchestra yang akan dimeriahkan oleh Dewa 19, Ari Lasso, Virzha, Ello, Mulan Jameela, Andien di Grand City Convex. Lalu pada 27 Mei 2023, akan ada event Nge-Jazz, Rek di Ciputra World Mall, dan terakhir pada 28 Mei 2023 akan ada Keluyuran Nang Tunjungan di Jalan Tunjungan Surabaya.

Oleh karena itu, Wali Kota Eri mengajak seluruh warga Kota Surabaya untuk bersatu padu dalam rangka memeriahkan dan meramaikan HJKS ke-730 itu. 

Bahkan, ia juga berharap warga dapat membuat kegiatan-kegiatan yang bisa bermanfaat bagi sesama, tentu dengan kegotong royongan dan guyub rukun serta diharapkan dapat menciptakan Kampung Madani di lingkungannya masing-masing.

“Insyaallah dengan HJKS ini, kita harus bisa bersama-sama memberikan kebahagiaan, memberikan kesejahteraan kepada saudara-saudara kita yang ada di sekitar kita, karena manusia yang paling baik adalah manusia yang bisa memberikan manfaat bagi manusia yang lainnya. Jadi, ayo semangat membangun Surabaya bareng-bareng dengan jiwa guyub rukunnya dan gotong royongnya,” pungkasnya.

Wali Kota Eri Inginkan Pelayanan Dari Mana Saja Asal Output dan Outcome ASN Tercapai


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjabarkan tentang wacana Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak harus memberikan pelayanan dari kantor, melainkan dapat memberikan pelayanan dari mana saja asalkan output dan outcome tiap ASN tercapai. 

Wacana tersebut akan dilakukan pada tahun 2024 mendatang. Namun sebetulnya langkah tersebut sudah dijalankan oleh jajaran ASN, salah satunya pada pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) di seluruh Balai RW dengan mengedepankan digitalisasi. 

“Sekarang masyarakat bisa merasakan digitalisasi, maksud saya pelayanan tidak harus ngantor itu adalah sekarang sudah ada pelayanan di balai RW.  Jangan di kantor terus, kapan bertemu masyarakat? Contoh Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, serta Pertanahan (Disperkim) bisa berdiskusi dibawah, tidak harus dikantor, jalan-jalan kebawah, sehingga terjalin komunikasi dengan masyarakat,” kata Wali Kota Eri, Senin (1/5).

Pada pelayanan di Balai RW, Wali Kota Eri Cahyadi minta masyarakat tak perlu khawatir dengan kemampuan para ASN maupun perangkat yang tersedia. 

Sebab, Kota Pahlawan mengedepankan konsep Surabaya Smart City pada ranah digitalisasi telah menyediakan komputer di setiap Balai RW. 

Bahkan, para ASN telah dibekali dengan kemampuan digitalisasi melalui ponsel mereka masing-masing.

“Secara otomatis kalau ada masyarakat yang kesulitan maka datanglah ke Balai RW. Sehingga, ASN yang akan membantu karena semua itu dilakukan dengan cara digitalisasi, itu yang saya inginkan. Karena ASN tidak hanya di kantor, tetapi juga di Balai RW lalu berdiskusi dengan masyarakat,” ujarnya.

Sebab, menurutnya, ASN bisa bekerja dimana saja, terutama mendekatkan pelayanan kepada masyarakat agar output dan outcome dapat tercapai. 

Karenanya, ia berharap setiap ASN bisa mengetahui persoalan warga, serta bisa memberikan solusi atas persoalan tersebut. 

“Hadirnya pemerintah memang harus ke masyarakat, karena banyak masyarakat yang perlu diajak berdiskusi sehingga kita akan tahu permasalahan masyarakat secara langsung,” tegasnya.

Meski begitu, Wali Kota Eri Cahyadi tidak mempersoalkan apabila terdapat ASN yang menyelesaikan pekerjaanya dari rumahnya masing-masing. 

Namun ia mengingatkan, tiap ASN harus menyelesaikan pekerjaan utama mereka. Yakni hasilnya akan terlihat di output dan outcome mereka masing-masing.

“Boleh saja, ketika bekerja dia punya waktu, sekarang dia ada di Balai RW karena ada pelayanan. Sampai pukul 14.00-15.00 WIB ternyata tidak ada orang yang ingin mengurus pelayanan atau habis pelayanan, maka dia bisa pergi ke tempat lainnya. Tetapi contoh, ketika ada yang meminta mengurus KTP, warga bisa menghubungi ASN, warga diminta kirim datanya, lalu dibantu ASN dan dikirim. Artinya, langsung diproses,” terangnya.

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri memastikan bahwa tidak akan ada ASN yang dapat mengelabui masyarakat. 

Sebab, setiap ASN memiliki capaian output dan outcomenya sebagai pertanggung jawaban atas kinerja mereka masing-masing. 

Apalagi, ia berpesan bahwa tidak ada pelayanan yang tidak terselesaikan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan dalam SOP.

“Sanksinya tunjangan kerja bisa dikurangi, bisa dikurangi sampai 100 persen kalau dia tidak memenuhi. Jadi tidak mungkin ada ASN yang berani mengelabui. Saya juga mantan ASN, sehingga saya harus bisa merubah itu, bagaimana ASN itu memiliki output dan outcome yang dinilai sehingga berhak menerima gaji dan tunjangan. Karena semua pelayanan dan perizinan, siapapun yang mengerjakan itulah QPI atau Indikator kinerja kualitas,” jelasnya.

Lebih lanjut, dengan wacana ASN bekerja dari mana saja, sistem tersebut dinilai hampir sama dengan sistem yang diterapkan oleh para Startup yang ada di Indonesia. 

“Iya, seperti Startup tapi ada ada output dan outcomenya. Contoh KTP dalam sehari harus selesai, KK sehari harus selesai. Nanti akan tahu di Balai RW mana, petugasnya siapa. Kalau belum selesai terkena sanksi tunjangan kerjanya dikurangi,” ujarnya.

Sehingga, menurutnya, tidak akan ada lagi masyarakat yang berpikiran bahwa ASN yang tidak bekerja tetap menerima gaji. 

Sebab, Wali Kota Eri Cahyadi mengubah hal itu dengan melihat capaian output dan outcome setiap ASN.

“Itu pernah saya terapkan saat menjadi Kepala Disperkim, mereka tidak ada yang terlambat dalam memberikan proses perizinan. Jika terlambat maka berapa persen tunjangan akan dipotong, karena saya tahu siapa saja yang bertugas. Maka saya terapkan ketika menjadi Walikota,” pungkasnya.