Launching sekaligus uji coba penerapan IKD atau KTP Digital untuk transaksi perbankan tersebut, berlangsung di Balai Kota Surabaya, Selasa (27/6).
Sebelum dilakukan uji coba, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Teguh Setyabudi melakukan penandatanganan addendum Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman.
Acara penandatanganan tersebut, disaksikan langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Dirjen Dukcapil Kemendagri, Teguh Setyabudi mengatakan, bahwa penerapan IKD atau KTP Digital untuk transaksi perbankan di Surabaya merupakan yang pertama di Indonesia.
Menurutnya, Surabaya ini bisa menjadi role model untuk penerapan di kabupaten/kota lainnya.
"Saya menyampaikan apresiasi, terima kasih kepada Pak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang sudah menginisiasi dan juga Pak Dirut Bank Jatim, sehingga acara ini bisa terlaksana," kata Teguh Setyabudi.
Dalam kesempatan itu, Dirjen Dukcapil Kemendagri tak sekadar hanya melakukan launching ceremony semata.
Melainkan, ia bersama Wali Kota Eri Cahyadi juga mencoba langsung transaksi Bank Jatim menggunakan KTP Digital.
"Bagaimana Pak Wali tadi misalnya setor tunai ke Bank Jatim hanya butuh waktu singkat. Saya tadi juga coba langsung buka rekening, walaupun saya orang Jakarta bisa buka rekening tabungan di Bank Jatim tidak lebih dari 1 menit, cepat sekali, hitungannya detik," ungkap dia.
Ia juga menyatakan, bahwa penerapan IKD untuk transaksi perbankan ini lebih memudahkan masyarakat.
Bagaimana penerapan digitalisasi dalam perbankan tersebut, membuat waktu lebih hemat dan efisien.
"Karena ini sudah tersistem, sudah by NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan Insyaallah secara sistem juga sudah kita kembangkan lebih bagus, secara security juga terus kita jaga, mudah-mudahan Insyaallah aman," katanya.
Selama sepekan ke depan, Teguh menegaskan, pihaknya akan memonitor penerapan IKD untuk transaksi perbankan di Kota Surabaya.
Ini dilakukan sebelum nantinya IKD untuk perbankan akan menyusul diterapkan ke daerah lain di Indonesia.
"Kita lihat dalam minggu ini dinamikanya bagaimana. Kami juga mohon support Pak Wali Kota bagaimana warga Surabaya ini sekarang lebih aktif mengaktivasi IKD di dalam handphonenya. Karena sekarang lebih mudah, bisa pakai android dan iPhone," terangnya.
Di sisi lain, Teguh juga memastikan, ke depan penggunaan KTP Digital akan terus dikembangkan untuk sektor pelayanan publik lainnya.
Misalnya, kata dia, KTP Digital digunakan untuk penanganan stunting.
"Nanti kami akan kembangkan lebih lanjut IKD atau KTP versi digital ini untuk berbagai layanan publik. Artinya, IKD menjadi hap dari berbagai layanan publik," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan terima kasih kepada Dirjen Dukcapil Kemendagri karena telah memilih Surabaya sebagai kota pertama yang menerapkan IKD untuk perbankan.
"Insyaallah setelah ini perbankan, kita gunakan (IKD) untuk pelayanan publik. Salah satu contoh tercepat adalah untuk pemberian kursi roda," kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Menurutnya, IKD atau KTP Digital juga dapat digunakan untuk layanan publik lainnya, seperti pemberian bantuan sosial.
Misalnya, pemberian program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), kursi roda, Jamban hingga penanganan stunting.
"Itu akan kita connect kan. Juga, terkait dengan perizinan, nanti di PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) akan connect kan dengan sistem (IKD) ini," paparnya.
Karenanya, Wali Kota Eri juga berharap kepada warga Surabaya yang lebih aware terhadap digital, agar dapat menggunakan IKD. Sehingga secara bertahap ke depan, diharapkan pula masyarakat tidak lagi menggunakan KTP elektronik manual.
"Insyaallah kita segera lakukan dengan Pak Dirjen Dukcapil. Nanti satu bulan kita lihat lagi (penerapan IKD perbankan) di Surabaya," pungkasnya.