Rabu, 12 Juli 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melibatkan anak-anak Saka Bakti Husada atau anak-anak pramuka yang bergerak di bidang kesehatan untuk terus menggencarkan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kota Surabaya. 

Sejak beberapa tahun terakhir ini, anak-anak muda ini memang dilibatkan untuk mengedukasi warga supaya bisa menerapkan PHBS dan LBS (Lingkungan Bersih) dalam kehidupannya sehari-sehari.

Pelibatan anak-anak Saka Bakti Husada dalam edukasi PHBS ini diungkapkan oleh para pengurus Saka Bakti Husada Surabaya dalam acara dialog interaktif, Rabu (12/7). 

Pelibatan anak-anak ini tidak lepas dari komitmen Pemkot Surabaya dalam mewujudkan Surabaya Kota Layak Anak.

Pada kesempatan itu, Pamong Saka Bakti Husada Puskesmas Ketabang Surabaya Elisa Febrianti menjelaskan bahwa para anggota Saka Bakti Husada ini awalnya memang dilatih untuk mensosialisasikan PHBS. 

Kemudian, mereka akan mengedukasi teman-teman dan lingkungan sekitarnya. 

“Awalnya memang mengajak, tapi setelah mengajak itu pasti ada perubahan perilakunya, mungkin teman-temannya juga akan ada perubahan, seperti yang awalnya tidak pernah cuci tangan, kini sudah terbiasa cuci tangan kalau mau makan,” kata Elisa.

Ia juga menegaskan bahwa sengaja menggandeng dan mengedukasi anak-anak tentang PHBS karena perubahan perilaku itu perlu dilakukan sejak muda. 

Makanya, di pramuka itu ada Saka Bakti Husada supaya yang muda-muda sudah bisa menerapkan PHBS. 

“Pada intinya, hal-hal kecil yang itu positif, harus terus dilakukan karena itu pasti lama kelamaan akan berubah positif. Jadi, kalau sudah terbiasa melakukan hal positif sejak muda, pasti itu akan terbawa sampai dewasa,” ujarnya. 

Ahkmad Alfan Baihaqi, Dewan Saka Bakti Husada Kota Surabaya yang turut serta dalam dialog interaktif itu juga menjelaskan bahwa sudah banyak aksi-aksi nyata yang dilakukan oleh Saka Bakti Husada dalam mengedukasi warga soal PHBS. 

Pada saat masa pandemi, Saka Bakti Husada berkali-kali menggelar kegiatan sosial yakni Eling Mas atau Edukasi Keliling bagi-bagi Masker dan Sosialisasi terkait 5 M di tempat-tempat umum, termasuk di Pondok Pesantren Muhyiddin dan Pasar Asempayung. 

“Saat itu kita juga sempat mengedukasi warga di Taman Bungkul dan alhamdulillah berjalan lancar,” katanya. 

Beberapa waktu lalu, ia bersama timnya juga sempat menggelar pondok ramadhan sambil sosialisasi PHBS. Bahkan, nanti pada 17 Juli 2023, ia bersama timnya akan merayakan Hari Jadi Saka Bakti Husada di kantor Dinkes Surabaya. 

“Nanti akan ada game-game seru untuk menambah keakraban sekaligus mengetahui lebih dalam mengenai Saka Bakti Husada Surabaya,” tegasnya. 

Sementara itu, Aliya Nadine Sachputra, Dewan Saka Bakti Husada Kota Surabaya yang juga ikut dalam dialog itu menjelaskan bahwa sangat senang bisa belajar di Saka Bakti Husada Surabaya, karena yang dia pelajari di sekolahannya sesuai dengan yang dia pelajari di Saka Bakti Husada. 

Ia mencontohkan ketika melihat jentik nyamuk di kamar mandi sekolahnya, saat itu ia langsung berkoordinasi dengan pihak kebersihan dan langsung turut serta membersihkan. 

“Apalagi di sekolah saya itu ada kerja bakti setiap minggu sekali, istilahnya kalau di sekolah saya ada jumat bersih, ada pula jumat makan sehat bersama dan lainnya. Semua itu termasuk dalam PHBS. Jadi, jangan sampai kita menyepelekan kesehatan, mumpung kita masih mampu melakukannya, jangan sampai terlambat dan jangan sampai lupa menjaga pola makan,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksanaan Pagelaran Talenta Seni dan Kreativitas Siswa PAUD dalam menyambut Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2023 merupakan kolaborasi antara Dinas Pendidikan (Dispendik) dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) Surabaya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 65 ribu siswa PAUD yang tersebar di 31 kecamatan se-Surabaya selama bulan Mei-Juli 2023 itu juga melatih keberanian para siswa PAUD untuk tampil di depan umum.

“Ini adalah kolaborasi antara Dispendik (Dinas Pendidikan) dan DP3A-P2KB Surabaya. Kami memfasilitasi semua lembaga PAUD yang ada di Kota Surabaya untuk menampilkan talenta seni anak-anak,” kata Kepala DP3A-P2KB Surabaya, Ida Widayati, Rabu (12/7).

Ia menjelaskan bahwa pada pelaksanaan Pagelaran Talenta Seni dan Kreativitas Siswa PAUD, pemkot tidak menentukan jenis-jenis penampilan. Para siswa PAUD dibebaskan dalam mengeksplorasi penampilan bakat seni dan kreativitasnya. Ke depannya, diharapkan akan muncul kreativitas yang luar biasa.

“Kita tidak menentukan anak-anak untuk tampil menari, menyanyi, atau yang lainnya. Apapun yang ditampilkan adalah bentuk kreativitas siswa,” ujarnya.

Meski begitu, Ida mengaku bahwa Pagelaran Talenta Seni dan Kreativitas Siswa PAUD mendapatkan antusias yang sangat baik dari orang tua siswa, serta lembaga PAUD se-Surabaya. 

“Sebab, ini menjadi sesuatu yang istimewa bagi mereka karena bisa tampil di mal (pusat perbelanjaan) atau di hotel,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaannya, Pemkot Surabaya berkolaborasi dengan para stakeholder. Sebab, partisipasi para stakeholder dapat meningkatkan mutu pendidikan di Kota Pahlawan. 

“Mereka menyambut dengan baik sehingga Pagelaran Talenta Seni dan Kreativitas Siswa PAUD bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya  memberikan pengurangan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sampai dengan 40 persen. Pemberian diskon atau pengurangan tersebut berlaku mulai 12-31 Juli 2023.

Pemberian pengurangan BPHTB itu dilakukan menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-78, hal ini juga bertujuan untuk merelaksasi beban masyarakat pasca Pandemi Covid-19. Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Walikota Surabaya Nomor 67 Tahun 2023.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya, Hidayat Syah mengatakan, pemberian pengurangan BPHTB ini berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022. 

“Hal ini ditujukan untuk memberikan percepatan pelayanan perizinan dan pengurangan fiskal berupa pengurangan, keringanan dan atau pembebasan sanksi administrasi BPHTB,” kata Hidayat, Rabu (12/7).

Hidayat menjelaskan, pemberian pengurangan BPHTB diberikan kepada wajib pajak orang pribadi, dan badan untuk setiap perolehan hak atas tanah dan bangunan yang melakukan peralihan hak, baik dari jual-beli maupun non jual-beli. 

Ia mencontohkan seperti hibah, warisan, hibah wasiat, tukar menukar, pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lain, pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan, pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap, penggabungan usaha, peleburan usaha, hadiah, pemberian hak baru karena kelanjutan hak, dan pemberian hak baru diluar pelepasan hak.

“Dalam proses pembayarannya, apabila masyarakat  mengalami kesulitan, masyarakat dapat mendatangi Kantor Badan Pendapatan Daerah Surabaya di Jl. Jimerto Nomor 25 - 27, Surabaya,” jelasnya.

Oleh karena itu, Hidayat mengimbau masyarakat untuk segera memanfaatkan program tersebut. Sebab, program ini akan sangat membantu warga Surabaya. 

“Pemkot Surabaya berharap masyarakat dapat memanfaatkan program pemberian Pengurangan BPHTB ini yang berlaku mulai Juli 2023 ini,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya menggerakkan program Padat Karya untuk warga miskin di Kecamatan Wonokromo. 

Bidang usaha yang digerakkan adalah Wani Wangi, yakni produksi sabun pembersih lantai, cuci piring, dan sebagainya. 

Kepala Bidang Keamanan dan Infrastruktur Teknologi Informasi Diskominfo Kota Surabaya Tri Aji Nugroho mengatakan, Padat Karya Wani Wangi ini adalah wujud dari komitmen Diskominfo dalam menjalankan program yang diinisiasi oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. 

Sebelumnya, Aji menerangkan, sesuai dengan arahan wali kota, akhirnya Kepala Diskominfo M. Fikser sepakat menggerakkan produksi toiletries (perlengkapan mandi) di Rumah Padat Karya Wonokromo di Jalan Pulo Wonokromo 170 C. 

“Kenapa dipilih produk ini? Karena secara pasar itu cukup bagus. Sebab ini adalah barang habis pakai yang setiap bulan pasti akan selalu dibutuhkan. Itu menjadi salah satu alasan kami memilih produk ini,” kata Aji, Selasa (12/7).

Aji menjelaskan, dalam membentuk Padat Karya ini Diskominfo Kota Surabaya tak sendiri, akan tetapi bekerjasama dengan Kecamatan Wonokromo. 

Sebab, tempat yang digunakan untuk produksi sabun Wani Wangi adalah aset pemkot eks bangunan Kelurahan Wonokromo. 

Di dalam rumah Padat Karya Wonokromo saat ini ada 3 orang yang ikut dalam pelatihan produksi sabun Wani Wangi. 

Ketiganya adalah warga miskin yang tercatat di wilayah Kelurahan Wonokromo. 

Diskominfo Kota Surabaya juga menggandeng PT Dua Sahabat Mendunia untuk melakukan bimbingan pelatihan kepada 3 orang tersebut. 

“Yang dilatih adalah para staf yang nantinya akan memproduksi ini (sabun pembersih). Harapannya, dengan pelatihan ini mereka bisa melakukan produksi secara mandiri, kemudian produknya bisa dipasarkan ke seluruh OPD, sekolah, maupun Puskesmas,” terangnya. 

Tidak hanya OPD, sekolah, dan Puskesmas. Nantinya, hasil produksi itu juga akan dipromosikan ke hotel, perkantoran, dan masyarakat di seluruh Kota Surabaya. 

Sebelum dijual, produk Wani Wangi akan didaftarkan terlebih dahulu izin edarnya. 

Setelah dilakukan proses izin edar, produk pembersih Wani Wangi akan dipromosikan melalui media sosial (medsos) dan kantor OPD di lingkungan Pemkot Surabaya. 

“Sementara ini, yang kami produksi ada dua jenis, yakni pembersih lantai dengan kemasan 800 mili liter dan jeriken. Kemudian ada porselen dengan kemasan botol,” jelasnya. 

Aji berharap, produk Padat Karya Wani Wangi ini bisa berjalan maksimal dan sustainable (berkelanjutan) ke depannya. 

Ketika sudah berjalan maksimal dan banyak pesanan, diharapkan juga bisa menambah tempat produksi sehingga dapat mengangkat perekonomian masyarakat. 

“Alat kami pun juga sesuai dengan pabrikan rumah tangga, yang memang kalau sekali produksi itu bisa menghasilkan ratusan botol,” harapnya. 

Sementara itu, warga Karangrejo Gang III RT 03/RW 08, Andi mengaku masih sedikit kesulitan ketika baru pertama kali memproduksi sabun pencuci piring. 

“Kalau sudah tahu pasti mudah, tapi kan ini baru pertama kali, jadi perlahan-lahan perlu belajar lagi,” kata Andi. 

Selain Andi, ada juga Yaidi, warga Karangrejo III RT 03/RW 08 ini mengaku baru pertama kali memproduksi sabun pencuci piring. 

Menurutnya, bagian paling mudah adalah mencampur bahan-bahan, kemudian mengaduk menggunakan mesin produksi. 

“Kami harap dengan adanya rumah Padat Karya ini warga kita semakin maju, juga untuk menambah penghasilan orang-orang pengangguran,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menyatakan, bahwa di Kota Pahlawan telah terbentuk 600 lebih bank sampah. 

Ratusan bank sampah ini ada di tingkat RW, kelurahan, lingkungan sekolah hingga perkantoran.

"Cuma produktivitas belum optimal. Per hari hanya bisa maksimal 2 ton dari 600 bank sampah itu. Karena mereka penghasilan bukan pemulung, kalau bank sampah kan ada edukasinya," kata Hebi, Rabu (12/7).

Karenanya, Hebi menyatakan perlu dibentuk Bank Sampah Induk atau tingkat Kota Surabaya. 

Nantinya, Bank Sampah Induk akan memfasilitasi seluruh bank sampah yang ada di Kota Surabaya.

"Jadi bergerak mengumpulkan pemilahan plastik, botol dan sebagainya untuk dicatat administrasi. Bank Sampah Induk bertanggung jawab, dijual ke mana, dengan harga sama, tidak jatuh, tidak terlalu tinggi dan sebagainya," katanya.

Hebi juga menyatakan, rencananya Bank Sampah Induk akan dikelola oleh pihak ketiga. 

Sementara Pemkot Surabaya akan memfasilitasi Bank Sampah Induk bertemu langsung dengan perusahaan pengelola sampah. 

"Jadi seperti itu konsepnya," imbuhnya.

Sekarang ini, pihaknya masih menata terkait rencana pembentukan bank sampah tingkat kota. 

Ia menargetkan, bank sampah tingkat kota itu nanti mampu mengumpulkan minimal 5 ton sampah per harinya. 

"Di Ngagel Timur itu Bank Sampah Induk Surabaya, cuma tempatnya tidak representatif. Jadi sekalian ditata," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Menyambut Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar berbagai kegiatan yang ditujukan pada pengembangan pendidikan karakter anak. 

Salah satunya adalah dengan mengadakan “Pagelaran Talenta Seni dan Kreativitas Siswa PAUD”. 

Kegiatan tersebut diikuti oleh 65 ribu siswa PAUD yang tersebar di 31 kecamatan se-Surabaya selama bulan Mei-Juli 2023.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, Pagelaran Talenta Seni dan Kreativitas Siswa PAUD bertujuan untuk melatih kemandirian, keberanian, kreativitas, dan kepercayaan peserta didik. Serta menyelaraskan gerak motorik dan kognitif pada anak.

“Sebab, dalam proses membentuk karakter pada anak di tingkat PAUD, pembelajaran yang diberikan adalah pengenalan akademis melalui model bermain yang menyenangkan. Seperti pengenalan lewat talenta seni dan kreativitas siswa,” kata Yusuf, Selasa (11/7).

Yusuf lantas menjelaskan, lewat gelaran tersebut, Pemkot Surabaya turut mengapresiasi kreativitas dan keberanian para siswa PAUD. 

Ke depannya, kegiatan tersebut direncanakan akan digelar setiap semester.

“Pendidikan karakter anak juga meliputi aspek religi keagamaan, akademis, dan pengembangan talenta anak. Saya berterima kasih kepada teman-teman yang telah menyelaraskan ketiga aspek tersebut,” jelasnya. 

Sedangkan untuk pemilihan lokasi, Pagelaran Talenta Seni dan Kreativitas Siswa PAUD diselenggarakan di setiap kecamatan se-Surabaya. 

“Hal ini untuk mempermudah jangkauan agar anak-anak PAUD tidak kelelahan. Kalau lelah maka motivasi mereka tampil bisa hilang,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melibatkan anak-anak Saka Bakti Husada atau anak-anak pramuka yang bergerak di bidang kesehatan untuk terus menggencarkan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kota Surabaya. 

Sejak beberapa tahun terakhir ini, anak-anak muda ini memang dilibatkan untuk mengedukasi warga supaya bisa menerapkan PHBS dan LBS (Lingkungan Bersih) dalam kehidupannya sehari-sehari.

Pelibatan anak-anak Saka Bakti Husada dalam edukasi PHBS ini diungkapkan oleh para pengurus Saka Bakti Husada Surabaya dalam acara dialog interaktif, Rabu (12/7). 

Pelibatan anak-anak ini tidak lepas dari komitmen Pemkot Surabaya dalam mewujudkan Surabaya Kota Layak Anak.

Pada kesempatan itu, Pamong Saka Bakti Husada Puskesmas Ketabang Surabaya Elisa Febrianti menjelaskan bahwa para anggota Saka Bakti Husada ini awalnya memang dilatih untuk mensosialisasikan PHBS. 

Kemudian, mereka akan mengedukasi teman-teman dan lingkungan sekitarnya. 

“Awalnya memang mengajak, tapi setelah mengajak itu pasti ada perubahan perilakunya, mungkin teman-temannya juga akan ada perubahan, seperti yang awalnya tidak pernah cuci tangan, kini sudah terbiasa cuci tangan kalau mau makan,” kata Elisa.

Ia juga menegaskan bahwa sengaja menggandeng dan mengedukasi anak-anak tentang PHBS karena perubahan perilaku itu perlu dilakukan sejak muda. 

Makanya, di pramuka itu ada Saka Bakti Husada supaya yang muda-muda sudah bisa menerapkan PHBS. 

“Pada intinya, hal-hal kecil yang itu positif, harus terus dilakukan karena itu pasti lama kelamaan akan berubah positif. Jadi, kalau sudah terbiasa melakukan hal positif sejak muda, pasti itu akan terbawa sampai dewasa,” ujarnya. 

Ahkmad Alfan Baihaqi, Dewan Saka Bakti Husada Kota Surabaya yang turut serta dalam dialog interaktif itu juga menjelaskan bahwa sudah banyak aksi-aksi nyata yang dilakukan oleh Saka Bakti Husada dalam mengedukasi warga soal PHBS. 

Pada saat masa pandemi, Saka Bakti Husada berkali-kali menggelar kegiatan sosial yakni Eling Mas atau Edukasi Keliling bagi-bagi Masker dan Sosialisasi terkait 5 M di tempat-tempat umum, termasuk di Pondok Pesantren Muhyiddin dan Pasar Asempayung. 

“Saat itu kita juga sempat mengedukasi warga di Taman Bungkul dan alhamdulillah berjalan lancar,” katanya. 

Beberapa waktu lalu, ia bersama timnya juga sempat menggelar pondok ramadhan sambil sosialisasi PHBS. Bahkan, nanti pada 17 Juli 2023, ia bersama timnya akan merayakan Hari Jadi Saka Bakti Husada di kantor Dinkes Surabaya. 

“Nanti akan ada game-game seru untuk menambah keakraban sekaligus mengetahui lebih dalam mengenai Saka Bakti Husada Surabaya,” tegasnya. 

Sementara itu, Aliya Nadine Sachputra, Dewan Saka Bakti Husada Kota Surabaya yang juga ikut dalam dialog itu menjelaskan bahwa sangat senang bisa belajar di Saka Bakti Husada Surabaya, karena yang dia pelajari di sekolahannya sesuai dengan yang dia pelajari di Saka Bakti Husada. 

Ia mencontohkan ketika melihat jentik nyamuk di kamar mandi sekolahnya, saat itu ia langsung berkoordinasi dengan pihak kebersihan dan langsung turut serta membersihkan. 

“Apalagi di sekolah saya itu ada kerja bakti setiap minggu sekali, istilahnya kalau di sekolah saya ada jumat bersih, ada pula jumat makan sehat bersama dan lainnya. Semua itu termasuk dalam PHBS. Jadi, jangan sampai kita menyepelekan kesehatan, mumpung kita masih mampu melakukannya, jangan sampai terlambat dan jangan sampai lupa menjaga pola makan,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksanaan Pagelaran Talenta Seni dan Kreativitas Siswa PAUD dalam menyambut Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2023 merupakan kolaborasi antara Dinas Pendidikan (Dispendik) dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) Surabaya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 65 ribu siswa PAUD yang tersebar di 31 kecamatan se-Surabaya selama bulan Mei-Juli 2023 itu juga melatih keberanian para siswa PAUD untuk tampil di depan umum.

“Ini adalah kolaborasi antara Dispendik (Dinas Pendidikan) dan DP3A-P2KB Surabaya. Kami memfasilitasi semua lembaga PAUD yang ada di Kota Surabaya untuk menampilkan talenta seni anak-anak,” kata Kepala DP3A-P2KB Surabaya, Ida Widayati dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (12/7).

Ia menjelaskan bahwa pada pelaksanaan Pagelaran Talenta Seni dan Kreativitas Siswa PAUD, pemkot tidak menentukan jenis-jenis penampilan. Para siswa PAUD dibebaskan dalam mengeksplorasi penampilan bakat seni dan kreativitasnya. Ke depannya, diharapkan akan muncul kreativitas yang luar biasa.

“Kita tidak menentukan anak-anak untuk tampil menari, menyanyi, atau yang lainnya. Apapun yang ditampilkan adalah bentuk kreativitas siswa,” ujarnya.

Meski begitu, Ida mengaku bahwa Pagelaran Talenta Seni dan Kreativitas Siswa PAUD mendapatkan antusias yang sangat baik dari orang tua siswa, serta lembaga PAUD se-Surabaya. 

“Sebab, ini menjadi sesuatu yang istimewa bagi mereka karena bisa tampil di mal (pusat perbelanjaan) atau di hotel,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaannya, Pemkot Surabaya berkolaborasi dengan para stakeholder. Sebab, partisipasi para stakeholder dapat meningkatkan mutu pendidikan di Kota Pahlawan. 

“Mereka menyambut dengan baik sehingga Pagelaran Talenta Seni dan Kreativitas Siswa PAUD bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya  memberikan pengurangan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sampai dengan 40 persen. Pemberian diskon atau pengurangan tersebut berlaku mulai 12-31 Juli 2023.

Pemberian pengurangan BPHTB itu dilakukan menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-78, hal ini juga bertujuan untuk merelaksasi beban masyarakat pasca Pandemi Covid-19. Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Walikota Surabaya Nomor 67 Tahun 2023.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya, Hidayat Syah mengatakan, pemberian pengurangan BPHTB ini berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022. 

“Hal ini ditujukan untuk memberikan percepatan pelayanan perizinan dan pengurangan fiskal berupa pengurangan, keringanan dan atau pembebasan sanksi administrasi BPHTB,” kata Hidayat, Rabu (12/7).

Hidayat menjelaskan, pemberian pengurangan BPHTB diberikan kepada wajib pajak orang pribadi, dan badan untuk setiap perolehan hak atas tanah dan bangunan yang melakukan peralihan hak, baik dari jual-beli maupun non jual-beli. 

Ia mencontohkan seperti hibah, warisan, hibah wasiat, tukar menukar, pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lain, pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan, pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap, penggabungan usaha, peleburan usaha, hadiah, pemberian hak baru karena kelanjutan hak, dan pemberian hak baru diluar pelepasan hak.

“Dalam proses pembayarannya, apabila masyarakat  mengalami kesulitan, masyarakat dapat mendatangi Kantor Badan Pendapatan Daerah Surabaya di Jl. Jimerto Nomor 25 - 27, Surabaya,” jelasnya.

Oleh karena itu, Hidayat mengimbau masyarakat untuk segera memanfaatkan program tersebut. Sebab, program ini akan sangat membantu warga Surabaya. 

“Pemkot Surabaya berharap masyarakat dapat memanfaatkan program pemberian Pengurangan BPHTB ini yang berlaku mulai Juli 2023 ini,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya menggerakkan program Padat Karya untuk warga miskin di Kecamatan Wonokromo. 

Bidang usaha yang digerakkan adalah Wani Wangi, yakni produksi sabun pembersih lantai, cuci piring, dan sebagainya. 

Kepala Bidang Keamanan dan Infrastruktur Teknologi Informasi Diskominfo Kota Surabaya Tri Aji Nugroho mengatakan, Padat Karya Wani Wangi ini adalah wujud dari komitmen Diskominfo dalam menjalankan program yang diinisiasi oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. 

Sebelumnya, Aji menerangkan, sesuai dengan arahan wali kota, akhirnya Kepala Diskominfo M. Fikser sepakat menggerakkan produksi toiletries (perlengkapan mandi) di Rumah Padat Karya Wonokromo di Jalan Pulo Wonokromo 170 C. 

“Kenapa dipilih produk ini? Karena secara pasar itu cukup bagus. Sebab ini adalah barang habis pakai yang setiap bulan pasti akan selalu dibutuhkan. Itu menjadi salah satu alasan kami memilih produk ini,” kata Aji, Selasa (12/7).

Aji menjelaskan, dalam membentuk Padat Karya ini Diskominfo Kota Surabaya tak sendiri, akan tetapi bekerjasama dengan Kecamatan Wonokromo. 

Sebab, tempat yang digunakan untuk produksi sabun Wani Wangi adalah aset pemkot eks bangunan Kelurahan Wonokromo. 

Di dalam rumah Padat Karya Wonokromo saat ini ada 3 orang yang ikut dalam pelatihan produksi sabun Wani Wangi. 

Ketiganya adalah warga miskin yang tercatat di wilayah Kelurahan Wonokromo. 

Diskominfo Kota Surabaya juga menggandeng PT Dua Sahabat Mendunia untuk melakukan bimbingan pelatihan kepada 3 orang tersebut. 

“Yang dilatih adalah para staf yang nantinya akan memproduksi ini (sabun pembersih). Harapannya, dengan pelatihan ini mereka bisa melakukan produksi secara mandiri, kemudian produknya bisa dipasarkan ke seluruh OPD, sekolah, maupun Puskesmas,” terangnya. 

Tidak hanya OPD, sekolah, dan Puskesmas. Nantinya, hasil produksi itu juga akan dipromosikan ke hotel, perkantoran, dan masyarakat di seluruh Kota Surabaya. 

Sebelum dijual, produk Wani Wangi akan didaftarkan terlebih dahulu izin edarnya. 

Setelah dilakukan proses izin edar, produk pembersih Wani Wangi akan dipromosikan melalui media sosial (medsos) dan kantor OPD di lingkungan Pemkot Surabaya. 

“Sementara ini, yang kami produksi ada dua jenis, yakni pembersih lantai dengan kemasan 800 mili liter dan jeriken. Kemudian ada porselen dengan kemasan botol,” jelasnya. 

Aji berharap, produk Padat Karya Wani Wangi ini bisa berjalan maksimal dan sustainable (berkelanjutan) ke depannya. 

Ketika sudah berjalan maksimal dan banyak pesanan, diharapkan juga bisa menambah tempat produksi sehingga dapat mengangkat perekonomian masyarakat. 

“Alat kami pun juga sesuai dengan pabrikan rumah tangga, yang memang kalau sekali produksi itu bisa menghasilkan ratusan botol,” harapnya. 

Sementara itu, warga Karangrejo Gang III RT 03/RW 08, Andi mengaku masih sedikit kesulitan ketika baru pertama kali memproduksi sabun pencuci piring. 

“Kalau sudah tahu pasti mudah, tapi kan ini baru pertama kali, jadi perlahan-lahan perlu belajar lagi,” kata Andi. 

Selain Andi, ada juga Yaidi, warga Karangrejo III RT 03/RW 08 ini mengaku baru pertama kali memproduksi sabun pencuci piring. 

Menurutnya, bagian paling mudah adalah mencampur bahan-bahan, kemudian mengaduk menggunakan mesin produksi. 

“Kami harap dengan adanya rumah Padat Karya ini warga kita semakin maju, juga untuk menambah penghasilan orang-orang pengangguran,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menyatakan, bahwa di Kota Pahlawan telah terbentuk 600 lebih bank sampah. 

Ratusan bank sampah ini ada di tingkat RW, kelurahan, lingkungan sekolah hingga perkantoran.

"Cuma produktivitas belum optimal. Per hari hanya bisa maksimal 2 ton dari 600 bank sampah itu. Karena mereka penghasilan bukan pemulung, kalau bank sampah kan ada edukasinya," kata Hebi, Rabu (12/7).

Karenanya, Hebi menyatakan perlu dibentuk Bank Sampah Induk atau tingkat Kota Surabaya. 

Nantinya, Bank Sampah Induk akan memfasilitasi seluruh bank sampah yang ada di Kota Surabaya.

"Jadi bergerak mengumpulkan pemilahan plastik, botol dan sebagainya untuk dicatat administrasi. Bank Sampah Induk bertanggung jawab, dijual ke mana, dengan harga sama, tidak jatuh, tidak terlalu tinggi dan sebagainya," katanya.

Hebi juga menyatakan, rencananya Bank Sampah Induk akan dikelola oleh pihak ketiga. 

Sementara Pemkot Surabaya akan memfasilitasi Bank Sampah Induk bertemu langsung dengan perusahaan pengelola sampah. 

"Jadi seperti itu konsepnya," imbuhnya.

Sekarang ini, pihaknya masih menata terkait rencana pembentukan bank sampah tingkat kota. 

Ia menargetkan, bank sampah tingkat kota itu nanti mampu mengumpulkan minimal 5 ton sampah per harinya. 

"Di Ngagel Timur itu Bank Sampah Induk Surabaya, cuma tempatnya tidak representatif. Jadi sekalian ditata," pungkasnya.

Selasa, 11 Juli 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Menyambut Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar berbagai kegiatan yang ditujukan pada pengembangan pendidikan karakter anak. 

Salah satunya adalah dengan mengadakan “Pagelaran Talenta Seni dan Kreativitas Siswa PAUD”. 

Kegiatan tersebut diikuti oleh 65 ribu siswa PAUD yang tersebar di 31 kecamatan se-Surabaya selama bulan Mei-Juli 2023.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, Pagelaran Talenta Seni dan Kreativitas Siswa PAUD bertujuan untuk melatih kemandirian, keberanian, kreativitas, dan kepercayaan peserta didik. Serta menyelaraskan gerak motorik dan kognitif pada anak.

“Sebab, dalam proses membentuk karakter pada anak di tingkat PAUD, pembelajaran yang diberikan adalah pengenalan akademis melalui model bermain yang menyenangkan. Seperti pengenalan lewat talenta seni dan kreativitas siswa,” kata Yusuf, Selasa (11/7).

Yusuf lantas menjelaskan, lewat gelaran tersebut, Pemkot Surabaya turut mengapresiasi kreativitas dan keberanian para siswa PAUD. 

Ke depannya, kegiatan tersebut direncanakan akan digelar setiap semester.

“Pendidikan karakter anak juga meliputi aspek religi keagamaan, akademis, dan pengembangan talenta anak. Saya berterima kasih kepada teman-teman yang telah menyelaraskan ketiga aspek tersebut,” jelasnya. 

Sedangkan untuk pemilihan lokasi, Pagelaran Talenta Seni dan Kreativitas Siswa PAUD diselenggarakan di setiap kecamatan se-Surabaya. 

“Hal ini untuk mempermudah jangkauan agar anak-anak PAUD tidak kelelahan. Kalau lelah maka motivasi mereka tampil bisa hilang,” pungkasnya.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive