KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Masa jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur pasangan Khofifah-Emil Dardak memang masih baru akan berakhir pada 2024 mendatang.
Meski demikian beberapa nama sudah santer disebut sebagai favorit untuk Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) mendatang.
Hal itu terungkap dari hasil riset yang dilakukan oleh Surabaya Survey Center (SSC) mengenai kecenderungan perilaku politik warga Surabaya menjelang Pemilu 2024.
Peneliti Senior SSC, Surokim Abdussalam mengungkapkan jika Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi secara elektabilitas namanya menyeruak di antara kandidat Cagub Jatim.
Tingkat elektabilitas Eri Cahyadi tercatat sebesar 18,4 persen dalam bursa Cagub Jatim.
Angka ini menempel perolehan Tri Rismaharini yang mencatatkan angka sebesar 19,8 persen kemudian ada Emil Dardak dengan 11,3 persen.
"Memang Khofifah masih memuncaki hasil survei elektabilitas di Jatim dengan 36,3 persen, dan sisanya, Syaifullah Yusuf dengan 3,3 persen, kemudian ada Anwar Sadat dengan 2,4 persen, Kusnadi dengan 1,8 persen serta Achmad Fauzi dengan 1,6 persen," ungkap Surokim, Kamis (13/7).
Lebih lanjut Surokim mengatakan berdasarkan fakta empirik, angka 36 persen, untuk seorang incumbent adalah bukan angka yang aman.
“Dengan fakta tersebut, di gelaran Pilgub 2024, Baik Risma, Eri maupun Emil akan menjadi penantang serius buat Khofifah. Apalagi jika dalam waktu tersisa menjelang 2024 ini Khofifah tidak bisa melahirkan program-program terobosan yang bisa merebut hati pemilih.” pungkas Surokim yang juga Dosen FISIB Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini.
Sebagai informasi, SSC adalah salah satu lembaga survei yang bernaung dibawah Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI) dan aktif dalam berbagai kegiatan riset opini publik sejak 16 tahun lalu, tepatnya sejak 7 Juli 2007.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 20 - 30 Juni 2023 di 31 Kecamatan Kota Surabaya.
Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.