Sabtu, 15 Juli 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Surabaya Survey Center (SSC) dalam risetnya baru-baru ini menemukan bahwa berkaitan dengan kapan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Mayoritas warga Surabaya atau sebanyak 47,6 persen ternyata hanya mampu menyebutkan tahunnya saja, dengan kata lain sebagian besar warga Surabaya yang menjadi responden penelitian ini belum mengetahui kapan persisnya hari pencoblosan Pemilu 2024 mendatang. 

Fenomena ini mengindikasikan bahwa besar kemungkinan sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah, KPU maupun berbagai pihak yang berkepentingan, mengenai kapan pelaksanaan Pemilu 2024 belum optimal menjangkau seluruh lapisan   masyarakat.

Direktur Riset SSC, Edy Marzuki menjelaskan sebanyak 21,4 persen mampu menyebutkan bulan dan tahun, kemudian sebanyak 25,4 persen yang mampu menyebutkan secara lengkap tanggal, bulan hingga tahun pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang. 

"Meski demikian, masih ada sebanyak 5,6 persen yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab," jelas Edy Marzuki, Sabtu (15/7).

Dosen Universitas Yudharta Pasuruan ini menambahkan, meskipun masih banyak yang belum mengetahui secara terperinci pelaksanaan Pemilu, hasil survei menunjukkan sebanyak 85,8 persen warga Surabaya menyatakan pasti akan menggunakan hak pilihnya. 

"Hanya 14,2 persen yang belum pasti menggunakan hak pilihnya ke depan. Ini harus menjadi perhatian bagi penyelenggara Pemilu ke depan," imbuhnya.

Sebagai informasi, SSC adalah salah satu lembaga survei yang bernaung dibawah Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI) dan aktif dalam berbagai kegiatan riset opini publik sejak 16 tahun lalu, tepatnya sejak 7 Juli 2007. 

Hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 20 - 30 Juni 2023 di 31 Kecamatan Kota Surabaya. 

Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. 

Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) PDIP dinilai masyarakat Surabaya sebagai partai politik yang paling sering turun ke lapangan. 

Partai inipun sering muncul di Media Sosial (Medsos). 

Hal itu berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Surabaya Survey Center (SSC) mengenai kecenderungan perilaku pemilih warga kota Surabaya menjelang Pemilu 2024.

Menurut Peneliti Senior SSC, Ikhsan Rosidi sebanyak 57,3 persen responden menyatakan Caleg PDIP sering turun ke lapangan untuk bertemu dengan konstituennya. 

“Di tiga besar, Ia diikuti oleh Demokrat yang meraih 4,2 persen dan Golkar 3,5 persen,” terang Ikhsan, Sabtu (15/7).

Ikhsan menambahkan, selain tiga partai besar tersebut diikuti Gerindra 3,3 persen dan PKS dengan 3,2 persen, kemudian PKB dan PAN masing-masing memeroleh 3 persen dan 2,9 persen. 

"Partai lainnya seperti Nasdem 2,6 persen dan Perindo 2,3 persen serta ada PSI 0,8 persen, PPP dengan 0,6 persen. Partai sisanya yakni ada PBB, Hanura, Gelora, dan Buruh sama-sama memeroleh 0,1 persen, sementara PKN, Garuda, dan Ummat tidak memeroleh prosentase. Sedangkan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 15,9 persen," urainya.

Lebih lanjut, selain memenangi sebagai partai yang sering turun ke bawah, PDIP juga sering muncul di Medsos, dengan perolehan 54,6 persen. 

Diikuti 3 partai lainnya yakni Perindo dengan 5,1 persen, Gerindra dengan 4,8 persen dan Demokrat dengan 4,1 persen. 

"Adapun partai lainnya seperti PAN dengan 3,8 persen kemudian Golkar dengan 3,6 persen, PKB dengan 3,1 persen, Nasdem dan PSI keduanya 2,8 persen diikuti PKS dengan 0,3 persen. Sementara Hanura, PPP, Partai Buruh, dan PBB sama-sama memeroleh 0,1 persen, partai sisanya seperti Gelora, Garuda, PKN, dan Ummat tidak memeroleh prosentase. Sedangkan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 14,6 persen," jelas Ikhsan.

Sebagai informasi, SSC adalah salah satu lembaga survei yang bernaung dibawah Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI) dan aktif dalam berbagai kegiatan riset opini publik sejak 16 tahun lalu, tepatnya sejak 7 Juli 2007. 

Hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 20 - 30 Juni 2023 di 31 Kecamatan Kota Surabaya. 

Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. 

Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Surabaya Survey Centre (SSC) mencatat,  PDI Perjuangan cenderung dipilih oleh 49,5 persen kalangan milenial. 

Disusul Gerindra dengan 7,7 persen dan PKB dengan 6,5 persen, Demokrat dengan 6,2 persen, serta Golkar dengan 6,1 persen. 

Partai-partai lainnya hanya berada di kisaran 5 persen ke bawah.

Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Anas Karno mengatakan, PDI Perjuangan telah lama bergerak menggaet simpatik dari kelompok milenial. 

"Ada Taruna Merah Putih, Banteng Muda Indonesia, dan organisasi-organisasi sayap PDI Perjuangan lainnya, yang terus bergerak di kelompok milenial," kata Anas Karno, Sabtu (15/7).

Selain itu menurut Anas Karno, kader PDI Perjuangan termasuk para calon anggota legislatif juga tiada henti, turun ke masyarakat yang juga terdapat kelompok milenial.

SSC menyebut kelompok milenial sebesar 54,1 persen. Yang artinya mendominasi kelompok pemilih dalam Pemilu 2024. 

10 persen diantara responden dari seluruh responden yang diteliti memilih tidak menjawab atau tidak tahu. 

Tentunya, potensi ini bisa menjadi perolehan suara realtif besar bagi siapapun yang bisa menggarapnya menjadi suara riil pada pemilu mendatang.

"Semua lini PDI Perjuangan bertanggung jawab memenangkan PDIP dengan mendulang suara di kalangan milenial. Selain itu mendulang suara untuk kemenangan Ganjar presiden," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya berupaya melakukan pencegahan pungutan liar (Pungli) terhadap siswa-siswa diingkungan institusi pendidikan. 

Terutama terkait penyalahgunaan infaq sekolah.

Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruf menjelaskan sampai saat ini pihaknya belum menemukan pungli yang berhubungan dengan infaq di sekolah dasar negeri (SDN) hingga sekolah menengah pertama negeri (SMPN).

"Kita lihat dulu kondisi sekolah. Misalnya kalau salat Jumatan ada infaq pakai kotakan itu kan pembiasaan positif untuk anak-anak," kata Yusuf, Sabtu (15/7).

Meski begitu, Yusuf memastikan bahwa infaq yang ada di sekolah itu seperti berkurban, sedekah ketika salat di Masjid sekolah.

"Kalau di masjid sekolah setelah salat Jumat Dzuhur kotaknya jalan, mungkin gitu. Ini pemahaman saya, di masjid sekolah pembiasaan positif," ungkapnya.

"Mudah-mudahan gak ada pungli berkedok infaq. Saya cek selama ini tidak," tambahnya.

Lebih lanjut Yusuf juga mengimbau kepada setiap sekolah termasuk guru-guru untuk mengantisipasi adanya pungli di lingkungkan pendidikan. 

Misal melakukan penarikan di dalam kelas untuk sedekah, tapi ternyata bukan untuk itu.

"Tapi orang tua juga harus memahami bentuk pembelajaran, edukasi anak, sedekah dan infaq yang mengajarkan hakikat kepedulian bagi siswa," jelasnya.

Tak hanya itu, Yusuf meminta orang tua atau wali murid jika menemukan kasus pungli untuk bisa melapor ke Dispendik Surabaya dengan hubungi hotline 0811-311-57777.

"Saya kasih informasi. Hotline juga menerima laporan penyalahgunaan pembayaran termasuk wisuda, PPDB, pungli lain jadi satu. Bisa melaporkan kalau ada tanda-tanda pungli," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) PDIP dinilai sebagai partai politik yang Calon Legislatif (Caleg) nya paling sering turun ke lapangan. 

Hal itu berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Surabaya Survey Center (SSC) mengenai kecenderungan perilaku pemilih warga kota Surabaya menjelang Pemilu 2024.

Menurut Peneliti Senior SSC, Surokim Abdus Salam sebanyak 57,3 persen responden menyatakan Caleg PDIP sering turun ke lapangan untuk bertemu dengan konstituennya. 

“Di tiga besar, Ia diikuti oleh Demokrat yang meraih 4,2 persen dan Golkar 3,5 persen,” ujar Surokim, Sabtu (15/7).

Surokim menambahkan, selain tiga partai besar tersebut diikuti Gerindra 3,3% dan PKS dengan 3,2 persen, kemudian PKB dan PAN masing-masing memeroleh 3 persen dan 2,9 persen. 

"Partai lainnya seperti Nasdem 2,6 persen dan Perindo 2,3 persen serta ada PSI 0,8 persen, PPP dengan 0,6 persen. Partai sisanya yakni ada PBB, Hanura, Gelora, dan Buruh sama-sama memeroleh 0,1 persen, sementara PKN, Garuda, dan Ummat tidak memeroleh prosentase. Sedangkan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 15,9 persen," urainya.

Perolehan PDIP, menurut Surokim tidaklah begitu mengejutkan. 

“Karena melihat bagaimana PDIP berhasil memenangkan Pemilu dalam dua periode terakhir jadi ya Caleg PDIP di lapangan sudah pasti sangat ekstra,” paparnya.

Di Jawa Timur saja, lanjut Surokim, PDIP berhasil mengamankan kursi Ketua DPRD Jatim yang sebelumnya merupakan milik PKB. 

“Ini berarti kan hasil kerja ekstra keras mereka dalam meraih kepercayaan masyarakat,” jelas Surokim.

Sebagai informasi, SSC adalah salah satu lembaga survei yang bernaung dibawah Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI) dan aktif dalam berbagai kegiatan riset opini publik sejak 16 tahun lalu, tepatnya sejak 7 Juli 2007. 

Hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 20 - 30 Juni 2023 di 31 Kecamatan Kota Surabaya. 

Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. 

Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ratusan warga RW 04/RT 01, RT 02 dan RT 03 kelurahan Kelurahan Panjang Jiwo Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya resah, terhadap dampak pembangunan apartemen di dekat perkampungan mereka. 

Keresahan tersebut disampaikan kepada legislator Fraksi PDIP Surabaya Anas Karno, melalui pertemuan perwakilan warga di balai RW, Jumat (14/7).

Dalam pertemuan tersebut, warga mengaku sangat terganggu terhadap dampak pembangunan apartemen, oleh PT Tanrise itu. 

Gangguan mulai dari jam lembur malam yang menimbulkan kebisingan dan polusi debu, sampai 44 rumah retak rumah retak. 

Bahkan diantaranya mengalami penurunan bangunan, 2 cm hingga 3 cm.

"Ini pak tembok saya yang retak. Sampai sekarang belum ada kompensasi," kata Awang yang tinggal di rumah gang 1 A nomor 11 kepada Anas Karno.

Awang mengatakan, untuk pemberian kompensasi warga diminta menyediakan tim ahli dahulu. 

Padahal dalam perjanjian tidak pernah disebutkan.

"Kita uang dari mana untuk menyediakan tim ahli. Apalagi ekonomi warga ini terdampak pandemi," keluhnya.

Menurut Awang, pelaksanaan pembangunan juga tidak sesuai dengan kesepakatan jam kerja dengan warga. 

"Awalnya jam kerja mulai pukul 8 pagi sampai 6 sore. Namun kemudian ada jam lembur sampai pukul 10 malam, bahkan jam 12 malam. Hal ini menambah gangguan kebisingan dan polusi debu," terangnya.

Kompensasi terhadap gangguan kebisingan dan polusi debu, lanjut Awang hanya diberikan kepada wilayah terdampak di ring 1 yang meliputi warga RT 01.

"Sedangkan warga di ring lainnya, yaitu RT 02 dan RT 03 belum dapat kompensasi. Padahal kita juga merasakan dampak yang sama. Jadi kita minta bantuan Pak Anas terkait persoalan warga ini," pungkasnya.

Menanggapi keluhan warga tersebut, Anas Karno mendesak agar pihak pembangunan apartemen segera memberikan kompensasi terhadap warga terdampak, sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati.

"Ada 150 rumah di RT 01, RT 02 dan RT 03 yang terdampak. Diakui warga kalau sebelumnya telah mendapatkan uang tali asih. Namun untuk dampak seperti gangguan kebisingan, polusi debu dan rumah rusak ada kompensasi tersendiri melalui perjanjian," ungkapnya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya ini juga menegaskan pihaknya akan memanggil pihak-pihak yang terkait dengan pembangunan apartement, kalau kompensasi tidak segera diberikan.

"Kasihan warga kampung. Mereka jadi dirugikan, akibat pelaku bisnis yang ingin mendapatkan keuntungan besar," tegas Anas Karno.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) PDIP dinilai sebagai partai politik yang atributnya dinilai paling sering dilihat dan ada dimana-mana, baik yang sudah ada di dalam rumah maupun di luar rumah. 

Hal itu berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Surabaya Survey Center (SSC) mengenai kecenderungan perilaku pemilih Surabaya menjelang Pemilu 2024.

Menurut Direktur Riset SSC, Edy Marzuki sebanyak 45,5 persen responden menyatakan PDIP menjadi jawara yang atributnya sudah ada di rumah. 

"Diikuti Demokrat dengan 5,8 persen, Gerindra ada 5,7 persen, PKB dengan 5,4 persen, Golkar ada 5,3 persen. Partai lainnya masih di bawah 5 persen seperti PAN dan PKS keduanya 2,3 persen, PSI 0,7 persen, PPP dengan 0,5 persen, Perindo dengan 0,4 persen, Partai Buruh dengan 0,2 persen, PBB dengan 0,1 persen. Partai sisanya seperti Hanura, Gelora, PKN, Garuda, dan Ummat tidak memeroleh persentase. Selebihnya yang tidak tahu atau tidak menjawab 22 persen," jelas Edy, Sabtu (15/7).

Sementara hasil survei yang menunjukkan atribut partai paling banyak dilihat di luar rumah, Edy menyebut PDIP masih di posisi puncak dengan 59,7 persen. 

Diikuti Gerindra dengan 7,6 persen, Demokrat dengan 5,8 persen serta PKB dan Golkar masing-masing 5,2 persen dan 5,1 persen. 

"Hasil survei menunjukkan beberapa partai lainnya masih di bawah 5 persen, Nasdem 3,3 persen, PAN 2,6 persen, PKS 2 persen, Perindo dengan 1 persen, PSI 0,8 persen, PPP dengan 0,7 persen, Hanura dengan 0,2 persen, dan PBB 0,1 persen. Partai sisanya seperti Garuda, Gelora, Partai Buruh, PKN, dan Ummat tidak memeroleh prosentase. Selebihnya yang tidak tahu atau tidak menjawab 5,9 persen," pungkas Edy.

Sebagai informasi, SSC adalah salah satu lembaga survei yang bernaung dibawah Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI) dan aktif dalam berbagai kegiatan riset opini publik sejak 16 tahun lalu, tepatnya sejak 7 Juli 2007. 

Hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 20 - 30 Juni 2023 di 31 Kecamatan Kota Surabaya. 

Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. 

Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.


KABARPROGRESIF.COM: (Sidoarjo) Pembinaan fisik mulai rutin dilakukan oleh prajurit Yonarhanud 8/MBC. Pelaksanaan pembinaan fisik atau binsik itu, kali ini dilakukan melalui lari pagi sejauh 10 kilometer.

Hebatnya lagi, pelaksanaan binsik itu dipimpin langsung Danyonarhanud 8/MBC, Letkol Arh Iwan Hermaya Purnawan, S.I.P, M.I.P, Sabtu (15/07/2023) pagi.

Dikonfirmasi usai menggelar binsik, Letkol Iwan menegaskan kegiatan itu merupakan salah satu program wajib yang harus diikuti oleh seluruh prajurit, khususnya di lingkungan Yonarhanud.

“Semuanya harus ikut, mulai pangkat terendah sampai Perwira,” ungkap Letkol Iwan.

Dirinya menambahkan, binsik yang dipimpin oleh dirinya itu merupakan salah satu upaya dalam membentuk postur tubuh prajurit agar tetap terjaga dengan baik.

“Sebab, prajurit TNI itu harus dituntut agar memiliki kondisi yang prima,” bebernya.

Perlu diketahui, Yonarhanud saat ini sering menggelar berbagai program binsik di Satuannya. 

Bukan tanpa sebab, hal itu dilakukan menjelang pelaksanaan tugas yang akan diemban oleh Satuan dibawah kendali Letkol Iwan Hermaya tersebut.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Masa jabatan kepemimpinan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Wakilnya Armuji telah berjalan lebih dari 2 tahun. 

Masyarakat Surabaya menganggap secara umum pasangan ini selama ini telah berhasil melaksanakan program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara maksimal. 

Hasil riset yang dilakukan Surabaya Survey Center (SSC) menunjukkan sebanyak sebanyak 27 persen responden yang diteliti menyatakan bahwa Eri - Amuji telah mampu mewujudakan program membuka lapangan kerja dengan optimal. 

Berikutnya, sebanyak 17,8 persen responden menyatakan bahwa Pemkot Surabaya telah dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Surabaya menjadi lebih baik.

Peneliti Senior SSC, Ikhsan Rosidi mengungkapkan hasil lainnya mencatat bahwa sebanyak 17,6 persen responden menyatakan Pemkot Surabaya telah berhasil menjaga dan meningkatkan penghijauan. 

"Sementara hasil yang menunjukkan meningkatnya layanan kesehatan sebanyak 17,3 persen, diikuti mewujukdan birokrasi yang bersih dan melayani sebanyak 6,5 persen, kemudian pemulihan ekonomi sebanyak 6,3 persen, serta mewujudkan lingkungan yang harmonis dan berbudaya 5,3 persen. Sementara 2,2 persen menyatakan tidak tahu/tidak menjawab," kata Ikhsan, Sabtu (15/7).

Sebagai informasi, SSC adalah salah satu lembaga survei yang bernaung dibawah Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI) dan aktif dalam berbagai kegiatan riset opini publik sejak 16 tahun lalu, tepatnya sejak 7 Juli 2007. 

Hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 20 - 30 Juni 2023 di 31 Kecamatan Kota Surabaya. 

Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. 

Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.



KABARPROGRESIF.COM: (Sula) Keakraban antara personel Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-117 Kodim 1510/Sula dengan masyarakat semakin erat dan menggelitik. 

Dalam upaya menjalin keakraban yang menyenangkan, personel Satgas TMMD tidak ragu untuk berbagi tawa dan canda dengan masyarakat saat istirahat kerja di Ds. Wailau Kec. Sanana Kab. Kepulauan Sula Prov. Maluku Utara.

Mengenakan seragam dinas yang khas, personel Satgas TMMD terlihat bersemangat menyambut istirahat kerja mereka dengan cara yang berbeda. 

Dalam momen istirahat tersebut, mereka aktif mengajak masyarakat setempat untuk bergabung dan menikmati sesi canda tawa yang tak terlupakan.

Pratu Derek Badidi, salah satu personel Satgas TMMD Ke-117 Kodim 1510/Sula, menjelaskan pentingnya membangun hubungan yang akrab dan harmonis dengan masyarakat setempat. 

"Selain menjalankan tugas utama dalam program TMMD, kami juga ingin menunjukkan bahwa TNI tidak hanya sosok yang disiplin, tetapi juga bisa menjadi teman yang ceria dan menghibur," ujar Pratu Derek dengan senyum mengembang.

Sesi canda tawa tersebut tidak hanya menjadi kesempatan bagi personel Satgas TMMD untuk melepas penat setelah berkerja keras, tetapi juga memberikan kesenangan dan keceriaan kepada masyarakat. 

Berbagai lelucon dan guyonan pun dilontarkan, mengundang tawa riang dari semua yang hadir.

Salah seorang warga setempat Bapak Mataina mengungkapkan kegembiraannya. 

"Biasanya, kami hanya melihat mereka dalam suasana serius, tapi sekarang mereka membuat kami tertawa dan bahagia. Ini sangat menyenangkan dan membuat hubungan kami semakin erat," ucap Bapak sambil terbahak-bahak.

Letkol Inf Heru Gunadi, S.I.P. Dansatgas TMMD Ke 117 Kodim 1510/Sula mengapresiasi inisiatif dan semangat yang ditunjukkan oleh personel Satgas TMMD. 

"Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat. Kami berharap melalui momen keceriaan seperti ini, kebersamaan dan semangat gotong-royong dalam program TMMD dapat semakin ditingkatkan," ungkap Dansatgas.

Tak hanya membangun fisik dan infrastruktur, kehadiran Satgas TMMD Ke-117 Kodim 1510/Sula juga membawa keceriaan dan keakraban yang akan membekas di hati masyarakat. 

Dengan adanya momen canda tawa yang menggembirakan ini, kerja keras Satgas TMMD dalam membangun kebersamaan dan persatuan semakin diperkuat, menuju kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi wilayah Sula.


Jumat, 14 Juli 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) datang menggeledah kantor PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI di Surabaya. 

Dalam penggeledahan itu, KPK juga mengamankan sejumlah dokumen yang dijadikan barang bukti.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Bagian (Kabag) Sekretaris Perusahaan PTPN XI, Yunianta ada sejumlah koper yang dibawa KPK. 

Koper tersebut berisikan berkas pengadaan lahan Baluran Situbondo dan Kejayan Pasuruan. 

"Saya lihat 2 koper, 1 koper sepertinya properti KPK printer dan sebagainya," kata Yunianta, Jumat (14/7).

Ia mengatakan, jika berkas yang dibawa KPK tidak banyak. Namun KPK saat datang membawa banyak koper. 

"Sebenarnya ndak banyak berkasnya, berkas serah terima, pengadaan saja. Ndak banyak, cuma kopernya saja yang banyak," jelasnya. 

Yunianta menjelaskan, jika berkas-berkas yang dibawa bersifat normatif. Khususnya terkait data-data pengadaan lahan. 

Ia juga menyebut, jika KPK datang ke kantor PTPN XI Surabaya sejak pukul 09.30 WIB. Kemudian keluar dan meninggalkan Jalan Merak No. 1 Krembangan Selatan, Kecamatan Krembangan, Surabaya pukul 14.58 WIB. 

Di lokasi tamapak ada 3 mobil KPK tiba sekitar pukul 09.30 WIB. Kemudian keluar sekitar pukul 14.58 WIB. Ada pun 1 koper yang terlihat di bagasi mobil KPK. 

KPK juga melakukan pemeriksaan di PTPN XI Surabaya. Khususnya terkait penggadaan lahan di Baluran Sibondo dan Kejayan Paauruan. 

Dari pemeriksaan KPK, hanya terlihat berkas-berkas yang dibawa. Untuk pegawai atau pimpinan PTPN XI tidak terlihat ikut mobil KPK saat meninggalkan gedung.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  menggeledah kantor PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI di Kota Surabaya. 

Tak hanya penggeledahan, KPK juga memeriksa Dirut PTPN XI Surabaya R Tulus Panduwidjaja. 

Selain Dirut, ada beberapa pegawai yang dimintai keterangan oleh KPK. 

Nah, setelah melakukan penggeledahan hingga melakukan pemeriksaan, KPK kemudian pergi meninggalkan gedung PTPN XI.

KPK juga membawa 2 koper berisi berkas. 

Hal ini telah dibenarkan oleh Kepala Bagian (Kabag) Sekretaris Perusahaan PTPN XI Yunianta. Dimana Dirut PTPN XI diperiksa oleh KPK. 

"Iya (pimpinan PTPN XI diperiksa). Semua diperiksa, pimpinan diperiksa sebagai saksi, pemeriksaan normatif..Sebagai saksi saja, hanya Pak Dirut saja," kata Yunianta, Jumat (14/7).

Yunianta mengatakan, jika ia dan pegawai lainnya juga dimintai keterangan oleh KPK. 

Namun sifatnya hanya pemenuhan, bukan diperiksa seperti dirut PTPN XI. 

"Tapi hanya pemenuhan saja. Bukan dipanggil resmi sebagai ini (tersangka) cuma diskusi sejauh ini," ujarnya. 

Ia mengatakan, jika pihaknya telah berusaha kooperatif ketika 3 mobil KPK datang melakukan pemeriksaan. Pihaknya juga sudah menyerahkan apa yang dibutuhkan KPK. 

"Setelah itu tanda tangan berita acara, termasuk saya, sudah selesai pemeriksaan," pungkasnya. 

Di lokasi tampak ada 3 mobil KPK tiba sekitar pukul 09.30 WIB. Kemudian keluar sekitar pukul 14.58 WIB. Ada pun 1 koper yang terlihat di bagasi mobil KPK. 

KPK juga melakukan pemeriksaan di PTPN XI Surabaya. Khususnya terkait penggadaan lahan di Baluran Sibondo dan Kejayan Paauruan. 

Dari pemeriksaan KPK, hanya terlihat berkas-berkas yang dibawa. Untuk pegawai atau pimpinan PTPN XI tidak terlihat ikut mobil KPK saat meninggalkan gedung.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive