Senin, 17 Juli 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya merayakan 25 tahun kerjasama sister city antar Kota Pahlawan dengan Kota Kochi, Jepang di lantai 2 Kantor Balai Kota, Minggu (16/7). 

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut hangat kehadiran Wali Kota Kochi Seiya Okazaki beserta rombongan delegasi yang hadir. 

Usai mengikuti serangkaian acara Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) dan dilanjutkan Festival Remo & Yosakoi 2023 di halaman Taman Surya, Wali Kota Eri Cahyadi mempersilahkan rombongan Wali Kota Kochi Seiya Okazaki untuk masuk ke ruang kerjanya. 

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, kehadiran Wali Kota Kochi yang keempat kali ini diharapkan dapat mempererat kerjasama antara Pemerintah Kota Kochi dan Pemerintah Kota Surabaya. 

"Semoga kerjasama ini terus berlanjut, tidak hanya di bidang budaya akan tetapi juga bisa di bidang lainnya. Semoga saya juga akan bisa mengunjungi Pak Wali Kota di Kochi, Jepang," kata Wali Kota Eri dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim.

Wali Kota Eri juga menyampaikan, diharapkan hubungan erat ini dapat membawa dampak baik bagi kedua negara, antara Indonesia dan Jepang. 

Ia juga tak ingin sister city antar kedua negara tidak hanya sekadar kunjungan dan seremonial akan tetapi bisa membawa manfaat bagi Kota Surabaya juga Kota Kochi. 

"Semoga ini menjadi penguat, bagaimana sister city yang sudah kita lakukan itu bukan sekadar berkunjung-berkunjung tapi, kami juga mengirimkan beberapa anak, ada juga pertukaran pelajar, dan pegawai yang memberikan perilaku budaya, sehingga bagaimana juga bisa dirasakan arek-arek Surabaya," ujar Wali Kota Eri. 

Menurut dia, semangat dan budaya bekerja di Kochi, Jepang bisa diadopsi di Kota Surabaya. 

Bahkan, ketika dirinya juga memberikan masukan kepada jajaran ASN di lingkungan Pemkot Surabaya, juga mencontohkan semangat yang dimiliki oleh masyarakat di Kota Kochi, Jepang. 

“Selain pendidikan, budaya, ada banyak hal yang sudah kita lakukan dengan Kota Kochi. Ada beberapa yang sudah diterapkan di Kota Surabaya, seperti pelayanan publik. Tak hanya itu, ada juga pengusaha dari Kochi juga akan membuka (usahanya) di Kota Surabaya, yaitu makanan khas Jepang, ketika itu sudah buka di Surabaya maka akan meningkatkan PAD yang masuk,” paparnya. 

Disamping itu, Wali Kota Kochi Seiya Okazaki mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi dan jajarannya di lingkungan Pemkot Surabaya, telah menerima budaya Yosakoi dan kunjungannya kali ini di Kota Surabaya. 

Bahkan, dalam kesempatan ini dirinya sempat mengajak Wali Kota Eri Cahyadi untuk menari tarian Yosakoi. 

“Kunjungan saya di Kota Surabaya merupakan kali keempat, sister city yang telah memasuki tahun ke 25 ini, saya senang sekali, karena budaya kami diterima oleh masyarakat Kota Surabaya. Bahkan Pak Wali sempat merasakan pertama kali merasakan tarian Yosakoi,” kata Seiya Okazaki. 

Ia berharap, jalinan sister city antara Kota Surabaya dan Kota Kochi bisa berlangsung baik. Dan saat ini, Kota Surabaya dengan Kota Kochi akan melakukan kerjasama di bidang ekonomi. 

“Jadi saya harap hubungan antar kedua negara bisa semakin baik di masa mendatang,” pungkasnya.


RMOLJatim
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya merayakan 25 tahun kerjasama sister city antar Kota Pahlawan dengan Kota Kochi, Jepang di lantai 2 Kantor Balai Kota, Minggu (16/7). 

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut hangat kehadiran Wali Kota Kochi Seiya Okazaki beserta rombongan delegasi yang hadir. 

Usai mengikuti serangkaian acara Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) dan dilanjutkan Festival Remo & Yosakoi 2023 di halaman Taman Surya, Wali Kota Eri Cahyadi mempersilahkan rombongan Wali Kota Kochi Seiya Okazaki untuk masuk ke ruang kerjanya. 

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, kehadiran Wali Kota Kochi yang keempat kali ini diharapkan dapat mempererat kerjasama antara Pemerintah Kota Kochi dan Pemerintah Kota Surabaya. 

"Semoga kerjasama ini terus berlanjut, tidak hanya di bidang budaya akan tetapi juga bisa di bidang lainnya. Semoga saya juga akan bisa mengunjungi Pak Wali Kota di Kochi, Jepang," kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri juga menyampaikan, diharapkan hubungan erat ini dapat membawa dampak baik bagi kedua negara, antara Indonesia dan Jepang. 

Ia juga tak ingin sister city antar kedua negara tidak hanya sekadar kunjungan dan seremonial akan tetapi bisa membawa manfaat bagi Kota Surabaya juga Kota Kochi. 

"Semoga ini menjadi penguat, bagaimana sister city yang sudah kita lakukan itu bukan sekadar berkunjung-berkunjung tapi, kami juga mengirimkan beberapa anak, ada juga pertukaran pelajar, dan pegawai yang memberikan perilaku budaya, sehingga bagaimana juga bisa dirasakan arek-arek Surabaya," ujar Wali Kota Eri. 

Menurut dia, semangat dan budaya bekerja di Kochi, Jepang bisa diadopsi di Kota Surabaya. 

Bahkan, ketika dirinya juga memberikan masukan kepada jajaran ASN di lingkungan Pemkot Surabaya, juga mencontohkan semangat yang dimiliki oleh masyarakat di Kota Kochi, Jepang. 

“Selain pendidikan, budaya, ada banyak hal yang sudah kita lakukan dengan Kota Kochi. Ada beberapa yang sudah diterapkan di Kota Surabaya, seperti pelayanan publik. Tak hanya itu, ada juga pengusaha dari Kochi juga akan membuka (usahanya) di Kota Surabaya, yaitu makanan khas Jepang, ketika itu sudah buka di Surabaya maka akan meningkatkan PAD yang masuk,” paparnya. 

Disamping itu, Wali Kota Kochi Seiya Okazaki mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi dan jajarannya di lingkungan Pemkot Surabaya, telah menerima budaya Yosakoi dan kunjungannya kali ini di Kota Surabaya. 

Bahkan, dalam kesempatan ini dirinya sempat mengajak Wali Kota Eri Cahyadi untuk menari tarian Yosakoi. 

“Kunjungan saya di Kota Surabaya merupakan kali keempat, sister city yang telah memasuki tahun ke 25 ini, saya senang sekali, karena budaya kami diterima oleh masyarakat Kota Surabaya. Bahkan Pak Wali sempat merasakan pertama kali merasakan tarian Yosakoi,” kata Seiya Okazaki. 

Ia berharap, jalinan sister city antara Kota Surabaya dan Kota Kochi bisa berlangsung baik. Dan saat ini, Kota Surabaya dengan Kota Kochi akan melakukan kerjasama di bidang ekonomi. 

“Jadi saya harap hubungan antar kedua negara bisa semakin baik di masa mendatang,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dalam rangka merayakan 25 tahun hubungan kerjasama sister city antara Kota Surabaya dengan Kota Kochi Jepang, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Pemerintah Kochi Jepang menggelar Festival Remo Yosakoi, di Halaman Balai Budaya Kota Surabaya, Minggu (16/7).

Meski sempat terhenti selama 3 tahun akibat pandemi COVID-19, Festival Remo Yosakoi kali ini semakin meriah. Sebab, selain diikuti oleh pelajar di Kota Pahlawan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk kali pertama ikut menari. 

Wali Kota Eri menunjukkan kepiawaiannya dalam unjuk seni tari saat didampingi oleh Wali Kota Kochi Jepang Seiya Okazaki.

Wali Kota Eri mengatakan bahwa Festival Remo Yosakoi sangat luar biasa. 

Dimana, gelaran tampilan seni budaya tersebut telah dilaksanakan sebelum ia menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Pahlawan. 

Di sisi lain, melalui Festival Remo Yosakoi, Wali Kota Eri mengaku dapat mempererat hubungan seni dan budaya antara Kota Surabaya dengan Kota Kochi Jepang.

“Karena sudah banyak hal yang sudah kita lakukan, semoga ini menjadi penguat, bagaimana sister city yang kita lakukan dengan salah satunya adalah melalui sinergi antar budaya,” kata Wali Kota Eri.

Sebab, menurutnya, dalam upaya mempererat hubungan kerjasama sister city antara Kota Surabaya dengan Kota Kochi Jepang, tidak cukup dengan saling berkunjung. 

Melainkan, melakukan kegiatan sinergitas lainnya, seperti pertukaran pelajar hingga pertukaran pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya. 

“Bagaimana perilaku dan budaya dalam pendidikan di Kochi bisa dirasakan di Surabaya, serta begitu sebaliknya. Di Kochi pun juga ada yang diambil dari Surabaya, bagaimana Remo dan Yosakoi lewat semangat budaya. Sister city sangat luar biasa dan semoga terus berlanjut untuk memberikan yang terbaik untuk Kota Surabaya dan Kochi,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Kochi Jepang, Seiya Okazaki menyampaikan bahwa sister city antara Kota Surabaya dan Kota Kochi sebetulnya telah memasuki usia ke-26 tahun. 

Sebab, dalam perayaan ke-25 tahun, pihaknya tidak bisa mengunjungi Kota Pahlawan akibat pandemi Covid-19. 

Karenanya, pada kesempatan kali ini, Kota Surabaya dan Kota Kochi Jepang merayakan usia sister city mereka yang ke-25 tahun dengan menggelar Festival Remo Yosakoi.

Meski begitu, ia mengaku sangat senang sekali saat menyaksikan penampilan Festival Remo Yosakoi. 

Menurutnya, budaya seni tari Yosakoi telah diterima dengan baik oleh masyarakat Kota Surabaya. 

Bahkan, ia menilai bahwa Yosakoi telah menjadi bagian dari budaya Kota Surabaya.

“Hari ini saya sudah ikut menari Yosakoi bersama dengan Pak Eri, dimana Pak Eri merupakan kali pertama mencoba menari Yosakoi. Tapi Pak Eri sangat menikmati dan merasa senangnya menarikan tarian Yosakoi,” kata Seiya Okazaki.

Tak hanya itu saja, Seiya Okazaki melihat bahwa Wali Kota Eri merupakan pemimpin yang sangat populer di kalangan anak-anak muda di Kota Surabaya. 

Serta sangat dipercaya oleh banyak masyarakat di Kota Pahlawan. Karenanya, ia berharap sister city antara Kota Surabaya dengan Kota Kochi Jepang dapat terus berlangsung kedepannya.

“Saya harap kerjasama yang telah berlangsung baik dalam waktu yang panjang antara Kota Surabaya dan Kota Kochi bisa terus berjalan dimasa yang akan datang,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) 2023 atau Parade Deville ke-16 pada Minggu (16/7) pagi. 

Event internasional yang diikuti oleh 8 negara dan 9 daerah di Indonesia ini dibuka langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji serta sejumlah tamu kehormatan, yaitu Wali Kota Kochi Anil Kumar dan juga Konjen Jepang Takeyama Kenichi.

Para peserta itu diberangkatkan dari Jalan Tunjungan Surabaya ke halaman Balai Kota Surabaya. 

Setelah memberangkatkan para peserta, Wali Kota Eri bersama tamu kehormatan lainnya ikut jalan kaki dari Jalan Tunjungan hingga ke depan Hotel Tunjungan. 

Di depan hotel bersejarah itu, satu persatu peserta menunjukkan aksinya dalam menari dan menunjukkan kebudayaan mereka.

Selanjutnya, mereka naik becak hias menuju ke halaman Balai Kota Surabaya. 

Tiba di Balai Kota Surabaya, mereka disambut dengan Festival Remo dan Yosakoi. 

Suasana semakin meriah ketika semua peserta Festival Remo dan Yosakoi menunjukkan tari Yosakoi secara bersama-sama.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri bersyukur karena Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival 2023 berlangsung dengan meriah dan sangat luar biasa. 

Bahkan, ia memastikan sejumlah negara ikut memeriahkan acara tersebut. 

“Ada 8 negara dan 9 daerah di Indonesia yang memeriahkan acara yang sangat luar biasa ini,” kata Wali Kota Eri.

8 negara itu adalah Yunani, India, Korea Selatan, Mexico, Filipina, Sri Lanka, Uzbekistan dan Prancis. 

Sedangkan 9 daerah di Indonesia itu adalah Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Mengwi (Bali), Kendari (Sulawesi Tenggara), Flores (NTT), DKI Jakarta, Banjarmasin (Kalimantan Barat), Bone (Sulawesi Selatan), Polewali Mandar (Sulawesi Barat), Kota Surabaya dan Mojokerto (Jawa Timur).

Menurut Wali Kota Eri, sebuah negara bisa disatukan dengan budaya, karena kekuatan budaya itu bisa menanggalkan kekuatan antar negara dan antar kota. 

Makanya, semangat cross culture inilah yang terus dia terapkan di Kota Surabaya dalam menjalankan roda kepemimpinannya. 

“Di Surabaya tidak ada yang lebih kuat antara satu dinas dengan dinas lainnya, tidak ada wali kota yang lebih hebat dari dinasnya,” tegasnya. 

Oleh karena itu, dengan adanya Surabaya Cross Culture ini budaya-budaya bisa dikumpulkan dan bisa menghargai budaya yang satu dengan yang lainnya. 

“Jadi, budaya itu menyatukan dua kubu yang berbeda,” katanya. 

Ia juga menegaskan bahwa cross culture itulah yang diadopsi untuk membangun Kota Surabaya dengan rasa guyub rukunnya dan gotong royongnya. 

Itulah yang dilakukannya selama memimpin Kota Surabaya. 

“Sebenarnya, mulai saya menjabat Wali Kota Surabaya, saya membangun Surabaya dengan budaya, dan budaya-budaya ini akan terus kita kembangkan setiap tahunnya, karena acara ini akan kita gelar setiap tahun,” pungkasnya. 

Minggu, 16 Juli 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Hasil survei Surabaya Survey Center (SSC) di Surabaya menunjukkan angka elektabilitas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi masuk tiga besar kandidat Gubernur Jawa Timur. 

Namun sayangnya hasil riset SSC ini tak mendapatkan sambutan ceria dari mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.

Menurut Wali Kota Eri, agenda politik di 2024, seperti halnya di pilkada belum menjadi atensinya. 

Politisi PDI Perjuangan ini justru memilih fokus untuk menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat Kota Pahlawan.

"Awak e dewe mikir kemiskinan gurung mari-mari, kok mikir gawe pil-pilan (Kami memikirkan kemiskinan saja belum selesai-selesai, kok memikirkan Pemilihan)," kata Wali Kota Eri, Sabtu (15/7).

Menurut Wali Kota Eri, angka kemiskinan di Surabaya cenderung menurun dalam dua tahun terakhir. 

Setelah meningkat pada masa pandemi hingga 5,23 persen (2021), kini angka kemiskinan Surabaya menurun menjadi 4,72 persen (2022).

Sekalipun demikian, Wali Kota Eri mengungkapkan masih ada sekitar 65 ribu warga yang mendapat penghasilan kurang dari standar upah di Surabaya (UMK) yang ada di kisaran Rp4,5 juta.

Untuk itu, pihaknya memilih fokus untuk menyelesaikan angka tersebut. Sehingga, harapannya kemiskinan turun menjadi sekitar 2 persen.

Pemkot akan memberikan bantuan kepad masyarakat miskin ekstrim dengan berbagai bantuan padat karya. 

"Yang belum kerja, harus sudah kerja pada Agustus nanti," tegas Wali Kota Eri.

Selain melalui padat karya, Pemkot juga akan membekali masyarakat miskin dengan bantuan modal dan peralatan. 

Masyarakat akan diajak berjualan sesuai dengan kemampuan dan keinginan masing-masing.

Sehingga, mereka bisa meraih penghasilan secara mandiri dan berkelanjutan. 

"Kami berikan gerobak, rombong, hingga modal. Kemudian, akan kami pantau (pendampingan)," ujarnya.

Dengan intervensi tersebut, pihaknya optimis maing-masing keluarga memiliki tambahan penghasilan. 

"Sehingga, tiap KK minimal mendapat Rp4 juta," katanya.

Sebelumnya, Lembaga Surabaya Survei Center (SSC) merilis hasil penelitian terhadap calon pemilih di Surabaya, Kamis (13/7/2023). Bertajuk "Palagan Surabaya, Geliat Elektoral Menuju 2024", survei ini memotret perilaku calon pemilih jelang pemilu serentak tahun depan, di antaranya Pilgub Jatim.

Dari sisi elektabilitas, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa masih memuncaki hasil survei elektabilitas di Jatim dengan 36,3 persen. 

Dengan potensi tersebut, Khofifah memiliki kans besar untuk terpilih apabila kembali mencalonkan sebagai Gubernur.

Di bawah Khofifah, berturut-turut ada Menteri Sosial Tri Rismaharini (19,8 persen), Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (18,4 persen), dan Wakil Gubernur Jatim Emil  Elestianto Dardak (11,3 persen). 

Selanjutnya, ada beberapa nama politisi senior dengan elektabilitas berada tipis di bawahnya.

"Menarik melihat Wali Kota Eri ternyata memiliki elektabilitas cukup tinggi sebagai Calon Gubernur di mata masyarakat Surabaya. Trennya meningkat, bahkan mengalahkan Emil Dardak," kata Peneliti Senior SSC, Wildan Krisnawanto dalam rilis survei tersebut.

Selain dari sisi elektabilitas, tingkat kepuasan masyarakat Surabaya terhadap Wali Kota Eri juga cukup tinggi. 

Dalam survei tersebut, angka kepuasan terhadap kinerja Wali Kota Eri mencapai 89,2 persen.

Selain itu, mayoritas masyarakat (77,7 persen) juga mempersepsikan Surabaya semakin baik di bawah kepemimpinan Eri - Armuji. 

Di antara program pemerintah kota yang dinilai maksimal adalah membuka lapangan kerja (27 persen), meningkatkan kualitas pendidikan (17,8 persen), dan meningkatkan layanan kesehatan (17,3 persen).


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Surabaya Kriya Gallery (SKG) menjadi salah satu jujukan wisatawan ketika ingin mencari oleh-oleh. 

Didalamnya, ada berbagai jenis makanan dan minuman, serta kerajinan tangan buatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Surabaya. 

Oleh-oleh karya UMKM Kota Surabaya yang dijual di SGK pun cukup terjangkau namun dengan kualitas jempolan. 

Sejak diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada 7 Maret 2022 lalu, hingga saat ini SKG meraup omzet cukup memuaskan. 

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Indonesia (Dekranasda) Surabaya Rini Indriyani mengungkapkan, capaian transaksi setiap minggunya bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah. 

"Di SKG Siola kurang lebih mencapai Rp 33 juta per minggu, sedangkan per bulan kurang lebih bisa menghasilkan Rp 130 juta," ungkap Rini, Sabtu (15/7).

Sementara itu, masih kata Rini, di SKG MERR per minggu bisa menghasilkan kurang lebih Rp16 juta. 

Sedangkan capaian di SKG MERR selama sebulan bisa mencapai kurang lebih Rp64 juta. 

Meskipun omzet cukup memuaskan, Rini tak puas begitu saja, peningkatan kualitas produk dan pelayanan di SKG Siola maupun di MERR. 

Rini mengaku, SKG saat ini masih belum memiliki website atau aplikasi khusus online shopping, namun untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pembelian secara online. 

Untuk meningkatkan omzet dan pelayanan pembelian, sementra ini pelanggan SKG bisa menggunakan link online shop Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui alamat website epeken.surabaya.go.id dan bisa melalui Tokopedia.

"SKG Siola dan MERR juga bekerjasama dengan Tokopedia. Bahkan layanan pesan antar masih menggunakan layanan Gojek dan sejenisnya, dimana ongkos kirim yang muncul dibebankan kepada para pelanggan yang dibayarkan saat barang diterima oleh pelanggan," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Surabaya menggandeng Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya dalam rangka mengangkat kesejahteraan jamaah masjid di Surabaya.

Hal tersebut dibahas langsung oleh Ketua DMI Surabaya Arif Afandi dengan Ketua PCNU Surabaya KH Umarsyah di Kantor PCNU Surabaya, Jalan Bubutan Gang VI, Surabaya, Sabtu 15 Juli 2023. 

Sebelum membahas secara fokus, Arif Afandi menyampaikan selamat atas dilantiknya KH Umarsyah sebagai Ketua PCNU baru. Dengan pimpinan baru, semangat baru harus dibawa bagaimana merubah mindset NU yang dikenal sebagai islam tradisional menjadi islam bergaya urban. 

Menyambut itu, DMI Surabaya datang membawa program bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat jamaah masjid yang belum semuanya sejahtera. 

Salah satunya adalah dengan program simpan pinjam berbasis koperasi khusus masjid bagi jamaah masjid. 

Di mana, seluruh jamaah dapat mengajukan pinjaman dengan rekomendasi dari takmir masjid. Termasuk terkait dakwah.

"Kami ingin bisa bersama kolaborasi bagaimana kita menjadikan DMI dan NU ini  maslahatnya betul-betul dirasakan oleh jamaah atau warganya," kata Arif, Sabtu (15/7).

Kenapa NU, ia mengatakan, tidak dipungkiri dari 1.300 Masjid dan 1.500 Musala yang ada mayoritas adalah warga NU. "Namun, tidak hanya bagi warga NU saja, tapi juga terbuka bagi warga Muhammadiyah dan lainnya," tegasnya. 

Selanjutnya, ia berencana melakukan aksi dengan menjadikan sejumlah masjid sebagai percontohan yang nantinya akan diperluas ke seluruh masjid di Kota Pahlawan. 

Program tersebut disambut riang gembira oleh Ketua PCNU Surabaya KH Umarsyah. Ia menyebut, bahwa PCNU juga memiliki fokus tidak hanya dalam sisi keagamaan saja tapi bagaimana meningkatkan kesejahteraan warga. 

Ia menyebut, bahwa PCNU Surabaya tengah merintis tiga hal yakni pembentukan karakter, perubahan mindset warga NU lebih modern, serta kebiasaan. 

"Jadi buat kami ini tambahan energi untuk melakukan percepatan mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kemakmuran masjid," ungkap Umarsyah. 

Pria yang juga Ketua PBNU itu menjelaskan, PCNU Surabaya dibantu Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah NU saat ini telah melakukan hal serupa namun lebih menyasar rumah tangga dengan memberikan bantuan usaha penjualan komoditas bahan pokok. 

"Warga kami tidak hanya di rumah tangga saja tapi ada di masjid. Kami dalam usaha ini tidak membatasi untuk warga NU saja, kami paham kebutuhan komoditas bahan pokok tidak hanya warga NU saja. Sehingga yang bisa melakukan tidak hanya warga NU tapi semua bisa dan bisa saling kerja sama," jelasnya. 

Tak hanya bidang ekonomi saja, Umar juga berharap bersama DMI dapat meningkatkan kualitas dan memperbanyak jumlah khatib. 

Di era yang sudah maju ini, kata penghobi Golf itu mengatakan, bahwa khatib di Surabaya harus memberikan dakwah yang sesuai kebutuhan masyarakat urban. 

Sehingga, ia berencana melakukan audisi dan pelatihan dakwah yang memberikan kenyamanan, solusi terhadap permasalahan, dan bebas dari politik praktis. Dengan ini, diharapkan anak-anak muda lebih banyak datang ke masjid.

"Akhir tahun harapan kami sudah bisa buka layanan dakwah yang bisa memberi kenyamanan, bisa memberi solusi terkait permasalahan yang aktual," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana merevitalisasi dan menghidupkan kembali kompleks Taman Remaja Surabaya (TRS). 

Sedianya, lokasi tersebut akan dijadikan pusat kesenian dan wahana wisata murah keluarga di Kota Pahlawan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, bahwa sudah ada investor yang berminat untuk membangun TRS. 

Saat ini progres rencana revitalisasi TRS dalam pendampingan kejaksaan.

"Taman remaja sudah ada investor. Sekarang sedang pendampingan di kejaksaan tinggi, yang insyaallah terkait dengan pelaksanaan dan keuangannya," kata Wali Kota Eri, Sabtu (15/7).

Wali Kota Eri menyatakan, bahwa ia juga telah meminta kepada pihak pengelola, agar nantinya menentukan Harga Tiket Masuk (HTM) TRS maksimal Rp25 ribu. 

Penentuan HTM ini sudah menjadi komitmennya dalam menyediakan wisata murah keluarga di Surabaya.

"Karena saya minta Taman Remaja Surabaya ini tiket masuknya maksimal Rp25 ribu. Kalau dia (pengunjung) mau bermain lagi, silahkan bayar. Tapi masuk, menikmati ada plaza terbuka, itu adalah Rp25 ribu. Saya ingin ada wisata murah di Surabaya," ujarnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengungkap konsep rencana revitalisasi TRS ke depannya. 

Dimana TRS nantinya akan lebih banyak ruang terbuka, seperti plaza dan pertunjukan kesenian.

"Konsepnya adalah plaza terbuka yang bisa menampilkan seni dan ludruk. Juga nanti ada tempat-tempat yang mengenang ludruk zaman dulu dan tempat keluarga. Jadi banyak tempat terbukanya untuk plaza, penampilan seni," ungkapnya.

Rencananya, Wali Kota Eri menyebut, kerjasama pengelolaan Taman Remaja Surabaya akan menggunakan skema Build Operate Transfer (BOT). 

"Jadi seperti (kerja sama) pengelolaan Pasar Turi. Ada kerjasama atau sewa berapa puluh tahun, setelah itu harganya sekian," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Surabaya, Febrina Kusumawati menyebut, bahwa rencana revitalisasi TRS dalam tahap penyepakatan nilai appraisal antara pemkot dengan pihak investor. 

"Masih disepakatkan terkait appraisal-nya. Kemarin kita dibantu pendampingan oleh jaksa," kata Febrina Kusumawati.

Menurut Febri, nilai appraisal itu sudah ditawarkan ke pihak investor. Sementara ini, pihak investor tengah menghitung cash flow pengelolaan TRS dengan nilai appraisal yang ditentukan. 

Seperti misalnya, menghitung besaran harga tiket wahana TRS dengan profit yang akan didapatkan investor dan sebagainya.

"Jadi tinggal menunggu feedback saja. Appraisal sudah selesai kan disampaikan ke investor, tinggal mereka mau atau tidak. Kalau konsepnya itu diserahkan ke investor, tapi untuk nuansanya masih seperti dulu, hiburan rakyat. Yang pasti konsep besarnya seperti dulu dengan makeover kekinian," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Surabaya Kriya Gallery (SKG) menjadi jujukan wisatawan sebagai pusat oleh-oleh di Kota Pahlawan. 

Segudang produk pilihan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) disuguhkan di SKG Siola di Jalan Tunjungan No. 1-3, maupun di SKG Merr yang berada di Jalan Dr. Ir. H. Soekarno No 11, middle east ring road (MERR) Surabaya.

Beragam produk-produk UMKM itu, terdiri dari makanan dan minuman (mamin), fashion, aksesoris, hingga kerajinan (craft). Karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya menjamin kualitas produk UMKM yang tersedia di SKG Siola maupun SKG Merr.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya, Rini Indriyani mengatakan, para wisatawan dapat mengunjungi SKG Siola mulai pukul 07.30-20.00 WIB, dan SKG Merr mulai pukul 07.30-19.00 WIB. 

Sedangkan, pada Sabtu-Minggu, SKG Siola dan SKG Merr buka mulai pukul 08.00-21.00 WIB.

“Akses untuk menuju kedua lokasi tersebut dapat dijangkau dengan mudah. Sebab, SKG Siola dan SKG Mer dilalui oleh jalur Bus Suroboyo, serta feeder Wira-Wiri Suroboyo. Sehingga warga bisa menggunakan transportasi umum dengan biaya terjangkau bila ingin mengunjungi SKG Siola dan MERR,” kata Rini Indriyani, Sabtu (15/7).

Oleh sebab itu, dalam upaya meningkatkan tingkat kunjungan di SKG Siola dan MERR, Pemkot Surabaya bersama Dekranasda Surabaya telah melakukan berbagai macam perubahan. 

Mulai dari desain gedung, baik eksterior maupun interior, serta berbagai macam fasilitas pelayanan yang ada didalamnya.

“Khususnya sarana pembayaran yang sudah mulai menyentuh teknologi. Pembayaran di SKG dapat dilakukan secara tunai, maupun transfer serta pembayaran secara elektronik seperti EDC maupun QRIS,” terangnya.

Ia mengaku, meski produk UMKM telah lolos kurasi, namun untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk UMKM yang ditampilkan di SKG Siola dan SKG Merr, Pemkot Surabaya bersama Dekranasda Surabaya terus melakukan monitoring dan evaluasi produk setiap bulan. 

“Serta, memberikan pembinaan dan pendampingan terhadap para pelaku UMKM,” ungkapnya.

Rini Indriyani lantas menjelaskan bahwa dalam penentuan harga produk UMKM yang ditampilkan di SKG Siola maupun SKG Merr, Pemkot Surabaya telah memberikan himbauan kepada para pelaku UMKM, dimana harga yang ditetapkan cukup kompetitif dengan produk sejenis yang dijual diluar SKG.

“Mengingat semua produk yang ditampilkan di SKG tidak dipungut biaya apapun, sehingga harga yang dibandrol harusnya sudah sesuai dengan semua biaya produksi serta kualitas yang dihasilkan. Jadi harga adalah harga asli dari UMKM,” jelasnya.

Di sisi lain, dalam upaya peningkatan pelayanan kepada para pelanggan, SKG Siola dan SKG Merr saat ini dapat diakses melalui e-commerce milik Pemkot Surabaya, yakni melalui epeken.surabaya.go.id. Serta juga dapat diakses melalui Tokopedia.

Sedangkan untuk layanan pesan antar, SKG Siola dan SKG Merr menggunakan layanan driver online dan sejenisnya, dimana ongkos kirim yang muncul diserahkan kepada para pelanggan yang dibayarkan saat barang diterima oleh pelanggan.

Oleh karena itu, Rini Indriyani mengajak seluruh wisatawan berkunjung ke SKG Siola maupun SKG Merr untuk mendapatkan oleh-oleh khas Kota Surabaya. 

“Langsung datang ke SKG. Tapi kalau belum sempat ke Surabaya bisa langsung membuka lewat epeken.surabaya.go.id atau melalui aplikasi Tokopedia, dan jangan lupa bungkus (beli) produknya,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pengadilan Tipikor Surabaya kembali menyidangkan kasus dugaan korupsi dana hibah Pokir Pemprov Jatim dengan terdakwa Wakil Ketua DPRD Jatim nonaktif Sahat Tua P Simandjuntak dan ajudannya Rusdi, Jum'at (14/7).

Kali ini agendanya masih seputar mendengarkan keterangan saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Adapun saksi yang dihadirkan sebanyak tiga orang.

Mereka diantaranya dua terpidana menyuap Sahat Tua P Simandjuntak yakni Abdul Hamid dan Ilham Wahyudi alias Eeng.

Keduanya menjalani sidang secara online.

Sedangkan satu orang saksi lainnya yakni Dina Choirul Nissa.

Saksi Dina Choirul Nissa ini merupakan istri dari alharhum Khozim.

Khosim sendiri merupakan orang yang meminta dua terpidana Abdul Hamid dan Ilham Wahyudi alis Eeng untuk menjadi koordinator dana hibah pokmas di sebagian Kabupaten Sampang yang di peroleh dari Sahat Tua P Simandjuntak.

Dalam sidang tersebut, yang diawali saksi Abdul Hamid, Ketua Majelis Hakim, I Dewa Gede Suardhita, SH. MH memperingatkan agar saksi Abdul Hamid menceritakan fakta yang sebenarnya.

"Jadi Justice Colaborator (JC) terangkan fakta yang sebenarnya," tegas Ketua Majelis Hakim, I Dewa Gede Suardhita, SH. MH..

I Dewa Gede Suardhita juga menanyakan apakah Abdul Hamid mengenal istri dari M. Khozim.

Menurut Abdul Hamid, ia mengenalnya tapi tak bisa mwlihat aecra langsung. Sebab istri M. Khozim ini selalu memakai penutup wajah.

"Saya tidak pernah melihat secara langsung karena memakai cadar," jelas Abdul Hamid.

Sementara JPU KPK Arief Suhermanto meminta Abdul Hamid menceritakan mulai dari awal memperoleh dana hibah pokmas.

Menurut Abdul Hamid, awalnya ia bersama Ilham Wahyudi tak pernah mengenal Sahat Tua P Simandjuntak.

Ia mendapatkan pekerjaan dana hibah pokmas ini dari almarhum Khozim. Nah setelah Khozim meninggal, ia kemudian mengenal Sahat Tua P Simandjuntak.

"Awalnya tidak kenal Sahat, baru setelah pak Khozim meninggal dipertemukan dengan pak Sahat. Pak Sahat itu orang yang memberi dana pokmas pada pak Khozim," ungkapnya.

Jatah dana hibah pokmas yang diberikan M. Khozim ini kata Abdul Hamid mulai tahun 2020 hingga tahun 2022 lantaran M. Khozim ini meninggal.

"Jatah hibah pokir melalui pak Khozim, 2019 pengajuan sampai Khozim meninggal februari 2022," jelas Abdul Hamid.

Abdul Hamid menambahkan, setelah Khozim meninggal, ia sempat bingung kelanjutan penanganan dana hibah pokmas.

Nah disitulah kemudian muncul Rusdi hingga akhirnya tertangkap KPK.

"Setelah itu bingung begitu meninggal, minta adik (Ilham Wahyudi) penanganannya, ya itu pak rusdi meneruskan sampai kena OTT," pungkasnya.

Seperti diberitakan dalam kasus ini, KPK menjerat Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simandjuntak sebagai tersangka.

Ia diduga menerima suap terkait dana hibah untuk kelompok masyarakat.

Kasus ini terkait dana hibah yang bersumber dari APBD Pemprov Jatim. Dalam tahun anggaran 2020 dan 2021, APBD Pemprov Jatim merealisasikan dana belanja hibah dengan jumlah seluruhnya sekitar Rp7,8 triliun kepada badan, lembaga, organisasi masyarakat yang ada di Jawa Timur.

Praktik suap diduga sudah terjadi untuk dana hibah tahun anggaran 2020 dan 2021.

Sahat yang merupakan politikus Golkar lalu Ajudannya Ruadi kemudian Abdul Hamid dan Ilham Wahyudi diduga kemudian bersepakat untuk praktik tahun anggaran 2022 dan 2023.

Dalam dakwaanya terhadap Abdul Hamid dan Ilham Wahyudi, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Arief Suhermanto mengatakan, uang sebasar Rp39 miliar itu diterima Sahat sebagai kompensasi atas perannya memuluskan proses pencairan dana hibah untuk beberapa Pokmas.

"Dana tersebut diberikan kedua terdakwa pada Sahat agar memberikan jatah alokasi dana hibah pokok-pokok pikiran (Pokir) untuk Tahun Anggaran (TA) 2020 hingga 2022 dan jatah alokasi dana hibah yang akan dianggarkan dari APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2023 sampai dengan 2024 kepada para terdakwa," kata JPU KPK Arief.

Hal yang sama juga dikatakan Majelis Hakim dalam persidangan tersebut, bila Sahat Tua P Simandjuntak mendapat jatah dana hibah sebesar Rp98.003.172.000 untuk 490 Pokmas yang tersebar di Bangkalan, Blitar, Bondowosao, Malang, Mojokerto, Pamekasan, Sampang dan Situbondo.

Pada TA 2021 sebesar Rp66.322.500.000 untuk 377 Pokmas yang tersebar di Bangkalan, Blitar, Bodowoso, Jember, Jombang, Kediri, Lumajang, Magetan, Malang, Pamekasan, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Tuban, dan Tulungangung.

Berikutnya TA 2022 sebesar Rp77.598.394.000 untuk 655 Pokmas yang tersebar di Bangkalan, Bondowoso, Gresik, Jember, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, dan Sumenep.

Sedangkan untuk TA 2023 sebesar Rp28.555.000.000 untuk 151 Pokmas yang tersebar di Bangkalan, Lumajang, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep.

Wakil Ketua DPRD Jatim dari Fraksi Partai Golkar, Sahat Tua P Simanjuntak yang disuap Hamid dan Ilham secara ijon sejak proyeksi APBD Tahun Anggaran (TA) 2020 hingga 2023 mengantongi hingga Rp39,5 miliar yang diberikan secara bertahap.

Sahat sebelumnya tercatat sebagai anggota DPRD Jatim periode 2009-2014 dan 2014-2019 mengantongi jatah alokasi hibah pokir hingga Rp270 miliar dari APBD sejak TA 2020 dari total hibah Rp8,2 triliun untuk seluruh anggota DPRD Jatim.

Dalam kasus ini, Sahat Tua P Simandjuntak didakwa dengan dua pasal. Pertama terkait penyelenggara negara Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN), Pasal 12 huruf a Jo Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.

Dakwaan kedua terkait suap, Pasal 11 Jo Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Pasal 65 ayat (1) KUHP.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang terhitung tinggal beberapa bulan lagi. 

Penting untuk mengetahui pertimbangan dari siapa yang secara signifikan mendorong pemilih Surabaya dalam menentukan pilihan parpol maupun sosok caleg dalam pemilu nanti. 

Hasil riset yang dilakukan Surabaya Survey Center (SSC) mengungkap bahwa masyarakat Surabaya cenderung memiliki pertimbangan secara mandiri dalam memilih Partai Politik (Parpol) maupun caleg.

Peneliti Senior SSC, Surokim Abdussalam mengungkapkan sebanyak 34,4 persen masyarakat Surabaya menyatakan memiliki pertimbangan diri sendiri dalam memilih Parpol. 

"Baru posisi berikutnya Tokoh politik sebanyak 31,3 persen, diikuti Tokoh Agama 12,4 persen, sementara Tokoh Terpelajar 11,3 persen, Tokoh Lingkungan dalam hal ini RT/RW 3,9 persen, Tokoh Bisnis 2,3 persen, Kepala Desa atau Perangkat Desa 1,9 persen, Tokoh Pemuda 1,3 persen, serta Tokoh Adat 0,2 persen, sisanya yang memilih tidak menjawab atau tidak tahu 1 persen," jelas Surokim, Sabtu (15/7).

Lebih lanjut, Wakil Rektor III Universitas Trunojoyo Madura ini mengatakan masyarakat Surabaya telah memiliki ideologi yang kuat dalam memilih Parpol. 

"Namun yang perlu jadi perhatian, Tokoh Politik mampu juga membayangi pertimbangan masyarakat dalam memilih Parpol, ini menjadi peluang bagi para Tokoh Politik," pungkasnya.

Sebagai informasi, SSC adalah salah satu lembaga survei yang bernaung dibawah Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI) dan aktif dalam berbagai kegiatan riset opini publik sejak 16 tahun lalu, tepatnya sejak 7 Juli 2007. 

Hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 20 - 30 Juni 2023 di 31 Kecamatan Kota Surabaya. 

Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. 

Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta agar dibentuk Koordinator Kader Surabaya Hebat (KSH) pada setiap bidang di tingkat kelurahan. 

Pembentukan koordinator KSH di setiap bidang ini diharapkannya dapat menjadi kekuatan dalam mendorong pembangunan dan kemajuan Kota Surabaya.

"Semuanya Kader Surabaya Hebat. Tapi di tingkat kelurahan, ada koordinatornya. Koordinator anak, berarti Bunda PAUD. Kemudian ada koordinator kesehatan, koordinator lingkungan," kata Wali Kota Surabaya Eri, Sabtu (15/7).

Wali Kota Eri menjelaskan, bahwa koordinator KSH ini akan mengkoordinir kegiatan pada setiap bidangnya. 

Namun demikian, koordinator tersebut juga menjadi anggota pada bidang yang lain.

"Jadi ketika waktunya lingkungan, koordinatornya satu. Tapi pada waktu kesehatan, koordinator lingkungan ini bisa menjadi anggota. Inilah Surabaya, kekuatan kita di sana, jadi semoga bisa terbentuklah Kampung Pancasila," ujarnya.

Menurutnya, Kota Surabaya ini dibangun dengan kekuatan gotong-royong dan kebersamaan. 

Makanya ia menyatakan bahwa tidak ada perbedaan Kader Surabaya Hebat (KSH) antara satu dan yang lainnya.

"Semua adalah Kader Surabaya Hebat, tidak ada perbedaan satu dan lainnya. Tapi di setiap kelurahan, ada koordinator lingkungan, koordinator kesehatan, koordinator anak," kata dia.

Wali Kota Eri juga mengungkapkan alasan membentuk koordinator Kader Surabaya Hebat pada setiap bidang. 

Sebab, menurutnya, di Kota Surabaya ini tidak ada orang yang paling hebat dan semuanya pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. 

"Ini menunjukkan bahwa di Surabaya tidak ada orang yang paling hebat, tidak ada orang yang paling sempurna. Pada setiap manusia pasti ada kelebihan dan kekurangan," tuturnya.

Sebagai diketahui, saat ini terdapat sekitar 27.540 Kader Surabaya Hebat di Kota Pahlawan. 

KSH merupakan kepanjangan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di  tingkat RT/RW hingga kelurahan yang memiliki tugas cukup beragam. 

Mulai dari membantu menangani stunting, bayi gizi buruk, lansia, hingga menjadi fasilitator lingkungan dan kesehatan bagi warga sekitarnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang semakin mendekati hari pelaksanaan.

Hasil riset yang dilakukan Surabaya Survey Center (SSC) menunjukkan bahwa kaitannya dengan model kampanye dalam Pemilu 2024 nanti, model kampanye berupa Bakti sosial dan pasar murah adalah model kampanye outdoor yang paling disukai oleh warga Surabaya. 

Sedangkan atribut kampanye yang paling disukai warga Surabaya adalah kaos, dalam hal ini adalah kaos partai maupun kaos caleg.

Peneliti Senior SSC, Surokim Abdussalam mengungkapkan dari segi model kampanye outdoor sebanyak 44,4 persen menjadikan Bakti Sosial / Pasar Murah sebagai kampanye yang paling disukai, diikuti Pengajian sebanyak 9,5 persen, Pertunjukan Musik 7,4 persen, Pengobatan Gratis 7,1 persen, Ngopi Bareng 6,6 persen, Jalan Sehat 6,3 persen. 

"Kampanye lainnya seperti Lomba atau Pertandingan Olah Raga 4,6 persen, Mancing Bareng 3,8 persen, Senam 3,1 persen, Sepeda Santai 1,8 persen, Ziarah Wali 1,7 persen, kemudian Pagelaran Wayang 1,1 persen, serta lomba/festival seni dan Lomba Burung masing-masing 1 persen, dan 0,8 persen. Serta yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab 0,8 persen," jelas Surokim, Sabtu (15/7).

Lebih lanjut, Wakil Rektor III Universitas Trunojoyo Madura ini menguraikan atribut atau alat peraga kampanye yang paling disukai warga adalah Kaos, sebanyak 32,9 persen, kemudian Payung 13,3 persen, jam Dinding 12,3 persen, Kalender 11,7 persen, Mug atau Cangkir sebanyak 10,3 persen. 

"Atribut lainnya, responden menyebutkan ada Alat Sekolah sebanyak 5,2 persen, Asbak 4 persen, Topi 3,7 persen, Korek 3,3 persen, dan gantungan kunci 1,8 persen serta sebanyak 1,5 persen menyatakan tidak tahu/tidak menjawab," urainya.

Sebagai informasi, SSC adalah salah satu lembaga survei yang bernaung dibawah Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI) dan aktif dalam berbagai kegiatan riset opini publik sejak 16 tahun lalu, tepatnya sejak 7 Juli 2007. 

Hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 20 - 30 Juni 2023 di 31 Kecamatan Kota Surabaya. 

Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. 

Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive