Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Sabtu, 29 Juli 2023

Manfaatkan Lahan Tidur, Wali Kota Eri Minta Dukungan BRIN Kembangkan Teknologi Pangan


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berkomitmen mendukung ketahanan pangan sebagai salah satu upaya mengentas kemiskinan. 

Langkah itu dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan lahan idle atau aset-aset tidur milik Pemkot Surabaya.

Hal ini sebagaimana disampaikan Wali Kota Eri Cahyadi dalam acara peresmian Kebun Raya Mangrove Surabaya di kawasan Gunung Anyar, Surabaya, Rabu (26/7) lalu. 

Hadir dalam kesempatan itu, di antaranya adalah Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko.

"Kami mohon arahan dari BRIN, karena lahan di pemerintah kota ini banyak. Kami menjadikan lahan pemerintah kota yang idle (aset tidur) ini menjadi lahan pangan," kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri mencontohkan, misalnya melalui teknologi pangan, padi yang ditanam satu kali, bisa dipanen dua hingga tiga kali bahkan lebih. 

Namun demikian, ia juga berharap teknologi ini tak hanya terbatas pada bidang pertanian padi saja.

"Jadi teknologinya BRIN nanti mungkin dari padi yang bisa satu kali, dua kali panen, bisa menjadi lebih. Namun, tidak hanya padi, karena lahan kami sudah siap semuanya," ujarnya.

Wali Kota Eri juga menyatakan kesiapannya berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) untuk bergerak bersama mengembangkan sektor teknologi pertanian. 

Meski saat ini, BRIDA masih dalam rencana proses pembentukan.

"Banyak lahan di Pemerintah Kota Surabaya ini yang bisa digerakkan untuk pangan, digerakkan untuk kepentingan umat, yang pada tujuan akhirnya adalah mengurangi kemiskinan dan memberikan kesejahteraan bagi warga Kota Surabaya," harapnya.

Kebun Raya Mangrove Surabaya adalah satu di antara lahan yang tak hanya digunakan untuk konservasi. 

Tetapi di sana juga digunakan pemkot untuk pemberdayaan ekonomi warga miskin yang berada di wilayah sekitar.

"Kami juga menggerakkan Kebun Raya Mangrove ini sebagai tempat pariwisata yang semuanya bekerja adalah warga miskin di Kota Surabaya. Dan hasilnya juga kita berikan untuk warga seperti yang ada di Romokalisari," ungkap Wali Kota Eri.

Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyatakan bahwa kebun raya tidak hanya bertujuan untuk konservasi lingkungan. 

Tetapi juga bisa digunakan untuk sektor perekonomian berbasis ekonomi kreatif.

"BRIN berkomitmen untuk bisa dan akan terus mendampingi kebun raya di seluruh Indonesia. Baik yang dikelola langsung oleh BRIN, maupun dikelola oleh pemerintah daerah di berbagai wilayah Indonesia," kata Handoko.

Karenanya, Handoko juga berharap, Kota Surabaya dapat terus konsisten melakukan pemeliharaan Kebun Raya Mangrove. 

Pun demikian, Kota Surabaya diharapkannya pula dapat terus mengupgrade Kebun Raya Mangrove tersebut. 

"Sehingga dan bisa kemudian disinergikan dengan BRIDA yang sekarang sedang berproses. Dan Insyaallah akan segera terbentuk tidak dalam waktu terlalu lama," pungkasnya.

Pendatang Numpang Alamat KK Indekos, Wali Kota Eri Minta Pemilik Menanggung Bantuan Jika dari Keluarga Miskin


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengungkap banyak warga dari luar daerah yang pindah masuk menjadi penduduk Kota Pahlawan dengan menggunakan alamat indekos atau rumah kontrak. 

Mereka pindah masuk menjadi penduduk KK (Kartu Keluarga) Surabaya dengan menumpang alamat kos yang dijamin oleh pemilik rumah.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta kepada pemilik indekos atau kontrakan tak hanya sekadar menjadi penjamin alamat bagi warga pendatang. 

Namun, ia meminta apabila warga indekos itu dari keluarga miskin atau tidak mampu, maka pemilik rumah juga harus menanggungnya.

"Jadi yang punya alamat, kalau nanti alamatnya dipakai, maka ke depannya pemilik alamat itu membuat surat pernyataan. Pertama, akan membantu biaya pendidikan, kesehatan, dan lain-lain yang dibutuhkan oleh yang menumpang. Jadi tidak meminta kepada pemkot. Karena kalau tidak, gimana nasib orang Surabaya," kata Wali Kota Eri, Sabtu (29/7).

Di samping itu, Wali Kota Eri mengaku akan berkonsultasi dengan Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta. Konsultasi akan dilakukan terkait bagaimana kebijakan yang harus diterapkan kepada warga luar daerah yang menumpang KK atau KTP menggunakan alamat kos. 

"Saya sampaikan nanti setelah bertemu Dirjen Kemendagri, bahwa kalau ada keluarga yang masuk, nitip menjadi family, ini maka KTP-nya bagaimana," ujarnya.

Namun demikian, kata dia, yang pasti mulai tahun depan, intervensi bantuan apapun dari pemkot tidak lagi melihat KTP, tapi berpedoman pada KK. 

Termasuk pula terhadap zonasi sebagai syarat untuk pendaftaran peserta didik baru di sekolah. 

"Tahun depan, maka bantuan ataupun sekolah yang kami berikan, tidak melihat KTP, tapi melihat KK. Kalau KK-nya adalah (statusnya) family lain, maka tidak akan kami beri bantuan," tegasnya.

Selain itu, Wali Kota Eri menyebut, bahwa warga asal luar daerah yang menumpang alamat KK Surabaya, ke depan harus bersedia tidak menerima bantuan apapun dari pemkot. 

Kebijakan ini sebagai bentuk keberpihakan pemkot kepada warga asli atau penduduk Surabaya.

"Jadi kalau mereka titip alamat, mereka buat surat pernyataan bahwa mereka tidak akan mendapatkan bantuan apapun dari pemkot. (Termasuk) tidak dihitung dalam zonasi (sekolah)," paparnya.

"Kedua, kalau ada rumah atau kos (digunakan alamat KK), silahkan diperbolehkan. Tapi yang meminjamkan alamat maka dia harus memberikan bantuan yang dibutuhkan," sambungnya.

Wali Kota Eri mengaku, sebelumnya juga sempat berkomunikasi dengan Dirjen Dukcapil Kemendagri terkait warga menumpang KK Surabaya menggunakan alamat kos. 

Pada intinya, hal itu diperbolehkan namun harus ada penjamin dari pemilik kos atau rumah.

"Kemarin kita sudah kontak, tidak jadi masalah. Yang tidak diperbolehkan adalah membatasi warga masuk ke Surabaya. Tapi kalau warga kota lain masuk ke Surabaya, maka dia harus punya rumah, alamat dan pekerjaan," katanya.

Menurutnya, dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 108 Tahun 2019 telah dijelaskan bahwa warga yang melakukan pindah datang harus memiliki alamat rumah tinggal tujuan. 

Apabila tidak memiliki, maka pindah datang bisa dilakukan dengan disertai pernyataan pemilik rumah bersedia menjadi penjamin. 

"Siapa penjaminnya? pertama yang punya rumah, kedua yang mengizinkan titip alamat (kos). Maka harapan saya, bukan hanya menjaminkan alamat, tapi juga jaminkan bantuan lainnya," pintanya.

Ia menambahkan, bahwa kebijakan itu diterapkannya sebagai bentuk komitmen keberpihakan pemkot terhadap warga asli Surabaya. 

Termasuk pula untuk mengantisipasi warga yang baru pindah datang menjadi penduduk Surabaya dan ingin meminta bantuan pemkot.

"Kalau orang luar Surabaya yang belum setahun minta dibantu, terus wargaku yang tahunan gimana? Itulah hal-hal yang harus saya pikirkan. APBD yang saya dapat adalah pajak dari Kota Surabaya, yang bayar pajak ya orang Surabaya. Jadi muternya harus (untuk warga) Surabaya dulu, baru yang lain," pungkasnya.

Sukses Tekan Stunting hingga Angka Kematian Ibu, Surabaya Raih Dua Penghargaan Sekaligus dari Pemprov Jatim


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Keberhasilan Kota Surabaya dalam menekan angka stunting sekaligus angka kematian ibu terus mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak. 

Kali ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendapatkan dua penghargaan sekaligus dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Pertama penghargaan terbaik 1 Intervensi Spesifik Stunting Tingkat Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, kedua penghargaan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) terbaik II se-Jawa Timur. 

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina yang mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang berhalangan hadir. 

Prosesi pemberian penghargaan itu dilakukan dalam Rapat Koordinasi Prioritas Pembangunan Kesehatan Provinsi Jawa Timur bersama Gubernur Jawa Timur dengan tajuk "Harmonisasi Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota Dalam Mendukung Transformasi Kesehatan Jawa Timur, di Hotel Novotel Samator Surabaya, Rabu (26/7) malam lalu. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, indikator yang digunakan dalam penilaian penurunan AKI terbaik adalah terdapat penurunan tren jumlah kematian Ibu tahun 2018, 2019, 2020, 2022 dan 2023 sampai bulan Juli. 

Capaian pemeriksaan kehamilan K6 diatas 80 persen dengan melakukan kegiatan Audit Maternal Perinatal, dan pelaksanaan upaya penurunan AKI.

“Berikutnya, penghargaan capaian terbaik intervensi spesifik stunting diraih oleh Kota Surabaya menduduki urutan terbaik I,” kata Nanik, Jumat (28/7).

Sedangkan untuk indikator yang digunakan dalam penilaian capaian terbaik intervensi stunting, meliputi terdapat tren penurunan kasus stunting bulan Januari sampai dengan Juni 2023 berdasarkan E-PPGBM. 

Jumlah balita bermasalah gizi (underweight, wasting, dan stunting) di E-PPGBM memiliki persentase kumulatif terendah di Jawa Timur, serta entrian data di aplikasi E-PPGBM konsisten tinggi dengan pelaksanaan upaya, inovasi pencegahan dan penanggulangan stunting.

“Terima kasih kepada seluruh warga Surabaya yang telah bersama-sama bahu-membahu menurunkan angka stunting dan angka kematian ibu melahirkan demi terciptanya masyarakat dan generasi penerus yang sehat,” ujar dia.

Nani mengaku, dalam pelaksanaan upaya yang dilakukan oleh Dinkes Surabaya dalam dalam percepatan penurunan stunting, di antaranya melakukan penyuluhan terkait pentingnya asupan, kesehatan anak serta pemilihan bahan dan tekstur makanan yang tepat sesuai usia dan kebutuhan anak.

“Pemberian kudapan permakanan tinggi protein, PKMK (susu sesuai resep dokter spesialis), PDK (susu dan vitamin),  dan biskuit dari Kemenkes. Pemantauan dan perkembangannya selalu dikontrol oleh tenaga kesehatan di fasyankes (pemeriksaan kesehatan),” ungkapnya.

Sementara itu, untuk pemberian intervensi yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya pun dimulai saat memasuki usia remaja. 

Seperti, penguatan pada kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri. Dimana target Dinkes Surabaya ke depannya adalah menjadi zero growth stunting.

“Selanjutnya untuk calon pengantin (catin) intervensi MMS dan KIE. Lalu untuk ibu hamil yang memiliki KEK diberikan dengan pendampingan, permakanan dan pemberian susu,” pungkasnya.

Dukung BPRSU Perluas Akses Permodalan, Anas Karno: KSH Layak Dapat Apresiasi


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi B DPRD Surabaya menyambut baik inovasi dari Bank Perkreditan Rakyat Surya Artha Utama (BPRSAU) yang memberikan layanan khusus bagi para Kader Surabaya Hebat (KSH) dengan memberikan kemudahan dalam proses pengajuan modal usaha.

"Ini sangat bagus dan sangat membantu para KSH yang ingin mendapatkan akses permodalan," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno saat hadir langsung dalam sosialisasi program baru bagi KSH yang dilakukan oleh BPRSAU di Kendangsari Surabaya, Sabtu (29/7).

Anas yang juga menjadi tokoh penggerak UMKM ini menambahkan, dengan program baru BPRSAU ini diharapkan mampu menstimulus para KSH yang tengah menggeluti usaha.

"Saya sudah lama mengkomunikasikan ini dengan pihak BPRSAU agar bisa lebih memberikan pelayanan yang maksimal seperti ini. Sehingga ini yang diharapkan para ibu-ibu KSH yang memiliki usaha," sambung Anas.

Oleh karena itu, legislator fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya ini berharap para KSH bisa memanfaafkan kemudahan ini secara maksimal.

"Jika ibu-ibu KSH ini bisa mengakses permodalan kemudian mereka bisa mengembangkan usahanya maka, bukan hal yang tidak mungkin perekonomian keluarga akan terdongkrak naik," harapnya.

Widi Hidayat selaku Account Officer BPRSAU, mengatakan bahwa BPRSU selaku badan usaha milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi warga koya Surabaya melalui inovasi-inovasi pelayanan.

"Ini program terbaru kita untuk para kader KSH dengan pinjaman lunak untuk modal usaha sebagai apresiasi kami terhadap para kader KSH," tuturnya.

Widi melanjutkan bahwa program pinjaman lunak ini sangat memberikan kemudahan bagi para kader KSH. Sehingga tidak perlu lagi mengkhawatirkan soal kebutuhan tambahan modal.

"Program pinjaman ini sangat lunak dengan administrasi yang sangat ringan," ungkapnya.

Sementara itu, Ibu Susi koordinator KSH Kendangsari mengaku sangat berterimakasih dengan adanya program ini karena sangat membantu bagi para kader KSH yang memiliki usaha sampingan.

"Para kader ini banyak yang memiliki usaha mulai dari makanan hingga toko kelontong, sehingga dengan adanya program khusus untuk KSH ini bisa menjadi penyemangat kami," pungkasnya.

Upaya Entaskan Kemiskinan, Wali Kota Eri Ajak Tenant Investor SIER Sinergi


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak seluruh tenant yang ada di PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) untuk saling bersinergi, dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kota Pahlawan. 

Secara khusus, Wali Kota Eri, meminta para pemilik perusahaan atau pabrik-pabrik yang ada di kawasan industri SIER untuk merekrut warga Surabaya. 

Teknisnya, dengan menggandeng Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Surabaya untuk mencari tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai yang diinginkan. 

"Saya terkadang merasa sedih, saat membuka atau memberikan izin investasi baru seluas-luasnya, tapi yang bekerja bukan orang Surabaya. Karena investasinya di Surabaya, harusnya yang bekerja mayoritas juga orang Surabaya," kata Wali Kota Eri saat memberikan pengarahan dalam acara Navigating The Human Resources Landscape: Exploring Future Trends In Industry, di Hall Basrani Rizal, Wisma SIER Surabaya, Kamis (27/7) lalu.

Wali Kota Eri mengungkapkan di depan perwakilan tenant dan investor kawasan industri SIER, selama ini memang tidak ada kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan perusahaan dalam mencari tenaga kerja. 

Oleh sebab itu, ia menawarkan konsep link and match pencarian tenaga kerja yang melibatkan Pemkot Surabaya melalui Disperinaker.

"Jika perusahaan di SIER membutuhkan tenaga kerja, bisa menghubungi Disperinaker. Selanjutnya Disperinaker akan mencari dan memberikan pelatihan sesuai yang dibutuhkan perusahaan. Dengan begitu, jika warga Surabaya yang sudah diberikan pekerjaan itu tidak bekerja dengan baik, bisa ikut memberikan peringatan keras juga, tidak hanya perusahaan saja," ungkapnya.

Wali Kota Eri kemudian memberikan apresiasi salah satu perusahaan di kawasan SIER yang lebih 80 persen karyawannya adalah orang Surabaya yakni PT Sampoerna. 

Bahkan perusahaan tersebut juga sangat gencar memberikan corporate social responsibility (CSR) untuk warga Kota Pahlawan.

“Seperti Sampoerna itu, bagus komunikasinya. Saya dorong pengelola kawasan industri SIER untuk aktif sosialisasi dan mengumpulkan data, berapa jumlah orang Surabaya dan luar Surabaya yang bekerja di tenant-tenant SIER. Dengan begitu, saya bisa tahu berapa orang Surabaya yang bekerja di kawasan industri SIER. Biar juga pemerintah bisa adaptasi dan melakukan pelatihan, tenaga kerja bagaimana sih yang dibutuhkan di industri-industri ini. Kalau perlu kesesuaian kurikulum khususnya pendidikan vokasi agar yang diinginkan dunia usaha dan industri sesuai dengan kualifikasi pendidikan,” ujarnya.

Wali Kota Eri berharap, dengan cara tersebut bisa mengurangi jumlah keluarga miskin di Kota Surabaya. 

"Saya berharap ada sinergitas antara Pemkot Surabaya dengan investor. Sebab, tujuan utama dibukanya investasi adalah untuk mengurangi kemiskinan. Caranya dengan mengambil tenaga kerja dari penduduk sekitar perusahaan itu berdiri," harapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono mengatakan, SIER siap melakukan sinergi dengan Pemkot Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Pasuruan, dimana tempat tersebut merupakan kawasan industri yang juga dikelola oleh PT SIER. 

“Tantangannya tentu adalah pemenuhan kualifikasi pekerja, bila ada yang berdomisili dekat industri akan sangat membantu. Menjadi tanggung jawab bersama untuk peningkatan kualitas pendidikan, dan pelatihan keterampilan tenaga kerja tersedia. Keinginan kita tentunya sama dengan yang Pak Wali Kota sampaikan, industrialisasi bisa mengurangi kesenjangan sosial, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga ini.

Dispendik Surabaya Bagikan Seragam Sekolah Gratis Siswa Gamis Kelas I dan VII


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya bakal kembali mendistribusikan seragam sekolah gratis bagi pelajar jenjang SD-SMP negeri dan swasta dari keluarga miskin (gamis). 

Pendistribusian akan dilakukan bertahap dan diutamakan siswa kelas I SD serta VII SMP yang mulai masuk tahun ajaran baru 2023/2024.
 
"Kita utamakan dulu yang kelas I SD dan kelas VII SMP. Nanti diberikan secara bertahap seragam dan perlengkapan sekolah," kata Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh, Jumat (28/7).

Yusuf menjelaskan, pelajar dari keluarga miskin dan pra miskin di Surabaya ini akan mendapatkan seragam sekolah beserta kelengkapannya. 

Seperti di antaranya setelan baju merah putih bagi siswa SD. Juga, seragam biru putih bagi siswa SMP.

"Kemudian juga mereka dapat seragam pramuka dan seragam olahraga beserta kelengkapannya. Termasuk juga mereka mendapatkan sepatu dan tas," ujarnya.

Menurut dia, siswa yang mendapat seragam sekolah gratis beserta perlengkapannya ini berasal dari keluarga miskin dan pra miskin. 

Baik itu siswa yang mengenyam pendidikan pada lembaga SD-SMP negeri maupun swasta.

"Jadi bantuan seragam gratis ini diberikan untuk siswa gamis dan pra gamis, baik dari sekolah negeri, swasta termasuk MI (Madrasah Ibtidaiyah)," katanya.

Ia juga menjabarkan, setidaknya ada sekitar 4 ribu siswa SD negeri dan swasta sederajat yang akan menerima seragam gratis. 

Sedangkan untuk jenjang SMP negeri dan swasta sederajat, jumlahnya sekitar 7 ribu. 

Seluruh penerima bantuan seragam gratis tersebut berasal dari keluarga pra miskin dan miskin.

"SD/MI itu kisarannya 4000, yang SMP/MTs 7000. Nanti ini sudah proses, sekolah sudah di SIPLah (Kemendikbud Ristek) untuk pembelian," bebernya.

Yusuf berharap, bantuan seragam sekolah gratis bagi para siswa ini dapat mendorong mereka untuk tidak minder ketika berkumpul dengan rekan-rekannya. 

Demikian pula mereka juga diharapkan agar lebih giat dalam mengenyam pendidikan sekolah. 

"Jadi bantuan seragam sekolah gratis ini, supaya tidak membebani orang tua mereka. Jadi, siswa tinggal masuk dan belajar ke sekolah," pungkasnya.

Koperasi Sekolah Boleh Jual Seragam, Wali Kota Eri: Harganya Tidak Boleh Lebih Tinggi dari Pasaran


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan pembelian seragam SD-SMP bisa dilakukan di koperasi sekolah. 

Menurutnya, koperasi sekolah diperbolehkan menjual seragam, asalkan harganya tidak boleh lebih tinggi dari harga pasaran. 

Selain itu, itu, seragam yang dijual di koperasi sekolah kualitasnya harus baik. 

Meskipun koperasi diperbolehkan menjual seragam, sekolah tidak diperbolehkan memaksa wali murid untuk membeli. 

“Sebenarnya koperasi diperbolehkan, harganya tidak boleh lebih tinggi dari pasaran. Tidak semua anak itu bisa (membeli seragam) ke luar, lebih cepat di koperasi ya nggak apa, itu lebih mempermudah, tapi tidak ada paksaan membeli semuanya di koperasi,” kata Wali Kota Eri, Jumat (28/7).

Jika masih ada sekolah negeri di Kota Surabaya yang memaksa wali murid untuk membeli seragam di koperasi, Wali Kota Eri meminta warga untuk segera melapor. 

Bahkan, ia meminta kepada warga Surabaya untuk menyebut nama kepala hingga sekolah yang bersangkutan. 

“Kalau ada sampaikan ke saya, jangan hanya menyampaikan itu. Sebut SMP-nya di mana, kepala sekolahnya siapa. Karena di Dispendik itu juga ada hotline untuk menyampaikan keluhan itu,” sebut Wali Kota Eri. 

Wali Kota Eri menegaskan, tidak ada biaya seragam yang mahal di Kota Surabaya, dan tidak ada harga seragam di koperasi sekolah yang melebihi harga di pasaran. 

Misal seragam batik, sambungnya, meskipun hanya tersedia di koperasi sekolah, harga jualnya juga tidak boleh melebihi harga seragam yang di jual di pasaran. 

Dirinya juga menerangkan, tidak ada kewajiban bagi pelajar untuk mengganti seragam setiap setahun sekali. Siswa cukup hanya mengganti bed pada setiap kenaikan kelas. 

“Nggak ada setiap tahun (ganti), pancet (sama) kok. Yang berubah hanya bednya, habis kelas 2 ganti ke kelas 3,” tegasnya. 

Dalam kesempatan ini, ia turut mengingatkan kepada seluruh sekolah SD-SMP di Kota Surabaya, khususnya negeri untuk tidak menjual seragam di atas harga pasaran. 

Selain itu, dirinya juga meminta kepada seluruh sekolah untuk tidak mengganti seragam setiap setahun sekali.  

Ia juga meyakinkan bagi warga miskin di Kota Surabaya untuk tidak perlu khawatir tak bisa membeli seragam sekolah, karena Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan bantuan seragam, sepatu, dan tas. 

Tak hanya itu, ia mengingatkan kepada warga Kota Surabaya, jangan sampai ada yang berpura-pura menjadi keluarga miskin (gamis). 

Sebab, hal itu justru merugikan warga yang benar-benar kurang mampu dan membutuhkan bantuan dari pemerintah. 

“Saya nyuwun (minta) kepada warga Surabaya, yang tidak miskin jangan pura-pura miskin. Sekolah jangan pernah memberikan harga yang tidak masuk akal. Kalau ada yang diperlakukan seperti itu oleh sekolah, tolong orang tua sampaikan secara langsung ke saya atau masuk hotline Dispendik. Kalau benar itu terjadi, saya pastikan kepala sekolahnya akan saya copot,” pungkasnya.

Pasukan Sriti Masuki Masa Latihan Pra Tugas


KABARPROGRESIF.COM: (Blitar) Menjelang pemberangkatan penugasan yang nantinya akan diemban oleh Yonarhanud 8/MBC, berbagai persiapan mulai dilakukan. 

Salah satunya, dengan adanya latihan pra tugas yang saat ini diikuti oleh pasukan Sriti di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Pembukaan latihan itu dipimpin langsung oleh Wakil Komandan Latihan, Kolonel Inf Renal Aprindo Sinaga. Pasukan Sriti itu, nantinya akan mengemban tugas sebagai Satgas Pamrahwan di Maluku Utara.

“Latihan ini sangat berharga untuk menunjang tugas operasi di medan sebenarnya,” ujar Kolonel Aprindo Sinaga. Sabtu (29/07/2023).

Beberapa hal ditegaskan oleh Wadanlat pada pelaksanaan latihan tersebut, termasuk diantaranya menghimbau semua prajurit Yonarhanud untuk bisa menguasai berbagai Teknik dan taktik pada pelaksanaan latihan tersebut.

“Dengan harapan bisa memperoleh hasil yang optimal,” bebernya.

Dirinya kembali menegaskan, faktor keamanan pun tak kalah pentingnya selama pelaksanaan latihan pra tugas itu berlangsung. Menurutnya, keamanan harus bisa dijalankan dengan baik oleh pasukan Sriti.

“Terpenting adalah, soal keamanan. Ini harus bisa dijadikan prioritas,” tegasnya.

Perlu diketahui, latihan pra tugas itu berlangusng selama 12 hari. Latihan itu, dimulai tanggal 29 Juli hingga 9 Agustus mendatang.

Satgas TMMD Ke-117 Kodim 1510/Sula Gandeng KejariKepulauan Sula Untuk Memberikan Penyuluhan Hukum Penyalahgunaan Narkoba


KABARPROGRESIF.COM: (Sula) Dalam upaya memberantas penyalahgunaan narkoba di wilayah Kabupaten Kepulauan Sula, Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-117 Kodim 1510/Sula bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Kepulauan Sula menyelenggarakan acara penyuluhan hukum tentang dampak negatif penyalahgunaan narkoba. 

Acara ini bertempat di gedung serbaguna Desa Umaloya Kecamatan Sanana Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara pada hari Sabtu (29/07).

Penyuluhan hukum ini dihadiri oleh puluhan warga Desa Umaloya dan sekitarnya yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini. 

Acara ini menjadi wujud nyata dari sinergi antara TNI dan Aparat Penegak Hukum dalam memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih menyadari bahaya penyalahgunaan narkoba.

Narasumber dalam acara ini adalah Bapak Aslan, S.H., dari Kejaksaan Negeri Kepulauan Sula. Dalam penyuluhan ini, Bapak Aslan memberikan pemahaman mengenai jenis-jenis narkoba, efek samping yang dapat ditimbulkan, serta hukuman yang diberikan bagi para pelaku penyalahgunaan narkoba.

"Kami berharap melalui penyuluhan ini masyarakat dapat memiliki pengetahuan yang lebih baik mengenai narkoba dan dampak negatifnya. Hal ini diharapkan dapat mengurangi angka penyalahgunaan narkoba di wilayah ini," ujar Bapak Aslan dalam penyuluhan tersebut.

Selain memberikan pemahaman mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba, Bapak Aslan juga memberikan informasi mengenai proses penanganan kasus narkoba serta pentingnya peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi kepada pihak yang berwenang jika ada kecurigaan terhadap adanya penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitar.

Acara ini dihadiri oleh Pasiter Kodim 1510/Sula Kapten Chb Harbun Buamona, Babisa Desa Umaloya Kopda Nurdin Salamun, Babinkamtibmas Desa Umaloya Aipda Hamka dan Sekdes Desa Umaloya yang mewakili Kepala Desa beserta perangkat desa lainnya.

Dalam menanggapi acara ini Letkol Inf Heru Gunadi, S.I.P., selaku Dansatgas TMMD Ke-117 Kodim 1510/Sula mengungkapkan harapannya bahwa kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. 

"Kegiatan seperti ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai narkoba serta mendorong masyarakat untuk terlibat aktif dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di wilayah ini," ujarnya.

Senin, 17 Juli 2023

Surabaya Raih Predikat Kelurahan Terbaik di Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat se-Jatim


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima penghargaan Kategori Kelurahan Terbaik I dalam Puncak Peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XX dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke 51 Tahun 2023 di Pendopo Ronggo Jumeno Caruban, Kabupaten Madiun, Minggu (16/7) kemarin malam.

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Wali Kota Eri atas sinergi kuat dan gotong royong yang telah ditunjukkan hingga di tingkat kelurahan. 

Dimana, Kelurahan Gayungan, Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya meraih penghargaan dengan Kategori Kelurahan Terbaik I.

Wali Kota Eri menyampaikan bahwa penghargaan tersebut menjadi pelecut semangat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam memperkuat proses pembangunan bersama seluruh elemen masyarakat. 

Seperti dalam upaya menyelesaikan persoalan stunting, kemiskinan, dan lain sebagainya.

“Jadi setiap kota di cek kelurahan mana saja yang menjadi pilot projek, dipertemukan di seluruh Jawa Timur. Alhamdulillah mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Timur dan Surabaya mendapatkan nomor satu gotong royong untuk tingkat kota di Jawa Timur dan terbaik,” kata Wali Kota Eri, Senin (17/7).

Ke depannya, Wali Kota Eri mengaku, untuk memasifkan gotong-royong bersama seluruh elemen masyarakat, Pemkot Surabaya berencana membentuk Kampung Pancasila. 

Sebab, ia menyampaikan bahwa Kampung Madani, selanjutnya akan menjadi Kampung Pancasila. 

“Itu adalah bentuk dari gotong royong, jadi dalam satu kampung tidak ada kemiskinan, stunting, gizi buruk dan lain sebagainya,” ujarnya.

Sementara itu, Lurah Gayungan, Pramudita Yustiani mengatakan dalam penilaian Puncak Peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XX, terdapat empat aspek. 

Diantaranya, adalah aspek kemasyarakat, aspek ekonomi, aspek sosial budaya, dan agama, serta aspek lingkungan. 

“Untuk aspek kemasyarakatan, gotong royong dalam menjaga keamanan lingkungan semakin diperkuat. Hansip di lingkungan perkampungan dan perumahan mendapat pelatihan cara membela diri oleh Babinsa dan Kamtibmas. Bahkan, pembangunan Pos Kamling juga dilakukan swadaya oleh warga,” kata Pramudita Yustiani.

Dari aspek kemasyarakatan, Pramudita Yustiani mengaku bahwa pihaknya juga memiliki Omah Rembuk dan Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga)  yang ada Balai RW. Selanjutnya, pada aspek ekonomi, Kelurahan Gayungan bersama PKK Surabaya terus menonjolkan produk-produk dari pelaku UMKM di wilayahnya. 

“Prinsipnya UMKM yang sudah maju di kelurahan, ikut membantu mendampingi pelaku UMKM yang masih merintis. Seperti untuk makanan dan minuman (mamin), serta untuk fashion. Untuk fashion, di lingkungan kami ada desainer yang karya-karya telah digunakan hingga internasional,” ujarnya.

Pada aspek ekonomi ini, Kelurahan Gayungan bersama PKK Surabaya juga menjalin kerjasama dengan Yayasan Siswa Budi dalam mengembangkan batik dengan siswa disabilitas. 

“Ada beberapa warga Gayungan yang berkebutuhan khusus, PKK kemudian berkolaborasi dengan yayasan tersebut untuk pengembangan potensi minat dan bakat. Siswa SMA itu mengajari kami juga dan para KSH (Kader Surabaya Hebat),” ungkapnya.

Selanjutnya, pada aspek sosial budaya dan agama, Kelurahan Gayungan turut menggandeng stakeholder di wilayahnya. Ia memaparkan, bahwa keluarga miskin (gamis) mengambil dan mengolah sampah dari hotel, restoran, maupun rumah makan yang berada di lingkungan Kelurahan Gayungan. 

Seperti sampah rumah basah yang dimanfaatkan menjadi maggot dan eco enzym. 

“Ada pula hotel yang membantu memberikan bantuan dana pendidikan bagi yang kurang mampu. Kemudian ada sekolah swasta yang juga memberikan bantuan dana pendidikan. Ada rumah ibadah yang juga memberikan beras kepada lansia yang tidak bisa bekerja,” jelasnya.

Sedangkan dalam upaya penurunan kasus stunting di wilayah Kelurahan Gayungan, para stakeholder ikut membantu dalam upaya tersebut. 

Mereka memberikan susu kepada balita stunting. 

“Lalu untuk bidang budaya, kita memiliki kelompok seni Surya Sumirat yang melatih karang taruna dan masyarakat di pendopo kelurahan. Yakni belajar MC berbahasa Jawa,  Ludruk, dan kesenian Jawa lainnya,” terangnya.

Untuk aspek lingkungan, Pramudita Yustiani menyampaikan, para penduduk yang tinggal di wilayah perumahan melakukan aksi “Bersih Hati, Bersih Lemari”. 

Dimana, sebelum adanya program “Garage Sale” yang dibesut oleh Pemkot Surabaya dan PKK Surabaya, warga telah mengumpulkan barang bekas layak pakai untuk diberikan kepada keluarga miskin di lingkungan Kelurahan Gayungan.

“Ini masih berlangsung dan diberikan secara bergantian di setiap RW di Kelurahan Gayungan. Kita benar-benar memberikan tas, baju, mainan, atau boneka secara gratis,” katanya.

Lebih lanjut, Kelurahan Gayungan juga memiliki 3 kelompok tani. Lahan kosong di wilayah tersebut, yang mendapatkan izin dari pemiliknya dimanfaatkan oleh warga untuk dilakukan proses pertanian maupun perkebunan. Selain itu, pihaknya juga memiliki alat pembakar sampah tanpa asap.

“Ke depannya, dalam menjaga gotong royong di Kelurahan Gayungan kami mengedepankan revolusi mental. Karenanya, kami terus memberikan pendampingan agar warga tidak mudah terhasut dengan informasi hoax. Ketika warga hendak melaporkan sesuatu hal selalu melampirkan bukti. Warga diharapkan mau untuk belajar, tidak mudah terbawa emosi, dan saling menghargai,” pungkasnya.

Peserta Surabaya Cross Culture Kunjungi Destinasi Wisata Heritage


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajak para peserta Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) Tahun 2023 mengunjungi destinasi wisata heritage di Kota Pahlawan, Senin (17/7).

Visit Tour bagi para peserta SCCIFAF 2023 adalah mengunjungi Monumen Tugu Pahlawan, Museum Sepuluh Nopember, Museum Bank Indonesia, Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Kepanjen, dan Surabaya Kriya Gallery (SKG). 

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan bahwa kegiatan visit tour adalah untuk mengenalkan beragam destinasi wisata heritage yang ada di Kota Pahlawan. 

“Terutama wisata heritage di bangunan-bangun bersejarah. Visit tour lagi akan digelar pada Rabu (19/7) ke Kenjeran,” kata Wiwiek.

Setelah berkeliling di berbagai bangunan bersejarah di Kota Pahlawan, para peserta SCCIFAF 2023 atau yang dikenal sebagai peserta Surabaya Cross Culture, juga diajak berkunjung di pusat oleh-oleh milik Pemkot Surabaya. 

Yakni di SKG Siola yang menyediakan segudang produk UMKM khas Kota Surabaya.

“Shopping (belanja) ramai, mereka berbelanja aneka produk UMKM. Hal ini juga menjadi salah satu upaya untuk memperkenalkan produk UMKM Surabaya,” ujarnya.

Melalui kegiatan tersebut, Wiwiek lantas menjelaskan, selain melakukan pertukaran budaya, para peserta Surabaya Cross Culture 2023 bisa mengenal beragam destinasi wisata di Kota Pahlawan.

“Dengan berkunjung ke Surabaya otomatis mereka menjadi wisatawan yang masuk ke Kota Surabaya. Sehingga diharapkan ketika mereka kembali bisa membawa kesan yang utuh tentang Kota Surabaya,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Wiwiek berharap, ketika nantinya mereka berkunjung kembali ke Kota Pahlawan, mereka bisa mengunjungi berbagai destinasi wisata yang ada di Kota Surabaya. 

“Bukan cuma budayanya yang menarik tetapi destinasi wisata yang bisa dikunjungi suatu ketika jika mereka datang lagi kesini,” kata dia.

Wiwiek menambahkan, untuk jadwal perhelatan SCCIFAF pada 18 Juli 2023, Pemkot Surabaya menggelar Workshop Seni bagi masyarakat. 

Kegiatan dimulai pukul 09.00-14.00 WIB di Gedung Barat Balai Budaya dan di Gedung Balai Budaya, Komplek Alun-Alun Surabaya. 

“Tujuan digelarnya Workshop Seni adalah untuk memperkenalkan seni dan budaya. Yakni memperkenalkan seni tari, alat musik, hingga pakaian daerah kepada masyarakat,” terangnya.

Selanjutnya, pada pukul 18.30-22.00 WIB, masyarakat juga bisa menyaksikan Art Performance (tampilan seni) dari para peserta Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival yang berlokasi di Sentra Kuliner G-Walk Citra Raya Surabaya.

“Jadwal kegiatan selanjutnya, pada 19 Juli 2023, seluruh peserta Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival 2023 akan mengikuti Visit Tour mulai  pukul 08.00-11.00 WIB. Mereka akan diajak berkeliling mengunjungi Mangrove Gunung Anyar dan Taman Suroboyo,” imbuhnya.

Setelah itu, para peserta lintas budaya akan diajak untuk menikmati suasana di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran Surabaya. 

Seusai visit tour, pukul 19.00 WIB, para peserta Surabaya Cross Culture akan dibagi menjadi dua grup untuk menyuguhkan Art Performance di Ciputra World dan Royal Plaza Surabaya.

“Sedangkan untuk penutupan Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival  pada 20 Juli 2023, kegiatan akan ditutup dengan Culture Night di Halaman Balai Kota Surabaya pada pukul 19.00 WIB,” tandasnya. 

Sebagai diketahui, gelaran Surabaya Cross Culture diikuti 8 negara dan 9 daerah di Indonesia. 

8 negara itu adalah Yunani, India, Korea Selatan, Mexico, Filipina, Sri Lanka, Uzbekistan, dan Prancis. 

Sedangkan 9 daerah di Indonesia itu adalah dari Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Mengwi (Bali), Kendari (Sulawesi Tenggara), Flores (NTT), DKI Jakarta, Banjarmasin (Kalimantan Barat), Bone (Sulawesi Selatan), Polewali Mandar (Sulawesi Barat), Kota Surabaya, dan Mojokerto (Jawa Timur). 

Kegiatan tersebut dimulai pada 16 Juli 2023 dengan digelarnya Parade Deville (Culture Parade) di sepanjang Jalan Tunjungan menuju Balai Kota Surabaya, mulai pukul 08.00-10.00 WIB. Semua peserta Surabaya Cross Culture mengikuti Parade Deville. 

Sampai di Halaman Balai Kota Surabaya, para peserta Surabaya Cross Culture menyaksikan Festival Remo Yosakoi yang merupakan rangkaian perayaan ke-25 tahun hubungan kerjasama sister city antara Kota Surabaya dan Kota Kochi Jepang.

25 Tahun Sister City Surabaya dan Kochi-Jepang Pererat Kerjasama Bidang Budaya dan Ekonomi


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya merayakan 25 tahun kerjasama sister city antar Kota Pahlawan dengan Kota Kochi, Jepang di lantai 2 Kantor Balai Kota, Minggu (16/7). 

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut hangat kehadiran Wali Kota Kochi Seiya Okazaki beserta rombongan delegasi yang hadir. 

Usai mengikuti serangkaian acara Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) dan dilanjutkan Festival Remo & Yosakoi 2023 di halaman Taman Surya, Wali Kota Eri Cahyadi mempersilahkan rombongan Wali Kota Kochi Seiya Okazaki untuk masuk ke ruang kerjanya. 

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, kehadiran Wali Kota Kochi yang keempat kali ini diharapkan dapat mempererat kerjasama antara Pemerintah Kota Kochi dan Pemerintah Kota Surabaya. 

"Semoga kerjasama ini terus berlanjut, tidak hanya di bidang budaya akan tetapi juga bisa di bidang lainnya. Semoga saya juga akan bisa mengunjungi Pak Wali Kota di Kochi, Jepang," kata Wali Kota Eri dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim.

Wali Kota Eri juga menyampaikan, diharapkan hubungan erat ini dapat membawa dampak baik bagi kedua negara, antara Indonesia dan Jepang. 

Ia juga tak ingin sister city antar kedua negara tidak hanya sekadar kunjungan dan seremonial akan tetapi bisa membawa manfaat bagi Kota Surabaya juga Kota Kochi. 

"Semoga ini menjadi penguat, bagaimana sister city yang sudah kita lakukan itu bukan sekadar berkunjung-berkunjung tapi, kami juga mengirimkan beberapa anak, ada juga pertukaran pelajar, dan pegawai yang memberikan perilaku budaya, sehingga bagaimana juga bisa dirasakan arek-arek Surabaya," ujar Wali Kota Eri. 

Menurut dia, semangat dan budaya bekerja di Kochi, Jepang bisa diadopsi di Kota Surabaya. 

Bahkan, ketika dirinya juga memberikan masukan kepada jajaran ASN di lingkungan Pemkot Surabaya, juga mencontohkan semangat yang dimiliki oleh masyarakat di Kota Kochi, Jepang. 

“Selain pendidikan, budaya, ada banyak hal yang sudah kita lakukan dengan Kota Kochi. Ada beberapa yang sudah diterapkan di Kota Surabaya, seperti pelayanan publik. Tak hanya itu, ada juga pengusaha dari Kochi juga akan membuka (usahanya) di Kota Surabaya, yaitu makanan khas Jepang, ketika itu sudah buka di Surabaya maka akan meningkatkan PAD yang masuk,” paparnya. 

Disamping itu, Wali Kota Kochi Seiya Okazaki mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi dan jajarannya di lingkungan Pemkot Surabaya, telah menerima budaya Yosakoi dan kunjungannya kali ini di Kota Surabaya. 

Bahkan, dalam kesempatan ini dirinya sempat mengajak Wali Kota Eri Cahyadi untuk menari tarian Yosakoi. 

“Kunjungan saya di Kota Surabaya merupakan kali keempat, sister city yang telah memasuki tahun ke 25 ini, saya senang sekali, karena budaya kami diterima oleh masyarakat Kota Surabaya. Bahkan Pak Wali sempat merasakan pertama kali merasakan tarian Yosakoi,” kata Seiya Okazaki. 

Ia berharap, jalinan sister city antara Kota Surabaya dan Kota Kochi bisa berlangsung baik. Dan saat ini, Kota Surabaya dengan Kota Kochi akan melakukan kerjasama di bidang ekonomi. 

“Jadi saya harap hubungan antar kedua negara bisa semakin baik di masa mendatang,” pungkasnya.


RMOLJatim
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya merayakan 25 tahun kerjasama sister city antar Kota Pahlawan dengan Kota Kochi, Jepang di lantai 2 Kantor Balai Kota, Minggu (16/7). 

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut hangat kehadiran Wali Kota Kochi Seiya Okazaki beserta rombongan delegasi yang hadir. 

Usai mengikuti serangkaian acara Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) dan dilanjutkan Festival Remo & Yosakoi 2023 di halaman Taman Surya, Wali Kota Eri Cahyadi mempersilahkan rombongan Wali Kota Kochi Seiya Okazaki untuk masuk ke ruang kerjanya. 

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, kehadiran Wali Kota Kochi yang keempat kali ini diharapkan dapat mempererat kerjasama antara Pemerintah Kota Kochi dan Pemerintah Kota Surabaya. 

"Semoga kerjasama ini terus berlanjut, tidak hanya di bidang budaya akan tetapi juga bisa di bidang lainnya. Semoga saya juga akan bisa mengunjungi Pak Wali Kota di Kochi, Jepang," kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri juga menyampaikan, diharapkan hubungan erat ini dapat membawa dampak baik bagi kedua negara, antara Indonesia dan Jepang. 

Ia juga tak ingin sister city antar kedua negara tidak hanya sekadar kunjungan dan seremonial akan tetapi bisa membawa manfaat bagi Kota Surabaya juga Kota Kochi. 

"Semoga ini menjadi penguat, bagaimana sister city yang sudah kita lakukan itu bukan sekadar berkunjung-berkunjung tapi, kami juga mengirimkan beberapa anak, ada juga pertukaran pelajar, dan pegawai yang memberikan perilaku budaya, sehingga bagaimana juga bisa dirasakan arek-arek Surabaya," ujar Wali Kota Eri. 

Menurut dia, semangat dan budaya bekerja di Kochi, Jepang bisa diadopsi di Kota Surabaya. 

Bahkan, ketika dirinya juga memberikan masukan kepada jajaran ASN di lingkungan Pemkot Surabaya, juga mencontohkan semangat yang dimiliki oleh masyarakat di Kota Kochi, Jepang. 

“Selain pendidikan, budaya, ada banyak hal yang sudah kita lakukan dengan Kota Kochi. Ada beberapa yang sudah diterapkan di Kota Surabaya, seperti pelayanan publik. Tak hanya itu, ada juga pengusaha dari Kochi juga akan membuka (usahanya) di Kota Surabaya, yaitu makanan khas Jepang, ketika itu sudah buka di Surabaya maka akan meningkatkan PAD yang masuk,” paparnya. 

Disamping itu, Wali Kota Kochi Seiya Okazaki mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi dan jajarannya di lingkungan Pemkot Surabaya, telah menerima budaya Yosakoi dan kunjungannya kali ini di Kota Surabaya. 

Bahkan, dalam kesempatan ini dirinya sempat mengajak Wali Kota Eri Cahyadi untuk menari tarian Yosakoi. 

“Kunjungan saya di Kota Surabaya merupakan kali keempat, sister city yang telah memasuki tahun ke 25 ini, saya senang sekali, karena budaya kami diterima oleh masyarakat Kota Surabaya. Bahkan Pak Wali sempat merasakan pertama kali merasakan tarian Yosakoi,” kata Seiya Okazaki. 

Ia berharap, jalinan sister city antara Kota Surabaya dan Kota Kochi bisa berlangsung baik. Dan saat ini, Kota Surabaya dengan Kota Kochi akan melakukan kerjasama di bidang ekonomi. 

“Jadi saya harap hubungan antar kedua negara bisa semakin baik di masa mendatang,” pungkasnya.