Kamis, 31 Agustus 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Bangkalan) Wakil Presiden RI KH. Ma'ruf Amin menggelar kunjungan kerjanya di Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur. Kamis (31/08/2023).

Beberapa pejabat turut hadir mendampingi kunjungan kerja yang dilakukan oleh Wapres tersebut, salah satunya Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, M. A.

Beberapa lokasi dijadikan sasaran kunker oleh Wapres, diantaranya ialah Ponpes AL-Anwar yang berlokasi di Kecamatan Modung.

Sebelumnya, berbagai persiapan dilakukan oleh Pangdam menjelang kunker yang dilakukan oleh Wapres tersebut. 

Salah satunya, mengajak semua pihak untuk bersinergi menjaga kondusifitas wilayah.

"Saya mengajak semua masyarakat Bangkalan untuk berpartisipasi menjaga kondusifitas wilayah selama kunjungan Wapres seperti yang selama ini sudah terbangun," pintanya.

Perlu diketahui, kunjungan terpusat di Ponpes AL-Anwar itu diwarnai dengan berbagai agenda Wapres. 

Diantaranya ialah menghadiri Hari Jadi Ponpes AL-Anwar mw-XXVII, hingga peresmian Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam, serta Rusun AL-Anwar.



KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Adanya kebakaran yang terjadi di Dusun Panyungan, Desa Medang, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan pada Kamis (31/08/2023), memancing langkah sigap Serda Pujiono.

Babinsa Koramil Glagah itu langsung mengambil langkah sigap untuk segera memadamkan api yang saat itu telah menyelimuti rumah Zaenal Arifin.

Pujiono mengungkapkan, kebakaran tersebut telah berhasil melahap 3 rumah milik warga Dusun Panyungan.

“Mendengar informasi itu, kami langsung menuju ke lokasi. Kami bersama warga langsung berupaya memadamkan kobaran api itu,” ujarnya.

Beberapa kendala, kata dia, sempat terjadi selama prosesi pemadaman itu berlangsung. 

Pasalnya, jarak rumah antar warga yang begitu dekat seakan menjadi kendala selama proses pemadaman berlangsung.

“Tapi beruntung, api sudah berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini,” pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Sidoarjo) Setelah sebelumnya ditinjau oleh Asops Panglima TNI, kini kesiapan pasukan Yonarhanud 8/MBC ditinjau oleh Asops KASAD, Mayjen TNI Dian Sundiana.

Pemeriksaan kesiapan operasi itu dilakukan langsung oleh Asops KASAD di Mako Yonarhanud 8 yang berlokasi di Kecamatan Gedangan, Sidoarjo. Kamis (31/08/2023).

Mayjen TNI Dian menjelaskan, peninjauan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh dirinya merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk memastikan kesiapan Satuan sebelum diberangkatkan ke medan tugas operasi.

“Yonarhanud 8/MBC ini nantinya akan mengemban tugas menjaga perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Utara,” ujar Asops KASAD.

Beberapa hal disampaikan oleh Asops KASAD dihadapan prajurit Sriti, termasuk diantaranya pelaksanaan tugas selama di daerah perbatasan.

“Disana Yonarhanud akan melaksanakan beberapa tugas yang sudah direncanakan, termasuk soal pengecekan atau patroli patok batas negara,” ungkap Mayjen Dian.

Tak kalah pentingnya, kata Asops KASAD, ialah mengutamakan faktor keselamatan para personel Satgas selama berada di daerah penugasan. 

Ia meghimbau semua prajurit untuk tak segan-segan melaporkan setiap kendala yang terjadi.

“Kalau ada yang kesakitan pas penugasan, langsug segera laporkan. Jangan ditahan-tahan. Sehingga tim kesehatan bisa mengambil langkah cepat,” tegasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya drh Sunarno Aristono menyatakan salah satu sampel daging sapi yang diambil dari lapak seorang pedagang di tepi Jalan Pegirian terindikasi sebagai daging gelonggong.

Hal itu diketahui setelah terbitnya hasil uji laboratorium terkait kandungan kadar air yang dilakukan oleh DKPP setempat.

"Hasil laboratorium sampel daging yang kami ambil kemarin memang menunjukkan kadar air lebih dari 80 persen, indikasi gelonggongan," kata Aris di Kantor Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya, Kamis (31/8).

Sedangkan satu sampel dari lapak lainnya dinyatakan tidak terindikasi daging gelonggong, karena kandungan kadar airnya masih dalam batas wajar, yakni sebesar 70 persen.

"Daging yang kualitasnya bagus itu kadar airnya sekitar 60-70 persen, kalau lebih sampai 80 persen atau lebih terindikasi gelonggong," ujarnya. 

Aris menyebut daging gelonggong mampu menyebabkan gangguan kesehatan, karena sifatnya yang lebih cepat busuk.

"Kadar air yang banyak mudah membuat daging jadi busuk, sehingga ada bakteri ecolli, salmonella dan bisa menyebabkan diare," ucapnya.

Sebelumnya, DKPP Kota Surabaya bersama petugas RPH, TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat melakukan pengawasan di sekitaran Jalan Pegirian dan Arimbi untuk mencegah masuk peredaran daging gelonggong, pada Selasa (30/8) dini hari.

Kemudian saat berkeliling, petugas mendapati adanya daging yang menunjukkan ciri-ciri daging gelonggong, yakni terlihat basah dan muncul tetesan air yang bercampur dengan darah. Kemudian, tekstur daging lunak.

Melihat temuan itu, tim dari DKPP Kota Surabaya setempat langsung membawa daging tersebut untuk dilakukan pengujian sampel.

Pengujian yang dilakukan, yakni untuk mengetahui kadar air di dalam daging tersebut.

Tak hanya itu, DKPP Kota Surabaya juga mengambil sampel daging dengan kualitas bagus untuk dijadikan perbandingan kadar airnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Bali) KRI Sultan Hasanuddin (SHN)-366 dari Satuan Kapal Eskorta Koarmada II bersama KRI Alugoro (ALG)-405 dari Satuan Kapal Selam Koarmada II melaksanakan Passing Exercise (Passex) serta Pengawasan dan Pengamanan (Waspam) terhadap Kapal Selam Australia HMAS Waller-75 di Perairan Utara Bali menuju ke Alur Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Kamis (31/8).

Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin kerja sama yang baik dan mempererat hubungan diplomasi antar kedua negara yang sudah ada.

Hal ini merupakan perintah Pangkoarmada II Laksda TNI Yayan Sofiyan, S.T., M.Si., CHRMP., M.Tr.Opsla., sebagai upaya untuk mengasah kemampuan, serta profesionalitas prajurit TNI AL dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab menjaga perairan Indonesia.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Seorang pegawai kebersihan atau cleaning service RSUD dr Soewandhie, Kota Surabaya, harus berurusan dengan Kepolisian. 

Ini lantaran pihak RSUD dr Soewandhie melaporkan pria berinisial ZA itu karena diduga mencuri limbah medis dari rumah sakit untuk dibuang sembarangan.

Direktur Utama RSUD dr M Soewandhie Kota Surabaya, dr Billy Daniel Messakh membeberkan kronologi kejadian hilangnya limbah 83 tajam (safety box) laboratorium. Dimana kejadian ini bermula pada Senin, 14 Agustus 2023, pukul 13.15 WIB.

"Saat itu ada laporan dari pelaksana sanitasi saat membuang sampah domestik di TPS Tambak Rejo Surabaya. Dimana saat itu terdapat dua orang yang merekam kegiatan pembuangan sampah domestik," kata dr Billy saat konferensi pers di RSUD dr Soewandhie Surabaya, Kamis (31/8).

Pada saat yang bersamaan, dr Billy menyebut, salah satu dari orang yang tidak dikenal itu memberitahukan jika ada limbah medis jarum suntik dalam safety box (sampah medis) di TPS Tambak Rejo. 

Sampah medis itu dikemas dalam kantong plastik hitam.

"Kemudian mereka (orang tidak dikenal) mengatakan bahwa ini (kemasan berisi safety box) adalah sampah RSUD dr M Soewandhie," ujar dr Billy.

Mendapat informasi temuan sampah medis di TPS Tambak Rejo, dr Billy menyatakan, bahwa petugas sanitasi lantas melaporkan kejadian tersebut kepada Kabag Umum dan Keuangan RSUD dr Soewandhie.

"Kabag Umum dan Keuangan kemudian memerintahkan agar membawa bukti safety box (sampah medis) yang ada di TPS Tambak Rejo ke rumah sakit untuk dijadikan barang bukti laporan ke Kepolisian," jelasnya.

Tak berhenti di sana, pihaknya lantas melakukan penelusuran penyebab sampah medis bisa ada di TPS Tambak Rejo. 

Penelusuran dilakukan dengan mengecek ke CS laboratorium apakah pada hari itu mengeluarkan safety box di Depo LB3 (Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun) area Lab. 

"Ternyata safety box (sampah medis) dikumpulkan di Depo (area Lab) sekitar pukul 09.00 WIB," ungkap dr Billy.

Lantas kemudian, pihak sanitasi melakukan pengecekan ke petugas di TPS LB3 area Lab RSUD dr Soewandhie. 

Ini dilakukan untuk memastikan apakah pada hari itu ada pengambilan safety box (sampah medis) laboratorium mulai pagi sampai siang hari. 

"Ternyata di saat itu tidak ada pengambilan dan ini dibuktikan pada register pencatatan kosong," sebutnya.

Penelusuran tak berhenti di sana, dr Billy menerangkan, jika petugas sanitasi kemudian berkoordinasi dengan IT untuk melihat rekaman CCTV kegiatan di sekitar area terdekat dengan Depo LB3 Lab RSUD dr Soewandhie pada pukul 09.00-13.00 WIB.

"Hasil pantauan CCTV menunjukkan adanya kejanggalan pergerakan seorang petugas rumah sakit pada pukul 10.24 WIB. Petugas itu terlihat membawa kantong plastik hitam menuju tempat penyimpanan troli sampah," ungkap dia.

Dari rekaman CCTV juga terlihat, pada pukul 10.26 WIB, petugas rumah sakit itu membawa troli sampah berwarna hijau tanpa membawa kantong plastik hitam yang dibawa sebelumnya.

Dengan mengikuti jalur menuju ke pintu lobby, petugas itu terlihat dari CCTV belok kiri dan berputar arah ke kanan menuju halaman Instalasi Gawat Darurat (IGD). 

Namun setelah itu, pergerakan dari karyawan tersebut tidak lagi terpantau CCTV.

"Akhirnya pada tanggal 16 Agustus 2023, RSUD dr M Soewandhie melaporkan kejadian ini ke Polsek Simokerto Surabaya," katanya.

Ia menambahkan, sebelum kasus ini dilaporkan ke Kepolisian, pihaknya telah memanggil pria berinisial ZA yang diduga mengambil limbah rumah sakit. 

Namun demikian, saat ditanya, pegawai cleaning service itu tidak mengakui perbuatannya.

"Kita sudah panggil yang bersangkutan untuk diberikan pembinaan. Kita tanyakan ke bersangkutan juga apa ada permasalahan, namun dia tidak mau mengaku. Akhirnya kita melaporkan kasus ini ke Kepolisian," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II Laksma TNI Edi Haryanto, S.E., mewakili Pangkoarmada II Laksda TNI Yayan Sofiyan, S.T., M.Si., CHRMP., M.Tr.Opsla., memimpin acara pembukaan Operational Staff Exercise dan Amphibious Exercise Super Garuda Shield 2023, yang berlangsung di Ruang Auditorium Puslatkaprang Koarmada II, Surabaya. Kamis (31/08).

Pada amanat Asops Panglima TNI Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad yang dibacakan oleh Danguspurla Koarmada II, menyampaikan selamat datang di Kota Surabaya, khususnya untuk Major General Jered Helwig dan seluruh peserta dari The United States dan Australia.

“Saya sangat mengapresiassi komitmen dan usaha seluruh peserta Stafex pada kegiatan ini, dan berharap latihan ini dapat berjalan sukses, sehingga dapat meningkatkan dan membangun hubungan yang baik antar negara peserta,” ujarnya.  

Kegiatan Operational Staff Exercise dan Amphibious Exercise Super Garuda Shield 2023 ini, akan berlangsung dari tanggal 31 Agustus hingga 13 September mendatang.


Rabu, 30 Agustus 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar operasi pasar guna memastikan ketersedian stok beras pada pedagang pasar tercukupi. 

Sebanyak 14 ton beras pun kembali dialokasikan kepada pedagang di pasar-pasar utama di Kota Surabaya. 

Diantaranya Pasar Genteng Baru, Pucang Anom, Tambahrejo, Soponyono, dan Wonokromo, Rabu (30/8).

Sebelumnya, pada Sabtu (26/8), Pemkot Surabaya juga menggelar pendistribusian beras medium Bulog kepada pedagang di pasar-pasar utama Kota Surabaya sebanyak 14 ton. 

Kegiatan operasi pasar tersebut digelar setiap hari Rabu dan Sabtu. Serta dalam pelaksanaannya, Pemkot Surabaya didukung oleh Bulog untuk menyiapkan kebutuhan beras dalam operasi pasar. 

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati mengatakan Pemkot Surabaya terus melakukan langkah antisipasi terhadap kenaikan harga komoditas beras dengan pendistribusian beras Bulog kepada pedagang di pasar-pasar utama Kota Surabaya sebanyak 14 ton.

“Kami memastikan bahwa stok beras di pedagang tercukupi dengan melakukan kegiatan operasi pasar beras Bulog setiap hari Rabu dan Sabtu,” kata Dewi..

Oleh sebab itu, Dewi berharap agar warga tidak khawatir karena ketersediaan masih sangat cukup. 

Dengan digelontorkannya beras ke para pedagang, diharpakan tidak ada kenaikan harga terlalu tinggi. 

Sebab, harga tersebut sudah terinfo ke seluruh pedagang yang dipasok.

“PD Pasar Surya dan pengelola pasar juga akan melakukan monitoring ke stan-stan yang mendapatkan dropping beras operasi pasar,” ujar dia.

Dewi menjelaskan secara umum harga komoditas pangan di Kota Pahlawan terpantau masih dibawah harga rata-rata. 

Karenanya, Pemkot Surabaya melakukan pengendalian harga dengan memberikan informasi terkait perkembangan harga dari pemantauan harga komoditas di banyak pasar melalui televisi yang dipasang di pasar pasar. 

Seperti di Pasar Wonokromo, Tambahrejo, Pucang Anom, Genteng Baru, dan Pabean. 

Menurutnya, dengan memberikan informasi tentang harga bahan pokok setiap hari di pasar, maka warga bisa mengetahui harga wajar yang ada di hari itu dan para pedagang tergerak untuk tidak menjual dengan harga terlalu tinggi. 

“Pemasangan running text harga melalui televisi di pasar cukup efektif supaya harga komoditas tidak permainkan oleh pedagang,” pungkasnya.




KABARPROGRESIF.COM: (Manado) Tim Second Fleet Quick Respons (SFQR) Pangkalan TNI AL (Lanal) Tahuna di bawah jajaran Kormada II berhasil menggagalkan pengiriman unggas/ayam tanpa adanya dokumen (ilegal) di kapal penumpang KM. Glory Mary dengan tujuan Manado, bertempat di Pelabuhan Nusantara Tahuna. Rabu (30/8).

Penyelundupan unggas/ayam tanpa dokumen berhasil digagalkan ketika tim Lanal Tahuna sedang melaksanakan pemeriksaan rutin kedatangan dan keberangkatan kapal yang berada di Pelabuhan Nusantara Tahuna.

Dari hasil pemeriksaan, tim menemukan ayam ilegal yang ditempatkan di KM Glory Mary, dengan jumlah 17 ekor ayam. Usai melaksanakan pemeriksaan, tim SFQR Lanal Tahuna membawa pemilik ayam a.n. Gamungsina dan Arlos Samagitu serta barang bukti ke Unit Pelayanan Karantina Pertanian Wilker Tahuna untuk proses lebih lanjut. 

Penggagalan pengiriman ayam ilegal tersebut sesuai dengan perintah Panglima Komando Armada II Laksda TNI Yayan Sofiyan, S.T., M.Si., CHRMP., M.Tr.Opsla., kepada seluruh jajaran Koarmada II untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan merespon cepat terhadap kasus penyelundupan hewan ilegal.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama jajaran kepolisian dan TNI melakukan pengawasan daging gelonggongan di Jalan Pegirian pada Rabu (30/8) dini hari. 

Hasilnya, mereka menemukan ada kendaraan pick up yang mengangkut daging sapi tanpi dilengkapi surat-surat resmi, sehingga mereka memutar balikkan kendaraan itu ke daerah asalnya.

Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, drh Sunarno Aristono menjelaskan awalnya dia bersama rombongannya melakukan pengawasan seperti biasa di sejumlah pasar. 

Namun, ketika melakukan pengawasan di Jalan Pegirian, ia menemukan kendaraan pick up yang mengangkut daging sapi, dan setelah ditanyakan surat-suratnya, mereka tidak mengantongi surat-surat resmi.

“Jadi, hewan yang masuk Surabaya harus ada rekomendasi dari Pejabat Otoritas Veteriner (POV) sebagai dasar dari daerah asal untuk mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) atau surat keterangan bahan asal hewan yang sehat untuk masuk Kota Surabaya. Selain itu, juga harus ada surat jalannya. Nah, mereka ini tidak mengantongi surat-surat apapun, makanya kita langsung putar balikkan ke daerah asalnya,” kata Aristono.

Menurutnya, kalau dilihat sepintas daging itu memang bagus dari tempat pemotongan dan kelihatannya memang daging itu masih segar. 

Namun, karena mereka tidak mengantongi surat-surat resmi, akhirnya mereka diminta untuk balik ke daerah asalnya.

“Kami juga sempat mengambil sampel daging itu untuk kita lab-kan. Hari ini kita lab-kan dan semoga dalam waktu dekat sudah keluar hasilnya,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa berdasarkan pengakuan sopir pick up itu, dia mengakusudah melakukan pemotongan sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya sebanyak tiga ekor sapi, namun karena kebutuhannya lima ekor, maka yang dua ekornya ambil dari luar Surabaya. 

Saat itu, sopir pick up itu juga sudah berjanji secara lisan untuk pemotongan selanjutnya akan dilakukan semuanya di RPH Surabaya.

“Kalau potong di RPH itu, sebelum dipotong akan diperiksa dulu dan setelah dipotong juga kembali diperiksa dan ketika ada yang berpenyakit atau cacingan akan langsung diafkir,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di Kota Surabaya, apalagi saat ini Surabaya tidak sedang membutuhkan suplai daging sapi dari luar daerah. 

“Yang tidak mengantongi surat saja kita balikkan, apalagi kalau daging gelonggongan, pasti kita tolak dan ingat itu bisa dikenai pidana hukum,” tegasnya.

Aristono juga memastikan Pemkot Surabaya bersama jajaran TNI-Polri akan terus melakukan pengawasan peredaran daging gelonggongan di Kota Surabaya, termasuk apabila ada daging yang masuk ke Surabaya tanpa ada surat-surat resminya. 

“Bahkan, kita bersama teman-teman RPH dan jajaran samping sudah bersepakat untuk membuat tim yang akan terus melakukan pengawasan di pasar-pasar dan di luar pasar,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Natuna) Setelah berhasil dilaksanakan oleh KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367, Tim ARSENAL, dan Unsur Koarmada I yang terdiri dari KRI Halasan-630, Heli Panther, serta Pesawat MPA CN-235 bersama dengan Republic of Singapore Navy (RSN), Latihan Bersama (Latma) Eagle Indopura resmi ditutup dengan Closing Ceremony di Laut Natuna. Rabu (30/8).

Latihan ini diakhiri dengan farewell speech oleh Komandan KRI SIM-367 Letkol Laut (P) M. Fuad Hasan, selaku Wadansatgas Latma Eagle Indopura. 

Wadansatgas dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kerja sama dalam kelancaran pelaksanaan Latma Eagle Indopura dan berharap dengan latihan ini dapat mempererat kerja sama antara kedua negara. 

"Dengan diadakannya latihan bersama ini, semoga hubungan bilateral tetap terjaga dengan baik, dapat mempererat kerja sama, sehingga membawa kontribusi nyata bagi terwujudnya perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan," jelas Wadansatgas.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kondisi Pasar Keputran Kota Surabaya kini semakin tertata rapi. 

Pedagang dan pembeli pun juga tampak senang. 

Hal ini didukung pula dengan situasi arus lalu lintas di depan Jalan Keputran yang lebih lenggang dan nyaman.

Kondisi itu terjadi pasca Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan penertiban dan penghalauan Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Jalan Keputran sejak tanggal 14 Agustus 2023.

"Di dalam Pasar Keputran sekarang sudah tertata baik. Namun saat ini yang terjadi, banyak pasar tumpah yang dulunya jualan di luar Pasar Keputran menggunakan mobil, mereka sekarang berjualan di tempat lain," kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M Fikser, Rabu (30/8).

Fikser menyebut, bahwa PKL atau pedagang pasar tumpah yang dulunya berjualan di pedestrian Jalan Keputran, sekarang ini justru berpindah ke lokasi lain. 

Seperti di antaranya, di pelestarian Jalan Kayoon, Jalan Irian Barat, Jalan Dinoyo, Jalan Pandegiling, Jalan Sulawesi dan Urip Sumoharjo.

"Meski begitu, kami terus melakukan penghalauan agar mereka PKL atau pedagang pasar tumpah tidak berjualan di pedestrian jalan," jelasnya.

Tentu saja, Fikser mengakui, dalam proses penghalauan PKL yang berjualan di pedestrian jalan itu tidaklah mudah. 

Sebab, dalam proses penghalauan, petugas Satpol PP harus kucing-kucingan dan bahkan menerima penolakan dari PKL yang akan ditertibkan.

"Itu sering terjadi. Dan mereka (PKL) pun juga sering kucing-kucingan dengan petugas. Tapi dalam proses itu kami tidak pernah melakukan tindakan pemukulan, kecuali mendorong agar mereka meninggalkan tempat," katanya.

Akan tetapi, Fikser menyebutkan, bahwa ada PKL yang mengklaim jika menjadi korban dugaan pemukulan yang dilakukan Satpol PP dalam proses penghalauan. 

Dugaan itu dilaporkan terjadi di Jalan Kayoon Surabaya, sekitar pukul 05.00 WIB, Rabu (30/8).

"Terkait dugaan itu, kami sudah melakukan pemeriksaan internal kepada seluruh anggota yang bertugas pada shift dua. Jadi seluruh anggota menyatakan tidak ada yang melakukan pemukulan," bebernya.

"Dan sudah kami sampaikan sejak awal, bahwa dalam penertiban tidak boleh ada petugas yang menggunakan kekerasan," tambahnya.

Namun demikian, Fikser mempersilahkan PKL atau pedagang pasar tumpah melaporkan jika mengalami tindakan pemukulan yang dilakukan petugas saat proses penghalauan.

"Kalaupun ada kejadian seperti yang disampaikan, itu hak mereka (PKL) untuk melaporkan dan tentunya proses itu akan kami taati. Tapi kami pastikan tidak ada pemukulan yang dilakukan dalam proses penghalauan," tegasnya.

Sebagai Kasatpol PP Surabaya, Fikser menegaskan akan tetap menjaga Pasar Keputran. 

Bagaimana tetap melindungi warga yang sudah berjualan di dalam Pasar Keputran itu bisa berdagang dengan nyaman.

"Saya sebagai Kasatpol PP akan tetap menjaga Keputran untuk melindungi warga yang sudah berjualan di dalam Pasar Keputran dan melindungi warga Surabaya," jelasnya.

Di samping itu, Fikser juga menambahkan, apabila PKL pedestrian jalan ini dibiarkan, maka akan berdampak terhadap kurang maksimalnya pendapatan pedagang yang ada di dalam Pasar Keputran. 

Apalagi, pedagang yang berjualan di pedestrian jalan itu merupakan warga dari luar Kota Surabaya.

"Karena kalau (PKL) dibiarkan, warga Surabaya yang jualan di dalam Pasar Keputran penghasilannya tidak akan maksimal. Karena ada pedagang liar. Dan wali kota sudah menyampaikan, kita sebagai ASN harus hadir dan melindungi warga Surabaya," pungkasnya.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive