Sebab hal tersebut merupakan hasil pertimbangan saran dari akar rumput.
"Pertama muncul dari ketua kecamatan dan kelurahan rapat kerja daerah di tahun 2022 lalu, mempertimbangkan Pak Eri di dalam Pilkada 2024 mendatang," kata Arif Fathoni, Sabtu (13/1).
Fathoni tak memungkiri, meski berbeda kubu saat Pilkada Surabaya 2020 lalu.
Namun hal itu bukan jadi penghalang pihaknya mengambil langkah mengusung Eri Cahyadi maju dalam kontestasi Pilkada tahun ini.
Apalagi usulan tersebut berasal dari gerakan tingkat bawah partai yang acap kali bersentuhan dan merasakan langsung persoalan masyarakat.
Sebab, kata dia selama bertugas memimpin Kota Surabaya, Eri Cahyadi mampu melakukan banyak inovasi.
Khususnya peningkatan perekonomian masyarakat melalui pemerataan pembangunan dan penangan stunting dengan konsep kegotongroyongan.
Kemudian, cara kepemimpinan yang ditunjukkan Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya juga senapas dengan kekaryaan partai berlogo pohon beringin.
"Artinya Mas Eri ini benar-benar menjadikan amanah sebagai jembatan pengabdian kepada masyarakat secara jelas, sehingga program-program pemerintahan berjalan dengan baik," ucapnya.
Bahkan, kata dia kinerja Eri Cahyadi selama menjadi Wali Kota Surabaya juga turut dipantau oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
"DPP sudah memberikan ancang-ancang penugasan kepada Pak Eri Cahyadi, pemberiannya hanya soal waktu saja," tegasnya.
Kendati demikian, Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya ini tak memungkiri, langkah mengusung Eri Cahyadi juga harus disampaikan kepada PDI Perjuangan.
Sebab Eri Cahyadi kini juga masih tercatat sebagai kader "banteng", partai pimpinan Megawati Soekarnoputri merupakan pengusungnya dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Pilkada 2020.
Segala keputusan final merupakan wewenang dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
Fathoni pun menyatakan Golkar siap bertandang ke PDI Perjuangan untuk menyampaikan langkah mendukung kadernya.
Sekaligus bergabung membentuk koalisi, asalkan sudah ada restu Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
"Kami memahami bahwa Mas Eri ini kader PDI Perjuangan, tentu kami kulonuwun dulu dan koalisi dengan PDI Perjuangan agar keinginan kami bisa seiring dengan keinginan PDI Perjuangan dalam Pilkada mendatang," ungkapnya.
Jika lampu hijau dari Golkar pusat sudah muncul, maka kata Fathoni konsolidasi dengan PDI Perjuangan dilaksanakan seusai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Setelah Pileg (Pemilihan Legislatif dan Pilpres (Pemilihan Presiden)," tandasnya.
Sementara ditanya soal kader internal yang juga punya potensi maju di Pilkada Surabaya.
Dia menyebut sosok dua anggora DPRD setempat, yakni Akmarawita Kadir dan Pertiwi Ayu Krisna.
"Ada Dokter Akmariwita sama Bu Pertiwi Ayu Krisna, selama ini sudah terbukti elektoral," pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Timur Muhammad Sarmuji menyatakan Eri Cahyadi memang masuk dalam daftar calon kepala daerah yang potensial dan siap diusung maju di Pilkada Kota Surabaya yang dijadwalkan digelar serentak pada 27 November 2024.
"Mas Eri sampai hari ini termasuk kepala daerah yang kami masukkan dalam fungsionaris Pilkada, satu tahap di bawah rekomendasi resmi," kata Sarmuji, Jum'at (12/1).
Lebih lanjut, Sarmuji menyebut Golkar sudah mempersiapkan langkah mengusung Eri sebagai jagoan di Pilkada 2024, namun hal itu sifatnya masih rekomendasi awal.
"Bisa dikatakan rekomendasi awal untuk Mas Eri sebagai bakal calon wali kota," ucapnya.
Karena itu, Sarmuji menyatakan Golkar siap menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan yang merupakan partai pengusung Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya 2020, termasuk soal koalisi.
Status Eri saat ini juga masih merupakan kader partai besutan Megawati Soekarnoputri.
"Belum komunikasi, sebab ini penilaian obyektif dari partai Golkar kalau Mas Eri layak dicalonkan kembali sebagai wali kota. Namun, pada saatnya kami akan komunikasi," ujarnya.
Sementara, Sarmuji memandang selama bertugas sebagai Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mampu menunjukkan rekam jejak yang optimal, khususnya dalam upaya membangun kota beserta sumber daya manusianya.
Hal itu pun menjadi salah satu dasar Partai Golkar melirik Eri Cahyadi untuk kembali maju memperebutkan kursi Wali Kota Surabaya periode 2024-2029.
"Pak Eri kinerjanya baik, cara komunikasinya juga baik ke semua kalangan," kata dia.
Sebagaimana yang diketahui, pasamgan Eri Cahyadi-Armuji resmi menduduki jabatan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya usai memenangkan pertarungan pemilihan kepala daerah di tahun 2020.
Eri-Armuji yang diusung PDI Perjuangan meraup suara sebesar 597.540 atau 56,94 persen dari total suara sah Pilkada Surabaya 2020. Paslon Erji unggul atas lawannya Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung delapan partai.