Surabaya, KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tak terlalu serius menanggapi keinginan dari Partai Golkar yang mengusulkan namanya untuk maju kembali sebagai Wali Kota pada Pemilihan Kepala Daerah (Plkada) 2024.
Sebab hingga saat ini, Wali Kota Eri mengaku tak mengerti soal pengusungannya oleh partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Aku ora ngerti malah (Aku tidak mengerti Golkar mengusungnya maju Pilkada),” kata Wali Kota Eri, Minggu (14/1).
Wali Kota Eri hanya mengakui pernah bertemu dengan DPD Golkar Surabaya.
Dalam pertemuan itu, ia hanya membahas kinerja Pemkot Surabaya.
Bahkan DPD Golkar juga sempat berpesan agar capaian kinerja Pemkot Surabaya terus dipertahankan demi kepentingan masyarakat Kota Pahlawan.
“Pada waktu bertemu (DPD Golkar) mengapresiasi dan menyampaikan untuk kinerja terus dipertahankan. Saya sampaikan bahwa apa pun itu yang saya lakukan untuk umat,” tegasnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini hanya mengaku menunggu tugas partai untuk maju ke Pilkada pada November 2024 nanti.
“Kita kan tergantung ditugaskan partai, mosok ujuk-ujuk munggah, lewat endi (masa tiba-tiba naik, lewat mana)? Saya harus tegak lurus dengan partai, karena saya juga diangkat dari partai. Jadi partai menugaskan kemana saya harus siap,” tandasnya.
Orang nomor satu di Surabaya itu menegaskan, dirinya saat ini fokus tugas dari Ketua Umum PDI-Perjuangan untuk memenangkan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.
“Yang penting hari ini kita, ditugaskan Bu Mega khusus kepada saya itu melalui Pak Sekjen, satu, umatnya harus diselesaikan kemiskinannya. Kedua bagaimana pemilihan presiden Pak Ganjar dan Pak Mahfud menjadi yang terbaik,”pungkasnya
Sebelumnya, Partai Golkar memberikan sinyal mengusung nama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk maju kembali di dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), yang dijadwalkan digelar serentak pada 27 November 2024.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Timur Muhammad Sarmuji menyatakan Eri Cahyadi memang masuk dalam daftar calon kepala daerah yang potensial dan siap diusung maju di Pilkada Kota Surabaya.
"Mas Eri sampai hari ini termasuk kepala daerah yang kami masukkan dalam fungsionaris Pilkada, satu tahap di bawah rekomendasi resmi," kata Sarmuji, Jumat (12/1).
Lebih lanjut, Sarmuji menyebut Golkar sudah mempersiapkan langkah mengusung Wali Kota Eri sebagai jagoan di Pilkada 2024, namun hal itu sifatnya masih rekomendasi awal.
"Bisa dikatakan rekomendasi awal untuk Mas Eri sebagai bakal calon wali kota," ucapnya.
Karena itu, Sarmuji menyatakan Golkar siap menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan yang merupakan partai pengusung Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya 2020, termasuk soal koalisi.
Status Wali Kota Eri saat ini juga masih merupakan kader partai besutan Megawati Soekarnoputri.
"Belum komunikasi, sebab ini penilaian obyektif dari partai Golkar kalau Mas Eri layak dicalonkan kembali sebagai wali kota. Namun, pada saatnya kami akan komunikasi," ujarnya.
Sementara, Sarmuji memandang selama bertugas sebagai Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mampu menunjukkan rekam jejak yang optimal, khususnya dalam upaya membangun kota beserta sumber daya manusianya.
Hal itu pun menjadi salah satu dasar Partai Golkar melirik Wali Kota Eri untuk kembali maju memperebutkan kursi Wali Kota Surabaya periode 2024-2029.
"Pak Eri kinerjanya baik, cara komunikasinya juga baik ke semua kalangan," pungkasnya.
Sementara Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni tak menampik bila partai telah menyatakan usulannya untuk mengusung Eri Cahyadi maju kembali pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dijadwalkan digelar serentak pada 27 November 2024 mendatang.
Sebab hal tersebut merupakan hasil pertimbangan saran dari akar rumput.
"Pertama muncul dari ketua kecamatan dan kelurahan rapat kerja daerah di tahun 2022 lalu, mempertimbangkan Pak Eri di dalam Pilkada 2024 mendatang," kata Arif Fathoni, Sabtu (13/1).
Fathoni tak memungkiri, meski berbeda kubu saat Pilkada Surabaya 2020 lalu.
Namun hal itu bukan jadi penghalang pihaknya mengambil langkah mengusung Eri Cahyadi maju dalam kontestasi Pilkada tahun ini.
Apalagi usulan tersebut berasal dari gerakan tingkat bawah partai yang acap kali bersentuhan dan merasakan langsung persoalan masyarakat.
Sebab, kata dia selama bertugas memimpin Kota Surabaya, Eri Cahyadi mampu melakukan banyak inovasi.
Khususnya peningkatan perekonomian masyarakat melalui pemerataan pembangunan dan penangan stunting dengan konsep kegotongroyongan.
Kemudian, cara kepemimpinan yang ditunjukkan Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya juga senapas dengan kekaryaan partai berlogo pohon beringin.
"Artinya Mas Eri ini benar-benar menjadikan amanah sebagai jembatan pengabdian kepada masyarakat secara jelas, sehingga program-program pemerintahan berjalan dengan baik," ucapnya.
Bahkan, kata dia kinerja Eri Cahyadi selama menjadi Wali Kota Surabaya juga turut dipantau oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
"DPP sudah memberikan ancang-ancang penugasan kepada Pak Eri Cahyadi, pemberiannya hanya soal waktu saja," tegasnya.
Kendati demikian, Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya ini tak memungkiri, langkah mengusung Eri Cahyadi juga harus disampaikan kepada PDI Perjuangan.
Sebab Eri Cahyadi kini juga masih tercatat sebagai kader "banteng", partai pimpinan Megawati Soekarnoputri merupakan pengusungnya dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Pilkada 2020.
Segala keputusan final merupakan wewenang dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
Fathoni pun menyatakan Golkar siap bertandang ke PDI Perjuangan untuk menyampaikan langkah mendukung kadernya.
Sekaligus bergabung membentuk koalisi, asalkan sudah ada restu Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
"Kami memahami bahwa Mas Eri ini kader PDI Perjuangan, tentu kami kulonuwun dulu dan koalisi dengan PDI Perjuangan agar keinginan kami bisa seiring dengan keinginan PDI Perjuangan dalam Pilkada mendatang," ungkapnya.
Jika lampu hijau dari Golkar pusat sudah muncul, maka kata Fathoni konsolidasi dengan PDI Perjuangan dilaksanakan seusai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Setelah Pileg (Pemilihan Legislatif dan Pilpres (Pemilihan Presiden)," tandasnya.
Sementara ditanya soal kader internal yang juga punya potensi maju di Pilkada Surabaya.
Dia menyebut sosok dua anggora DPRD setempat, yakni Akmarawita Kadir dan Pertiwi Ayu Krisna.
"Ada Dokter Akmariwita sama Bu Pertiwi Ayu Krisna, selama ini sudah terbukti elektoral," pungkasnya.
Sebagaimana yang diketahui, pasamgan Eri Cahyadi-Armuji resmi menduduki jabatan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya usai memenangkan pertarungan pemilihan kepala daerah di tahun 2020.
Eri-Armuji yang diusung PDI Perjuangan meraup suara sebesar 597.540 atau 56,94 persen dari total suara sah Pilkada Surabaya 2020.
Paslon Erji unggul atas lawannya Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung delapan partai.