Selasa, 16 Januari 2024


Jakarta, KABARPROGRESIF.COM Ekspor nonmigas menyumbang 99,22% dari total ekspor Desember 2023 di Jawa Timur. 

Rinciannya adalah pertambangan dan lainnya sebesar 0,46%, pertanian sebesar 3,72%, dan industri sebesar 95,04%. Sementara dari sektor migas adalah sebesar 0,78%. 

Mengutip laman resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim), Selasa (16/1/2024), tercatat total nilai ekspor Jatim di Desember 2023 adalah sebesar 2.163,2 juta Dollar AS. 

Fungsional Statistisi Ahli Madya BPS Jatim, Debora Sulistya Rini menerangkan, nilai ekspor migas di Desember 2023 sebesar 16,79 juta Dollar AS. 

Sementara untuk nilai ekspor pertanian di Desember 2023 adalah sebesar 80,55 juta Dollar AS. Lalu industri pengolahan adalah sebesar 2.055,80 juta Dollar AS, serta pertambangan dan lainnya adalah sebesar 10,06 juta Dollar AS.



Lamongan, KABARPROGRESIF.COM Musim penghujan yang mulai terjadi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur membuat semua pihak mulai mengambil langkah tegas. 

Salah satunya gencar melakukan fogging di berbagai kawasan.

Seperti yang dilakukan oleh Babinsa Koramil Bluluk Koptu Hadi ketika berada di Desa Cangkring, Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan. Selasa (16/01/2024).

Di Desa itu, Koptu Hadi bersama warga gencar melakukan fogging di beberapa kawasan. 

Fogging itu sendiri, dilakukan guna meminimalisir berkembangnya nyamuk demam berdarah.

“Fogging ini sebagai salah satu langkah pencegahan,” ujarnya.

Tak hanya itu saja, selama pelaksanaan fogging berlangsung dirinya juga menyempatkan diri untuk melakukan sosialisasi akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Hadi berujar jika keberadaan DBD, juga bisa di minimalisir melalui adanya penerapan pola hidup bersih dan sehat. 

“Salah satunya melalui penerapan 3M,” pungkasnya.

Terpisah, Danramil Bluluk Kapten Cba Sahur menambahkan jika saat ini dirinya telah menginstruksikan seluruh Babinsa untuk berperan aktif di masyarakat, salah satunya mengenai upaya pencegahan berkembangnya DBD.

Bahkan, Sahuri berujar jika dirinya juga menghimbau para Babinsa untuk saling bersinergi dengan semua pihak. 

“Langkah sinergitas ini penting untuk mengantisipasi berkembangnya DBD,” pungkasnya.



Jakarta, KABARPROGRESIF.COM OJK mengimbau kepada​​ Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) khususnya PUJK di lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro (LKM), dan lembaga jasa keuangan lainnya, termasuk perusahaan pergadaian dan peer-to-peer lending (P2P lending) untuk tidak menggunakan jasa perantara dalam proses perizinan di OJK. 

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, Aman Santosa, Selasa (16/1/2024) menerangkan, PUJK dapat langsung menghubungi OJK jika akan mengajukan izin atau untuk mengetahui status perizinan yang masih dalam proses. 

OJK tidak mengenakan iuran, biaya dan pungutan. 

Pungutan yang dilakukan OJK di sektor jasa keuangan hanya dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pungutan oleh Otoritas Jasa Keuangan. 

Persyaratan dan tata cara perizinan usaha di sektor jasa keuangan dapat diakses melalui website resmi OJK di www.ojk.go.id.

Imbauan ini sebagai bentuk komitmen OJK untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para PUJK dengan mengedepankan profesionalisme, transparansi dan akuntabilitas.​



Surabaya, KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengoptimalkan daya tarik wisata kota lama. Salah satunya adalah di kawasan pecinan, yakni destinasi wisata Kya-Kya Kembang Jepun. 

Bahkan, saat ini mudah dijumpai spot foto yang menjadi daya tarik wisatawan, seperti di Mural Kya-Kya, dan Mural Becak Wisata. 

Di kawasan pecinan ini, para wisatawan dapat mengunjungi beberapa titik bersejarah. 

Diantaranya, Gedung Kantor Media Radar Surabaya, Bank Mandiri (ex Gedung Escompto), Pasar Bong, Perkumpulan Hwie Tiau Ka, Klenteng Hok An Kiong, eks Rumah Tjoa Phik Kong, Rumah Abu The, Rumah Abu Han, Shin Hua Barbershop, Klenteng Boen Bio, dan Wisata Kampung Pecinan Kapasan Dalam (WKP Kadal).

Setelah resmi membuka Kya-Kya Kembang Jepun di tahun 2023, dengan mengedepankan wisata kuliner khas Chinatown saat malam hari, kini Pemkot Surabaya tengah memasang papan nama berbahasa Mandarin di setiap area toko atau persil di kawasan tersebut.

Hal ini dilakukan untuk memperkuat nuansa Chinatown di kawasan Kya-Kya Kembang Jepun. 

Sebab, area tersebut menjadi konsen Pemkot Surabaya untuk mengembangkan wisata kota lama. Kya-Kya Kembang Jepun sendiri masuk dalam kawasan kota lama, yakni zona pecinan. 

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (Disbudporapar), Hidayat Syah mengatakan bahwa kota lama merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa situs kawasan bersejarah. Di antaranya adalah kawasan Pecinan, Eropa, Arab, dan Melayu.

“Ada beberapa intervensi di kawasan itu sesuai dengan temanya. Pemkot Surabaya sudah memulai hal itu dari tahun lalu, yakni di kawasan pecinan Kembang Jepun melalui program Kya-Kya,” kata Hidayat Syah, Selasa (16/1/2024).

Di kawasan pecinan, selain memperbaharui atau menghidupkan Kya-Kya agar lebih ramai, Hidayat Syah menerangkan, apa yang sudah ada di kawasan tersebut juga diperkuat dengan dekorasi pecinan.

“Salah satunya pemasangan papan-papan nama toko menggunakan Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia. Itu sepanjang Jalan Kembang Jepun dipasang seperti itu,” terangnya. 

Hidayat Syah menjelaskan, dalam proses pemasangannya, pemkot tidak memiliki kendala atau kesulitan karena dimensi ukuran papan nama tersebut relatif aman dan mudah untuk dipasang. 

“Saat ini baru separuh yang dipasang karena masih progres terus. Harapannya dari pemilik bangunan juga bisa berpartisipasi untuk ikut secara mandiri memasang papan nama seperti yang sudah di pasang di bangunan yang lain,” jelasnya.

Selanjutnya adalah melakukan perbaikan dekorasi khas pecinan. Dekorasi akan di perbaharui sehingga pengunjung yang datang ke Kya-Kya Kembang Jepun bisa merasakan nuansa Chinatown. 

Kemudian melakukan pengecatan bangunan, serta secara bertahap akan melakukan pelebaran pedestrian. 

“Tetapi pelebaran pedestrian ini masih menunggu kajian-kajian dan sosialisasi,” ujarnya.

Menurut Hidayat Syah, kawasan pecinan lebih menarik saat malam hari. 

Sebab, hiasan atau dekorasi di kawasan tersebut lebih cocok dinikmati saat malam hari, yakni terdapat dekorasi lampion di kawasan pecinan. 

Sedangkan di akhir pekan, masyarakat dan pengunjung juga bisa menikmati wisata kuliner di Kya-Kya Kembang Jepun. 

Ada beragam stand makanan, serta iringan live musik berbahasa Mandarin yang semakin memperkuat nuansa Chinatown.

“Pengembangan lebih lanjut sebenarnya diharapkan bisa seperti Jalan Tunjungan. Harapannya bukan hanya stand UMKM yang berjaualan tetapi ada yang membuka stand di persil bangunan,” ungkapnya.

Tentunya hal itu akan menjadi daya tarik di kawasan tersebut. 

“Kami mendorong ada yang bisa membuka usaha kuliner di sana. Jadi bisa dinikmati bukan hanya weekend, tetapi setiap hari, dari pagi sampai malam,” pungkasnya.



Malang, KABARPROGRESIF.COM Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan empat profesor, Selasa (16/1/2024) di Gedung Samantha Krida. 

Dua diantaranya yakni, Prof. Dr. Agustin Krisna Wardani, S.T.P., M.Si sebagai Profesor aktif ke 26 di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan ke 203 di UB, serta menjadi Profesor ke 364 dari seluruh Profesor yang dihasilkan UB. 

Selanjutnya, Prof. Dr. Sucipto, S.T.P., M.P sebagai Profesor aktif ke 25 di FTP dan ke 205 di UB, serta Profesor ke 366 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan UB. 

Keduanya membahas terkait keamanan pangan dari sisi yang berbeda yakni terkait proses pengawetan dan kehalalan. 

Prof. Dr. Agustin Krisna Wardani, S.T.P., M.Si dikukuhkan sebagai Profesor dalam bidang Mikrobiologi dan Bioteknologi Pangan pada Fakultas Teknologi Pertanian. 

Ia mengembangkan Teknologi BioSIFAG, yaitu Teknologi Biopreservasi Berbasis Bakteriosin dan Bakteriofag. 

Teknologi BioSIFAG merupakan teknologi pengawetan pangan modern yang memanfaatkan bakteriosin (bacterial peptide) dan bakteriofag (bacterial virus) untuk menghambat bakteri patogen. 

Kebaruan dari teknologi ini adalah menggunakan agen biologi berupa protein dan virus dalam menghambat bakteri patogen.

Kelebihan dari teknologi BioSIFAG adalah alami, aman terhadap kesehatan, spesifik, dan rendah dalam menimbulkan risiko resistensi. 

Namun kelemahan dari teknologi BioSIFAG adalah terbatasnya spektrum penghambatan terhadap bakteri target. 

Untuk itu, pendekatan hurdle technology dan bioengineering dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas aplikasi BioSIFAG.

Konsep hurdle technology yaitu penggunaan kombinasi bakteriosin dan bakteriofag secara bersama-sama untuk menghambat bakteri patogen. 

Alternatif lain dengan bioengineering melalui rekayasa genetika, synthetic biology, delivery system ataupun directed evolution.

Teknologi ini mendesak dibutuhkan demi keamanan pangan. Karena, kasus foodborne disease (FBD) yaitu kontaminasi makanan oleh bakteri patogen menjadi salah satu penyumbang beban penyakit (global burden disease) dan kematian global (global death). 

Selama ini teknik pengawetan konvensional dengan bahan kimia dan antibiotik, biasa digunakan untuk mengontrol kontaminasi bakteri. 

Namun penggunaan pengawet kimia dan antibiotik berdampak pada penurunan kualitas pangan, respon alergi, pembentukan produk akhir yang bersifat karsinogenik, dan kasus resistensi.

Prof. Dr. Sucipto, S.T.P., M.P dikukuhkan sebagai Profesor dalam bidang Ilmu Sistem Mutu dan Halal pada Fakultas Teknologi Pertanian. 

Ia mengembangkan  Halalan-Thoyyiban Assurance System (HTAS) yang mengintegrasikan jaminan halal, aman, dan kualitas berbasis aspek teknologi dan manajemen, didukung infrastruktur mutu nasional.

Konsep HTAS semestinya diterapkan pada level produsen pangan untuk menjamin produknya dikategorikan sebagai produk halal. 

Pada level produsen konsep ini memunculkan dua fungsi yakni, Pertama, Fungsi teknologi untuk identifikasi, mengontrol status halal, aman, dan kualitas pangan sepanjang rantai pasok dan melaporkan ke sistem secara transparan, cepat, akurat. 

Kedua, Fungsi manajerial perlu desain, pegendaliaan, dan peningkatan jaminan halal, aman, dan kualitas pangan didukung kebijakan dan strategi manajerial dari pucuk pimpinan organisasi.

Dari lingkungan luar usaha, konsep HTAS perlu ditopang infrastruktur mutu nasional sehingga dapat dipercaya dan memuaskan konsumen. 

Regulasi yang baik dan konsisten, serta lembaga sertifikasi yang terpercaya sangat penting. 

Berbagai riset penunjang HTAS diperlukan untuk menguatkan HTAS pada produsen pangan dan infrastruktur penunjangnya di skala nasional.

Fungsi teknologi di produsen sangat penting untuk menjamin pangan halalan thoyyiban. 

Teknologi ini perlu disesuaikan skala dan kemampuan usaha pangan, baik usaha mikro, kecil, menengah, maupun besar. Integritas HTAS dapat diperkuat dengan pilihan teknologi traceability pendukung transparansi jaminan pangan. 

Salah satunya Radio Frequency Identification (RFID) untuk menjamin keamanan pangan dan meningkatkan efisiensi rantai pasok.

Sebagai contoh, teknologi RFID dapat melacak dan mendata produk selama distribusi dan memastikan produk halalan thoyyiban diterima konsumen. 

Di Indonesia teknologi ini belum banyak diterapkan pengusaha dari RPH sampai pasar. 

Namun bila bicara terkait halal tidak terlepas dari budaya masyarakat. 

Di sisi lain, halal culture masih terbatas. Jika halal belum menjadi budaya perusahaan dan pekerja, maka implementasi Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) menjadi keterpaksaan terhadap regulasi. 



Lanny Jaya, KABARPROGRESIF.COM Patroli kesehatan mulai gencar dilakukan oleh Satgas Pamrahwan Yonif 721/Makkasau. 

Sasaran dari pelaksanaan patroli tersebut, adalah Desa Konikme yang terletak di Distrik Yugunggwi, Kabupaten Lanny Jaya, Papua.

Dansatgas Pamrahwan Yonif 721, Letkol Inf Heri Kuswanto menjelaskan jika dilakukannya patroli kesehatan itu bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Papua yang sehat.

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat hubungan baik antara Satgas dan warga,” ujarnya. Selasa (16/01/2024).

Patroli kesehatan tersebut, ternyata mendapat respon positif dari berbagai pihak. Salah satunya diapresiasi oleh Teri Wanda (54). 

Salah satu tokoh masyarakat di Desa Konikme itu sangat berterima kasih dengan adanya upaya yang dilakukan oleh Satgas tersebut.

Pasalnya, Teri Wanda berujar jika patroli kesehatan itu sangat meringankan beban warga di Desanya. 

“Warga tidak perlu jauh-jauh ke Puskesmas. Apalagi akses untuk ke Puskesmas sangat susah,” ungkapnya.



Pasuruan, KABARPROGRESIF.COM Sebanyak 1.108 masyarakat sangat miskin atau masuk kategori kemiskinan ekstrim di Kabupaten Pasuruan menerima bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 

Bantuan diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti Kabupaten Pasuruan, Selasa (16/01/2024). 

Pada kesempatan ini, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa bantuan yang diberikan kepada warga miskin ekstrim di Kabupaten Pasuruan terbukti menjadi stimulan yang sangat efektif dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrim. 

Dalam artian merubah yang tadinya miskin ekstrim menjadi tidak miskin ekstrim lagi. 

Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto, pun berterima kasih kepada Gubernur Jatim yang begitu peduli dengan masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. Khususnya warga yang masuk kategori miskin ekstrim.

"Terima kasih atas kepedulian Ibu Gubernur yang berjuang keras untuk bagaimana bisa mengentaskan kemiskinan ekstrim di Jatim, termasuk di Kabupaten Pasuruan sampai nol persen di tahun 2024 mendatang," ucapnya.  

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani menjelaskan, bantuan tersebut berasal dari P-APBD Pemprov Jatim tahun anggaran 2023. 

Masing-masing KPM menerima bantuan sebesar Rp 1,5 juta yang diberikan by transfer rekening Bank Jatim.

"Bantuan ini dari P-APBD Pemprov Jatim tahun lalu. Totalnya Rp 1,662 milyar yang dibagi untuk 1.108 KPM dengan bantuan masing-masing Rp 1,5 juta. Para KPM penerima bantuan adalah mereka-mereka yang belum tersentuh bantuan apapun dari pemerintah seperti PKH (Program Keluarga Harapan), bantuan beras dan lainnya. Para KPM penerima bantuan sudah terverifikasi sesuai dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) masing-masing Kota/Kabupaten yang kemudian diusulkan ke Dinsos Jatim,” jelasnya.



Surabaya, KABARPROGRESIF.COM Warga Dukuh Kupang Barat, Kota Surabaya, bersedia bangunan rumahnya dibongkar untuk penanganan banjir. 

Sebagian bangunan rumah tersebut, harus dibongkar karena menutupi saluran sehingga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan, sebelumnya ia sempat meninjau langsung lokasi banjir di kawasan Dukuh Kupang pada Desember 2023. 

Di sana, ia menemukan penyebab banjir akibat bangunan teras rumah warga menutupi saluran.

"Jadi sudah, setelah surat pernyataan itu keluar, langsung kita sampaikan lelang, dan kita sudah mulai lelang. Insyaallah bulan Februari 2024 sudah mulai dikerjakan," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Selasa (16/1/2024).

Karenanya, Wali Kota Eri mengapresiasi kepedulian warga yang bahkan bersedia bangunan rumahnya dibongkar untuk penanganan banjir. 

Baginya, kerelaan ini adalah bukti bahwa warga Surabaya memiliki hati yang lembut dan penuh gotong royong.

"Ini orang yang luar biasa, Surabaya ini luar biasa tidak ada yang tidak bisa diselesaikan di Surabaya. Karena sebenarnya orang Surabaya hatinya lembut, penuh gotong royong," ujarnya.

Ia mengungkapkan, bahwa sejak sekitar tahun 1976, kawasan Dukuh Kupang tersebut, kerap dilanda banjir saat hujan turun. 

Ini diakibatkan aliran air tidak bisa lancar karena sebagian bangunan rumah warga yang menutupi saluran.

"Di Dukuh Kupang puluhan tahun tidak mau dibongkar, tapi setelah saya sampaikan, saya tidak bisa bangun (saluran) untuk menyelesaikan banjir (karena ada bangunan rumah). Alhamdulillah mereka semuanya membuat surat pernyataan untuk mau dibongkar," ungkap dia.

Oleh sebabnya, Wali Kota Eri bangga dengan warga Dukuh Kupang Surabaya. 

Bagi dia, warga di sana telah menjadi contoh bagi masyarakat lain dalam menyelesaikan persoalan demi kepentingan umat yang lebih besar.

"Warga Dukuh Kupang memberikan contoh kepada kita untuk kepentingan umat yang lebih besar. Mereka mengatakan dibongkar saja pak, sehingga itu menjadi tantangan buat saya menyelesaikan yang lain, sehingga banjir bisa berkurang," tuturnya.

Diketahui sebelumnya, Wali Kota Eri sempat melakukan sidak langsung ke kawasan perkampungan di Dukuh Kupang yang viral akibat banjir pada Jumat (8/12/2023) lalu. 

Di sana, ia menemukan penyebab banjir karena mayoritas teras rumah warga bangunannya menutupi saluran.

Oleh karenanya, bangunan rumah warga yang menutupi saluran tersebut, harus dibongkar sebagai solusi untuk mengatasi banjir di kawasan Dukuh Kupang dan sekitarnya.

"Ada saluran yang mengecil, itu karena apa? Karena ada (bangunan) rumah di tengah-tengah seperti itu, maka kita akan kembalikan lagi (fungsinya),” kata Wali Kota Eri.

Selain sidak, di saat itu pula Wali Kota Eri sekaligus berdiskusi dengan camat-lurah, warga dan RT-RW setempat, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. 

Solusinya adalah aliran air akan di-crossing melalui jalan utama untuk disalurkan menuju sungai.

“Jadi kita potong, nanti kita potong (alirannya) melewati jalan. Yang perkampungan, salurannya kita betulkan juga kita kasih box culvert. Rumah-rumah yang bangunannya di atas saluran itu dibongkar,” tandasnya.



Surabaya, KABARPROGRESIF.COM Kepolisian resort Kota Besar (Polrestabes) Surabaya berhasil mengamankan 139 Pemuda dari sebuah Perguruan Silat yang melakukan konvoi di Surabaya, Senin (15/1/2024) malam. 

Para pemuda ini diamankan sebagai langkah antisipasi adanya aksi konvoi yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di Wilayah Hukum Polrestabes Surabaya.

"Untuk sementara, para pemuda kita bawa ke Polrestabes Surabaya ini didata dan mendapatkan pembinaan serta dilakukan pemeriksaan terkait tujuan dilaksanakannya kegiatan Kopdar di Kawasan Banyu Urip tersebut," ujar Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce didampingi Kasi Humas AKP Haryoko, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/1/2024).

Dijelaskan, untuk selanjutnya para pemuda yang diamankan ini dapat menghubungi kerabat atau keluarga serta didampingi Bhabinkamtibmas setempat untuk dibawa pulang.

Sedangkan untuk 66 Kendaraan R2 yang saat ini tengah diamankan di Satpas Colombo Surabaya sedang dilakukan pemeriksaan oleh Satuan Lalu Lintas terkait kelengkapan kendaraan yang digunakan sesuai aturan atau tidak.

"Kegiatan Patroli Gabungan Antisipasi konvoi kelompok perguruan silat atau potensi gangguan kamtibmas lainnya akan terus digelar oleh Polrestabes Surabaya sebagai langkah Antisipasi sehingga kamtibmas yang aman dan kondusif di Kota Surabaya dapat diwujudkan," terang Kapolrestabes Surabaya didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono.

Ratusan pemuda ini dibawa Ke Mapolrestabes Surabaya beserta 66 Kendaraan R.2 dari sebuah lokasi kegiatan Kopdar di lapangan AURI Banyuurip yang digelar oleh Perguruan Silat PSHW Ranting Banyuurip Surabaya.



Lamongan, KABARPROGRESIF.COM Kemampuan bela diri taktis yang dimiliki oleh prajurit Kodim 0812/Lamongan, mulai diuji dan diasah.

Peningkatan kemampuan bela diri itu, dilakukan guna menghadapi situasi dan kondisi apapun, khususnya dalam rangka mengemban tugas pokok TNI-AD.

Dandim 0812/Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan mengatakan, bela diri taktis merupakan salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh prajurit TNI, khususnya Kodim Lamongan.

“Pelaksanaan latihan bela diri taktis itu dilakukan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut,” kata Dandim. Selasa (16/01/2024).

Dandim menyebut jika latihan bela diri taktis itu digelar, juga dengan tujuan untuk membentuk kemampuan fisik prajurit Kodim agar lebih prima.

“Dan tentunya, kemampuan itu juga berguna untuk melindungi diri sendiri dan masyarakat dari ancaman bahaya,” bebernya.



Surabaya, KABARPROGRESIF.COM Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyerahkan Bantuan Kearifan Lokal kepada Komunitas Orang Tua Peduli Anak Surabaya (Kopas), melalui Staf Khusus Menteri Sosial Faozan Amar SAg MM.

Kopas merupakan sebuah komunitas yang terbentuk dari beberapa orang tua yang peduli anak dan berdiri sejak tahun 1999, telah mendampingi anak usia sekolah TK sampai dengan SMA berada di Kelurahan Simokerto dan sekitarnya dengan menyediakan sanggar belajar gratis dan tambahan makanan bergizi bagi anak-anak dampingan.

Dalam rilisnya, Selasa (16/1/2024), Ketua Kopas Sutomo SH SSos menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan Bantuan Kearifan Lokal tahun 2023 ini dari Kementerian Sosial Republik Indonesia berupa alat musik tradisional angklung dan bantuan modal usaha peralatan memasak. 

"Tujuan Kopas yakni mencegah kerawanan sosial anak dampingan kami melalui pelatihan alat musik tradisional angklung, serta meningkatkan perekonomian orang tua anak dampingan kami melalui bantuan modal usaha," terangnya.

Dijelaskannya anak-anak dan pelajar dampingan Kopas dari usia TK sampai SMA/SMA  mendapatkan manfaat dari alat musik tradisional angklung tersebut. 

"Mereka setiap hari datang ke sanggar belajar kami sehingga tidak sulit melakukan mobilisasi lagi sehingga bantuan tersebut akan maksimal bermanfaat dan berdampak kepada anak-anak dan pelajar Kopas," ujarnya.

Selain itu, tambah Sutomo, juga dapat membantu memberikan bantuan modal usaha kepada orang tua anak dampingan yang mempunyai usaha agar lebih semangat berusaha dan meningkatkan perekonomian keluarganya.

"Sanggar belajar kami dipergunakan sebagai tempat belajar anak-anak setiap hari sepulang mereka sekolah. Selain belajar pelajaran sekolah, anak-anak juga belajar musik dan aktifitas lain yang disediakan. Sehingga bantuan alat musik tersebut akan sangat bermanfaat," tuturnya.

Diterangkan Kopas mempunyai kantor sekaligus sanggar kegiatan belajar anak di jalan Gembong gang 3 nomor 62 Simokerto Surabaya, buka setiap hari Senin – Sabtu pukul 08.00 – 17.00 WIB. 

"Dengan alat musik tradisional angklung tersebut, diharapkan anak-anak semakin mencintai alat musik tradisional, semakin terasah kemampuannya memainkan alat musik, membuat kepercayaan dirinya tumbuh dengan seringnya menampilkan performa dengan kelompok musiknya," ujarnya.

Dipaparkan selain itu dengan bantuan peralatan memasak seperti kompor, wajan, panci, dan lain sebagainya, untuk ibu-ibu yang memiliki usaha berjualan gorengan di sekitar tempat tinggalnya diharapkan semakin menaikkan semangat berjualan serta meringankan beban untuk investasi alat masak sehingga diharapkan omsetnya semakin naik untuk membantu perekonomian keluarga secara keseluruhan. 



Surabaya, KABARPROGRESIF.COM Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya segera menyiapkan seragam baru untuk siswa-siswi dari Keluarga Miskin (Gamis) di tahun ajaran baru 2023/2024. 

Rencananya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dispendik akan menyiapkan sekitar 20.000 seragam baru untuk pelajar SD-SMP dari gamis dan pra gamis.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, saat ini ia masih berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, serta Perdagangan (Dinkopdag) untuk menyiapkan seragam baru di tahun ajaran 2023/2024 lebih awal. 

Nantinya, seragam tersebut akan diproduksi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Pemkot Surabaya. 

“Kami koordinasi dulu sama teman-teman Dinkopdag, cuma memang kami menyiapkan lebih awal. Harapan kami nanti di tahun ajaran baru itu anak-anak yang gamis ini sudah menerima seragam,” kata Yusuf, Selasa (16/1/2024).

Karenanya, Yusuf mengimbau kepada orang tua siswa yang berasal dari gamis dan pra gamis agar tidak kebingungan soal seragam di tahun ajaran baru. 

“Nanti, orang tua (siswa) ini nggak usah bingung, di tahun ajaran baru pakai seragam apa, ndak usah. Ini Pak Wali (Eri Cahyadi) kan sudah menyiapkan (seragam) untuk gamis dan pra gamis ya,” ujar Yusuf. 

Yusuf menjelaskan, pengadaan seragam untuk siswa gamis dan pra gamis itu tidak lama lagi dilakukan. 

Ia berharap, pengadaan itu bisa berlangsung pada Februari 2024. Saat ini, Dispendik Surabaya sedang melakukan pendataan dan pengukuran seragam. 

Menurut dia, pengukuran seragam sedikit menyita waktu, karena dilakukan secara bertahap dan mendahulukan siswa yang lama. 

Contohnya, Dispendik akan mendahulukan pengukuran seragam kepada siswa yang sebelumnya duduk di kelas 2 SD ke kelas 3 SD dan kelas 7 SMP ke kelas 8 SMP. 

Setelah siswa yang lama selesai melakukan pengukuran, berlanjut ke tahap pengukuran seragam untuk siswa baru dari TK B ke kelas 1 SD, dan kelas 6 SD ke kelas 7 SMP. 

“Bertahap, kita dahulukan untuk anak-anak yang lama dahulu. Nanti mendekati Juni, itu nanti (pengukuran) untuk yang kelas kelas 7 SMP dan kelas 1 SD,” pungkasnya.


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive