Selasa, 23 Januari 2024



Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, membantah data yang disampaikan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD soal angka deforestasi di Indonesia mencapai 12,5 juta hektar dalam 10 tahun terakhir.

Data itu sebelumnya disampaikan Mahfud dalam debat Pilpres keempat pada Minggu (21/1) malam. Dia menyebut angka deforestasi tersebut 23 kali luas Pulau Madura.

"Saya harus mengatakan bahwa data itu salah, saya bisa kasih tahu data yang sebenarnya," kata Siti Nurbaya, Senin (22/1).

Politikus Partai NasDem itu menjelaskan sejak 2013, atau dalam 10 tahun terakhir, angka deforestasi atau penebangan hutan memiliki angka yang beragam. 

Angka tertinggi deforestasi terjadi pada 2015 mencapai 1,09 juta hektar akibat adanya El Nino besar.

"Ini datanya dulu, saya ingin menyampaikan ada persoalan data di situ, konsep, dan ada persoalan bagaimana membaca data," kata dia.

Siti Nurbaya merinci, pada 2013 angka deforestasi di Indonesia mencapai 730 ribu hektar. 

Angkanya naik dua tahun kemudian menjadi 1,09 juta hektar pada 2015. 

Menurut Nurbaya, kenaikan itu karena disebabkan El Nino.

"Karena kebakaran hutan yang gede deforestasinya 1,09 juta hektar. Itu karena El Nino besar di 2015," kata dia.

Lalu pada 2016, angkanya turun menjadi 630 ribu, dan pada 2017 kembali turun menjadi 480 ribu hektar. Pada 2018 440 ribu hektar.

Kemudian pada 2019, karena El Nino, Siti Nurbaya menyebut deforestasi menjadi 460 ribu hektar. Dan pada 2022, menjadi hanya 104 ribu hektar. 

Dia mengatakan angka deforestasi pada 2022 menjadi terendah sejak 20 tahun terakhir.

"Bagaimana bisa jumlahnya 10 tahun 12 juta. Saya ingin kasih tahu, dan sebetulnya di 2022 itu angkanya kira-kira 104 ribuan hektar. Itu angka terendah sejak 2003, 20 tahun jadinya," katanya.



Lanny Jaya - KABARPROGRESIF.COM Bedah rumah yang dilakukan oleh Satgas Pamrahwan Yonif 721/Makkasau, saat ini ditujukan pada rumah milik Kepala Desa Ninengwa, Agus Kogoya.

Rumah yang saat ini dijadikan sasaran bedah rumah tersebut, sebelumnya dinyatakan tak layak huni.

Danpos Kotis Tiom, Lettu Inf Rizal mengatakan bedah rumah itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian Satgas, terlebih menanggulangi setiap kesulitan yang dialami warga.

“Kebetulan rumah beliau ini jauh dari kata layak. Maka dari itu, kita bedah dan kita bangun sebaik mungkin,” ujar Lettu Rizal. Selasa (23/01/2024).

Tak hanya saat ini saja, Lettu Rizal menyebut jika bedah rumah itu sebelumnya juga dilakukan di beberapa rumah milik warga yang berada di Distrik Ninengwa.

“Keberadaan kami disini, memiliki misi penting. Misi itu adalah harus bisa mengatasi keluhan warga,” jelasnya.



Sorong - KABARPROGRESIF.COM Agustina Antoh, oknum kepala Desa Kasih, Distrik Maria, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, ditahan Kejaksaan Negeri Sorong atas dugaan korupsi Alokasi Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2019-2021. 

Penahanan terhadap Agustina Antoh dilakukan setelah penyidik Tipikor Polres Sorong melimpahkan berkas perkara dan tersangka ke Kejaksaan Negeri Sorong. 

"Tersangka ditahan selama 20 hari ke depan di Lapas Sorong," jelas Kasi Pidsus Haris Suhud Tomia di Sorong, Selasa (23/1/2024). 

Haris menambahkan, tersangka Agustina Antoh ditahan selama 20 hari berdasarkan SPRINT-9/R.2.11/Ft.1/01/2024. 

Selain tersangka, barang bukti berupa 119 dokumen terkait Tindak Pidana Korupsi juga dilimpahkan penyidik Tipikor Polres Sorong. 

"Tersangka dikenakan Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, dengan ancaman huluman 20 tahun penjara atau seumur hidup," ujarnya. 

Haris mengungkapkan, kasus dugaan korupsi ini bermula pada tahun anggaran 2019, 2020 dan 2021 di Kampung Kasih, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong menerima Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBN dan APBD Kabupaten Sorong sebagaimana yang tercantum di dalam dokumen APBK Kampung Kasih, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong. 

"Sebagian dari ADD digunakan untuk membangun dan merenovasi beberapa unit rumah milik masyarakat dan pembangunan jalan lingkungan Kampung Kasih, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong. Sementara sebagian anggaran dari kegiatan lainnya tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh tersangka," bebernya. 

Ia pun menyebut modus operandi yang digunakan oleh tersangka adalah tidak menggunakan ADD tersebut sesuai dengan yang sudah dijelaskan di dalam dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBK). 

Sehingga diduga mengakibatkan adanya kerugian keuangan negara. Ia membeberkan, berdasarkan Laporan Hasil Perhitungan (LHP) yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Papua Barat terdapat kerugian keuangan negara senilai Rp 1.127.199.300 atau Rp 1,1 miliar lebih. 

"Keuangan desa sejatinya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran masyarakat kampung itu sendiri. Penyalahgunaan dana kampung sama saja menciderai cita-cita kesejahateraan yang didambakan masyarakat kampung," tegasnya. 

Haris mengaku pihaknya akan secepatnya mempersiapkan berkas untuk proses pelimpahan di Pengadilan Tipikor Manokwari untuk diadili. 



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pasca kerja sama antara Pemprov Jatim dengan Islamic Development Bank (IsDB) pada 8 Januari 2024 di Jeddah, Arab Saudi dilakukan, kini dilanjutkan dengan melakukan penandatanganan Memorandum Saling Pengertian (MSP), antara Tim Penguatan dan Pengembangan One Pesantren One Product (OPOP) Jatim dengan agen utama IsDB, yakni Group CEO and Founder Serunai Commerce SDN BHD Malaysia, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (22/1/2024) malam. 

Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim), Adhy Karyono yang juga sekaligus sebagai Ketua OPOP Jatim, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim), Andromeda Qomariah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim), Sherlita Ratna Dewi Agustin, dan kepala perangkat daerah terkait lainnya. Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin, dan CEO Serunai Commerce, SDN. BHD Malaysia, Amnah Shaari. 

Tujuan penandatanganan, ialah untuk mengembangkan dan memperkuat ekosistem halal di Jawa Timur, dengan memanfaatkan teknologi digital, memfasilitasi akses ke pasar global, meningkatkan pemahaman dan kepercayaan pada produk-produk halal di Indonesia pada umumnya dan Jawa Timur pada khususnya. 

Diketahui, penandatanganan MSP antara OPOP Jatim dengan Serunai Commerce ini merupakan intervensi tahap kedua, rancangan jangka pendek 2024 - 2025 kerja sama Jawa Timur dan Serunai Commerce untuk meningkatkan kapasitas dan berpotensi dalam mengembangkan joint venture. 

Adapun ruang lingkup kerja sama penandatanganan MSP, meliputi digitalisasi halal, sistem jaminan produk halal, training atau magang kepada pelaku usaha terkait halal, dan perluasan jangkauan kerja sama pemasaran, rantai pasok, serta inovasi produk.

Ketua OPOP Jatim, Adhy Karyono, mengatakan, agenda ini merupakan tindak lanjut MoU antara Pemprov Jatim dengan IsDB yang telah menugaskan Serunai Commerce Malaysia, secara khusus untuk seluruh kerja sama dengan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), sehingga sebagai negara dengan mayoritas muslim, Indonesia tentunya merupakan negara tujuan utama pelaksanaan program ini. 

“IsDB menunjuk agen utamanya yakni Serunai Commerce dari Malaysia, yang menangani seluruh negara OKI supaya dapat mengakses aplikasi terkait ecommerce di seluruh internasional khususnya di negara-negara OKI dan negara lainnya. Memorandum Saling Pengertian atau MSP ini sebetulnya kerja sama lebih teknis antara Pemprov Jatim dengan IsDB melalui program OPOP Jatim dan Serunai Commerce,” kata Adhy. 

Adhy menjelaskan, karena Serunai Commerce ditunjuk IsDB sebagai penghubung mobilisasi sumber daya dan bertugas mengidentifikasi solusi pembangunan di seluruh dunia. 

Maka, menurut Adhy, Jawa Timur beruntung dapat memasuki ekosistem ecommerce seluruh dunia tersebut melalui Serunai Commerce. 

“Untuk membuka kerja sama dengan IsDB, Jawa Timur sebagai pusat industri halal dunia, Pemprov Jatim melalui OPOP, akan bekerja sama dengan Serunai Commerce. Kerja sama ini, dilakukan dengan menggunakan platform digital yang mengubungkan pembeli dan pemasok halal di seluruh ecommerce internasional,” jelasnya. 

Sebagai mitra Serunai Commerce, Adhy menerangkan, Pemprov Jatim mendapatkan lisensi internasional untuk produk halal dalam pasar global. 

“Dan dengan masuk di Serunai Commerce, maka produk halal Jawa Timur akan menjangkau pasar internasional dengan mudah. Mudah-mudahan ini bukan hanya mimpi saja, bahwa selama ini OPOP sebagian besar telah mengekspor beberapa produk unggulannya. Seperti produk milik Ponpes Bahrul Maghfiroh dan Ponpes An-Nur II Al Murtadlo di Malang, tentunya dengan koneksi Serunai Commerce Malaysia ini bisa ditingkatkan kembali,” terang Adhy. 

Dengan adanya kerja sama ini, Adhy menuturkan, beberapa market share dari pasar internasional dapat diambil, sehingga terjadi multiple effect mulai dari terbukanya lapangan kerja, meningkatnya nilai ekspor, bertambahnya nilai produk Jawa Timur, meningkatnya devisa dan akhirnya dapat bermuara pada kesejahteraan rakyat di Jawa Timur. 

“Mudah-mudahan hal itu bisa tercapai, dan dengan seluruh kekuatan Pemprov Jatim, kami akan mendukung sepenuhnya karja sama antara OPOP dengan Serunai Commerce agar bisa diimplementasikan dengan baik. Ekosistem ekonomi pesantren OPOP ini perlu ditingkatkan hingga akses internasional, sehingga pesantren tidak hanya berfungsi sebagai pendidikan, namun lebih dikenal lagi menjadi sumber kemandirian untuk meningkakan jumlah entrepreneurship dari lulusan pondok pesantren agar dapat memberikan kontribusinya yang lebih kepada Jawa Timur,” harap Adhy. 

CEO Serunai Commerce SDN. BHD Malaysia, Amnah Shaari mengatakan, alasan dipilihnya Jawa Timur dalam kerja sama ini adalah karena Jawa Timur dinilai sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang telah matang industri halalnya. 

"Kenapa Jatim, karena industri halalnya sudah sangat spesial. Banyak penghargaan halal yang diraih, ada Indonesia Halal Industry Award, dan Jatim juga sangat inovatif," kata Amnah. 

Tak hanya itu, Amnah juga menyebutkan, inovasi OPOP Jatim besutan Gubernur Khofifah Indar Parawansa tersebut, merupakan terobosan baru dalam dunia ekonomi dan bisnis, dengan memaksimalkan potensi santri di pesantren, yang memiliki banyak produk halal yang diproduksi. 

"Saya diajak berkunjung tadi ke pesantren di Malang, ternyata yang membuat produknya adalah siswa (santri). Apalagi mereka sejak kecil sudah belajar islam, sehingga kita tidak ragu lagi kalau produk yang mereka buat juga pasti halal. Ini luar biasa," ujar Amnah. 

Dengan adanya kerja sama ini, Amnah menerangkan, produk-produk halal yang diproduksi oleh OPOP Jatim dapat dijual ke seluruh dunia. 

"Kita berharap produk-produk halal dari sini dapat diekspor ke seluruh dunia. Dan integrasi industri halal di negara OKI khususnya Indonesia juga dapat tercipta seperti tujuan dari Islamic Development Bank," ucapnya 

“Kita sangat bangga hati karena Jawa Timur sangat agresif mau mengantar produknya ke luar negeri. Jadi, dengan ekosistem ini kita bisa memastikan jaminan halalnya memang terpercaya, bagus dan kualitasnya tinggi,” sambung Amnah. 

Amnah memastikan, produk-produk dari Jawa Timur akan disebarkan nanti di seluruh negara-negara OKI dan seluruh dunia. 

“Terima kasih telah menyambut kami disini (Jawa Timur) dan InsyaAllah barang produk dari Jawa Timur akan dapat dipasarkan keluar negeri seperti di Arab Saudi dan negara-negara lain,” pungkasnya.



Bogor - KABARPROGRESIF.COM Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merilis Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Investigatif dan Penghitungan Kerugian Negara (PKN) yang salah satunya terkait proyek di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2012. 

Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan itu adalah hal biasa.

"Biasa itu, proses yang harus dilalui dalam sebuah tugas-tugas BPK ya lanjutkan lagi sesuai aturan," kata Cak Imin di Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/1/2024).

Cak Imin, yang merupakan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) tahun 2012, mengatakan dirinya telah dimintai keterangan terkait kasus tersebut. Dia menyebut dirinya tak ada masalah dengan hal itu.

"Ya saya kan sudah pernah dimintai keterangan ndak ada masalah, urusannya nggak ada dengan saya," ungkapnya.

Dia juga enggan menduga-duga ada tidaknya unsur politis terkait laporan itu. 

"Nggak tahu saya, saya nggak tahu," jelasnya.

Sebelumnya, Jubir Timnas AMIN Usamah Abdul Aziz mengungkap tekanan-tekanan yang diterima Cak Imin menjelang debat yang digelar Minggu (21/1). Salah satunya terkait laporan BPK.

"Kemarin dua hari sebelum debat, ada berita muncul BPK melaporkan ke KPK ada masalah di tahun 2012 di Kementeriannya Cak Imin," ujar Jubir Timnas AMIN Usamah Abdul Aziz dalam acara Adu Perspektif Spesial Debat Pilpres 2024, Minggu (21/1).

Lalu, apa sebenarnya isi laporan BPK itu?

BPK sebelumnya menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan Investigatif dan Penghitungan Kerugian Negara kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kantor BPK Jakarta pada Senin (15/1). 

Pemeriksaan Investigatif dan PKN ini dilakukan BPK berdasarkan permintaan dari KPK. Salah satu isi LHP itu terkait proyek Kemnakertrans pada tahun 2012.

"LHP PKN atas Pengadaan Sistem Proteksi Tenaga Kerja Indonesia pada Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2012. Berdasarkan hasil pemeriksaan, BPK menyimpulkan adanya penyimpangan-penyimpangan berindikasi tindak pidana yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam proses perencanaan pengadaan, pemilihan penyedia, pelaksanaan dan pembayaran hasil pekerjaan yang mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 17.682.445.455 (Rp 17,6 miliar)," demikian tertulis dalam situs resmi BPK.

Informasi dari sumber detikcom, tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka terkait proyek sistem proteksi TKI itu. 

Ketiga tersangka tersebut ialah Sekretaris Badan Perencanaan dan Pengembangan Kemnaker I Nyoman Darmanta, Reyna Usman yang saat kasus ini terjadi menjabat Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta pihak swasta bernama Karunia.

Kasus korupsi sistem proteksi TKI di Kemnaker terjadi tahun 2012. Kasus itu lalu mulai masuk ke tahap penyelidikan sejak tahun 2022 usai KPK mendapat laporan dari masyarakat.

Sejak Juli 2023, kasus ini lalu naik ke tingkat penyidikan. Tiga orang lalu ditetapkan sebagai tersangka.

Cak Imin juga telah diperiksa KPak sebagai saksi terkait kasus tersebut. Cak Imin diperiksa dalam kapasitasnya sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2009-2014.

Kasus dugaan korupsi ini menyebabkan kerugian negara miliaran rupiah. KPK menyebut sistem proteksi TKI tersebut tak berfungsi akibat korupsi.



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Sebagai pasukan khusus TNI AL, prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmada II diwajibkan menjaga performa mereka dengan melaksanakan latihan secara disiplin dan rutin. 

Untuk itulah para prajurit tangguh tersebut melaksanakan latihan renang melintasi Selat Madura, Selasa (23/1).

Komandan Satuan Komando Pasukan Katak (Dansatkopaska) Koarmada II Kolonel Laut (P) Sadarianto, S.T., M.Han., beserta 88 prajurit turut mengikuti renang Selat Madura, sebelum para prajurit menceburkan diri ke laut, lebih dulu mereka mendapat pengarahan dari Dansatkopaska Koarmada II dilanjutkan dengan melaksanakan pemanasan.

"Kegiatan rutin ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melatih dan memelihara kemampuan prajurit Detasemen Kopaska sebagai perenang tempur yang siap melaksanakan tugas-tugas, baik di darat, udara, dan khususnya di laut, " tegas Dansatkopaska Koarmada II.

Sebagai alat bantu mereka mengunakan fin dan masker. Selain jarak tempuh yang lumayan jauh, tantangan peserta dalam renang melintasi Selat Madura ini adalah arus laut yang cukup kuat dan mewaspadai sengatan ubur-ubur, serta benang laut. Renang Selat Madura dimulai dari Dermaga di Madura dan finish di Dermaga Kolam Basin depan Mako Satkopaska Koarmada II.

“Latihan yang dilaksanakan saat ini sesuai dengan perintah Pangkoarmada II Laksda TNI Dr. Denih Hedrata, S.E., M.M., agar Satkopaska Koarmada II sebagai salah satu Satuan elite di TNI AL, wajib menjaga sekaligus meningkatkan profesionalisme serta naluri tempurnya, sebagai modal keberhasilan dalam melaksanakan tugas,” pungkasnya.



Grobogan - KABARPROGRESIF.COM Sat Resnarkoba Polres Grobogan Polda Jateng berhasil mengungkap kasus narkotika yang diduga jenis sabu.

Pelaku yakni AK (46), seorang laki-laki warga Ayodya I Jalan anoman Kelurahan Kuripan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan yang ditangkap di sebuah kamar kos yang berada di Jalan Pemuda Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. 

Pelaku merupakan mantan anggota Polri yang diberhentikan atas kasus yang sama.

Kapolres Grobogan Polda Jateng AKBP Dedy Anung Kurniawan melalui Kasat Resnarkoba Polres Grobogan Polda Jateng AKP Eko Bambang mengatakan, penangkapan pelaku berawal saat pihaknya melaksanakan penyelidikan di wilayah Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.

‘’Saat melaksanakan penyelidikan, mendapat informasi dari masyarakat adanya transaksi narkotika golongan 1 jenis sabu,’’ kata Kasat Resnarkoba Polres Grobogan Polda Jateng pada Senin (22/1/2024).

Setelah diselidiki lebih dalam, Sat Resnarkoba Polres Grobogan Polda Jateng akhirnya melakukan penangkapan dan penggeledahan terhadap pelaku.

‘’Ternyata benar, ditemukan sebuah plastik klip yang diduga narkotika jenis sabu seberat 3,35 gram yang diselipkan di sepatu sebelah kanan,’’ jelas AKP Eko Bambang.

Kasat Resnarkoba Polres Grobogan Polda Jateng menyampaikan, pelaku bakal dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) subs Pasal 112 ayat (1) lebih subs Pasal 127 ayat (1) huruf (a) UU RI Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika.

‘’Ancaman pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama dua puluh tahun serta denda paling sedikit Rp1 miliar dan paling banyak Rp10 miliar,’’ ujar Kasat Resnarkoba Polres Grobogan Polda Jateng.

Dalam penangkapan tersebut, petugas juga mengamankan barang bukti lain berupa sebuah ponsel, sepasang sepatu, alat hisap dan tas selempang warna hitam.



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan perhatian atas informasi adanya seorang lansia bernama Sodikin (68) yang tinggal sebatang kara di Kapas Gading Madya, Dukuh Setro, Kecamatan Tambaksari Surabaya. 

Lansia tersebut, diinformasikan sedang sakit dan tinggal di lahan kosong karena ditelantarkan oleh keluarga.

Lurah Dukuh Setro, Kecamatan Tambaksari Surabaya, Ahrul Fahziar menyampaikan telah bertemu dengan Sodikin untuk menggali kebenaran informasi tersebut. 

Akan tetapi, Sodikin justru mengaku telah meninggalkan keluarganya di Peneleh lebih dari 20 tahun karena bekerja di Lamongan.

"Pak Sodikin baru kembali ke Surabaya akhir tahun 2023. Karena tidak ada tempat tinggal, akhirnya dia tinggal di Dukuh Setro, wilayah kami. Karena memang asalnya beliau dari sana," kata Ahrul Fahziar ditemui usai mediasi bersama keluarga dan anak Sodikin, di Kantor Kelurahan Peneleh Surabaya, Selasa (23/1).

Ahrul Fahziar mengungkap bahwa administrasi kependudukan Sodikin sudah tercatat sebagai warga Peneleh, Kecamatan Genteng. 

Namun Sodikin memilih tinggal di Dukuh Setro karena memang sebelumnya pernah memiliki rumah di sana. 

"Karena memang asalnya beliau (Sodikin) dari sana (Dukuh Setro). Jadi masih banyak kenalan di wilayah tersebut, sehingga dia merasa tempat kembali (pulangnya) ke Dukuh Setro," ungkapnya.

Meski sudah tercatat sebagai warga Peneleh, Lurah Dukuh Setro bersama Puskesmas, Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat, tidak tinggal diam. 

Pihaknya tetap memberikan perhatian kepada Sodikin, termasuk intervensi pengobatan dan perawatan kesehatan. 

"Alhamdulillah kondisi kesehatan Pak Sodikin baik. Sudah diintervensi obat oleh teman-teman Puskesmas," ujarnya.

"Kalau sekarang (Sodikin) perawatan jalan, karena beliau menyampaikan selama ini kontrol rutin ke Puskesmas Peneleh. Tapi karena dari Dukuh Setro jauh, kami sarankan untuk perawatan jalan di pos kesehatan Kelurahan Dukuh Setro, dan alhamdulillah dan hari ini juga beliaunya sudah beraktivitas normal kembali dengan bekerja di daerah sepanjang Sidoarjo," sambungnya.

Di tempat yang sama, Lurah Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Skundario Kristianindraputra menjelaskan, status KK Sodikin masih ikut keluarganya di Peneleh. 

Dari penjelasan pihak keluarga, Sodikin telah meninggalkan rumah dan keluarga Peneleh lebih dari 20 tahun.

"Bahkan saat istri beliau sakit, meninggal, beliau (Sodikin) juga tidak datang ke rumah. Lalu ada berita kalau keluarga yang menelantarkan, tapi setelah kita konfirmasi, justru sebaliknya, yang menelantarkan itu adalah Pak Sodikin," ungkap dia.

Skundario mengungkapkan bahwa Sodikin memiliki tiga orang anak perempuan yang seluruhnya tinggal bersama di Peneleh Surabaya. 

Selama lebih dari 20 tahun, Sodikin tidak pernah memberikan nafkah kepada istri dan ketiga anaknya.

"Dan beliaunya kadang pulang ke Peneleh pun hanya sesekali dan diterima (anaknya) dengan baik. Jadi tidak ada istilah penelantaran atau tidak diterima kembali keluarga. Saya rasa kalau di pemberitaan itu hanya satu sisi, sepihak, tidak ada konfirmasi ke (keluarga) Peneleh," jelasnya.

Oleh sebabnya, Skundario mengungkap, jika keluarga dan anak-anak Sodikin, sangat dirugikan atas pemberitaan yang beredar media. 

Pihak keluarga pun merasa disudutkan atas pemberitaan tersebut. 

"Kita (keluarga) di Peneleh merasa sangat dirugikan, karena keluarga istilahnya dicemarkan nama baiknya, termasuk dengan warga di sekitar Kampung di Peneleh," tegasnya.

Ia mengaku, sebelumnya telah bertemu pihak keluarga dan anak-anak Sodikin. Dari hasil pertemuan itu, pihak keluarga bersedia jika Pemkot Surabaya mengambil tindakan untuk merawat Sodikin di Liponsos atau Griya Werdha. 

"Sebenarnya keluarga tidak masalah kalau pemkot mengambil tindakan menaruh beliau (Sodikin) di Liponsos atau Griya Werdha. Kita juga sudah konfirmasi ke keluarga, kalau memang dibutuhkan kesediaan dari keluarga, keluarga siap menyatakan kesediaan itu," sebutnya.

Sementara itu, Suhartono (60), paman dari anak-anak Sodikin, menyayangkan berita yang menyudutkan keluarganya di media massa maupun media sosial. 

Sebab, berita yang beredar tidak berimbang, tanpa ada konfirmasi kepada pihak keluarga. 

"Berita yang ada sekarang itu tidak benar. Karena beritanya itu (sumber informasi) dari salah satu pihak saja, yang tidak ada hubungan dengan keluarga, hitungannya orang lain," kata Suhartono.

Karena itu, Tono mengungkap fakta sebenarnya jika anak dan keluarga Sodikin, tidak pernah mengusir maupun menelantarkan orang tuanya. 

Justru, kata dia, selama ini Sodikin yang menelantarkan ketiga anak dan istrinya semasa hidup.

"Anak dan istrinya itu yang ditelantarkan, selama 20 tahun dia (Sodikin) tidak pernah hadir. Tidak pernah kasih nafkah, tidak pernah menyekolahkan anaknya kecil yang sekarang sudah berumur 25 tahun. Padahal anaknya (dulu) ditinggal sekitar umur 2 tahun, tanpa dinafkahi," ujar Tono.

Tono yang tinggal bersebelahan dengan rumah anak-anak Sodikin di Peneleh mengungkap, selama ini ketika orang tua mereka pulang, selalu diterima dengan baik. 

Bahkan, Sodikin juga dipersilahkan tidur di rumah Peneleh jika bersedia.

"Kalau dia datang ke rumah anaknya atau rumah Peneleh, (Sodikin) diterima baik. Saat istrinya masih hidup, disuguhi makanan, minum, mau menginap di situ dipersilahkan. Tapi memang rumahnya (kecil) ukuran sekitar 2x3 meter, ditempati 3 anaknya," ujarnya.

Untuk itu, mewakili pihak keluarga, Tono meminta media yang memberitakan terkait anak-anak Sodikin agar meluruskan informasi tersebut. 

Termasuk pula kepada sejumlah akun media sosial yang memberitakan dengan mengutip informasi dari media massa. 

"Kami mohon yang memberitakan itu untuk meluruskan. Karena baca di sosial media, tanggapannya macam-macam, karena dia (netizen) tidak tahu (fakta) yang sebenarnya," pungkasnya.


Lamongan - KABARPROGRESIF.COM Dandim 0812/Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan mengikuti pelaksanaan video conference soal komunikasi sosial. 

Vicon yang dipimpin Aster KASAD, Mayjen TNI Hadi Susilo itu, juga diikuti oleh Forkopimda Lamongan.

Ditemui usai mengikuti vicon yang berlangsung di Command Center Pemkab Lamongan. Selasa (23/01/2024) itu, Dandim menjelaskan jika vicon tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat sinergitas dan silaturahmi antara TNI-AD dengan semua pihak, tanpa terkecuali masyarakat.

“Komsos itu dilakukan dalam rangka menghadapi dampak perubahan iklim global. Sesuai tema yang diusung oleh pihak Mabesad, khususnya Sterad pada pelaksanaan vicon sekarang,” ucap Dandim.

Letkol Arm Ketut menilai, memperkuat sinergitas dan silaturahmi sangat penting untuk dilakukan. 

Pasalnya, perubahan iklim global merupakan sebuah tantangan serius yang harus bisa diselesaikan.

“Salah satunya dengan cara memperkuat persatuan dan kesatuan, dan sinergitas semua komponen,” jelasnya.

Tak hanya itu saja, Dandim juga berterima kasih pada Forkopimda Lamongan yang selama ini telah bersinergi dalam mengatasi berbagai hal. Ia menilai, sinergitas yang selama ini sudah terwujud dengan baik.

“Tentunya sinergitas yang sudah terjalin ini, akan terus kami rawat dan kami tingkatkan,” pungkasnya.


Senin, 22 Januari 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Bintara Remaja angkatan 54 yang berdinas di Polrestabes mengikuti tradisi pembaretan di Mapoltestabes Surabaya, Senin (22/01/2024). 

Acara tersebut di awali dengan alarm stelling jam 03.45 wib, kemudian Bintara  remaja yang berjumlah 55 orang tersebut berpakaian dinas dan di giring ke Masjid Ta'miriyah untuk solat subuh berjama'ah.

Kemudian di lanjutkan dengan pembinaan phisik lari pagi menuju lapangan Tugu Pahlawan, di lapangan tugu pahlawan Bintara Remaja tersebut mendapatkan gemblengen phisik dari seniornya. 

Selesai di gembleng phisiknya kemudian berjalan kaki dengan seragam lengkap menuju Mapoltestabes. Sesampai di Polrestabes para Baja (Bintara Remaja) mengikuti demonstrasi latihan penanggulan massa.

Kasihumas AKP Haryoko Widhi mengatakan, para Polisi baru ini dalam simulasi demonstrasi dihadapkan dengan situasi yang nantinya akan mereka temui di lapangan. 

"Baik itu mulai dari Dalmas awal sampai lintas ganti semua di tunjukkan didepan Kapolrestabes, Wakapolrestabes, Pejabat Utama dan Kapolsek Jajaran," ungkapnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/1/2024).

Selesai giat demonstrasi dilanjutkan dengan upacara pembaretan yang di pimpin oleh Wakapolrestabes AKBP Wimboko. 

Dalam keterangannya, Wimboko mengatakan, tugas di Poltestabes adalah menjadi polisi yang sesungguhnya, maka dari itu laksanakan dengan penuh semangat dan ikhlas.

Acara di akhiri dengan penyematan baret coklat oleh Wakapolrestabes Surabaya, baret coklat tersebut adalah kebanggaan korp Sabhara Pokrestabes Surabaya.



Lamongan - KABARPROGRESIF.COM Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan motivasi dan pengarahan terkait pentingnya diversifikasi profesi dari kalangan penghafal Qur'an saat menghadiri prosesi Wisuda Tahfidz Al-Qur’an Gerakan Lamongan Menghafal (GLM) Tahun 2024 di Alun-Alun Kabupaten Lamongan, Senin (22/1/2024).

Gubernur Khofifah memacu semangat para 3.942 hafidz dan hafidzoh bahwa hafalan Al-Qur’an merupakan aset masa depan mereka. 

Terutama karena saat ini banyak perguruan tinggi baik negeri maupun swasta hingga TNI dan POLRI membuka jalur pendaftaran khusus hafidz-hafidzhoh.

Bahkan, Khofifah menyebutkan peluang diversifikasi profesi untuk para hafidz kian terbuka lebar. Utamanya di bidang kedokteran dan siber. 

Ini karena memori  penghafal Qur’an dinilai mampu mengingat istilah medis dan rumus-rumus coding yang rumit.

"Sekarang penghafal Qur’an juga menjadi prioritas untuk jurusan kedokteran dan menjadi pakar coding karena ingatan yang tajam. Ini harus terus dibangun sinergitas antara pesantren dan sekolah, sehingga dapat menjalin hubungan dengan PTN yang sudah menyiapkan kuota untuk hafidzhoh di jurusan kedokterannya, serta menawarkan prodi coding," sebut Khofifah.

Khofifah juga mendorong sekolah dan pesantren para hafidzhoh untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri yang telah menyiapkan kuota untuk penghafal Qur’an di program studi kedokteran dan menawarkan jurusan coding.

"Pak Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, sendiri sedang mencari hafidzoh untuk ditraining sebagai partner ahli coding. Ini adalah upaya untuk melakukan diversifikasi profesi melalui basis hafidzoh," lanjutnya.

Khofifah lalu menyampaikan apresiasinya kepada para hafidzhoh. Ia mengajak para hafidzhoh untuk tidak lupa mengamalkan hafalan Al-Qur’annya, sebab Al-Qur’an menjadi penuntun hidup dan menjadi penyeimbang hidup bagi masyarakat.

"Hari ini yang diwisuda adalah para penghafal 30 Juz. Semoga ini menjadi referensi bagaimana Al-Qur’an menjadi penunjuk jalan yang terang bagi kita semua. Semoga apa yang telah dihapalkan dapat bisa membawa perubahan. Jangan lupa selalu diamalkan dan dijaga hafalannya terutama di hadapan gempuran gadget," ungkapnya.

Di akhir, Khofifah memberi acungan jempol kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan beserta para ustad dan ustadzah, sekolah dan pesantren yang selalu memotivasi siswa-siswinya untuk mencintai Al-Qur’an dan menjadikannya pegangan hidup berbangsa dan bernegara.

Ia menceritakan bahwa Jawa Timur ini disebut sebagai daerah yang bercahaya berkat kehadiran para penghafal Qur’an di Bumi Majapahit.

"Dengan ini, generasi muda kita menjadi generasi akhlakul karimah. Mudah-mudahan ini akan mengantarkan anugerah dan manfaat bagi Jatim dan bagi indonesia. Alhamdulillah Pak Bupati punya program luar biasa untuk mengajak masyarakat Lamongan mengaji, manghafalkan, lalu mengamalkan. Terima kasih ustadz dan ustadzah yang telah mendampingi anak-anak kita. Semoga semuanya senantiasa dimuliakan oleh Allah," tutupnya.

Dalam prosesi wisuda kali ini Gubernur Khofifah berkesempatan langsung memindahkan tali peci toga 39 orang wisudawan yang meraih predikat Mumtaz dengan mendapat nilai 100. 

Ia juga menyerahkan beasiswa berupa tabungan Bank Jatim senilai Rp. 1 juta kepada para Hafidzhoh Mumtaz.

Di sisi lain Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengaku kehadiran Gubernur Khofifah pada wisuda tahfidz Al-Qur’an dalam rangka Gerakan Lamongan Menghafal menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi anak-anak di Lamongan.

"Kita semua bangga wisudawan secara khusus dihadiri Gubernur Khofifah sebagai role model pembangunan peradaban masyarakat sehingga menjadi spirit membangun sumber daya manusia utuh dalam menyongsong Indonesia 2045," jelasnya.

Menurutnya Gerakan Lamongan Menghafal berhasil menumbuhkan minat baca Al-Qur’an dalam mewujudkan kesalehan sosial yang semakin baik. 

Hal itu dibuktikan melalui indeks capaian kesalehan sosial di tahun 2023 sebesar 89,19 persen. Prosentase ini lebih tinggi dari provinsi Jatim dan nasional.

"Perkembangan pembangunan sosial maka seluruh stakeholder agar menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan agar dapat menghadirkan cahaya di tengah masyarakat melalui pemerataan ekonomi dan menumbuhkan warga yang harmonis dengan sistem kerja kolaboratif," tuturnya.

Ketua LPTQ Kabupaten Lamongan, Nalikan mengatakan kegiatan gerakan Lamongan menghafal dalam wisuda tahfidz Al-Qur’an sebagai motivasi bagi siswa siswi agar mencintai kitab sucinya sebagai pedoman bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga menjadi generasi berakhlak.

"Selain itu, mencetak generasi penerus penghafal Al-Qur’an dan syiar agama Islam," ujarnya.

"Khusus kepada Gubernur Khofifah yang hadir melakukan wisuda untuk memberikan motivasi bagi wisudawan dan ke depan akan lebih banyak penghafal Al-Qur’an di Kabupaten Lamongan," imbuhnya.



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksda TNI Dr. Denih Hendrata, S.E., M.M., menerima paparan rencana penerimaan kunjungan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto di Koarmada II, bertempat di Rupat Pangkoarmada II, Surabaya. Senin (22/01).

Adapun paparan rencana kunjungan Panglima TNI di Koarmada II disampaikan oleh Dansatkor Koarmada II Kolonel Laut (P) Nurul Muchlis, M.Tr.Hanla.

Sebagai rincian kegiatan Panglima TNI di Koarmada II nantinya dengan mengunjungi Monumen Nanggala, Tour Facility di Mako Koarmada II, melaksanakan Ship Tour di KRI jajaran Koarmda II, meninjau demo PIT di KRI GNR, demo Kopaska dan Fly Pass Bonanza, melaksanakan penyematan Brevet Hiu Kencana, menyaksikan Demo Beladiri dari Prajurit Satkor Koarmada II, melaksanakan ramah tamah di Lounge Majapahit, melaksanakan peninjauan di Fleet House diakhiri dengan sesi foto bersama.

Turut hadir dalam paparan tersebut para Pejabat Utama Koarmada II, Kasatker Koarmada II, Dankolat Koarmada II, para Dansat KRI/Satuan.


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive