Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Tak hanya menjadi dokter muda yang berdedikasi, namun juga memiliki segudang prestasi. Mereka adalah Muhammad Yasir Syafaatullah, Garuda Nusantara Putra Utomo, dan Ilonney Nindya Kamila. Ketiga dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) tersebut berhasil menyabet medali dalam Kompetisi SIMPIC 2024 di Thailand.
Kompetisi itu terselenggara di Siriraj Hospital, Faculty of Medicine, Mahidol University, Thailand. Yasir berhasil meraih medali perak, sedangkan Garuda dan Ilonney sama-sama meraih medali perunggu.
Yasir sapaan akrabnya mengaku, ini merupakan bukanlah kali pertamanya meraih juara dalam kompetisi SIMPIC 2024. Tak mudah baginya untuk mempertahankan prestasi tersebut selama tiga tahun terakhir.
Yasir mengungkapkan, salah satu kunci keberhasilannya dalam mempertahankan prestasinya adalah motivasi yang tinggi. Memiliki motivasi yang tinggi membuat dirinya untuk tak berhenti untuk mencoba segala kesempatan dan terus belajar.
Selain itu, motivasi yang tinggi menumbuhkan rasa tidak mudah menyerah dalam menghadapi rintangan.
Salah satunya yang dialami oleh Yasir dalam mempersiapkan kompetisi ini. Ia mengatakan ia harus mempersiapkan persiapan kompetisi sembari menjalani co-ass.
“Sebenarnya kompetisi kali ini merupakan tantangan terbesar saya karena harus menjalani dua hal sekaligus. Salah satu yang menjadi rintangan selama kompetisi yakni pada timeline yang maju pada tahun sebelumnya dan persiapan dengan waktu yang cukup singkat,” imbuhnya, dalam rilsi Unair yang diterima Selasa(30/1/2024).
Yasir menilai, hal tersebut tak menjadi halangannya untuk memberikan performa yang baik pada kompetisi tersebut. Ia dan satu timnya memanfaatkan waktu luang selama co-ass untuk belajar bersama. Perjuangan tersebut berbuah manis hingga mengantarkannya meraih medali perak dan perunggu.
“Hal ini yang harus diterapkan pada mahasiswa untuk menghadapi tantangan dan hambatan selama masa perkuliahan. Yakini bahwa hal yang diperjuangkan akan membuahkan hasil yang manis,” tuturnya.
Dokter Muda itu tak henti mengucapkan rasa syukurnya atas dukungan yang diberikan oleh FK UNAIR selama kompetisi berlangsung. Ia mengaku bahwa tanpa dukungan pihak FK Unair ia tak dapat mempertahankan prestasi pada SIMPIC. Dukungan tersebut ia jadikan sebagai bahan bakarnya untuk kembali mengharumkan nama FK Unair di kancah internasional.
Pada akhir, ia berpesan bahwa kepada mahasiswa untuk tidak takut untuk mengikuti kompetisi internasional.
Karena hal tersebut dapat membantunya untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan ilmu kedokteran di luar kampus.
“Pesan saya, kita harus berani untuk keluar pada zona nyaman untuk mencapai capaian tertinggi kita. Bismillah apa yang telah diupayakan akan membuahkan hasil yang terbaik,” tegasnya.