Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Senin, 11 Maret 2024

Pemkot Surabaya Usulkan 1.100 Personel Satpol PP dan Damkar Jadi PPPK


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengusulkan sebanyak 1.100 personel dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya untuk menjadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). 

Sebanyak 1.100 formasi itu akan dikhususkan bagi bagi petugas Satpol PP dan DPKP yang sudah masuk ke dalam data base. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan awal mula pengusulan itu. Beberapa waktu lalu sebenarnya disampaikan oleh Menpan RB bahwa seleksi PPPK akan dikhususkan bagi Tenaga Kesehatan (Nakes) dan juga Tenaga Pendidik atau guru. 

Namun, Wali Kota Eri menceritakan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian bahwa anggota Satpol PP dan DPKP yang bertempur di lapangan sedikit ASN-nya, sehingga beliau memperjuangkan supaya teman-teman yang ada di Satpol PP dan DPKP bisa juga mendapatkan prioritas seperti nakes dan guru untuk bisa menjadi PPPK. 

"Alhamdulillah setelah Pak Mendagri bertemu Pak Menpan ada nomenklatur tambahan untuk trantibum, sehingga teman-teman Satpol PP, Linmas dan DPKP atau damkar bisa dimasukkan di sana, sehingga usulan yang kemarin setelah disetujui oleh Menpan dan diperbolehkan kami mengusulkan teman-teman yang ada di Satpol PP dan teman-teman yang ada di damkar yang sudah masuk database akan bisa untuk P3K. Ada sekitar 1.100 yang kami usulkan," kata Wali Kota Eri, Senin (9/3).

Menurutnya, sangat tidak mungkin hanya mengandalkan ASN di lapangan karena jumlahnya kurang dan tidak akan bisa menjaga Surabaya. 

Karenanya, petugas Satpol PP dan DPKP yang sudah masuk dalam data base nanti bisa ikut seleksi untuk bisa menjadi PPPK. 

"Jadi, ini kesempatan bagi teman-teman. Terus semangat teman-teman dan bekerjalah dengan hati, insyaallah akan diberikan keselamatan dan berkah," pungkasnya. 

Bang Boyo Hebat, Ruang Bertemu Orang Tua di Surabaya Belajar Parenting


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani tengah menyiapkan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) angkatan ke-2. 

Sejumlah persiapan itu juga tengah dimatangkan, salah satunya adalah dengan memberikan pembekalan bagi pengelola SOTH di 1000 RW Kota Surabaya tahun 2024, di Convention Hall Arief Rahman Hakim Surabaya.

Selain memberikan pembekalan, Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani juga melaunching tagline “Bang Boyo Hebat” yang memiliki kepanjangan dari “Balai Orang Tua Suroboyo Hebat”. 

Sehingga Balai RW di Kota Surabaya bisa menjadi ruang bertemu para orang tua untuk belajar dan berbagi ilmu parenting guna mewujudkan keluarga harmonis dan bebas stunting.

Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani menyampaikan bahwa saat ini, pemkot bersama PPK Surabaya tengah mengumpulkan para pengelola SOTH untuk angkatan ke-2. 

Seperti memberikan materi mengenai penyusunan organisasi kepengurusan masing-masing SOTH, konsep pengasuhan anak, hingga penjadwalan pemateri. 

“Pelaksanaanya setelah lebaran, nanti sesuai kesepakatan masing-masing wilayah Balai RW karena biasanya dilakukan pada sore atau pagi hari. Alhamdulilah dampak positif dari SOTH angkatan ke-1 akan kita teruskan dan kami berusaha mengulirkan di 1000 RW,” kata Rini Indriyani, Senin (9/3).

Dalam prosesnya, pelaksanaan SOTH juga menggandeng sejumlah perguruan tinggi di Kota Surabaya, di antaranya adalah Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Surabaya, Universitas Nahdlatul Ulama, dan Universitas Teknologi Surabaya. 

Tentunya juga berkolaborasi dengan sejumlah PD di lingkup Pemkot Surabaya, yakni DP3A-PPKB, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan Kota Surabaya, serta didampingi oleh BKKBN Kota Surabaya.

“SOTH angkatan ke-1 sudah dilaksanakan di 158 titik, yang mencangkup 153 kelurahan, plus di 5 percontohan. Harapannya bisa menekan kasus stunting melalui materi yang diberikan oleh SOTH, salah satunya adalah memberikan makanan bergizi untuk anak usia 0-6 tahun, dan trik pola asuh sehingga anak-anak pra stunting juga bisa tersentuh,” ujarnya.

Rini Indriyani menjelaskan, terdapat 14 materi dalam pelaksanaan SOTH. 

13 materi di antaranya merupakan materi utama SOTH, sedangkan 1 materi lainnya adalah pembelajaran tambahan mengenai “Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan” yang akan disampaikan oleh para Bunda Paud.

“Kita tambahkan materi itu karena anak-anak berjenjan dari TK ke SD. Jadi harus kita sosialisasikan agar tidak di drill (metode latihan siap) membaca dan berhitung. Sehingga tidak perlu khawatir, semua sudah kami siapkan,” jelasnya.

Oleh sebab itu, para pengelola SOTH nantinya harus terus mengajak para orang tua untuk mengikuti setiap materi. 

Sebab, jika satu materi terlewat maka orang tua tersebut dinyatakan tidak lulus SOTH. 

Karenanya, ia menambahkan bahwa para pengelola SOTH diimbau memiliki inovasi selama menjaga anak-anak balita. 

“Selain menjaga anak-anak, para pengelola SOTH harus bisa mengkondisikan anak-anak selama orang tua sedang bersekolah. Masing-masing SOTH memiliki inovasi sendiri, ada yang menyiapkan kolam bola sehingga anak-anak betah dan orang tua bisa belajar dengan baik,” imbuhnya.

Menurutnya, dengan adanya tagline “Bang Boyo Hebat” diharapkan SOTH angkatan ke-2 dapat menyisir seluruh keluarga guna mencegah munculnya kasus stunting, serta mewujudkan keluarga harmonis.

“Ini angkatan ke-2, angkatan pertama ada 2.914 orang tua yang lulus SOTH dari 158 titik. Maka bisa dibayangkan jika ada 1000 titik Balai RW, dimana setiap kelasnya minimal 10 orang, Insyaallah bisa tertampung semua dan bisa mendapatkan ilmu yang sama,” pungkasnya.

Wali Kota Eri Inisiasi Program 1 Gamis 1 Sarjana: Putus Rantai Kemiskinan dengan Pendidikan


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengumumkan program inovatif “1 Keluarga Miskin (Gamis) 1 Sarjana”. 

Program ini bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan dengan meningkatkan kualitas pendidikan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa program tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada keluarga miskin untuk memiliki setidaknya satu anggota keluarga yang berpendidikan tinggi.

"Jadi kita datangi (data) keluarga itu untuk menentukan siapa yang akan dijadikan sarjana dari keluarga itu. Jadi dari keluarga miskin itu, maka kita akan sekolahkan sampai sarjana," kata Wali Kota Eri, Senin (9/3).

Wali Kota Eri menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan keluarga miskin. 

Rencananya, program tersebut akan diluncurkan pada bulan Mei 2024, bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS).

"(Pendataan) mulai sekarang, dari data ini muncul, kita mulai bulan Mei 2024. Jadi menyambut HJKS kita lakukan itu, sekaligus kita resmikan mess (asrama) untuk anak-anak yang di posisi SMA dan kuliah," jelas dia.

Para penerima program ini akan disekolahkan hingga sarjana dengan biaya yang ditanggung oleh Pemkot Surabaya. 

Selain itu, mereka juga akan mendapatkan tempat tinggal di asrama yang disediakan Pemkot Surabaya.

"Kalau yang SMP kita masih ikutkan orang tuanya. Tapi kalau kuliah dan SMA, insyaallah ada (tinggal) di mess itu, dan posisinya baru pulang Sabtu dan Minggu," ujar Wali Kota Eri.

Pada tahap awal, pihaknya menyediakan 200 kuota bagi keluarga miskin Surabaya untuk mendapatkan program tersebut. 

"Nanti kita akan lihat dari (data) warga miskin itu, kalau ada banyak, kita ambil yang paling miskin," paparnya. 

Wali Kota Eri menegaskan bahwa program ini bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga pendidikan vokasi yang memiliki ikatan kerja dengan perusahaan. 

Sehingga para lulusan dari program ini bisa langsung mendapatkan pekerjaan.

"Yang pasti kita kerjasama dengan tempat-tempat (perguruan tinggi) yang bisa memastikan setelah lulus, dia bekerja, tidak dengan tempat yang lulus masih cari pekerjaan lagi. Jadi langsung ada ikatan kerjanya," tuturnya. 

Di kesempatan terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjat menyampaikan bahwa selain infrastruktur, salah satu fokus pemkot saat ini adalah meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Pak Wali (Eri Cahyadi) kan menginginkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang lebih utama. Kalau fisik, proyek prioritas itu seperti yang terbesar di saluran diversi Gunungsari, itu akan dilanjutkan sampai ke Raci," pungkasnya.

Pemkot Surabaya Geber Pasar Murah Ramadan Setiap Pekan, Sediakan Bahan Pokok dengan Harga Terjangkau


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan bahan pokok (bapok) dengan harga murah. 

Salah satunya adalah melalui Pasar Murah dan Kios TPID yang tersebar di hampir seluruh pasar tradisional se-Kota Pahlawan.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Bulog dan distributor untuk menyediakan stok bahan pokok seperti beras, gula, minyak, telur, dan sebagainya.

"Kita sudah koordinasi dengan Bulog dan beberapa distributor petani di daerah untuk pengadaan beras dan gula. Kemudian ada juga minyak, telur, dan beberapa (bahan pokok) yang dibutuhkan sehari-hari," kata Dewi Soeriyawati, Senin (9/3).

Dewi menjelaskan bahwa pasar murah akan dilaksanakan sejak awal bulan puasa Ramadan setiap pekan. 

Sementara lokasi pasar murah, rencananya akan tersebar di semua wilayah dengan memprioritaskan kantong-kantong kemiskinan.

"Bapak (Wali Kota Eri Cahyadi) bilangnya, semua RW harus tersentuh, apalagi yang ada kantong-kantong kemiskinan. Dan kita akan lihat juga kondisinya," ujar dia.

"Bisa juga nanti dijadikan satu, jadi nanti beberapa RW kita kumpulkan, dijadikan satu di tempat lapang atau di mana. Tapi bisa jadi satu kelurahan ada beberapa tempat," sambungnya.

Sedangkan untuk pembelian bahan pokok di pasar murah Ramadan, akan dibatasi dengan menggunakan KTP. 

Setiap warga rata-rata bisa mendapatkan satu paket bahan pokok. 

Hal ini untuk menghindari penimbunan dan memastikan semua warga mendapatkan manfaat.

"Mereka bisa beli dengan harga yang murah, dengan batasan-batasan. Sama kayak kalau di pasar kiosnya TPID, harus pakai KTP, biar tidak ada penumpukan. Jadi kami ratakan semuanya agar mendapat satu-satu supaya merata," tuturnya.

Selain pasar murah Ramadan, Pemkot Surabaya juga menyediakan bahan pokok dengan harga murah di Kios TPID. 

Saat ini, Kios TPID telah tersebar di 40 pasar yang dikelola PD Pasar Surya, Dinkopdag, maupun LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan).

Menurut Dewi, di Kios TPID juga menyediakan beberapa kebutuhan bahan pokok dengan harga murah. 

Selain bertujuan agar memudahkan masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga murah, keberadaan Kios TPID ini sekaligus untuk menstabilkan harga bapok.

"Kios TPID sekarang sudah tersebar di semua pasar. Kalau misalnya yang belum, kita drop (bahan pokok) ke pedagang-pedagang. Karena Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) arahannya semuanya agar bisa tersentuh," ungkapnya.

Dewi berharap, melalui pasar murah Ramadan dan Kios TPID ini dapat memudahkan masyarakat membeli bahan pokok dengan harga terjangkau. 

Menurutnya, harga bapok itu lebih murah lantaran diperoleh langsung melalui distributor dan para petani di Jawa Timur.

"Kebutuhan bahan pokok kita ambil dari mana saja. Misal beras ada yang dari Probolinggo, Jember, dan gula juga ada beberapa distributor, kemudian minyak itu juga ada beberapa distributor," ungkap dia.

Pihaknya memastikan akan terus berupaya menyediakan kebutuhan bahan pokok dengan harga murah kepada masyarakat. 

Karenanya, pemkot terus menjalin koordinasi dengan para distributor di daerah.

"Karena kita cari terus. Kalau misalnya kita butuh, kita surati mereka (distributor) untuk bisa berkolaborasi dengan kita. Makanya untuk pembelian (pasar murah dan Kios TPID) juga kita batasi, agar merata," pungkasnya.

Pemkot Surabaya Gelar Patroli Gabungan Selama Ramadan, RHU Nekat Buka Langsung Ditutup


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama jajaran TNI/Polri bakal menggelar patroli gabungan selama pelaksanaan ibadah di bulan suci ramadan tahun 2024.

Patroli gabungan itu, bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat di Kota Surabaya. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, saat ini dirinya telah berkoordinasi dengan seluruh perangkat daerah (PD) di masing-masing kecamatan dan kelurahan. 

Nantinya, para camat dan lurah diminta untuk menyiapkan satgas keamanan di setiap RW.

“Satgas nanti kita kembalikan (bentuk) lagi, karena tidak bisa ya, menjaga kota ini dengan satu atau dua, tiga personil, tidak. Contoh, kalau dulu ada pos kampling, nah itu kita galakkan seperti itu,” kata Wali Kota Eri, Senin (11/3).

Wali Kota Eri memastikan, Satpol PP Kota Surabaya bersama Tim Respati Polrestabes Surabaya juga bakal lebih menggiatkan lagi patroli selama bulan suci ramadan. 

Dirinya menjelaskan, patroli gabungan itu akan digelar pada saat menjelang waktu sahur.

“Patroli pasti keliling, karena Respatinya Polrestabes dengan Satpol PP selalu berputar selama ramadan. Selama ini juga selalu berputar, tapi lebih kita giatkan lagi di bulan ramadan,” ujarnya.

Ia menegaskan, selama pelaksanaan ibadah di bulan suci ramadan, tidak boleh ada rekreasi hiburan umum (RHU) yang melanggar ketentuan SE Wali Kota tentang Pelaksanaan Bulan Suci Ramadan. 

Jika kedapatan melanggar atau nekat buka, maka pemkot tak segan melakukan penyegelan.

“Langsung ditutup koyok biyen-biyen (seperti yang dahulu-dahulu) disegel. Karena ada surat pernyataan dari Satpol PP semua RHU itu harus mentaati ini, jika tidak mentaati ini (SE) maka akan ditutup selama satu bulan, karena ini saling menghormati lah satu sama semua umat beragama,” tegasnya. 

Di samping itu, Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser mengungkapkan, patroli rutin di bulan suci ramadan bakal digelar setelah pelaksanaan salat tarawih. 

Patroli rutin yang dilakukan mulai dari ke lokasi-lokasi RHU, ruang terbuka, hingga fasilitas umum. 

“Jadi tidak ada yang berbeda, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Kami juga membuka layanan pengaduan melalui aplikasi Warga Ku untuk masyarakat, layanan ini bisa digunakan ketika masyarakat mengetahui ada aktivitas yang menyalahi aturan surat edaran (SE) wali kota,” ungkapnya. 

Fikser menjelaskan, dasar dari patroli tersebut bukan hanya inisiatif dari pemkot dan jajaran TNI/Polri saja. 

Akan tetapi juga berdasarkan dari laporan masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti bersama. 

“Kita juga sudah punya data, mana-mana saja yang mencoba-coba (melanggar), atau titik yang rawan. Itu kemudian kami coba untuk sisir, mulai selesai salat tarawih sampai pukul dua dini hari,” jelasnya. 

Senada dengan Wali Kota Eri, Fikser menambahkan, selama pengamanan malam hari atau operasi yustisi, pemkot tidak lepas dari peran jajaran samping TNI/Polri serta masyarakat. 

“Bahkan lintas OPD juga bersama-sama melakukan pengawasan di lapangan. Supaya tidak terkesan pemkot itu berjalan sendiri-sendiri,” pungkasnya.

Minggu, 10 Maret 2024

Pawai Seni Ogoh-Ogoh di Balai Kota Surabaya Sambut Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyambut puncak Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946 dengan menggelar Pawai Seni Ogoh-Ogoh di Taman Surya, Halaman Balai Kota Surabaya, Minggu (10/3). 

Kegiatan pawai seni itu merupakan pertama kali yang digelar pemkot di Balai Kota Surabaya. 

Sebanyak 7 Ogoh-Ogoh pun diarak mengelilingi kantor Pemkot Surabaya. 

Ribuan umat Hindu, serta para warga yang ingin menyaksikan ritual Ogoh-Ogoh memadati Balai Kota Surabaya. 

Mereka ingin menyaksikan pesona Pawai Seni Ogoh-Ogoh. 

Tentunya hal itu semakin menegaskan bahwa Balai Kota Surabaya merupakan rumah toleransi. 

Yakni, semua agama dan budaya bisa merayakan momen pentingnya di Balai Kota Surabaya. 

Pawai Seni Ogoh-Ogoh dimulai pukul 14.00 WIB. Umat Hindu membawa patung Ogoh-Ogoh itu berkeliling dari Jalan Walikota Mustajab - Jalan Sedap Malam - Jalan Jimerto - Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Surabaya. 

Seusai pawai, Ogoh-Ogoh akan dibawa menuju Pura Segara, Kenjeran untuk dilaksanakan prosesi selanjutnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, setelah menggelar Perayaan Natal pada 11 Januari 2024 lalu, serta Perayaan Cap Go Meh pada 25 Februari 2024 lalu, kini  pemkot bersama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Surabaya menggelar Pawai Seni Ogoh-Ogoh dalam menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946.

“Alhamdulillah dengan PHDI melaksanakan Pawai Ogoh-Ogoh dalam menyambut Hari Raya Nyepi. Sebab, Balai Kota ini adalah rumah semua agama, rumah gotong royong, dan rumah toleransi. Insyaallah di Balai Kota akan saya lakukan (perayaan) terus seperti ini sehingga akan muncul rasa persaudaraan, saling menghormati, dan semakin kental bahwa kita adalah satu keluarga besar,” kata Wali Kota Eri.

Di samping itu, Wali Kota Eri menegaskan bahwa di tahun depan, pemkot akan lebih mematangkan setiap kegiatan keagamaan dan budaya di Balai Kota Surabaya. 

“Insyaallah akan lebih besar lagi dari tahun ini. Seperti Pawai Ogoh-Ogoh ini yang pertama kali karena seluruh panitia dan Pemkot Surabaya masih baru mencoba di lapangan dan melakukan pemetaan,” tegasnya.

Karenanya melihat antusiasme warga Kota Surabaya, ke depan Pemkot Surabaya akan menggaungkan gelaran perayaan agama dan budaya sehingga akan lebih banyak lagi warga yang datang ke Balai Kota Surabaya. 

Ia mencontohkan, salah satunya Pawai Seni Ogoh-Ogoh yang bukan hanya menjadi perayaan keagamaan umat Hindu, melainkan bagian dari budaya Indonesia yang bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat.

“Setelah mengerti antusiasnya begini maka kita akan umumkan sebulan sebelumnya. Insyaallah tahun depan dalam menyambut Hari Raya Nyepi juga akan diadakan prosesi Tawur Agung, Upacara Melasti, dan Upacara Pecaruan. Semuanya di Balai Kota,” terangnya.

Oleh sebab itu, mewakili seluruh warga Kota Surabaya dan jajaran Pemkot Surabaya, Wali Kota Eri menyampaikan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946 bagi seluruh umat Hindu. 

Ia menambahkan, layaknya pesan dalam penampilan sendratari, Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946 dapat dimaknai bahwa kebenaran dan kebaikan akan menjadi pemenang bagi manusia selama melewati masa sulitnya. 

“Karena Nyepi merupakan cara untuk mengintrospeksi diri selama satu tahun, yakni apa yang sudah kita perbuat sebagai manusia,” ujar dia.

Ketua PHDI Kota Surabaya, Ketut Gotra Astika menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri beserta jajaran Pemkot Surabaya dalam upaya mempererat Bhineka Tunggal Ika melalui Pawai Seni Ogoh-Ogoh di Balai Kota Surabaya. 

Meskipun dengan persiapan yang cukup singkat, gelaran itu mendapat antusiasme dari warga Kota Surabaya sehingga acara tersebut dapat berjalan dengan lancar. 

“Kami atas nama umat Hindu Kota Surabaya mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atas segala perhatian untuk umat Hindu Kota Surabaya. Kami mendapatkan kehormatan luar bisa karena diizinkan melaksanakan Pawai Ogoh-Ogoh di Balai Kota dan sekitarnya,” kata Ketut Gotra Astika.

Ketut Gotra Astika menjelaskan, terdapat 7 patung Ogoh-Ogoh yang diarak berkeliling. 1 Ogoh-Ogoh merupakan dekorasi yang dipajang di depan Halaman Balai Kota Surabaya, 1 Ogoh-Ogoh lainnya merupakan patung dekorasi yang dibuat oleh Pemkot Surabaya di tahun lalu, 3 Ogoh-Ogoh di antaranya dipesan langsung dari Pulau Bali, serta 2 Ogoh-Ogoh berukuran kecil berasal dari Sekolah Pasraman Saraswati Kota Surabaya.

“Dengan demikian, setelah Pak Walikota menegaskan akan digelar prosesi Ogoh-Ogoh tahun berikutnya di Balai Kota, kami bisa menyiapkannya satu bulan sebelum acara. Paling tidak, bisa 15 Ogoh-Ogoh yang diarak. Tadi, semua yang memikul adalah umat Hindu, tetapi juga ada Pemuda Karang Taruna yang berpartisipasi memikul Ogoh-Ogoh,” terangnya.

Sementara itu, I Putu Mahendra Dharmawan Putra, warga Manyar Surabaya menuturkan bahwa Kota Surabaya semakin menunjukan dirinya sebagai kota toleransi yang ramah akan keberagaman agama dan kebudayaan. 

Salah satunya adalah umat Hindu yang mendapatkan ruang untuk melaksanakan prosesi keagamaan dan budayanya di Balai Kota Surabaya.

“Warga Surabaya bisa merasakan suasana menyambut Hari Raya Nyepi. Ini adalah kegiatan positif karena Surabaya ramah atas keberagaman, masyarakat Bali dan umat Hindu mendapat apresiasi dan mendapat ruang melaksanakan prosesi keagamaan dan budayanya di Balai Kota,” kata I Putu Mahendra Dharmawan Putra.

Senada dengan hal itu, Dian warga Menganti, Kabupaten Gresik mengatakan gelaran Pawai Seni Ogoh-Ogoh di Balai Kota Surabaya merupakan bentuk terjalinnya kerukunan umat beragama. 

“Luar biasa karena semua agama bisa merayakan perayaan keagamaan dan budayanya di Pemkot Surabaya. Harapannya ke depan, bisa diadakan seperti ini lagi dan semoga Surabaya semakin mempererat kerukunan umat beragama,” pungkasnya.

Sabtu, 09 Maret 2024

Digelar Lebih Awal, Surabaya Shopping Festival 2024 Ikut Ramaikan Momentum Ramadhan hingga Libur Lebaran


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Surabaya Shopping Festival (SSF) tahun 2024 digelar lebih awal, yakni pada 15 Maret - 14 April 2024. 

Selain untuk menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730, SSF turut menyemarakkan momentum Ramadhan hingga libur Lebaran 2024. 

Kepala Bidang Pembinaan Usaha Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Soesandi Ismawan menyampaikan, antusiasme para asosiasi pengusaha di Kota Surabaya di tahun ini meningkat pesat. 

Sebab, sejumlah asosiasi pengusaha pun ikut meriahkan gelaran SSF 2024. 

Hingga saat ini persiapan terselenggaranya SSF 2024 sudah mencapai 100 persen, semua pelaku usaha di Kota Surabaya siap meriahkan SSF 2024. 

Serta, ada pula event menarik yang disiapkan, seperti pameran busana muslim. 

“Ada 8 asosiasi yang ikut bergabung meramaikan SSF ke-17 ini, diantaranya asosiasi pengusaha kafe dan restoran, ritel, travel agent, perhotelan, hingga rumah sakit dan klinik. Mereka semua kompak menawarkan diskon dan paket promo untuk mendukung kegiatan tersebut,” kata Soesandi Ismawan dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (9/3).

Soesandi Ismawan menambahkan, berdasarkan hasil evaluasi pada gelaran SSF 2023 lalu, para konsumen tidak hanya berasal dari Kota Surabaya, melainkan wisatawan luar kota. 

“Warga luar Surabaya juga sangat antusias dengan adanya kegiatan ini. Sebab, gelaran SSF memiliki daya tarik tersendiri. Banyak tamu-tamu dari Yogyakarta, Semarang, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua,” imbuh Sandi, sapaan lekatnya.

Oleh sebab itu, bersamaan dengan momentum Ramadhan hingga libur lebaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berharap SSF 2024 akan semakin menarik minat para wisatawan untuk bertandang ke Kota Pahlawan. 

Sebab, asosiasi hotel dan travel agent juga menyediakan promo menginap hingga mempersiapkan armada transportasi menuju ke destinasi wisata di Surabaya.

“Selain bisa berbelanja, wisatawan juga bisa mengunjungi tempat wisata yang menarik. Hotel dan travel agent sudah menyediakan promo bundling, seperti mengunjungi wisata heritage pada sore hari, dan berbelanja di mal pada malam hari,” ungkapnya.

Selain berbelanja dan berwisata, perhimpunan rumah sakit maupun klinik kesehatan dan kecantikan juga menyediakan promo menarik. 

Seperti, paket pemeriksaan kesehatan, layanan perawatan, cek laboratorium, hingga perawatan kecantikan.

“Keterlibatan lainnya adalah dari para asosiasi ritel. Mereka menawarkan diskon belanja sampai 50 persen. Jadi SSF ini menyasar semua kebutuhan masyarakat Surabaya. Dengan demikian, perekonomian di Surabaya bisa bergerak dan semua lapisan masyarakat bisa ikut merasakan,” ujar dia.

Di samping itu, Pemkot Surabaya juga telah berkoordinasi dengan perusahaan layanan transportasi untuk mengakomodir para wisatawan, serta ikut menyebarluaskan informasi mengenai pelaksanaan SSF 2024. 

“Kami sudah berkomunikasi dengan PT. KAI. Mereka mendukung, bersama PT. KAI, kami melakukan promosi melalui stasiun di luar Surabaya,” terangnya.

Tentunya peran serta masyarakat Kota Surabaya sangat diperlukan dalam menyemarakan SSF 2024. Ia berharap, dengan komitmen Pemkot Surabaya dalam menjaga kebersihan dan ketertiban maka para wisatawan bisa lebih nyaman selama berada di Kota Pahlawan. 

Masyarakat dan para wisatawan pun bisa memperoleh info lebih lanjut mengenai SSF 2024 melalui instagram @surabayashoppingfestival.

“Pengalaman dari tahun sebelumnya kegiatan ini mendatangkan tamu yang cukup banyak khususnya dari pulau luar Jawa. Karenanya, kami berharap masyarakat Surabaya bisa menjadi tuan rumah yang baik,” pungkasnya.

Pemkot Surabaya Adakan Gerakan Pangan Murah Setiap Bulan, Pastikan Stabilitas dan Pasokan Harga Pangan


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggulirkan program Gerakan Pangan Murah (GPM) guna menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di Kota Pahlawan. 

Seperti program GPM dilaksanakan di Balai RW 5, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya, pada Kamis (7/3) lalu.

Program GPM diadakan secara bergiliran di setiap wilayah di Kota Pahlawan setiap bulan. 

Karenanya, warga di kawasan Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep juga sangat antusias, mereka berkumpul halaman Balai RW 5 sebelum GPM dimulai. 

“GPM merupakan program kita untuk membantu masyarakat dengan menyediakan bahan pokok dengan harga murah. Saat ini, giliran kita bekerjasama dengan Kecamatan Sambikerep dengan menyiapkan berbagai produk. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat semuanya,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, Sabtu (9/3).

Dalam program GPM itu, tersedia sejumlah bahan pangan, seperti beras, minyak, gula, daging sapi, daging ayam, telur, cabai, serta bawang merah dan bawang putih. 

Selain bahan pokok, ada pula kelompok tani yang ikut memasarkan hasil panen mereka. 

Termasuk para pelaku UMKM yang ada di wilayah Kecamatan Sambikerep dengan menjual produk mereka.

“Kami menyediakan beras sebanyak 8 ton, gula sebanyak 500 kg, minyak sebanyak 2.300 liter, serta aneka cabai, bawang merah dan bawang putih yang masing-masing 100 pack. Ada juga daging, ayam, telur, aneka sayuran dan produk UMKM,” ujar dia.

Di samping itu, untuk melakukan pemerataan pembelian bahan pangan dalam program GPM, masing-masing warga maksimal dapat membeli 10 kg beras, 1 kg beras, dan 3 liter minyak. 

“Karenanya untuk mengantisipasi warga yang mengantri dua kali, kami memberikan tanda kepada warga yang sudah membeli bahan pangan. Jadi ada pemerataan untuk semua masyarakat sehingga mereka bisa mendapatkan akses beras ataupun bahan pangan yang lain dengan baik,” terangnya.

Antiek menambahkan, Pemkot Surabaya tengah menyiapkan program Pasar Murah yang akan digelar serentak di seluruh wilayah Kota Pahlawan. 

“Dalam momen ini juga akan ada program serentak seluruh wilayah bersama Dinkopumdag Surabaya, yakni menggelar program Pasar Murah menjelang Ramadhan,” ungkapnya.

Sementara itu,  Winarti warga Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, membeli sejumlah bahan pangan dalam program GPM tersebut. 

Dia membeli beras, telur, minyak, cabai, hingga bawang merah dan bawang putih. Menurutnya, program GPM sangat membantu warga di kawasan Kecamatan Sambikerep, sebab pemkot menyediakan bahan pangan dengan harga yang lebih murah.

“Terima kasih kepada Pemkot Surabaya yang telah mengadakan gerakan pangan murah ini, warga sangat terbantu karena harga bahan pokok yang dijual cukup murah. Saya berharap semoga ke depan pemerintah bisa mengontrol harga pasar,” pungkasnya.

Wali Kota Eri Terbitkan SE Pelaksanaan Ibadah di Bulan Suci Ramadan 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerbitkan surat edaran (SE) pelaksanaan ibadah di bulan suci ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah tahun 2024. 

Diterbitkannya SE nomor 100.3.4./4839/436.8.6/2024 itu, dalam rangka untuk menjamin keamanan, ketertiban, dan ketentraman selama pelaksanaan ibadah di bulan suci ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024. 

Dalam SE tersebut, Wali Kota Eri menyampaikan, pelaksanaan kegiatan ibadah di masjid atau musala, harus dilakukan secara tertib serta disiplin. 

Selain itu, setiap pengurus masjid, musala, lembaga sosial atau keagamaan, hingga kelompok masyarakat, diimbau untuk menyalurkan makanan gratis berupa takjil atau sahur melalui tempat-tempat yang telah ditentukan. Seperti di masjid, musala, lembaga sosial, atau lembaga keagamaan. 

“Tujuannya agar tidak menimbulkan terjadinya kemacetan. Begitu pula dengan pembagian zakat fitrah, disarankan melalui badan amil zakat di masing-masing wilayah, untuk menghindari adanya antrean atau kerumanan dari penerima zakat sehingga menyebabkan kemacetan,” kata Wali Kota Eri, Sabtu (9/3).

Selain itu, Wali Kota Eri juga mengimbau, agar setiap masjid atau musala mematuhi aturan SE yang diterbitkan oleh Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid atau Musala. 

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menyampaikan, salat Idul Fitri pada 1 Syawal 1445 Hijriyah tahun 2024 mendatang, dapat dilaksanakan di masjid atau lapangan terbuka mengikuti kebijakan pemerintah yang berlaku. 

Selain itu, ia turut mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya penyebaran materi yang berisi provokasi, baik itu melalui media sosial, atau media cetak dari kelompok radikal atau intoleransi.

Dirinya menambahkan, bagi setiap pengelola restoran, rumah makan, kafe, warung, warteg atau hotel, agar dapat menyelenggarakan kegiatan buka puasa bersama atau menyediakan layanan makan di tempat (dine in). 

Tak hanya itu, ia meminta, agar pemilik usaha makanan dan minuman tidak melakukan kegiatan usaha secara mencolok dengan memasang tirai penutup pada saat siang hari selama ramadan.

“Untuk kegiatan membangunkan sahur (patroli sahur) dapat dilaksanakan dengan tertib, agar tidak mengganggu ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Selain itu, pelaksanaan kegiatan sahur bersama atau on the road wajib izin kepada aparat di masing-masing wilayah setempat,” pungkasnya.

Wali Kota Eri Selaraskan RKPD 2025 dengan Tujuh Prioritas Pembangunan Pemerintah Pusat


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membuka secara langsung forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2024 dalam rangka penyusunan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025, di ruang Majapahit, kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Kamis (7/3). 

Dalam forum tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi berpesan agar jajarannya menyelaraskan RKPD tahun 2025 dengan tujuh prioritas pembangunan Pemerintah Pusat. 

Wali Kota Eri mengatakan, tujuh prioritas itu diantaranya adalah, adalah mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, mengurangi angka kematian ibu dan anak, mengurangi stunting, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menurunkan indeks gini ratio. 

“Ini nanti akan dipisah, jadi untuk pengerjaan infrastruktur tetap akan kita lakukan, tetapi kita punya prioritas. Jadi penyelesaian (masalah) perkampungan, contohnya paving, saluran,  banjir, itu tidak bisa kita selesaikan dalam satu tahun habis itu tidak bisa,” kata Wali Kota Eri, Sabtu (9/3).

Menurutnya, masalah infrastruktur itu bisa dilakukan dalam setahun hingga dua tahun, namun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) akan terbuang sia-sia jika tidak diimbangi dengan tujuh prioritas negara itu. 

“Karena apa? Pembangunan infrastruktur, pembangunan apapun itu maka harus berdampak pada tujuh tujuan negara tadi sesuai undang-undang dasar dan Pancasila,” ujarnya.

Maka dari itu, Wali Kota Eri ingin, setiap pembangunan infrastruktur yang diusulkan melalui musrenbang dan RKPD tersebut, bisa berdampak pada tujuh tujuan itu. 

Sehingga nantinya pembangunan infrastruktur itu saling terkoneksi antara satu dengan lainnya, dan memberikan dampak baik bagi masyarakat. 

“Berarti apa? kalau kita menjalankan infrastruktur kita harus tahu jalannya ini mau ke mana. Kalau bergeraknya di pasar, berarti perekonomian pasar harus bergerak. Ketika perekonomian bergerak, maka larinya ke mana? Oh pengurangan pengangguran dan kemiskinan. Maka dari itu ini harus terkoneksi satu sama dengan lainnya,” jelasnya. 

Wali Kota Eri menyampaikan, sembari mengerjakan infrastruktur, di tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mempunyai target untuk menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menurunkan angka stunting, serta mengurangi angka kematian ibu dan anak. 

“Kita punya target-target ya, tapi ini yang tercepat itu adalah yang pengangguran, kemiskinan, dan stunting, sama angka kematian ibu dan anak, itu yang kita kejar,” ungkapnya. 

Ia mencontohkan, misalkan Pemkot Surabaya merencanakan alokasi anggaran sekitar 35 persen dari anggaran pembangunan infrastruktur untuk usulan musrenbang. 

Wali Kota Eri mengungkapkan, ketika ada musrenbang di tingkat kecamatan dan kelurahan, semua usulan tersebut dimasukkan semuanya ke dalam anggaran. 

Setelah semua usulan tersebut dimasukkan, kemudian ditotal keseluruhan. 

“Ternyata, anggarannya itu ketemunya sampai Rp 3 triliun. Nah, kita bilang, tidak bisa kita kerjakan Rp 3 triliun semuanya, sehingga dari Rp 3 triliun tadi yang akan kita masukkan di anggaran tahun 2025 itu Rp 1,3 triliunan. Sehingga yang sisanya itu akan masuk ke (anggaran) bertahap tahun 2026, 2027. Itu kita tampilkan, tanda tangani, dan ditempelkan di balai RW, itu yang kita lakukan sehingga orang tahu,” ungkapnya. 

Menurutnya, pengerjaan infrastruktur tidak bisa jika digunakan seluruhnya dalam waktu setahun, karena sisa anggaran lainnya digunakan untuk belanja rutin. 

Seperti pembayaran BPJS Rp 500 miliar, Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPDA) Rp 800 miliar, listrik hingga permakanan stunting dan sebagainya yang diberikan kepada warga Kota Surabaya. 

“Nah, kalau yang kayak gitu kan sudah pasti, yang memang kita berikan untuk masyarakat Surabaya. Kenapa kita serang kesehatannya dahulu? Karena kalau orangnya itu sehat, maka jiwanya kuat, maka bisa bekerja, maka jaminan kesehatannya itu yang kita ambil,” paparnya.

Dirinya menambahkan, di tahun 2024, pemkot mulai bergerak untuk menurunkan kemiskinan dan meningkatkan IPM melalui program Satu Kartu Keluarga, Satu Sarjana. 

“Insyaallah nanti kita masukkan, Mei ke Kalijudan. Rumah Bibit Unggul. Terus berlanjut sampai tahun depan, karena sejahteranya kota, IPM harus naik, gini rationya harus turun,” imbuhnya. 

Di samping itu, Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjat mengatakan, sejauh ini sudah ada 2.741 usulan yang disampaikan oleh warga melalui forum Musrenbang di tingkat RW, Kelurahan, dan Kecamatan, adalah berupa fisik atau infrastruktur. Mulai dari usulan soal perbaikan saluran dan jalan, serta Penerangan Jalan Umum (PJU).

Sementara ini, usulan-usulan tersebut masih dalam tahap verifikasi, yang dilakukan oleh masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). 

“Karena kan ketika usul harus disamakan lokasinya, sama atau tidak dengan yang kemarin. Kemudian saluran yang terkoneksi dengan yang dikerjakan oleh DSDABM, itu lah yang diverifikasi oleh OPD,” kata Irvan. 

Irvan menambahkan, pembangunan yang paling utama saat ini adalah meningkatkan IPM. Meski begitu, proyek prioritas penanganan banjir juga tetap berjalan hingga saat ini. 

“Pak Wali kan menginginkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang lebih utama. Kalau fisik, proyek prioritas itu yang terbesar di saluran diversi Gunungsari itu akan dilanjutkan sampai ke Raci, kemudian untuk yang Jalan Wiyung itu kita lanjutkan sampai ke arah puskesmas,” pungkasnya.

Wali Kota Eri Libatkan Tokoh Masyarakat dalam Penataan PKL di Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat di Jalan Bolodewo No.107, Kecamatan Semampir, Jumat (8/3). 

Di kesempatan ini, Wali Kota Eri ingin duduk bersama membahas penataan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan wisata religi Sunan Ampel.

Dalam pertemuan tersebut, ia turut didampingi oleh Camat Semampir, M. Yunus, Camat Pabean Cantikan Muhammad Januar Rizal, Camat Simokerto Noervita Amin, dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, M. Fikser. 

Saat di lokasi, dirinya meminta kepada jajarannya untuk melibatkan para tokoh masyarakat saat mendata PKL di kawasan itu. 

“Karena pemerintah kan nggak tahu, siapa saja yang berjualan di situ (Ampel). Makannya nanti data itu (PKL) serahkan ke tokoh setempat,” kata Wali Kota Eri.

Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak bisa berjalan sendiri tanpa menggandeng tokoh masyarakat setempat dalam melakukan penataan kawasan wisata religi Sunan Ampel. 

Selain itu, menurut dia, pemerintah juga harus terbuka dan dekat dengan masyarakatnya dalam membangun sebuah kota. 

Maka dari itu, dirinya menunjuk Tokoh Masyarakat wilayah Semampir, Moch Sahlan untuk ikut serta membantu mendata PKL yang berada di kawasan wisata religi Ampel. 

Sahlan ditunjuk untuk ikut serta mendata karena ada kedekatan dengan para PKL di wilayah ini. 

“Pemerintah itu nggak bisa harus menghandle semua sendiri, Surabaya jadi baldatun toyyibatun warobbun ghofur itu bukan karena pemerintahnya sendiri. Kalau pemerintahnya mlaku ijen (jalan sendiri), ya nggak mungkin, nggak akan makmur,” ujarnya. 

Wali Kota Eri menambahkan, penataan kawasan wisata religi Sunan Ampel ini bukan hanya untuk pemkot saja, akan tetapi juga untuk kesejahteraan warga Kota Surabaya, khususnya yang berada di wilayah utara. 

Agar warga Kota Surabaya di wilayah utara itu makmur, maka dari itu, ia ingin mewujudkan kawasan tersebut menjadi tempat wisata. 

“Saya ingin mewujudkan itu (wisata). Kalau saya lihat wilayah utara itu nelangsa, karena apa? Kok bisa sebelumnya sampai nggak ada air PDAM. Sama nanti seperti di Kenjeran juga, kasih pegang (ke tokoh masyarakat) itu patung Suroboyo,” tambahnya. 

Setelah dilakukan pendataan ulang bersama tokoh masyarakat, ia berharap, semua pedagang ber-KTP Surabaya yang menetap di kawasan tersebut bisa masuk ke area yang telah difasilitasi oleh Pemkot Surabaya. 

“Kasihan pedagang aslinya. Jadi, kawasan Semampir itu biar bisa bermanfaat untuk warga Semampir, Simokerto, sama Nyamplungan,” harapnya. 

Di samping itu, Tokoh Masyarakat Semampir, Moch Sahlan mengaku siap untuk membantu Pemkot Surabaya dalam melakukan pendataan dan berkomunikasi dengan tokoh masyarakat lainnya yang berada di wilayah Kecamatan Simokerto dan Kecamatan Pabean Cantikan. 

“Kami siap membantu di lapangan,” pungkasnya.

Babinsa Sukodadi Tangkal Kenakalan Remaja


Lamongan - KABARPROGRESIF.COM Babinsa Sukodadi, Serma Suyatno mulai melakukan berbagai langkah antisipasi guna mencegah terjadinya kenakalan remaja.

Langkah-langkah itu dilakukan melalui adanya penyuluhan dan sosialisasi yang ditujukan untuk pelajar yang ada di wilayah teritorialnya.

Sasaran penyuluhan itu, ialah SMPN 2 Sukodadi. Di lokasi itu, Suyatno memberikan berbagai materi penyuluhan pada pelajar.

“Termasuk soal bahaya narkotika, pergaulan bebas dan lain sebagainya. Kami berupaya untuk mencegah terjadinya hal-hal negatif yang dilakukan oleh pelajar,” kata Suyatno. Sabtu (09/03/2024).

Suyatno berujar, sebagai generasi penerus bangsa pelajar harus memiliki benteng diri dalam menangkal berbagai bentuk hal-hal negatif.

“Sangat disayangkan kalau sampai terjadi. Pelajar ini ujung tombak generasi penerus,” bebernya.

Tak hanya itu, dirinya juga telah berkomitmen untuk bersinergi dengan semua pihak sekolah dalam mengantisipasi terjadinya hal-hal negatif yang terjadi di lingkungan sekolah.

“Kami akan bersinergi dengan semua pihak sekolah yang ada di Sukodadi untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja,” ungkapnya.