Topografi yang rendah dan kapasitas saluran air yang tidak memadai menjadi penyebab utama masalah ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun telah mengambil langkah serius untuk mengatasi masalah banjir di area tersebut.
Tindakan ini termasuk memperluas box culvert dan membuat sodetan untuk mengalihkan aliran air.
Sekretaris RW 8 Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Murtono mengatakan, bahwa banjir di wilayahnya telah menjadi masalah sejak tahun 1991.
"Kami terima kasih sudah beberapa kali ini, Bapak Wali Kota (Eri Cahyadi) dan Bapak Wakil Wali Kota (Armuji), berkenan sowan (datang) ke sini untuk meninjau langsung warganya yang sudah bertahun-tahun, mulai 1991 banjir sampai sekarang," kata Murtono, Selasa (9/4).
Menurut dia, volume air yang berlebihan selama hujan deras, tidak dapat ditampung oleh box culvert yang ada.
Oleh karena itu, ia berharap Pemkot Surabaya meningkatkan kapasitas box culvert untuk menghindari ketergantungan pada saluran lama.
“Saat ini, Pemkot Surabaya sedang memperluas box culvert di wilayah kami, yang kami harapkan dapat menjadi solusi untuk memecah aliran air,” ungkap dia.
"Namun, karena elevasi tanah yang rendah, kami juga berharap akan ada pembuatan sodetan baru di belakang Polsek Dukuh Pakis," sambung dia.
Riyanto, seorang warga terdampak banjir, mengungkapkan bahwa ia telah mengalami banjir yang parah sejak tinggal di sana 15 tahun yang lalu.
“Banjir terakhir (Kamis, 4/5/2024) sangat parah, airnya sampai melebihi ambang pintu,” kata Riyanto.
Karena itu, Riyanto yang berprofesi sebagai tukang jahit ini berharap, perluasan box culvert yang sedang dilakukan Pemkot Surabaya bisa segera selesai agar banjir dapat teratasi.
"Mudah-mudahan tidak terjadi lagi (banjir) seperti ini, karena warga dua kampung terdampak. Harapannya (box culvert) bisa cepat selesai, biar banjir cepat teratasi," harap dia.
Di waktu yang sama, Hendrikus, warga DKB I, Gang 2, RW 08 Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, mengapresiasi inisiatif Wali Kota Eri dalam pelebaran box culvert.
"Saya berterima kasih ketika Pak Wali (Eri Cahyadi) dengan sigap, tindak lanjut untuk menyikapi banjir di Dukuh Kupang Barat," kata Hendrikus, yang juga menjabat Wakil Ketua RW08 Putat Jaya, Kecamatan Sawahan ini.
Namun, Hendrikus juga menekankan pentingnya kualitas pekerjaan dan dampak pembangunan box culvert terhadap rumah-rumah warga.
"Mungkin Pak Wali Kota bisa menunjuk bagian kontraktor, untuk pengawasannya tolong ditindaklanjuti," jelas dia.
Diketahui sebelumnya, Wali Kota Eri Cahyadi meninjau langsung lokasi pelebaran box culvert di Jalan Dukuh Kupang Barat (DKB) I, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya pada Jumat (5/4/2024).
Ia menyatakan bahwa pelebaran box culvert itu ditargetkan selesai awal Juni 2024.
Ini diharapkan agar pengerjaan saluran dan sodetan itu segera tuntas dan tidak terjadi banjir.
"Makanya saya minta Dam-dam itu dicopot (dibuka) dulu semuanya, sambil kita lihat ini masih hujan lagi apa nggak. Tapi konsekuensinya kalau ini (Dam) dicopot (dibuka), ya (box culvert) nggak bisa dikerjakan sama sekali,” pungkasnya.