Kamis, 16 Mei 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan pendaftaran bakal calon kepala daerah (bacakada) ke DPW Partai NasDem Jatim pencalonan Pilwali Surabaya 2024, Kamis (16/5).

Hal serupa juga dilakukan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur yang juga Plt Ketua DPD NasDem Surabaya, Sri Sajekti Sudjunadi menyambut kehadiran Eri Cahyadi.

Usai melakukan pendaftaran, Eri Cahyadi komitmennya untuk membangun kota Surabaya secara bersama-sama. 

Membangun Surabaya tidak bisa dilakukan oleh satu atau dua elemen masyarakat saja, tapi harus melihatkan seluruh elemen yang ada, termasuk elemen partai politik.

“Terima kasih kepada kawan-kawan NasDem yang telah menerima pendaftaran. Bu Janet (sapaan akrab Sri Sajekti Sudjunadi) dan Pak Imam (Ketua Bappilu DPD Partai NasDem Surabaya, Imam Syafi'i) matur nuwun. Membangun Surabaya butuh kebersamaan, butuh kerja sama besar, gotong royong, bukan one man show," kata Eri Cahyadi, Kamis (16/5).

“Karena itu tadi juga Cak Ji (Armuji) juga sampaikan bahwa kita akan datang kesemuanya (Parpol),” tambah Eri.

Eri optimistis kerja sama besar lintas parpol di Surabaya dapat terwujud karena semua parpol sejatinya punya keinginan yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

“InsyaAllah, kami berharap kami bersama NasDem bisa berjuang bersama untuk membangun Surabaya,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Plt Ketua DPD NasDem Kota Surabaya Sri Sajekti Sudjunadi menilai kunjungan Eri sebagai komitmen untuk membangun Kota Surabaya dalam konteks kegotoroyongan.

“Itu sangat kami hargai karena juga setelah mendengar paparan garis besar yang sudah dikerjakan (sebagai walikota), itu menjadi penting sekali, agar supaya kita melakukan memilih figur itu tidak sekedar mengusung, tapi juga mengetahui jalan apa yang akan ditempuh bagi kebaikan kota Surabaya dan warga,” ujarnya.

Kemudian terkait pendaftaran Eri, dia menyampaikan rekomendasi tentu ada mekanisme yang sudah ditentukan oleh setiap partai. 

Tetapi pihaknya tetap akan mengantarkan semua yang daftar untuk berdiskusi siapa yang akan diusung.

“Kami akan membawa semua yang mendaftar dan mempresentasikan serta mendiskusikan itu dengan sesama-sama dengan DPD, DPW, dan DPP,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Wisma Karanggayam, Jalan Karanggayam No 1, Kecamatan Tambaksari Surabaya, Rabu (15/5) sore. 

Sidak dilakukan usai menyerahkan bantuan tiga kursi roda dan sembako ke rumah warga penerima manfaat di Jalan Kapasari Pedukuhan dan Jalan Karanggayam I/55 M Surabaya.

Dalam peninjauan tersebut, ia melihat langsung kondisi terkini lapangan Wisma Karanggayam yang penuh dengan vegetasi liar. 

Bahkan, beberapa jendela kayu di sana juga terlihat rusak dengan kaca pecah dan berserakan.

Karenanya, Wali Kota Eri menginginkan Wisma Karanggayam itu kembali difungsikan. 

Untuk itu, ia menyatakan akan melakukan diskusi dengan manajemen Persebaya dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya terkait rencana memfungsikan kembali wisma tersebut.

"Nanti Mess Karanggayam ini kita akan diskusi dengan teman-teman Persebaya, insyaallah hari Jum'at besok. Nanti habis Jum'atan kita akan bertemu teman-teman Persebaya dan DLH," kata Wali Kota Eri Cahyadi di sela peninjauan.

Wali Kota Eri mengaku, sebelumnya pernah diskusi dengan manajemen Persebaya terkait Wisma Karanggayam. 

Sebab, akibat polemik yang berkepanjangan sejak tahun 2019, membuat lapangan dan bangunan gedung wisma mangkrak tak difungsikan.

"Saya pernah sampaikan ke Mas Nanang bersama manajemen (Persebaya), ini digunakan Persebaya dan kantornya Askot (Asosiasi Kota PSSI) Surabaya," ujarnya.

Maka dari itu, ia berharap besar lapangan Karanggayam itu dapat kembali difungsikan sebagai tempat latihan pemain Persebaya. 

Termasuk di dalamnya juga diharapkannya ada akademi sekolah sepak bola (SSB) untuk anak-anak Surabaya.

"Jadi anak-anak (SSB) itu habis main ada semangatnya, lihat pemain Persebaya. Jadi ada embrio untuk terus berkembang," jelasnya.

Tidak hanya itu, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) itu juga ingin mess di sana kembali difungsikan. 

Sehingga pelatihan maupun pembinaan SSB untuk anak-anak Surabaya bisa dipusatkan di lokasi tersebut.

"Saya juga bermimpi anak-anak Surabaya yang punya kelebihan dari SSB tadi dikumpulkan, tinggal di sini, dibentuk. Kalau ada pertandingan seperti Soeratin Cup, yang mewakili antar kota, Porprov, itu anak-anak Surabaya sudah terbentuk," harapnya.

Oleh sebabnya, Wali Kota Eri menginginkan Mess Karanggayam jadi pusat pendidikan dan pelatihan bagi SSB anak-anak Surabaya. 

Dengan begitu, mereka diharapkan memiliki semangat yang sama seperti para pemain Persebaya.

"Jadi di sini sekolahnya ditata, makannya ditata, sampai dia benar-benar jadi. Sehingga ada rasa, anak-anak berkembang melihat seniornya, pemain Persebaya. Jadi ada semangatnya, saling menguatkan," katanya.

Lebih dari itu, Wali Kota Eri juga tidak ingin ke depan ada lagi sengketa terkait Wisma Karanggayam. 

Makanya, ia berharap wisma itu dapat difungsikan sebagai tempat latihan Persebaya dan Askot, termasuk mess untuk SSB anak-anak Surabaya.

"Semoga yang geger-gegeran (sengketa) seperti itu, (menjadi) masa lalu lah. Tidak ada gegeran (sengketa) lagi di Surabaya," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Asrilia Kurniati, bakal calon Wali Kota Surabaya periode 2024-2029 melalui jalur independen tak hanya mendapatkan intimidasi agar mundur.

Namun Asrilia Kurniati juga menyebut dalam Pilkada Surabaya 2024 kali ini sudah disetting atau diatur untuk memenangkan pasangan calon (paslon) tertentu.

Tak hanya itu, ia juga diberi saran agar maju kembali pada 2029 mendatang.

"Apakah saya akan lolos? Gak mungkin. Karena dari mulut petinggi sendiri, Demi Allah gak selamat saya! Petingginya sendiri yang bilang. Saya disuruh mundur karena Pilwali kali ini harus pasangan ini yang menang. Saya disarankan untuk persiapan aja 5 tahun kedepan saja," kata Asrilia, Rabu (15/5).

Bahkan menurut Asrilia, kehadirannya ikut kontestasi Pilkada Surabaya 2024 dianggap sebagai pemecah belah suara bagi paslon yang sudah ditentukan memimpin Surabaya periode 2024-2029.

Beruntung saat adanya intimidasi itu, Asrilia mengaku telah merekamnya.

"Demi Allah gak selamet saya. Sudah ada rekamannya. Kalau mbak itu masih tetap maju, jadi destroyer aja, memecah suara. Ini saya bisa pertanggung jawabkan. Krena saya gak nyangka, ini udah terstruktur dan diatur," pungkasnya.

Seperti diberitakan Asrilia Kurniati-Satria Wicaksono dinyatakan gagal masuk bursa Pilkada Surabaya 2024, Selasa (13/5).

KPU Surabaya tak meloloskan berkasnya karena jumlah pendukung tidak sesuai yang dipersyaratkan. Ia cuma nyetor sebanyak 1.167 dukungan.

KPU Surabaya mempersyaratkan jumlah dukungan bagi calon independen Wali Kota Surabaya sebanyak 6,5 persen dari total DPT Surabaya tahun 2024.

Yakni sebanyak 144.209 suara dari jumlah DPT 2.218.586 di Surabaya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya membuka layanan berupa Posko Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di setiap sekolah, baik di tingkat SD dan SMP. 

Dengan hadirnya Posko PPDB tersebut, Dispendik Surabaya ingin mempermudah masyarakat untuk memahami dan mengakses alur PPDB online.

“Semua sekolah membuat Posko PPDB untuk melayani masyarakat. Jadi masyarakat bisa mengakses informasi PPDB di SD maupun SMPN dengan lebih mudah,” kata Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh, Kamis (16/5).

Sebelum membuka Posko PPDB, Dispendik Surabaya telah memberikan pelatihan kepada tiap sekolah. 

Sebab, petugas Posko PPDB akan mendampingi wali murid yang mengalami kesulitan dalam memahami alur PPDB online.

“Kami sudah melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada kepala sekolah, guru, dan operator sekolah. Harapannya mereka dapat menuntun wali murid yang kebingungan saat mengakses laman PPDB online,” ujar dia.

Oleh karena itu, dengan adanya Posko PPDB di tiap sekolah, Yusuf berharap masyarakat dapat memanfaatkan layanan tersebut. 

Selain mempermudah para wali murid untuk memahami alur PPDB online, mereka tidak perlu lagi jauh-jauh datang ke kantor Dispendik Surabaya.

“Layanan ini bisa diakses di tiap sekolah, jadi masyarakat tidak perlu datang jauh-jauh ke kantor Dispendik. Cukup datang ke Posko PPDB yang ada di sekolah,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Digagalkan menjadi bakal calon Wali Kota Surabaya periode 2024-2029, Asrilia Kurniati tak menyurutkan niatnya untuk peduli terus terhadap masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial.

Bahkan, dengan kegagalannya ini, ia mengaku sudah mendapat tawaran dari beberapa partai untuk mengikuti pilkada 2024 di daerah lain serta di luar Propinsi Jawa Timur.

"Ada deh daerahnya. Pokoknya masih wilayah Jawa Timur sama Sumatra, tanah kelahiran saya," kata Asrilia Kurniati, Rabu (15/5).

Saat ditanya daerah mana untuk propinsi Jawa Timur, Asrilia tak menjelaskan secara detail.

Pendiri Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP) ini, hanya menyatakan bila tawaran itu ia akan dijadikan menjadi nomer dua.

Tetapi yang terpenting menurut Asrilia tawaran dari parpol itu harus sesuai dengan visi misinya.

"Sudah banyak tawaran yang datang, saya ditawari nomor duanya. Ya kita liat aja selama visi misinya ketemu ya saya akan terima. Intinya bagi saya semua untuk kepentingan rakyat. Enggak masalah jadi nomor dua karena kan nantinya kita menjalankan roda pemerintahan bersama-sama," jelasnya

Kendati mendapat banyak tawaran dari partai namun Asrilia enggan disebut politisi. 

Sebab ia bukanlah kader dari partai manapun.

Tetapi ia lebih suka disebut orang yang suka bersosialisasi.

"Kalau untuk kepentingan golongan atau pribadi saya gak terima, tapi kalau untuk kepentingan rakyat enggak masalah," pungkasnya.

Seperti diberitakan Asrilia Kurniati dinyatakan gagal masuk bursa Pilkada Surabaya 2024, Selasa (13/5).

KPU Surabaya tak meloloskan berkasnya karena jumlah pendukung tidak sesuai yang dipersyaratkan. Ia cuma nyetor sebanyak 1.167 dukungan.

KPU Surabaya mempersyaratkan jumlah dukungan bagi calon independen Wali Kota Surabaya sebanyak 6,5 persen dari total DPT Surabaya tahun 2024.

Yakni sebanyak 144.209 suara dari jumlah DPT 2.218.586 di Surabaya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Perhimpunan Rumah Sakit seluruh Indonesia (PERSI) secara resmi membuka event nasional bertajuk Surabaya Hospital Expo di Grand City Mal Surabaya, Rabu (15/5). 

Acara yang digelar sampai tanggal 19 Mei 2024 itu turut serta meramaikan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731. 

Acara itu dibuka langsung oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI Pusat) Bambang Wibowo, Ketua PERSI Jatim, Asisten Administrasi Umum Kota Surabaya Febria Rachmanita, dan sejumlah tamu kehormatan lainnya. 

Dalam acara itu, ada pameran Alat Kesehatan (Alkes) Internasional yang digelar di Exhibition Hall Grand City Convex Surabaya, pada 15-17 Mei 2024. 

Berbagai perusahaan yang bergerak dalam bidang alkes canggih dipamerkan dan dijual di tempat tersebut. 

Selain itu, ada pula pameran Layanan Unggulan Rumah Sakit yang digelar di Main Atrium Grand City Mall Surabaya, pada 14-19 Mei 2024. 

Nah, Pemkot Surabaya memamerkan berbagai pelayanan unggulan yang dimiliki oleh RSUD Soewandhie di tempat tersebut. 

“Jadi, kita support di pameran Layanan Unggulan Rumah Sakit, dalam hal ini kita menampilkan berbagai layanan unggulan RSUD Soewandhie. Yang kita tampilkan di pameran itu berbagai alat yang berbeda dengan alat-alat kesehatan yang ada di rumah sakit lainnya, baik di Jawa Timur maupun di Indonesia ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina di sela-sela memantau stand RSUD Soewandhie.

Adapun layanan unggulan yang dipamerkan oleh RSUD Soewandhie adalah EVLA (Endovenous Laser Ablation), Ortodhonty, Layanan Vaksin, Minimal Invasive Surgery, Cath Lab Hybrid, ESWL, Haemorroidoplasty, dan yang paling istimewa adalah layanan Radioterapi Stereotactic.

“Layanan Radioterapi Stereotactic ini merupakan salah satu alat kesehatan yang canggih yang dimiliki oleh RSUD Soewandhie, karena alat ini di Indonesia ini hanya dimiliki oleh 5 rumah sakit saja, dan salah satunya dimiliki oleh RSUD Soewandhie, dan empat rumah sakit lainnya itu merupakan rumah sakit milik TNI. Luar biasanya lagi, layanan ini bisa digunakan juga untuk pasien BPJS,” tegasnya. 

Menurut Nanik, tujuan dipamerkannya layanan unggulan di RSUD Soewandhie ini supaya warga Surabaya dan warga Jawa Timur serta seluruh masyarakat Indonesia tahu dan bisa melihat alat ini, sehingga ke depannya kalau ingin berobat dengan alat ini tidak perlu jauh-jauh ke luar kota atau bahkan ke luar negeri, karena di Surabaya sudah ada alat canggih ini. 

“Harapan akhirnya tentu warga Surabaya tidak perlu jauh-jauh ke luar kota atau bahkan ke luar negeri untuk bisa mendapatkan pelayanan ini, karena di RSUD Soewandhie sudah tersedia juga,” kata dia. 

Selain berbagai peralatan canggih yang dimiliki RSUD Soewandhie, di pameran ini juga dipamerkan berbagai peralatan kesehatan unggulan yang ada di Jawa Timur, khususnya yang ada di Kota Surabaya. 

Makanya, ia berharap dengan adanya Surabaya Hospital Expo ini bisa memberikan manfaat kepada warga Surabaya. 

“Minimal mereka bisa update info pelayanan-pelayanan kesehatan unggulan yang ada di Jawa Timur, khususnya di Kota Surabaya,” kata dia. 

Selain pameran alkes dan pameran layanan unggulan, di event nasional ini juga akan ada kelas-kelas workshop yang bisa diikuti oleh para peserta. 

Bahkan, nantinya para peserta itu juga akan difasilitasi city tour oleh Pemkot Surabaya untuk keliling Surabaya. 

“Setelah city tour, nanti juga akan ada Gala Dinner di Balai Kota Surabaya. Selamat menikmati acara ini dan selamat menikmati Surabaya,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI Pusat) Bambang Wibowo mengapresiasi pameran Layanan Unggulan Rumah Sakit di event Surabaya Hospital Expo itu. 

Menurutnya, ini adalah sesuatu yang bagus yang memang harus terus dilakukan oleh perumahsakitan.

“Ini gayung bersambut dengan apa yang dilakukan oleh teman-teman di wilayah Jatim. Jadi, kita akan melaunching tentang pemeringkatan rumah sakit. Ini dalam upaya untuk mendorong supaya rumah sakit bisa saling belajar mana yang lebih baik supaya bisa saling belajar dan memberi,” kata dia.

Ia juga mengapresiasi Surabaya Hospital Expo yang digelar PERSI Jatim bersama Pemkot Surabaya. 

Bambang menjelaskan bahwa ada empat wilayah yang menggelar kegiatan tahunan seperti ini, yaitu DKI, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan juga yang paling aktif dan paling baik adalah Jawa Timur. 

“Atas nama PERSI saya sampaikan terimakasih banyak. Ini bagus dan mudah-mudahan hal-hal yang baik ini bisa menstimulan yang lainnya,” pungkasnya.

Rabu, 15 Mei 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Tim bakal pasangan calon (Bapaslon) independen Pilkada Surabaya, Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti kembali menyerahkan kekurangan copy data pendukung dan persyaratan yang dianggap kurang ke KPU setempat, Rabu (15/5).

Namun sayangnya, hingga ditunggu kurang lebih setengah jam, yakni sekitar pukul 12.00 hingga 12.30 WIB, tak satupun komisioner KPU Surabaya menemuinya.

Sedangkan sekretariat KPU Surabaya tak berani menerimanya.

Tak ayal tim Bapaslon independen Pilkada Surabaya, Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti merasa kecewa.

Sikap komisioner KPU Surabaya tak mau menerima copy data pendukung tersebut disesalkan oleh Pandu Budi Raharjono.

Ia menilai bila sikap tersebut seolah mencerminkan tidak ada toleransi dari KPU Surabaya terkait batas waktu tersebut.

Padahal hanya beda waktu 2 menit saja di hari terakhir pendaftaran calon independen di Pilkada Surabaya sudah masuk data lainnya sebanyak 70.000.

“Sedangkan tampilnya calon independen akan menjadi warna tersendiri dalam prosesi Pilkada Surabaya, dan saya yakin itu sangat dinantikan oleh warga Surabaya,” kata Pandu Budi Raharjono, Rabu (15/5).

Tak hanya itu, sikap kecewa Bapaslon independen Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti terhadap KPU dikarenakan tak adanya sosialisasi apalagi transparansi jadwal penerimaan pendaftaran pencalonan Kepala Daerah di Surabaya.

"Jadi pada tanggal 12 Mei 2024 itulah kami sendiri yang datang ke KPU Surabaya untuk mencari informasi dan persyaratan bagi penerimaan pendaftaran pencalonan Kepala Daerah. Hal itu membuat kami hanya memiliki waktu yang sangat singkat untuk memenuhi persyaratan pecalonan tersebut," ungkapnya.

Menurut Pandu informasi batas waktu pendaftaran bapaslon independen, ia terima akan ditutup Senin (13/5) pukul 00.00 WIB.

Nah dengan waktu yang terlalu singkat itu, ia berjuang keras memasukkan data pendukung dan persyaratan lainnya ke KPU Surabaya.

"Jadi pada pukul 12.00 WIB dari KPU kami kembali ke base camp, jam 13.00 WIB baru ada email dari KPU tentang Silon Kada (Sistem Informasi Pencalonan Kepala Daerah) nya yang harus diisi, ada 3 format pernyataan, dukungan dan kondisi excel. Di kondisi ini kita harus memasukkan dukungan sesuai petunjuk KPU," ungkap Pandu yang pernah masuk nominasi dalam pemilihan Ketua KPK.

Nah, di pukul 14.00 WIB, Ia bersama tim mulai running kerja. 

"Jam 21.40 WIB kita memberitahu KPU bahwa kita akan menyerahkan data, dan KPU mengiyakan," ujarnya.

Tepat pukul 23.06 WIB, masih kata Pandu, tim pemenangan tiba di KPU Surabaya untuk menyerahkan data utamanya.

"Data pendukung dalam excel sebanyak lebih dari 160.000. Artinya, entri data itu telah masuk sebelum batas waktu sesuai ketentuan PKPU dan masih dalam proses louding," jelasnya.

Namun ternyata kondisi format B1 nya terekap hanya 90.000 sampai pada batas waktu, meskipun data lainnya masih dalam proses louding. 

"Karena sudah sampai batas waktu yang sesuai aturan ditutup pukul 00.00 WIB, itulah KPU tidak menerima apa pun kekurangannya, meskipun entri data masih dalam proses louding," akunya.

Padahal hanya selisih dua menit lagi dari batas waktu, yaitu pada pukul 00.02 WIB masuk lagi data rekap sebanyak 70.000.

Sehingga jumlahnya menjadi 160.000 pendukung, namun pihak KPU bersikukuh menolak dan menyatakan data yang diterima hanya 90.000 pendukung," bebernya.

“KPU hanya bertahan dengan kondisi aturan tersebut, sehingga yang diakui dari data kami yang masuk hanya 90.000 Wib. Intinya seperti itu. Nah sekarang bagaimana solusi untuk ini ? Masak hanya beda 2 menit saja menjadi masalah yang krusial," pungkasnya.

Makanya pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama Surabaya Post ini berharap adanya sikap toleransi KPU bagi pencalonan Pilkada Surabaya dari jalur independen. 


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Penertiban bangunan dan pengamanan aset di Jalan Kencanasari Timur, Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Dukuh Pakis, Pemkot Surabaya melibatkan sebanyak 1000 personel gabungan, terdiri dari Satpol PP, TNI, dan Polri. 

Pengamanan aset itu pun berlangsung lancar meskipun sempat terjadi negosiasi yang cukup alot antara warga penghuni persil dengan jajaran pemkot dan kepolisian.

Setelah dilakukan mediasi, akhirnya suasana berangsur mencair dan warga menerima bangunan rumahnya ditertibkan. 

“Dasar haknya pemkot adalah SHPL, yang mana aset ini akan dimanfaatkan oleh pemkot untuk sentra PKL. Jadi sentra PKL ini adalah satu program Padat Karya yang diutamakan untuk warga sekitar,” kata Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser, Rabu (15/5).

Fikser menjelaskan, sebelumnya pemkot melalui Satpol PP, Kecamatan, hingga Kelurahan telah melakukan sosialisasi dan memberikan surat pemberitahuan penertiban lahan. 

Setelah bangunan di lahan aset pemkot tersebut dikosongkan, pemkot segera melakukan pemutusan aliran listrik dan air PDAM. 

Setelah itu, pemkot akan melakukan pemagaran di area lahan itu tersebut sampai menunggu pembangunan sentra PKL. 

“Alhamdulillah dalam negosiasi, kami menerima masukan dari perwakilan warga. Warga meminta untuk diberikan sentra PKL, sehingga kami sepakat warga yang tinggal di sini mendapatkan stand PKL. Yang kedua, kita memfasilitasi untuk (warga) untuk mendapatkan rusun, lokasinya di Warugunung yang kita siapkan,” jelasnya. 

Fikser menyebutkan, dari enam bangunan yang berdiri di aset pemkot itu hanya ada tiga yang dihuni, sedangkan tiga bangunan lainnya kosong. 

Nah, di dalam tiga bangunan itu, terdapat enam kepala keluarga (KK) ber-KTP Surabaya. 

“Kenapa kita fasilitasi mereka mendapatkan stand PKL dan rusun? Karena dia adalah warga Surabaya yang beralamat di sini, jadi tidak salah, kita harus mengutamakan warga yang saat ini menempati,” sebutnya. 

Fikser menambahkan, relokasi warga segera dilakukan mulai hari ini, sekaligus proses pembersihan lahannya. Nantinya, warga yang direlokasi akan mendapatkan 3 unit rusunawa dan 5 stand PKL di rusunawa Warugunung. 

“Jadi kita hari ini melakukan pembersihan, pemagaran, sekaligus warga yang di dalam kami pindahkan ke rusun Warugunung,” pungkasnya.

Seperti diberitakan aset milik Pemkot Surabaya itu, rencananya akan digunakan sebagai tempat pemberdayaan masyarakat melalui program Padat Karya. 

Bangunan yang berdiri di atas lahan aset pemkot tersebut ada enam persil.

Aset yang diamankan itu telah tercatat secara sah di dalam Sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (SHPL) nomor 2 sejak tahun 90an. 

Secara keseluruhan, luas aset pemkot di kawasan Jalan Kencanasari Timur ada sekitar 3,3 hektare. 

Namun, lahan yang ditertibkan kali ini hanya sekitar 480 meter persegi. 

Tidak hanya aset yang berada di Jalan Kencanasari Timur saja yang diamankan, pemkot melalui BPKAD Surabaya juga melakukan pengamanan aset di beberapa tempat lainnya untuk segera dilakukan sertifikasi. 

Sedangkan penghuni yang tinggal di enam persil tetapi ber-KTP Surabaya difasilitasi tempat tinggal di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Warugunung, di Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya. 


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Surabaya bersama Satpol PP Surabaya, melakukan penertiban bangunan dan pengamanan aset di Jalan Kencanasari Timur, Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya, Rabu (15/5). 

Aset milik Pemkot Surabaya itu, rencananya akan digunakan sebagai tempat pemberdayaan masyarakat melalui program Padat Karya. 

Bangunan yang berdiri di atas lahan aset pemkot tersebut ada enam persil.

Aset yang diamankan itu telah tercatat secara sah di dalam Sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (SHPL) nomor 2 sejak tahun 90an. 

“Jadi hari ini kita melakukan pengamanan aset kita (Pemkot Surabaya). Ini nanti akan kami gunakan menjadi program Padat Karya, kita nanti coba koordinasikan kembali dengan Bu Lurah untuk pemberdayaan masyarakat di wilayah sini (Kecamatan Dukuh Pakis),” kata Kepala BPKAD Surabaya, Wiwiek Widayati, Rabu (15/5).

Secara keseluruhan, luas aset pemkot di kawasan Jalan Kencanasari Timur ada sekitar 3,3 hektare. 

Namun, lahan yang ditertibkan kali ini hanya sekitar 480 meter persegi. 

“Hari ini ada enam persil, nanti kan masih bisa kita manfaatkan untuk Padat Karya lainnya,” ujar Wiwiek. 

Wiwiek menjelaskan, tidak hanya aset yang berada di Jalan Kencanasari Timur saja yang diamankan, pemkot melalui BPKAD Surabaya juga melakukan pengamanan aset di beberapa tempat lainnya untuk segera dilakukan sertifikasi. 

“Kami memang berproses ya, jadi ada aset-aset kita untuk kita proseskan sertifikasi, kemudian juga ada pendataan BMD (Barang Milik Daerah) yang bisa kita optimalkan pemanfaatannya untuk pihak ketiga,” jelasnya. 

Wiwiek menambahkan penghuni yang tinggal di enam persil itu difasilitasi tempat tinggal di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Warugunung, di Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya. 

“Khusus warga ber-KTP Surabaya, rencananya di rusunawa Warugunung,” pungkasnya. 


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Sebanyak 3.228 kasus Tuberkulosis (TBC) di Kota Surabaya telah terdeteksi dini dari target estimasi 16.127 kasus. 

Angka tersebut merupakan capaian 20 persen dari target bulanan, per 30 April 2024.

"Kami berkomitmen untuk mengurangi prevalensi TBC di Surabaya, dengan beberapa strategi seperti skrining pasif dan aktif. Target prioritas kami adalah kelompok-kelompok berisiko tinggi," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Surabaya, Nanik Sukristina, Rabu (15/5).

Nanik mengatakan, skrining pasif difokuskan pada kelompok-kelompok seperti pasien HIV, diabetes, anak-anak dengan gizi buruk, pasien ISPA/Pneumonia, pasien Covid-19, dan Calon Jemaah Haji. 

"Untuk skrining aktif pencegahan Tuberkulosis, nantinya akan melibatkan lintas sektor untuk memeriksa masyarakat secara luas dan meningkatkan kesempatan deteksi dini yang lebih besar," ujarnya. 

Saat ditanya terkait penderita TBC yang masih malu untuk membuka diri, Dinas Kesehatan telah mengimplementasikan strategi komprehensif. 

"Kami berupaya mengurangi stigma negatif melalui pendekatan promosi kesehatan, termasuk penyuluhan dan diseminasi informasi melalui tokoh masyarakat, tokoh agama, dan media sosial," paparnya. 

Langkah ini, lanjutnya, juga melibatkan satgas TBC di kecamatan dan influencer untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi ketakutan serta kesalahpahaman tentang TBC. 

Menurutnya, edukasi berkelanjutan sangat dibutuhkan dalam memaksimalkan pencegahan Tuberkulosis. 

"Program edukasi kami tidak hanya sebatas penyuluhan. Kami bekerjasama dengan puskesmas, kader kesehatan, dan organisasi non-pemerintah untuk menyebarkan pengetahuan tentang pencegahan dan pengobatan TBC," paparnya. 

Edukasi juga ditujukan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mendeteksi dan melapor tentang kasus TBC, yang krusial untuk pencegahan penyebaran lebih lanjut di Kota Surabaya. 

Sementara itu terkait penanganan TBC Resisten Obat (RO), ia menjabarkan bahwa pengobatan TBC RO memerlukan pendekatan yang berbeda. 

"Jadi perawatan khusus bagi RO itu ada penggunaan jenis obat yang spesifik dan durasi pengobatan yang lebih panjang," tutur Nanik. 

Selain itu, protokol pengobatan bagi penderita TBC RO mencakup penggunaan regimen BPAL/M selama 6 bulan, STR selama 9 bulan, dan LTR selama 18-24 bulan. 

Karena itulah, Nanik Sukristina juga menegaskan pentingnya pendampingan oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) dan Peer Educator (mantan pasien TBC RO yang diberdayakan kembali untuk mendukung dan mencegah terjadinya mangkir atau putus obat).

"Dan juga, harus dilakukan Investigasi Kontak, pemberian TPT kontak serumah pasien, dan pemberian PMT berupa susu," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Munculnya nama Arif Fathoni dalam bursa Bakal Calon Kepala Daerah (Bacakada) yang akan diusung oleh partai Golkar nampaknya menjadi salah satu harapan dari warga Surabaya.

Hal ini terlihat ketika Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya ini menghadiri kegiatan temu warga yang dilakukan di salah satu rumah tokoh masyarakat Bulak, Selasa (14/5) malam.

Dalam kegiatan tersebut Ketua Komisi A DPRD Surabaya itu didoakan warga pesisir Surabaya yakni warga Kecamatan Bulak dan Kenjeran untuk bisa maju dan terpilih menjadi Wali Kota Surabaya dalam pemilukada November mendatang.

H Hatib salah satu tokoh masyarakat Bulak mengatakan, pihaknya 

Mereka berharap Arif Fathoni bisa maju dengan harapan bisa merealisasikan perjuangan warga Bulak dan Kenjeran yang sebagian ingin diberikan kesempatan berjualan baik di taman patung suroboyo atau di laut kenjeran di hari sabtu dan minggu.

“Selama ini ada warga kami yang ingin berjualan tapi tidak diperbolehkan, padahal itu salah satu pusat keramaian ditempat kami, kami ingin keramaian tersebut dapat mengangkat derajat ekonomi warga kami, ” kata H Hatib, salah satu tokoh masyarakat Bulak.

Masih menurut Hatib, warga yang ingin berjualan juga siap menjaga kebersihan, karena tanpa diminta pun warga yang berjualan akan menjaga kebersihan dengan sendirinya karena ini wilayah warga sendiri.

“Kami juga tidak ingin wilayah kami tidak bersih dan rapi, saya berharap Mas Toni bisa mengabulkan permintaan ini kalau nanti sudah terpilih menjadi walikota Surabaya," paparnya.

Sementara itu, Arif Fathoni mengatakan, pihaknya berterima kasih atas dukungan dan doa tersebut.

Nnamun menurut Toni, saat ini partai-partai sedang merajut benang koalisi untuk mencari calon wali Kota maupun calon wakil walikota dalam pemilukada November mendatang.

“Terlepas saya bisa maju sebagai calon atau tidak, namun yang lebih penting adalah bagaimana memperjuangkan aspirasi warga malam hari ini bisa ada solusi yang pas, sehingga keinginan warga bisa terkabul sehingga warga mendapatkan manfaat ekonomi dari tempat wisata yang ada,” jelasnya.

Toni menambahkan pihaknya turun menyapa masyarakat tidak hanya dalam momen pemilu saja.

Tetapi kegiatan temu warga selalu dilakukan agar Partai Golkar bisa mengakselerasikan apa yang dikehendaki warga masuk dalam rencana Pembangunan pemkot Surabaya.

“Karena saya meyakini, politik hanyalah sarana menuju medan pengabdian kepada masyarakat secara luas, politik bukan hanya soal rebutan kue kekuasaan, tapi politik adalah jalan mengabdi untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Ketika ditanya mengenai mengalirnya dukungan warga tersebut apakah dirinya akan maju dalam pilwali mendatang.

Toni belum berani berandai-andai. Menurutnya DPD Partai Golkar Jawa Timur dan DPP Partai Golkar saat ini sedang melakukan serangkaian komunikasi politik dan upaya yang diperlukan guna kepentingan yang terbaik untuk warga Surabaya, mengingat Partai Golkar tidak memiliki tiket emas dalam Pilwali mendatang.

“Tugas saya hanya bekerja menyapa masyarakat Surabaya saja, soal koalisi dan lain sebagainya saya yakin Pak Sarmudji, Pak Blegur Prijanggono dan Pak Adies Kadir akan memberikan masukan kepada Ketua Umum Partai Golkar mana yang terbaik untuk masyarakat Surabaya, apakah saya diperintahkan untuk maju, atau Mas Bayu Airlangga atau pun Mas Eri Cahyadi, ” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar inspeksi mendadak (sidak) pembangunan dan penataan kawasan Kota Lama, Selasa (14/5) malam. 

Sidak kali ini, ia melakukan pengecekan sejauh mana progres pembangunan Kota Lama berjalan. 

Saat di lokasi, Wali Kota Eri menemukan ada beberapa titik yang perlu dilakukan perbaikan, dan penambahan material. 

Seperti di pedestrian Jalan Rajawali, di depan Hotel Arcadia. 

Dirinya ingin, penataan batu alam di pedestrian tersebut diratakan dan penambahan tanaman. 

“Progres sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, tapi saya minta beberapa ada yang perlu diperbaiki, saya minta untuk dibongkar, karena ada yang kurang pas. Termasuk penataan tanaman, juga terkait dengan pemasangan batu alamnya, jadi ada yang kurang pas, jadi saya minta agar di-stamper lagi agar rata,” kata Wali Kota Eri.

Tidak hanya itu, Wali Kota Eri juga ingin, di zona Eropa, Kota Lama dilakukan penambahan penerangan jalan umum (PJU). 

Penambahan PJU tersebut bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada pejalan kaki dan pengunjung Kota Lama. 

“Karena ini nanti (rutenya) akan memutar Bank Mandiri, sehingga di situ harus ada lampu yang lebih terang dan pembangunan juga harus lebih rata, tidak boleh lagi ada yang seperti tadi,” tegas Wali Kota Eri. 

Selain soal PJU, dia juga meminta kepada jajarannya segera merapikan utilitas listrik yang menjuntai hingga ke bawah pedestrian. 

Tentu hal itu akan membahayakan pejalan kaki, jika tidak segera dilakukan perbaikan. 

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu juga meminta kepada jajarannya di Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya untuk segera merapikan ducting. 

“Jadi ada penurunan kabel itu direncanakan tanggal 16, saya bilang, kalau ini terlambat bisa kacau ini. Maka dari itu ini (kabel) harus diturunkan semua kabelnya, karena sudah mulai ada pembongkaran dari PLN, sehingga nanti tanggal 16-17 sudah bisa masuk (ke dalam ducting),” paparnya. 

Wali Kota Eri menjelaskan, jika seluruh utilitas itu sudah bisa masuk ke dalam ducting, maka harus dilakukan pengaspalan ulang. 

Menurut dia, pengaspalan ulang di Jalan Rajawali cukup sulit, sebabnya terdapat rel trem yang terpendam sejak zaman kolonial Belanda.  

Jika tidak dilakukan secara jeli, maka pengaspalan jalan di kawasan tersebut akan tidak rata, karena terganjal bekas jalur rel trem. “Ya sudah diaspal, setelah selesai dicor dahulu, baru diaspal jalannya untuk dikembalikan, kemudian ducting tadi untuk tempat masuknya kabel,” jelasnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri bersama jajaran asisten dan kepala perangkat daerah (PD) Pemkot Surabaya menilik satu persatu proyek pembangunan Kota Lama. 

Mereka berjalan kaki mengecek secara detail, mulai dari area Gedung Internatio, Taman Sejarah, Jalan Prenjak Gedung Cerutu, Jalan Mliwis, berputar melalui Gedung Singa, kemudian kembali ke area Gedung Internatio. 

Bukan hanya zona Eropa yang dikebut pengerjaanya, ia juga meminta kepada jajarannya untuk segera menuntaskan penataan zona Pecinan, di Jalan Kembang Jepun, Kya-Kya. 

Penataan itu diantaranya, pemasangan tulisan aksara Tiongkok dan perbaikan pedestriannya agar lebih nyaman lagi. 

“Karena tulisannya harus terpasang semua ya, insyaallah di akhir Mei, sekitar tanggal 26-27 baru terpasang. Sekarang perbaikan pedestrian juga di sana (Pecinan, Kya-Kya), karena kalau saya buat jalan kurang nyaman berarti harus ada perbaikan terkait dengan ratanya batu alam,” tuturnya. 

ia optimis, pengerjaan kawasan Kota Lama tuntas sebelum peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) pada 31 Mei 2024 mendatang. 

“Target sebelum 31 Mei, minggu depan kita lihat kembali ke lokasi ini tadi untuk memastikan apakah sudah ada perbaikan-perbaikan tadi,” ujarnya.

Di samping itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menerangkan, sidak kali ini Wali Kota Eri ingin penanaman pohon harus diberi jarak yang sama. 

Selain itu, ia menyebutkan, Wali Kota Eri ingin identitas Kota Lama ditonjolkan mengelilingi sekitar Gedung Internatio hingga Gedung Cerutu.  

“Kemudian pagar di bangunan baru juga menyesuaikan dengan yang Kota Lama. Yang terpenting itu utilitas harus sudah masuk semua ke ducting-nya, kemudian ciri batu alam dan PJU-nya harus terang,” sebut Irvan. 

Di lokasi yang sama, Kepala Dishub Surabaya Tundjung Iswandaru menambahkan, jumlah PJU yang akan ditambah di kawasan Kota Lama masih akan disesuaikan kembali. 

Nantinya, lanjut Tundjung, Dishub Surabaya akan menyesuaikan PJU baru di antara PJU yang telah ada di Jalan Rajawali. 

Tundjung menerangkan, penambahan PJU di area Gedung Internatio akan dilakukan sesegera mungkin. 

Untuk saat ini, ia mengaku, masih menunggu DSDABM Surabaya menuntaskan pengerjaan pondasi. 

“Nanti akan kita sisipi tengahnya, agar pejalan kaki aman dan terang. Kemudian di bagian ini (samping Gedung Internatio) kita beri dua lampu sorot kiri kanan ada, jadi ada empat. Lampunya sudah siap, tinggal pasang saja, harapannya bisa mengcover area yang ada di sini,” pungkasnya.

Diketahui, wisata heritage di kawasan Kota Lama itu terbagi menjadi empat zona, yakni zona Eropa, Pecinan, Arab, dan Melayu, yang dulunya menjadi pusat perekonomian. 

Banyak toko-toko yang didirikan oleh etnis Tionghoa di sepanjang Jalan Kya-Kya Kembang Jepun, serta banyak saudagar dari Arab dari negara timur yang berdagang di kawasan ini. 

Sedangkan di zona Eropa menjadi pusat kota di zaman pemerintahan kolonial Belanda.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive