Minggu, 26 Mei 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Gelaran Parade Mobil Hias dan Pawai Budaya ‘Surabaya Vaganza’ dalam menyemarakan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 dibuka oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di Tugu Pahlawan Surabaya, Minggu (26/5).

Ratusan peserta ‘Surabaya Vaganza’ kali ini mengenakan beragam busana yang bertemakan ‘The Chronicle of Surabaya’, yakni menceritakan tentang perjalanan panjang sejarah Kota Pahlawan dari masa ke masa.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi bersama Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani mengenakan busana Manten Pegon. 

Busana Manten Pegon merupakan busana pengantin khas Kota Pahlawan dengan akulturasi budaya Eropa, Arab, Cina, dan Jawa. Bahkan, busana Manten Pegon itu, telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Kemdikbudristek RI.

Dalam sambutannya, Wali Kota Eri mengatakan, melalui event ‘Surabaya Vaganza’, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ingin menggugah masyarakat untuk terus mengingat perjalanan panjang sejarah Kota Surabaya hingga saat ini.

"Hari ini tema ‘Surabaya Vaganza’ adalah ‘The Chronicle of Surabaya’ atau perjalanan Surabaya dari masa ke masa. Karenanya, warga Surabaya harus ingat bagaimana Surabaya berdiri saat zaman kerajaan, kolonial, hingga saat ini,” kata Wali Kota Eri.

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri meminta warga Kota Surabaya tidak melupakan sejarah, serta harus ingat bagaimana perjalanannya para pendahulu saat mendirikan, hingga mempertahankan Kota Pahlawan.

“Ayo semua warga Surabaya lewat gelaran ‘Surabaya Vaganza’ hari ini, saya bersama anda semua harus terus menguatkan guyup rukun dan gotong-royongnya,” ajaknya.

Sebab, menurut Wali Kota Eri, meski warga Surabaya selalu menekankan prinsip hidup yang keras, namun mereka memiliki kelembutan hati untuk semakin menguatkan persatuan, guyup rukun, dan rasa gotong-royong.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang hari ini ikut menyukseskan ‘Surabaya Vaganza’. Saya yakin, warga Surabaya terus menjaga dan menguatkan persatuan, guyup rukun, dan saling menghormati satu sama lain,” tutupnya.

Seusai memberangkatkan Parade Mobil Hias, di iringi oleh musik hadrah dan paguyuban Cak Ning, Wali Kota Eri bersama Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani mengendarai mobil Jeep menuju Alun-Alun Surabaya. 

Rombongan dilanjutkan dengan para Forkompinda Kota Surabaya menggunakan Jeep Willys, serta para peserta Pawai Budaya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pelajar Solidaritas Indonesia mengadakan KOPDARSUS (Kopi Darat Khusus) di The Light Box Cafe.

Dalam acara tersebut dihadiri para pelajar dari berbagai SMA/K Negeri dan Swasta se-Surabaya.

Dion Marcellino Ketua Pelajar Solidaritas Indonesia mengungkapkan kekecewaannya pada kepemimpinan saat ini karena tidak memahami tantangan zaman.

"Pemimpin itu harus paham tantangan zaman, Era Digital adalah Era yg akan dihadapi oleh milenial dan Gen Z namun kami tidak melihat poltical Will dari walikota saat ini menjawab tantangan zaman tersebut," kata Bung Dion sapaan akrab ketua Pelajar Solidaritas Indonesia, Minggu (26/5).

Surabaya sebagai kota Metropolis kalah dengan Solo yang memiliki Solo Techno Park.

"Dimana Mas Gibran memberi ruang menembangkan potensi anak muda dibidang Cyber Security, Coding, Gamers, Marketplace maupun coding," jelasnya.

Bung Dion menambahkan, hari ini dibelahan dunia, orang sudah bertransaksi menggunakan Crypto, namun di kota Surabaya mengurusi masalah pemberdayaan masyarakat ekonomi menengah tak jelas.

"Mengurus UMKM belum tuntas," sindirnya.

Oleh karenanya dalam KOPDARSUS ini pihaknya menampung aspirasi para pelajar, Gen Z dan milenial yang secara DPT Pemilu pemegang suara terbanyak sekitar 52 persen.

"Kami memutuskan mendukung anak muda melalui sosok Bro Richard Handiwiyanto, SH.MH.MKN maju dalam Pilkada Surabaya 2025," tegasnya.

Bro Richard adalah presentasi dari anak muda yang profesional (Advokat), intektual dan memahami situasi kekinian Gen Z dan Milenial.

"Kami mengusulkan agar Surabaya ke depan memiliki Surabaya Techno and Culture Centre sbg wadah meningkatkan kesiapan anak muda di dunia digital, Artificial Intelegensia, block chain, web3 serta kebudayaan agar kita tdk kehilangan jati diri sebagai anak bangsa," ungkapnya.

Hasil dari KOPDARSUS ini akan disosialisasikan ke lingkungan sekitar, partai politik serta pada bro Richard sebagai pihak yang mendapatkan dukungan.

"Kami berharap partai-partai mendengar suara dan aspirasi kami. Kami tidak mau hanya dijadikan objek politik kekuasaan semata," pungkasnya.

Sabtu, 25 Mei 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM LSM AMAK (Aliansi Masyarakat Anti Korupsi) mengapresiasi inspeksi mendadak (Sidak) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Rabu (22/5). 

"Itu merupakan salah satu tugas wali kota turun ke bawah, jangan hanya cuma mendengar dari bawahan saja," kata Ketua LSM AMAK Ponang Adji Handoko, Sabtu (25/5).

Kendati demikian, menurut Ponang, temuan dalam sidak tersebut kurang lengkap.

Wali Kota Eri tak melihat secara detail spesifikasi proyek tersebut.

Apakah sudah sesuai dari rencana anggaran belanja (SOP) atau ada dugaan mark up dari spesifikasinya.

"Eri tak melihat kwalitas dari proyeknya. Dia hanya menemukan pengerjaan proyek yang kurang tepat alias lambat," jelasnya.

Maka dari itu, Ponang berharap dari sidak Wali Kota Eri ini mendapat atensi dari aparat penegak hukum yang ada di Surabaya.

"Sebagai kesatuan di Forkopimda Surabaya terutama aparat penegak hukum, entah dari kejaksaan atau kepolisian segera menindaklanjutinya. Jadi itu benar-benar terlihat sinergi untuk menciptakan Surabaya harus bebas dari korupsi," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya terus berupaya memberikan kemudahan transaksi pembayaran parkir kepada masyarakat. 

Yang terbaru, Dishub menyediakan transaksi pembayaran cashless atau non-tunai dengan EDC dan Handheld di tujuh lokasi Parkir Tempat Khusus (PTK) Kota Pahlawan.

Sosialisasi sekaligus launching pembayaran cashless dengan EDC dan Handheld, dilakukan di Parkir Basement Gedung Balai Pemuda Kota Surabaya. 

Sosialisasi yang dilakukan Dishub bersama pihak perbankan ini menyasar kepada Pengguna Jasa Parkir (PJP) roda dua dan roda empat.

Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum (TJU) Dishub Kota Surabaya, Jeane Mariane Taroreh menyampaikan, bahwa sistem pembayaran parkir menggunakan EDC dan Handheld bekerjasama dengan sejumlah perbankan dan pihak swasta.

"Pembayaran bisa menggunakan e-money, flazz, kartu debit dan QRIS. Ini untuk mempermudah pengguna jasa parkir melakukan transaksi pembayaran di Tempat Khusus Parkir yang kita sediakan," kata Jeane di sela kegiatan sosialisasi.

Saat ini Dishub telah menerapkan transaksi pembayaran cashless di 7 lokasi parkir tempat khusus dari total 20 PTK milik Pemkot Surabaya. 

Ketujuh PTK tersebut terdiri dari Park and Ride Mayjend Sungkono, Parkir Aditywarman, Balai Pemuda, Park and Ride Genteng Kali, Parkir Gedung Siola, Parkir Hockey dan Parkir Wisata Tugu Pahlawan.

Pengguna jasa parkir pun dapat memilih beberapa opsi transaksi pembayaran. Untuk EDC BCA, bisa melalui Debit BCA, Debit BNI, Debit BRI, Debit Mandiri, Kartu Kredit BCA, e-Money Mandiri, Flazz BCA, Flazz Bank Jatim dan QRIS. 

Sedangkan Handheld, transaksi pembayaran bisa dilakukan melalui e-Money Mandiri dan QRIS.

Meski demikian, pihaknya tetap menyediakan opsi pembayaran tunai bagi pengguna jasa parkir yang masih membutuhkan. 

Hal ini untuk memberikan kemudahan PJP melakukan transaksi pembayaran parkir. 

"Kami juga tetap melayani pembayaran tunai, apabila pengguna jasa parkir tersebut seperti yang tidak memiliki e-money atau tidak memiliki handphone. Jadi kita tetap masih melayani untuk tunai," ujarnya.

Menurut dia, transaksi pembayaran parkir melalui cashless ini memiliki banyak kelebihan dan manfaat. 

Selain lebih mudah dan praktis, pembayaran melalui cashless juga dapat mempersingkat waktu pengguna jasa parkir.

"Ketika tempat-tempat parkir khusus seperti Balai Pemuda ini yang sering ada event, jadi lebih lancar. Dengan pembayaran cashless ini akan mempermudah PJP untuk melakukan transaksi," paparnya.

Tak hanya itu, pembayaran cashless juga membuat transaksi lebih transparan. Lebih dari itu, data atau transaksi parkir yang masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya juga lebih jelas. 

"Harapan kita bisa kita sosialisasikan dan terapkan di semua titik parkir. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada BCA, Bank Mandiri, Bank Jatim dan PT Tata Sarana Makmur," tuturnya.

Pihaknya berharap, dalam waktu tiga bulan ke depan, 20 parkir tempat khusus milik Pemkot Surabaya sudah menyediakan transaksi pembayaran dengan EDC dan Handheld. 

"Harapan kami dalam tiga bulan ke depan bisa semua, apabila alat-alat kita sudah terpasang semua di titik parkir tempat khusus parkir kita," harapnya.

Di kesempatan yang sama, Faruq, seorang pengguna jasa parkir roda dua di Balai Pemuda mengaku lebih mudah dengan transaksi pembayaran cashless. 

Selain itu, transaksi lewat non-tunai juga dinilainya lebih cepat.

"Kalau saya anak muda, jadi lebih mudah. Karena biasanya juga pakai QRIS buat bayarnya, jadi lebih simple dan non-tunai lebih enak," kata warga Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya ini.

Hal yang sama juga diutarakan Anya, pengguna jasa parkir roda empat di PTK Balai Pemuda Surabaya. 

Karenanya, ia mengaku sepakat dengan penerapan transaksi non-tunai di lokasi parkir tempat khusus "Jadi lebih praktis dan lebih cepat," pungkas mahasiswi asal Surabaya ini.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebentar lagi menggelar Parade Mobil Hias dan Pawai Budaya ‘Surabaya Vaganza’ 2024. 

Acara tahunan ini akan digelar dengan tema berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tema yang diusung kali ini adalah, ‘The Chronicle of Surabaya’. 

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Hidayat Syah mengatakan, yang bikin Surabaya Vaganza tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya adalah temannya. 

Tema ‘The Chronicle of Surabaya’ ini menceritakan tentang perjalanan panjang sejarah Kota Pahlawan dari masa ke masa. 

“Jadi menceritakan Surabaya sebelum era kerajaan, era kerajaan, era kolonial, dan Surabaya di era sekarang. Jadi nanti parade mobilnya itu jalan berurutan sesuai dengan era yang diceritakan,” kata Hidayat, Sabtu (25/5).

Hidayat menjelaskan, Surabaya Vaganza nantinya akan digelar mulai dari pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB, Minggu, 26 Mei 2024. 

Sedangkan rute yang akan dilalui Surabaya Vaganza kali ini, yaitu mulai dari Tugu Pahlawan sampai dengan Balai Pemuda. 

“Karena paginya ada Medic Air Run yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran UNAIR. Nah itu (Medic Air Run) akan melalui rute dari FK UNAIR sampai ke Jalan Tunjungan, lalu kembali ke FK UNAIR,” jelas Hidayat.

Peserta pawai mobil hias Surabaya Vaganza di peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 kali ini juga berbeda dari tahun sebelumnya. 

Kalau di HJKS ke-730 melibatkan peserta dari jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), swasta, dan perguruan tinggi. 

Di tahun ini Pemkot Surabaya hanya melibatkan komunitas, masyarakat umum, swasta, BUMD, dan perguruan tinggi.

Bahkan, juga ada peserta pawai budaya yang ikut dalam Surabaya Vaganza di tahun ini. Menurutnya, antusiasme dari para peserta pawai budaya di tahun ini sangat tinggi. 

"Mereka sangat antusias, bahkan mereka tak segan iuran untuk modal parade nanti. Jadi nanti ada 22 peserta pawai mobil hias, dan 22 peserta pawai budaya. Nantinya mereka berjalan beriringan dari Tugu Pahlawan hingga ke Balai Pemuda,” ujarnya. 

Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya itu mengajak seluruh masyarakat di Kota Surabaya untuk menyaksikan keseruan Surabaya Vaganza pada Minggu, 26 Mei 2024. 

Seperti di tahun sebelumnya, masyarakat bisa hadir menyaksikan Surabaya Vaganza secara langsung di rute-rute yang telah ditentukan. 

Dalam Surabaya Vaganza nanti, Pemkot Surabaya tidak lupa memberi pembatas atau barier di sepanjang rute Surabaya Vaganza. 

Tujuannya adalah, agar peserta pawai dan para pengunjung yang datang ke lokasi merasa aman dan nyaman. 

Seperti di tahun sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, jajaran Forkopimda Surabaya hingga tamu delegasi juga dijadwalkan hadir dalam acara ini. 

“Jadi monggo masyarakat datang nikmati Surabaya Vaganza dengan tertib, tapi jangan sampai mengambil bunga sebelum acara selesai,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sukses menggelar pengajian sekaligus bersalawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf di Tugu Pahlawan, Jumat (24/5) malam. 

Pengajian dan salawat bersama ini digelar dalam rangka untuk memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731. 

Di kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beserta keluarga turut hadir duduk bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, para kyai dan ulama, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya, serta tamu undangan lainnya. 

Ribuan jemaah juga tampak antusias berdatang memadati Jalan Tugu Pahlawan, demi mengikuti pengajian dan salawat bersama. 

Wali Kota Eri Cahyadi mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat yang hadir pada malam ini. 

Ia mengatakan, setiap kali menjelang HJKS, Surabaya akan selalu menggelar salawat. 

“Setiap hari jadi, ulang tahun Surabaya, maka Surabaya tidak lupa untuk bersalawat. Dengan bersalawat, Kota Surabaya akan tetap tenang, dan penuh dengan berkahnya Gusti Allah,” ucap Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri juga tak lupa menyampaikan terima kasih telah bersama-sama membangun Kota Surabaya. 

“Matur nuwun seluruh warga Kota Surabaya, yang hari ini bergerak bersama membentuk Kampung Madani. Di setiap kampung membantu satu dengan lainnya yang tidak mampu,” ujarnya. 

Ia berharap, dengan adanya pengajian dan salawat bersama, Surabaya akan menjadi kota yang Baldatun Tayyibatun Warrabbbun Ghafur ke depannya. 

Tak hanya itu, ia juga berharap, para tamu undangan serta seluruh masyarakat yang hadir juga diberikan keberkahan dalam hidupnya.

Di peringatan HJKS ke-731 kali ini, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf mengajak seluruh jemaah yang hadir dalam pengajian dan bersalawat bersama untuk mendoakan Kota Surabaya, agar menjadi kota yang berkah dan teladan bagi kota-kota lainnya. 

Meskipun sempat diiringi rintik hujan, para jemaah yang hadir tetap bersemangat menggemakan salawat. 

Tak lupa, pada kesempatan ini Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf juga meminta kepada para jemaah yang hadir mendoakan Wali Kota Eri Cahyadi. 

Ia berharap, di usianya yang sebentar lagi menginjak ke-47 tahun, Wali Kota Eri Cahyadi dapat memimpin Kota Surabaya semakin baik lagi ke depannya. 

“Doakan Pak Wali Kota panjang umur, sehat, selamat, dan terus dapat memimpin kota ini (Surabaya) dengan sempurna. Insyaallah, Surabaya adalah kota teladan bagi kota-kota yang lain,” pungkasnya.

Jumat, 24 Mei 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan tengah menyiapkan kolam renang khusus bagi pelajar dengan harga terjangkau. 

Sekarang ini, kolam renang tersebut tengah direvitalisasi dan berencana dibuka dalam waktu dekat.

"Di Jambangan itu kan ada kolam renang, sudah lama tidak difungsikan karena memang belum menunjang semuanya. Ini sudah kita kerjakan, insyaallah di bulan Mei-Juni ini sudah bisa kita fungsikan," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Kamis (23/5).

Ia menjelaskan bahwa kolam renang Jambangan dibagi menjadi beberapa bagian. 

Untuk anak-anak stunting akan ditempatkan di bagian bawah. Sedangkan pada bagian atas, difungsikan bagi para pelajar Surabaya. 

Pelajar Surabaya hanya perlu membayar Rp5.000 untuk berenang di kolam renang ini.

"Yang buat pelajar yang atas, yang bawah buat anak-anak (stunting). Dan nanti juga yang atas itulah yang saya bilang untuk pelajar Surabaya cukup Rp5.000 saja," jelas Wali Kota Eri.

Pembangunan kolam renang khusus pelajar ini merupakan salah satu upaya Pemkot Surabaya untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran anak-anak. 

Ia berharap dengan adanya kolam renang ini, anak-anak dapat lebih mudah dan murah untuk berolahraga renang.

"Karena kalau anak-anak yang butuh berenang itukan kalau bayarnya mahal ya malas, terus bagaimana orang tuanya. Jadi kita siapkan, kita bantu," tuturnya.

Selain di Jambangan, Wali Kota Eri juga berencana membangun kolam renang serupa di wilayah Surabaya Barat. 

Di samping bertujuan untuk anak-anak stunting, kolam renang tersebut nantinya juga akan diperuntukkan bagi para pelajar Surabaya.

"Nanti kami juga akan membangun (kolam renang) yang di wilayah barat. Sehingga ada yang memang digunakan untuk masyarakat," imbuhnya.

Sebelumnya pada Rabu, 22 Mei 2024, Pemkot Surabaya meresmikan kolam renang Tirta Bunda di Jalan Tambaksari No 11 A Surabaya. 

Kolam renang yang berdiri di kompleks Kantor PKK Kota Surabaya ini dikhususkan bagi anak-anak stunting dan gizi buruk dengan usia 1-5 tahun.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani menjabarkan, kolam renang Tirta Bunda ditujukan untuk menangani anak-anak stunting dan gizi buruk. 

Kolam renang ini juga diharapkan dapat menstimulasi motorik kasar dan halus pada anak-anak.

"Karena ternyata untuk anak-anak stunting, olahraga yang paling baik adalah berenang, karena bergerak semuanya," kata Bunda Rini, sapaan lekatnya.

Kolam renang Tirta Bunda beroperasi mulai pukul 08.00 -16.00 WIB. 

Kolam renang ini memiliki kedalaman sekitar 80 sentimeter dengan ketinggian air mencapai 60-70 sentimeter. 

Sementara untuk kapasitasnya, dapat digunakan antara 10-15 anak.

Selain menyediakan fasilitas kolam renang, tak lupa Pemkot Surabaya juga menyiapkan instruktur pendamping. Ini bertujuan untuk memastikan keamanan setiap anak yang berenang di kolam renang Tirta Bunda. 

"Kita juga sesuaikan secara bergantian kepada anak-anak yang nantinya akan berenang di sini," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Satpol PP Kota Surabaya kembali menertibkan para pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Jalan Kertomenanggal Kota Surabaya, Kamis (23/5). 

Sebab, mereka berdagang di pedestrian, bahu jalan, hingga badan jalan yang mengganggu lalu lintas hingga menimbulkan kemacetan. 

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Satpol PP Surabaya, Irna Pawanti mengatakan, penertiban ini dilakukan karena para pedagang mengganggu pengguna pengguna jalan sehingga menyebabkan kemacetan.

“Pada dasarnya Pemerintah Kota Surabaya tidak melarang orang berjualan. Tetapi silahkan mencari tempat yang tidak dilarang, agar tidak mengganggu pengguna jalan,” kata Irna Pawanti.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Operasional Satpol PP Kota Surabaya, Mudita Dhira menerangkan bahwa penertiban ini bertujuan untuk menegakkan peraturan daerah (Perda) dan menjaga ketertiban umum. 

Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, para pedagang dilarang berjualan di bahu jalan dan pedestrian karena mengganggu ketertiban.

“Para PKL ini menimbulkan kemacetan. Apalagi jalur ini cukup vital, jalur ini juga menjadi akses menuju bandara, serta menjadi jalan alternatif jika Jalan Ahmad Yani macet maka pengguna jalan bisa menggunakan jalur ini,” kata Mudita. 

Sebelum melakukan penertiban, para PKL telah mendapat sosialisasi serta surat peringatan dari Kecamatan Gayungan Kota Surabaya. 

“Penertiban ini merupakan penertiban yang kesekian kalinya. Secara prosedur, kami juga sudah melayangkan surat peringatan pertama, kedua, hingga ketiga. Jadi hari ini kita lakukan eksekusi,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Satpol PP Surabaya mengamankan sejumlah barang milik pedagang yang terdapat di bahu jalan. Seperti kabel, terpal, bangku kayu, hingga bambu penyangga. 

“Kami bersihkan alat-alat peraga milik PKL itu, kami amankan. Termasuk jembatan-jembatan buatan yang menghubungkan dari bahu jalan ke lahan KAI, ini kita bongkar semua,” terangnya.

Dengan adanya penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP Surabaya, Mudita berharap para pengguna jalan bisa berkendara dengan lancar, serta tidak kembali terjebak kemacetan. 

“Saya berharap para PKL tidak kembali lagi, supaya jalur frontage sisi timur Jalan Kertomenanggal ini bisa difungsikan kembali oleh warga Surabaya dan sekitarnya,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, Satpol PP Kota Surabaya akan melakukan patroli dan pengamanan di beberapa titik di sekitar wilayah tersebut. 

Hal itu dilakukan agar mengantisipasi para pedagang tidak mengganggu para pengguna jalan.

“Setelah ini (penertiban), kami lakukan patroli dan pengamanan di wilayah ini, supaya para PKL tidak kembali lagi,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dapat mengusulkan penggunaan tanah aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Dengan syarat, bahwa aset tersebut harus dimanfaatkan untuk warga miskin, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa LPMK maupun RT/RW, dapat mengusulkan pemanfaatan aset milik pemkot. 

Namun ia menekankan bahwa pemanfaatan aset itu bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan.

"Saya selalu katakan adalah untuk kepentingan warga miskin. Tidak untuk kepentingan pribadi atau golongan," kata Wali Kota Eri, Kamis (23/5).

Ia memberikan contoh pengelolaan pasar oleh LPMK yang berdiri di atas tanah aset milik Pemkot Surabaya. 

Nah, selama uang yang terkumpul itu digunakan untuk pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat, maka itu tidak menjadi masalah.

"Contoh pasar dikelola oleh LPMK, setelah itu ada iuran misalnya, iuran itu digunakan untuk pembangunan, boleh. Tapi kalau ada iuran, setelah itu iurannya itu tidak digunakan (bangun) pasar buat apa," tegasnya.

Meski demikian, Wali Kota Eri menilai, bahwa pasar idealnya dikelola oleh koperasi pedagang pasar. 

Sehingga uang yang terkumpul dapat langsung digunakan untuk membangun dan mengembangkan pasar tersebut.

"Ketika koperasi pedagang pasar itu dibentuk, maka uang yang masuk untuk membangun pasarnya. Itu yang harus dijaga," ujarnya.

Karena itu, ia juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset. 

Baginya, siapapun boleh menggunakan aset milik Pemkot Surabaya tetapi tidak untuk kepentingan perorangan atau kelompok.

"(Aset) yang dipegang LPMK banyak dan LPMK-nya menggunakan kembali untuk kepentingan (masyarakat) yang memanfaatkan tadi. Itu yang membuat bahagia kita," tuturnya.

Oleh sebabnya, Wali Kota Eri kembali menegaskan bahwa setiap pengelolaan aset yang dilakukan LPMK atau RT/RW, harus memberikan manfaat dan dampak nyata bagi masyarakat. 

Untuk itu, ia memastikan pihaknya akan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pemanfaatan aset tersebut.

"Jika dikelola oleh bagian LPMK, RW/RT silahkan, tapi harus ada manfaatnya, program kerjanya seperti apa, nanti akan dipantau oleh pemerintah kota. Ketika program kerjanya tidak berjalan, maka kita akan hentikan kerjasama itu," jelasnya.

Menurut dia, tidak seterusnya aset tersebut dapat dimanfaatkan oleh LPMK atau RT/RW. Tetapi setiap tahunnya, penggunaan aset akan dilakukan evaluasi oleh Pemkot Surabaya. 

Bahkan, setiap LPMK atau RT/RW, harus menyampaikan program kerja dari penggunaan aset tersebut selama satu tahun ke depan.

"Jadi tidak sampai lima tahun tak loss, tidak. Jadi nanti tujuan satu tahun apa, begini-begini. Nanti kita lihat kita sampaikan juga, kalau itu pasar, kita juga sampaikan ke pedagang, diteruskan apa tidak, hasilnya bisa dirasakan atau tidak, kalau bisa (dirasakan) diperpanjang lagi," bebernya.

Lebih dari itu, ia juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kota Surabaya. 

Sebab, tentu tidak seluruhnya pembangunan kota itu bisa dilakukan sendiri oleh Pemkot Surabaya.

"Jadi kalau misal ada yang bisa menggerakkan bersama, saya akan lebih senang. Karena tidak selalu semuanya dikerjakan oleh pemerintah kota. Tetapi ada bagian masyarakat yang mengembangkan dan manfaatnya kembali lagi ke masyarakat," pungkasnya.

Kamis, 23 Mei 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Setelah penantian selama 25 tahun, kini ratusan warga di kawasan Jalan Keputih Tegal Baru Kota Surabaya akhirnya dapat menikmati layanan air bersih PDAM Surabaya. 

Karenanya, warga menggelar tasyakuran dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di Lapangan Keputih Tegal Timur Baru, Kecamatan Sukolilo Surabaya, pada Rabu, (22/5) malam.

Sebagai penanda perubahan status pelanggan master meter menjadi pelanggan reguler melalui program Sambungan Rumah (SR) PDAM, Wali Kota Eri berkesempatan membuka kran air PDAM di salah satu rumah warga. 

Dengan demikian, ratusan warga dapat menikmati layanan air bersih PDAM dengan harga yang lebih terjangkau.

Wali Kota Eri mengatakan, dahulu warga di kawasan Jalan Keputih Tegal Baru Kota Surabaya ini, hanya mendapatkan air melalui kiriman tangki PDAM. 

Namun sejak tahun 2015, mereka kemudian menjadi pelanggan master meter PDAM.

Peralihan status dari pelanggan master meter PDAM, menjadi pelanggan reguler melalui program SR PDAM ini dapat terlaksana setelah Dinas PU Sumber Daya Air (PUSDA) Provinsi Jawa Timur mengijinkan penggunaan lahan. 

PDAM kemudian membantu memasang jaringan pipa dengan panjang 1,78 kilometer untuk memasok air bersih secara langsung.

“Dulu pelanggan master meter, kemarin sudah mendapatkan izin dari Dinas PU Provinsi Jawa Timur, akhirnya kita bisa mengerjakan SR. Alhamdulilah setelah 25 tahun, akhirnya warga bisa merasakan air PDAM,” kata Wali Kota Eri.

Tasyakuran atas tersambungnya SR PDAM ini digelar oleh warga RT 03, RT 04, RT 06, RT 07, dan RT 08. 

Mereka merupakan warga RW 08 Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo Surabaya. 

“Ini menjadi pembelajaran pemerintah kota untuk memprioritaskan pembangunan yang tak terlihat mata, seperti stunting, jamban, hingga layanan air PDAM. Terima kasih kepada  PDAM, lurah, dan camat yang terus bergerak kepada masyarakat untuk memberikan layanan dan inovasi yang baru,” terangnya.

Direktur Operasi PDAM Surabaya, Nanang Widyatmoko mengatakan, ketika warga ingin mendapat layanan air mereka terkendala status kepemilikan lahan. 

Maka secara administrasi tidak dapat melayani Pasang Baru PDAM, saat itu solusinya adalah menggunakan master meter. 

Kemudian, sejak tahun 2023, PDAM mencoba membantu warga berkomunikasi dengan Dinas PU Sumber Daya Air (PUSDA) Provinsi Jawa Timur selaku pemilik lahan.

“Alhamdulilah mendapat respon positif dan mengizinkan kami untuk memasang pipa. Dahulu warga adalah pelanggan master meter sekarang bisa menjadi pelanggan reguler PDAM. Air sudah lancar, harapan kami warga dapat menggunakan air dengan lebih efisien,” kata Nanang.

Sementara itu, Ketua RT 04/RW 08 Kelurahan Keputih Surabaya, Supriadi mengatakan bahwa warga sangat bersyukur dan senang sekali karena setelah 25 tahun, akhirnya dapat menikmati layanan bersih air PDAM. 

Karenanya, sejak bulan Februari hingga Maret 2024, sebanyak 480 rumah bisa menikmati layanan air bersih melalui program SR PDAM.

“Warga sangat senang sekali, bersyukur karena setelah 25 tahun bisa mendapatkan SR PDAM. Untuk pemasangannya dari bulan Februari sampai Maret 2024, akhirnya sebanyak 480 rumah sudah teraliri SR PDAM. Saat ini masih ada sekitar 110 Kepala Keluarga (KK) yang menjadi pelanggan master meter,” kata Supriadi.

Sebelum mendapatkan SR PDAM, warga di kawasan tersebut menikmati layanan air bersih melalui program master meter PDAM. 

Pada layanan master meter, warga mengeluarkan biaya sebesar Rp8.000 per kubik. 

“Sekarang dengan adanya SR PDAM menjadi Rp2.000 per kubik, ada selisih Rp6.000 dan Alhamdulilah warga sangat bersyukur sekali. Untuk bapak Wali Kota Eri Cahyadi, kami menyampaikan terima kasih karena air PDAM sudah bisa dinikmati warga dengan harga yang terjangkau,” pungkas Supriadi.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah resmi melaunching kolam renang Tirta Bunda pada Rabu (22/5).

Kolam renang yang berdiri di kompleks Kantor PKK Kota Surabaya ini, dikhususkan untuk anak-anak stunting dan gizi buruk.

Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani menyampaikan, bahwa kolam renang Tirta Bunda ditujukan bagi anak dengan usia 1-5 tahun. 

Keberadaan kolam renang ini sekaligus bertujuan untuk menangani balita stunting dan gizi buruk.

"Kolam renang ini ditujukan kepada anak-anak, bagaimana kita merangsang stimulasi motorik kasar dan halus mereka. Karena ternyata untuk anak-anak stunting, olahraga yang paling baik adalah berenang, karena bergerak semuanya," kata Rini Indriyani saat acara peresmian.

Ia juga menjelaskan bahwa kolam renang Tirta Bunda, memiliki kedalaman sekitar 80 sentimeter. 

Sedangkan untuk ketinggian air, mencapai antara 60-70 sentimeter. Menariknya, kolam renang ini juga dilengkapi tempat bermain anak atau playground. 

"Diharapkan anak-anak dengan usia 1-5 tahun bisa berenang di sini secara aman," ujar Bunda Rini, panggilan lekatnya.

Lebih dari itu, Bunda Rini mengungkapkan jika pemkot juga menyediakan pelampung khusus di kolam renang agar anak-anak merasa aman. 

Bahkan, setiap ada kegiatan renang, anak-anak akan selalu didampingi instruktur dari Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya.

"Jadi setiap lima anak akan didampingi oleh satu orang instruktur. Dengan kapasitas kolam renang sekitar 10-15 anak, sehingga bisa didampingi 2-3 orang instruktur di masing-masing kolam renang," terang Bunda Rini.

Sementara terkait dengan pengawasan dan perawatan kolam renang, ia memastikan bahwa hal tersebut tak luput menjadi perhatian dari TP PKK Kota Surabaya. 

Apalagi, kolam renang Tirta Bunda dikhususkan untuk balita atau anak-anak. 

"Sehingga pengawasan dan perawatannya juga kami pertimbangkan," tuturnya.

Karena itu, Bunda Rini menyatakan telah menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait pembersihan dan pengetesan kandungan air di kolam renang tersebut. 

Menurut dia, pembersihan dan pengecekan air dilakukan secara berkala selama dua kali dalam sepekan.

"Sehingga insyaallah menjadi aman untuk anak-anak kita jika berenang. Untuk operasional buka pukul 08.00 -16.00 WIB dan akan kita sesuaikan secara bergantian kepada anak-anak yang nantinya akan berenang di sini," jelas dia.

Selain meresmikan kolam renang Tirta Bunda, di waktu yang sama, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Bunda Rini sekaligus me-launching Lomba "Surabaya Emas" Jilid III. 

Acara yang berlangsung di Kantor TP PKK Surabaya ini, juga diikuti Perangkat Daerah (PD) terkait di lingkup pemkot, jajaran kelurahan dan kecamatan baik melalui daring maupun luring.

Bunda Rini berharap, launching Surabaya Emas Jilid III, bukan sekadar gebyar dan lomba antar kelurahan/kecamatan di Kota Pahlawan. 

Tetapi bagaimana melalui lomba ini dapat mengubah pola asuh, pola berpikir dan pola perilaku masyarakat.

"Dari mulai cara memberikan makan, mendekati putra-putrinya, lingkungannya, itu benar-benar kita perhatikan dan kita nilai secara seksama," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive