Selasa, 28 Mei 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Inspeksi mendadak (Sidak) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ke proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto berbuntut panjang.

Tak hanya LSM AMAK (Aliansi Masyarakat Anti Korupsi) yang menyoroti proyek tersebut.

Kini, salah satu aparat penegak hukum (APH) yang ada di Surabaya juga meresponnya.

Tak tanggung-tanggung APH ini segera menerjunkan timnya untuk mengulas lebih dalam proyek yang menyita perhatian dari Wali Kota Eri.

"Sudah mas, bentar lagi kita akan terjunkan anggota," kata sumber lantas mewanti-wanti agar nama maupun institusinya tidak disebutkan dahulu, Selasa (28/5).

Alasan sumber yang merupakan seorang pejabat di institusi penegak hukum ini tak ingin dipublikasikan lantaran pengusutan proyek tersebut masih awal.

"Masih Puldata (pengumpulan data) dulu, benar apa tidak ada dugaan penyimpangan dalam proyek itu," jelasnya.

Bahkan, sumber belum dapat menjamin kapan kasus proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto itu naik ke penyelidikan.

"Sabar mas, kalau memang anggota yang turun mendapatkan data dan keterangan yang cukup, kasus ini segera dinaikkan ke penyelidikan," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.

Sementara LSM AMAK mengapresiasi sidak yang dilakukan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

"Itu merupakan salah satu tugas wali kota turun ke bawah, jangan hanya cuma mendengar dari bawahan saja," kata Ketua LSM AMAK Ponang Adji Handoko, Sabtu (24/5).

Kendati demikian, menurut Ponang, temuan dalam sidak tersebut kurang lengkap.

Wali Kota Eri tak melihat secara detail spesifikasi proyek tersebut.

Apakah sudah sesuai dari rencana anggaran belanja (SOP) atau ada dugaan mark up dari spesifikasinya.

"Eri tak melihat kwalitas dari proyeknya. Dia hanya menemukan pengerjaan proyek yang kurang tepat alias lambat," jelasnya.

Maka dari itu, Ponang berharap dari sidak Wali Kota Eri ini mendapat atensi dari aparat penegak hukum yang ada di Surabaya.

"Sebagai kesatuan di Forkopimda Surabaya terutama aparat penegak hukum, entah dari kejaksaan atau kepolisian segera menindaklanjutinya. Jadi itu benar-benar terlihat sinergi untuk menciptakan Surabaya harus bebas dari korupsi," pungkasnya.

Senin, 27 Mei 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Air minum dalam kemasan (AMDK) ‘Hero’ yang di produksi oleh PDAM Surya Sembada dan Institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota, Ajeng Wira Wati.

Politisi Perempuan asal Partai Gerindra Surabaya itu, menganggap, PDAM kini sudah mampu bersaing dengan Perusahaan-perusahaan air mineral dalam merambah pasar bebas.

“AMDK Hero milik PDAM kerjasama dengan ITS ini sudah diproduksi hampir setahun. Harapan saya Hero bisa bersaing di pasar untuk menambah income APBD kota Surabaya,” kata Ajeng Wira Wati, Senin (27/5).

Sedangkan soal kesegaran air Hero yang telah dicoba meminumnya, menurut Ajeng, rasanya seperti air kemasan yang telah memenuhi pasar perdagangan di Indonesia.

“Airnya seger, gak kalah Hero sama yang lain. Tinggal pemasarannya yang harus di genjot,” jelasnya.

Selain bisa menambah pendapat asli daerah (PAD), Ajeng berharap, kehadiran Hero juga harus menjadi penyelamat bagi warga kurang mampu di kota Surabaya. 

Terutama warga yang membutuhkan pekerjaan.

“Memproduksi Hero membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Sehingga Hero bisa menjadi solusi untuk penyerapan tenaga kerja di Surabaya. Dengan begitu angka pengangguran bisa berkurang,” paparnya.

Ajeng menambahkan, penyerapan tenaga kerja warga Surabaya dalam memproduksi AMDK Hero juga sejalan dengan program Padat Karya yang di gagas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya selama ini.

Pemkot Surabaya juga tidak perlu repot mencarikan lahan dan modal untuk pemberdayaan masyarakat dalam menambah pendapatan keluarga atau mengurangi angka pengangguran. 

“Mereka (warga) bisa terlibat bukan hanya di dalam produksinya saja. Tapi bisa menjadi agen pemasaran atau distributor Hero. Disinilah kolaborasi pemberdayaan Masyarakat terwujud. Sehingga keberadaan Hero bukan sekedar nama merk dagang AMDK milik PDAM dan ITS. Tapi benar-benar menjadi Hero bagi warga kurang mampu di Surabaya,” ungkap Ajeng yang menjabat sebagai Wakil Bendahara DPD Partai Gerindra Jawa Timur.

Sebelumnya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memang berniat untuk meleburkan program padat karya lewat produksi AMDK Hero. 

Semangatnya untuk menyerap tenaga kerja dan pemberdayaan warga.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menargetkan penataan jaringan kabel utilitas di kawasan Kota Lama Eropa Jalan Rajawali rampung pada akhir pekan. 

Penataan jaringan kabel utilitas tersebut, merupakan bagian dari revitalisasi kawasan Kota Lama.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, bahwa saat ini progres penataan jaringan kabel utilitas di kawasan Kota Lama Jalan Rajawali sudah hampir mencapai 100 persen.

"Yang Jalan Rajawali insyaallah sudah hampir 100 persen. Jadi akhir minggu ini sudah selesai 100 persen untuk yang di Jalan Rajawali," kata Wali Kota Eri, Senin (27/5).

Sedangkan penataan jaringan utilitas di Jalan Kembang Jepun Kya-kya, membutuhkan waktu lebih lama. 

Sebab, kata dia, penataan di kawasan itu melibatkan kabel milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) berukuran besar dan membutuhkan biaya tinggi untuk menurunkannya.

"Karena menurunkan kabel PLN yang besar juga tidak murah. Tapi saya matur nuwun (terima kasih) kepada PLN dan teman-teman provider yang sudah menurunkan ke tempat ducting yang sudah kita sediakan," ujarnya.

Meskipun demikian, Wali Kota Eri optimis bahwa jaringan utilitas kabel di kawasan Kota Lama seluruhnya bisa diturunkan ke saluran bawah tanah pada tahun 2025. 

Namun untuk saat ini, pihaknya akan fokus penataan jaringan kabel utilitas di Jalan Rajawali.

"Insyaallah di tahun depan juga kita akan menurunkan yang di Kya-kya dan sekitaran (kota lama) Eropa. Jadi semuanya kita turunkan," ungkapnya.

"Tapi hari ini Rajawali dulu sampai selesai, nanti setelah itu baru Kya-kya. Untuk di Kya-kya sementara kita ikat dulu, karena biayanya besar itu," imbuhnya.

Ia juga menyatakan bahwa Pemkot Surabaya akan berkolaborasi dengan pihak provider dan PLN untuk mempercepat proses penataan kabel di kawasan Kota Lama.

"Nanti kita akan bergerak bersama dengan PLN. Semoga kalau ini (Rajawali) sudah berjalan, Kya-kya jalan, nanti insyaallah pusat-pusat (kota) Jalan Darmo juga bisa kita turunkan," ungkapnya.

Setelah kawasan Kota Lama, Wali Kota Eri berencana menjadikan pusat kota seperti Jalan Darmo dan Basuki Rachmat, sebagai pilot project berikutnya untuk jaringan kabel utilitas bawah tanah.

"Pusat kota dari wilayah darmo, wilayah Basuki Rachmat. Tapi kita selesaikan dulu (kota lama) tahun ini dan tahun depan wilayah kota lama tidak ada kabel listriknya (di atas).

Wali Kota Eri menyadari bahwa proses penataan kabel utilitas membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. 

Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam mewujudkan Kota Surabaya yang lebih estetis dan tertata rapi.

"Ini yang memang saya tata tidak bisa secara langsung, karena kan mengubah mindset dan mengubah kerja, jadi ya harus bertahap," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa Pemkot Surabaya telah mengalokasikan anggaran untuk penyediaan ducting atau saluran bawah tanah untuk kabel utilitas. 

Sementara untuk biaya penurunan kabel, dilakukan oleh pihak provider dan PLN.

"Jadi yang itu (Rajawali) memang kita minta turunkan, izinnya habis, langsung turunkan. Untuk yang PLN menggunakan anggaran PLN, tapi untuk menyediakan ducting-nya menggunakan anggaran pemkot," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendampingi Tournament Director Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Ronny J. Suhatril dan Komisaris Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) serta Federasi Sepak Bola Asia (AFF), Mohd Saifuddin Abu Bakar saat inspeksi di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Senin (27/5). 

Tujuan inspeksi ini adalah untuk memastikan kesiapan venue dalam menyambut pertandingan Piala AFF U-19, pada 17-29 Juli 2024. 

Dalam kesempatan ini, Tournament Director PSSI Ronny dan Komisaris AFF Saifuddin didampingi oleh Kepala Bidang (Kabid) Olahraga, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Eringgo Perkasa, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Dwija Wardhana, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Trio Wahyu Bowo, dan masih banyak lainnya. 

Tournament Director PSSI Ronny mengatakan, inspeksi kali ini bertujuan untuk memastikan kesiapan venue yang akan digunakan sebagai tempat pertandingan Piala AFF U-19. 

Dirinya menyampaikan, inspeksi yang dilakukan oleh PSSI dan AFF kali ini ada dua tempat, diantaranya Stadion GBT dan Gelora 10 Nopember (G10N). 

“Jadi kita sudah melakukan inspeksi untuk persiapan Piala AFF U-19 dan U-16, jadi kita ada dua kompetisi yang dijalankan di Indonesia. Untuk pertandingan U-16 diselenggarakan di Surakarta, pada bulan Juni, dan U-19 yang dahulunya diselenggarakan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo (GDS), sekarang kita pindah ke Stadion GBT,” kata Ronny.

Inspeksi kali ini, Ronny dan Saifuddin menyampaikan beberapa catatan penting untuk segera ditindaklanjuti oleh jajaran Pemkot Surabaya, sebelum pelaksanaan Piala AFF U-19 berlangsung. 

Catatan itu diantaranya adalah soal lampu, rumput, rekayasa lalu lintas, transportasi, parkir penonton, lapangan stadion, pintu gerbang stadion, dan sebagainya.

Ronny menyampaikan, standar pertandingan Piala AFF U-19 nanti, tidak akan berbeda jauh dengan standar yang ditentukan oleh FIFA pada saat Piala Dunia U-17 2023. 

Menurutnya sejauh ini, venue Stadion GBT saat ini tidak terlalu ada catatan yang terlalu krusial, karena kondisinya sudah sesuai dengan standar internasional. 

“Nanti kita akan melakukan treatment, tinggal copy paste sama seperti yang terdahulu, hanya saja nanti menyesuaikan jadwal pertandingan saja, karena ada pertandingan yang digelar sore, dan malam. Sedangkan nanti yang di Tambaksari, mungkin ada sedikit pengaturan contraflow lalu lintasnya,” ujarnya. 

Tidak hanya itu, Ronny juga menjelaskan soal akses internet di venue Stadion GBT dan G10N. 

Ia menerangkan, treatment koneksi internet juga masih sama standarnya dengan pertandingan Piala Dunia U-17, yang sebelumnya digelar di Stadion GBT.  

Ronny juga memberikan catatan mayor untuk perbaikan lampu di Stadion G10N. 

Ia berharap kepada Pemkot Surabaya, agar alat penerangan di Stadion G10N ditambah sesuai dengan standar yang ditentukan oleh FIFA dan AFF. 

Ia memaparkan, pertandingan Piala AFF U-19 2024 nantinya akan menggunakan dua venue legendaris di Kota Surabaya. 

Kedua venue itu diantaranya adalah, Stadion GBT sebagai main venue-nya, sedangkan Stadion G10N Tambaksari menjadi venue kedua. 

Pertandingan Piala AFF U-19 kali ini juga akan diikuti oleh 12 tim sepak bola dari negara ASEAN. 

“Ini pertama kalinya diikuti penuh oleh negara-negara di ASEAN. Biasanya hanya 11, nah pada sesi ini semuanya ikut, termasuk Australia. Jadi nanti terbagi menjadi tiga grup, satu grup terdiri dari empat tim, yakni Grup A, Grup B, dan Grup C. Pertandingannya akan berlangsung setiap hari,” paparnya. 

Di samping itu, Kabid Olahraga Disbudporapar Kota Surabaya, Eringgo Perkasa menyampaikan, bahwa sejauh ini pemkot telah melakukan berbagai upaya untuk mempersiapkan venue Piala AFF U-19, baik di Stadion GBT, maupun G10N. 

“Perbaikan itu terus kita lakukan bersama Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya dan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya,” kata Eringgo.

Eringgo memastikan, perbaikan-perbaikan minor di Stadion GBT dan G10N akan tuntas sebelum tanggal 17 Juli 2024. 

Pembenahan minor tersebut tidak hanya dilakukan di Stadion GBT dan G10N saja, akan tetapi juga dilakukan di lapangan latihan A, B, C, di area Stadion GBT dan lapangan Thor di Gelora Pancasila. 

“Yang ada di Tambaksari ini kami juga berbenah, dan juga di sisi belakangnya ada asrama Karanggayam, karena itu nanti juga akan digunakan sebagai tempat pendidikan Persebaya,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani membuka gelaran Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Perempuan, Senin (27/5).

Musrenbang tersebut dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Surabaya tahun 2025, di Ruang Rapat Majapahit, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Surabaya.

Musrenbang ini merupakan bukti  komitmen tertinggi dari Pemkot Surabaya dalam memajukan peran dan posisi perempuan dalam pembangunan masyarakat, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun keagamaan. 

Serta memberikan ruang seluas-luasnya bagi perempuan  agar aktif dalam perumusan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan berperspektif gender dalam perencanaan kota. 

Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani mengatakan bahwa Musrenbang Perempuan ini menjadi sarana efektif untuk  menggali aspirasi dalam rangka mewujudkan Kota  Surabaya sebagai Kota Responsif Gender. 

Dimana para perempuan dihargai keberadaannya, dilindungi hak-haknya, dihormati pendapatnya, serta diberikan  panggung utama dalam pembangunan di Kota Surabaya.

“Keberhasilan pembangunan gender akan mendukung kesuksesan pembangunan    Kota Surabaya secara  keseluruhan. Jadi, Pemkot Surabaya meminta masukan dan saran strategis untuk bersama-sama mewujudkan Kota Surabaya yang ramah, aman dan nyaman bagi perempuan. Sehingga Kota Pahlawan bisa melahirkan    pemimpin-pemimpin perempuan untuk kemajuan bangsa,” kata Bunda Rini Indriyani sapaan akrabnya.

Bunda Rini Indriyani menerangkan, salah satu peran penting para perempuan di Kota Surabaya adalah ikut serta dalam pengurangan prevalensi stunting yang saat ini telah mencapai angka 1,6 persen  pada  tahun 2023. Ini merupakan prevalensi stunting terendah di Indonesia.

“Ini memiliki efek yang sangat penting untuk masa depan dan sangat luar biasa. Saya berharap Musrenbang Perempuan ini bisa menjaring aspirasi hingga ke level bawah. Sebab, suara perempuan sangat penting untuk kita akomodir demi kepentingan masyarakat Kota Surabaya, dan itu menjadi prioritas,” terangnya.

Sebab, menurut Bunda Rini Indriyani, para perempuan lebih detail dan fokus dalam berbagai hal. Karenanya, pemkot berupaya berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan upaya pemberdayaan ekonomi perempuan, termasuk perempuan disabilitas di Kota Pahlawan. 

Bahkan, aspirasi dari para perempuan sangat tinggi, yakni mencapai ribuan aspirasi yang didalamnya turut serta dalam mendukung pelaksanaan pembangunan.

“Perempuan harus lebih berani mengeluarkan aspirasinya untuk disampaikan dalam Musrenbang ini. Saya berharap ini bisa difasilitasi dengan lebih maksimal, serta bisa berkolaborasi bahwa pembangunan fisik dan gender bisa berjalan beriringan,” Pungkasnya.


Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Presiden Joko Widodo menyerahkan penghargaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) terbaik se-Indonesia kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Istana Negara, Senin (27/5). 

Pemberian penghargaan itu dalam rangkaian peluncuran GovTech Indonesia dan SPBE Summit 2024. 

Momen tersebut disaksikan Wapres KH Maruf Amin, para menteri, Kapolri, Jaksa Agung, Panglima TNI, kepala lembaga pemerintahan, hingga sejumlah duta besar.

Pemkot Surabaya meraih indeks tertinggi se-Indonesia berdasarkan penilaian SPBE yang terdiri atas 47 indikator yang membentuk ekosistem digital di suatu instansi, antara lain mulai terkait perencanaan, layanan internal, layanan eksternal, hingga audit teknokogi. 

Penilaian penghargaan itu dilakukan dengan melibatkan 30 perguruan tinggi untuk menjamin prinsip independen dan obyektif, kemudian difinalisasi oleh Tim Koordinasi SPBE Nasional yang terdiri atas Kementerian Kominfo, Kementerian PANRB, Kementerian Dalam Negeri, Bappenas, BSSN, dan BRIN.

Sejumlah indikator yang dinilai antara lain perencanaan strategis, inovasi proses bisnis, manajemen data, audit keamanan, pengadaan barang/jasa berbasis elektronik, layanan pengaduan publik, pemantauan kinerja pegawai, manajemen aset, kolaborasi penerapan SPBE, hingga layanan publik sektoral seperti untuk pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.

“Apresiasi dari pemerintah pusat ini merupakan pelecut semangat bagi Pemkot Surabaya untuk terus menyempurnakan dan mengintegrasikan seluruh layanan digital yang ada. Layanan digital akan terus ditingkatkan interoperabilitasnya untuk memudahkan warga, sekaligus bagian dari ikhtiar Surabaya membentuk ekosistem kota dunia yang di dalamnya tentu mensyaratkan soal kemajuan layanan digital,” kata Wali Kota Eri seusai menerima penghargaan itu.

Wali Kota Eri mengatakan, dalam momen tersebut, Presiden Jokowi menekankan tentang keharusan untuk mempermudah pelayanan publik dengan menggunakan instrumen digital. 

“Maka Pemkot Surabaya juga terus memacu kualitas pelayanan publik berbasis digital agar warga bisa semakin mudah, murah, dan cepat mendapatkan layanan. Kepala dinas, camat, dan lurah kalau tidak memberi perhatian pada layanan digital yang terpadu pasti kami evaluasi,” ujar Eri yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi).

Pemkot Surabaya, lanjut Eri, terus memperkuat pelayanan berbasis online. 

Pemkot Surabaya telah mengintegrasikan layanan berbasis online lewat Surabaya Single Window (SSW) Alfa, di mana warga bisa mengurus ratusan izin dan dokumen secara digital.

Kolaborasi penerapan layanan juga dilakukan Pemkot Surabaya dengan menggandeng sejumlah lembaga, seperti pengadilan negeri, pengadilan agama, hingga KUA. 

Sehingga semua layanan terkait bisa terintegrasi untuk memudahkan warga, seperti perubahan nama, persiapan pernikahan, pengurusan waris, dan sebagainya.

Ia juga menegaskan, upaya Pemkot Surabaya menerapkan SPBE belum sepenuhnya berjalan sempurna. Masih ada sejumlah hal yang akan terus diperbaiki ke depan. 

“Transformasi digital tidak akan pernah berhenti, prosesnya dinamis dan akan selalu kita sempurnakan,” pungkasnya.

Minggu, 26 Mei 2024


Surabaya - KABARROGRESIF.COM Warga Kota Surabaya dan luar Surabaya tumpah ruah dalam pagelaran Surabaya Vaganza 2024. 

Mereka terlihat memadati bahu-bahu jalan di sepanjang rute parade Surabaya Vaganza, mulai dari Tugu Pahlawan hingga ke Alun-Alun Surabaya. 

Mereka terlihat antusias dan sangat menikmati berbagai penampilan dalam Surabaya Vaganza itu. 

Event yang digelar dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 itu diawali dengan Parade Mobil Hias yang diikuti oleh berbagai instansi. 

Selanjutnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi yang menggunakan busana Manten Pegon menyusul di belakangnya. 

Dalam rombongan ini juga ada Forkopimda Kota Surabaya.

Setelah rombongan Wali Kota Eri bersama para Forkopimda, lalu ada Pawai Budaya yang diikuti oleh berbagai etnis yang menampilkan berbagai macam budaya nusantara. 

Surabaya Vaganza kali ini memang lebih meriah karena tema yang diangkat tahun ini adalah “The Chronicle of Surabaya’, yakni menceritakan tentang perjalanan panjang sejarah Kota Pahlawan dari masa ke masa.

“Alhamdulillah tahun ini lebih meriah karena Surabaya Vaganza tahun ini memiliki tema yang menceritakan sejarah Surabaya dari masa lampau sampai hari ini, jadi dari sebelum kerajaan, masa kolonial, metropolitan, sampai saat ini. Jadi, kita mengajak warga untuk mengingat kembali sejarah Surabaya,” kata Wali Kota Eri.

Makanya, dalam Surabaya Vaganza kali ini dia bersama istrinya memakai busana Manten Pegon untuk menyesuaikan dengan tema yang diangkat dalam Surabaya Vaganza kali ini. 

Wali Kota Eri mengingatkan kepada warga Kota Surabaya untuk tidak pernah lupa dengan busana Manten Pegon yang merupakan salah satu kebanggaan Surabaya. 

“Saya harus mengenalkan kembali, mengingatkan kembali kepada warga bahwa kita punya kebanggan, yaitu Busana Manten Pegon. Karenanya, kita sebagai warga Kota Surabaya harus terus mengingat bahwa Busana Manten Pegon ini adalah kebanggaan Kota Surabaya,” tegasnya.

Meskipun Surabaya Vaganza kali ini sudah meriah dengan tema yang diangkat, namun Wali Kota Eri menjanjikan dan berkomitmen Surabaya Vaganza tahun depan akan semakin meriah dan dipastikan berbeda dengan tahun ini. 

“Jadi, Surabaya Vaganza ini akan terus berbeda-beda setiap tahunnya sesuai dengan tema yang kami angkat, orang-orang dan penampilannya juga akan berbeda-beda, tunggu saja tema Surabaya Vaganza tahun depan, insyaallah akan lebih menarik lagi,” katanya. 

Wali Kota Eri juga menjelaskan bahwa walaupun Surabaya Vaganza kali ini sudah sukses dan meriah, namun pihaknya akan melakukan sejumlah evaluasi untuk kesempurnaan Surabaya Vaganza tahun depan. 

Salah satu yang menjadi bahan evaluasinya adalah ketepatan waktu. Sebenarnya, dia bersama jajarannya sudah merencanakan Surabaya Vaganza itu selesai semuanya sekitar pukul 17.00 WIB, sehingga sebelum magrib sudah beres semuanya. 

“Selain itu, ketika peserta ada penampilan atau atraksi, waktunya juga tidak boleh lebih dari yang sudah kita tentukan, sehingga jangka waktu penampilannya dan perjalanannya bisa tepat waktu seperti apa yang sudah kita rencanakan,” katanya. 

Di samping itu, Wali Kota Eri juga berharap kepada warga Kota Surabaya untuk terus mengingat perjalanan panjang sejarah Kota Surabaya. 

Bahkan, ia juga meminta bahwa ingatlah Surabaya itu dibangun bukan karena kekuasaan, Surabaya dibangun bukan karena rebutan jabatan dan sebagainya. 

“Tapi Surabaya dibangun dengan kasih sayang dan guyub rukunnya serta saling menghormatinya warga Kota Surabaya. Semangat warga Kota Surabaya, karena guyub rukun ini akan kita tuangkan juga ke dalam Kampung Madani di kampung-kampung Surabaya,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Gelaran Parade Mobil Hias dan Pawai Budaya ‘Surabaya Vaganza’ dalam menyemarakan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 dibuka oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di Tugu Pahlawan Surabaya, Minggu (26/5).

Ratusan peserta ‘Surabaya Vaganza’ kali ini mengenakan beragam busana yang bertemakan ‘The Chronicle of Surabaya’, yakni menceritakan tentang perjalanan panjang sejarah Kota Pahlawan dari masa ke masa.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi bersama Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani mengenakan busana Manten Pegon. 

Busana Manten Pegon merupakan busana pengantin khas Kota Pahlawan dengan akulturasi budaya Eropa, Arab, Cina, dan Jawa. Bahkan, busana Manten Pegon itu, telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Kemdikbudristek RI.

Dalam sambutannya, Wali Kota Eri mengatakan, melalui event ‘Surabaya Vaganza’, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ingin menggugah masyarakat untuk terus mengingat perjalanan panjang sejarah Kota Surabaya hingga saat ini.

"Hari ini tema ‘Surabaya Vaganza’ adalah ‘The Chronicle of Surabaya’ atau perjalanan Surabaya dari masa ke masa. Karenanya, warga Surabaya harus ingat bagaimana Surabaya berdiri saat zaman kerajaan, kolonial, hingga saat ini,” kata Wali Kota Eri.

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri meminta warga Kota Surabaya tidak melupakan sejarah, serta harus ingat bagaimana perjalanannya para pendahulu saat mendirikan, hingga mempertahankan Kota Pahlawan.

“Ayo semua warga Surabaya lewat gelaran ‘Surabaya Vaganza’ hari ini, saya bersama anda semua harus terus menguatkan guyup rukun dan gotong-royongnya,” ajaknya.

Sebab, menurut Wali Kota Eri, meski warga Surabaya selalu menekankan prinsip hidup yang keras, namun mereka memiliki kelembutan hati untuk semakin menguatkan persatuan, guyup rukun, dan rasa gotong-royong.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang hari ini ikut menyukseskan ‘Surabaya Vaganza’. Saya yakin, warga Surabaya terus menjaga dan menguatkan persatuan, guyup rukun, dan saling menghormati satu sama lain,” tutupnya.

Seusai memberangkatkan Parade Mobil Hias, di iringi oleh musik hadrah dan paguyuban Cak Ning, Wali Kota Eri bersama Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani mengendarai mobil Jeep menuju Alun-Alun Surabaya. 

Rombongan dilanjutkan dengan para Forkompinda Kota Surabaya menggunakan Jeep Willys, serta para peserta Pawai Budaya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pelajar Solidaritas Indonesia mengadakan KOPDARSUS (Kopi Darat Khusus) di The Light Box Cafe.

Dalam acara tersebut dihadiri para pelajar dari berbagai SMA/K Negeri dan Swasta se-Surabaya.

Dion Marcellino Ketua Pelajar Solidaritas Indonesia mengungkapkan kekecewaannya pada kepemimpinan saat ini karena tidak memahami tantangan zaman.

"Pemimpin itu harus paham tantangan zaman, Era Digital adalah Era yg akan dihadapi oleh milenial dan Gen Z namun kami tidak melihat poltical Will dari walikota saat ini menjawab tantangan zaman tersebut," kata Bung Dion sapaan akrab ketua Pelajar Solidaritas Indonesia, Minggu (26/5).

Surabaya sebagai kota Metropolis kalah dengan Solo yang memiliki Solo Techno Park.

"Dimana Mas Gibran memberi ruang menembangkan potensi anak muda dibidang Cyber Security, Coding, Gamers, Marketplace maupun coding," jelasnya.

Bung Dion menambahkan, hari ini dibelahan dunia, orang sudah bertransaksi menggunakan Crypto, namun di kota Surabaya mengurusi masalah pemberdayaan masyarakat ekonomi menengah tak jelas.

"Mengurus UMKM belum tuntas," sindirnya.

Oleh karenanya dalam KOPDARSUS ini pihaknya menampung aspirasi para pelajar, Gen Z dan milenial yang secara DPT Pemilu pemegang suara terbanyak sekitar 52 persen.

"Kami memutuskan mendukung anak muda melalui sosok Bro Richard Handiwiyanto, SH.MH.MKN maju dalam Pilkada Surabaya 2025," tegasnya.

Bro Richard adalah presentasi dari anak muda yang profesional (Advokat), intektual dan memahami situasi kekinian Gen Z dan Milenial.

"Kami mengusulkan agar Surabaya ke depan memiliki Surabaya Techno and Culture Centre sbg wadah meningkatkan kesiapan anak muda di dunia digital, Artificial Intelegensia, block chain, web3 serta kebudayaan agar kita tdk kehilangan jati diri sebagai anak bangsa," ungkapnya.

Hasil dari KOPDARSUS ini akan disosialisasikan ke lingkungan sekitar, partai politik serta pada bro Richard sebagai pihak yang mendapatkan dukungan.

"Kami berharap partai-partai mendengar suara dan aspirasi kami. Kami tidak mau hanya dijadikan objek politik kekuasaan semata," pungkasnya.

Sabtu, 25 Mei 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM LSM AMAK (Aliansi Masyarakat Anti Korupsi) mengapresiasi inspeksi mendadak (Sidak) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Rabu (22/5). 

"Itu merupakan salah satu tugas wali kota turun ke bawah, jangan hanya cuma mendengar dari bawahan saja," kata Ketua LSM AMAK Ponang Adji Handoko, Sabtu (25/5).

Kendati demikian, menurut Ponang, temuan dalam sidak tersebut kurang lengkap.

Wali Kota Eri tak melihat secara detail spesifikasi proyek tersebut.

Apakah sudah sesuai dari rencana anggaran belanja (SOP) atau ada dugaan mark up dari spesifikasinya.

"Eri tak melihat kwalitas dari proyeknya. Dia hanya menemukan pengerjaan proyek yang kurang tepat alias lambat," jelasnya.

Maka dari itu, Ponang berharap dari sidak Wali Kota Eri ini mendapat atensi dari aparat penegak hukum yang ada di Surabaya.

"Sebagai kesatuan di Forkopimda Surabaya terutama aparat penegak hukum, entah dari kejaksaan atau kepolisian segera menindaklanjutinya. Jadi itu benar-benar terlihat sinergi untuk menciptakan Surabaya harus bebas dari korupsi," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya terus berupaya memberikan kemudahan transaksi pembayaran parkir kepada masyarakat. 

Yang terbaru, Dishub menyediakan transaksi pembayaran cashless atau non-tunai dengan EDC dan Handheld di tujuh lokasi Parkir Tempat Khusus (PTK) Kota Pahlawan.

Sosialisasi sekaligus launching pembayaran cashless dengan EDC dan Handheld, dilakukan di Parkir Basement Gedung Balai Pemuda Kota Surabaya. 

Sosialisasi yang dilakukan Dishub bersama pihak perbankan ini menyasar kepada Pengguna Jasa Parkir (PJP) roda dua dan roda empat.

Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum (TJU) Dishub Kota Surabaya, Jeane Mariane Taroreh menyampaikan, bahwa sistem pembayaran parkir menggunakan EDC dan Handheld bekerjasama dengan sejumlah perbankan dan pihak swasta.

"Pembayaran bisa menggunakan e-money, flazz, kartu debit dan QRIS. Ini untuk mempermudah pengguna jasa parkir melakukan transaksi pembayaran di Tempat Khusus Parkir yang kita sediakan," kata Jeane di sela kegiatan sosialisasi.

Saat ini Dishub telah menerapkan transaksi pembayaran cashless di 7 lokasi parkir tempat khusus dari total 20 PTK milik Pemkot Surabaya. 

Ketujuh PTK tersebut terdiri dari Park and Ride Mayjend Sungkono, Parkir Aditywarman, Balai Pemuda, Park and Ride Genteng Kali, Parkir Gedung Siola, Parkir Hockey dan Parkir Wisata Tugu Pahlawan.

Pengguna jasa parkir pun dapat memilih beberapa opsi transaksi pembayaran. Untuk EDC BCA, bisa melalui Debit BCA, Debit BNI, Debit BRI, Debit Mandiri, Kartu Kredit BCA, e-Money Mandiri, Flazz BCA, Flazz Bank Jatim dan QRIS. 

Sedangkan Handheld, transaksi pembayaran bisa dilakukan melalui e-Money Mandiri dan QRIS.

Meski demikian, pihaknya tetap menyediakan opsi pembayaran tunai bagi pengguna jasa parkir yang masih membutuhkan. 

Hal ini untuk memberikan kemudahan PJP melakukan transaksi pembayaran parkir. 

"Kami juga tetap melayani pembayaran tunai, apabila pengguna jasa parkir tersebut seperti yang tidak memiliki e-money atau tidak memiliki handphone. Jadi kita tetap masih melayani untuk tunai," ujarnya.

Menurut dia, transaksi pembayaran parkir melalui cashless ini memiliki banyak kelebihan dan manfaat. 

Selain lebih mudah dan praktis, pembayaran melalui cashless juga dapat mempersingkat waktu pengguna jasa parkir.

"Ketika tempat-tempat parkir khusus seperti Balai Pemuda ini yang sering ada event, jadi lebih lancar. Dengan pembayaran cashless ini akan mempermudah PJP untuk melakukan transaksi," paparnya.

Tak hanya itu, pembayaran cashless juga membuat transaksi lebih transparan. Lebih dari itu, data atau transaksi parkir yang masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya juga lebih jelas. 

"Harapan kita bisa kita sosialisasikan dan terapkan di semua titik parkir. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada BCA, Bank Mandiri, Bank Jatim dan PT Tata Sarana Makmur," tuturnya.

Pihaknya berharap, dalam waktu tiga bulan ke depan, 20 parkir tempat khusus milik Pemkot Surabaya sudah menyediakan transaksi pembayaran dengan EDC dan Handheld. 

"Harapan kami dalam tiga bulan ke depan bisa semua, apabila alat-alat kita sudah terpasang semua di titik parkir tempat khusus parkir kita," harapnya.

Di kesempatan yang sama, Faruq, seorang pengguna jasa parkir roda dua di Balai Pemuda mengaku lebih mudah dengan transaksi pembayaran cashless. 

Selain itu, transaksi lewat non-tunai juga dinilainya lebih cepat.

"Kalau saya anak muda, jadi lebih mudah. Karena biasanya juga pakai QRIS buat bayarnya, jadi lebih simple dan non-tunai lebih enak," kata warga Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya ini.

Hal yang sama juga diutarakan Anya, pengguna jasa parkir roda empat di PTK Balai Pemuda Surabaya. 

Karenanya, ia mengaku sepakat dengan penerapan transaksi non-tunai di lokasi parkir tempat khusus "Jadi lebih praktis dan lebih cepat," pungkas mahasiswi asal Surabaya ini.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebentar lagi menggelar Parade Mobil Hias dan Pawai Budaya ‘Surabaya Vaganza’ 2024. 

Acara tahunan ini akan digelar dengan tema berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tema yang diusung kali ini adalah, ‘The Chronicle of Surabaya’. 

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Hidayat Syah mengatakan, yang bikin Surabaya Vaganza tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya adalah temannya. 

Tema ‘The Chronicle of Surabaya’ ini menceritakan tentang perjalanan panjang sejarah Kota Pahlawan dari masa ke masa. 

“Jadi menceritakan Surabaya sebelum era kerajaan, era kerajaan, era kolonial, dan Surabaya di era sekarang. Jadi nanti parade mobilnya itu jalan berurutan sesuai dengan era yang diceritakan,” kata Hidayat, Sabtu (25/5).

Hidayat menjelaskan, Surabaya Vaganza nantinya akan digelar mulai dari pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB, Minggu, 26 Mei 2024. 

Sedangkan rute yang akan dilalui Surabaya Vaganza kali ini, yaitu mulai dari Tugu Pahlawan sampai dengan Balai Pemuda. 

“Karena paginya ada Medic Air Run yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran UNAIR. Nah itu (Medic Air Run) akan melalui rute dari FK UNAIR sampai ke Jalan Tunjungan, lalu kembali ke FK UNAIR,” jelas Hidayat.

Peserta pawai mobil hias Surabaya Vaganza di peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 kali ini juga berbeda dari tahun sebelumnya. 

Kalau di HJKS ke-730 melibatkan peserta dari jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), swasta, dan perguruan tinggi. 

Di tahun ini Pemkot Surabaya hanya melibatkan komunitas, masyarakat umum, swasta, BUMD, dan perguruan tinggi.

Bahkan, juga ada peserta pawai budaya yang ikut dalam Surabaya Vaganza di tahun ini. Menurutnya, antusiasme dari para peserta pawai budaya di tahun ini sangat tinggi. 

"Mereka sangat antusias, bahkan mereka tak segan iuran untuk modal parade nanti. Jadi nanti ada 22 peserta pawai mobil hias, dan 22 peserta pawai budaya. Nantinya mereka berjalan beriringan dari Tugu Pahlawan hingga ke Balai Pemuda,” ujarnya. 

Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya itu mengajak seluruh masyarakat di Kota Surabaya untuk menyaksikan keseruan Surabaya Vaganza pada Minggu, 26 Mei 2024. 

Seperti di tahun sebelumnya, masyarakat bisa hadir menyaksikan Surabaya Vaganza secara langsung di rute-rute yang telah ditentukan. 

Dalam Surabaya Vaganza nanti, Pemkot Surabaya tidak lupa memberi pembatas atau barier di sepanjang rute Surabaya Vaganza. 

Tujuannya adalah, agar peserta pawai dan para pengunjung yang datang ke lokasi merasa aman dan nyaman. 

Seperti di tahun sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, jajaran Forkopimda Surabaya hingga tamu delegasi juga dijadwalkan hadir dalam acara ini. 

“Jadi monggo masyarakat datang nikmati Surabaya Vaganza dengan tertib, tapi jangan sampai mengambil bunga sebelum acara selesai,” pungkasnya.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive