Jumat, 31 Mei 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Fuad Bernardi, putra Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini mengaku belum memikirkan untuk mencalonkan diri dalam Pilkada Surabaya 2024.

Pasalnya ia sudah terpilih menjadi anggota DPRD Jatim 2024-2029.

"Sekarang masih fokus ke DPRD Jatim," kata Fuad, Jum'at (31/5).

Kendati demikian menurut Ketua Karang Taruna (Kartar) Surabaya ini, ia tak akan menolak jika ada amanah dari PDI Perjuangan untuk maju sebagai salah satu kontestasi di Pilkada Surabaya 2024.

Meski dalam Pilkada Surabaya 2024, ia akan bertarung dengan pasangan pertahana atau incumbent Eri Cahyadi-Armuji

"Kalau rekom sudah diperintah partai. Kalau dah keluar suratnya. Nolak ya gak mungkin. Saya juga akan mundur dari anggota DPRD Jatim," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2024 dipastikan bakal ramai.

Sebab munculnya sosok calon penantang Eri-Armuji yakni Richard Handiwiyanto.

Tak tanggung-tanggung untuk membuktikan kemampuannya, Richard Handiwiyanto yang berprofesi sebagai Pengacara muda ini menemui Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) periode 2023-2028. 

Pertemuan Richard dengan Kaesang berlangsung di depot sederhana Bebek Goreng Palupi Rungkut, Surabaya.

Dalam pertemuan sambil makan nasi bebek itu, Richard Handiwiyanto yang didampingi sejumlah kader PSI membahas masalah Pilkada Surabaya 2024. 

Salah satunya terkait rencananya maju di Pilkada Surabaya 2024 melalui PSI. 

Menurut Alumnus Universitas Airlangga (Unair), keinginannya mendaftar sebagai kontestasi dalam Pilkada Surabaya 2024 lantaran mendapat dorongan dari komunitas pelajar se Surabaya yang tergabung dalam Pelajar Solidaritas Indonesia (PSI).

Makanya dengan pertemuannya ini, Richard Handiwiyanto membocorkannya telah mendapat restu dari Kaesang Pangarep.

"Ya siap mendaftar, jadwalnya akan diinformasikan menyusul," kata Richard, Jumat (31/5).

Richard menambahkan motivasi maju Pilkada Surabaya 2024 lantaran menerima aspirasi dari para pelajar.

Richard  menyatakan mereka butuh wadah yang tepat untuk mengembangkan diri.

"Kebutuhan anak anak zaman sekarang adalah mempersiapkan skill untuk memasuki era digitalisasi. Seperti cyber security, blockchain, cryptocurrency, web, dan lain sebagainya," jelas putra pengacara top Surabaya George Handiwiyanto ini.

Karena itu, jika dirinya nanti mendapat rekomendasi untuk maju di Pildada Surabaya 2024, ia akan menawarkan sejumlah program di masa kampanye nanti. Salah satunya usulan membangun Surabaya Technopark and Culture Centre

"Dimana kebutuhan dan pelatihan skill menghadapi era digitalisasi disediakan dengan tanpa mengurangi identitas dan jati diri sebagai warga Surabaya untuk tetap menjunjung tinggi kebudayaan dan kearifan lokal," papar pria kelahiran 1 Desember 1987 ini.

Richard juga siap melakukan safari politik dengan mendatangi parpol-parpol pemilik kursi DPRD Kota Surabaya, usai pendaftaran nanti.

"Ya nanti ada silaturahmi ke parpol-parpol," kata dia.

Untuk diketahui, DPC PSI Kota Surabaya membuka pendaftaran seleksi internal bakal calon kepala daerah Pilwali Surabaya mulai 13 Mei hingga 26 Juli 2024. 

Dua kader PDIP, Eri Cahyadi dan Armuji sudah mendaftar di PSI.

"Seperti biasa tahapannya, mulai dari mengisi formulir secara daring atau luring. Semuanya pelaksanaan ini terhubung dengan DPW dan DPP," kata Plt Ketua DPD PSI Kota Surabaya Shobikin dikutip dari Antara.

Dijelaskannya, setiap berkas yang masuk dilakukan tahapan verifikasi secara administrasi. Selanjutnya, para pendaftar mengikut seleksi kompetensi dan wawancara.

"Tugas kami menjaring secara administrasi, kemudian DPD menyampaikan hasilnya ke DPP," terang Shobikin.

Pendaftaran di tingkat internal PSI bersifat terbuka, baik kader maupun nonkader dipersilakan untuk mengikuti seluruh proses. 

Shobikin berharap melalui mekanisme ini muncul nama potensial yang nantinya bisa membawa Kota Surabaya ke arah lebih baik, sebagaimana arahan dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.

"Bro ketua umum selalu mengingatkan kepada kami untuk mencari sosok yang mau turun langsung dan cinta ke masyarakat," pungkas Shobikin.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan pengarahan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Kamis (30/5). 

Pengarahan yang dilakukan melalui zoom meeting dari ruang kerja Wali Kota Surabaya itu diikuti oleh seluruh ASN pemkot.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri memastikan bahwa gaji ke-13 dan gaji ke-14 untuk ASN di lingkungan Pemkot Surabaya akan segera dicairkan 100 persen. 

Keputusan itu diambil setelah dia bersama Sekretaris Daerah (Sekda) dan para asisten berdiskusi panjang karena selama ini tidak pernah dicairkan 100 persen.

“Jadi di pemerintahan itu ada gaji ke-13 dan gaji ke-14, setelah tadi engkel-engkelan dengan Sekda dan para asisten, akhirnya kami sudah sepakat gaji itu akan dicairkan 100 persen,” kata Wali Kota Eri.

Menurutnya, gaji ke-13 dan gaji ke-14 itu diserahkan berdasarkan gaji yang diterima tapi juga diperbolehkan dan dipertimbangkan termasuk tunjungan, sehingga berarti ada tunjangan keluarga dan tunjangan penghasilan. 

Namun, itu semua ditetapkan dan ditentukan oleh kemampuan daerahnya juga.

“Nah, selama ini selalu diberikan kadang 25 persen, 50 persen, dan di masa saya sudah 75 persen dan minimal 50 persen. Tapi mulai hari ini dan seterusnya, gaji ke-13 dan gaji ke-14 itu harus diberikan 100 persen,” tegasnya.

Wali Kota Eri menegaskan bahwa itu adalah hak para ASN Pemkot Surabaya, sehingga harus diserahkan sepenuhnya. 

Makanya, dia pun meminta supaya seluruh ASN di lingkungan Pemkot Surabaya itu bekerja dengan sungguh-sungguh, bekerja menjadi satu bagian utuh demi rumah bersama Pemkot Surabaya. 

“Jadi, kerjanya harus gotong royong dan harus kerja semuanya supaya bisa mencapai PAD 100 persen, kalau sudah seperti itu maka haknya harus diberikan 100 persen juga,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa tugasnya Sekda dan para Asisten itu adalah bagaimana para ASN Pemkot Surabaya itu bisa menyatu untuk saling bersama-sama menyelesaikan semua pekerjaan, sehingga PAD-nya bisa tercapai semuanya. 

“Bukan malah dibalik, karena PAD-nya tidak cukup terus tidak diserahkan 100 persen, berarti kalau seperti ini kan Sekda dan para Asisten ini selaku birokrasi tertinggi gagal menyatukan semua ASN pemkot,” katanya.

Oleh karena itu, ia berharap Sekda dan para Asisten itu bisa mengarahkan anak buahnya supaya bisa bekerja sesuai dengan output dan outcome-nya. 

Bahkan, ia mengakui sudah meminta mereka untuk bisa keluar dari zona nyaman, sehingga semua target bisa tercapai semuanya.

Karenanya, Wali Kota Eri juga berkali-kali meminta seluruh ASN Pemkot Surabaya untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, kerja dengan kebersamaan dan kerjanya juga harus guyup rukun. 

“Kalau ada rejeki seperti ini, tolong jangan lupa infaq dan shodakohnya dikuati karena itu yang bisa menolak balak, baik balak untuk keluarga dan juga untuk Kota Surabaya, dengan infaq dan shodakoh pula maka keluarga ASN pemkot akan semakin berkah,” katanya.

Di samping itu, Wali Kota Eri juga berharap ke depannya setiap tempat absen di fingerprint harus dipasang CCTV, sehingga kalau ada yang tidak terekam setelah absen, maka bisa dilihat di CCTV-nya, sehingga pendapatannya tidak terpotong. 

“Saya ingin tahun depan sudah bisa menggunakan absen melalui Handphone, semuanya harus digitalisasi jangan manual lagi,” kata dia.

Ia juga meminta kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkot Surabaya untuk mengurangi anggaran untuk kertas. Bahkan, ia juga meminta semuanya harus bisa bekerja dengan digitalisasi. 

Apalagi, kemarinnya Surabaya sudah menerima penghargaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) terbaik se-Indonesia yang diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi, sehingga ke depannya harus terdigitalisasi semuanya.

“Terimakasih banyak kepada semuanya karena Surabaya sudah berhasil mendapatkan penghargaan itu langsung dari Presiden. Ini harus menjadi pelecut semangat kita untuk terus mengembangkan pemerintahan yang berbasis digital,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Surabaya membagikan tips pencegahan serta solusi dalam menghadapi masa pubertas bagi remaja. 

Dengan demikian, para remaja diharapkan lebih siap dan percaya diri saat memasuki masa pubertas. 

Pembelajaran tersebut dikemas melalui Workshop ‘Pengetahuan Bagi Remaja dalam Menghadapi Masa Pubertas’, di Gedung Wanita Candra Surabaya, Selasa (30/5). 

Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi jenjang SMP, guru bimbingan konseling, serta orang tua para pelajar.

Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kota Surabaya, Rini Indriyani mengatakan workshop ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi remaja dalam menghadapi masa pubertas. 

Menurutnya, masa pubertas adalah masa transisi yang sangat krusial dalam kehidupan seorang remaja. 

“Pada masa ini, mereka mengalami berbagai perubahan fisik, emosional, dan psikologis yang memerlukan pemahaman dan penanganan yang tepat. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk memiliki pengetahuan yang cukup agar dapat menghadapi masa tersebut dengan baik dan bijaksana,” kata Bunda Rini Indriyani sapaan lekatnya.

Karenanya, Bunda Rini Indriyani menyadari bahwa peran keluarga dan sekolah, khususnya orang tua dan guru, sangat penting dalam mendampingi remaja menghadapi masa pubertas ini. 

“Maka selain memberikan pengetahuan kepada para remaja, kami juga berharap agar para orang tua dan guru di sekolah dapat lebih memahami dan mendukung mereka dalam proses ini,” ujarnya.

Bunda Rini Indriyani berharap, melalui workshop ini, para remaja dapat memperoleh informasi yang akurat mengenai perubahan yang terjadi selama masa pubertas, serta cara-cara yang tepat untuk menghadapinya. 

Serta, dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan saling mendukung antara remaja dan orang tua.

“Kami berharap para orang tua dan guru dapat memahami peran mereka dalam mendukung dan membimbing para remaja selama masa pubertas. Saya percaya bahwa dengan pengetahuan yang memadai, remaja akan lebih siap menghadapi tantangan masa pubertas dan dapat tumbuh menjadi pribadi yang sehat, baik secara fisik maupun mental,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Surabaya, Shinta Setia menyampaikan bahwa kegiatan ini turut menggandeng sejumlah psikolog di Kota Pahlawan. 

Selain itu, menyikapi situasi saat ini, perlu adanya bekal bagi para remaja, agar mereka lebih siap, percaya diri, serta mampu mengenali indikasi bullying atau kekerasan di lingkungan sekolah maupun di rumah.

“Tujuan utamanya adalah untuk memberikan edukasi bagi para remaja, guru, maupun orang tua. Kita ingin membangun sistem yang mendukung bagi remaja. Serta, melakukan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengembangkan Program Padat Karya di seluruh wilayah Kota Pahlawan. 

Berbagai bentuk padat karya pun telah dikembangkan untuk mengurangi pengangguran sekaligus menaikkan pendapatan warga Surabaya.

Yang terbaru, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meluncurkan Rumah Padat Karya (RPK) Bengkel Pitstop Manyar, Kamis (30/5).

RPK tersebut berada di Jalan Raya Menur No 107, Kelurahan Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya.

RPK ini merupakan hasil kolaborasi Pemkot Surabaya dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan PT Pertamina Lubricants. 

Karenanya acara peresmian juga dihadiri para stakeholder dan puluhan perwakilan driver online di Kota Pahlawan.

Adapun Pitstop Manyar tersebut, menyediakan layanan utama berupa servis ganti oli motor hingga cuci kendaraan. 

Selain itu, di lokasi ini juga tersedia cafe yang menjual berbagai makanan dan minuman dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah setempat.

"Saya berharap dengan semakin ramai di sini, maka UMKM-nya juga bisa bergerak dan ramai semua. Jadi saling menguatkan dan gotong-royong," kata Wali Kota Eri.

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri juga meminta setiap driver online yang merupakan warga Surabaya, diberikan subsidi servis ganti oli motor di Pitstop Manyar. 

Subsidi itu diberikan bagi warga yang memang aktif menjadikan driver online sebagai mata pencaharian sehari-hari.

"Jadi setiap orang Surabaya yang memang driver online aktif, nanti kalau waktunya servis ganti oli, saya ngomong (bilang) sama Pertamina Lubricants, tolong untuk diberikan subsidi," ujarnya.

Karenanya, ia menekankan bahwa layanan servis ganti oli di Pitstop Manyar, dikhususkan bagi driver atau ojek online Surabaya. 

Sementara warga yang bukan driver online, diharapkan bisa servis atau ganti oli di bengkel sekitar.

"Karena di bengkel-bengkel sebelah ini juga orang Surabaya yang saling menguatkan. Sehingga yang bukan ojek bisa ke tempat sebelahnya, tapi kalau di sini memang kita subsidi," ungkap dia.

Selain subsidi servis dan ganti oli, Cak Eri juga menginginkan setiap driver online aktif dilengkapi BPJS Ketenagakerjaan. 

Untuk itu, ia meminta jajarannya menghitung kekuatan anggaran. 

"Khusus driver online yang orang Surabaya, tolong Bu Asisten dan Pak Asisten, berikan BPJS Ketenagakerjaan," pintanya.

Tak hanya BPJS Kesehatan dan subsidi servis, ia juga meminta jajaran pemkot menganggarkan jaket untuk driver online. 

Baginya, jaket ini sekaligus sebagai identitas mereka adalah warga Surabaya.

"Jangan sampai di Surabaya ada saudara-saudara saya yang bekerja ojek online tapi jaketnya mangkak kabeh (kusam semua). Jadi paling tidak dianggarkan setahun, diberikan jaket dua, sehingga uang (hasil ojek online) bisa buat beli lainnya," ujarnya.

ia mengakui bahwa pemkot tidak bisa membahagiakan seluruh warga dengan memberikan pekerjaan. 

Namun ia memastikan selalu hadir memberikan dukungan dalam upaya meningkatkan pendapatan warga. 

Bentuk dukungan itu seperti memberikan BPJS Ketenagakerjaan hingga subsidi servis ganti oli bagi ojek online aktif.

"Karena kalau semua diberikan pekerjaan padat karya atau bekerja (outsourcing) di pemkot, juga tidak mungkin. Jadi biarkan semua bekerja dengan kemampuan dan kenyamanannya masing-masing, tapi saya bisa mensupport apa gitu. Itu yang kami lakukan," bebernya.

Di akhir sambutannya, Wali Kota Eri menginstruksikan untuk mengembangkan Pitstop di seluruh wilayah Surabaya. 

Untuk itu, ia meminta jajarannya mencari aset idle pemkot yang lokasinya strategis digunakan seperti RPK Pitstop Manyar.

"Sehingga kalau yang dari wilayah lain servis tidak jauh-jauh. Dan saya berharap bulan Agustus maksimal sudah berdiri semuanya. Semoga di setiap wilayah Surabaya bisa terwujud," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony mendukung langkah aparat penegak hukum (APH) yang akan mengusut proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Sicmokerto.

Pasalnya dengan upaya penegakan hukum ini dipastikan akan dapat membuka tabir persoalan yang selalu terjadi berturut-turut.

"Kalau ada jajaran samping yang ingin turun ikut mencermati, apakah ada penyimpangan atau tidak, itu sangat membantu," jelas AH Thony, Jum'at (31/5).

Bahkan, bila dalam pengusutan tersebut ditemukan adanya penyimpangan, AH Thony berharap agar aparat penegak hukum tak perlu ewuh pakewuh untuk membongkar ke akar-akarnya.

"Bila ditemukan adanya indikasi penyimpangan gak usah ragu-ragu. Gas pol," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Eri dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).

Wali Kota Eri juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.

Sementara LSM AMAK mengapresiasi sidak yang dilakukan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

"Itu merupakan salah satu tugas wali kota turun ke bawah, jangan hanya cuma mendengar dari bawahan saja," kata Ketua LSM AMAK Ponang Adji Handoko, Sabtu (24/5).

Kendati demikian, menurut Ponang, temuan dalam sidak tersebut kurang lengkap.

Wali Kota Eri tak melihat secara detail spesifikasi proyek tersebut.

Apakah sudah sesuai dari rencana anggaran belanja (SOP) atau ada dugaan mark up dari spesifikasinya.

"Eri tak melihat kwalitas dari proyeknya. Dia hanya menemukan pengerjaan proyek yang kurang tepat alias lambat," jelasnya.

Maka dari itu, Ponang berharap dari sidak Wali Kota Eri ini mendapat atensi dari aparat penegak hukum yang ada di Surabaya.

"Sebagai kesatuan di Forkopimda Surabaya terutama aparat penegak hukum, entah dari kejaksaan atau kepolisian segera menindaklanjutinya. Jadi itu benar-benar terlihat sinergi untuk menciptakan Surabaya harus bebas dari korupsi," pungkasnya.

Proyek pembangunan box culvert Jalan Kapasari I Surabaya ternyata memdapat perhatian serius dari salah satu aparat penegak hukum (APH) yang ada di Surabaya juga meresponnya.

Tak tanggung-tanggung APH ini segera menerjunkan timnya untuk mengulas lebih dalam proyek yang menyita perhatian dari Wali Kota Eri.

"Sudah mas, bentar lagi kita akan terjunkan anggota," kata sumber lantas mewanti-wanti agar nama maupun institusinya tidak disebutkan dahulu, Selasa (28/5).

Alasan sumber yang merupakan seorang pejabat di institusi penegak hukum ini tak ingin dipublikasikan lantaran pengusutan proyek tersebut masih awal.

"Masih Puldata (pengumpulan data) dulu, benar apa tidak ada dugaan penyimpangan dalam proyek itu," jelasnya.

Bahkan, sumber belum dapat menjamin kapan kasus proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto itu naik ke penyelidikan.

"Sabar mas, kalau memang anggota yang turun mendapatkan data dan keterangan yang cukup, kasus ini segera dinaikkan ke penyelidikan," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Kolam Renang dan Bozem Jambangan, Kamis (30/5). 

Di sidak kali ini, Wali Kota Eri Cahyadi ingin memastikan sejauh mana proses penataan kolam renang dan bozem yang nantinya akan digunakan sebagai sarana tempat wisata. 

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri Cahyadi turut didampingi oleh jajaran Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Erna Purnawati, Kepala DSDABM Surabaya, Syamsul Hariadi, dan Kepala DPRKPP Surabaya, Lilik Arijanto, beserta Camat Jambangan Ahmad Yardo Wifaqo serta jajaran lainnya.

Wali Kota Eri mengaku puas dengan hasil penataan Kolam Renang Jambangan yang dikerjakan oleh jajarannya di Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya kali ini. 

“Alhamdulillah konsep kolam renangnya sudah jadi, dan hasilnya sangat bagus,” kata Wali Kota Eri.

Kolam renang yang terletak di Jalan Ketintang Madya VII, Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan ini, nantinya akan dibuka untuk umum. 

Kolam ini tidak hanya disediakan untuk orang dewasa saja, akan tetapi juga ada kolam khusus anak-anak usia 4 tahun ke bawah dan usia 5 - 9 tahun. 

“Nah, nanti yang (kolam) di atas kita atur (batas) tingginya. Yang di atas itu memang untuk pelajar Surabaya, dan siapapun itu dia tiketnya cukup Rp5 ribu. Kolam renang ini juga bisa digunakan untuk anak-anak stunting, nah kolam yang untuk usia 4 tahun ke bawah yang nanti kita bisa gunakan untuk anak stunting,” ujar Wali Kota Eri. 

Meskipun hasil penataan Kolam Renang Jambangan sudah bagus, bukan berarti tidak ada catatan dari Wali Kota Eri. 

Setelah ini, Wali Kota Eri ingin kolam renang Jambangan dilengkapi dengan fasilitas permainan, seperti perosotan, kursi pengunjung, dan sebagainya. 

Tidak hanya itu, ia juga meminta kepada jajarannya untuk meninggikan atap kolam renang. 

Kemudian, ia juga meminta agar ditambah tangga untuk akses menuju ke sisi kiri loket tiket, dan tempat duduk pengunjung dekat kolam anak-anak. 

Di lokasi ini tidak hanya ada kolam renang, akan tetapi juga ada wisata bozem. 

Di bozem itu, akan ada berbagai wahana menarik, seperti flying fox, sepeda air, kereta-keretaan yang mengelilingi bozem. 

“Mungkin nanti setiap sabtu minggu juga akan ada wisata berkuda memutari bozem. Juga ada hillclimbing dan outboundnya anak-anak, kita siapkan di bagian ujung,” papar Wali Kota Eri. 

Rencananya, kawasan wisata Kolam Renang dan Bozem Jambangan ini akan dibuka bersamaan pada akhir Juni 2024. 

“Semoga nanti ke depannya akan ada tempat (wisata) lagi di Surabaya yang bertambah. Yang ada di otak saya itu cuma satu, orang utara nggak perlu jauh-jauh (mencari wisata) ke selatan. Karena nanti di utara juga ada wisata di Nambangan, kemudian di barat juga ada di Sememi dan Made. Jadi kita tata lagi lagi lah nanti,” jelasnya. 

Wali Kota Eri ingin, semua aset tidur yang dimiliki pemkot harus bermanfaat untuk warga Kota Surabaya. 

Jika semua aset itu dimanfaatkan dengan baik, maka nantinya juga akan menggerakkan roda perekonomian di setiap wilayah Kota Surabaya. 

“Karena kan ini aset pemerintah yang selama ini tidak terpakai dan terbengkalai. Nah, itu saya manfaatkan kembali untuk masyarakat, kalau tempat itu sudah menjadi seperti ini, nanti UMKM-UMKM itu juga banyak yang bisa berjualan di sini, jadi menggerakkan lagi ekonominya,” terangnya.

Ia menambahkan, tidak hanya bermanfaat bagi warga Kota Surabaya, bozem Jambangan juga bermanfaat sebagai tempat penampungan air dan penanganan banjir ketika hujan di kawasan Ketintang. 

“Sebenarnya bozem ini kan untuk narik genangan yang di Wonorejo. Jadi dari Karah, yang menuju ke Ketintang, Wonocolo, ke afur Wonorejo itu dipecah, ada yang larinya ke bozem ini dan ke arah rumah pompa Kebonsari. Kalau semua dilarikan ke Wonorejo, maka Ketintang, Wonocolo, banjir,” pungkasnya. 

Kamis, 30 Mei 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Kota Surabaya tidak lama lagi memasuki usia ke-731. 

Berbagai kegiatan hingga acara menarik telah digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sejak awal hingga akhir 31 Mei 2024. 

Mulai dari pengajian, salawat bersama, Festival Rujak Uleg, hingga Surabaya Vaganza, sukses menghibur masyarakat di Kota Pahlawan. 

Berbagai kegiatan itu, ternyata tidak cukup menjadi suguhan istimewa untuk warga Kota Pahlawan. 

Di peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731, Pemkot Surabaya masih terus memberikan pelayanan dan fasilitas yang terbaik untuk warganya. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Pemkot Surabaya masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. 

Mulai dari soal penyelesaian saluran air, penataan kota lama, stunting, Kampung Madani, hingga warga miskin di Surabaya. 

Menjelang peringatan HJKS ke-731, ia mengungkapkan, masih ada banyak hal yang ingin diwujudkan. 

Diantaranya adalah, menjadikan Surabaya tidak hanya sebagai kota jasa. Akan tetapi juga menjadi kota wisata yang menarik. 

“Jadi Kota Pahlawan ini tidak hanya sebagai kota jasa, tetapi bagaimana menjadi kota wisata yang menarik orang. Karena itu kenapa ada Kota Lama dan ada susur sungai yang berbeda, dengan lampion-lampion yang berbeda,” ungkap Wali Kota Eri, Kamis (30/5).

Tidak hanya itu saja, Wali Kota Eri juga ingin menjadi Surabaya sebagai kota yang ‘dikangenin’ banyak orang. 

Ia mencontohkan, salah satu tempat yang ‘ngangenin’ bagi masyarakat saat ini adalah Tunjungan Romansa di Jalan Tunjungan, Kota Surabaya. 

“Kalau kita mau ke Tunjungan itu sekarang kangen terus, banyak orang ‘mejeng’ di Jalan Tunjungan itu,” kata Wali Kota Eri. 

Wali Kota Eri menambahkan, dirinya ingin menjadikan Surabaya sebagai kota peradaban ke depannya. 

Kota peradaban yang dimaksud Cak Eri adalah mewujudkan Kampung Madani. 

“Jadi peradaban itu dimana orangnya yang ramah, ketika ada orang lewat atau bertamu saling menyapa, saling membantu, dan membangun Surabaya bersama warganya,” ujarnya. 

Ia berharap kepada warga Surabaya, di peringatan HJKS ke-731 pada 31 Mei mendatang, bisa terus menjaga kota ini dengan rasa kekeluargaan, gotong royong, dan saling toleransi. 

Menurutnya, pekerjaan rumah Kota Surabaya masih banyak. 

Bukan hanya soal penanganan banjir, akan tetapi juga ada masalah kemacetan.

“Perjuangan kita sangat luar biasa, matur nuwun warga Surabaya, karena telah mampu menurunkan kemiskinan dan stunting. Ada tiga lagi permasalah di kota besar, satu yang sudah kita selesaikan adalah soal sampah. Nah kini soal banjir dan kemacetan. Kemacetan, Insya allah di tahun 2027, akan ada LRT yang menghubungkan Surabaya - Sidoarjo - Gresik - Lamongan,” harapnya. 

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Baktiono menyampaikan beberapa catatan untuk Kota Surabaya di peringatan HJKS ke-731. 

Catatan tersebut salah satunya adalah soal pembangunan saluran air. 

Dirinya berharap, kepada Pemkot Surabaya agar dapat segera menyelesaikan proyek pembangunan saluran air, baik di perkampungan maupun yang berada di pinggir jalan. 

Agar cepat terselesaikan, Baktiono berharap kepada Wali Kota Eri untuk menyelesaikan pengerjaan saluran yang belum tuntas selama 24 jam ke depannya. 

Meskipun begitu, ia memohon pengertian kepada masyarakat Kota Surabaya untuk bersabar, karena memang proyek penanganan banjir yang dikerjakan oleh pemkot saat ini dilakukan secara multiyears. 

“Itu (box culvert) bukan pameran, tapi itu memang untuk mengatasi banjir, seperti yang saya sampaikan tadi itu multiyears. Di eranya Pak Bambang D. H, itu membangun saluran Banyu Urip, sampai sekarang belum selesai, lalu diteruskan oleh Bu Tri Rismaharini. Bayangkan, Pak Bambang waktu itu (mengerjakan) 8 tahun, Bu Risma 10 tahun, kemudian sekarang Cak Eri Cahyadi. Nah, ini terus (berkelanjutan) tidak berhenti karena memang skalanya cukup besar,” papar Baktiono. 

Bukan hanya soal penanganan banjir di Kota Surabaya, di HJKS ke-731, Baktiono juga berharap kepada pemkot khususnya Wali Kota Eri agar memberikan beasiswa gratis Pemuda Tangguh untuk warga miskin di Surabaya. 

“Jumlahnya sudah ribuan, bahkan sudah hampir 3.000an. Nanti di tahun depan, berharapan juga Mas Eri ini bisa meningkatkan lagi, dengan demikian pendidikan bisa menurunkan kemiskinan karena warganya mempunyai pendidikan tinggi yang baik,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Tak hanya Wali Kota Eri Cahyadi, LSM AMAK hingga Aparatur Penegak Hukum (APH) yang nenyorot ketidak profesionalnya kontraktor pada Proyek box culvert di jalan Kapasari I Surabaya.

Kali ini juga mendapat sorotan dari Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony.

Legislator asal Partai Gerindra ini menganggap kontraktor proyek tersebut tidak becus sehingga pengerjaan proyek lambat.

Kejengkelan AH Thony tak hanya pada pelaksana pekerjaan, tetapi juga terhadap organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi proyek itu.

AH Thony menilai OPD tersebut abai dalam menjalankan amanah untuk mengelola uang rakyat.

Pasalnya selama ini pihak legislatif sudah berulang kali mengingatkan, namun persolan itu kembali terjadi.

Parahnya kejadian seperti itu bukan pertama kalinya dan terus dilakukan berulang-ulang.

"Tidak profesional, tidak selesai-selesai, itu sudah berulangkali kita peringatkan, berulangkali kita beri masukan, berulangkali tetap seperti itu. Ini kan bukan pertama kali terjadi," kata AH Thony, Kamis (30/5).

AH Thony pun menduga lambatnya proyek tersebut dicurigai lantaran pihak kontraktor juga menggarap pekerjaan lainnya.

Pekerjaan tersebut juga disinyalir 'jatah' dari OPD yang sama. 

"Molornya pekerjaan ini kalau saya lihat mereka itu mendapatkan pekerjaan lebih dari satu titik atau lokasi, sehingga dia harus membagi pekerjaannya kesana kemari tenaga kerjanya.Nah disini harus di evaluasi," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.

Sementara LSM AMAK mengapresiasi sidak yang dilakukan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

"Itu merupakan salah satu tugas wali kota turun ke bawah, jangan hanya cuma mendengar dari bawahan saja," kata Ketua LSM AMAK Ponang Adji Handoko, Sabtu (24/5).

Kendati demikian, menurut Ponang, temuan dalam sidak tersebut kurang lengkap.

Wali Kota Eri tak melihat secara detail spesifikasi proyek tersebut.

Apakah sudah sesuai dari rencana anggaran belanja (SOP) atau ada dugaan mark up dari spesifikasinya.

"Eri tak melihat kwalitas dari proyeknya. Dia hanya menemukan pengerjaan proyek yang kurang tepat alias lambat," jelasnya.

Maka dari itu, Ponang berharap dari sidak Wali Kota Eri ini mendapat atensi dari aparat penegak hukum yang ada di Surabaya.

"Sebagai kesatuan di Forkopimda Surabaya terutama aparat penegak hukum, entah dari kejaksaan atau kepolisian segera menindaklanjutinya. Jadi itu benar-benar terlihat sinergi untuk menciptakan Surabaya harus bebas dari korupsi," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar konser anak istimewa di Graha YKP Surabaya, Rabu (29/5). 

Event yang digelar dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 itu, juga ada pameran produk karya anak-anak istimewa Surabaya. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Wakil Wali Kota Surabaya Armuji juga sempat melihat langsung karya-karya itu dan memberikan apresiasi kepada mereka.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri mengatakan bahwa Konser Anak Istimewa ini bukan hanya sekadar wadah untuk pertunjukan, tapi juga wujud komitmen bersama Pemkot Surabaya dengan seluruh stakeholder yang ada di Kota Surabaya. 

Menurutnya, semua stakeholder di Surabaya mengatakan bahwa Surabaya adalah tempat yang menjunjung tinggi persamaan derajat dan hak.

“Jadi, semua makhluk Tuhan yang ada di Kota Surabaya ini harus memiliki hak dan derajat yang sama, memiliki kesempatan yang sama untuk mengeluarkan dan menunjukkan kemampuan yang dimilikinya tanpa melihat kondisi apapun,” kata Wali Kota Eri, Kamis (30/5).

Oleh karena itu, ia memastikan bahwa konser ini untuk memberikan kesempatan yang sama bagi anak-anak istimewa Kota Surabaya untuk menampilkan semua yang mereka miliki, bakat-bakat yang mereka miliki. 

Selain itu, Wali Kota Eri bersama Wawali Armuji terus berkomitmen untuk menyediakan tempat dan fasilitas umum yang bisa dinikmati juga oleh anak-anak istimewa Kota Surabaya.

“Kita terus menyempurnakan apa yang sudah kita lakukan. Kalau rumah anak prestasi itu tempat anak-anak istimewa ini mengasah kemampuannya, mulai dari menjahit, bernyanyi, menggambar dan sebagainya. Nah, konser ini tempat untuk menampilkan bakat-bakat itu. Makanya, saya berharap dari konser ini bisa memunculkan anak-anak istimewa yang semakin percaya diri dan menjadi yang terbaik dibanding yang lainnya,” kata dia.

Di samping itu, Wali Kota Eri juga menjelaskan bahwa konser anak istimewa ini merupakan wujud nyata komitmen Pemkot Surabaya untuk memberikan wadah seluas-luasnya kepada semua pihak untuk selalu memberikan yang terbaik bagi Kota Surabaya. 

Terutama bagi anak-anak istimewa di Kota Surabaya.

Apalagi, Pemkot Surabaya bersama Bappenas dan UNICEF sudah berkomitmen untuk menjadikan Surabaya sebagai Kota Layak Anak Dunia. 

Bahkan, saat ini Surabaya menjadi pilot project dalam program Child Friendly Cities Initiative (CFCI) karena Kota Surabaya memiliki potensi besar menjadi Kota Layak Anak tingkat dunia.

“Komitmen ini harus kita jalankan bersama karena Surabaya merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang menuju Kota Layak Anak dunia,” tegasnya.

Karenanya, ia menyampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak dan semua stakeholder di Kota Surabaya yang telah menjadi orang tua asuh bagi anak-anak Surabaya. 

Baik orang tua asuh untuk anak stunting, orang tua asuh bagi anak yang putus sekolah dan orang tua asuh bagi anak-anak istimewa yang ada di rumah anak prestasi.

“Terimakasih banyak kepada seluruh warga Kota Surabaya yang membangun Surabaya ini dengan kebersamaan dan cinta kasih, dan kita benar-benar menjalankan sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi yang lainnya. Sekali lagi terimakasih banyak kepada semuanya,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Tim Tangkap Buron (Tabur) gabungan antara Kejaksaan Agung (Kejagung) RI dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim berhasil mengamankan DPO (Daftar Pencarian Orang) perkara Pemalsuan Pita Cukai di Babatan Pantai Utara Gg 10 No. 7 Surabaya, Rabu (29/5).

"Iya benar, sudah kita amankan DPO atas nama David Setiadi dirumahnya," kata Kajari Surabaya, Joko Budi Darmawan melalui Kasi Intel Putu Arya Wibisana, Kamis (30/5).

Penangkapan itu menurut Putu berdasarkan Putusan MA NO 1140/K/Pid.sus/2010 dan Surat Perintah Operasi Intelijen Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Nomor : SP.OPS - 90C/M.5/Dti.2/05/2024 tanggal 22 Mei 2024.

"Maka terpidana atas nama David Setiadi yang sebelumnya telah ditetapkan DPO oleh Kejaksaan Negeri Surabaya telah berhasil diamankan oleh tim Tabur," jelasnya.

Putu menegaskan penangkapan ini merupakan hasil kerja keras dan koordinasi tim Tabur Kejagung RI dan Kejati Jatim dalam upaya penegakan hukum dengan melakukan eksekusi terhadap terpidana David Setiadi atas Putusan Mahkamah Agung Putusan NO 1140/K/Pid.sus/2010 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

"Menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana telah melakukan atau turut serta melakukan, menyimpan, mempergunakan, menjual, menawarkan, menyerahkan, menyediakan untuk dijual atau mengimpor pita cukai atau tanda pelunasan cukai lainnya yang palsu atau dipalsukan, perbuatan tersebut ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut," paparnya.

Usai penangkapan, terpidana David Setiabudi kemudian digelandang kantor Kejati Jawa Timur untuk menjalani proses hukum eksekusi di Lembaga Pemasyarakatan oleh Jaksa/Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri Surabaya.

"Terpidana David Setiabudi menjalani pidana penjara selama 6 (enam) tahun dikurangi selama terdakwa ditahan di dalam rumah tahanan negara dan denda sebesar Rp7,3 miliar subsider 1 (satu) tahun kurungan," pungkasnya.



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa penanganan banjir di Kota Pahlawan, tidak bisa hanya dilakukan secara parsial. 

Menurut dia, solusi efektif harus melibatkan koneksi antar saluran drainase dan rumah pompa di wilayah sekitarnya.

"Tidak bisa menyelesaikan banjir di sini (satu titik), penyelesaiannya hanya di sini. Jadi menyelesaikan di sini juga harus narik ke sana (terkoneksi saluran lain). Jadi saluran itu terkoneksi," jelas Wali Kota Eri, Kamis (30/5).

Salah satu contoh yang ia sebutkan adalah di kawasan Pandugo, Kelurahan Penjaringansari, Kecamatan Rungkut, Surabaya. 

Penanganan banjir di sana tidak bisa hanya diatasi dengan cara normalisasi dan memperlebar saluran.

Wali Kota Eri menjelaskan bahwa saluran air di Jalan Raya Pandugo, dulunya tidak terkoneksi. Makanya saat sidak di kawasan itu pada Selasa (21/5) lalu, ia meminta proyek pelebaran saluran di sana sekaligus dikoneksikan dengan Rumah Pompa Kedung Asem.

"Makanya saluran tak buat lebar, dulu saluran itu tidak terkoneksi, setelah Rusunawa berhenti. Padahal di Kedung Asem, ada rumah pompa. Di sini (Pandugo) itu (saluran) berhenti, langsung masuk ke saluran kecil," paparnya.

Oleh karena itu, Pemkot Surabaya melakukan langkah konkret dengan menghubungkan saluran di Pandugo dengan Rumah Pompa Kedung Asem yang berada di Jalan Raya Kendalsari.

"Makanya di Jalan Raya Pandugo, (saluran) langsung tak gandengno (koneksikan) dengan Rumah Pompa Kedung Asem. Jadi ketarik airnya," terangnya.

Selain itu, Wali Kota Eri juga meminta instansi terkait untuk mengkoneksikan saluran air Pandugo ke rumah pompa Jalan Medokan Asri. 

Artinya, aliran air dari Jalan Raya Pandugo juga diarahkan menuju Graha YKP dan masuk ke Rumah Pompa Pandugo.

"Jadi kayak gitu. Kalau (menyelesaikan) banjir, tidak bisa hanya mengeruk (normalisasi saluran). Itu tidak bisa (menyelesaikan)," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi menyampaikan, ada sekitar 200 paket pekerjaan saluran di Kota Pahlawan yang berfungsi untuk penanganan banjir. 

Saat ini progres pekerjaan saluran sudah mencapai sekitar 80 persen.

"Ada sekitar 200 desk (pekerjaan) genangan yang diminta Pak Wali selesai di bulan Mei. Ini pekerjaan sudah mencapai sekitar 80 persen," kata Syamsul.

Karena itu, Syamsul meminta masyarakat atau pengguna jalan untuk bersabar dengan potensi kemacetan karena adanya pekerjaan saluran. 

Ia pun mengingatkan manfaat jangka panjang dari pembangunan saluran itu untuk menyelesaikan genangan.

"Kalau kita manage dengan baik, nanti seperti di Banyu Urip. Di Banyu Urip dulu saluran kumuh (banjir), jalan macet, kita box culvert, setelah itu lancar sampai sekarang," pungkasnya.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive