Jumat, 07 Juni 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wakil Presiden terpilih RI Gibran Rakabuming Raka menyempatkan diri untuk membagikan susu, buku-buku, dan alat tulis seusai mengunjungi kediaman Khofifah Indar Parawansa di  Surabaya, (6/6).

Tak sendiri, Gibran mendatangi SDN Margorejo VI Surabaya bersama sejumlah tokoh seperti Khofifah, Emil Elestianto Dardak, dan Hendy Setiono pengusaha yang baru-baru ini masuk bursa Pilwali Surabaya 2024.

Para siswa-siswi sekolah tersebut pun berdesakan untuk mendapatkan susu, buku, alat tulis, dan gantungan kunci yang diberikan oleh putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

"Ini ya adik-adik, ada susu dan buku tulis. Jangan berebut, jangan berebut," kata Gibran kepada puluhan siswa di halaman sekolah.

Pengusaha Hendy Setiono menyebut Gibran sebagai sosok yang begitu humble dan peduli dengan generasi muda dan anak-anak sekolah.

"Saat pulang tadi (kemarin), begitu tahu ada sekolah di dekatnya (rumah Khofifah), Mas Gibran langsung menginstruksikan untuk turun dan membagikan susu, buku dan alat tulis," ucapnya 

"Dia persis mengikuti jejak ayahnya, Pak Jokowi," imbuh pria yang sebelumnya merupakan Wakil Komandan Fanta Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu.

Sebelumnya, Gibran menyatakan kunjungannya ke kediaman mantan gubernur itu untuk memberikan dukungan kepada Khofifah dan Emil Elestianto Dardak yang digadang-gadang maju Pilgub Jatim 2024. 

"Ini ya silaturahmi saja soalnya kemarin dari Balikpapan mampir dahulu ke Surabaya sekaligus bertemu dengan sukarelawan TKD dan para bu nyai juga," katanya. 

Gibran juga menyampaikan komitmennya untuk terjun memenangkan pasangan Khofifah-Emil pada pilgub mendatang. 

"Yang jelas nanti di sela-sela kesibukan sebagai wali kota saya pasti akan membantu pemenangan beliau (Khofifah) di Jatim," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Khofifah mengatakan dirinya dan Emil berterima kasih atas kunjungan dan dukungan Gibran yang akan mendukung all out keduanya di pilgub pada November nanti. 

"Mudah-mudahan semuanya membangun sinergi kolaborasi yang produktif bagi semua ikhtiar pencalonan saya dan Mas Emil pada periode kedua ini," pungkas Khofifah.

Kamis, 06 Juni 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota (pemkot) berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur kembali melakukan pemotretan udara untuk sinkronisasi data garis pantai.

Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono, di Surabaya, Kamis, menyatakan bahwa perbedaan garis pantai antara pemkot dan Pemprov Jawa Timur bisa berdampak pada penentuan kewenangan.  

"Hasil foto udara Badan Informasi Geospasial sama-sama dibenarkan, tetapi ada perbedaan. Solusinya foto ulang," kata Baktiono, Kamis (6/6).

Sinkronisasi garis pantai ini juga bertujuan untuk mempercepat pembahasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Sebab, terdapat selisih 67,5 hektare.

Menurut dia, proses pelaksanaan foto udara harus dilakukan di waktu yang sama dan menyesuaikan dengan setiap kondisi di wilayah pesisir.

Sebab penentuannya juga berdampak pada penghitungan luasan wilayah di kawasan pesisir, seperti Bulak dan Kenjeran yang diproyeksikan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Foto malam, siang, pagi, dan sore itu beda karena terkait pasang surut air laut. Kalau waktunya berbeda maka hasilnya juga beda," ujarnya.

Baktiono menyebut bahwa sinkronisasi garis pantai agar Kota Surabaya bisa mendapatkan hasil dari pelaksanaan pembangunan.

"Surabaya harus mendapatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sini," kata dia.

Selain itu, Baktiono menyebut kesamaan data soal garis pantai untuk melindungi keberadaan kawasan konservasi mangrove.

"Mana yang boleh dan tidak boleh harus diperhatikan, kalau tak dilakukan bisa menimbulkan abrasi di pantai. Di sana juga ada vegetasi dan biota laut, jangan sampai punah," kata Baktiono.

Mengingat garis pantai menjadi suatu hal yang penting maka DPRD bersama Pemkot Surabaya secara langsung berkoordinasi ke Pemprov Jawa Timur agar sinkronisasi bisa secepatnya dilakukan.

"Ini harus selesai, kami dan pemkot akan ke provinsi," pungkasnya



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni tidak hanya meminta Inspektorat melakukan uji sampel terhadap proyek box culvert di jalan Kapasari I Surabaya.

Namun dalam pemanggilan yang akan di gelar minggu depan tersebut, Komisi A DPRD Surabaya juga mewajibkan Inspektorat membawa hasil penelitian proyek box culvert sebanyak 10 tempat.

Hal ini untuk melihat kwalitas maupun kwantitas proyek box culvert yang menggunakan uang dari hasil pajak yang di bayar masyarakat Surabaya.

"Mestinya Inspektorat proaktif kalau pun tidak semua pelaksanaan proyek di Surabaya, setidaknya sampling saja 10 proyek. Apakah kejadian yang ditemukan wali kota juga terjadi di tempat lain," tegas Arif Fathoni, Kamis (6/6).

Arif Fathoni menambahkan upaya Komisi A DPRD Surabaya mendorong tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Inspektorat ini agar dapat mengawasi organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi proyek tersebut untuk bekerja secara profesional dan dapat dirasakan di masa mendatang.

"Saya berharap ketika Inspektorat melakukan itu maka ada perbaikan pelaksanaan yang akan datang," tegasnya.

Nah jika dalam penelitian, Inspektorat dapat menemukan kejanggalan dari proyek tersebut.

Maka Inspektorat Surabaya memberikan rekomendasi kepada OPD agar menunda pembayaran proyek tersebut.

"Pelaksana proyek yang pelaksanaan tidak sesuai berarti tidak sesuai dokumen lelang, dokumen perencanaan sebaiknya ada rekomendasi untuk di tunda terlebih dahulu pembayarannya," pintanya.

Bahkan bila ditemukan adanya pelanggaran berat dalam pelaksanaan proyek box culvert, Arif Fathoni mendesak Pemkot memberikan daftar hitam berupa sanksi yang fatal.

"Atau jika kesalahan cukup berat sebaiknnya Inspektorat merekomendasikan ke teman-teman PU agar pelaksabna proyek di blacklist sementara tidak mendapatkan atau tidak memgerjakan proyek di lingkungan Pemkot Surabaya," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Eri dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).

Wali Kota Eri juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajak seluruh warga untuk menyaksikan Konser Puncak Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731. 

Puncak perayaan HJKS tersebut digelar gratis di Balai Kota Surabaya pada Jumat (7/6).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, M Fikser mengatakan, bahwa konser ini merupakan salah satu wujud syukur atas peringatan HJKS ke-731. Acara ini akan dimulai sekitar pukul 17.00 WIB hingga selesai.

"Kami ingin seluruh warga Surabaya dapat merasakan kemeriahan Hari Jadi Kota Surabaya ke-731. Oleh karena itu, kami adakan konser ini secara gratis," kata M Fikser, Kamis (6/6).

Konser ini akan menghadirkan penampilan spesial dari musisi papan atas Gildcoustic, dengan vokalisnya Gilga Sahid. 

Ada pula penampilan dari musisi lokal Surabaya, Princessia. Dan yang tak kalah menarik adalah penampilan kidungan jula-juli dan dagelan oleh Kartolo CS.

"Jadi ayo warga Surabaya hadiri konser Puncak HJKS ke-731 dan nikmati kemeriahannya. Rencananya, Gildcoustic akan menampilkan kurang lebih 9 lagu, termasuk lagu hits mereka," ujarnya.

Meski demikian, Fikser juga mengimbau masyarakat yang akan menyaksikan konser untuk mematuhi sejumlah panduan. 

Diantaranya, masyarakat atau penonton diimbau agar memakai busana atau pakaian yang sopan. 

"Masyarakat juga kami imbau agar memarkir kendaraannya di lokasi-lokasi yang telah disiapkan. Lalu, minta karcis parkir kepada petugas," imbaunya.

Di samping itu, Fikser mengajak masyarakat yang akan menonton konser untuk membawa uang. 

Sebab, di lokasi konser, Pemkot Surabaya telah menyediakan stand Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Kami berpesan kepada warga yang akan menonton konser agar memberi kabar kepada orang terdekat, seperti orang tua atau keluarga. Kami juga minta penonton wajib menjaga kebersihan di lokasi acara," jelasnya.

Di sisi lain, Kepala Satpol PP Kota Surabaya ini juga menekankan kepada masyarakat yang akan menonton konser untuk mematuhi sejumlah larangan. 

Diantaranya, penonton dilarang membawa senjata tajam, minuman beralkohol, narkoba, flare, dan barang berbahaya lainnya.

"Penonton juga dilarang merusak atau menginjak taman di sekitar area konser. Termasuk pula penonton dilarang membuat keributan yang akan mengganggu ketertiban dan keasyikan penonton lainnya," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Di tengah rangkaian kegiatan rapat kerja nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APEKSI) tahun 2024 di Kota Balikpapan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyempatkan diri berkunjung ke Tugu Surabaya yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Balikpapan Selatan, Rabu (5/6).

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Eri merupakan Walikota Surabaya pertama yang berkunjung ke Tugu Surabaya. 

Dimana tugu ini dibangun diatas lahan yang disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan untuk menghormati warga Kota Pahlawan yang tinggal di Kota Balikpapan.

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri mengaku akan segera memugar Tugu Surabaya untuk terus menjaga semangat warga Kota Pahlawan yang tinggal di Kota Balikpapan. 

Selain itu, Tugu Surabaya menjadi salah satu tetenger atau penanda dalam menyatukan seluruh warga Kota Surabaya untuk tetap guyup rukun dan saling menghormati.

“Tugu Surabaya ini adalah penanda untuk paguyuban warga Surabaya yang ada di Balikpapan. Insyaallah tidak lama kita akan pugar, kita akan renovasi. Dengan ini maka akan menyatukan seluruh warga Kota Surabaya yang ada di Balikpapan untuk tetap guyub dan saling menghormati,” kata Wali Kota Eri.

Didampingi oleh jajaran Pemkot Surabaya, Wali Kota Eri menceritakan awal mula kunjungannya di Tugu Surabaya ini. 

Dia mengatakan bahwa bertemu dengan warga Kota Pahlawan yang merantau di Kota Balikpapan dan menunjukkan gambar atau foto Tugu Surabaya tersebut. 

Wali Kota Eri pun terpengarah, serta berjanji akan mengunjungi langsung Tugu Surabaya. 

Bertepatan dengan Rakernas XVII APEKSI tahun 2024 inilah, Wali Kota Eri bersama Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani, dan jajaran Pemkot Surabaya akhirnya bisa melihat kondisi Tugu Surabaya serta berinisiatif untuk melakukan pemugaran. 

“Nanti insyaallah kalau kita kembali lagi ke Balikpapan, kita akan melihat tetengernya Surabaya di Balikpapan dengan yang berbeda. Karena taglinenya Surabaya hanya satu, yakni Satukan Tekad Surabaya Hebat,” ujar dia.

Wali Kota Eri kembali melanjutkan, warga Kota Pahlawan yang tinggal di Kota Balikpapan pun tidak berdiam diri. 

Ketika memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Balikpapan, mereka ikut menuangkan ide dan gagasan, serta mengkoordinir kegiatan saat memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November.

“Disitulah mereka terus menjaga nama baik Surabaya. Maka ketika kegiatan, jangan lupa menghubungi saya di Surabaya,” imbuhnya.

Sebab, menurut Wali Kota Eri, boleh lah warga Kota Pahlawan merantau ke kota atau negeri orang. 

Tetapi jangan melupakan asal muasal dirinya dilahirkan. 

Apalagi, lahir di Kota Pahlawan, dimana masyarakatnya memiliki karakter dan prinsip yang tegas.

“Meski pribadinya keras dan tegas dalam sebuah prinsip kebenaran, tetapi sejatinya orang Surabaya lembut hatinya dalam hal kebaikan dan guyup rukun,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni mengaku juga geregetan dengan banyaknya proyek box culvert yang tersebar di Surabaya.

Ini lantaran proyek tersebut dianggap sangat mengganggu kenyamanan warga kota Pahlawan.

Pasalnya box culvert tersebut diletakkan disepanjang ruas jalan pejalan kaki, bahkan ada juga yang menutup separuh badan jalan raya.

"Kemarin saya lihat sendiri di Kebraon itu kan box culver datang. Pekerjaannya gak ada. Ditaruh-taruh saja. Itu kan dampaknya menimbulkan kemacetan lalu lintas. Ditaruh di ruas jalan yang dipakai sebagian jalan penempatan box culvert," kata Arif Fathoni, Kamis (6/6).

Menurut Arif, semestinya setelah box culvert itu datang langsung dikerjakan. Sehingga tak membuang-buang waktu.

"Mestinya barang datang langsung proses pekerjaan kan itu tidak terlalu lama," paparnya.

Makanya lanjut Arif, dalam waktu dekat Komisi A DPRD Surabaya akan memanggil Inspektorat.

"Nah kami mungkin minggu depan akan mengundang inspektorat pemkot surabaya," tegasnya.

Pemanggilan itu bertujuan untuk melihat kinerja Inspektorat yang diminta melakukan pengawasan terhadap organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi proyek tersebut.

"Untuk menanyakan audit-audit pelaksanaan proyek-proyek tersebut beserta proyek box culvert yang ada di kota Surabaya lainnya," ungkapnya.

Apalagi kata Arief, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah melakukan inspeksi mendadak (sudak) dan menemukan ketidakberesan pada pelaksanaan proyek box culvert.

"Wali kota kan pernah meninjau di lapangan jalan Kapasari. Disana kan Wali kota menemukan ketidaksesuaian," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Eri dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).

Wali Kota Eri juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2024, menyetujui beberapa kesepakatan. 

Diantaranya adalah menetapkan Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, sebagai tuan rumah pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) APEKSI Tahun 2025.

Hal tersebut mengemuka saat pelaksanaan hari kedua agenda sidang pleno I, II dan III dalam Rakernas XVII APEKSI 2024 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (5/6).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud, didapuk sebagai pimpinan sidang sementara bersama dengan Direktur Eksekutif APEKSI, Alwis Rustam.

"Rekomendasi Rakernas APEKSI ke-17 tahun 2024 dapat kita sepakati dan akan disampaikan dan dilaporkan oleh pengurus, tentunya oleh dewan pengurus kepada pemerintah," kata Rahmad Mas'ud di sela memimpin sidang.

Di hadapan puluhan anggota APEKSI, Rahmad juga mengusulkan agar pelaksanaan Munaslub Tahun 2025 digelar di Kota Surabaya. 

Usulan yang disampaikan itu pun langsung didukung oleh para peserta atau anggota APEKSI yang hadir.

"Dari Wali Kota Ternate mengusulkan Surabaya, dan saya pun sebagai tuan rumah di Balikpapan ini mengusulkan selanjutnya di Surabaya lebih baik, lebih dekat," katanya.

Usulan yang disampaikan Rahmad dengan didukung para anggota APEKSI, rupanya disambut hangat oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. 

Ia menyatakan kesiapannya jika Kota Surabaya didapuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Munaslub APEKSI 2025.

"Jadi nanti insyaallah acaranya ada di Surabaya. Karena ini adalah kegiatan pemilihan Ketua APEKSI," kata Wali Kota Eri Cahyadi yang sekaligus Ketua APEKSI periode 2023-2025.

Namun sebelum Munaslub 2025 dilaksanakan, setiap Komisariat Wilayah (Komwil) APEKSI akan melaksanakan Musyawarah Wilayah (Muswil). 

Muswil ini bertujuan memilih calon di setiap Komwil yang kemudian diusulkan maju dalam Munaslub untuk kepengurusan APEKSI periode berikutnya.

Karena itu, Wali Kota Eri mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, dan khususnya Wali Kota Balikpapan yang telah mendukung penuh kelancaran sidang pleno Rakernas XVII APEKSI 2024.

"Saya bangga betul, saya merasakan kekuatan persaudaraan wali kota, persamaan, guyonan (canda tawa), tapi kita tidak pernah menghilangkan kepentingan - kepentingannya," tuturnya.

Menurut dia, kekuataan persaudaraan dan kebersamaan seluruh anggota APEKSI ini harus diteruskan. 

Baginya, wali kota di manapun adalah saudara yang memiliki tujuan sama untuk membesarkan daerahnya masing-masing.

"Karena semua kota memiliki kelebihan, setiap kota memiliki kekurangan, persamaan dan persaudaraan itulah yang bisa membuat APEKSI terus berjaya dan memberikan kontribusi yang terbaik untuk negeri tercinta kita, negeri Indonesia," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan dalam melestarikan lingkungan hidup, di Peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 2024, Rabu (5/6). 

Dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, pemkot melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya mengingatkan beberapa hal terkait lingkungan. 

Diantaranya adalah, larangan membuang sampah dan barang bekas sembarangan, ajakan untuk kerja bakti bersama, hingga saling peduli terhadap lingkungan di sekitar pemukiman. 

Ajakan ini tidak hanya untuk warga yang menetap saja, akan tetapi juga bagi pendatang yang tinggal di Kota Surabaya. 

Sekretaris DLH Surabaya, Achmad Eka Mardjianto mengatakan, dalam mendukung dan menjaga kelestarian lingkungan hidup, Pemkot Surabaya tidak bisa jika harus bekerja sendirian. 

Maka dari itu, ia mengajak seluruh warga Surabaya untuk berpartisipasi menjaga kelestarian lingkungan. 

“Kami juga mengajak dan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, baik TK maupun SD, dan SMP. Nah, ini mereka kita berikan pembelajaran mengenai lingkungan, dan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya,” kata Eka, Kamis (6/6).

Eka menerangkan, dalam upaya menyadarkan masyarakat akan pentingnya mendukung dan menjaga kelestarian lingkungan hidup, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membentuk Kader Surabaya Hebat (KSH). 

Selain itu, DLH Surabaya juga menyiapkan Tim Yustisi. 

Tim ini dibentuk untuk melakukan berbagai kegiatan terkait sosialisasi dan upaya penegakan sanksi terhadap pembuang sampah liar. 

Karena, lanjut Eka, pengelolaan sampah di Surabaya merupakan tanggungjawab bersama, dan ada beberapa larangan yang harus ditaati oleh warga Surabaya. 

Larang itu diantaranya, mulai dari membuang sampah tidak pada tempatnya, meletakkan sampah secara liar, dan meletakkan sisa bahan bangunan tidak pada tempatnya. 

Jika larangan itu dilanggar, maka bisa dikenakan sanksi pidana penjara paling lama 6 bulan, dan juga ada sanksi denda, paling ringan Rp75 ribu dan paling berat Rp750 ribu. 

“Alhamdulillah kesadaran masyarakat warga Surabaya akan pentingnya lingkungan itu cukup tinggi. Dari data DLH selama ini, 80 persen yang tertangkap melakukan pembuangan sampah liar bukan warga Surabaya, karena kan KTP-nya kita tahan,” ungkap Eka.

Eka menjelaskan, dalam menjaga kualitas dan melestarikan lingkungan hidup di Surabaya, pemkot juga telah melakukan berbagai hal lain. 

Diantaranya, menyediakan 192 tempat pembuangan sampah (TPS) dan satu tempat pembuangan akhir (TPA) di Benowo. 

Sampah-sampah tersebut, tidak dibuang begitu saja, akan tetapi dikelola di instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). 

Sampah yang dikelola menjadi energi listrik tersebut, saat ini menghasilkan listrik sebanyak 11 Megawatt. 

“Secara rinci, ada 2 Megawatt yang digunakan sebagai operasional TPA, sedangkan yang 9 Megawatt dijual kepada PLN. Itu yang sudah kita lakukan untuk mengurangi tumpukan sampah dan memperpanjang usia TPA,” jelas Eka. 

Dalam menjaga kualitas dan kelestarian lingkungan hidup, pemkot juga sudah membuat 914 ruang terbuka hijau (RTH) di seluruh Kota Surabaya. 

Ratusan taman itu, diantaranya adalah ada taman aktif dan pasif. 

“Kita terus membangun RTH, untuk di Surabaya  alhamdulillah hampir mencapai apa yang diamanatkan oleh Kementerian PUPR, yang diharapkan bisa mencapai sekitar 25-30 persen. Nah, sedangkan di Surabaya sudah mencapai 23 persen,” ujarnya. 

Tidak hanya itu, Eka menyebutkan, Pemkot Surabaya juga sudah menerapkan sistem pembangunan green building (bangunan hijau). 

Jadi, di setiap akan melakukan pembangunan gedung di Surabaya juga harus memikirkan konsep green building. 

“Jadi tidak melulu memikirkan batu dan semen saja, sehingga ada konsep green building-nya,” sebutnya.

Untuk mendukung kualitas dan kelestarian lingkungan hidup, Pemkot Surabaya juga sudah menerapkan penggunaan solar cell di setiap traffic light dan perkantoran di Kota Pahlawan. 

Ia berharap, peran serta masyarakat terus dilakukan agar kualitas dan kelestarian lingkungan hidup di Surabaya tetap terjaga. 

“Karena peran serta masyarakat itu penting. Kami juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat di Surabaya, kami mohon kerjasama itu bisa terus dilakukan,” pungkasnya.

Rabu, 05 Juni 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Temuan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam Inspeksi Mendadak (Sidak) ke proyek box culvert jalan Kapasari I bagai bola liar.

Berbagai tanggapan bahkan sorotan adanya dugaan yang wajar dalam proyek tersebut mulai bermunculan.

Tak hanya pihak kontraktor pelaksana proyek maupun organisasi perangkat daerah (OPD) yang menjadi sorotan.

Namun kali ini, Inspektorat Surabaya juga kena imbasnya.

Pasalnya OPD yang dinahkodai Rachmad Basari ini dianggap tidak peka.

Sebab dalam sidak yang dilakukan orang nomer 1 Surabaya tersebut sudah jelas, tetapi inspektorat seolah terlihat masa bodoh.

"Sebenarnya kalau Wali Kota sidak di lapangan mengutarakan ada ketidak sesuaian yang antara perencanaan proyek dan realisasi di lapangan, secara otomatis mestinya inspektorat kota Surabaya segera turun untuk melakukan audit investigasi atas pelaksanaan proyek tersebut," jelas Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni, Rabu (5/6).

Thoni menambahkan peran inspektorat dalam proyek yang dianggap 'menyimpang' oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sangat diperlukan.

"Audit yang dilakukan inspektorat apakah ada kesalahan administrasi yang berpotensi menimbulkan kerugian negara. Apakah kemudian dalam dokumen perencanaan dengan pelaksanaan di lapangan ada ketidaksesuaian bagaimana" ungkap Thoni.

Tak hanya masalah dokumen, tetapi Thoni juga meminta kwalitas bahan baku yang digunakan kontraktor pelaksana proyek box culvert itu juga dilakukan penelitian standarnya.

"Kedua mutu bahan beton box culvert apakah sudah sesuai dengan apa yang menjadi indikator-indikator lelang," tandasnya.

Dengan cawe-cawenya inspektorat Kota Surabaya ini diharapkan dapat membuka tabir dari proyek yang membuat Wali Kota Eri uring-uringan.

"Nah dengan demikian inspektorat bisa bekerja sesuai dengan tupoksinya," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Eri dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).

Wali Kota Eri juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2024, digelar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada tanggal 1-6 Juni 2024. 

Gelaran ini resmi dibuka Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo pada Selasa (4/6) pagi.

Selain agenda utama Rakernas, pertemuan wali kota se-Indonesia ini juga diisi sejumlah rangkaian acara. 

Salah satunya adalah pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bertajuk "Indonesia City Expo & Forum Bisnis".

Ketua Apeksi yang sekaligus Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, bahwa APEKSI sebagai wadah bagi 98 kota di Indonesia memiliki potensi besar untuk bersinergi dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi bangsa. 

"Sehingga ketika kami memiliki kelebihan di masing-masing kota, insyaallah nanti kita jadikan satu, kita minta arahan kepada pemerintah pusat, setelah itu kita terapkan kepada seluruh kota," kata Wali Kota Eri di Kota Balikpapan, Rabu (5/6).

Ia mencontohkan, jika ada aplikasi atau program yang bagus di satu kota, maka bisa diterapkan di kota lain tanpa perlu mengeluarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 

"Karena sudah cukup satu, kita cloning di tempat lain. Inilah yang kita lakukan untuk APEKSI," ujarnya.

Tak lupa, ia menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, atas kesuksesan penyelenggaraan Rakernas. 

Wali Kota Eri berharap, Rakernas dapat menjadi momentum memperkuat kebersamaan dan komitmen APEKSI dalam membangun negeri.

"Harapannya Apeksi ini membuat kita bersatu, membuat kekuatan kita bersama dalam membangun negeri ini," harapnya.

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud menerangkan bahwa Rakernas APEKSI telah membawa dampak positif bagi perekonomian lokal. 

Bahkan, ia memperkirakan perputaran uang selama Rakernas APEKSI mencapai sekitar Rp45 miliar.

"Artinya berdampak positif, hotel-hotel,  termasuk guest house juga pada penuh. Umkm-Umkm juga berjalan, dan bisnis-bisnis transportasi juga bukan lagi full (penuh), tapi kekurangan," kata Rahmad.

Oleh karenanya, Rahmad menilai bahwa penyelenggaraan Rakernas XVII Apeksi ini sangat berdampak positif bagi perekonomian Kota Balikpapan. 

"Saya terima kasih kepada Bung Eri, Wali Kota Surabaya yang mempercayakan tuan rumah APEKSI Rakernas di Kota Balikpapan," ujarnya.

Selain itu, Rahmad menyebut bahwa Rakernas APEKSI XlVII juga menjadi momentum untuk mempromosikan Ibu Kota Negara (IKN) kepada masyarakat. 

Apalagi seluruh wali kota hadir dalam Rakernas Apeksi di Kota Balikpapan.

"Pemindahan Ibu Kota Negara wajib kita dukung dan kita sukseskan untuk menuju peradaban Indonesia Emas tahun 2045," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Surabaya memberi sinyal kuat untuk mengusulkan Eri-Armuji sebagai bakal calon kepala daerah (Bacakada) ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai Demokrat.

Keputusan memilih pasangan calon (Paslon) Pilkada Surabaya 2024 tersebut diambil dalam rapat pleno pada tanggal 31 Mei yang diikuti oleh tim penjaringan dan pengurusus DPC.

"Telah diputuskan secara aklamasi untuk mengusulkan nama paslon Eri Cahyadi dan Armuji untuk diusulkan ke DPP Partai Demokrat," kata Ketua tim penjaringan DPC Demokrat Surabaya M Machmud, Selasa (4/6).

Machmud melihat dari awal pembukaan, tidak ada calon yang serius, seperti Eri Cahyadi dan Armuji.

"Mereka (Eri-Armuji) sudah mengembalikan formulir secara lengkap serta melampirkan hasil survey yang telah dipersyaratkan oleh DPP," jelasnya.

Selain itu, kata machmud sebelum adanya surat rekomendasi itu akan lebih dulu mendapatkan surat tugas, dimana surat tugas itu mendekati kepastian rekomendasi turun kepada nama yang tertera di surat tugas itu.

"Biasanya surat tugas itu akan cepat, dan rekomendasi itu tidak akan jauh dari surat tugas yang sudah diberikan kecuali ada peristiwa lain," sebutnya.

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya ini juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya juga telah menyiapkan tim pemenangan untuk paslon Eri Cahyadi dan Armuji.

"Kita sudah sampaikan ke pak Eri bahwa Demokrat tidak hanya sebagai pengusung tapi juga akan membantu pemenangannya versi Demokrat. Kita sudah minta jadwal untuk turun ke masyarakat membantu kampanye langsung," ungkapnya.

Makanya, Demokrat saat ini telah menyusun personal-personalnya yang masuk sembari menunggu surat tugas itu turun. 

"Kalau sudah surat tugas itu turun kita langsung action," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sukses menggelar Pagelaran Seni Kreativitas Siswa PAUD dan SD tahun 2024. 

Gelaran ini merupakan bukti nyata komitmen pemkot terhadap transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, serta Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI).

Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani mengatakan, bahwa pagelaran ini lahir atas kesadaran akan pentingnya pendidikan anak usia dini sebagai pondasi pengembangan karakter dan kemampuan anak. 

Oleh sebab itu, ia berupaya menciptakan ruang untuk berekspresi, mengisolasi bakat, dan membangun rasa percaya diri melalui seni dan kreativitas.

“Acara ini juga mempererat kolaborasi antara lembaga pendidikan, orang tua, dan masyarakat dalam mendukung tumbuh kembang anak,” kata Bunda Rini Indriyani, Selasa (4/6).

Bunda Rini menjelaskan, Pagelaran Talenta Seni dan Kreativitas Siswa PAUD dan SD tahun 2024 memiliki beberapa keunikan. 

Pertama, skala penyelenggaraan yang sangat luar biasa dengan melibatkan 73.200 siswa dari 3.666 lembaga pendidikan PAUD dan SD se-Kota Surabaya. 

Kedua, pemilihan lokasi pagelaran yang tidak biasa, yaitu di 12 pusat perbelanjaan terkemuka di Kota Pahlawan.

Diantaranya, Kaza Mall Surabaya, Food Junction Grand Pakuwon, Pakuwon City Mall, Tunjungan Plaza Surabaya, Lagoon Avenue Mall Sungkono Surabaya, Bg. Junction Mall, Cito of Tomorrow (Cito) Mall, Maspion Square, ITC Mega Grosir Function Hall, Royal Plaza, Grandcity Mall, dan The Central Mall Gunawangsa Tidar.

“Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendekatkan kegiatan ini dengan masyarakat dan memberikan pengalaman baru bagi anak-anak,” jelasnya.

Ketiga, keragaman jenis penampilan seni dan kreativitas yang ditampilkan.

Mulai dari gerak dan lagu, tari tradisional dan modern, paduan suara, drama musikal, pertunjukan angklung, pembacaan puisi, hingga peragaan busana. 

Dan keempat, keterlibatan aktif orang tua dan masyarakat dalam setiap tahap pelaksanaan pagelaran, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan acara.

“Pagelaran ini berlangsung selama hampir satu bulan, menampilkan berbagai pertunjukan seni dan kreativitas dari berbagai lembaga pendidikan. Salah satu momen yang paling ditunggu adalah penampilan gerak dan lagu, menari, menyanyi, paduan suara, pantomime, angklung, drama, puisi, band, serta fashion show atau peragaan busana,” imbuhnya.

Bunda Rini juga menjelaskan bahwa pagelaran ini memberikan dampak positif bagi anak-anak, guru, orang tua, dan masyarakat. 

Bagi anak-anak, acara ini menjadi wadah ekspresi diri, pengembangan bakat, dan peningkatan rasa percaya diri. Sedangkan bagi guru, acara ini menjadi ajang pertukaran pengalaman dan pengetahuan.

“Kemudian bagi orang tua, acara ini menjadi kesempatan melihat bakat anak mereka. Lalu bagi masyarakat, acara ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memajukan pendidikan anak usia dini,” jelasnya.

Meski demikian, Bunda Rini menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan pagelaran tersebut. 

Sebab, pagelaran ini menjadi bukti nyata bahwa Kota Pahlawan memiliki generasi muda yang berbakat dan kreatif.

Menurutnya, Pagelaran Talenta Seni dan Kreativitas Siswa PAUD dan SD tahun 2024, menjadi momen penting bagi Kota Pahlawan dalam memperkuat komitmen semua pihak untuk mendukung pendidikan anak usia dini dan memeriahkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat memberikan ruang bagi anak-anak untuk berekspresi, mengembangkan potensi diri, dan mempersiapkan diri memasuki jenjang pendidikan selanjutnya dengan penuh semangat dan percaya diri,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, pagelaran ini sejalan dengan visi Pemkot Surabaya untuk menciptakan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan berkarakter.

“Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini, termasuk melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang mendukung pengembangan bakat dan minat siswa,” kata Yusuf.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk (DP3A-PPKB) Kota Surabaya, Ida Widyawati menyatakan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Kota Pahlawan. 

“Termasuk melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang mendukung pengembangan bakat dan minat siswa dengan kolaborasi antar pihak,” kata Ida. 

Senada dengan hal tersebut, Ketua Pokja PAUD Kota Surabaya, Thussy Apriliyandari berharap, dengan adanya pagelaran talenta seni ini, dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi anak-anak. 

“Sehingga anak-anak terus mengembangkan bakat dan minatnya sejak kecil,” pungkasnya.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive