Jumat, 07 Juni 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menyebut semangat perjuangan yang digelorakan Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno atau Bung Karno harus terus dirawat sebagai modal menumbuhkan kesejahteraan di seluruh lapisan masyarakat.

"Itu sebabnya, bulan Juni dikenang sebagai Bulan Bung Karno. Mengutip pesan Bung Karno, kita warisi apinya! Jangan abunya," kata Adi melalui keterangannya yang diterima di Surabaya, Jumat (7/6).

Langkah menumbuhkan kesejahteraan itu pun kini terus direplikasi melalui segala bentuk kebijakan pemerintah, mulai tingkat daerah, provinsi, hingga nasional, termasuk di Kota Surabaya.

Adi menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyelaraskan antara semangat perjuangan Bung Karno dan dinamika persoalan yang muncul seiring perkembangan zaman.

Beberapa kebijakan yang disebutnya memiliki nilai pemikiran Soekarno, diantaranya pembebasan biaya pendidikan dan bantuan seragam bagi pelajar dari keluarga miskin di tingkat pendidikan SD Negeri dan SMP Negeri.

Kemudian, di bidang kesehatan pun sama, biaya pengobatan sudah gratis dan ditambah perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.

Pemerintah dan warga masyarakat juga terus berjibaku mengentas kemiskinan, pembenahan kampung-kampung, perbaikan rumah tidak layak huni, dan membuka ruang publik bagi masyarakat.

"Surabaya terus tumbuh dan dijaga sebagai kota yang maju, nyaman, dan dihuni beragam penduduk. Toleransi dan gotong royong telah menjiwai Surabaya," ucap Cak Awi, sapaan akrabnya.

Selain itu, perjalanan Surabaya yang terkenal kental dengan semangat kepahlawanan tak bisa dilepaskan dari figur Soekarno.

Pasalnya Ibu Kota Jawa Timur merupakan tempat kelahiran "Putra Sang Fajar" julukan Soekarno, pada Juni 1901, tepatnya di kawasan Kampung Pandean Gang 4 Nomor 40.

Rumah kelahiran Bung Karno kini sudah menjadi museum, setelah Pemkot Surabaya membeli rumah tersebut saat Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia, pada 17 Agustus 2020.

Lokasi itu masih satu rangkaian wisata sejarah dengan rumah tokoh nasional Haji Oemar Said Tjokroaminoto yang juga menjadi rumah kos Soekarno, di Jalan Peneleh Gang 7 nomor 29-31.

"Bung Karno adalah arek suroboyo. Beliau lahir dan tumbuh di kota yang kultur masyarakatnya egaliter, blak-blakan, penuh persaudaraan. Karakter ini ikut membentuk dirinya, pikiran dan gagasannya," ucapnya.

Bahkan Adi juga mengatakan Bung Karno sudah menyebut Surabaya sebagai dapur nasionalisme Indonesia. Kota ini pun menjadi tempat pembentukan gagasan Indonesia di masa pemerintahan kolonial Belanda. 

Lebih lanjut, kata dia, Surabaya tercatat dalam ingatan publik sebagai kota yang memainkan peran penting dalam pembentukan kesadaran sebagai bangsa merdeka, bebas dari belenggu penjajahan.

"Ada sejumlah peristiwa besar di Surabaya, salah satunya pertempuran 10 Nopember 1945 di awal kemerdekaan Indonesia, yang setiap tahun diperingati sebagai Hari Pahlawan," tuturnya.

"Peristiwa heroik itu didahului dengan perobekan bendera Belanda di Hotel Majapahit dan dicetuskannya Resolusi Jihad oleh para ulama, yang membakar perlawanan hebat dari rakyat terhadap tentara sekutu," lanjutnya.

Oleh karenanya, Cak Awi berharap semangat dari seorang Bung Karno terus hidup, sekalipun zaman terus berganti.

"Surabaya menyimpan banyak kisah perjuangan, kepahlawanan, dan narasi kebangsaan Indonesia ini menjadi modal penting untuk membangun kesadaran nasionalisme," pungkasnya.



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Ketua Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni mengaku akan mendalami semua proyek yang ada di Surabaya tetapi untuk pekerjaan di tahun 2024.

Nah untuk mendapatkan data yang falid terutama adanya dugaan penyimpangan, Komisi A DPRD Surabaya berencana memanggil Inspektorat.

"Mungkin masuknya sementara di 2024 terlebih dahulu," kata Arif Fathoni, Jum'at (7/6).

Menurut Thoni sapaannya, pendalaman proyek di tahun 2024 tersebut diselaraskan dengan temuan Wali Kota Surabaya Eri Cayadi ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek box culvert di jalan Kapasari I Surabaya.

Apalagi di tahun 2024 ini banyak keluhan masyarakat akibat pengerjaan proyek box culvert dilakukan secara bersamaan.

"Karena temuan pak wali kan proyek 2024 yang banyak dikeluhkan masyarakat tentang penempatan box culvert proyek 2024," jelasnya.

Makanya Thoni berharap pihak Inspektorat segera melakukan audit terhadap sedikitnya 10 penelian proyek box culvert di Surabaya.

"Pintu masuk makanya temuan inspektorat katakanlah banyak dugaan mal administrasi dipelaksanaan proyek di Surabaya," paparnya.

Nah bila hasil dari temuan Inspektorat lanjut Thoni diketahui adanya dugaan yang tak wajar.

Tak menutup kemungkinan, Komisi A DPRD Surabaya akan menggali lebih dalam proyek-proyek ditahun-tahun sebelumnya.

Kendati Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI telah merilis tidak menemukan indikasi penyalahgunaan keuanggan di Pemkot Surabaya.

"Mungkin kita juga bisa flasback satu tahun terakhir, meskipun itu sudah melalui proses audit yang dilakukan BPK," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Eri dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).

Wali Kota Eri juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pimpinan DPRD Surabaya AH Thony mencurigai ada yang tak beres dalam 'rekrutmen' kontraktor untuk menggarap sejumlah proyek besar di Kota Surabaya.

Sebab dengan temuan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada proyek box culvert jalan Kapasari I itu seolah menunjukkan pihak kontraktor tersebut 'miskin' dalam pengelolaan usahanya.

"Artinya begitu satu mereka mendapatkan pekerjaan berapa jadi tidak diimbangi dengan sumber daya manusia dan sumber dana yang ada. Kadang-kadang tidak ada orangnya, kadang menunggu sumber dananya dulu karena belum turun terminnya (pembayaran)," kata AH Thony, Jum'at (7/6).

Makanya dengan kondisi ini lanjut AH Thony, jelas terlihat ketidakprofesionalnya kontraktor tersebut.

"Inikan variabel-variabel yang tidak profesional antara tahapannya dan realisasinya yang tidak sesuai waktu," jelasnya.

Untuk itu AH Thony mendesak pihak Pemkot Surabaya segera melakukan perubahan dan evaluasi.

"Nah gini-gini kan perlu ada evaluasi jadi perlu kajian," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Eri dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).

Wali Kota Eri juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali melibatkan anak muda yang tergabung di organisasi Surabaya Next Leader (SNL) dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di tingkat kecamatan, Rabu (5/6).

Kali ini, anak-anak muda yang tergabung di organisasi tersebut menggelar Musrenbang Pemuda Kelurahan di kantor Kecamatan Semampir. 

Ketua SNL Rizky Andra mengatakan, tujuan digelarnya Murenbang Pemuda Kelurahan ini adalah untuk menjaring aspirasi anak-anak muda Kota Surabaya. 

Setelah semua aspirasi itu dikumpulkan, akan dijadikan pertimbangan dalam pembangunan kota. 

“Sejalan dengan tujuan Pak Wali Kota (Eri Cahyadi), musrenbang ini kami adakan untuk mengajak anak-anak muda untuk ikut andil dalam pembangunan Kota Surabaya,” kata Rizky, Kamis (6/6).

Rizky menerangkan, berdasarkan sensus penduduk Tahun 2020, jumlah Gen Z di Kota Surabaya adalah 25,79 persen dan menjadi generasi yang paling banyak dibanding generasi lainnya. 

Maka dari itu, ia ingin, anak-anak muda di seluruh Kota Surabaya dapat berkontribusi dalam musrenbang yang difasilitasi oleh Pemkot Surabaya kali ini.

“Selain untuk pembangunan kota, musrenbang ini juga sebagai persiapan untuk menyambut Generasi Emas 2045. Oleh karena itu, kami harap anak-anak muda Surabaya bisa ikut memberikan masukan dan usulan ketika mengikuti musrenbang ini,” ujarnya.

Dia menambahkan, Musrenbang Pemuda Kelurahan kemarin malam, dihadiri oleh jajaran kepala perangkat daerah (PD), kelurahan, dan kecamatan. 

Tak hanya itu, dalam musrenbang ini juga diikuti oleh 350 pemuda di wilayah Kecamatan Semampir. 

"Kami harap musrenbang  ini tidak hanya berhenti di Kecamatan Semampir. Akan tetapi juga diadakan di seluruh kelurahan di Surabaya. Jadi, semakin menyeluruh pula anak muda yang dapat terfasilitasi potensi dan penunjang yang dibutuhkan,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM 30 tahun berdiri di Kota Surabaya, karaoke Happy Puppy, ingin tetap berada di hati masyarakat. 

Karena sejak berdiri pada 6 Juni, kehadiran rumah karaoke keluarga ini selalu mendapatkan tempat di hati masyarakat Surabaya, hingga berkembang menjadi 75 outlet tersebar di seluruh Indonesia. 

Hari ini, sebanyak 6 ton beras dibagikan kepada warga Surabaya yang dipusatkan di dua outlet Happy Puppy bertempat di Jalan Dr Soetomo dan Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya. 

Paket beras 5 kiloan itu dibagikan kepada 600 warga sekitar lokasi usaha. 

Steffiani Setyadji, Direktur Keuangan PT Imperium Happy Puppy, mengatakan jika kegiatan bakti sosial bagi-bagi beras ini dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Surabaya ke-731 tahun. 

"Acara ini dalam rangka merayakan HUT Kota Surabaya, kami ingin terlibat langsung menjadi bagian dari Kota Surabaya. Kami sangat senang bisa merasakan ulang tahun dan berbagi dengan masyarajat. Karena Kota Surabaya merupakan kota yang pertama kali kami berdiri," kata Steffiani disela-sela pembagian beras, Kamis (6/6).

Lanjut Steffiani, selain acara baksos tahunan, manajemen sebelumnya juga ikut membantu Pemerintah Kota Surabaya dalam penanganan Covid-19. 

Yakni dengan memberikan bantuan alat-alat kesehatan. 

"Saya merasa senang, karena dengan  berbagi ini ada kedekatan dan bisa berbaur langsung dengan masyarakat. Kita percaya denga sering berbagi, akan membuat kita selali sehat, memanjangkan umur dan rejeki," sambung Steffiani. 

Dijelaskan olehnya, kegiatan semacam ini sudah dilakukan sejak lama yang dimulai dari neneknya, dan kemudian turun temurun di lingkungan keluarga besar Setyadji. 

"Mulai dari nenek, lalu ke papa, saya dan adik. Sampai akhirnya kita mendirikan Yayasan Suryani Setyadji, khusus menangani penyakit mata Katarak dan khitan masall. Kalau bakti sosial ini kita lakukan setiap tahun," beber putri pasangan Santoso dan Lily Santoso ini. 

Diakui Steffiani, sejak 2 hingga 3 tahun lalu bisnis karaoke sempat turun drastis saat pandemi hingga setelahnya. 

Kini, setelah bisnis mulai membaik, ia ingin usahanya itu mendapat dukungan masyarakat Surabaya. 

"Bisnis karaoke sudah membaik, 2 sampai 3 tahun kena pandemi dan sekarang sudah membaik. Dengan kembalinya dari Covid, kami senang masyarakat masih tetap mendukung keberadaan kami. Mereka mau bernyayi kembali, kami merasa senang," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wakil Presiden terpilih RI Gibran Rakabuming Raka menyempatkan diri untuk membagikan susu, buku-buku, dan alat tulis seusai mengunjungi kediaman Khofifah Indar Parawansa di  Surabaya, (6/6).

Tak sendiri, Gibran mendatangi SDN Margorejo VI Surabaya bersama sejumlah tokoh seperti Khofifah, Emil Elestianto Dardak, dan Hendy Setiono pengusaha yang baru-baru ini masuk bursa Pilwali Surabaya 2024.

Para siswa-siswi sekolah tersebut pun berdesakan untuk mendapatkan susu, buku, alat tulis, dan gantungan kunci yang diberikan oleh putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

"Ini ya adik-adik, ada susu dan buku tulis. Jangan berebut, jangan berebut," kata Gibran kepada puluhan siswa di halaman sekolah.

Pengusaha Hendy Setiono menyebut Gibran sebagai sosok yang begitu humble dan peduli dengan generasi muda dan anak-anak sekolah.

"Saat pulang tadi (kemarin), begitu tahu ada sekolah di dekatnya (rumah Khofifah), Mas Gibran langsung menginstruksikan untuk turun dan membagikan susu, buku dan alat tulis," ucapnya 

"Dia persis mengikuti jejak ayahnya, Pak Jokowi," imbuh pria yang sebelumnya merupakan Wakil Komandan Fanta Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu.

Sebelumnya, Gibran menyatakan kunjungannya ke kediaman mantan gubernur itu untuk memberikan dukungan kepada Khofifah dan Emil Elestianto Dardak yang digadang-gadang maju Pilgub Jatim 2024. 

"Ini ya silaturahmi saja soalnya kemarin dari Balikpapan mampir dahulu ke Surabaya sekaligus bertemu dengan sukarelawan TKD dan para bu nyai juga," katanya. 

Gibran juga menyampaikan komitmennya untuk terjun memenangkan pasangan Khofifah-Emil pada pilgub mendatang. 

"Yang jelas nanti di sela-sela kesibukan sebagai wali kota saya pasti akan membantu pemenangan beliau (Khofifah) di Jatim," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Khofifah mengatakan dirinya dan Emil berterima kasih atas kunjungan dan dukungan Gibran yang akan mendukung all out keduanya di pilgub pada November nanti. 

"Mudah-mudahan semuanya membangun sinergi kolaborasi yang produktif bagi semua ikhtiar pencalonan saya dan Mas Emil pada periode kedua ini," pungkas Khofifah.

Kamis, 06 Juni 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota (pemkot) berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur kembali melakukan pemotretan udara untuk sinkronisasi data garis pantai.

Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono, di Surabaya, Kamis, menyatakan bahwa perbedaan garis pantai antara pemkot dan Pemprov Jawa Timur bisa berdampak pada penentuan kewenangan.  

"Hasil foto udara Badan Informasi Geospasial sama-sama dibenarkan, tetapi ada perbedaan. Solusinya foto ulang," kata Baktiono, Kamis (6/6).

Sinkronisasi garis pantai ini juga bertujuan untuk mempercepat pembahasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Sebab, terdapat selisih 67,5 hektare.

Menurut dia, proses pelaksanaan foto udara harus dilakukan di waktu yang sama dan menyesuaikan dengan setiap kondisi di wilayah pesisir.

Sebab penentuannya juga berdampak pada penghitungan luasan wilayah di kawasan pesisir, seperti Bulak dan Kenjeran yang diproyeksikan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Foto malam, siang, pagi, dan sore itu beda karena terkait pasang surut air laut. Kalau waktunya berbeda maka hasilnya juga beda," ujarnya.

Baktiono menyebut bahwa sinkronisasi garis pantai agar Kota Surabaya bisa mendapatkan hasil dari pelaksanaan pembangunan.

"Surabaya harus mendapatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sini," kata dia.

Selain itu, Baktiono menyebut kesamaan data soal garis pantai untuk melindungi keberadaan kawasan konservasi mangrove.

"Mana yang boleh dan tidak boleh harus diperhatikan, kalau tak dilakukan bisa menimbulkan abrasi di pantai. Di sana juga ada vegetasi dan biota laut, jangan sampai punah," kata Baktiono.

Mengingat garis pantai menjadi suatu hal yang penting maka DPRD bersama Pemkot Surabaya secara langsung berkoordinasi ke Pemprov Jawa Timur agar sinkronisasi bisa secepatnya dilakukan.

"Ini harus selesai, kami dan pemkot akan ke provinsi," pungkasnya



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni tidak hanya meminta Inspektorat melakukan uji sampel terhadap proyek box culvert di jalan Kapasari I Surabaya.

Namun dalam pemanggilan yang akan di gelar minggu depan tersebut, Komisi A DPRD Surabaya juga mewajibkan Inspektorat membawa hasil penelitian proyek box culvert sebanyak 10 tempat.

Hal ini untuk melihat kwalitas maupun kwantitas proyek box culvert yang menggunakan uang dari hasil pajak yang di bayar masyarakat Surabaya.

"Mestinya Inspektorat proaktif kalau pun tidak semua pelaksanaan proyek di Surabaya, setidaknya sampling saja 10 proyek. Apakah kejadian yang ditemukan wali kota juga terjadi di tempat lain," tegas Arif Fathoni, Kamis (6/6).

Arif Fathoni menambahkan upaya Komisi A DPRD Surabaya mendorong tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Inspektorat ini agar dapat mengawasi organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi proyek tersebut untuk bekerja secara profesional dan dapat dirasakan di masa mendatang.

"Saya berharap ketika Inspektorat melakukan itu maka ada perbaikan pelaksanaan yang akan datang," tegasnya.

Nah jika dalam penelitian, Inspektorat dapat menemukan kejanggalan dari proyek tersebut.

Maka Inspektorat Surabaya memberikan rekomendasi kepada OPD agar menunda pembayaran proyek tersebut.

"Pelaksana proyek yang pelaksanaan tidak sesuai berarti tidak sesuai dokumen lelang, dokumen perencanaan sebaiknya ada rekomendasi untuk di tunda terlebih dahulu pembayarannya," pintanya.

Bahkan bila ditemukan adanya pelanggaran berat dalam pelaksanaan proyek box culvert, Arif Fathoni mendesak Pemkot memberikan daftar hitam berupa sanksi yang fatal.

"Atau jika kesalahan cukup berat sebaiknnya Inspektorat merekomendasikan ke teman-teman PU agar pelaksabna proyek di blacklist sementara tidak mendapatkan atau tidak memgerjakan proyek di lingkungan Pemkot Surabaya," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Eri dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).

Wali Kota Eri juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajak seluruh warga untuk menyaksikan Konser Puncak Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731. 

Puncak perayaan HJKS tersebut digelar gratis di Balai Kota Surabaya pada Jumat (7/6).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, M Fikser mengatakan, bahwa konser ini merupakan salah satu wujud syukur atas peringatan HJKS ke-731. Acara ini akan dimulai sekitar pukul 17.00 WIB hingga selesai.

"Kami ingin seluruh warga Surabaya dapat merasakan kemeriahan Hari Jadi Kota Surabaya ke-731. Oleh karena itu, kami adakan konser ini secara gratis," kata M Fikser, Kamis (6/6).

Konser ini akan menghadirkan penampilan spesial dari musisi papan atas Gildcoustic, dengan vokalisnya Gilga Sahid. 

Ada pula penampilan dari musisi lokal Surabaya, Princessia. Dan yang tak kalah menarik adalah penampilan kidungan jula-juli dan dagelan oleh Kartolo CS.

"Jadi ayo warga Surabaya hadiri konser Puncak HJKS ke-731 dan nikmati kemeriahannya. Rencananya, Gildcoustic akan menampilkan kurang lebih 9 lagu, termasuk lagu hits mereka," ujarnya.

Meski demikian, Fikser juga mengimbau masyarakat yang akan menyaksikan konser untuk mematuhi sejumlah panduan. 

Diantaranya, masyarakat atau penonton diimbau agar memakai busana atau pakaian yang sopan. 

"Masyarakat juga kami imbau agar memarkir kendaraannya di lokasi-lokasi yang telah disiapkan. Lalu, minta karcis parkir kepada petugas," imbaunya.

Di samping itu, Fikser mengajak masyarakat yang akan menonton konser untuk membawa uang. 

Sebab, di lokasi konser, Pemkot Surabaya telah menyediakan stand Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Kami berpesan kepada warga yang akan menonton konser agar memberi kabar kepada orang terdekat, seperti orang tua atau keluarga. Kami juga minta penonton wajib menjaga kebersihan di lokasi acara," jelasnya.

Di sisi lain, Kepala Satpol PP Kota Surabaya ini juga menekankan kepada masyarakat yang akan menonton konser untuk mematuhi sejumlah larangan. 

Diantaranya, penonton dilarang membawa senjata tajam, minuman beralkohol, narkoba, flare, dan barang berbahaya lainnya.

"Penonton juga dilarang merusak atau menginjak taman di sekitar area konser. Termasuk pula penonton dilarang membuat keributan yang akan mengganggu ketertiban dan keasyikan penonton lainnya," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Di tengah rangkaian kegiatan rapat kerja nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APEKSI) tahun 2024 di Kota Balikpapan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyempatkan diri berkunjung ke Tugu Surabaya yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Balikpapan Selatan, Rabu (5/6).

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Eri merupakan Walikota Surabaya pertama yang berkunjung ke Tugu Surabaya. 

Dimana tugu ini dibangun diatas lahan yang disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan untuk menghormati warga Kota Pahlawan yang tinggal di Kota Balikpapan.

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri mengaku akan segera memugar Tugu Surabaya untuk terus menjaga semangat warga Kota Pahlawan yang tinggal di Kota Balikpapan. 

Selain itu, Tugu Surabaya menjadi salah satu tetenger atau penanda dalam menyatukan seluruh warga Kota Surabaya untuk tetap guyup rukun dan saling menghormati.

“Tugu Surabaya ini adalah penanda untuk paguyuban warga Surabaya yang ada di Balikpapan. Insyaallah tidak lama kita akan pugar, kita akan renovasi. Dengan ini maka akan menyatukan seluruh warga Kota Surabaya yang ada di Balikpapan untuk tetap guyub dan saling menghormati,” kata Wali Kota Eri.

Didampingi oleh jajaran Pemkot Surabaya, Wali Kota Eri menceritakan awal mula kunjungannya di Tugu Surabaya ini. 

Dia mengatakan bahwa bertemu dengan warga Kota Pahlawan yang merantau di Kota Balikpapan dan menunjukkan gambar atau foto Tugu Surabaya tersebut. 

Wali Kota Eri pun terpengarah, serta berjanji akan mengunjungi langsung Tugu Surabaya. 

Bertepatan dengan Rakernas XVII APEKSI tahun 2024 inilah, Wali Kota Eri bersama Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani, dan jajaran Pemkot Surabaya akhirnya bisa melihat kondisi Tugu Surabaya serta berinisiatif untuk melakukan pemugaran. 

“Nanti insyaallah kalau kita kembali lagi ke Balikpapan, kita akan melihat tetengernya Surabaya di Balikpapan dengan yang berbeda. Karena taglinenya Surabaya hanya satu, yakni Satukan Tekad Surabaya Hebat,” ujar dia.

Wali Kota Eri kembali melanjutkan, warga Kota Pahlawan yang tinggal di Kota Balikpapan pun tidak berdiam diri. 

Ketika memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Balikpapan, mereka ikut menuangkan ide dan gagasan, serta mengkoordinir kegiatan saat memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November.

“Disitulah mereka terus menjaga nama baik Surabaya. Maka ketika kegiatan, jangan lupa menghubungi saya di Surabaya,” imbuhnya.

Sebab, menurut Wali Kota Eri, boleh lah warga Kota Pahlawan merantau ke kota atau negeri orang. 

Tetapi jangan melupakan asal muasal dirinya dilahirkan. 

Apalagi, lahir di Kota Pahlawan, dimana masyarakatnya memiliki karakter dan prinsip yang tegas.

“Meski pribadinya keras dan tegas dalam sebuah prinsip kebenaran, tetapi sejatinya orang Surabaya lembut hatinya dalam hal kebaikan dan guyup rukun,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni mengaku juga geregetan dengan banyaknya proyek box culvert yang tersebar di Surabaya.

Ini lantaran proyek tersebut dianggap sangat mengganggu kenyamanan warga kota Pahlawan.

Pasalnya box culvert tersebut diletakkan disepanjang ruas jalan pejalan kaki, bahkan ada juga yang menutup separuh badan jalan raya.

"Kemarin saya lihat sendiri di Kebraon itu kan box culver datang. Pekerjaannya gak ada. Ditaruh-taruh saja. Itu kan dampaknya menimbulkan kemacetan lalu lintas. Ditaruh di ruas jalan yang dipakai sebagian jalan penempatan box culvert," kata Arif Fathoni, Kamis (6/6).

Menurut Arif, semestinya setelah box culvert itu datang langsung dikerjakan. Sehingga tak membuang-buang waktu.

"Mestinya barang datang langsung proses pekerjaan kan itu tidak terlalu lama," paparnya.

Makanya lanjut Arif, dalam waktu dekat Komisi A DPRD Surabaya akan memanggil Inspektorat.

"Nah kami mungkin minggu depan akan mengundang inspektorat pemkot surabaya," tegasnya.

Pemanggilan itu bertujuan untuk melihat kinerja Inspektorat yang diminta melakukan pengawasan terhadap organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi proyek tersebut.

"Untuk menanyakan audit-audit pelaksanaan proyek-proyek tersebut beserta proyek box culvert yang ada di kota Surabaya lainnya," ungkapnya.

Apalagi kata Arief, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah melakukan inspeksi mendadak (sudak) dan menemukan ketidakberesan pada pelaksanaan proyek box culvert.

"Wali kota kan pernah meninjau di lapangan jalan Kapasari. Disana kan Wali kota menemukan ketidaksesuaian," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Eri dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).

Wali Kota Eri juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2024, menyetujui beberapa kesepakatan. 

Diantaranya adalah menetapkan Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, sebagai tuan rumah pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) APEKSI Tahun 2025.

Hal tersebut mengemuka saat pelaksanaan hari kedua agenda sidang pleno I, II dan III dalam Rakernas XVII APEKSI 2024 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (5/6).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud, didapuk sebagai pimpinan sidang sementara bersama dengan Direktur Eksekutif APEKSI, Alwis Rustam.

"Rekomendasi Rakernas APEKSI ke-17 tahun 2024 dapat kita sepakati dan akan disampaikan dan dilaporkan oleh pengurus, tentunya oleh dewan pengurus kepada pemerintah," kata Rahmad Mas'ud di sela memimpin sidang.

Di hadapan puluhan anggota APEKSI, Rahmad juga mengusulkan agar pelaksanaan Munaslub Tahun 2025 digelar di Kota Surabaya. 

Usulan yang disampaikan itu pun langsung didukung oleh para peserta atau anggota APEKSI yang hadir.

"Dari Wali Kota Ternate mengusulkan Surabaya, dan saya pun sebagai tuan rumah di Balikpapan ini mengusulkan selanjutnya di Surabaya lebih baik, lebih dekat," katanya.

Usulan yang disampaikan Rahmad dengan didukung para anggota APEKSI, rupanya disambut hangat oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. 

Ia menyatakan kesiapannya jika Kota Surabaya didapuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Munaslub APEKSI 2025.

"Jadi nanti insyaallah acaranya ada di Surabaya. Karena ini adalah kegiatan pemilihan Ketua APEKSI," kata Wali Kota Eri Cahyadi yang sekaligus Ketua APEKSI periode 2023-2025.

Namun sebelum Munaslub 2025 dilaksanakan, setiap Komisariat Wilayah (Komwil) APEKSI akan melaksanakan Musyawarah Wilayah (Muswil). 

Muswil ini bertujuan memilih calon di setiap Komwil yang kemudian diusulkan maju dalam Munaslub untuk kepengurusan APEKSI periode berikutnya.

Karena itu, Wali Kota Eri mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, dan khususnya Wali Kota Balikpapan yang telah mendukung penuh kelancaran sidang pleno Rakernas XVII APEKSI 2024.

"Saya bangga betul, saya merasakan kekuatan persaudaraan wali kota, persamaan, guyonan (canda tawa), tapi kita tidak pernah menghilangkan kepentingan - kepentingannya," tuturnya.

Menurut dia, kekuataan persaudaraan dan kebersamaan seluruh anggota APEKSI ini harus diteruskan. 

Baginya, wali kota di manapun adalah saudara yang memiliki tujuan sama untuk membesarkan daerahnya masing-masing.

"Karena semua kota memiliki kelebihan, setiap kota memiliki kekurangan, persamaan dan persaudaraan itulah yang bisa membuat APEKSI terus berjaya dan memberikan kontribusi yang terbaik untuk negeri tercinta kita, negeri Indonesia," pungkasnya.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive