Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Sabtu, 08 Juni 2024

Wali Kota Eri Beber Hasil Rakernas APEKSI 2024: Ada Penyatuan Aplikasi, Usulan PPPK hingga Transportasi ART


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan beberapa hasil penting dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2024. Rakernas XVII Apeksi tersebut diadakan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada tanggal 1-6 Juni 2024.

Yang pertama, Wali Kota Eri menyampaikan terkait dengan pengembangan aplikasi. 

Ia menyatakan bahwa seluruh anggota APEKSI sepakat tidak lagi mengembangkan aplikasi baru. 

Tetapi memanfaatkan aplikasi yang sudah ada di kota lain untuk kemudian direplikasi.

"Seluruh kota tidak ada lagi yang mengembangkan aplikasi, kita jadikan satu aplikasi. Yang ada di kota lain, Surabaya tidak ada, maka kita memakainya. Yang di Surabaya ada, tapi kota lain tidak ada, maka mereka memakainya," kata Wali Kota Eri, Jumat (7/6).

Ia menekankan bahwa pengembangan aplikasi ini akan diserahkan kepada APEKSI. 

Dan selanjutnya, dikoreksi bersama serta disampaikan kepada kementerian untuk direvisi dan digunakan di seluruh kota di Indonesia. 

"Tapi kita akan menyesuaikan dengan geografis dan penduduknya," ujar dia.

Pada Rakernas di Balikpapan, Wali Kota Eri juga mengungkapkan jika Surabaya terpilih sebagai tuan rumah Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Tahun 2025. 

Ia pun menyambut baik keputusan ini dan melihatnya sebagai peluang menggerakkan ekonomi Surabaya.

"Insyaallah seperti yang kemarin hadir (di Balikpapan) sudah ribuan. Sehingga nanti (di Surabaya) kita menyiapkan hotel, tempat wisata, dan UMKM," kata Wali Kota Eri yang juga Ketua Apeksi periode 2023-2025 ini.

Selain itu, Wali Kota Eri juga menyampaikan beberapa rekomendasi yang diberikan anggota APEKSI kepada  kementerian. 

Salah satunya terkait dengan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

"Kami menyampaikan bahwa semua tenaga honorer yang sudah masuk database harus bisa terangkat semua ke P3K," ujar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Tak hanya itu, dalam Rakernas XVII Apeksi, juga dibahas terkait transportasi massal. Wali Kota Eri mengungkapkan jika Mass Rapid Transit (MRT) sempat disampaikan Presiden Joko Widodo dalam acara pembukaan Rakernas APEKSI. 

Dimana biaya pembangunan transportasi ini mencapai sekitar Rp2,3 triliun per kilometer.

"MRT itu satu kilometernya Rp2,3 triliun. Kalau APBD Surabaya (bangun MRT) 5 Km doang habis (APBD), tidak ada dana (pengentasan) kemiskinan. Karena itulah kenapa orang-orang selalu bertanya, kok tidak dibangun, karena tidak mungkin," bebernya.

Karena itulah, kenapa Wali Kota Eri tidak ingin membangun MRT sebagai solusi mengatasi kemacetan di Surabaya. 

Selain tidak tersedianya lahan, untuk membangun MRT juga membutuhkan biaya yang besar.

"Saya berpikirnya adalah lahan tidak ada, dan kedua adalah harganya. Saya tidak akan mengorbankan Surabaya untuk popularitas demi MRT," tegas dia.

Namun demikian, kata dia, ada opsi penggunaan Advanced Rapid Transit (ART) sebagai solusi mengatasi masalah transportasi. 

Selain pembangunannya lebih mudah, biaya ART juga lebih murah dibandingkan dengan MRT dan LRT (Light Rail Transit).

"Kalau LRT ketemunya itu Rp800 miliar per kilometer. Tapi ternyata, ada ART, itu seperti MRT tapi pakai magnet. Nah ternyata harganya Rp500-600 miliar per 7 kilometer, saya langsung menyampaikan ke Kementerian Perhubungan," ungkap dia.

Menurut dia, transportasi ART ini pertama kali akan diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Untuk itu, Wali Kota Eri berharap, transportasi ART juga bisa diterapkan di Kota Pahlawan.

"Jadi (ART) ini akan diterapkan di IKN, insyaallah Surabaya kedua. Kita sudah hubungi Pak Menhub, saya ingin minta konsep beliau, nanti kita lakukan FS (Feasibility Study) di Surabaya. Semoga (pembangunan) di 2025 atau 2026 sudah jalan," pungkasnya.

Pemkot Surabaya-BSP Beri Bantuan Sembako hingga Modal Usaha untuk 320 Jemaat Nasrani Oikumene


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan bantuan sembako, biaya pendidikan, modal usaha, hingga perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) kepada jemaat nasrani Oikumene, di Graha Sawunggaling, Jumat (7/6). 

Bantuan tersebut, disalurkan kepada jemaat nasrani Oikumene melalui Bangga Surabaya Peduli (BSP). 

Bantuan-bantuan tersebut, diberikan secara langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada 320 warga miskin nasrani yang tergabung di dalam Oikumene. 

Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, bantuan ini adalah salah satu wujud dari pembangunan di Kota Surabaya. 

“Apalah artinya kita membangun sesuatu, tapi tidak berbagi. Alhamdulillah, ini sudah dilakukan. Untuk kemiskinan tidak hanya diberikan bantuan saja, akan tetapi yang kita lakukan adalah melepaskan diri (warga) dari kemiskinan,” kata Wali Kota Eri.

Maka dari itu, lanjut Wali Kota Eri, Pemkot Surabaya melalui BSP ada yang diberi bantuan modal usaha berupa mesin jahit. 

Setelah diberi bantuan modal mesin jahit, warga miskin penerima itu nantinya akan diberi orderan jahit oleh Pemkot Surabaya. 

“Nah nanti kita berikan orderan, seperti UMKM yang kita berikan orderan untuk menjahit seragam sekolah anak-anak SD-SMP,” ujar Wali Kota Eri. 

Wali kota Surabaya, sekaligus Pengawas BSP itu menjelaskan, bantuan yang diberikan hari ini adalah hasil dari sedekah para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya yang dikumpulkan oleh BSP. 

“Dari ASN Surabaya yang memberikan sumbangan potongan dari tunjangan penghasilan dan pendapatannya. sedekah yang diberikan kepada umat non muslim, itu melalui BSP, dan yang muslim disumbangkan melalui Baznas. Jadi, jangan dikira ASN Surabaya tidak berbagi, ini loh, PNS Surabaya sangat berbagi, yang muslim maupun non muslim,” jelasnya. 

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu berharap, pergerakan Baznas Surabaya, BSP, dan Pemkot Surabaya bisa terus bersinergi memberikan dampak positif bagi warga Surabaya. 

“Dengan bersinergi dan berkolaborasi bersama orang-orang hebat dan semua stakeholder yang ada di Kota Surabaya, maka kita bisa mengurangi, bahkan menghilangkan kemiskinan ini. Karena, ini tujuan negara sebenarnya, bukan yang lainnya,” harapnya. 

Sementara itu, Ketua BSP Surabaya Muhlasudin mengatakan, bantuan yang diberikan kepada jemaat Oikumene kali ini diantaranya ada sembako sebanyak 292 pack, 15 unit rutilahu, 8 bantuan modal usaha, beasiswa, serta bantuan kesehatan. 

“Rutilahu itu sebetulnya, permintaanya 15 unit, tapi kan harus diperiksa, dihitung baru selesai satu unit. Kemudian modal usaha ada delapan, tapi yang sudah selesai bisa direalisasi satu unit mesin jahit,” kata Muhlas. 

Muhlas menjelaskan, bantuan rutilahu itu sebagian belum terealisasi karena sedang proses lelang. 

Selain itu, lanjut Muhlas, BSP juga sedang melakukan pembangunan rutilahu untuk korban gempa di Pulau Bawean. 

“Karena masih ada 20 unit di sana (Bawean), dan baru selesai 5 unit,” tandasnya.

Kolaborasi Pemkot dan Kadin Surabaya Buka Peluang Investasi Pengembangan Eks THR-TRS


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. 

Salah satu peluang investasi itu berada di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, saat meninjau progres pembersihan eks THR-TRS, di Jalan Kusuma Bangsa, Jumat (7/6). 

Tinjauan ini dilakukannya bersama dengan Ketua Kadin Surabaya, M Ali Affandi Andi La Nyalla Mahmud Mattalitti.

"Ketua Kadin juga akan memasukan ke dalam programnya Kadin untuk menarik investor-investor. Jadi Kadin ini nanti  menawarkan siapa yang mau (investasi)," kata Wali Kota Eri.

Menurut dia, tidak hanya eks THR-TRS yang akan ditawarkan sebagai peluang investasi di Kota Pahlawan. 

Pun demikian, dengan sejumlah destinasi wisata lain seperti Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran juga memiliki peluang yang sama.

"Jadi tidak hanya TRS-THR saja, tetapi nanti insyaallah THP Kenjeran dan yang lainnya juga akan dimasukkan ke programnya Kadin," ujarnya.

"Jadi kalau ada tamu datang (Surabaya) mau business to business (B2B), nanti Kadin yang menjelaskan. Iniloh ada lahan, anda ingin investasi apa, ingin membuat apa," sambungnya.

Wali Kota Eri berharap, dengan adanya sinergi pemkot bersama Kadin Surabaya, maka semakin banyak investor yang masuk ke Kota Pahlawan. 

Terlebih, jaringan Kadin sendiri tidak hanya berskala nasional tetapi internasional.

"Harapan kami pemerintah kota ketika sinergi dengan Kadin, maka semakin banyak (investor) yang masuk. Karena kan ini program-programnya anak-anak muda," jelasnya.

Peluang investasi tersebut, akan ditawarkan kepada pihak investor dengan tema yang ditentukan Pemkot Surabaya. 

Misalnya, Wali Kota Eri mencontohkan seperti bangunan di belakang eks TRS yang di dalamnya terdapat kolam renang.

Di bangunan ini, ia menginginkan ada ruang seni hingga tempat pertunjukan digital yang dikhususkan untuk anak-anak muda Surabaya. 

"Sehingga nanti membangunnya sesuai dengan itu. Boleh membangun (investasi) semuanya, tapi nanti harus mengakomodir," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa bentuk kerjasama investasi yang dilakukan di eks THR-TRS, bisa berupa Build Operate Transfer (BOT), atau sewa lahan. 

Namun, ia berharap, pengembangan eks THR-TRS ke depan lebih banyak menyediakan plaza terbuka.

"Harapan saya ini banyak ruang plaza terbuka. Jadi nanti kalau bisa (kerjasama) BOT atau apa (sewa lahan), tapi nanti juga ada yang untuk pemerintah kota," ujar Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ini.

Di tempat yang sama, Ketua Kadin Surabaya, M Ali Affandi Andi La Nyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan bahwa, ia bersama Wali Kota Eri telah meninjau beberapa lokasi di Kota Pahlawan yang memiliki potensi investasi. Salah satunya adalah THP Kenjeran dan eks THR-TRS.

"Harapan kami dari Kadin, kita akan bagaimana melibatkan swasta atau investor untuk bisa masuk membangun Kota Surabaya," kata Ali Affandi.

Meski demikian, Andi menyampaikan bahwa Kadin Surabaya juga akan mengutamakan investor lokal. 

Hal ini sejalan dengan komitmen Wali Kota Eri dalam pemberdayaan perekonomian lokal.

"Mas Wali juga berpesan, dari investor tersebut kita akan mengutamakan untuk yang ada di lokal, investor Surabaya, supaya perekonomian juga berjalan," ujarnya.

Pihaknya memandang jika Wali Kota Eri memiliki visi besar dalam pengembangan eks THR-TRS. Bahkan, kata dia, pemkot telah merencanakan pengembangan eks THR-TRS itu dengan konsep skala internasional.

"Jadi yang bisa memfasilitasi nanti untuk tingkat nasional ya di THR ini. Otomatis ketika ada tamu-tamu dari luar negeri, melihat Surabaya sebagai kota peluang (investasi), kita juga menawarkan potensi investasi yang ada di THR ini," pungkasnya.

Aksi Posal Kintap dan Posal Sungai Danau Bantu Warga Terdampak Banjir di Kalsel


Tanah Bumbu - KABARPROGRESIF.COM Intensitas hujan dengan durasi yang cukup lama pada beberapa hari ini di beberapa wilayah di Kalimantan Selatan, sehingga menyebabkan banjir dan meluapnya air sungai di Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut dan di 24 Desa dari 6 (enam) Kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Sabtu (08/06/24)

Mengetahui hal tersebut, Komandan Lanal Banjarmasin Kolonel Laut (P) Agus Setyawan, S.H., M.A.P., mengerahkan Personel Lanal Banjarmasin yang berada di Pos TNI AL Kintap dan Pos TNI AL Sungai Danau untuk membantu warga yang terkena banjir bersama TNI-Polri, Pemerintah Daerah dan Instansi terkait.

Hal ini dilakukan sebagai wujud kesiapsiagaan Lanal Banjarmasin dalam segala situasi dan sinergitas bersama instansi terkait yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh BNPB, Kecamatan Kintap, desa yang saat ini terdampak banjir meliputi Desa Kintapura, Kintap, Kintapkecil, Pasirputih, dan Salaman. Sedangkan di Kabupaten Tanah Tanah Bumbu Kecamatan yang terdampak banjir meliputi Kecamatan Sungai Loban (6 desa), Kecamatan Kusan Hulu (8 desa), Kecamatan Kuranji (1 desa), Kecamatan Kusan Tengah (2 desa), Kecamatan Karang Bintang (1 desa), dan Kecamatan Satui (6 desa). Akibat banjir tersebut sebanyak 3.080 unit rumah dan 845 hektare lahan persawahan terendam banjir.

Jumat, 07 Juni 2024

Ketua DPRD Surabaya: Semangat Perjuangan Bung Karno Harus Dirawat


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menyebut semangat perjuangan yang digelorakan Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno atau Bung Karno harus terus dirawat sebagai modal menumbuhkan kesejahteraan di seluruh lapisan masyarakat.

"Itu sebabnya, bulan Juni dikenang sebagai Bulan Bung Karno. Mengutip pesan Bung Karno, kita warisi apinya! Jangan abunya," kata Adi melalui keterangannya yang diterima di Surabaya, Jumat (7/6).

Langkah menumbuhkan kesejahteraan itu pun kini terus direplikasi melalui segala bentuk kebijakan pemerintah, mulai tingkat daerah, provinsi, hingga nasional, termasuk di Kota Surabaya.

Adi menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyelaraskan antara semangat perjuangan Bung Karno dan dinamika persoalan yang muncul seiring perkembangan zaman.

Beberapa kebijakan yang disebutnya memiliki nilai pemikiran Soekarno, diantaranya pembebasan biaya pendidikan dan bantuan seragam bagi pelajar dari keluarga miskin di tingkat pendidikan SD Negeri dan SMP Negeri.

Kemudian, di bidang kesehatan pun sama, biaya pengobatan sudah gratis dan ditambah perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.

Pemerintah dan warga masyarakat juga terus berjibaku mengentas kemiskinan, pembenahan kampung-kampung, perbaikan rumah tidak layak huni, dan membuka ruang publik bagi masyarakat.

"Surabaya terus tumbuh dan dijaga sebagai kota yang maju, nyaman, dan dihuni beragam penduduk. Toleransi dan gotong royong telah menjiwai Surabaya," ucap Cak Awi, sapaan akrabnya.

Selain itu, perjalanan Surabaya yang terkenal kental dengan semangat kepahlawanan tak bisa dilepaskan dari figur Soekarno.

Pasalnya Ibu Kota Jawa Timur merupakan tempat kelahiran "Putra Sang Fajar" julukan Soekarno, pada Juni 1901, tepatnya di kawasan Kampung Pandean Gang 4 Nomor 40.

Rumah kelahiran Bung Karno kini sudah menjadi museum, setelah Pemkot Surabaya membeli rumah tersebut saat Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia, pada 17 Agustus 2020.

Lokasi itu masih satu rangkaian wisata sejarah dengan rumah tokoh nasional Haji Oemar Said Tjokroaminoto yang juga menjadi rumah kos Soekarno, di Jalan Peneleh Gang 7 nomor 29-31.

"Bung Karno adalah arek suroboyo. Beliau lahir dan tumbuh di kota yang kultur masyarakatnya egaliter, blak-blakan, penuh persaudaraan. Karakter ini ikut membentuk dirinya, pikiran dan gagasannya," ucapnya.

Bahkan Adi juga mengatakan Bung Karno sudah menyebut Surabaya sebagai dapur nasionalisme Indonesia. Kota ini pun menjadi tempat pembentukan gagasan Indonesia di masa pemerintahan kolonial Belanda. 

Lebih lanjut, kata dia, Surabaya tercatat dalam ingatan publik sebagai kota yang memainkan peran penting dalam pembentukan kesadaran sebagai bangsa merdeka, bebas dari belenggu penjajahan.

"Ada sejumlah peristiwa besar di Surabaya, salah satunya pertempuran 10 Nopember 1945 di awal kemerdekaan Indonesia, yang setiap tahun diperingati sebagai Hari Pahlawan," tuturnya.

"Peristiwa heroik itu didahului dengan perobekan bendera Belanda di Hotel Majapahit dan dicetuskannya Resolusi Jihad oleh para ulama, yang membakar perlawanan hebat dari rakyat terhadap tentara sekutu," lanjutnya.

Oleh karenanya, Cak Awi berharap semangat dari seorang Bung Karno terus hidup, sekalipun zaman terus berganti.

"Surabaya menyimpan banyak kisah perjuangan, kepahlawanan, dan narasi kebangsaan Indonesia ini menjadi modal penting untuk membangun kesadaran nasionalisme," pungkasnya.

Komisi A Sebut Pemanggilan Inspektorat Surabaya Pintu Masuk Bongkar Dugaan Penyimpangan Proyek Tahun 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Ketua Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni mengaku akan mendalami semua proyek yang ada di Surabaya tetapi untuk pekerjaan di tahun 2024.

Nah untuk mendapatkan data yang falid terutama adanya dugaan penyimpangan, Komisi A DPRD Surabaya berencana memanggil Inspektorat.

"Mungkin masuknya sementara di 2024 terlebih dahulu," kata Arif Fathoni, Jum'at (7/6).

Menurut Thoni sapaannya, pendalaman proyek di tahun 2024 tersebut diselaraskan dengan temuan Wali Kota Surabaya Eri Cayadi ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek box culvert di jalan Kapasari I Surabaya.

Apalagi di tahun 2024 ini banyak keluhan masyarakat akibat pengerjaan proyek box culvert dilakukan secara bersamaan.

"Karena temuan pak wali kan proyek 2024 yang banyak dikeluhkan masyarakat tentang penempatan box culvert proyek 2024," jelasnya.

Makanya Thoni berharap pihak Inspektorat segera melakukan audit terhadap sedikitnya 10 penelian proyek box culvert di Surabaya.

"Pintu masuk makanya temuan inspektorat katakanlah banyak dugaan mal administrasi dipelaksanaan proyek di Surabaya," paparnya.

Nah bila hasil dari temuan Inspektorat lanjut Thoni diketahui adanya dugaan yang tak wajar.

Tak menutup kemungkinan, Komisi A DPRD Surabaya akan menggali lebih dalam proyek-proyek ditahun-tahun sebelumnya.

Kendati Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI telah merilis tidak menemukan indikasi penyalahgunaan keuanggan di Pemkot Surabaya.

"Mungkin kita juga bisa flasback satu tahun terakhir, meskipun itu sudah melalui proses audit yang dilakukan BPK," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Eri dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).

Wali Kota Eri juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.

Pimpinan Dewan Curigai Proyek Box Culvert Jl Kapasari I Surabaya Tak Diimbangi SDM dan Sumber Dana


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pimpinan DPRD Surabaya AH Thony mencurigai ada yang tak beres dalam 'rekrutmen' kontraktor untuk menggarap sejumlah proyek besar di Kota Surabaya.

Sebab dengan temuan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada proyek box culvert jalan Kapasari I itu seolah menunjukkan pihak kontraktor tersebut 'miskin' dalam pengelolaan usahanya.

"Artinya begitu satu mereka mendapatkan pekerjaan berapa jadi tidak diimbangi dengan sumber daya manusia dan sumber dana yang ada. Kadang-kadang tidak ada orangnya, kadang menunggu sumber dananya dulu karena belum turun terminnya (pembayaran)," kata AH Thony, Jum'at (7/6).

Makanya dengan kondisi ini lanjut AH Thony, jelas terlihat ketidakprofesionalnya kontraktor tersebut.

"Inikan variabel-variabel yang tidak profesional antara tahapannya dan realisasinya yang tidak sesuai waktu," jelasnya.

Untuk itu AH Thony mendesak pihak Pemkot Surabaya segera melakukan perubahan dan evaluasi.

"Nah gini-gini kan perlu ada evaluasi jadi perlu kajian," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Eri dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).

Wali Kota Eri juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.

Jaring Aspirasi Pemuda, Pemkot Surabaya Libatkan SNL dalam Musrenbang Kelurahan


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali melibatkan anak muda yang tergabung di organisasi Surabaya Next Leader (SNL) dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di tingkat kecamatan, Rabu (5/6).

Kali ini, anak-anak muda yang tergabung di organisasi tersebut menggelar Musrenbang Pemuda Kelurahan di kantor Kecamatan Semampir. 

Ketua SNL Rizky Andra mengatakan, tujuan digelarnya Murenbang Pemuda Kelurahan ini adalah untuk menjaring aspirasi anak-anak muda Kota Surabaya. 

Setelah semua aspirasi itu dikumpulkan, akan dijadikan pertimbangan dalam pembangunan kota. 

“Sejalan dengan tujuan Pak Wali Kota (Eri Cahyadi), musrenbang ini kami adakan untuk mengajak anak-anak muda untuk ikut andil dalam pembangunan Kota Surabaya,” kata Rizky, Kamis (6/6).

Rizky menerangkan, berdasarkan sensus penduduk Tahun 2020, jumlah Gen Z di Kota Surabaya adalah 25,79 persen dan menjadi generasi yang paling banyak dibanding generasi lainnya. 

Maka dari itu, ia ingin, anak-anak muda di seluruh Kota Surabaya dapat berkontribusi dalam musrenbang yang difasilitasi oleh Pemkot Surabaya kali ini.

“Selain untuk pembangunan kota, musrenbang ini juga sebagai persiapan untuk menyambut Generasi Emas 2045. Oleh karena itu, kami harap anak-anak muda Surabaya bisa ikut memberikan masukan dan usulan ketika mengikuti musrenbang ini,” ujarnya.

Dia menambahkan, Musrenbang Pemuda Kelurahan kemarin malam, dihadiri oleh jajaran kepala perangkat daerah (PD), kelurahan, dan kecamatan. 

Tak hanya itu, dalam musrenbang ini juga diikuti oleh 350 pemuda di wilayah Kecamatan Semampir. 

"Kami harap musrenbang  ini tidak hanya berhenti di Kecamatan Semampir. Akan tetapi juga diadakan di seluruh kelurahan di Surabaya. Jadi, semakin menyeluruh pula anak muda yang dapat terfasilitasi potensi dan penunjang yang dibutuhkan,” pungkasnya.

HUT ke-60, Happy Puppy Bagikan 6 Ton Beras ke 600 Warga Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM 30 tahun berdiri di Kota Surabaya, karaoke Happy Puppy, ingin tetap berada di hati masyarakat. 

Karena sejak berdiri pada 6 Juni, kehadiran rumah karaoke keluarga ini selalu mendapatkan tempat di hati masyarakat Surabaya, hingga berkembang menjadi 75 outlet tersebar di seluruh Indonesia. 

Hari ini, sebanyak 6 ton beras dibagikan kepada warga Surabaya yang dipusatkan di dua outlet Happy Puppy bertempat di Jalan Dr Soetomo dan Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya. 

Paket beras 5 kiloan itu dibagikan kepada 600 warga sekitar lokasi usaha. 

Steffiani Setyadji, Direktur Keuangan PT Imperium Happy Puppy, mengatakan jika kegiatan bakti sosial bagi-bagi beras ini dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Surabaya ke-731 tahun. 

"Acara ini dalam rangka merayakan HUT Kota Surabaya, kami ingin terlibat langsung menjadi bagian dari Kota Surabaya. Kami sangat senang bisa merasakan ulang tahun dan berbagi dengan masyarajat. Karena Kota Surabaya merupakan kota yang pertama kali kami berdiri," kata Steffiani disela-sela pembagian beras, Kamis (6/6).

Lanjut Steffiani, selain acara baksos tahunan, manajemen sebelumnya juga ikut membantu Pemerintah Kota Surabaya dalam penanganan Covid-19. 

Yakni dengan memberikan bantuan alat-alat kesehatan. 

"Saya merasa senang, karena dengan  berbagi ini ada kedekatan dan bisa berbaur langsung dengan masyarakat. Kita percaya denga sering berbagi, akan membuat kita selali sehat, memanjangkan umur dan rejeki," sambung Steffiani. 

Dijelaskan olehnya, kegiatan semacam ini sudah dilakukan sejak lama yang dimulai dari neneknya, dan kemudian turun temurun di lingkungan keluarga besar Setyadji. 

"Mulai dari nenek, lalu ke papa, saya dan adik. Sampai akhirnya kita mendirikan Yayasan Suryani Setyadji, khusus menangani penyakit mata Katarak dan khitan masall. Kalau bakti sosial ini kita lakukan setiap tahun," beber putri pasangan Santoso dan Lily Santoso ini. 

Diakui Steffiani, sejak 2 hingga 3 tahun lalu bisnis karaoke sempat turun drastis saat pandemi hingga setelahnya. 

Kini, setelah bisnis mulai membaik, ia ingin usahanya itu mendapat dukungan masyarakat Surabaya. 

"Bisnis karaoke sudah membaik, 2 sampai 3 tahun kena pandemi dan sekarang sudah membaik. Dengan kembalinya dari Covid, kami senang masyarakat masih tetap mendukung keberadaan kami. Mereka mau bernyayi kembali, kami merasa senang," pungkasnya.

Aksi Gibran di Surabaya Bagi-Bagi Susu Gratis Bersama Emil Dardak dan Hendy Setiono


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wakil Presiden terpilih RI Gibran Rakabuming Raka menyempatkan diri untuk membagikan susu, buku-buku, dan alat tulis seusai mengunjungi kediaman Khofifah Indar Parawansa di  Surabaya, (6/6).

Tak sendiri, Gibran mendatangi SDN Margorejo VI Surabaya bersama sejumlah tokoh seperti Khofifah, Emil Elestianto Dardak, dan Hendy Setiono pengusaha yang baru-baru ini masuk bursa Pilwali Surabaya 2024.

Para siswa-siswi sekolah tersebut pun berdesakan untuk mendapatkan susu, buku, alat tulis, dan gantungan kunci yang diberikan oleh putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

"Ini ya adik-adik, ada susu dan buku tulis. Jangan berebut, jangan berebut," kata Gibran kepada puluhan siswa di halaman sekolah.

Pengusaha Hendy Setiono menyebut Gibran sebagai sosok yang begitu humble dan peduli dengan generasi muda dan anak-anak sekolah.

"Saat pulang tadi (kemarin), begitu tahu ada sekolah di dekatnya (rumah Khofifah), Mas Gibran langsung menginstruksikan untuk turun dan membagikan susu, buku dan alat tulis," ucapnya 

"Dia persis mengikuti jejak ayahnya, Pak Jokowi," imbuh pria yang sebelumnya merupakan Wakil Komandan Fanta Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu.

Sebelumnya, Gibran menyatakan kunjungannya ke kediaman mantan gubernur itu untuk memberikan dukungan kepada Khofifah dan Emil Elestianto Dardak yang digadang-gadang maju Pilgub Jatim 2024. 

"Ini ya silaturahmi saja soalnya kemarin dari Balikpapan mampir dahulu ke Surabaya sekaligus bertemu dengan sukarelawan TKD dan para bu nyai juga," katanya. 

Gibran juga menyampaikan komitmennya untuk terjun memenangkan pasangan Khofifah-Emil pada pilgub mendatang. 

"Yang jelas nanti di sela-sela kesibukan sebagai wali kota saya pasti akan membantu pemenangan beliau (Khofifah) di Jatim," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Khofifah mengatakan dirinya dan Emil berterima kasih atas kunjungan dan dukungan Gibran yang akan mendukung all out keduanya di pilgub pada November nanti. 

"Mudah-mudahan semuanya membangun sinergi kolaborasi yang produktif bagi semua ikhtiar pencalonan saya dan Mas Emil pada periode kedua ini," pungkas Khofifah.

Kamis, 06 Juni 2024

DPRD Surabaya Minta Pemkot dan Pemprov Jatim Sinkronisasi Garis Pantai


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota (pemkot) berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur kembali melakukan pemotretan udara untuk sinkronisasi data garis pantai.

Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono, di Surabaya, Kamis, menyatakan bahwa perbedaan garis pantai antara pemkot dan Pemprov Jawa Timur bisa berdampak pada penentuan kewenangan.  

"Hasil foto udara Badan Informasi Geospasial sama-sama dibenarkan, tetapi ada perbedaan. Solusinya foto ulang," kata Baktiono, Kamis (6/6).

Sinkronisasi garis pantai ini juga bertujuan untuk mempercepat pembahasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Sebab, terdapat selisih 67,5 hektare.

Menurut dia, proses pelaksanaan foto udara harus dilakukan di waktu yang sama dan menyesuaikan dengan setiap kondisi di wilayah pesisir.

Sebab penentuannya juga berdampak pada penghitungan luasan wilayah di kawasan pesisir, seperti Bulak dan Kenjeran yang diproyeksikan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Foto malam, siang, pagi, dan sore itu beda karena terkait pasang surut air laut. Kalau waktunya berbeda maka hasilnya juga beda," ujarnya.

Baktiono menyebut bahwa sinkronisasi garis pantai agar Kota Surabaya bisa mendapatkan hasil dari pelaksanaan pembangunan.

"Surabaya harus mendapatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sini," kata dia.

Selain itu, Baktiono menyebut kesamaan data soal garis pantai untuk melindungi keberadaan kawasan konservasi mangrove.

"Mana yang boleh dan tidak boleh harus diperhatikan, kalau tak dilakukan bisa menimbulkan abrasi di pantai. Di sana juga ada vegetasi dan biota laut, jangan sampai punah," kata Baktiono.

Mengingat garis pantai menjadi suatu hal yang penting maka DPRD bersama Pemkot Surabaya secara langsung berkoordinasi ke Pemprov Jawa Timur agar sinkronisasi bisa secepatnya dilakukan.

"Ini harus selesai, kami dan pemkot akan ke provinsi," pungkasnya

Komisi A Minta Inspektorat Uji Sampel 10 Proyek Box Culvert di Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni tidak hanya meminta Inspektorat melakukan uji sampel terhadap proyek box culvert di jalan Kapasari I Surabaya.

Namun dalam pemanggilan yang akan di gelar minggu depan tersebut, Komisi A DPRD Surabaya juga mewajibkan Inspektorat membawa hasil penelitian proyek box culvert sebanyak 10 tempat.

Hal ini untuk melihat kwalitas maupun kwantitas proyek box culvert yang menggunakan uang dari hasil pajak yang di bayar masyarakat Surabaya.

"Mestinya Inspektorat proaktif kalau pun tidak semua pelaksanaan proyek di Surabaya, setidaknya sampling saja 10 proyek. Apakah kejadian yang ditemukan wali kota juga terjadi di tempat lain," tegas Arif Fathoni, Kamis (6/6).

Arif Fathoni menambahkan upaya Komisi A DPRD Surabaya mendorong tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Inspektorat ini agar dapat mengawasi organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi proyek tersebut untuk bekerja secara profesional dan dapat dirasakan di masa mendatang.

"Saya berharap ketika Inspektorat melakukan itu maka ada perbaikan pelaksanaan yang akan datang," tegasnya.

Nah jika dalam penelitian, Inspektorat dapat menemukan kejanggalan dari proyek tersebut.

Maka Inspektorat Surabaya memberikan rekomendasi kepada OPD agar menunda pembayaran proyek tersebut.

"Pelaksana proyek yang pelaksanaan tidak sesuai berarti tidak sesuai dokumen lelang, dokumen perencanaan sebaiknya ada rekomendasi untuk di tunda terlebih dahulu pembayarannya," pintanya.

Bahkan bila ditemukan adanya pelanggaran berat dalam pelaksanaan proyek box culvert, Arif Fathoni mendesak Pemkot memberikan daftar hitam berupa sanksi yang fatal.

"Atau jika kesalahan cukup berat sebaiknnya Inspektorat merekomendasikan ke teman-teman PU agar pelaksabna proyek di blacklist sementara tidak mendapatkan atau tidak memgerjakan proyek di lingkungan Pemkot Surabaya," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Eri dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri, Rabu (23/5).

Wali Kota Eri juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.