Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Minggu, 23 Juni 2024

Pembangunan Kawasan Kota Lama Wujud Kebhinekaan Warga Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tak lama lagi segera meresmikan kawasan wisata Kota Lama. 

Berbagai persiapan telah dilakukan oleh Pemkot Surabaya, mulai dari penataan tanaman, penerangan jalan umum (PJU), pedestrian, pengecatan gedung tua, dan sebagainya. 

Semua itu disiapkan secara matang oleh pemkot, untuk membangkitkan kembali kawasan Kota Lama Surabaya. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, penataan kawasan Kota Lama yang dilakukan oleh pemkot saat ini, bukan sekadar untuk daya tarik wisata dan roda perekonomian di Kota Surabaya saja. 

Akan tetapi, juga sebagai untuk mengingat kembali sejarah peradaban Kota Surabaya yang terjalin erat dalam benang kebhinekaan.

“Penataan Kota Lama Surabaya ini, akan terus dikembangkan dan ditata. Tidak hanya sekadar segabai destinasi wisata heritage, tapi juga akan menjadi destinasi wisata pendidikan, wisata kuliner, dan juga wisata religi,” kata Irvan, Minggu (23/6).

Irvan menjelaskan, Kota Lama terdiri dari empat zona bagian. 

Yakni, zona Arab, Eropa, Melayu, dan Pecinan. Di zaman pendudukan Belanda, kawasan ini menjadi pusat pemerintahan, bisnis, hingga pertukaran budaya. 

Berbagai etnis pun berkumpul menjadi satu di kawasan ini. Mulai dari etnis Arab, Eropa, Madura, Melayu, Jawa, hingga Tionghoa. 

Maka dari itu, ia ingin, kawasan ini bukan sekadar menjadi jujukan wisata saja, akan tetapi juga sebagai tempat untuk mengingat kembali sejarah terbentuknya Kota Pahlawan. 

Dengan begitu, maka rasa gotong royong, toleransi, saling menghargai sesama, dan nilai kebhinekaan warga Kota Surabaya akan semakin erat.

“Kota Lama Surabaya adalah wadah peleburan berbagai budaya, di mana harmoni dan toleransi menjadi landasan utama kehidupan masyarakatnya. Di sini, perbedaan bukan menjadi pemisah, melainkan kekuatan pemersatu yang melahirkan kekayaan budaya tak ternilai,” jelas Irvan.

Irvan menambahkan, penataan kawasan wisata Kota Lama masih akan terus dikembangkan, sehingga masing-masing zona tersebut saling terintegrasi satu sama lain. 

Salah satunya adalah di zona Arab. Rencananya, zona ini akan dikembangkan menjadi kawasan “improvement area” atau menguatkan identitas wisata Religi Sunan Ampel sebagai “moslem friendly tourism”.

“Selain itu juga akan dilakukan pengelolaan dan konektivitas zona, sehingga terlihat hubungan yang harmoni antar budaya yang ada di kawasan tersebut,” tambahnya.

Di samping itu, Pengamat Budaya dari Komunitas Begandring Soerabaia, Nanang Purwono mengatakan, Kota Lama bukan sekadar sebuah tempat wisata, akan tetapi juga menjadi tempat budaya yang mempesona. 

Senada dengan Irvan, kawasan ini juga bisa dijadikan sebagai tempat belajar tentang sejarah. 

Bahkan, lanjut Nanang, juga bisa dijadikan sebagai tempat berburu kuliner lezat, dan merasakan atmosfer harmonis dari perpaduan budaya yang unik. 

“Kota Lama adalah bukti nyata bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan persatuan adalah kunci untuk mencapai kemajuan sebuah kota,” kata Nanang. 

Sebenarnya, lanjut Nanang, kawasan Kota Lama terdiri dari lima bagian. Yaitu zona Arab, Eropa, Melayu, Pecinan, dan Jawa atau pribumi. 

Ia menjelaskan, letak zona tersebut berada di sekitar Ampel Denta. Alasannya, karena di zona ini banyak ditemukan tulisan aksara Jawa. 

Maka dari itu, ia berharap kepada pemkot untuk menelisik lebih dalam lagi keberadaan zona Jawa atau pribumi ini. 

Tujuannya, agar bagian dari sejarah terbentuknya Kota Surabaya tidak terlupakan. 

“Bahkan kata Ampel Denta itu berasal dari kawasan Ampel yang banyak ditumbuhi pohon bambu. Karena pohon bambu kalau terkena angin berbunyi atau berdenta-denta menjadi sebuah bunyi bunyian,” pungkasnya. 

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, rencananya kawasan wisata Kota Lama akan diresmikan pada 27 Juni 2024. 

Peresmian tersebut bersamaan dengan kunjungan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie, sekaligus memberikan bantuan 20 unit sepeda listrik untuk Pemkot Surabaya.

Ikuti Green Force Run 2024, Wali Kota Eri Lari Bersama 3500 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi Ketua Tim Pengerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani mengikuti event lari Green Force Run (GFR) 2024 bertempat di Monumen Tugu Pahlawan Kota Surabaya, Minggu (23/6).

GFR 2024 merupakan event lari keempat yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan Developmental Basketball League (DBL) Indonesia. 

Event lari tahunan ini, diikuti oleh 3500 pelari dari 118 kota/kabupaten dari 23 provinsi se-Indonesia. 

Tak hanya pelari dalam negeri, GFR 2024 juga menarik animo tujuh pelari manca negara, antara lain dari Jepang, India, Filiphina dan Australia.

Menariknya, ribuan pelari GFR 2024 yang diberangkatkan Monumen Tugu Pahlawan, melintasi banyak landmark penting di Kota Surabaya seperti, Monumen Bambu Runcing, Monumen Kapal Selam, Kya-Kya termasuk kawasan wisata Kota Lama zona Eropa yang baru saja direvitalisasi oleh Pemkot Surabaya. 

Untuk beberapa kategori yang dilombakan anatara lain, 21K (half marathon), 10K, 5K, 2,5K (Family Run), dan kids dash.

Dalam sambutannya Wali Kota Eri menyampaikan, selamat datang kepada para pelari di Kota Surabaya.

"Selamat datang untuk para pelari. Karena diadakan di Kota Pahlawan jadi start dan finishnya di Tugu Pahlawan," kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri yang mengikuti kategori lari 5K juga menyampaikan bahwa suasana mendung Minggu pagi di Surabaya semangat menambah semangat para pelari. 

Terlebih, bagi para pelari yang baru pertama kali datang ke Surabaya.

"Lagi di Green Force ini sangat menyenangkan, suasannya bagus pagi ini. Pesertanya banyak sekitar 3000 lebih, hal ini membuktikan bahwa Kota Surabaya jadi primadona untuk lari 5K dan 10K," paparnya.

Dirinya menggungkapkan, melihat animo dari para pelari yang mengikuti GFR 2024, kedepannya akan semakin banyak event lari yang diadakan di Kota Surabaya.

Menurutnya, dalam waktu dekat juga akan ada beberapa event lari yang berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya.

"Akan ada banyak event lari di Surabaya kedepannya, ada beberapa termasuk yang akan diadakan Kompas dan lainnya," terangnya. 

Wali Kota Eri berpesan kepada masyarakat Surabaya untuk tidak malas berolahraga, termasuk lari. 

Lantaran, ungkapnya olahraga lari tidak membutuhkan banyak biaya dan bisa dialakukan dimana saja.

"Jadi untuk warga Surabaya, lari baik untuk kesehatan seluruh badan dan biayanya ringan. Cukup lari menggunakan tenaga dan disesuaikan dengan kemampuan, InsyaAllah kalau lari badan kita menjadi sehat. Ayo arek-arek Suroboyo melok mlayu," pesannya. 

Sementara itu, Wakil Direktur DBL Indonesia Donny Rahadian menggungkapkan, GFR 2024 tak hanya memberikan hadiah jutaan rupiah kepada para pemenang. 

Tetapi, juga kepada warga yang memberikan dukungan sekreatif mungkin kepada para peserta di sepanjang rute yang dilewati.

"Rute GFR 2024 juga melewati kawasan Car Free Day (CFD) di Jalan Tunjungan dan Darmo. Sambil berolahraga, masyarakat juga bisa dukungan sekreatif mungkin kepada para pelari atau peserta. Kami menyiapkan e-money jutaan rupiah dan handphone," ungkap Donny.

Surabaya Bersholawat bersama Habib Syech Berkumandang di Halaman Gelora Bung Tomo


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengikuti pengajian Surabaya Bersholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, di halaman Gelora Bung Tomo (GBT) Kota Surabaya, Sabtu (22/6) malam. 

Surabaya Bersholawat kali ini merupakan pengajian akbar yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Direktur Utama PT. Metatu Nusantara Jaya (PT. MNJ), H. Abdul Rohim.

Dalam kesempatan itu, ribuan jamaah nampak antusias berdatangan memadati halaman GBT Surabaya, demi mengikuti pengajian dan sholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Lantunan sholawat pun berkumandang di halaman GBT Surabaya.

Wali Kota Eri Cahyadi bersyukur lantaran Surabaya Bersholawat bisa terus berkumandang di Kota Pahlawan. 

Ia berharap, melalui pengajian dan sholawat ini, Kota Surabaya bisa dilingkupi dengan keberkahan sehingga mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

“Alhamdulilah pada malam hari ini, Surabaya Bersholawat terus berkumandang di Kota Surabaya. Mugi-mugi (semoga) sholawat ini memberikan Surabaya menjadi kota yang penuh dengan berkahnya Gusti Allah SWT, dan menjadi kota yang Baldatun Toyyibatun Warabbun Ghafur,” kata Wali Kota Eri.

Dengan adanya pengajian dan sholawat ini, Wali Kota Eri Cahyadi meyakini bahwa warga Kota Surabaya akan semakin memperkuat rasa guyub rukun, saling menghormati, serta saling menjaga satu sama lain. 

“Matur nuwun (terima kasih) kepada Dirut Utama PT. MTJ, H. Abdul Rohim, Surabaya menjadi dingin karena masyarakat senang bersholawat di Surabaya,” ujar dia.

Oleh karena itu, Wali Kota Eri berharap seluruh jamaah yang menghadiri Surabaya Bersholawat mendapatkan berkah, serta rahmat dari Gusti Allah SWT. 

“Semoga yang senang sholawat ini diparingi Gusti Allah SWT rezeki dan berkah berlimpah, dan semoga wangsule (pulangnya) langsung diberi rahmat kale (oleh) Gusti Allah SWT,” ucapnya.

Tak lupa, pada kesempatan ini, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf menyampaikan bahwa, Pemkot Surabaya terlebih dahulu menggelar pengajian akbar di halaman Tugu Pahlawan Kota Surabaya, pada 24 Mei 2024 lalu.

Selanjutnya kali ini, Surabaya Bersholawat dapat digelar di halaman GBT. Bagi Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, pemilihan lokasi Surabaya Bersholawat sangatlah luas dan amat bagus. 

Sebab, para jamaah pun bisa menghadiri pengajian dan sholawat dengan lebih nyaman.

“Matur nuwun (terima kasih) Bapak Walikota Surabaya, Alhamdulillah Surabaya sudah tidak asing lagi dalam bersholawat. Tempat ini (GBT) sangat luas dan bagus. Masha Allah, terima kasih Bapak Walikota dan seluruh jajarannya H. Abdul Rahim yang telah memilihkan tempat yang istimewah ini,” pungkasnya.

Wali Kota Eri Yakin Rekom Pilkada Surabaya dari PDIP Turun Awal Bulan


Surabaya - KABARPROGRESIF COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut penyerahan rekomendasi dari PDI Perjuangan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya tahun 2024 untuk dirinya dan Armuji tinggal menunggu waktu.

"Itu disampaikan insya Allah untuk rekom katanya di awal bulan atau kapan saya belum tahu juga," kata Wali Kota Eri, Jum'at (21/6).

Wali Kota Eri menyatakan rekomendasi yang sempat diutarakan Sekjen PDIP Hasto memang sudah disiapkan dan tinggal diserahkan.

"Beliau mengatakan sudah selesai, sudah pasti tinggal menyerahkan saja," ujarnya.

Rekomendasi atas nama dirinya dan Armuji diberikan karena melihat pada status petahana yang saat ini disandang.

"Kalau lainnya ada yang diberikan surat tugas, saya rekom. Petahana tidak pakai surat tugas, tetapi rekomendasi," jelasnya.
 
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan jajaran partai berlogo banteng ini masih konsentrasi untuk bakal calon yang diusung di pilkada tingkat kabupaten/kota.

Hingga kini, sudah ada 130 rekomendasi yang dikeluarkan di seluruh Indonesia.

Rekomendasi untuk Pilkada Kota Surabaya dikeluarkan pada pasangan petahana Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Armuji. 

Selain itu, untuk beberapa daerah juga dikeluarkan, seperti Kabupaten Ngawi, Ponorogo, Sumenep, Kabupaten Kediri, hingga Trenggalek.

Sementara untuk Pilkada Jawa Timur, DPP PDI Perjuangan masih belum menugaskan Menteri Sosial (Mensos) yang juga mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Terkait pilkada gubernur akan diumumkan pada waktu yang tepat. Saat ini masih konsolidasi di seluruh jajaran partai. Bu Risma namanya memang ada yang mengusulkan sebagai calon gubernur," kata Hasto di Blitar.

Sabtu, 22 Juni 2024

Satpol PP Surabaya Tertibkan 20 Reklame Tak Berizin


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Satpol PP Kota Surabaya kembali menggelar penertiban terhadap papan reklame tak berizin, Sabtu (22/6). 

Selain itu, para petugas juga menertibkan papan reklame yang sudah habis masa tayang. 

Ketua Tim Kerja Penindakan Satpol PP Surabaya, Agnis Juistityas mengatakan, Satpol PP Surabaya beserta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Surabaya melakukan penertiban papan reklame sebanyak 20 reklame di kawasan Jalan Rajawali dan Jalan Veteran Kota Surabaya. 

“Hari ini kami lakukan pembongkaran papan reklame, sesuai dengan permintaan bantuan penertiban yang telah dilayangkan oleh Bapenda Kota Surabaya kepada Satpol PP,” kata Agnis.

Agnis menegaskan, tindakan penertiban yang dilakukan pihaknya tersebut sebagai bentuk upaya penegakan Peraturan Daerah (Perda). 

“Penertiban reklame yang kami lakukan ini sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) No. 5 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Reklame, sehingga kami tidak tegas berupa pembongkaran,” tegasnya. 

Ia melanjutkan, reklame yang diterbitkan, antara lain papan reklame Perseroan Terbatas (PT), papan reklame usaha salon, papan reklame showroom kendaraan bermotor, serta papan reklame kantor asuransi. 

"Kami juga menertibkan reklame toko jamu, cafe, dan juga outlet minuman kekinian, pembongkaran reklame ini karena izin masa pemasangan telah habis," lanjutnya.

Sementara itu, salah satu staf Bapenda Kota Surabaya, Gembong Suseno menyampaikan, sebelum melakukan penertiban, pihaknya telah melayangkan surat pemberitahuan (SP) satu kepada pemilik usaha. 

“Kami sudah memberikan surat pemberitahuan kepada yang bersangkutan, setelah itu kami beri stiker silang, selanjutnya pembongkaran,” kata Gembong.

Gembong menegaskan, pihaknya secara masif melakukan penertiban reklame. 

Hal ini sebagai tindakan tegas dalam menertibkan reklame yang tidak memenuhi syarat-syarat perizinan dan pembayaran pajak. 

“Kegiatan penertiban ini akan terus berlanjut, maka dari itu bagi wajib pajak kami harap untuk lebih patuh mengurus izinnya,” pungkasnya.

Jelang Tahun Ajaran Baru, Pemkot Surabaya Gelar Khitan Massal di Lima Wilayah


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Menjelang tahun ajaran baru 2024/2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar khitan massal untuk anak-anak PAUD, TK, SD, dan SMP di Kota Surabaya, Sabtu (22/6). 

Khitan massal ini, digelar bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Surabaya, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Surabaya, dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Surabaya, dan Bangga Surabaya Peduli (BSP). 

Khitan massal kali ini, turut dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani. 

Wali Kota Eri mengatakan, tujuan digelarnya khitan massal hari ini adalah untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya kesehatan diri sesuai dengan ajaran agama.

“Kepada semua orang tua yang hadir, saya titip ketika sudah khitan, maka ajarkan kebaikan-kebaikan. Karena salah satu ajaran agama Islam, kewajibannya anak laki-laki itu dikhitan. Nah, ini ternyata tidak hanya Islam yang mengajarkan khitan, karena khitan ini juga ada dampak positifnya,” kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Khitan massal ini digelar di lima titik wilayah Kota Surabaya. Diantaranya, SMP Negeri 1, SMP Negeri 19, SMP Negeri 11, SMP Negeri 26, dan SMP Negeri 21 Kota Surabaya. 

Dalam khitan massal ini diikuti oleh 536 anak-anak, terdiri dari PAUD, TK, SD, hingga SMP. 

Wali Kota Eri berharap, anak-anak yang dikhitan hari ini memiliki akhlak yang bagus di ke depannya. 

Selain itu, ia juga berharap, seluruh sekolah SD-SMP baik itu negeri maupun swasta yang ada di Surabaya, menjadi semakin berkah. 

“Dan semoga gurunya juga diberikan rezeki barokah dan melimpah, serta diberi kesabaran dalam mendidik anak-anaknya di sekolah. Surabaya akan menjadi kota yang luar biasa kalau memiliki guru-guru yang juga luar biasa,” harapnya. 

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri juga memberikan hadiah sepeda kepada anak-anak yang khitan. 

Hadiah sepeda itu diberikan setelah anak-anak yang dikhitan berhasil menjawab pertanyaan dari Wali Kota Eri. 

Di samping itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, khitan massal ini sengaja digelar pada saat menjelang tahun ajaran baru. 

Karena pada saat ini, para siswa PAUD, TK, SD, dan SMP saat ini masih dalam masa libur sekolah. 

“Karena kan ini pas momen liburan, di samping itu juga dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731,” kata Yusuf. 

Yusuf berharap, adanya khitan massal ini menjadi pembelajaran penting bagi orang tua, siswa, dan guru di Kota Surabaya. 

“Karena dari segi syariat agama, khitan itu diwajibkan bagi anak laki-laki. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai pembelajaran pada anak-anak akan pentingnya gotong royong antar sesama,” pungkasnya.

Pasar Nambangan Surabaya Jadi Contoh Kebersihan dan Keamanan Pangan Nasional


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyambut hangat kunjungan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo bersama Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, di Pasar Nambangan Kota Surabaya, Sabtu (22/6). 

Kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Keamanan Pangan Dunia atau World Safety Day (WFSD) 2024.

Kepala Bapanas RI, Arief Prasetyo mengatakan, tujuan kunjungan ini adalah melakukan pengecekan secara langsung terhadap harga komoditas pokok strategis di Pasar Nambangan Surabaya.

“Badan Pangan juga menugaskan Bulog untuk mengisi Kios TPID, kita minta agar pedagang Pasar Nambangan bisa kulakan di Kios TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah), karena harganya juga sangat baik,” kata Arief Prasetyo.

Selanjutnya, terkait keamanan pangan, Kepala Bapanas bersama Pj Gubernur Jatim dan didampingi jajaran Perangkat Daerah (PD) Pemkot Surabaya, meninjau langsung pelaksanaan uji keamanan pangan melalui proses rapid test.

“Selain food security juga harus food safety, hasilnya negatif semua. Tidak mengandung pestisida berlebihan, tidak mengandung formalin. Bahkan, satu tahun terakhir ini, Bapanas bersama Pemprov Jatim menggalakan mobil laboratorium keamanan pangan untuk berkeliling dan mengecek komoditas pangan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan bahwa kunjungan Kepala Bapanas di Pasar Nambangan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Keamanan Pangan Dunia atau WFSD 2024.

“Sebagai pilot project, yang kebetulan Pasar Nambangan sudah mendapat predikat Pasar Aman Segar juara ke-2 tingkat nasional, beliau ke sini dalam rangka memantau harga komoditas pangan,” kata Antiek.

Selain itu, kunjungan Kepala Bapanas bersama Pj Gubernur Jatim adalah untuk memastikan bahwa Tim ICS (Internal Control System) rutin melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap produk yang dijual oleh pedagang di Pasar Nambangan Surabaya.

“Setelah tadi dibuktikan dengan hasil pemeriksaan rapid tesnya, Alhamdulilah semuanya dalam keadaan aman karena bebas formalin dan bebas pestisida. Secara umum untuk pasar beliau memberikan apresiasi,” ujar dia.

Meski demikian, Antiek menuturkan bahwa Kepala Bapanas dan Pj Gubernur Jatim sempat terheran-heran dengan Pasar Nambang Surabaya. 

Sebab, Pasar Nambang terlihat bersih dan nyaman. 

“Tadi mendapat apresiasi oleh Pak Pj Gubernur maupun Kepala Badan Pangan, Pasar Nambangan kok bersih? Beliau heran, karena yang mengelola justru Dinkopdag dan UMKM sehingga menjadi lebih bersih dari pasar yang biasa,” ungkapnya.

Antiek melanjutkan, upaya tersebut tentunya tidak lepas dari peran serta Pemkot Surabaya ketika melakukan relokasi para pedagang yang dahulu berjualan di pinggir jalan untuk masuk di Pasar Nambangan. 

“Sehingga dengan pembinaan dari pemerintah, bisa menjadikan Pasar Nambangan sebagai pilot project dalam penerapan Pasar Aman Segar,” terangnya.

Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati mengatakan bahwa Kepala Bapanas bersama Pj Gubernur Jatim sempat meninjau pasokan bahan pokok di Warung Tekan Inflasi (Wartek) atau Kios TPID.

“Untuk Minyakita memang cepat habis, ini menjadi evaluasi. Kami khawatir kalau pedagang mendapatkan harga mahal jika beli di tempat lain, karena di Kios TPID pedagang sudah terdaftar untuk membeli Minyakita. Namun ada minyak premium dengan harga yang standar dan itu juga laku,” kata Dewi.

Sedangkan untuk stabilitas harga pangan di Pasar Nambangan, Dewi mengaku masih sangat terkendali, serta masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). 

“Terkendali semuanya dan masing di bawah HET. Mulai dari cabai, bawang merah, gula, minyak, dan beras, semuanya masih stabil dan masih di bawah HET,” ungkapnya.

Tak hanya itu saja, sebagai upaya pengendalian inflasi di Kota Pahlawan, seluruh lapak yang dihuni pedagang di Pasar Nambangan tidak dipungut biaya. 

Karenanya, mereka juga tidak menaikan harga komoditas pangan kepada konsumen.

Namun demikian, para pedagang di Pasar Nambangan diminta untuk turut menjaga kebersihan dan ikut menerapkan aturan yang telah ditetapkan oleh Pemkot Surabaya.

“Kalau pasar pemerintah digratiskan dan tidak dibayar, berbeda dengan pasar swasta. Kita memang tidak berbayar, tetapi kita memiliki SOP, dimana para pedagang ikut menjaga kebersihan. Alhamdulilah pedagang di sini semuanya kooperatif dan bisa menerima aturan-aturan yang sudah kita tetapkan,” pungkasnya.

Ramaikan Kota Lama, Pemkot Surabaya Gandeng Komunitas dan Tukang Becak


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Untuk meramaikan Kota Lama yang akan dijadwalkan pada akhir Juni 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menggandeng sejumlah komunitas.

Para komunitas ini akan menyediakan paket wisata sehingga para pelancong dapat merasakan nuansa Kota Lama Surabaya.

Paket wisata itu, mulai dari komunitas penyewaan kostum bergaya Eropa, komunitas bike tour, hingga komunitas Jeep tour. 

Bahkan yang terbaru, Pemkot Surabaya juga akan menggandeng para tukang becak di kawasan zona Eropa menjadi becak wisata.

“Yang menggerakkan dan meramaikan Kota Lama Surabaya adalah komunitas. Ada komunitas penyewaan baju (kostum) Eropa di Gedung Internatio. Ada mobil Jeep dari komunitas, lalu ada becak yang kita libatkan. Kita bedakan gayanya, becaknya, dan baju juga berbeda,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Jum'at (21/6).

Meski Kota Lama Surabaya belum diresmikan, namun destinasi wisata heritage itu semakin menarik daya tarik wisatawan. 

Wali Kota Eri pun menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang sudah beraktivitas di kawasan wisata tersebut.

“Saya matur nuwun (terima kasih) bahwa Surabaya ini bisa. Tunjungan bisa ramai, Kota Lama ternyata juga menarik," pungkasnya.

Sosiolog: Revitalisasi Kota Lama Bukti Gotong-royong dan Toleransi Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Menjelang peresmian kawasan Kota Lama Surabaya, antusiasme masyarakat semakin meningkat. 

Dalam seminggu terakhir, berbagai kalangan masyarakat terlihat menikmati suasana baru di kawasan yang kini dikenal sebagai "Surabaya Kuto Lawas". 

Mereka bersepeda, bermain skuter, berswafoto, dan menikmati suasana malam bersama keluarga, meski kawasan ini belum resmi dibuka.

Pengamat Kebijakan Publik sekaligus Sosiolog dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Andri Arianto, menilai revitalisasi ini sebagai langkah strategis dalam mengembangkan potensi Kota Pahlawan.

"Mimpi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk menjadikan Surabaya sebagai destinasi wisata dan warisan sejarah dunia semakin nyata," ujar Andri Arianto, Jumat (21/6).

Andri menjelaskan bahwa kawasan Kota Lama Surabaya dikenal dengan arsitektur gedung cagar budaya yang eksotis serta kehidupan masyarakat yang multikultural, termasuk komunitas Arab, Tionghoa, Madura, dan Jawa.

"Kawasan ini merupakan warisan nyata kehidupan multikultur dan wajah toleransi masyarakat Kota Surabaya sejak masa lalu," jelas Andri.

Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk berkunjung dan melihat pengelolaan baru yang menawarkan pengalaman wisata yang aman dan nyaman. 

Menurut dia, revitalisasi Kota Lama ini merupakan bukti nyata gotong royong dalam kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi.

"Proyek ini melibatkan berbagai dinas pemerintahan, seperti Bappedalitbang sebagai perencana, Disbudporpar sebagai pelaksana, hingga Diskominfo yang bertugas dalam sosialisasi dan promosi," jelas Andri.

Peresmian Surabaya Kota Lama dijadwalkan pada akhir Juni 2024. 

Kawasan ini diharapkan menjadi destinasi wisata unggulan di Kota Pahlawan, menawarkan pengalaman baru bagi para pelancong sekaligus menciptakan peluang kerja lebih luas bagi warga setempat.

"Fakta di lapangan menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat sebelum peresmian. Hal ini memberikan bekal kuat bagi keberlanjutan dan preservasi kawasan cagar budaya yang edukatif, edukatif sebagai identitas masyarakat Surabaya yang pluralis dan multikultur," pungkasnya.

Pemkot Surabaya Nonaktifkan 42.804 KK yang Tak Sesuai Domisili, Warga Diminta Lakukan Konfirmasi hingga 1 Agustus 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Surabaya melakukan penonaktifan atau pemblokiran terhadap 42.804 Kartu Keluarga (KK) yang tidak diketahui keberadaannya. 

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, menindaklanjuti hasil verifikasi keberadaan warga yang tidak sesuai dengan data KK pada aplikasi Cek-in Warga Surabaya, dengan status tidak diketahui dan pindah luar kota per 21 Juni 2024, ditemukan 97.408 jiwa yang masuk kedalam 42.804 KK dan tidak diketahui keberadaannya. 

“Batas waktu konfirmasi data hingga 1 Agustus 2024. Apabila sampai dengan tanggal tersebut tidak melakukan konfirmasi dan klarifikasi akan diajukan penonaktifan ke Dirjen Dukcapil Kemendagri,” kata Eddy Christijanto usai konferensi pers di ruang eks Humas-Dinkominfo Surabaya, Jumat (21/6)

Eddy menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya melalui Perangkat Daerah (PD) beserta kecamatan dan kelurahan tidak mengetahui keberadaan warga tersebut. 

Karenanya, data tersebut membuat pemkot sulit melakukan intervensi jika terdapat warga yang membutuhkan bantuan.

“Di antara itu, jika terdapat orang miskin atau orang yang memerlukan bantuan, tapi orangnya tidak ada, bagaimana kita bisa mensejahterakan masyarakat? Akhirnya kami kesulitan,” jelasnya.

Oleh sebab itu, tujuan penonaktifan ini agar warga dapat melaporkan status kependudukannya kepada Pemkot Surabaya. 

Caranya adalah warga melakukan klarifikasi dan konfirmasi keberadaan mereka saat ini kepada RT/RW dan kelurahan.

“Kalau domisili di kecamatan lain, maka kita pindah sesuai alamat kecamatan itu. Kalau di kabupaten lain, kita sarankan mereka untuk pindah ke kabupaten/kota tersebut. Supaya data ini valid, karena tidak ada data fiktif, cuma tidak ditemukan orangnya,” ujarnya.

Eddy menyebut, terdapat sejumlah dampak apabila dokumen adminduk warga dinonaktifkan. 

Seperti, kesulitan membuka rekening tabungan, BPJS, dan NPWP. 

“Terkait BPJS, ketika mereka melakukan konfirmasi maka InsyaAllah bisa diproses dengan cepat. Sebab, kita sudah ke Dirjen Dukcapil, sehingga untuk yang berhubungan dengan kesehatan, kita minta untuk penanganan khusus,” ungkapnya.

Sebelumnya, Disdukcapil Surabaya telah menertibkan KK yang tidak diketahui keberadaannya, dan terdapat sekitar 61.750 KK. 

Puluhan KK itu kemudian diblokir atau dinonaktifkan oleh pemkot. 

Namun jumlah KK yang diblokir itu berangsur-angsur menurun karena warga yang bersangkutan mulai melakukan konfirmasi dan klarifikasi kependudukan.

“Kemarin jumlahnya 61.750 KK, lalu turun menjadi 42.804 KK. Jadi setiap hari ada yang sudah melakukan klarifikasi,” terang dia.

Meski demikian, ia meminta kepada warga yang dokumen kependudukannya telah dinonaktifkan oleh Pemkot Surabaya, dapat segera melakukan konfirmasi dan klarifikasi. 

Masyarakat dapat melakukan pengecekan status kependudukan tersebut melalui link https://disdukcapil.surabaya.go.id/data-usulan-blokir/.

“Kalau ada orang tuanya di alamat tersebut, mereka adalah anaknya dan bekerja luar Surabaya misalnya, artinya dia adalah penduduk Surabaya karena ada penjaminnya orang tua.  Kalau di Surabaya tidak ada penjaminnya, yang mengetahui siapa? Tidak ada, maka warga diminta konfirmasi segera,” pungkasnya.

Jumat, 21 Juni 2024

Pemkot Surabaya Gerak Cepat Tangani Warga Songoyudan Penderita Kanker


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat melakukan penanganan terhadap Misnati, warga Songoyudan Gang 5, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan yang mengalami pembesaran di perutnya, Kamis (20/6).

Perempuan lanjut usia (lansia) itu mengalami pembesaran pada perutnya yang disebabkan kanker rahim, sehingga harus dilakukan penanganan medis. 

Camat Pabean Cantikan, Muhammad Januar Rizal menjelaskan awal mula penanganan Misnati yang dilakukan Pemkot Surabaya kemarin. 

Saat itu, Romli, anak semata wayang Misnati menelpon Call Center (CC) 112 untuk meminta bantuan karena ibunya kesakitan akibat penyakit kanker rahim yang dialami. 

“Nah, ketika saat itu tim gerak cepat (TGC) tiba, pihak keluarga ditanyai oleh petugas, apakah Ibu Misnati memiliki identitas. Akan tetapi, setelah dilakukan pendataan, ternyata yang bersangkutan belum memiliki identitas dan bukti otentik pernah tinggal di sini, hanya mengaku pernah tinggal di wilayah Kelurahan Ujung,” jelas Rizal, Jumat (21/6).

Karena kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk ditanya lebih detail soal administrasi kependudukan dan harus segera ditangani oleh medis. 

Akhirnya, Misnati dibawa ke IGD RSUD Dr. Soetomo oleh TGC. Sesampainya di IGD, ternyata status kependudukan Misnati adalah termasuk warga yang terlantar. 

Ketika Romli mendampingi ibunya di IGD, salah satu tenaga kesehatan (nakes) kemudian menyodorkan rincian harga perawatan. 

Saat itu, biaya perawatan yang harus ditanggung oleh Romli sebesar Rp10 juta. 

Karena status kependudukannya tidak jelas dan tidak memiliki kartu BPJS, akhirnya Romli memutuskan membawa ibunya pulang ke rumah.

“Mas Romli dan ibunya pun bingung. Akhirnya, Mas Romli dan ibunya memutuskan untuk pulang, karena tidak memiliki biaya itu,” kata Rizal. 

Sesampainya di rumah, tetangga Romli merasa iba kemudian melaporkan kejadian itu kepada Camat Rizal agar segera ditangani. 

Setelah itu, ia bersama lurah Nyamplungan turun menilik secara langsung kondisi Misnati. 

“Ternyata, Romli mengaku, dahulunya pernah tinggal di Kelurahan Ujung dan memiliki KK (Kartu Keluarga) warna merah. Akan tetapi, setelah dikroscek langsung oleh RT setempat ke kantor Kelurahan Ujung, data yang bersangkutan tidak ada. Nah, karena nggak ketemu, akhirnya Ketua RT dan Mas Romli menuju ke makam Pegirian untuk kroscek data dan fotokopi KK-nya ketemu,” paparnya. 

Setelah data KK itu ditemukan, kemudian Romli menyerahkan bukti tersebut kepada Camat Rizal. 

Namun, setelah dikroscek data KK tersebut tidak terdaftar dan tidak ada laporan pindah kependudukan atas nama Misnati di wilayah kerjanya. 

“Karena waktu pindah ke Songoyudan tanpa ada laporan ke RT/RW setempat. Nah, di Songoyudan pun Mas Romli dan Ibu Misnati tinggal di depan toko yang kategori bangunan liar (bangli). Karena, dahulunya nenek Mas Romli ini sebagai penjaga toko tersebut,” terangnya. 

Sebenarnya, lanjut Rizal, RT/RW setempat sudah melakukan sosialisasi dan imbauan kepada warganya agar segera melajukan proses pindah alamat. 

Namun, karena Romli tidak memiliki data kependudukan yang otentik, akhirnya tidak bisa pindah ke alamat tersebut. 

Setelah data fotokopi KK Misnati ditemukan, akhirnya Rizal melakukan pembaruan data, sehingga Misnati dan Romli kini menumpang alamat tetangganya di Songoyudan Gang 1 No.9, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Catikan, Surabaya. 

Setelah memiliki identitas dan alamat jelas, Rizal membawa perempuan 57 tahun itu ke RSUD Dr. Soetomo untuk segera dilakukan penanganan medis. 

Akhirnya, Misnati kini telah mendapatkan pelayanan BPJS Kesehatan dan segera dilakukan perawatan medis lebih lanjut.

Rizal berharap, pengalaman Misnati bisa dijadikan pembelajaran bagi seluruh warga di Kota Surabaya. 

Ketika berpindah alamat, diharapkan segera melapor ke RT/RW setempat. 

Tujuannya, agar memudahkan warga ketika akan mengurus atau membutuhkan pelayanan dari Pemkot.

“Ini menjadi pembelajaran bagi kita semuanya. Pada saat sakit, kemudian ada tanggungan seperti itu, siapa yang mau menanggung? Alhamdulillah, KTP, KK, dan BPJS sudah diurus, sehingga kini yang bersangkutan sudah mendapatkan perawatan lebih lanjut,” urainya. 

Ia menegaskan, pengurusan administrasi kependudukan (adminduk) itu penting dilakukan oleh warga Surabaya, karena jika tidak segera diurus justru akan menyulitkan diri sendiri ketika membutuhan suatu pelayanan. 

Baik itu pelayanan kesehatan, perizinan, dan lain sebagainya. 

“Bahkan, kami sendiri tidak tinggal diam, kami selalu update data terkait adminduk, wajib lapor 2x24 jam itu juga kami terapkan. Karena apa? Di wilayah kami sendiri sangat rawan, sebab dikelilingi ruko-ruko di Jalan Kembang Jepun, dan itu banyak yang statusnya dia jaga toko bahkan beranak pinak di situ,” tegasnya.

Di samping itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya, Eddy Christijanto mengungkapkan pentingnya alasan update data adminduk ini dilakukan. 

Karena, setiap data kependudukan warga yang tercatat di Dispendukcapil Surabaya itu terintegrasi dengan data BPJS Kesehatan. 

“Nah, data itu nanti akan kita cek, apakah itu penduduk Surabaya atau penduduk luar kota. Setelah ketahuan itu penduduk Surabaya, akan kita approve sehingga BPJS-nya langsung bisa aktif,” kata Eddy. 

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, M. Fikser menyampaikan pesan penting dari Wali Kota Eri Cahyadi akan pentingnya tertib adminduk. 

Maka dari itu, warga diimbau ketika berpindah tempat, sesegera mungkin melapor ke RT/RW setempat.

Pembaruan data adminduk ini tidak hanya memudahkan warga ketika ingin mendapatkan fasilitas pelayanan saja. 

Akan tetapi, juga memudahkan jajaran pemkot untuk memberikan intervensi kepada warga Surabaya yang membutuhkan. 

“Pak Wali (Eri Cahyadi) ini mau warganya nggak kesulitan. Maka dari itu, kalau mau pindah rumah atau alamat, segera melapor ke RT, RW,” kata Wali Kota Eri melalui Plt Diskominfo.

Jangan sampai, lanjut dia, ada salah satu warga yang tidak melapor ketika pindah alamat atau rumah, kemudian terjadi masalah, malah menyalahkan RT/RW, lurah, dan camatnya. 

“Kalau pindah nggak lapor ke RT/RW, gimana kami yang di lapangan bisa tahu. Kasihan juga perjuangan RT/RW kalau warga sendiri pindah nggak bilang, pas ada masalah yang ditanya atau disalahkan RT, RW, lurah, dan camatnya,” jelasnya.

Fikser menegaskan, tujuan update data adminduk ini adalah bentuk kecintaan dan kepedulian Wali Kota Eri terhadap kesejahteraan warganya. 

Maka dari itu, Fikser berharap, warga bisa bekerjasama untuk segera melaporkan diri ke RT/RW jika sudah berpindah tempat atau alamat. 

Selain itu, lanjut Fikser, Wali Kota Eri juga berpesan agar kejadian ini dijadikan pembelajaran berharga bagi seluruh warga Surabaya. 

Karena ketika alamat tidak sama dengan yang tertera di BPJS Kesehatan, masalah ini tidak akan bisa terselesaikan, sebab data itu terkoneksi satu sama lain melalui aplikasi. 

“Ayo warga Surabaya, kalau pindah rumah segera laporkan agar kejadian ini tidak terulang. Insyaallah dengan begitu kami bisa mewujudkan kesejahteraan warga Surabaya,” pungkasnya.

Wakil Ketua Komisi III DPR Adies Kadir Bangga Capaian dalam survei Litbang Kompas


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wakil Ketua Komisi III DPR Adies Kadir mengungkapkan kebanggaannya atas capaian Polri yang berhasil menempati posisi kedua dengan citra positif dalam survei Litbang Kompas. 

Adies menyebut prestasi ini adalah hasil kerja keras Polri.

"Sebagai pimpinan Komisi III DPR RI yang menjadi mitra kerja Polri, tentunya kami sangat senang dan bangga bahwa Polri mendapat empati yang sangat baik dari masyarakat," kata Adies, Jumat (21/6).

Menurutnya, capaian ini berkat Polri yang selalu mendengarkan kritik dan masukan dari berbagai pihak, termasuk Komisi III DPR.

Adies juga mengapresiasi kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dikenal dengan slogan PRESISI, yang telah menciptakan pelayanan yang baik sehingga masyarakat merasa terlindungi dan nyaman.

"Salut dan apresiasi setinggi-tingginya buat Polri di bawah kepemimpinan Bapak Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan TNI di bawah Panglima TNI Bapak Jenderal Agus Subiyanto," tambahnya.

Survei Litbang Kompas merilis survei terkait citra lembaga negara. Survei ini dilakukan pada 27 Mei-2 Juni 2024 melalui wawancara tatap muka dengan 1.200 responden di 38 provinsi, memiliki tingkat kepercayaan 95% dan margin of error ±2,83%.

Hasil Lengkap Survei Citra Lembaga Negara versi Litbang Kompas:

TNI: Baik 89,4%, Tidak tahu 7,3%, Buruk 2,9%

Polri: Baik 73,1%, Tidak tahu 4,4%, Buruk 22,5%

DPD: Baik 68,6%, Tidak tahu 15,7%, Buruk 15,7%

Kejaksaan: Baik 68,1%, Tidak tahu 20%, Buruk 11,9%

Mahkamah Agung: Baik 64,8%, Tidak tahu 18,7%, Buruk 16,5%

DPR: Baik 62,6%, Tidak tahu 8,9%, Buruk 28,5%

Mahkamah Konstitusi: Baik 61,4%, Tidak tahu 19,3%, Buruk 19,3%

KPK: Baik 56,1%, Tidak tahu 10,5%, Buruk 33,4%.