Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Kamis, 27 Juni 2024

Pemkot Surabaya Bakal Gelar Turnamen E-Sport di Plaza Internatio Kota Lama, Total Hadiah Capai Rp150 Juta


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk pertama kalinya, bakal menggelar turnamen E-Sport memperebutkan Piala Walikota di Plaza Internatio - Kota Lama Surabaya. 

Kegiatan ini akan digelar pada 26-28 Juli 2024, dengan total hadiah mencapai Rp150 juta.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa anak-anak di Kota Pahlawan lambat laun semakin menggemari olahraga E-Sport. 

Hal ini semakin diperkuat, ketika Wali Kota Eri bertemu dengan Ketua IESPA Surabaya, Prakoso Setioputro saat event Pesta Pora di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran kala itu. 

“Sebetulnya kita sudah berpikir lama untuk kegiatan anak muda seperti apa? Nah terpikirkan E-Sport, lalu saya minta mengadakan Piala Walikota untuk warga Surabaya. Kita tunjukan kalau pemuda Surabaya luar biasa, bahkan lebih jago dari kota lain,” kata Wali Kota Eri, Kamis (27/6).

Ia pun menyampaikan alasan mengembangkan cabang olahraga E-Sport. Sebab, saat ini Pemkot Surabaya tengah rutin melihat potensi anak muda di Kota Pahlawan. 

“InsyaAllah di eks THR-TRS akan kita sediakan untuk anak muda dan kita kembangkan. Tidak hanya E-Sport, ada konsep dari Mas Prakoso bagaimana anak muda bisa berkreasi di sana. Saya juga siapkan tempat untuk band yang kita siarkan secara langsung (streaming),” ujar dia. 

Turnamen E-Sport ini akan digelar di Plaza Internatio yang berada di kawasan Kota Lama Surabaya. 

Karenanya, sejumlah kategori peserta akan dibuka, mulai dari pelajar hingga masyarakat umum bisa mendaftarkan diri mengikuti turnamen tersebut. 

Total hadiah yang disediakan Pemkot Surabaya pun tak main-main, yakni mencapai Rp150 juta. 

“Saya ingin menunjukkan kepada anak muda bahwa ada tempat yang luar biasa. Di mana, kita (Surabaya) menewaskan Jendral AWS Mallaby. Anak-anak muda harus ingat sejarah Surabaya sebagai Kota Pahlawan, itulah alasan mengapa turnamen E-Sport digelar di Plaza Internatio,” ungkapnya.

Dengan adanya ruang bagi anak muda, ia berharap mereka bisa menunjukkan kemampuan dan potensinya. 

Sebab, nantinya seluruh kegiatan pemuda akan difasilitasi oleh Pemkot surabaya. 

Oleh karena itu, Wali Kota Eri mengajak seluruh anak muda untuk mengikuti kegiatan tersebut. 

“Seluruh anak muda di Kota Surabaya, nanti di bulan Juli ada E-Sport, DJ, dan dance. Ayo tampilkan semua kemampuan, dan potensi kalian, saya tunggu, dan raih hadiahnya,” ajak dia.

Di samping itu, Wali Kota Eri menyampaikan, pada 27 Juni 2024 akan dihelat Soft Launching Kota Lama Surabaya. 

Wali Kota Eri akan mencoba menikmati Kota Lama Surabaya sambil menggunakan Jeep, sebelum di launching pada 3 Juli 2024.

“Ada becak, ada sewa sepeda tua, ada sewa kostum. Nanti kita cek sambil jalan, kita buka semuanya jadi pengunjung bisa menikmati,” terangnya.

Ia melanjutkan, Kota Lama Surabaya tidak hanya dikelola oleh Pemkot Surabaya saja, melainkan turut menggandeng sejumlah komunitas. 

Maka anak-anak muda di Kota Surabaya bersama komunitas diharapkan dapat menghidupkan Kota Lama Surabaya.

“Saya menyediakan tempat sehingga anak-anak muda dan komunitas ini bisa bergerak. Saya bayangkan anak muda yang memiliki kreativitas menghidupkan Kota Lama Surabaya. Saya membuka tempat itu untuk anak muda, saya ingin menunjukkan Surabaya adalah kotanya anak muda,” pungkasnya.

Cegah Peredaran Gelap Narkoba, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi Sasar ASN hingga Pelajar


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersinergi dengan berbagai pihak dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). 

Upaya P4GN tidak hanya menyasar kepada kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Ketua Tim Kerja Fasilitas Hubungan Antar Lembaga, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya, Agus Setyoko menegaskan bahwa upaya P4GN di Kota Pahlawan melibatkan berbagai perangkat daerah (PD).

"P4GN tidak hanya dilakukan oleh Bakesbangpol, tetapi juga melibatkan berbagai perangkat daerah terkait di lingkup pemerintah kota," ujar Agus Setyoko dalam acara dialog bersama di Surabaya, Rabu (26/6).

Agus menjelaskan bahwa selama ini pemerintah kota aktif mengadakan sosialisasi bersama Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya, Polrestabes Surabaya, dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak dalam upaya P4GN. 

Bahkan sosialisasi P4GN ini juga menyasar ASN di kecamatan dan kelurahan Surabaya.

"Harapannya, pegawai yang merupakan garda terdepan dapat langsung berkomunikasi dengan RT/RW dan tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi terkait P4GN," ujar dia.

Menurut dia, selama ini berbagai perangkat daerah terkait di lingkup pemkot, turut serta dalam sosialisasi P4GN. 

Misalnya Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya melakukan sosialisasi P4GN dengan sasaran para pelajar SMP.

"Sementara Dinas Perhubungan (Dishub) memasang running text di terminal terkait sosialisasi pencegahan narkoba dan melakukan tes urine kepada sopir saat mudik Hari Raya," jelas Agus.

Namun demikian, pihaknya menekankan pentingnya ketahanan keluarga sebagai benteng pertama melawan narkoba. 

"Peran keluarga sangat penting untuk mencegah dan mendukung pemulihan pecandu narkoba," katanya.

Selain itu, Agus mengungkap, bahwa saat ini Pemkot Surabaya telah menyediakan layanan rawat jalan bagi pecandu narkotika. 

Layanan tersebut bisa diakses masyarakat melalui Puskesmas Jagir dan Puskesmas Manukan Kulon.

"Untuk saat ini ada dua puskesmas yang menyediakan layanan rawat jalan. Mungkin ke depan bertambah dan ada layanan rawat inap," ungkap Agus.

Di waktu yang sama, Kepala Sub Bag Umum BNN Kota Surabaya, Agus Khoirul Huda mengungkapkan, meski peredaran narkotika di Surabaya menurun, pengguna baru justru meningkat. 

"Secara umum prevalensinya menurun, namun jumlah pemakai baru meningkat," kata Huda.

Menurut data BNNK Surabaya, kebanyakan pengguna narkoba adalah usia produktif. 

Namun belakangan ini cenderung menyasar usia lebih muda, terutama pelajar SMP dan SMA. 

"Banyak pelajar SMP-SMA yang menyalahgunakan obat-obatan seperti pil koplo, lem, dan obat batuk," ujar Huda.

Karena itu, pada momen peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2024, Huda menekankan pentingnya masyarakat bergerak bersama melawan narkoba untuk mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar). 

"Kita harus berani menolak, melawan, dan mengatakan tidak pada narkoba," tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga mendorong masyarakat agar meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar untuk mengawasi dan mencegah peredaran narkoba. 

"Mari bersama-sama menjaga keluarga dan lingkungan agar terhindar dari narkoba," pungkasnya.

Rabu, 26 Juni 2024

Tingkatkan Pemberdayaan Lansia, Pemkot Surabaya Tambah Anggaran Karang Werda


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menambah anggaran Karang Werda, sebagai upaya pendampingan dan pemberdayaan bagi para lanjut usia (lansia).

Menurut Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, penambahan anggaran akan disesuaikan dengan kegiatan di masing-masing Karang Werda. 

Dengan penambahan anggaran tersebut, pertemuan para lansia atau kegiatan bisa dilakukan empat kali dalam satu bulan.

"Alhamdulilah sejak bulan ini (Juni), anggaran yang semula untuk satu kali pertemuan atau kegiatan dalam satu bulan, bisa meningkat menjadi empat kali. Jadi nanti untuk anggaran konsumsinya akan kita siapkan," papar Eri saat menghadiri Pentas Seni Karang Werda Wiguna Karya Kebonsari, Kelurahan Jambangan, Rabu (26/6).

Wali Kota Eri berharap, dengan adanya anggaran yang bertambah membuat para lansia lebih bahagia karena bisa sering bertemu dengan teman-temannya. 

Menurutnya, bila para lansia bahagia maka akan berimbas pada kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Pahlawan.

"Dengan banyak bertemu, harapannya para lansia lebih banyak bahagia dan umurnya akan lebih panjang. Itu menjadi tujuan kita," harap Wali Kota Eri.

Selain penambahan anggaran untuk Karang Werda, Wali Kota Eri juga menerangkan kegiatan pemberdayaan lansia lainnya yang dilakukan Pemkot Surabaya adalah Sekolah Lansia Tangguh (Selantang). 

Kegiatan yang dilakukan satu bulan sekali itu, menyasar lansia di setiap kecamatan se-Surabaya.

"Selain kegiatan di Karang Werda, kita juga buka Sekolah Lansia Tangguh atau Selantang yang dilakukan satu bulan sekali. Lansia itu tidak butuh apa-apa, keinginannya hanya berkumpul bersama teman-temannya," ungkap Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Surabaya.

Kemudian, Wali Kota Eri menambahkan bahwa Pemkot Surabaya akan terus mendukung dan mendorong setiap Karang Werda terlibat aktif dalam perlombaan. 

Seperti yang dilakukan Karang Werda Wiguna Karya Kebonsari, Kelurahan Jambangan yang baru saja menyabet juara tingkat provinsi.

"Kita dukung terus, akan difasilitasi setiap mereka ingin latihan atau kumpul-kumpul. Potensi-potensi yang baik di Karang Werda harus ditampilkan," imbuhnya.

Oleh karena itu, Wali Kota Eri juga mengapresiasi kegiatan Pentas Seni yang digelar Karang Werda Wiguna Karya Kebonsari hari ini. 

Sebab, para lansia masih tampil penuh semangat untuk menyanyi dan menari.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, pihaknya melakukan penambahan anggaran untuk 153 Karang Werda yang tersebar di setiap kelurahan. 

"Kalau untuk anggaranya akan menyesuaikan kegiatan masing-masing. Karena, keinginan di setiap Karang Werdakan berbeda-beda, bisa jadi kegiatan Karang Werda di Kelurahan Pangesangan akan berbeda dengan Kelurahan Kebonsari, meskipun satu kecamatan. Jadi kegiatan-kegiatan itu yang kita fasilitasi," pungkasnya.

RSUD Surabaya Selatan dan Utara Rencana Dibangun Tahun 2025


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan rencana pembangunan dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru di Kota Pahlawan. 

Penambahan dua rumah sakit di bawah naungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini bertujuan untuk pemerataan pelayanan kesehatan.

Wali Kota Eri menyatakan bahwa pembangunan dua RSUD baru akan dimulai tahun depan. 

Sedangkan untuk lokasinya, berencana di wilayah Surabaya selatan dan Surabaya utara atau eks Rumah Sakit Lapangan Tembak.

"Tahun depan kita akan membangun lagi dua rumah sakit, di wilayah Surabaya selatan dan yang ada di Surabaya utara," kata Wali Kota Eri, Rabu (26/6).

Menurut dia, penambahan dua rumah sakit ini, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan. 

Sebab, sekarang ini RSUD Soewandhie maupun RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) menghadapi jumlah pasien yang sangat tinggi.

Pihaknya mencatat, lebih dari 2000 pasien setiap harinya berobat ke Poli RSUD Soewandhie dan RSUD BDH Surabaya. 

"Seperti di RSUD Soewandhie itu di Poli-nya, sehari 2000 lebih, di RSUD BDH juga sama," ungkap dia.

Karena itu, dengan penambahan dua RSUD baru nanti, Wali Kota Eri berharap, beban pelayanan kesehatan di RSUD dapat terbagi. 

Sehingga masing-masing rumah sakit bisa melayani sekitar 500 pasien per hari.

"Sehingga pelayanan kesehatan kita bisa lebih maksimal lagi. Karena tidak ada hadirnya pemerintah kecuali memberikan yang terbaik untuk masyarakat," tuturnya.

Wali Kota Eri memproyeksikan pembangunan RSUD Surabaya selatan dan utara, bisa dilakukan tahun 2025. 

Terlebih, pembangunan gedung RSUD Surabaya utara atau eks Rumah Sakit Lapangan Tembak, hanya tinggal pengembangan.

"Kalau Rumah Sakit Lapangan Tembak (Surabaya Utara) tinggal pengembangan saja dari bentuk (bangunan) yang sudah ada. Tapi yang (RSUD Surabaya) selatan memang dari nol," pungkasnya.

Wali Kota Eri Kenalkan Keberagaman Budaya Surabaya ke Dunia Lewat Kota Lama


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pembangunan Kota Lama adalah bagian dari upaya Pemerintah Kota (Pemkot) mewujudkan Surabaya menjadi kota yang maju di mata dunia, humanis, dan berkelanjutan. 

Makanya itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melanjutkan, juga ingin Kota Lama menjadi ikon wisata dan tempat keberagaman budaya yang dikenal dunia. 

“Kita ingin Surabaya sebagai kota yang maju, modern, humanis, dan berwawasan. Tapi, kita tidak melupakan atau meninggalkan sejarah dan budaya. Maka dari itu, mari kita jaga budaya dan sejarah kita,” kata Wali Kota Eri, Rabu (26/6).

Untuk mewujudkan itu, maka Wali Kota Eri mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bekerjasama dengan pemkot dalam pembangunan Kota Lama. 

Baik itu sejarawan, budayawan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), hingga masyarakat pegiat sejarah. 

"Penataan Kota Lama ini harus dilakukan dengan mengedepankan prinsip gotong royong. Semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga pengusaha, harus bahu-membahu dalam mewujudkan revitalisasi ini,” ujar Wali Kota Eri. 

Ia berharap, pembangunan Kota Lama ke depannya tidak hanya sekadar membangun secara fisik. 

Akan tetapi, ia juga ingin, pembangunan fisik Kota Lama diimbangi dengan membangun nilai-nilai budaya dan gotong-royong.  

"Kita ingin menghidupkan kembali suasana tempo dulu di kawasan Kota Lama dengan cara mengoptimalkan fungsi bangunan cagar budaya di kawasan tersebut. Kita ingin menawarkan pengalaman melalui kegiatan wisata yang menarik dan edukatif yang bersinergi bersama seluruh elemen masyarakat termasuk pihak swasta,” harapnya.

Di samping itu, pemerhati sejarah dari Komunitas Begandring Soerabaia, Nanang Poerwono juga berharap, agar pembangunan Kota Lama tidak hanya sekadar membangun fisik. 

Akan tetapi juga membangun nilai-nilai kultur dan budaya yang berada di kawasan Kota Lama.  

Nanang mengatakan, nilai-nilai budaya itu dapat diambil dari masing-masing zona yang ada di kawasan Kota Lama. 

Ia mencontohkan, seperti di zona Eropa. Pada zaman dahulu, di zona ini menjadi benteng sebuah kota, penataan kota dibangun secara sistematik dengan memperhatikan apa aja yang dibutuhkan untuk menjadi sebuah kota yang tertib. 

Belajar dari hal tersebut, Nanang berharap, pemkot bisa memberi narasi di setiap zona yang berada di kawasan Kota Lama. 

Dengan begitu, sambung dia, maka setiap wisatawan yang berkunjung dapat mempelajari nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalam setiap zona Kota Lama. 

“Saya berharap kepada pemkot, selain menata fisik kawasan Kota Lama, juga bisa menuliskan nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap zona. Tujuannya, agar masyarakat bisa belajar dari perwujudan Kota Lama tersebut,” harap Nanang.

Di sisi lain, Pengamat Pendidikan Jawa Timur, Isa Ansori, mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya dalam mengembangkan kawasan Kota Lama. 

Menurutnya, ada banyak pelajaran dan nilai sejarah yang bisa diambil dari revitalisasi kawasan tersebut. 

Selain itu, ia menilai, kawasan Kota Lama juga banyak nilai toleransi dan kebhinekaan yang perlu dipelajari di massa sekarang.

“Sebuah langkah yang luar biasa dan maju, berangkat dari penataan Kota Lama, mari kita sambut dengan mengambil nilai-nilai yang terkandung. Diharapkan nilai-nilai ini bisa membuat arek Suroboyo lebih terbuka, toleran dan menghargai perbedaan,” kata Isa. 

Isa menambahkan, Kota Lama juga bisa dijadikan sebagai laboratorium untuk belajar tentang pendidikan karakter, budaya, bahkan arsitektur. 

“Di sinilah para pelajar dan akademisi, bisa menjadikan laboratorium belajar tentang pendidikan karakter, ilmu arsitektur, science dan nilai-nilai budaya. Inilah esensi dari merdeka belajar,” pungkasnya.

Gandeng WHO, Pemkot Surabaya Rumuskan Langkah Menuju Kota Layak Sehat Internasional


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat. 

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjadikan Surabaya sebagai Kota Layak Sehat Internasional. 

Hal ini dibahas dalam forum kunjungan World Health Organization (WHO) Indonesia, beserta Sekjen Forum Kota Sehat Nasional di Ruang Sidang Wali Kota Surabaya, Selasa (25/6).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, upaya menuju Kota Layak Sehat dilakukan untuk terus menyempurnakan layanan kesehatan. Terutama yang dibutuhkan oleh masyarakat.

"Pemerintah hadir untuk memberikan pelayanan yang terbaik, salah satunya mendapatkan pengakuan dari Internasional. Sebab, skala Internasional sudah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait layanan kesehatan yang layak. Sehingga pemerintah akan terus berbenah dan menyempurnakan kekurangan," kata Wali Kota Eri usai forum.

Ia menjelaskan, ada beberapa upaya yang sudah dan akan dilakukan Pemkot Surabaya untuk menuju Kota Layak Sehat Dunia. 

Salah satu yang akan dilakukan adalah mewujudkan layanan kesehatan di tingkat Rukun Warga (RW).

"Fokus kesehatan yang akan dilakukan Pemkot Surabaya di tahun 2025, yaitu di satu RW akan diberikan satu dokter dan satu perawat. Layanan kesehatan tingkat RW ini juga akan ter-Integrasi Layanan Primer (ILP), Puskesmas dan rumah sakit (RS)," terang dia.

Menurutnya, adanya layanan kesehatan tingkat RW nanti akan memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan terdekat. 

Selain itu, para pasien di setiap layanan kesehatan akan merasa nyaman, karena sudah terkategori-kan.

"Jadi masyarakat akan datang ke layanan kesehatan sesuai penyakitnya. Misalnya, keluhannya pusing akan ditangani di layanan kesehatan tingkat RW dan sebagainya. Dengan model layanan seperti ini, maka Puskesmas atau rumah sakit tidak akan ramai lagi sehingga masyarakat akan mendapatkan layanan yang lebih nyaman," paparnya.

Wali Kota Eri menerangkan, persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) seperti dokter dan perawat sudah mulai dilakukan di tahun 2024. Pihaknya akan mulai menjaring tenaga kesehatan dari setiap Puskesmas.

"Nanti untuk SDM-nya akan berbarengan dengan RS Surabaya Timur. Perawat - perawat itu nanti dari Puskesmas terlebih dahulu. Setelah selesai bertugas di Puskesmas, perawat akan bertanggungjawab dalam satu RW, kalau kekurangan akan kita lakukan perekrutan kembali," ungkapnya.

Wali Kota Eri menambahkan bahwa dalam menuju Kota Layak Sehat, diperlukan peran serta masyarakat. Terlebih keterlibatan Kader Surabaya Hebat (KSH).

"Karena KSH di setiap wilayah adalah yang pertama mengetahui bagaimana kondisi lingkungannya. Kota Surabaya menjadi seperti ini juga karena peran KSH dan masyarakat, untuk itu kita harus terus berbenah," terang dia.

Selain itu, untuk mewujudkan Kota Layak Sehat, Pemkot Surabaya juga berencana membangun dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru di Kota Pahlawan. 

Penambahan dua rumah sakit tersebut, bertujuan untuk melakukan pemerataan pelayanan kesehatan.

Sebelumnya, Pemkot Surabaya juga sudah mempunyai 153 Puskesmas Pembantu (Pustu) dengan layanan ILP. 

Penyediaan Pustu ILP ini sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan preventif di Kota Pahlawan. Lewat Pustu IPL di setiap kelurahan inilah cikal bakal layanan kesehatan tingkat RW akan terbentuk.

Dalam peresmian Pustu ILP yang dilakukan serentak, Jumat (14/6) lalu, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI menunjuk Surabaya sebagai kota percontohan Pustu dengan layanan ILP. 

Pemkot Surabaya Tindak Tegas ASN yang Terlibat Judi Online


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) terus melakukan pencegahan keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat dalam judi online.

Caranya dengan melakukan pemantauan sebab ASN adalah contoh bagi masyarakat.

"Konsentrasi kita ke ASN sudah ada. InsyaAllah ada sanksi kalau ada ASN melakukan judi online. Karena, mereka ini (ASN) contoh untuk tidak melakukan. Di internal ada pemantauan yang dilakukan Dinkominfo," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (26/6).

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menyebut, akan ada sanksi yang disiapkan bagi ASN yang terbukti melakukan judi online. 

Sanksi yang diberikan disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan mulai ringan hingga berat.

Sementara itu, untuk penerapan sanksi, akan dibentuk Peraturan Wali Kota (Perwali) terlebih dahulu, mulai dari penurunan pangkat hingga pemecatan.

"Sanksinya akan kita tuangkan dalam Perwali. Kalau di dalam Undang-undang (UU) ASN sendiri ada macam-macam sanksinya. Ada penurunan pangkat, tidak bisa naik pangkat dalam beberapa tahun hingga pemecatan," ungkapnya.

Selain itu, Wali Kota Eri juga meminta Dinkominfo untuk melakukan pemblokiran terhadap situs judi online yang ada di smartphone ASN dan siswa di Surabaya.

"Karena tidak menutup kemungkinan anak SMP ataupun SMA juga akan mudah terlibat. Kita sudah memerintahkan Dinkominfo, terutama untuk anak-anak dan ASN bagaimana memblokir situs judi online di setiap HP," jelasnya.

Wali Kota Eri menambahkan, tidak menutup kemungkinan pemkot akan membentuk Satgas Judi Online untuk menekan angka kejadian di Kota Pahlawan.

"Saya masih sampaikan kepada Kepala Dinkominfo untuk berkoordinasi dengan pihak lainnya, perlu atau tidak satgas. Karena Jawa Timur, kota besarnya Surabaya, kita akan koordinasikan untuk menyiapkan satgas," pungkasnya.

Selasa, 25 Juni 2024

65 Sekolah di Surabaya Terima Penghargaan Adiwiyata Tingkat Kota


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Penganugerahan Sekolah Adiwiyata jenjang SD dan SMP tahun 2024, di Gedung Balai Pemuda, Selasa (25/6). 

Sebanyak 65 sekolah di Kota Pahlawan berhasil mendapat Penganugerahan Sekolah Adiwiyata di tingkat kota.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyerahkan Penghargaan Sekolah Adiwiyata kepada para Juara Harapan dan Juara Terbaik jenjang SD, serta Juara Terbaik jenjang SMP.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa Adiwiyata bukanlah sekedar perlombaan dalam upaya pelestarian lingkungan, tetapi sebagai upaya menciptakan kepedulian dalam mencintai lingkungan. 

Upaya tersebut terus digalakan oleh Pemkot Surabaya dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.

“Tadi semakin banyak, ada sekitar 333 sekolah di Surabaya yang sudah melakukan Adiwiyata, baik di tingkat kota, provinsi, maupun di tingkat nasional. Hari ini, di tambah 65 sekolah, jadi saya berharap di tahun 2025 semua sekolah SD sudah ikut Adiwiyata,” kata Wali Kota Eri.

Sebab, menurutnya, upaya pelestarian lingkungan tidak harus mengikuti kegiatan perlombaan yang kemudian meraih juara,  melainkan bagaimana anak-anak di Kota Pahlawan semakin sadar dan peduli dalam menjaga lingkungan.

“Anak-anak dibiasakan membuang sampah pada tempatnya, serta diajarkan untuk mengurangi sampah plastik, dan belajar tidak membawa plastik. Adiwiyata adalah jalan untuk mencintai lingkungan,” ujar dia.

Meski demikian, Wali Kota Eri mengaku, anak-anak di Kota Pahlawan mulai sadar dan peduli terhadap lingkungan sekolah dan rumahnya. 

Hal ini dimulai dari penerapan aturan kebersihan lingkungan. Karenanya, kedisiplinan menjadi modal utama bagi para pelajar dalam upaya pelestarian lingkungan.

“Kalau itu sudah terjadi, InsyaAllah masalah sampah atau apapun sudah selesai di Surabaya. Karena buat saya, pembentukan karakter dan kedisiplinan adalah hal penting,” ungkapnya.

Wali Kota Eri pun meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya untuk menilai proses SD maupun SMP saat mengikuti Adiwiyata di tingkat kota, sebelum diusulkan ke tingkat provinsi. 

Bahkan, ia berharap jika proses penilain melibatkan pihak internasional.

“Saya ingin semua SD, khususnya yang negeri dan SMPN, untuk ikut Adiwiyata tahun 2025. Saya meminta DLH penilaiannya sama dengan Kota Layak Anak (KLA) secara internasional. Karena kita tidak bisa melarang orang membuang sampah, tetapi membentuk karakter anak dari awal,” terangnya.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Surabaya, Dedik Irianto mengatakan bahwa terdapat 65 sekolah di Kota Pahlawan yang menerima penganugerahan Adiwiyata. 

Sekolah itu terdiri dari 41 SD Negeri, 14 SD swasta, 6 SMPN, dan 4 SMP swasta.

“Di tahun 2024, SD ada 300 sekian dan yang sudah Adiwiyata sejumlah 72 persen. Itu kumulatif selama 4 tahun, karena lamanya sertifikat (piagam) berlaku selama 4 tahun. Yang belum mengikuti Adiwiyata tahun ini, bisa jadi dulu pernah Adiwiyata tapi tidak mengajukan di tahun ini,” kata Dedik.

Dedik melanjutkan, untuk SMPN di Surabaya yang sudah Adiwiyata adalah sebanyak 60 sekolah. 

Sedangkan 3 SMPN lainnya, sudah Adiwiyata saat 4 tahun yang lalu, hanya saja tidak mengikuti atau memperpanjang lagi di tahun ini. 

“Sedangkan SMP swasta jumlahnya masih sedikit yang Adiwiyata,” imbuhnya. 

Di samping itu, pada tahun 2024 terdapat peningkatan jumlah sekolah yang mendaftar Adiwiyata. 

Sebab, Adiwiyata merupakan Gerakan Perilaku Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) yang memiliki tiga tahapan. Yakni, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. 

“Yang sudah Adiwiyata tingkat kota, kita evaluasi selama 12 bulan melihat kedisiplinan mereka dalam melaksanakan SOP. Setelah itu di usulkan di tingkat provinsi, lalu nanti provinsi bisa mengusulkan ke tingkat nasional, hingga bisa meraih Adiwiyata Mandiri,” pungkasnya.

Sebagai diketahui, Wali Kota Eri menganugerahkan Adiwiyata kepada SD dan SMP. Di antaranya, Juara Terbaik I adalah SDN Pakis VIII, Juara Terbaik II adalah SDN Ploso 1/172, dan Juara Terbaik III adalah SDN Kedung Cowek 1/253.

Juara Harapan I diraih oleh SDN Siwalankerto 1, Juara Harapan II adalah MI AI - Amin, dan Juara Harapan III adalah SD Bahrul Ulum (Dukuh Menanggal).

Selanjutnya, Juara Terbaik I diraih oleh SMPN 63, Juara Terbaik II adalah SMP Taruna Jaya 1, dan Juara Terbaik III adalah SMP Kristen Gloria 1.

Pemkot Surabaya Lelang 889 Kendaraan Operasional untuk Efisiensi Biaya Pemeliharaan


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan langkah efisiensi dalam upaya mengoptimalkan biaya pemeliharaan kendaraan operasional. 

Langkah ini diambil untuk mengurangi biaya pemeliharaan kendaraan yang sudah berusia di atas tujuh tahun.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Surabaya, Wiwiek Widayanti mengatakan, mulai Januari 2024, BPKAD telah mengusulkan lelang 889 unit kendaraan melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Surabaya. 

Ratusan kendaraan operasional ini terdiri dari roda dua (R2) dan roda empat (R4).

"Upaya ini penting untuk memastikan bahwa biaya pemeliharaan kendaraan benar-benar efektif dan efisien. Kendaraan yang berusia lebih dari tujuh tahun tidak lagi efisien dalam hal biaya perawatan," ujar Wiwiek saat konferensi pers di eks Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Selasa (25/6).

Wiwiek menjelaskan bahwa proses penjadwalan maupun penanganan lelang dilakukan secara bertahap oleh KPKNL. 

Ini untuk memastikan setiap unit kendaraan bisa terjual dengan baik. Setiap warga bisa mengikuti lelang kendaraan tersebut melalui laman resmi lelang.go.id.

"Semuanya secara transparan, melalui situs lelang.go.id. Artinya, semua masyarakat bisa melihat, memanfaatkan akses ini untuk mengikuti bagi yang berminat," jelas dia.

Dari total 889 kendaraan yang diusulkan lelang ke KPKNL, 697 unit R4 dan 12 unit R4 belum terjual. Sementara 180 unit lainnya, telah berhasil dilelang. 

"Sehingga kami akan evaluasi, kami lakukan penyesuaian-penyesuaian, kita sudah koordinasi dengan KPKNL terhadap paket-paket," ujar dia.

Karena itu, Wiwiek menyatakan bahwa BPKAD Surabaya akan melakukan evaluasi penyesuaian terhadap lot lelang untuk mempercepat proses penjualan. 

Termasuk juga melakukan penyesuaian terhadap surat-surat atau administrasi kendaraan.

"Kami menganalisis dan mengevaluasi bahwa mungkin unit yang terlalu besar menjadi kendala bagi peminat, sehingga dilakukan penyesuaian dari sisi lot dan administrasi," jelasnya.

Wiwiek menyampaikan, kendaraan operasional yang dilelang akan digantikan secara bertahap dengan kendaraan listrik. 

Saat ini, 70 unit kendaraan listrik sedang dilakukan uji coba melalui skema sewa.

"Hari ini kita uji coba 70 unit kendaraan listrik. Ke depan, secara bertahap akan di-skemakan untuk kendaraan-kendaraan operasional lainnya," jelas Wiwiek.

Wiwiek menambahkan, tingginya biaya maintenance atau perawatan kendaraan tua, menjadi salah satu faktor utama pemkot mengganti kendaraan operasional dengan listrik. 

"Semakin tua kendaraan, biaya maintenance semakin berat. Berkali-kali ganti sparepart, service, itu tidak efisien," pungkasnya.

Komisi A DPRD Surabaya Akui Telah Panggil Inspektorat Soal Proyek Box Culvert yang Disidak Wali Kota Eri


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni mengaku telah memanggil Inspektorat terkait proyek box culvert terutama yang disidak Wali Kota Eri Cahyadi.

Dalam pertemuan tersebut, Inspektorat Surabaya menyampaikan telah menjalankan semua petunjuk yang diminta Komisi A DPRD Surabaya.

"Jadi inspektorat beberapa waktu lalu sudah kita panggil, dalam rapat tersebut, inspektorat menyampaikan pada kami bahwa inspektorat sudah melakukan langkah-langkah sebagaimana yang disampaikan oleh komisi A, melakukan audit terhadap pelaksanaan proyek box culvert yang ada di kota surabaya," kata Arif Fathoni, Selasa (25/6).

Adapun hasil temuan hingga dilakukan pemeriksaan itu lanjut Thoni sapaannya, pihak Inspektorat kemudian melaporkan langsung kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

"Hasil pemeriksaan baik dokumen maupun lapangan udah dilaporkan kepada wali kota," jelasnya.

Nah, saat ini Komisi A DPRD Surabaya menurut Thoni tinggal menunggu hasil dari rekomendasi dari Wali Kota Eri Cahyadi.

"Tinggal kita tunggu setelah inspektorat melakukan pemeriksaan tersebut, apakah akan ditindak lanjuti dalam bentuk sanksi atau blacklist atau surat tebusan, oleh OPD terkait terhadap kontraktor-kontraktor yang lalai dalam melakukan kontrak kerja dengan pemkot," tegasnya.

Dalam kasus ini, Thoni memastikan bila Komisi A DPRD Surabaya akan terus mengawalnya.

Hal ini dilakukan agar kasus yang sama dikemudian waktu tak akan terulang kembali.

"Komisi A mengawal terus sampai kasus tuntas. Agar di kemudian hari, hal-hal sebagaimana temuan muncul dalam sidak pak wali tak terulang," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Rabu (22/5). 

Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri menemukan pengerjaan tersebut belum sepenuhnya selesai.

Apalagi pembangunan pavingnya belum dikerjakan sama sekali.

Tak ayal dengan melihat pembangunan dengan kondisi yang terkesan semrawut itu, Wali Kota Eri uring-uringan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meminta pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu dekat.

Untuk memastikan keprofesional kontraktor tersebut, ia akan melakukan sidak kembali.

"Salurannya sudah 95 persen, tapi posisinya masih ada pekerjaan untuk paving. Saya minta dua hari lagi saya akan ke sini untuk memastikan pengerjaan paving-nya," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim di sela kegiatan sidak.

Bahkan bila ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh kontraktor. Maka Wali Kota Eri segera menghentikan pengerjaan proyek tersebut.

"Saya bilang sama kontraktornya, ojo ngene ngerjakno e (Jangan seperti ini mengerjakannya). Kalau tidak, tak endek awakmu engkuk (Kalau tidak, saya hentikan anda nanti)," pungkasnya.

Tak hanya mendeadline kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari I Surabaya agar dalam dua hari juga harus dapat menggarap pavingisasi dilokasi yang sama.

Wali Kota Eri dalam sidaknya juga menilai pengerjaan proyek tersebut lambat.

Pasalnya pengerjaan proyek tersebut tak profesional sehingga berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri pengerjaan saluran dan paving, seharusnya bisa dilakukan secara paralel. 

Misalnya, kata dia, total panjang saluran yang dikerjakan mencapai 1000 meter. 

Maka ketika pekerjaan sudah mencapai 500 meter, di atasnya bisa langsung ditutup untuk jalan atau paving.

"Ketika menginjak 500 (meter) ke atas, maka yang 0 (meter) ini harusnya sudah dikerjakan jalannya, ada paralel. Jadi mengerjakan 600 (meter), jalan yang 500 (meter) sudah selesai. Jadi, ini (600 meter) selesai, jalan tertutup," tegas Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (23/5).

Wali Kota Eri juga tak segan memberikan sanksi tegas kepada pihak kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya.

Sanksi tersebut akan diberikan apabila kontraktor penggarap proyek box culvert Jalan Kapasari I Surabaya masih menerapkan pola  pengerjaan sebelumnya. 

Adapun sanksi itu akan diberikan bertahap mulai Surat Peringatan (SP) 1 dan 2 hingga SP 3 atau pemutusan kontrak kerja.

"Karena pekerjaan itu bisa dilakukan paralel. Kalau begini bagus, cepat, tapi masyarakat tidak bisa menggunakan jalan lagi, yang untuk 0-500 meter. Paling tidak, bisa maju berapa meter ditutup, maju berapa meter ditutup. Jadi masyarakat juga bisa merasakan langsung ditutup," jelas Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim, saat sidak, Rabu (22/5)

Wali Kota Eri menjabarkan, jika box culvert Jalan Kapasari I nantinya akan terkoneksi dengan saluran di bawah perempatan traffic light Jalan Kalianyar Surabaya. 

Dari perempatan itu, saluran kemudian terkoneksi dengan Rumah Pompa Undaan.

"Nanti dua hari lagi saya ke sini, lihat sirtu-nya sudah datang, sudah menutup belum (box) yang (jalan) mulai ujung. Karena kalau dari pengerjaan saluran, hampir 100 persen," ujarnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri juga terlihat berinteraksi langsung dengan sejumlah warga. 

Warga di sana mengeluhkan genangan kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu ketika hujan deras.

"Jadi tidak bisa menyelesaikan banjir di sini, penyelesaiannya hanya di sini saja. Kalau di sini banjir, maka juga harus menarik (dikoneksikan) dari sana (Rumah Pompa Undaan)," pungkasnya.

Sidak Wali Kota Eri ini ternyata mendapat perhatian seriua dari berbagai pihak.

Tak hanya LSM AMAK, maupun salah satu aparat penegak hukum (APH) yang ada di kota pahlawan.

Namun juga dari Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony serta Komisi A DPRD setempat.

Surabaya Jadi Tuan Rumah Ajang Balap Bergensi, Sirkuit GBT Dinilai Punya Aspal Terbaik


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Kota Surabaya dipilih sebagai tuan rumah gelaran ajang balap bergensi, LFN HP969 Road Race Championship 2024. 

Sebanyak 424 pembalap dari seluruh Indonesia menunjukan kemampuannya di sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT).

Ajang balap motor untuk kelas underbone (motor bebek) digelar selama dua hari, yakni dimulai pada hari Minggu, (23/6) hingga Senin, (24/6). 

Pembukaan ajang balap motor tersebut dibuka secara simbolis oleh Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, perwakilan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Timur, serta Bupati Tanjung Jabung Timur, H Romi Hariyanto.

Wakil Wali Kota Armuji mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendukung penuh gelaran LFN HP969 di Surabaya dengan menyiapkan fasilitas sirkuit GBT.

"Kita mendukung penuh ajang balap motor di Surabaya. Kita benahi semuanya dari mulai aspal untuk landasannya, penerangan dan lainnya. Kalau ada laporan kekuran di sana-sini juga akan segera disempurnakan," kata Armuji ditemui usai membuka acara.

Cak Ji sapaan lekat Wakil Wali Kota Surabaya itu, juga berkeliling untuk menanyakan kondisi sirkuit GBT kepada para pembalap. 

Menurutnya, para pembalap yang bertanding merasa landasan di GBT termasuk sirkuit dengan aspal terbaik di Indonesia.

"Saya tadi keliling ke para pembalap, semuanya mengacungkan jempolnya. Mereka bilang aspal GBT kondisinya paling baik," ungkapnya.

Wakil Wali Kota Armuji menyebut, akan terus mendukung kegiatan balap motor di Surabaya asal dilakukan secara profesional dan terlatih. 

Untuk itu, Cak Ji menghimbau kepada anak muda di Surabaya yang ingin melakukan balap motor secara profesional untuk menggunakan sirkuit GBT sebagai tempat latihan, bukan dijalanan.

"Kita akan selalu dukung acara balap motor dan bisa menggunakan sirkuit GBT. Bagi anak-anak dari Surabaya dan sekitarnya, kita berikan keleluasaan sirkuit ini untuk tempat mereka berlatih kalau memang ingin serius jadi pembalap," paparnya.

Wakil Wali Kota Armuji berharap, acara balap motor tingkat nasional yang digelar di Surabaya ini, bisa memacu semangat anak-anak muda di Surabaya untuk menjadi pembalap profesional.

"Harapannya, karena ini diikuti oleh pembalap dari seluruh Indonesia, bisa memacu dan memotivasi pembalap pemula untuk jadi pembalap profesional," harapnya.

Sementara itu, salah satu pembalap yang bertanding, Tommy Salim menggungkapkan bahwa pengalamannya bertanding di sirkuit GBT selama tiga tahun terakhir selalu berkesan. 

Baginya, dari tahun ke tahun selalu dilakukan perubahan termasuk aspalnya.

"Untuk kali ini saya bertanding di lima kategori untuk motor bebek. Semua persiapan sudah saya lakukan secara maksimal, mulai dari fisik dan set up motor. Kalau untuk kondisi sirkuitnya sudah bagus, saya sendiri juga sering latihan di GBT," kata pembalap dari klub Sinar Mas Madurace.

Hal senada juga diungkapkan oleh pembalap asal Kalimatan Barat, Yossie Legi Sadewo.

"Ini sudah ketiga kali saya ikut lomba di GBT. Dengan aspal baru menambah percaya diri para pembalap untuk balapan di sini," kata Yosi.

Pembalap berusia 30 tahun itu optimis bahwa dirinya akan meraih hasil terbaik di hari kedua pertandingan, dengan semua persiapan yang sudah dilakukan.

"Saya sudah persiapkan semuanya, latihan juga dilakukan satu minggu yang lalu. Saya optimis dengan hasil pertandingan, bersaing dulu dengan lainnya, tinggal keberuntungan nanti seperti apa," tandas anggota klub Rivaco Racing Team ini.

Senin, 24 Juni 2024

Groundbreaking RSIA Kendangsari: Surabaya Perkuat Layanan Kesehatan Ibu dan Anak


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menghadiri acara groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan gedung baru, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kendangsari, Senin (24/6). 

Gedung baru RSIA tersebut, nantinya akan dilengkapi berbagai fasilitas layanan kesehatan khusus bagi ibu dan anak.

Wali Kota Eri menuturkan, dengan adanya pengembangan gedung baru RSIA Kendangsari, masyarakat bisa memiliki banyak pilihan untuk mendapatkan layanan kesehatan. 

Pun demikian bagi warga Jawa Timur, juga bisa mendapatkan layanan kesehatan di Surabaya tanpa harus ke luar negeri.

"Karena dengan begini, maka Surabaya semakin banyak rumah sakit. Sehingga nanti sekitar Surabaya, tidak usah jauh-jauh sampai ke luar negeri, tapi bisa ke rumah sakit yang ada di Surabaya," kata Wali Kota Eri.

Menurut dia, banyak rumah sakit di Surabaya yang memiliki fasilitas layanan kesehatan lengkap. 

Bahkan pula rumah sakit di Kota Pahlawan juga didukung dengan dokter dan tenaga kesehatan yang profesional. 

"Seperti RSIA Kendangsari ini, yang menjadi komisaris utama, yang menjadi direkturnya, adalah orang-orang yang luar biasa, yang pengalamannya luar biasa," ujarnya.

Karena itu, Wali Kota Eri berharap, setelah groundbreaking ini, maka dalam 12 bulan ke depan, gedung baru RSIA Kendangsari sudah terbangun. 

Sehingga warga Indonesia bagian timur, bisa mendapatkan pilihan layanan kesehatan di Kota Surabaya.

"InsyaAllah dalam waktu 12 bulan ke depan, maka Surabaya bisa menjadi tempat pilihan dari warga Indonesia timur, warga Jawa Timur, untuk melakukan pengobatan di Surabaya dengan dokter-dokter yang luar biasa," tuturnya.

Selain itu, Wali Kota Eri juga menyatakan, selama ini Pemkot Surabaya menjalin kerjasama dengan semua rumah sakit ibu dan anak di Kota Pahlawan. 

Hasil dari kerjasama itu salah satunya diwujudkan dengan penurunan jumlah balita stunting di Surabaya. 

"Karena sejak awal ada informasi dari rumah sakit, dari rumah sakit ibu dan anak, dari tempat bidan, yang memberikan informasi ketika ada bayi lahir. Berapa panjangnya, berapa beratnya, apakah risiko stunting atau tidak, kita sudah ada kerjasama," ungkap dia. 

Di tempat yang sama, Founder RSIA Kendangsari Grup, dr Budi Santoso, SP.OG (K), menerangkan bahwa tantangan di bidang kesehatan akan terus berkembang. 

Karena itu, dibutuhkan inovasi-inovasi baru untuk menunjang aksesibilitas pelayanan kesehatan tersebut.

"Nah inovasi yang kita kembangkan adalah pelayanan bedah plastik, pelayanan jantung anak, kedokteran fisik dan rehabilitasi. Kemudian juga kita lakukan operasi-operasi bedah yang lain, yang lebih spesifik," kata dr Budi Santoso. 

Untuk menunjang pengembangan layanan kesehatan ini, tentu dibutuhkan ruang atau gedung baru. 

Karenanya, dr Budi bersyukur, pihaknya bisa mendapatkan lahan untuk mengembangkan layanan kesehatan di gedung baru RSIA Kendangsari.

"Alhamdulillah kami bisa mendapatkan lahan di sebelah (RSIA) kami, di Kendangsari No 40 dan Kendangsari Taman No 35. Itulah yang akhirnya kita nanti setting untuk yang ada eksisting saat ini, sebagian akan kita pindah ke yang baru," ungkap dia.

Gedung baru RSIA Kendangsari tersebut, direncanakan akan dilengkapi berbagai layanan kesehatan unggulan. 

Di antaranya, bedah plastik, bedah laparoskopi (bedah perut terbuka), kedokteran fisik dan rehabilitasi, hingga pelayanan unggulan yang lain.

Dengan demikian, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga Surabaya (Unair) ini berharap, apabila nanti ada ibu atau anak yang mengalami patah tulang, maka tidak perlu ke rumah sakit umum untuk melakukan operasi. 

Sebab, RSIA Kendangsari ke depan juga menyediakan layanan operasi tersebut.

"(Pengobatan) jantung pun juga demikian, akan selalu kita terus kembangkan, agar supaya masyarakat Jawa Timur mempunyai pilihan untuk melakukan operasi. Pelayanan kami kita upayakan seperti rumah sakit umum, walaupun untuk pasien-pasien ibu dan anak-anak," pungkasnya.