Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 17 Juli 2024

Sidak Stadion Gelora 10 November, Wali Kota Eri Ajak Masyarakat Ramaikan AFF U-19


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan Stadion Gelora 10 Nopember sudah siap untuk gelaran Piala AFF U-19 yang digelar 17-29 Juli 2024. 

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Eri Cahyadi saat melakukan inpeksi mendadak (Sidak) di stadion yang berada di Tambasari itu, Rabu (17/7).
 
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Eri melakukan pengecekan kamar mandi, ruang ganti pemain, rumput serta kebersihan tribun penonton. 

Ia memastikan semua sarana dan prasarana berfungsi dengan baik dan sudah siap 100 persen. 

"Alhamdulilah di Stadion Gelora 10 November sudah siap 100 persen. Saya juga pastikan lagi terkait ruang ganti dan kamar mandi sudah puas betul dan bersih," ungkap Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri juga memastikan bahwa penerangan di Stadion Gelora 10 November sudah diselesaikan dan sudah siap untuk pertandingan. 

Sebelumnya, pihak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan perwakilan AFF di Stadion Gelora 10 November juga sudah melakukan pengecekan terkait hal tersebut.

"Sudah kemarin lampunya, sudah dilakukan uji coba dan pengecekan, sudah selesai. Sebenarnya untuk lampu itu ditambahkan lumennya supaya lebih terang, setelah itu sudah siap semuanya," ungkapnya.

Disamping itu, Wali Kota Eri mengatakan bahwa semua sarana dan prasarana penunjang di dua stadion yakni, Gelora Bung Tomo (GBT) dan Gelora 10 Nopember sudah siap semuanya.

"Sehingga kita akan konsentrasi di dalam stadion, bagaimana ketika suporter datang aman dan bisa menonton dengan nyaman. Semoga pertandingan malam ini berkah dan Indonesia bisa menang," paparnya.

Untuk pertandingan awal malam ini yang akan mempertemukan Timnas Indonesia dengan Filipina, Wali Kota Eri optimis skuad garuda muda akan merembut kemenangan.

"Saya berharap dengan persiapan yanh dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) dan doa dari warga Surabaya, semoga Indonesia bisa menang 2-0 dengan Filipina nanti malam," harapnya.

Tak ketinggalan, ia juga mengajak semua masyarakat khususnya warga Kota Surabaya untuk meramaikan gelaran AFF U-19 2024 ini. 

Baginya dukungan masyarakat akan sangat berarti bagi Timnas Indonesia.

"Ayo seluruh warga Surabaya nonton bareng Timnas Indonesia yang akan bertanding di GBT malam ini. Doakan dan sambut baik mereka (Timnas Indonesia) di Kota Surabaya ini," pungkas Eri.

Diketahui, pertandingan malam ini akan berlangsung di GBT. 

Sedangkan Stadion Gelora 10 Nopember sendiri baru akan digunakan untuk pertandingan pada Kamis (18/7) esok hari.

Pemkot Surabaya Sediakan 1 Kelurahan 1 Ambulans 1, Layani Antar-Jemput Pasien Berobat Gratis!


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyediakan pelayanan 1 kelurahan 1 ambulans untuk melayani antar-jemput pasien berobat gratis. 

Layanan ini bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah masyarakat mendapatkan layanan kesehatan di rumah sakit atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes).

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajrihatin menuturkan, saat ini pihaknya sedang melakukan inventarisasi seluruh ambulans swadaya milik masyarakat yang bisa mendukung pelayanan 1 kelurahan 1 ambulans.

"Kami sedang inventaris berapa ambulans yang ada di mereka. Dan insyaallah nanti juga kita akan memberikan bantuan semacam BBM (bahan bakar minyak). Tetapi diyakinkan bahwa ambulans mereka memang untuk membantu melayani antar jemput warga, tidak boleh berbayar, gratis," kata Anna, Rabu (17/7).

Anna menjelaskan, bahwa ambulans milik pemkot dan swadaya masyarakat nantinya akan diintegrasikan dengan layanan Command Center (CC) 112. 

Melalui layanan 112, pihaknya akan mengarahkan ambulans itu sesuai permintaan warga di setiap wilayah kelurahan yang membutuhkan.

"Sistem ini akan mempermudah pembagian tugas ambulans antara kelurahan. Jadi ambulans-nya sudah ada, kami hanya perlu memperbaiki sistem menjadi terpusat melalui CC 112. Insyaallah 22 Juli 2024 layanan ini akan dilaunching Pak Wali Kota Eri Cahyadi," ujarnya.

Selama ini, Anna mengungkapkan, layanan ambulans dari Dinsos dan Dinas Kesehatan saling mendukung dalam melayani warga. 

Dengan adanya sistem terpusat nanti, maka diharapkan ke depan layanan antar jemput pasien menjadi lebih efisien dan tepat waktu.

"Program ini penting agar tidak ada warga yang menunggu terlalu lama, dan penjemputan setelah selesai berobat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya dapat segera dilakukan," terang Anna.

Anna lantas menjabarkan jumlah layanan ambulans baik oleh swadaya masyarakat maupun pemerintah kota per tanggal 10 Juli 2024. 

Jumlah tersebut terdiri dari 93 unit swadaya masyarakat, 56 pelayanan dari Dinsos, dan 97 pelayanan dari Dinkes Surabaya.

"Jadi 153 kelurahan se Surabaya sudah terpenuhi, sudah ada ambulans-nya. Artinya, 1 kelurahan itu sudah punya 1 ambulans, tinggal sistemnya yang akan terpadu" kata Anna.

Sementara data Dinsos Surabaya mencatat, pada bulan Juni 2024, ambulans Dinas Sosial telah melayani sebanyak 142 kali antar jemput jenazah dan 1.065 kali antar jemput pasien. 

Pelayanan pasien kontrol dan terapi ke rumah sakit ini dilakukan dalam dua shift, dengan rata-rata 3 hingga 4 kali dalam sebulan.

Karena itu, Anna berharap, layanan 1 kelurahan 1 ambulans ke depan dapat lebih mempercepat dan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan di rumah sakit atau Fasyankes.

"Karena Pak Wali Kota Eri semangatnya selalu gotong royong, tidak bisa pemerintah berdiri sendiri. Jadi ini adalah hasil gotong royong masyarakat dan pemerintah," pungkasnya.

Dievaluasi Tiap Semester, Wali Kota Eri Cahyadi Bakal Cabut Beasiswa Pemuda Tangguh jika IPK Rendah


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar silaturahmi bersama dengan 3.500 mahasiswa penerima program beasiswa Pemuda Tangguh di halaman Balai Kota, Selasa (16/7). 

Pada kesempatan ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turut hadir, sekaligus memberikan motivasi dan arahan kepada para mahasiswa penerima program beasiswa Pemuda Tangguh. 

Wali Kota Eri menyebutkan, sebagai mahasiswa penerima program beasiswa pemuda tangguh harus melakukan mampu membawa perubahan-perubahan besar di lingkungan sekitarnya. 

Ia tidak ingin, para mahasiswa penerima beasiswa pemuda tangguh tersebut hanya fokus dengan materi kuliah saja, akan tetapi juga harus memiliki jiwa sosial yang tinggi. 

“Jadi pemuda tangguh ini jangan hanya ngurusi kuliah saja, tapi tidak memiliki jiwa sosial yang tinggi. Karena pemuda tangguh ini adalah tempat pelatihan, bagaimana mereka memiliki karakter, ilmu, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi,” sebut Wali Kota Eri.

Oleh sebab itu, ia meminta kepada Kepala Dinas Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya Hidayat Syah, untuk melakukan evaluasi terhadap mahasiswa penerima program Pemuda Tangguh. 

Evaluasi ini bertujuan untuk memacu mahasiswa agar mampu membawa perubahan yang lebih baik lagi ke depannya. Baik itu perubahan bagi pribadinya maupun lingkungan di sekitarnya. 

Evaluasi yang pertama adalah, soal indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa penerima beasiswa Pemuda Tangguh. 

Ia ingin, Disbudporapar Surabaya melakukan evaluasi terhadap mahasiswa yang IPK-nya mengalami penurunan di setiap semesternya. 

“Kalau ada penurunan berarti ada yang salah di anak ini. Masalahnya apa? Nah itu harus kita selesaikan,” kata Wali Kota Eri. 

Evaluasi yang kedua, yaitu mahasiswa tersebut mampu membawa perubahan di lingkungan keluarganya, terutama kepada kedua orang tuanya. 

“Jangan sampai setelah disekolahkan, tapi lupa dengan bapak dan ibunya. Jadi saya ingin, Pemuda Tangguh itu mampu memberikan sesuatu (manfaat) kepada kedua orang tuanya,” tuturnya. 

Sedangkan yang ketiga, ia meminta evaluasi soal keorganisasian yang diikuti oleh para mahasiswa Pemuda Tangguh. 

Dia ingin para mahasiswa tersebut memberikan manfaat untuk warga dan Kota Surabaya. 

“Alhamdulillah, hari ini banyak Pemuda Tangguh yang mengisi (mengajarkan ilmunya) di Balai RW. Ada yang mengajarkan ilmu agamanya, ada yang dengan ilmu matematikanya, hingga ilmu bahasa Inggris-nya. Sehingga ketika mereka nanti lulus, selain nilai akademiknya kuat, juga akan memiliki jiwa sosial yang tinggi,” paparnya. 

Ia menambahkan, Pemkot Surabaya berencana menambah kuota beasiswa Pemuda Tangguh di 2025. 

Penambahan kuota tersebut bersamaan dengan program satu kartu keluarga (KK) satu sarjana. 

“Terus bertambah di tahun 2025, jadi lebih dari yang di 2024. Nah itu dengan penambahan program satu KK satu sarjana ya, sampai nanti dia (mahasiswa) bekerja,” pungkasnya.

Ketua Daerah Jalasenastri Armada II Saksikan Langsung Perlombaan Kolintang Jalasenastri


Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Masih dalam acara penjurian lomba yang digelar oleh Pengurus Jalasenastri Pusat dalam rangka memeriahkan HUT Ke-78 Jalasenastri Tahun 2024, Ketua Daerah Jalasenastri Armada II Ny. Dian Ariantyo Condrowibowo, menyaksikan secara langsung perlombaan kolintang, yang digelar di Auditorium Denma Mabesal, Jakarta. Selasa (17/7).

Kolintang merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang telah berhasil memecahkan rekor dunia pada tahun 2009 dengan meraih Guinness World Record 2009.

Oleh karena itu, diadakannya perlombaan kolintang tersebut merupakan bentuk upaya Jalasenastri untuk turut serta melestarikan dan mengembangkan salah satu warisan budaya bangsa yang sudah ada selama ini.

Selain itu, perlombaan ini juga merupakan kesempatan yang diberikan oleh Ketua Umum Jalasenastri Ibu Fera Muhammad Ali kepada seluruh anggota Jalasenastri sebagai bentuk apresiasi dan wadah untuk mengembangkan bakat yang dimiliki.

Ketua Umum DPP PINKAN Indonesia ibu Iriana Penny Marsetio, yang turut hadir dalam acara memberikan apresiasi kepada Jalasenastri sebagai instansi yang memiliki kolintang terbanyak yakni mulai dari Sabang sampai dengan Merauke.

Dalam kesempatan ini, grup kolintang Jalanada dari Armada II dengan kemampuan terbaik yang telah ditunjukkan ketika tampil berhasil meraih juara yang sangat membanggakan yakni berhasil meraih juara 2.

Pemkot Surabaya Siap Gelar Bulan Imunisasi Anak Sekolah 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) siap melaksanakan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2024. 

Pelaksanaan BIAS MR dan HPV di Kota Surabaya akan dimulai pada tanggal 5 Agustus 2024.

Langkah ini sebagai tindak lanjut dari Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Program Imunisasi dan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri terkait.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan bahwa imunisasi lanjutan untuk anak usia sekolah bertujuan untuk mempertahankan tingkat kekebalan dan memperpanjang masa perlindungan anak yang telah mendapatkan imunisasi dasar.

“Target kami adalah mencapai minimal 95 persen cakupan imunisasi di setiap pos untuk setiap antigen vaksin di wilayah Kota Surabaya,” kata Nanik Sukristina, Rabu (17/7)

Nanik menjelaskan bahwa program imunisasi ini akan mencakup penyakit Campak Rubela, Tetanus, Difteri, dan Kanker Leher Rahim. 

Imunisasi akan diberikan di berbagai satuan pendidikan, termasuk Sekolah Dasar (SD) Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Luar Biasa (SLB), dan Pondok Pesantren.

"Bagi anak usia sekolah yang tidak bersekolah, imunisasi akan difasilitasi di Posyandu, Puskesmas, Pustu, Yayasan, atau panti asuhan," ujar Nanik.

Adapun jadwal dan jenis imunisasi yang akan diberikan meliputi beberapa kategori sasaran anak sekolah. 

Yakni, anak kelas 1 (usia 7 tahun) dengan Imunisasi Campak Rubela (MR) pada Agustus 2024 dan Difteri Tetanus (DT) pada November 2024. 

Lalu, anak kelas 2 (usia 8 tahun), dengan Imunisasi Difteri Tetanus (DT) pada November 2024.

Kemudian anak kelas 5 (usia 11 tahun) dengan Imunisasi Difteri Tetanus (DT) pada November 2024, serta imunisasi HPV Dosis I untuk anak perempuan pada Agustus 2024. 

Dan terakhir adalah anak kelas 6 perempuan (usia 12 tahun), dengan imunisasi HPV Dosis 2 pada Agustus 2024.

“Frekuensi pemberian imunisasi untuk enam kategori sasaran tersebut dilakukan sekali dalam periode pelaksanaannya,” imbuh Nanik.

Nanik juga mengimbau semua pihak untuk berperan aktif dan mendukung dalam pelaksanaan BIAS tahun 2024 di Kota Surabaya. 

Dukungan itu diharapkan agar bisa tercapai herd immunity yang tinggi, merata, dan berkualitas.

"Sehingga mampu mencegah dan mengendalikan kejadian luar biasa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di Kota Surabaya,” pungkasnya.

Pangkoarmada II Terima Kunjungan Direktur Kebijakan Bakamla RI


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo, menerima kunjungan dari Direktur Kebijakan Bakamla RI Laksma Bakamla Ferry Supriady, S.T., M.M., M.Tr.Opsla., CIQaR., bertempat di Gedung VIP Nala Koarmada II, Ujung Surabaya. Rabu (17/7).

Kunjungan dari Direktur Kebijakan Bakamla RI bertujuan untuk menjalin tali silaturahmi dan membahas mengenai kerjasama untuk melaksanakan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi maritim Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Pangkoarmada II menyampaikan bahwa Koarmada II akan selalu siap mendukung Bakamla RI dalam mempertahankan keamanan wilayah maritim Indonesia.

"Saya berharap, kedepannya hubungan antara Bakamla RI dengan Koarmada II akan selalu baik, sehingga setiap rencana untuk mempertahankan keamanan wilayah maritim Indonesia akan terlaksana dengan baik dan lancar," ungkap Pangkoarmada II.

PPDB Negeri Ditutup, Wali Kota Eri Arahkan Orang Tua Siswa ke Sekolah Swasta


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah SD-SMP negeri di Kota Surabaya telah ditutup. 

Meskipun telah ditutup, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengimbau kepada orang tua untuk tidak perlu khawatir, karena PPBD sekolah swasta masih terbuka lebar. 

Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, dirinya akan melihat paparan jumlah kelulusan siswa SD dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, pada Sabtu (20/7). 

Setelah diketahui jumlahnya, kemudian akan disandingkan dengan data siswa yang diterima di sekolah SMP Negeri. 

“Nah, kalau ada selisihnya, saya minta mencari di mana anak-anak yang lulus tadi. Apakah mungkin dia sekolah di pondok atau di luar negeri, itu kita lihat. Kalau ternyata ada sisanya, jangan sampai arek Suroboyo sing gak iso sekolah (jangan sampai ada anak Surabaya yang tidak sekolah),” kata Wali Kota Eri, Rabu (17/7).

Karena sekolah negeri sudah tutup, maka data anak-anak yang diketahui belum mendapatkan sekolah, akan diarahkan ke sekolah swasta. 

“Tapi dengan catatan, saya juga berharap, swastanya juga yang kualitasnya bagus. Karena Kalau dipaksakan masuk swasta yang itu (tidak bagus) ya nggak mau muridnya,” ujarnya.

Wali Kota Eri menambahkan, dirinya tidak ingin jika di Surabaya ada sekolah swasta yang kualitasnya tidak baik hingga menyebabkan sepi peminat. 

“Karena itu ada yang membangun sekolah, tapi tidak mau menjaga (kualitas) sekolahnya,” tambahnya.

Selain mencocokkan data siswa, Wali Kota Eri juga berencana menggelar pertemuan dengan orang tua siswa, baik itu dari sekolah negeri maupun swasta se-Surabaya. 

Di kesempatan itu, ia ingin, menyampaikan kepada orang tua pentingnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi siswa.

“Akan saya kumpulkan nanti ada yang lewat zoom, ada juga yang secara langsung. Saya ingin menitipkan (kepada orang tua) bahwa pengenalan sekolah itu tidak hanya pelajaran saja, tetapi juga mengenal lingkungan sekolahnya,” pungkasnya.

Selasa, 16 Juli 2024

Tinjau Pelaksanaan MPLS, Wali Kota Eri Cahyadi Beri Seragam dan Tas Gratis untuk Siswa Tidak Mampu



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau secara langsung pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di kawasan Surabaya utara, Selasa (16/7). 

Peninjauan tersebut dilakukan di dua lokasi, yakni SMP Barunawati Surabaya dan SMP Negeri 5 Surabaya. 

Di kesempatan ini, Wali Kota Eri memastikan pelaksanaan MPLS di Surabaya berjalan baik. 

Selain itu, ia juga memberikan secara simbolis seragam dan tas gratis untuk siswa tidak mampu di SMPN 5 Surabaya.

Setelah memantau pelaksanaan MPLS, Wali Kota Eri berencana mengumpulkan para orang tua siswa, baik itu dari sekolah negeri maupun swasta se-Surabaya. 

“Karena akan saya kumpulkan nanti ada yang lewat zoom, ada juga yang secara langsung. Saya ingin menitipkan (kepada orang tua) bahwa pengenalan sekolah itu tidak hanya pelajaran saja, tetapi juga mengenal lingkungan sekolahnya,” kata Wali Kota Eri.

Menurutnya, pelaksanaan MPLS ini tidak hanya mengajak siswa untuk mengenal lingkungan sekolahnya. 

Akan tetapi, juga sebagai pengenalan watak dari masing-masing siswa. 

Maka dari itu, ia berharap, di pelaksanaan MPLS ini ada rasa saling mengayomi dan berbagai ilmu antar siswa. 

“Bagaimana yang senior-senior atau kakak kelasnya, itu memberikan ilmunya kepada adik-adiknya. Misal, bagaimana cara masuk kelasnya, dan cara berbicara di depan umum bagaimana. Dengan begitu maka tidak ada bully-bully-an, merasa paling jagoan, atau merasa hebat di sekolah,” ujarnya. 

Agar tidak terjadi adanya aksi bullying terhadap siswa baru di sekolah, Wali Kota Eri menegaskan, guru juga harus melakukan pendampingan pada siswa di setiap pelaksanaan MPLS. 

“Karena saya berharap para guru juga harus lebih care (peduli) dengan anak-anaknya, tidak hanya memberikan pelajaran akademik saja, tetapi juga memberikan materi pembelajaran terkait pendidikan karakter kebangsaan,” tegasnya. 

Di kesempatan ini, Wali Kota Eri mengacungi jempol SMP Barunawati Surabaya, karena selama pelaksanaan MPLS tidak hanya mengenalkan lingkungan, akan tetapi juga mengenalkan pengembangan bakat dan minat. 

Pengembangan bakat itu diantaranya, musik gamelan, tari tradisional, hingga cheerleader. 

“Kalau sudah menyalurkan bakatnya seperti ini, adalah MPLS di jalan yang benar. Dadi gak onok koyok ospek-ospekan diseneni (jadi tidak ada seperti ospek kemudian dimarah-marahi),” tuturnya.

Setelah dari SMP Barunawati Surabaya, Wali Kota Eri melanjutkan kunjungan ke SMPN 5 Surabaya. 

Di sekolah tersebut, ia memberikan seragam dan tas baru gratis untuk siswa tidak mampu secara simbolis. 

Seragam dan tas itu diberikan, agar siswa dari keluarga kurang mampu tidak merasa minder ketika mengikuti pembelajaran di sekolah. 

Ia berharap, adanya bantuan ini tidak ada lagi bullying dan siswa akan memiliki rasa peduli serta saling menghormati satu sama lain. 

“Nah, di sini peran guru sangat penting membentuk karakter anak-anak ke depannya. Sehingga ke depannya tidak ada lagi bully, tidak saling menjelekkan,” pungkasnya.

AH Thony dan Hadi Dediansyah Diusulkan ke DPP Gerindra Lawan Eri - Armuji di Pilkada Surabaya 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Surabaya mengusulkan dua nama kader internal untuk bertarung melawan pasangan pertahana Eri - Armuji di Pilkada Surabaya.

Kader internal yang digadang-gadang tersebut yakni A.H Thony dan Hadi Dediansyah.

Kedua nama tersebut diusulkan DPC ke dewan pimpinan pusat (DPP) Partai Gerindra sebagai bakal calon wali (Bacawali) kota Surabaya 2024.

"Kami sudah mengusulkan untuk kader internal ke DPP melalui Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Timur, yakni Pak Hadi Dediansyah dan Pak A.H Thony," kata Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Surabaya Bachtiar Rifai, Selasa (16/7).

Bachtiar menyatakan dua nama internal yang diusulkan itu merupakan tindak lanjut instruksi dari DPP Partai Gerindra kepada para pengurus di Kota Surabaya.

Pihaknya pun kini masih menunggu keputusan dari DPP terkait siapa yang akan dicalonkan maju di Pilkada Surabaya. Peta politik pun juga masih dinamis.

"Di Surabaya masih belum keluar surat rekomendasinya, kalau beberapa daerah lain sudah ada muncul rekomendasi maupun dalam bentuk surat tugas," ujarnya.

Diketahui, Hadi Dediansyah merupakan Anggota DPRD Jawa Timur. Sedangkan A.H Thony merupakan Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya.

Sementara, ditanya soal kans Ahmad Dhani maju di Pilkada Surabaya, Bachtiar menyebut musisi kondang tidak masuk di dalam usulan tersebut, karena lebih memilih fokus menjalankan tugas di DPR RI.

Ahmad Dhani merupakan Calon Legislatif DPR RI terpilih periode 2024-2029 dari Daerah Pemilihan (Dapil) I Jawa Timur Kota Surabaya-Kabupaten Sidoarjo.

"Kalau kepastian saya kurang paham, tapi terkait yang kami tangkap beliau masih fokus di legislatif," ucapnya.

Diketahui, pelaksanaan Pilkada 2024 dilaksanakan serentak pada 27 November 2024.

Pelayanan Bansos di Sampang Amburadul, MDW Sebut Lembaga Penyalur Bansos dan Dinsos Tak Sinkron


Sampang - KABARPROGRESIF.COM Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Madura Development Watch (MDW) Sampang melakukan audiensi dengan Pemkab Sampang. 

Audiensi itu dilakukan karena, pelayanan bansos di Kota Bahari tersebut dinilai amburadul.

Dalam forum audiensi, Ketua MDW Siti Farida menyampaikan, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial (Bansos) banyak yang mengeluh terkait pelayanan yang diberikan oleh lembaga penyalur bansos khususnya BRI. 

Lagi-lagi yang dipermasalahkan terkait pendamping Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Padahal satu tahun yang lalu ketika kita melalukan audiensi terkait penyaluran bansos yang masih amburadul, pihak lembaga penyalur dan dinas terkait sudah sepakat kalau BPNT tidak ada pendampingnya. Nah kenapa sekarang KPM dibuat bola pingpong oleh bank penyalur dan Dinas Sosial terkesan juga tidak mau tahu," kata Siti Farida, Selasa,(16/7).

KPM Bansos khususnya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), kata Siti Farida, mengeluhkan pelayanan BRI yang masih amburadul kepada MDW. 

"Menurut KPM BPNT, pelayanan yang diberikan BRI kepada KPM membuat KPM seperti bola ping-pong. Bahkan, mereka menilai BRI Cabang Sampang sarangnya masalah", ujarnya.

Pihaknya juga membeberkan kalau Dinas Sosial dan lembaga penyalur bansos tidak sinkron. 

Terbukti, Siti Farida, ketika kami melakukan audiensi ke BRI, BRI menuding Dinsos yang kurang kooperatif, begitu juga sebaliknya ketika MDW audiensi ke Dinas Sosial, Dinas Sosial menuding BRI dan PT Pos Indonesia kurang koordinasi dan kooperatif.

"Ini kan aneh, Dinas Sosial yang seharusnya mengayomi dan menjadi penengah malah terkesan tidak tahu menahu. Dan akibat saling menyalahkan ini, membuat KPM Bansos menjadi bola pingpong," ungkapnya sembari mengungkapkan kemana peran Pemkab.

Sementara, Edi Subinto Kepala Dinsos Kabupaten Sampang mengatakan, kedatangan MDW ini menjadi angin segar baginya. 

Dan terkait permasalahan ini Dinsos sudah membuat kometmen bersama dengan BRI dan PT Pos Indonesia terkait penyaluran bansos.

"Pihak penyalur akan selalu berkoordinasi Dinsos PPPA, SDM PKH dan TKSK dalam proses penyaluran dan pemantauan bantuan sosial," ujarnya.

Edi Subinto menyampaikan sembari menyimpulkan hasil audiensi, bahwa pihaknya sudah membuat berita acara yang sudah ditetapkan pada tanggal 04 Juli 2024 dan menjadi komitmen bersama dengan lembaga penyalur.

"Kami akan melakukan koordinasi dengan lembaga penyalur, setiap 2 bulan 1 kali. Dan SOP penyalur harus disampaikan juga ke Unit BRI, pelayanan surat rekom akan dipermudah dengan secara Online maupun Offline serta permasalahan ATM atau Butab di Unit bisa langsung di urus di Kantor Cabang BRI," pungkasnya.

Sukses Panen Melon Ketiga di Lahan Fasum, Kelompok Tani Caping Kota Surabaya Siap Kembangkan Budidaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, terus melakukan pendampingan dan pemberdayaan kelompok tani (Poktan) perkotaan. 

Bahkan saat ini tercatat lebih dari 290 Poktan di Surabaya yang melakukan praktik bercocok tanam melalui urban farming.

Salah satu pendampingan itu dilakukan DKPP Surabaya kepada Kelompok Tani Caping Kota di Kelurahan Jemurwonosari, Kecamatan Wonocolo. 

Poktan dengan spesialisasi budidaya buah melon ini untuk ketiga kalinya berhasil memanen pada Selasa 16 Juli 2024.

Kepala DKPP Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menyatakan terus melakukan pendampingan kepada Poktan perkotaan. 

Budidaya melalui urban farming itu juga diharapkannya dapat menambah pendapatan warga di wilayah setempat.

"Harapan kita tentunya tidak hanya menambah pendapatan warga di sini, tetapi juga mendorong untuk menjadikan sebagai pionir atau menyemangati kelompok tani yang lain bisa menghasilkan produksi seperti ini," kata Antiek saat mengikuti panen melon di lahan aset yang berlokasi di Jalan Jemursari II 33A, Kelurahan Jemurwonosari, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya.

Antiek mengungkapkan, bahwa urban farming yang dilakukan Poktan Caping Kota ini dengan memanfaatkan lahan fasilitas umum (Fasum). 

Sebelumnya, lahan tersebut merupakan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) milik pengembang yang kemudian diserahkan kepada Pemkot Surabaya. 

"Sehingga kemudian kita membantu untuk pembangunan green house ini," imbuhnya.

Antiek pun mengapresiasi keberhasilan Poktan Caping Kota dalam budidaya buah melon. 

Menurutnya, keberhasilan urban farming yang dilakukan Poktan Caping Kota juga memantik stakeholder untuk memberikan dukungan sebagai mitra. 

"Tadi di depan kita juga lihat olahan-olahan makanan dari hasil budidaya urban farming ini," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa pendampingan yang dilakukan DKPP Surabaya terhadap Poktan juga disesuaikan dengan klasifikasi kelompok tani. 

Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) RI No 67 Tahun 2016 Tentang Pembinaan Kelembagaan Petani. 

Dimana pembinaan Poktan dilakukan sesuai kategori mulai Kelas Pemula, Kelas Lanjut, Kelas Madya dan Kelas Utama.

"Jadi itu ada standarnya. Nah ini kami juga melakukan evaluasi setiap tahun. (Misal) ada yang naik kelas berapa, kita berikan sertifikat, karena ketentuannya harus ada sertifikat yang kita berikan untuk kelompok tani," paparnya.

Di tempat yang sama, Camat Wonocolo Kota Surabaya, Muslich Hariadi mengungkapkan, sekarang ini di wilayahnya terdapat lima kelompok tani. 

Setiap kelompok tani memiliki spesialis masing-masing. 

Diantaranya Poktan Caping Kota dengan spesialisasi budidaya buah melon melalui green house. 

Lalu, Poktan Minasari dengan budidaya pisang cavendish, pepaya california dan ikan lele.

"Kemudian ada Kelompok Tani Sukamaju, itu gabungan dari semua kelompok tani. Jadi mereka mengolah hasil pertanian dan membantu memasarkan," kata Muslich.

Muslich menyebut jika budidaya melon yang dilakukan Poktan Caping Kota terbilang paling baru di antara kelompok tani yang lain. 

Budidaya melon melalui green house ini merupakan hasil bantuan dan pendampingan dari DKPP Surabaya. 

"Saya lihat melon bagus hasilnya dibandingkan sayur dan nilai jualnya juga lebih bagus," ujarnya.

Karena itu, Muslich menyebut bahwa Kelompok Tani Caping berencana mengembangkan budidaya melon di lahan urban farming setempat. 

Salah satunya dengan menambah kuantitas bibit buah melon yang akan dibudidayakan.

"Ini sekarang masih 325 melon hasilnya, dengan rata-rata (berat) satu melon 1-1,5 kilogram. Nah ke depan kalau ini ditambah lagi bisa 456 (buah), sudah kita hitung dan di lokasi ini sudah bisa mengentaskan dua orang warga miskin," tambah Muslich.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Jemurwonosari Surabaya, Choirul Anam menjelaskan, budidaya melon melalui metode urban farming sudah dilakukan Poktan Caping Kota sejak satu tahun yang lalu. 

"Jadi ini panen yang ketiga kalinya. Sebelumnya sudah dua kali panen dan alhamdulillah kita sampaikan di grup-grup warga saja habis (terjual)," kata Choirul.

Choirul pun mengungkap alasan Poktan Caping Kota memilih buah melon sebagai komoditas budidaya melalui green house. Selain budidayanya yang terbilang mudah, buah melon juga memiliki nilai ekonomis tinggi.

“Kami pun punya obsesi dari lahan-lahan yang ada, alangkah indahnya kalau kemudian Jemurwonosari ini punya ikon sebagai Kampung Melon. Karena nilai ekonomisnya ada, dari pada sayur. Kami juga pernah sayur dulu, sebelum akhirnya berubah ke melon," pungkasnya. (*)berdiri sendiri. Jadi ini adalah hasil gotong royong masyarakat dan pemerintah," pungkasnya.

Wali Kota Eri Minta Semua Petugas Dishub Turun ke Lapangan Tangani Parkir Liar dan Lalu Lintas


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar apel pagi bersama jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD), Dinas Perhubungan (Dishub), Camat dan Lurah di halaman Balai Kota, Selasa (16/7). 

Dalam kesempatan tersebut, ia fokus untuk mengevaluasi kinerja Dishub mulai dari penertiban parkir liar dan lalu lintas.

Wali Kota Eri Cahyadi meminta kepada jajaran Dishub mulai dari Kepala Dinas (Kadis), Kepala Bidang (Kabid) hingga petugas lapangan untuk serius menertibkan parkir liar khususnya di tempat wisata.

"Berulang kali saya bicara jangan ada parkir liar di Surabaya. Kita ini makan dari warga Surabaya, untuk itu mereka berharap kita hadir ditengah-tengah mereka. Makannya jangan banyak dolanan (bermain)," ujar Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri menegaskan, petugas Dishub harus bertindak tegas jika menemukan adanya titik parkir di luar dari 1.388 titik parkir resmi. 

Karena hal tersebut akan merugikan warga Surabaya. Apalagi parkir liar biasanya akan menarik tarif lebih dibandingkan tarif aslinya.

"Titik parkir harus ada karcisnya, kedua tidak ditarik dari harga yang tertera di karcis. Kalau ada titik parkir di luar itu berarti harus dilakukan pengawasan, misalnya sudah ada tanda S dicoret tapi tetap parkir berarti itu parkir liar dan harus ditindak tegas oleh petugas Dishub," paparnya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri juga meminta agar seluruh jajaran Dishub melakukan kerjasama dalam penertiban parkir liar dan lalu lintas, lantaran keduanya saling berkaitan satu sama lain. 

Ketika ada titik parkir liar maka akan berdampak pada lalu lintas di sekitarnya.

"Dishub tidak bisa kerja masing-masing, harus kerja tim karena saling berkaitan. Tidak ada yang terbaik di Kota Surabaya ini, termasuk saya. Paling baik adalah kerja tim, untuk apa petugas Dishub berdiri di pinggir jalan kalau tidak melakukan apa-apa. Atur lalu lintasnya buat rekayasa lalu lintas supaya tidak macet," imbuhnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menegaskan, mulai hari ini dan seterusnya tidak ada petugas Dishub yang bekerja dari kantor dan semuanya harus turun ke lapangan, termasuk Kadis dan Kabidnya.

"Kerja bukan cari muka, kerja bukan cari perhatian pimpinan. Turun semuanya jangan di kantor ndekem ae (berdiam saja). Mulai besok Kabid, Kadis jangan ada yang di kantor," tegasnya.

Untuk memantau langsung kinerja Dishub dalam menyelesaikan persoalan parkir liar dan kemacetan, Wali Kota Eri akan membuat grup khusus dengan para petugas Dishub di lapangan.

Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui masalah apa yang sebenarnya terjadi di lapangan, sehingga dapat dirumuskan penyelesaiannya.

"Pak Sekda tolong belikan HP baru, ada satu nomor untuk Dishub. Silahkan nanti untuk petugas lapangan lapor di grup itu, apa yang dibutuhkan bilang supaya kita tahu. Kita butuh keterbukaan dan inovasi," katanya.

Grup tersebut nantinya akan dievaluasi Wali Kota Eri setiap minggu. 

Sebab, ia menargetkan ada perubahan dari jajaran Dishub dalam satu minggu ke depan.

Pada kesempatan ini, Wali Kota Eri juga menyinggung terkait pemimpin yang harus dekat dengan seluruh jajarannya. 

Ia ingin semua Kepala PD di Kota Surabaya tidak membuat jarak dengan anak buahnya, melainkan merangkul dan berbaur.

"Saya tidak ingin antar bidang ada batasannya karena ini kerja tim. Kejadian parkir liar di Surabaya sudah berulang dan saya ingin ada keterbukaan, ada masukan untuk diselesaikan bersama. Ini berlaku juga untuk semua Kepala PD jangan ada batasan dalam memimpin," pungkasnya.