Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mencetuskan Pasar Daging Arimbi Pegirian sebagai Pusat Pasar Daging di Kota Pahlawan.
Pasar daging yang dulu berada di pinggir jalan itu, kini telah ditertibkan, di tata, dan lebih bersih.
Sebelumnya, aktivitas pedagang dinilai mengganggu kegiatan warga sekitar.
Karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya mengembalikan fungsi jalan dengan melakukan penataan dan penertiban terhadap pedagang..
Setelah pemkot berhasil mengembalikan fungsi jalan sebagai upaya ketertiban berlalu lintas, Wali Kota Eri melakukan peninjauan di Pasar Daging Arimbi Pegirian, Senin (5/8).
“Saya ingin menjadikan Pasar Arimbi ini menjadi pusat pasar daging. Karena pasar ini adalah pasar sejarah, saya tidak ingin mengubah Pasar Daging Arimbi karena ini sebagai ciri khas Surabaya,” kata Wali Kota Eri.
Kini, pasar daging legendarias itu telah berada di Jalan Arimbi (Pegirian) Surabaya, yakni sekitar 100 meter dari pinggir jalan.
“Ketika ada yang bertanya dimana pasar daging? Ya di Pasar Daging Arimbi, tapi lokasinya tidak di jalan, kita sudah siapkan di dalam pasar,” lanjutnya.
Wali Kota Eri pun menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada RW dan warga sekitar.
Sebab, di belakang Pasar Daging Arimbi Pegirian, terdapat perkampungan.
Ia membeberkan bahwa akan melakukan penataan terhadap saluran, perbaikan jalan atau pengaspalan, hingga dinding pasar.
“Kita siapkan, sehingga orang tahu ada Pasar Daging Arimbi. Sehingga masuk ke perkampungan ini juga pas. Alhamdulillah, saya matur nuwun (terima kasih) kepada Pak RW dan warga,” bebernya.
Ia menerangkan, penertiban pedagang untuk mengembalikan fungsi jalan itu disambut baik oleh warga sekitar.
“Hasil diskusi bersama warga dan pedagang sehingga bisa masuk ke dalam pasar. Malah di sini bisa berjualan sampai malam karena sudah ada tempat tersedia, jadi pendapatannya juga bisa naik,” terangnya.
Lebih lanjut, Wali Kota Eri juga menanggapi ketakutan pedagang jika Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian Surabaya dilakukan pemindahan.
Menurut pedagang, dengan dilakukannya pemindahan maka omzet mereka bisa menurun. Namun, ia meyakinkan pedagang bahwa hal itu tidak akan terjadi.
“Pasar Arimbi untuk jagal kita sediakan di sini. Contoh 150 ekor sapi per hari, kita sediakan tempat untuk pemotongan daging sehari-hari, jadi tidak untuk penyembelihan besar seperti Idul Adha. Kita sedang diskusikan tempat yang sesuai,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu pedagang Pasar Daging Arimbi Pegirian, Qurrota ayuni menyambut baik pemindahan lokasi pasar.
Baginya, Pasar Daging Arimbi Pegirian lebih bersih dan tertata sehingga lebih membuat nyaman konsumen ketika berbelanja.
“Di sini lebih bersih dan tidak menimbulkan kemacetan. Di depan juga ada pemberitahuan kalau pedagang sudah dipindah di Pasar Arimbi,” ungkap wanita yang sudah berdagang lebih dari 20 tahun itu.