Jumat, 06 September 2024



Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Alice Guo alias Guo Huang Ping, buronan kasus pencucian uang asal Filipina, telah dideportasi dari Indonesia. 

Alice ditangkap di Tangerang, Banten, dan dipulangkan ke negaranya dengan pengawalan ketat dari Polri serta Kepolisian Filipina. 

Kadiv Hubinter Polri, Irjen Krishna Murti, mengonfirmasi bahwa Alice Guo masuk ke Indonesia secara legal tanpa pelanggaran imigrasi.

“Tidak ada pelanggaran imigrasi apapun, masuk secara legal,” kata Irjen Krishna Murti kepada wartawan pada Jumat (6/9/2024).

Namun, Krishna belum memberikan penjelasan lebih lanjut terkait detail kedatangan Alice Guo ke Indonesia, hanya menegaskan bahwa prosedur kedatangan tersebut sah dan sesuai aturan yang berlaku.

Sebelumnya, Alice Guo yang juga mantan Wali Kota Bamban, Filipina, terlibat dalam kasus pencucian uang. 

Badan penegak hukum Filipina, termasuk Dewan Anti Pencucian Uang (AMLC), telah mengajukan beberapa tuntutan hukum terhadap Alice Guo dan 35 orang lainnya ke Departemen Kehakiman Filipina. 

Mereka dituduh terlibat dalam pencucian uang senilai lebih dari 100 juta peso atau sekitar Rp 2,7 miliar, yang diduga merupakan hasil dari aktivitas kriminal.

Alice Guo dipulangkan ke Manila, Filipina, melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (5/9/2024) malam. 

Deportasi ini merupakan bagian dari kerja sama penegakan hukum antara Indonesia dan Filipina. 

Saat proses deportasi berlangsung, sejumlah pejabat tinggi Filipina turut hadir, termasuk Sekretaris Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, Atty Benhur Abalos, serta Kepala Kepolisian Filipina Jenderal Rommel Fransisco D Marbil. 

Kedatangan mereka ke Indonesia diterima oleh Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti dan Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada, yang mewakili Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kasus Alice Guo menjadi sorotan publik di Filipina karena melibatkan sejumlah besar uang hasil kejahatan dan melibatkan banyak pelaku. 

Penangkapan dan deportasi ini diharapkan dapat membantu otoritas Filipina menyelesaikan kasus pencucian uang yang masih berjalan di negaranya.



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Partai Golkar mulai mengkapanyekan dukungannya pada Pemilukada 2024.

Hal ini terlihat dari banyaknya Bilboard dan Videotron yang bertebaran di sejumlah jalanan di kota Pahlawan.

Bilboard dan Videotron dengan latar belakang kuning berlogo Partai Golkar disertai tulisan 'Pilihanku' tersebut cukup menarik perhatian publik.

Pasalnya tak hanya foto Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Walikota Surabaya, Eri Cahyadi - Armudji saja yang merupakan kader PDIP yang diusungnya.

Tetapi Partai Golkar ini ternyata juga memiliki jagoan lain dalam pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur yang bukan diusung dari PDIP yakni Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak.

Menyikapi hal tersebut, Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni mengakui telah memasang gambar kedua Paslon tersebut.

Tujuannya untuk mensosialisasikan pasangan calon itu secara bersamaan.

“Kami berkomitmen, kita ingin menjadi kontributor aktif dalam memenangkan hati masyarakat untuk calon kepala daerah yang telah diberikan rekomendasi oleh DPP Partai Golkar, ” kata Arif Fathoni, Jum'at (6/9).

Sedangkan mengenai pemuatan gambar pasangan calon secara bersamaan.

Mengingat di Pilgub Jatim PDIP mengusung Risma Gus Hans.

Toni sapannya mengatakan, hal itu sebagai konsekwensi logis pelaksanaan pemilukada serentak, karena semua tahapan pemilukada berjalan secara bersamaan.

“Saya pikir hal itu tidak perlu diperdebatkan, ini kan jalan yang diperintahkan oleh undang-undang, kami hanya menjalankan saja, saya pikir masyarakat sudah paham tentang perbedaan-perbedaan,” paparnya.

Masih menurut Toni, di Pemilukada Surabaya kader Partai Golkar akan terus mensosialisasikan segala capaian keberhasilan pemerintahan kota Surabaya dibawah kepemimpinan Eri Cahyadi dan Armudji.

Mulai dari keberhasilan penanganan stunting, pemerataan pembangunan dan kebijakan pro rakyat yang lain, sementara untuk Pilgub Jawa Timur kader Golkar akan mengkampanyekan perlunya keberlanjutan untuk kemaslahatan masyarakat Jawa Timur.

"Keduanya kami akan kampanyekan keberlanjutan pembangunan, karena keberhasilan keduanya harus terus dikabarkan kepada masyarakat Surabaya, sehingga masyarakat Surabaya menetapkan hati untuk Pilgub Jatim memilih Khofifah-Emil, Pilkada Surabaya Eri-Armudji," harapnya.

Ketika ditanya apakah perbedaan politik ini tidak mengganggu soliditas koalisi 18 Parpol pengusung ERJI di kota Surabaya.

Toni mengatakan masing-masing Parpol memiliki desain pemenangan yang berbeda, dan juga saling memahami Keputusan DPP masing-masing Partai.

“Saya pikir tidak akan mengggangu harmoni yang sudah terbangun, kita di Surabaya disatukan oleh figur Eri-Armudji, kalau di Jatim berbeda dukungan ya kita berlomba dalam hal kebaikan saja alias Fastabikhul Khoirot, namanya pesta demokrasi harus kita buat dengan riang gembira,” pungkasnya.

Kamis, 05 September 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memeriksa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur. 

Pemeriksaan ini terkait dengan perkara Nomor 132-PKE-DKPP/VII/2024 yang diadukan oleh Anggota DPR RI 2019-2024 sekaligus calon legislatif DPR RI 2024-2029, Sungkono.

Berlangsung di Kantor KPU Provinsi Jawa Timur (Jatim), Rabu (4/9), sidang pemeriksaan para pihak ini dipimpin oleh Ketua Majelis Heddy Lugito. 

Ia didampingi dengan dua Anggota Majelis dari Tim Pemeriksa Daerah (TPD) Provinsi Jatim, yaitu Miftahur Rozaq (unsur KPU) dan Sri Setyadji (unsur Masyarakat).

Sungkono memberi kuasa kepada Mursid Mudiantoro. 

Dalam perkara ini, Sungkono mengadukan 12 penyelenggara Pemilu.

Para teradu tersebut di antaranya adalah para Komisioner Bawaslu Jatim yang terdiri dari Ketua dan para komisioner. 

Berstatus sebagai Teradu I sampai Teradu VII, mereka adalah A Warits (Ketua), Rusmifahrizal Rustam, Nur Elya Anggraini, Eka Rahmawati, Dwi Endah Prasetyowati, Dewita Hayu Shinta, dan Anwar Holis.

Selain itu, ada lima Teradu lainnya yang merupakan para Komisioner Bawaslu Surabaya. 

Di antaranya adalah Ketua dan Anggota Bawaslu Kota Surabaya yang berstatus Teradu VIII sampai Teradu XII, yaitu Novli Bernado T. (Ketua), M. Agil Akbar, Teguh Suasono W., Syaifudin, dan Eko Rinda P.

Pada dalilnya, pihak Sungkono mengatakan adanya pengabaian laporan pihaknya oleh Bawaslu terkait dugaan pergeseran suara di beberapa kecamatan di Kota Surabaya. 

Pembiaran ini merugikan Pengadu yang juga menjadi Calon Legislatif (Caleg) DPR RI.

"Suara klien kami dipindahkan ke Caleg lain sebanyak 3.175 suara di 19 kecamatan (di Kota Surabaya) dalam proses rekapitulasi," kata Mursid Mudiantoro selaku kuasa dari Pengadu, Kamis (5/9).

Awalnya, pihaknya mengadukan hal tersebut kepada Bawaslu Surabaya. 

Namun karena tidak ada tindak lanjut, pihaknya membuat laporan kepada Bawaslu Jatim.

Namun, oleh Bawaslu Jatim perkara ini kembali dilimpahkan kepada Bawaslu Kota Surabaya. 

Setelah pelimpahan, Bawaslu Kota Surabaya disebut Mursid justru tidak segera menangani laporan tersebut.

Proses klarifikasi yang dilakukan Bawaslu Surabaya dua minggu setelah laporan dilimpahkan oleh Bawaslu Jatim. 

Pun beberapa pertanyaan yang diberikan juga tidak substantif.

"Padahal, laporan tersebut kami sertakan dengan bukti-bukti yang kami ambil dari Sirekap. Namun para Teradu justru men-denial laporan kami dengan alasan partai politik yang bersangkutan tidak keberatan dengan pergeseran suara tersebut," terang Mursid.

Dalam sidang ini, ia turut membawa bukti yang ia ambil dari data dalam Sirekap yang menjadi alat bantu perhitungan rekapitulasi perolehan suara dalam Pemilu. 

"Sangat tidak masuk akal jika laporan kami tidak memenuhi syarat," kata Mursid.

Menjawab hal tersebut, Ketua Bawaslu Jatim A. Warits membantah. 

Menurut Warits, dengan melimpahkan ke Bawaslu Kota Surabaya bukan berarti pihaknya mengabaikan laporan tersebut.

"Menurut Pasal 38 ayat (2) Perbawaslu Nomor 7 Tahun 2022, laporan yang dilimpahkan ke jenjang structural yang lebih rendah adalah laporan yang sudah memenuhi syarat formil dan materiil," jelas Warits.

Anggota Bawaslu Provinsi Jatim Rusmifahrizal Rustam menambahkan, pelimpahan ini dilakukan karena Bawaslu Provinsi Jatim pada saat yang bersamaan sejumlah agenda lain. 

Di antaranya, proses rekapitulasi perolehan suara di tingkat provinsi dan mempersiapkan diri untuk proses rekapitulasi tingkat nasional.

Selain itu, pelimpahan ini juga mempertimbangkan efektivitas penanganan perkara. 

"Makanya kami limpahkan ke Bawaslu Kota Surabaya karena kejadiannya juga di Kota Surabaya," tandas Rusmifahrizal.

Ketua Bawaslu Kota Surabaya Novli Bernado Thyssen turut menjadi Teradu menegaskan bahwa pihaknya tidak meregister laporan yang disampaikan Pengadu. 

Sebab menurutnya, laporan tersebut tidak memenuhi syarat setelah proses klarifikasi.

"Setelah melakukan klarifikasi terhadap sejumlah pihak, laporan tersebut kami anggap tidak memenuhi syarat formil dan materiil," ucap Novli.

Selain itu, pihaknya juga membantah tuduhan Pengadu soal klaim pertanyaan saat klarifikasi yang tidak substantif serta dinilai hanya untuk menggugurkan kewajiban semata. 

"Itu asumsi yang tidak berdasar," katanya.

Anggota Bawaslu Kota Surabaya Eko Rinda mengakui bahwa pihaknya memang tidak memberikan penjelasan atau alasan yang menjadi dasar status laporan kepada Pengadu. 

Ia menilai bahwa hal tersebut tidak diatur dalam ketentuan Peraturan Bawaslu (Perbawaslu).

Sebagaimana diketahui, Sungkono merupakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang menjadi caleg dari daerah pemilihan (Dapil) Jatim 1 (Surabaya - Sidoarjo). Berstatus petahana (Anggota DPR RI 2019-2024), Sungkono kembali gagal melenggang ke DPR RI setelah kalah dalam rekapitulasi suara pada pemilu 2024 lalu.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya berhasil mengamankan pelajar yang tengah bolos sekolah. 

Sebanyak 10 orang pelajar yang terdiri dari 8 laki-laki dan 2 perempuan diamankan saat berada di warung kopi (warkop), Jalan Ploso, Surabaya, Kamis (5/9).

Kasatpol PP Kota Surabaya, M. Fikser mengatakan, pihaknya secara masif melakukan pengawasan dibeberapa lokasi yang biasa dipergunakan untuk bolos sekolah, seperti warung kopi, warung internet (warnet), taman, serta lokasi lainnya. 

Penyisiran terhadap pelajar yang bolos tersebut dilakukan di jam-jam aktif sekolah, yakni pukul 09.00 – 11.00 WIB.

“Anak-anak ini hasil penjangkauan dari Praja Kecamatan Tambaksari, mereka kami amankan di Mako Satpol PP Surabaya untuk kami data dan diberikan pembinaan,” kata Fikser.

Dari hasil pendataan petugas mendapati 6 orang pelajar masih duduk di bangku SMP dan 4 orang lainnya berstatus pelajar SMA. 

Tak hanya itu, setelah menjalani pendataan, kesepuluh anak tersebut diberikan pembinaan dengan melakukan sanksi sosial berwisata ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos).

“Kami berikan sanksi sosial dengan berwisata ke Liponsos, sanksi ini kami berikan agar mereka tidak mengulangi perbuatan mereka lagi. Karena bolos sekolah ini sangat merugikan mereka sebagai pelajar,” ujar Fikser.

Saat berada di Liponsos, kesepuluh pelajar tersebut diberikan sanksi berupa merawat Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), seperti memotong kuku, membagikan makan siang, hingga membersihkan area Liponsos.

Selain ini itu, pihak Satpol PP Surabaya juga turut berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya. 

Koordinasi dilakukan untuk menangani permasalahan yang dilakukan oleh pelajar maupun anak-anak dibawah umur.

“Kami berkolaborasi dengan DP3APPKB yang dimana mereka memberikan petugas konseling yang dapat menangani permasalahan anak-anak yang terjaring oleh petugas kami,” paparnya.

Lebih lanjut, pihak Satpol PP Surabaya juga turut menghubungi orang tua kesepuluh pelajar tersebut untuk menjemput mereka di Kantor Satpol PP Surabaya. 

Selain itu, anak-anak yang terjangkau tersebut diminta untuk membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan perbuatan yang sama.

“Mereka juga kami minta untuk membuat surat pernyataan dan berjanji tidak mengulangi perbuatan mereka lagi. Untuk para orang tua, kami harapkan untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka,” pesan Fikser.

Selain mengantisipasi adanya pelajar yang bolos, petugas Satpol PP Surabaya juga rutin melakukan patroli guna mengantisipasi adanya tawuran, balap liar, hingga pesta miras yang dilakukan pelajar

“Selama 24 jam kami lakukan patroli guna menekan adanya kenakalan remaja di Kota Surabaya. Malam hari kami lakukan patroli, kami sisir lokasi-lokasi yang rawan, jika kami dapati anak-anak yang bergerombol, dengan humanis kami minta mereka segera untuk pulang,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerbitkan Surat Edaran (SE) nomor 400.7.7.1/18341/436.7.2/2024 tentang Peningkatan Kewaspadaan Dini terhadap Risiko Penyebaran Penyakit Mpox. 

Hal ini menjadi upaya gerak cepat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menanggapi isu global terhadap penularan virus penyakit Mpox.

Sebab, virus penyakit Mpox menjadi perhatian di berbagai negara dimana sebelumnya terkonsentrasi di wilayah-wilayah tertentu di Afrika, saat ini berisiko dapat menyebar ke negara-negara lain termasuk di kawasan Asia Tenggara, khususnya negara Indonesia. 

Wali Kota Eri mengatakan, penyakit Mpox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Monkeypox yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun dari manusia ke manusia yang terinfeksi serta melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut. 

Maka perlu adanya langkah-langkah antisipasi dan peningkatan kewaspadaan dini dalam pencegahan dan pengendalian penyakit Mpox di seluruh wilayah Kota Surabaya. 

“Gejala penyakit Mpox meliputi demam 38 derajat celcius, terdapat ruam/lesi/keropeng kulit pada area wajah, telapak tangan dan kaki serta alat kelamin, adanya pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan), sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, dan kelelahan tubuh,” kata Wali Kota Eri, Kamis (5/9).

Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan hewan ataupun manusia yang terinfeksi, serta melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut meliputi, kontak langsung dengan cairan tubuh atau bahan lesi (keropeng luka) dan masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang luka/terbuka, saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut) melalui gigitan atau cakaran.

Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui kontak tidak langsung dengan bahan lesi (keropeng luka) melalui benda yang terkontaminasi seperti pakaian, tempat tidur, handuk atau peralatan makan/piring. 

Penularan juga dapat terjadi ketika mengolah daging hewan liar (bush meat).

“Dan berhubungan seks baik saat berciuman, sentuhan, seks oral, atau penetrasi dengan seseorang yang memiliki gejala termasuk saat kontak mulut ke kulit dapat menyebabkan penularan di mana terdapat lesi kulit atau mulut penularan melalui aktivitas seksual,” terangnya.

Selanjutnya, penularan juga dapat terjadi melalui plasenta dari ibu ke janin (yang dapat menyebabkan Mpox bawaan) atau kontak erat selama dan setelah proses kelahiran. 

Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya gencar melakukan sosialisasi, dengan menyebarluaskan informasi terkait Monkeypox, dan melakukan komunikasi risiko sesuai Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Mpox bekerjasama dengan Puskesmas wilayah setempat.

“Pemkot Surabaya mengharapkan partisipasi aktif seluruh warga Kota Surabaya dalam melakukan pencegahan penyebaran penyakit Mpox, dengan menghindari kontak langsung atau provokasi hewan penular yang diduga terinfeksi Mpox seperti hewan pengerat (tupai, tikus, dan hamster), marsupial (koala dan tikus berkantung), dan primata non-manusia seperti monyet dan kera (mati atau hidup),” jelasnya.

Tak hanya itu saja, warga Kota Pahlawan diharapkan dapat menghindari kontak langsung dengan orang yang menunjukkan gejala penyakit Mpox. 

Dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur, terutama setelah kontak dengan seseorang yang terinfeksi atau setelah menyentuh permukaan yang sering disentuh, selain itu menghindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi terutama hewan pengerat dan primata.

“Menjaga kebersihan lingkungan sekitar, termasuk tempat tinggal dan tempat kerja, menghindari mengkonsumsi daging yang diburu dari hewan liar (bush meat), membiasakan mengonsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar, menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap saat menangani hewan yang terinfeksi,” ujar dia.

Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala dan menginformasikan riwayat perjalanannya. 

Dengan menggunakan masker dan menjaga jarak aman jika harus berada di dekat orang yang sakit.

Seseorang yang mengalami gejala Mpox harus diisolasi dan dipantau sesuai petunjuk petugas kesehatan. 

Sebab, seseorang yang mengalami gejala mengarah Mpox tidak boleh menghadiri acara, pesta, atau pertemuan. 

Kerennya, diharapkan dapat mengurangi kepanikan dan stigmatisasi dengan memberikan dukungan psikososial kepada penderita selama perawatan dan setelah keluar dari ruang isolasi.

“Mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan berolahraga secara teratur untuk menjaga daya tahan tubuh agar tubuh tetap fit. Melaporkan segera kepada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat dalam waktu 24 jam, jika menemukan seseorang yang menunjukkan gejala penyakit Mpox,” jelasnya.

Dengan demikian, Wali Kota Eri berpesan agar masyarakat dapat menghindari penyebaran informasi yang belum diverifikasi. 

“Karena dapat menimbulkan kepanikan di masyarakat dengan mengikuti perkembangan informasi melalui sumber- sumber resmi dan terpercaya,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Bakal Pasangan Calon Gubernur Jawa Timur dan Wakilnya, Tri Rismaharini (Risma) Zahrul Azhar Asumata (Gus Hans) berziarah ke makam Sunan Ampel, Surabaya. 

Pasangan Risma-Gus Hans tampak didampingi Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono.

Risma dan rombongan tiba di makam Sunan Ampel sekitar pukul 12.51 WIB. 

Ia mengenakan baju batik berwarna merah jambu, sementara Gus Hans mengenakan kemeja warna putih.

Kedatangan keduanya di kompleks Makam Sunan Ampel pun disambut oleh peziarah hingga kader PDIP. 

Para peziarah hingga pengurus Makam Sunan Ampel juga menyempatkan diri berfoto bersama Risma-Gus Hans.

Risma mengaku sering ke makam Sunan Ampel. Bahkan, ia telah menghadiri beberapa kegiatan di kawasan Ampel ini.

"Saya sering ke sini, karena kebetulan saya dekat dengan keluarga di sini. Saya sering beberapa acara di sini," kata Risma saat ditemui detikJatim di Makan Sunan Ampel Surabaya, Kamis (5/9/2024).

Risma menyebut kedatangannya ke makam Sunan Ampel tak lain untuk meminta restu pencalonannya di Pilgub Jatim.

"Sekarang juga mohon restu kepada Allah dan saya mendoakan di sini. Biasanya urutan saya memang Bungkul, Ampel. Setiap saya salat juga selalu baca Al-Fatihah untuk beliau-beliau," jelasnya.

Di makam Sunan Ampel, Risma mengaku hanya berdoa saat ziarah dan menyerahkan semuanya ke Yang Maha Kuasa. 

Ia percaya keputusan Tuhan merupakan yang terbaik.

"Ndak, ya doa saja. Semua saya serahkan kepada Allah. Karena saya sebagai manusia tugas saya hanya berikhtiar. Keputusan ada di tangan Allah," ujarnya.

Setelah dari makam Sunan Ampel, Risma bakal melanjutkan safarinya ke Madura. Gus Hans juga akan ke Madura, tetapi beda lokasi.

"Insyaallah Gus Hans ke Madura. Saya ke Madura tapi tempatnya terpisah," pungkasnya.


Rabu, 04 September 2024


Jombang - KABARPROGRESIF.COM Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini, berziarah ke makam 3 tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sekaligus bersilaturahmi kepada keluarga pendiri NU di Jombang, Rabu (4/9/2024).

Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu lebih dulu bersilaturahmi ke keluarga Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. 

Risma terlihat didampingi bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), bakal Calon Wakil Bupati Kabupaten Jombang, Sumrambah, dan disambut oleh Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) beserta keluarga.

Risma kemudian diajak untuk memasuki Ndalem Kasepuhan untuk berbincang dengan keluarga Ponpes Tebuireng. 

Perbincangannya bersama keluarga Tebuireng di Ndalem Kasepuhan berjalan gayeng dan hangat.

Disana, Risma menceritakan asal usul garis keturunannya yang membuat keluarga Tebuireng terkejut.

Pasalnya, Risma ternyata memiliki nasab yang sejalur dengan mereka.

"Bapak saya itu putranya adiknya kyai Hasyim Saleh, jadi sehari-hari nya ya sama mbah Kyai Hasyim saleh, diajak naik becak, ke sekolahan Khodijah sampai diajak ke makam sunan ampel, jadi nyambung," ujar Risma ketika bercerita kepada Gus Kikin dan keluarga.

Risma lantas menceritakan ketika ia berniat menggusur salah satu lokalisasi prostitusi yang terkenal di Surabaya, yakni Gang Dolly.

Risma menceritakan tentang dirinya yang sempat dipertanyakan oleh kyai-kyai PWNU di Surabaya.

Namun, keraguan para kyai segera  tertampik sesaat setelah mengetahui Risma memiliki keistimewaan garis keturunan.

"Koe kok wani, koe sopo? Setelah saya jelaskan mereka terus _oh ancen turunan e panglima perang, terusno. Angel kandanane, nk butuh pasukan tk siapno banser, begitu," tuturnya.

Risma lantas melanjutkan aktivitasnya dengan berziarah ke makam salah satu pendiri NU, KH. Hasyim Asy'ari dan nampak menabur bunga di beberapa makam.

Ketika dimintai keterangan soal kedatangannya yang diduga  menarik pemilih di kalangan pesantren, Risma menegaskan kedatangannya murni karena ia gemar berziarah dan silaturahmi keluarga.

"Saya gemar berziarah, saya memang bagian dari keluarga," tandasnya pada para wartawan.



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Sebanyak 444 mahasiswa Kota Surabaya berhasil lolos dalam seleksi penerimaan Beasiswa Pemuda Tangguh tahun 2024. 

Program Beasiswa Pemudah Tangguh yang dibesut oleh Pemerintah Kota (Pemkot) ini ditujukan bagi mahasiswa ber-KTP Surabaya. 

Para mahasiswa yang lolos dalam seleksi Beasiswa Pemuda Tangguh, kemudian melakukan daftar ulang di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Surabaya, pada 2-4 September 2024, mulai pukul 08.00-14.00 WIB.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah mengatakan, program Beasiswa Pemuda Tangguh telah berjalan sejak tahun 2022. Sampai saat ini, Pemkot Surabaya sudah memberikan beasiswa kepada 4292 mahasiswa.

“Pada semester ganjil di tahun 2024 ini, Pemkot Surabaya menerima 444 calon penerima beasiswa,” kata Hidayat Syah, Rabu (4/9).

Sebelumnya, para calon penerima beasiswa telah melakukan pendaftaran pada 1-20 Agustus 2024 melalui website besmart.surabaya.go.id

Selanjutnya, calon penerima beasiswa diumumkan pada 31 Agustus 2024. 

Di tahap berikutnya, mereka melakukan daftar ulang yang dilaksanakan pada 2-4 September 2024.

“Mahasiswa yang mendapatkan beasiswa ini akan mendapatkan bantuan biaya perkuliahan PTN (UKT semester) yang besarannya disesuaikan dengan biaya UKT masing-masing PTN dan dibayar setiap semester, lalu akan mendapatkan uang saku mahasiswa sebesar Rp500 ribu per bulan selama 10 bulan masa kuliah efektif, dan akan mendapatkan biaya penunjang perkuliahan sebesar Rp750 ribu setiap semester,” jelasnya. 

Sedangkan pada proses monitoring beasiswa, Pemkot Surabaya bersama PTN akan melakukan evaluasi setiap semester. 

Evaluasi tersebut meliputi IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), keaktifan kuliah, dan juga keterlibatan mahasiswa pada program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Pemkot Surabaya.

Adapun PTN yang bekerjasama dengan pemkot adalah ITS, PENS, PPNS, UINSA, POLTEKKES, UNAIR, UNS, UNESA, UPN, Trunojoyo, ITB, Brawijaya, UGM, dan Universitas Terbuka.

“Saat ini penerima beasiswa tersebar di 14 PTN,  baik di Surabaya atau di luar Surabaya. Sehingga, bagi mahasiswa yang berkuliah di luar Surabaya, tetapi ber-KTP Surabaya bisa memanfaatkan program tersebut,” terangnya. 

Sementara itu, Nadira Eliana Bahri mahasiswi Universitas Surabaya (Unesa) mengaku senang dan bersyukur lantaran berhasil lolos dalam seleksi Beasiswa Pemuda Tangguh dari Pemkot Surabaya. 

Sebab, ia gagal saat mencoba mendaftar pada semester sebelumnya, akhirnya pada semester ganjil ini, ia bisa lolos Beasiswa Pemuda Tangguh. 

“Saya pribadi berterima kasih kepada bapak Wali Kota Eri Cahyadi dan Pemkot Surabaya yang sudah membuat program ini. Alhamdulilah bisa membantu saya dalam proses perkuliahan. Akhirnya di semester ke-3 ini saya berhasil lolos, dari semester kemarin mendaftar tapi belum lolos,” ungkap mahasiswa Jurusan DKV ini. 

Senada dengan hal tersebut, Marshanda Dwi Putri mahasiswa baru (maba) Universitas Terbuka (UT) Surabaya menyampaikan hal serupa. 

Ia bersyukur karena berhasil lolos dalam seleksi penerimaan Beasiswa Pemuda Tangguh. 

Sebelumnya, ia telah mencari informasi mengenai seleksi beasiswa tersebut, dan akhirnya ia lolos seleksi. 

“Terima kasih Pak Wali atas program beasiswa ini karena sangat membantu mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi. Beasiswa ini membantu meringankan beban orang tua saya, karena saya ingin kuliah tapi ada keterbatasan, jadi beasiswa ini sangat membantu,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM PDAM Surya Sembada Kota Surabaya memperingati Hari Pelanggan Nasional (HPN) 2024 yang jatuh pada hari Rabu, 4 September 2024 dengan semangat inovasi. 

PDAM memperingatinya melalui kegiatan promosi aplikasi CIS PDAM dengan berbagai souvenir menarik berupa Sembako dan hiburan pelanggan melalui musik akustik dan konsumsi gratis untuk pelanggan di hari Rabu dan Kamis, 4-5 September 2024.

Perayaan HPN tahun ini bertema "Artificial Intelligence Membuat Pelayanan Pelanggan Lebih Responsif dan Personal", tema ini selaras dengan komitmen PDAM Surabaya dalam mengoptimalkan teknologi informasi untuk meningkatkan pengalaman pelayanan PDAM.

Direktur Utama PDAM Surabaya, Arief Wisnu Cahyono menegaskan komitmen PDAM untuk menyediakan pelayanan terbaik bagi pelanggan. 

Arief Wisnu menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pelanggan atas kepercayaan dan kesetiaan yang telah diberikan. 

“PDAM Surabaya mengucapkan Selamat Hari Pelanggan Nasional 2024. Terima kasih kepada seluruh pelanggan PDAM atas kesetiaan dan kepercayaan yang diberikan. PDAM akan terus berinovasi untuk memastikan pelanggan mendapatkan pelayanan yang cepat dan responsif," kata Arief, Rabu (4/9).

Merespons tuntutan era digital akan kecepatan dan personalisasi layanan,PDAM telah mengembangkan berbagai produk dan layanan berbasis Teknologi Informasi melalui Aplikasi CIS (Customer Information System) PDAM yang telah menjadi andalan dengan memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk mengakses berbagai layanan PDAM dengan mudah dan cepat.

M. Fachrizal Yosep, salah satu pelanggan yang pernah membuat aduan lewat Aplikasi CIS mengaku sangat dimudahkan dan masalahnya cepat teratasi setelah membuat laporan. 

“Era digital, kota Surabaya dipermudah layanan PDAMnya lewat CIS. Saya download Aplikasi CIS sejak tahun lalu, saat ini sudah hampir dua tahun menggunakan CIS PDAM. CIS memudahkan saya untuk mengakses layanan PDAM. Satu nomor HP saya ini bisa digunakan untuk dua nomor pelanggan, di rumah saya dan rumah orang tua. Ke depan masukan untuk PDAM supaya Aplikasi CIS lebih informatif dan PDAM meningkatkan pelayanan lewat CIS supaya pelanggan dapat notifikasi tagihan dan gangguan. Jika ada gangguan PDAM di wilayahnya pelanggan bisa bersiap-siap dulu,” ujar Yosep, pelanggan yang tinggal di Dukuh Kramat.

Selain Aplikasi CIS PDAM, pelanggan tetap dapat mengakses pelayanan PDAM melalui Call Center Bebas Pulsa 24 jam di 08001926666, WhatsApp di nomor 08123316666.

Melalui layanan ini, pelanggan dapat dengan mudah mengakses layanan PDAM tanpa harus datang ke kantor PDAM. 

Selain itu, pelanggan juga dapat melakukan pencatatan meter mandiri, pembayaran melalui Qris, info gangguan air, serta menyampaikan pengaduan dengan layanan respon cepat.



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Juru bicara PT Granting Jaya, Agung Pramono angkat bicara adanya aksi unjuk rasa  digelar oleh nelayan Surabaya menolak reklamasi Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan Surabaya Waterfront Land (SWL) di pesisir terpadu.

Menurut Agung yang juga di tunjuk sebagai operator pelaksana reklamasi PSN mengaku, proyek PSN SWL ini sejak awal menuai pro dan kontra.

“Tetapi selaku pengelola proyek ini,  tetap menjalankan mekanisme dan prosedur yang sudah ditetapkan oleh peraturan perundang undangan dan hari ini ada tahapan untuk pengurusan dan sosialisasi Amdal,” kata Agung Pramono, Selasa (3/9).

Dia menjelaskan, bahwa sosialisasi amdal reklamasi PSN ini akan dilakukan di seluruh wilayah pesisir yang berada di empat kecamatan.

“Pagi tadi di kecamatan Sukolilo, dan siang ini di kelurahan keputih,” ujarnya.

Terkait respektif dari masyarakat baik yang pro dan kontra, Agung menyikapi dengan arif dan akan mempelajari.

“Tentu dari pihak pengembangan atau pengelola akan mempelajari,” paparnya.

Selain itu lanjut Agung, pihaknya juga akan meningkatkan komunikasi dengan pihak pihak ain dengan tanda kutip yang belum memahami proyek.

“Mungkin ada penerimaan yang bias,” katanya.

Menurut dia, karena untuk memberikan penjelasan tentang reklamasi PSN kepada masyarakat tentu membutuhkan waktu yang tepat

“Bukan kondisi yang panas seperti tadi, tapi perlu yang lebih soft,” tuturnya.

Sosialisasi Amdal ini, menurutnya, masih langkah awal apalagi pelaksanaan PSN ini dirasa masih jauh sekali.

“Masih jauh sekali,” ungkapnya.

Perkembangan reklamasi saat ini, pihaknya juga tetap melaksanakan kewajiban sesuai dengan prosedur seperti tahapan perizinan dan pengelolaan laut

“Dan sekarang proses Amdal, dan juga masih banyak persyaratan lain yang harus kita penuhi,” pungkasnya.

Seperti diberitakan ratusan nelayan pesisir Surabaya menggeruduk PT Granting Jaya di Surabaya, Selasa (3/9). 

Mereka menolak reklamasi Proyek Strategi Nasional Surabaya Waterfront Land (PSN SWL).

Para nelayan itu berasal dari wilayah Kenjeran, Bulak dan wilayah lain di Surabaya timur. 

Mereka menggelar aksi di depan pintu gerbang Kenjeran Park yang merupakan kantor PT Granting Jaya.

Ratusan nelayan tersebut terlihat membawa berbagai tulisan baliho, poster dan spanduk bertuliskan penolakan proyek reklamasi.

"Tolak Reklamasi," isi poster yang dibawa nelayan.

Ada juga spanduk bertuliskan "Laut Surabaya tidak dijual,"

Lalu ada spanduk "Reklamasi hanya akan menguntungkan cukong,"

Kemudian "Tanpa reklamasi, saya tetap cantik, tolak reklamasi,"

Serta "Tolak, tolak, tolak reklamasi," ujar para nelayan menyuarakan orasinya.

Biro Hukum Himpunan Nelayan Indonesia, Kota Surabaya, Choirul Subekti mengatakan, pihaknya menolak reklamasi. 

Sebab reklamsi berpotensi merusak ekologi dan juga menurunkan hasil nelayan.

"Maka dari itu kita tidak berkenan dengan adanya reklamasi, di Surabaya tidak ada reklamasi, tidak banjir," ujarnya.

Pihaknya akan melakukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan untuk menolak proyek tersebut.

"Maka dari itu kita sepakat sampai kapan pun reklamasi akan kita tolak dengan gugatan ke PTUN," ungkap dia.

Gugatan tersebut masih dalam rumusan tim advokasi. 

Pihaknya khawatir ada gerakan masif yang memecah belah masyarakat.

"Ini masih dalam rumusan tim advokasi, khawatir ada pergerakan masif karena ada metode pemecahan belahan masyarakat yang tidak tahu. Demi menyelamatkan anak cucu proyek ini dua puluh tahun. Kita semua sudah mati," pungkasnya.



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Memasuki hari kedua perpanjangan pendaftaran calon kepala daerah, belum ada pasangan calon (Paslon) yang datang ke kantor KPU Surabaya untuk mendaftar.

Begitu pun parpol juga belum ada satu pun yang melakukan komunikasi terkait pencalonan. 

Sehingga masih nama pasangan Eri Cahyadi-Armuji yang masuk ke dalam bursa Pilkada Surabaya 2024.

"Belum ada yang mendaftar lagi," kata Komisioner KPU Surabaya Bakron Hadi, Selasa (3/9).

Bakron menjelaskan, jika sampai Rabu 4 September 2024 belum ada yang mendaftar, maka pihaknya memastikan paslon tunggal Eri-Armuji akan melawan kotak kosong.

Dengan demikian, kertas surat suara nantinya hanya ada gambar Eri-Armuji dan kotak kosong.

"Kalau sampai akhir pendaftaran pada Rabu, 4 September 2024 tidak ada lagi yang mencalonkan, maka akan kami tutup pendaftaran calon kepala daerah. Sehingga nantinya calon tunggal berhadapan dengan kotak kosong," jelas Bakron.

Dia menjelaskan, partai politik yang bisa mencalonkan dalam masa perpanjangan ini adalah partai politik yang bukan pengusul.

Selasa, 03 September 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada tahun 2024 telah memunculkan fenomena terkait pasangan calon (paslon) tunggal. 

Hal ini tentu menjadi perhatian tersendiri di kalangan masyarakat, termasuk di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Pengamat Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Andri Arianto memberikan pandangannya terkait fenomena ini. 

Menurutnya, kecemasan masyarakat terhadap adanya paslon tunggal dalam Pilkada 2024 adalah hal yang lumrah.

"Masyarakat panik dan cemas karena hanya ada satu paslon dalam Pilkada. Mereka khawatir, bagaimana jika kotak kosong yang menang? Selain itu, ada yang menganggap kondisi ini tidak demokratis," ujar Andri, Selasa (3/9).

Andri menjelaskan bahwa fenomena paslon tunggal pada Pilkada 2024 tidak hanya terjadi di Surabaya. 

Tetapi juga terjadi di sejumlah kabupaten di Jawa Timur dan bahkan berbagai daerah di Indonesia. 

"Informasi dari KPU (Komisi Pemilihan Umum) ada 43 kabupaten/kota yang memiliki satu paslon sejak ditutupnya pendaftaran pada 29 Agustus 2024. Meskipun masa pendaftaran itu diperpanjang, potensi calon tunggal tetap ada," jelas Andri.

Namun, Andri mengungkapkan bahwa persentase jumlah paslon tunggal pada Pilkada 2024 sebenarnya menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Pada Pilkada 2020, ada sekitar 25 paslon tunggal yang tersebar dari 270 daerah, dengan persentase 9,26 persen.

"Sementara pada tahun 2024, ada 43 paslon tunggal dari 545 daerah atau sekitar 7,8 persen. Jadi, ini sebenarnya penurunan," ungkap Andri.

Andri menilai bahwa penurunan jumlah paslon tunggal dalam Pilkada serentak adalah hal yang positif. 

Meski hal itu dipandangnya tidak menjadi masalah ketika pada Pilkada 2024 masih terdapat Paslon tunggal. 

"Artinya persentase semakin menurun dari tahun ke tahun," tambahnya.

Menurut Andri, kecemasan masyarakat terkait fenomena Paslon tunggal, juga harus dilihat dari pengalaman Pilkada sebelum adanya Putusan Mahkamah Agung (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 tentang Ambang Batas Pencalonan Kepala Daerah. 

Dimana terjadi kecenderungan hubungan koalisi partai politik dalam mengusung paslon memang dikondisikan untuk melawan kotak kosong.

Namun, Andri kembali menegaskan bahwa sejak adanya Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024, persentase paslon tunggal justru menurun menjadi sekitar 7 persen dari total penyelenggaraan Pilkada 2024. 

"Jadi Putusan MK kemarin juga sangat berdampak," imbuhnya.

Andri mencontohkan seperti yang terjadi di Kota Surabaya. 

Dalam Pilkada 2024, Kota Pahlawan berpotensi hanya memiliki satu paslon, yaitu Eri Cahyadi-Armuji. 

Menurut dia, masyarakat tidak perlu berprasangka buruk terhadap fenomena ini karena hal itu adalah sesuatu yang umum.

"Masyarakat tidak seharusnya berprasangka buruk terhadap fenomena ini dengan alasan tidak demokratis, lalu mengajak orang untuk memilih kotak kosong. Fenomena ini adalah hal yang umum terjadi di Indonesia," katanya.

Andri berpandangan bahwa Paslon Eri-Armuji memiliki potensi elektabilitas yang tinggi karena kinerja mereka selama memimpin Surabaya. 

Seperti diantaranya keberhasilan dalam menurunkan kemiskinan, stunting hingga menangani pandemi Covid-19.

"Dengan potensi elektabilitas yang tinggi, penantang tentu akan berpikir dua kali untuk melawan petahana Eri-Armuji," jelasnya.

Pada sisi lain, Andri juga menyoroti koalisi yang mendukung pasangan Eri-Armuji hampir diisi oleh seluruh partai politik. 

Baginya, koalisi dalam Pilkada tidak bisa disamakan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres).

"Koalisi yang terbentuk saat ini didukung oleh hampir semua partai. Ini tidak bisa dibandingkan dengan pencapresan, karena kekuatan penguasaan legislatif di setiap daerah itu berbeda-beda," ujarnya.

Ia menekankan bahwa keberhasilan pasangan Eri-Armuji dalam membangun komunikasi politik dengan kelompok-kelompok penting di Surabaya, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat hingga kelompok bisnis, turut memperkuat posisi mereka.

"Kinerja mereka yang baik, tidak korupsi, dan mampu melayani masyarakat dengan baik, sehingga hal itu semakin memperkuat posisi mereka," ujar Andri.

Terkait kekhawatiran mengenai kemenangan kotak kosong, Andri mengingatkan masyarakat bahwa hal ini justru akan merugikan mereka. 

Pasalnya, ketika kotak kosong menang, maka wali kota akan diisi oleh Penjabat (Pj) yang ditunjuk oleh pemerintah pusat atau provinsi. 

"Dan masyarakat tidak tahu siapa orangnya, dan ini justru tidak demokratis," tegasnya.

Untuk itu, Andri menegaskan bahwa mendorong masyarakat memilih kotak kosong adalah langkah yang salah. 

Sebab, jika kotak kosong yang menang, justru masyarakat sendiri yang dirugikan karena dipimpin penjabat yang tidak mereka pilih.

"Mendorong masyarakat memilih kotak kosong itu adalah sesat pikir. Masyarakat harus diberi sosialisasi tentang bahaya memilih kotak kosong. Karena jika terjadi, masyarakat akan dirugikan dengan hadirnya penjabat yang tidak dipilih oleh mereka," ujarnya.

Andri juga tidak sepakat terkait anggapan bahwa dengan hanya satu paslon yang diusung pada Pilkada 2024, kontrol terhadap eksekutif menjadi tidak berjalan. 

Baginya, kontrol kinerja pemerintahan tidak hanya dilakukan oleh legislatif tetapi bisa juga dari masyarakat.

"Masyarakat juga memiliki peran dalam mengontrol pemerintahan. Selama ini, Eri-Armuji telah membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka langsung kepada wali kota. Ini adalah bentuk kontrol yang efektif," jelasnya.

Secara garis besar, Andri menyimpulkan bahwa fenomena paslon tunggal dalam Pilkada Surabaya bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau dianggap tidak demokratis.

"Jauh lebih tidak demokratis jika itu memang sengaja atau ada gerakan yang diarahkan memilih kotak kosong. Malah sentralisme akan terjadi lagi, kalau orang dari pusat yang ditunjuk menjadi penjabat wali kota," pungkasnya.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive