Selasa, 24 September 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Tim Penggerak PKK Surabaya menggelar acara Peringatan Maulid Nabi di halaman Balai Kota, Senin, (23/9). 

Dalam kegiatan ini, pemkot mengundang sebanyak 8.315 orang Ketua TP PKK RT se-Kota Surabaya.

Di kesempatan ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan banyak terima kasih kepada para wanita yang tergabung di TP PKK RT. 

Menurutnya, peran wanita di Kota Surabaya sangat besar dan penting dalam pembangunan di Kota Surabaya.

“Buktinya apa? Surabaya turun angka kemiskinannya dari 7 persen sekarang menjadi 3,45 persen, kemudian stunting yang sebelumnya 28,5 persen sekarang turun drastis di tahun 2022 menjadi 4,8 persen terendah se-Indonesia, kemudian di tahun 2023, alhamdulillah turun lagi menjadi 1,6 persen, terendah lagi se-Indonesia,” kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri berharap, di momen peringatan Maulid Nabi kali ini, para Ketua TP PKK RT yang hadir selalu diberikan kekuatan dan keberkahan. 

Tidak hanya itu, ia berharap, para ibu-ibu PKK juga bisa terus berkontribusi dalam membangun kota yang baldatun toyyibatun warabbun ghafur.

Di samping itu, Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani juga menyampaikan rasa terima kasihnya di hadapan ribuan ibu-ibu PKK se-Kota Surabaya yang hadir di balai kota. 

Menurutnya, tanpa ada Ketua TP PKK RT, program-program pemkot juga tidak akan berjalan maksimal dan tersalurkan ke warga. 

“Tanpa ada pendampingan dari panjenengan, tidak akan bisa stunting turun luar biasa. Dan kita juga mendidik atau membina para orang tua hebat ini untuk menjadi ibu-ibu yang luar biasa,” ujar Rini. 

Di kegiatan kali ini, pemkot juga menyediakan ribuan pernak-pernik souvenir berupa peralatan rumah tangga, mulai gelas plastik, sutil, rantang, keranjang, dan lain sebagainya. 

Souvenir-souvenir itu digantung di atas para tamu untuk tradisi brayakan setiap kali memperingati maulid nabi. 

Tradisi brayakan ini membuat acara peringatan maulid nabi di Balai Kota semakin meriah. 

Di akhir sambutannya, Rini berharap, para Ketua TP PKK RT yang hadir bisa terus berkontribusi untuk Kota Surabaya ke depannya. 

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh bunda hebat yang bergerak di PKK dan telah berkontribusi yang sangat luar biasa,” pungkasnya.

Senin, 23 September 2024


Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso membuka langsung pelatihan mobil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan Anev Kecelakaan Lalu Lintas Menonjol T.A. 2024, di Fave Hotel PGC Cililitan, Senin (23/9/2024). 

Dilanjutkan penyematan tanda peserta dan penyerahan kunci mobil secara simbolis mobil olah TKP.

Dalam sambutannya Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengatakan, meningkatkan sarana prasarana, kemampuan personel, mobil olah TKP yang mengedepankan teknologi canggih akan membantu penanganan kecelakaan lalu lintas.

“Kita harus meningkatkan terus baik itu sarana prasarana maupun kemampuan personel, diperlukan penanganan dengan petugas yang profesional dan pengadaan kendaraan alat mobil olah TKP yang sudah dilengkapi dengan 3D laser sacanner,” ujar Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso.

Dirgakkum Korlantas Polri menambahkan, personel yang bertugas untuk menangani kecelakaan harus menguasasi TPTKP awal dan proses penyidikan yang didukung dengan sarana prasarana, almatsus dan kendaraan yang lebih baik.

“Jadi nanti sistem trainner of training kepada mereka yang lain harapannya nanti bisa bisa seluruhnya bisa menangani kecelakaan itu dari mulai tp tkp awal, proses penyidikan itu bisa dibantu dengan sarana prasarana baik almatsus maupun kendaraan yang lebih baik lagi,” tambah Dirgakkum.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pada bidang penegakkan hukum menangani kecelakaan lalu lintas menonjol penanganannya komperhensif, mulai dari preemtif, penangkalan, pencegahan, penegakan hukum dan kerjasama dengan stakeholder terkait.

“Untuk menurunkan kecelakaan lalu lintas, menurunkan kemacetan lalu lintas dan meningkatkan budaya tertib hukum lalu lintas kepada masyarakat ini kita tidak bisa kerja sendiri kita harus bekerja sama dengan stakeholder terkait,” jelas Brigjen Pol Raden Slamet Santoso.

Dengan adanya anev kecelakaan lalu lintas menonjol, mengingat 152.000 jumlah Kecelakaan yang terjadi, hampir 1.500 lebih itu menonjol sehingga menjadi prihatin dan harus ditangani dengan baik.

“Saat ini beberapa tempat kita antisipasi kita mengurangi fatalitas korban laka, ada berbagai evaluasi di situ baik dari segi manusianya yang menangani, dari sarana prasarana yang perlu ditingkatkan kemudian juga kondisi jalannya mungkin yang perlu diperbaiki,” kata Dirgakkum.

“Karena yang menangani masalah lalu lintas ini untuk di Indonesia tidak hanya Polisi Lalu Lintas tapi semuanya termasuk salah satunya adalah bagaimana kesadaran dari masyarakat dalam berlalu lintas itu akan mencerminkan bahwa kita adalah budaya bahwa kita ini adalah bangsa yang berbudaya dan beradap,” pungkasnya.

Kegiatan pelatihan mobil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan Anev Kecelalaan Lalu Lintas Menonjol T.A. 2024 diikuti oleh, perwakilan Kasi Laka Polda jajaran, Perwakilan Kasi Lantas, dan 62 personel perwakilan polda jajaran.



Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menegaskan bahwa kehadiran patroli polisi di lingkungan masyarakat bukanlah tindakan penindakan, melainkan upaya pencegahan untuk menjaga ketertiban dan keamanan. 

Hal ini disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, menyusul adanya dugaan bahwa tujuh remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi menceburkan diri karena takut dengan patroli polisi.

“Konsep dari patroli adalah pencegahan. Polri hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mencegah peluang terjadinya gangguan, baik ketertiban maupun keamanan. Jadi, konsepnya bukanlah penindakan,” ujar Trunoyudo di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Senin (23/9/2024).

Penegasan ini muncul setelah insiden ditemukannya tujuh jasad remaja yang diduga terlibat tawuran pada Minggu (22/9). Trunoyudo menegaskan bahwa Polda Metro Jaya masih mendalami penyebab pasti dari kejadian tragis tersebut, dan memastikan bahwa penyelidikan akan diawasi oleh Propam Polri untuk memastikan tidak ada kesalahan prosedur.

“Bapak Kapolda Metro Jaya (Irjen Pol. Karyoto) sudah menyampaikan bahwa penyidikan akan melibatkan Propam sebagai fungsi pengawas. Kita tunggu hasilnya. Namun, kami tegaskan sekali lagi bahwa patroli dilakukan dengan pendekatan preventif atau pencegahan,” jelas Trunoyudo.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Karyoto, sebelumnya menyatakan bahwa ketujuh korban merupakan remaja yang terlibat tawuran pada Sabtu (21/9) dini hari. 

Menurutnya, mereka menceburkan diri ke sungai karena ketakutan dengan adanya patroli polisi yang lewat di lokasi kejadian.

“Mereka menceburkan diri ke sungai karena ketakutan dengan patroli yang lewat atau yang menegur mereka. Sampai sejauh mana patroli tersebut menegur, saat ini masih dalam pendalaman,” ujar Karyoto.

Untuk mencegah spekulasi yang berkembang, Polda Metro Jaya telah meminta Propam Mabes Polri dan Kompolnas untuk turut serta melakukan penyelidikan dengan memeriksa Tim Presisi Polres Metro Bekasi Kota. 

Kapolda memastikan bahwa institusi kepolisian tidak akan menutup-nutupi apabila ditemukan faktor kelalaian anggota dalam menjalankan tugas.

Diketahui, penemuan tujuh jasad ini terjadi pada Minggu pagi (22/9) di Kali Bekasi, tepatnya di belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi. 

Warga menemukan jasad-jasad tersebut mengambang di sungai pada pukul 06.00 WIB dan segera melaporkannya ke pihak berwajib.

Patroli polisi yang dilakukan saat itu bertujuan untuk mencegah aksi tawuran yang kerap terjadi di kawasan tersebut. 

Hingga saat ini, polisi telah menangkap 15 orang yang diduga terlibat dalam tawuran, tiga di antaranya membawa senjata tajam.

Polri mengimbau masyarakat untuk tidak panik saat melihat patroli polisi. Trunoyudo menjelaskan bahwa patroli adalah bentuk kehadiran polisi di tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman. 

Ia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dengan melaporkan potensi gangguan keamanan atau kejadian yang mencurigakan.

“Jika ada patroli polisi, jangan takut. Anggota kami dilatih untuk berkomunikasi secara persuasif dan humanis. Laporkan jika ada hal yang mengganggu keamanan di lingkungan Anda,” tutupnya.

Dengan penegasan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami bahwa patroli polisi adalah upaya preventif untuk menjaga ketertiban dan bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, melainkan didukung demi terciptanya lingkungan yang aman dan kondusif.



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Semua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur telah mengikuti pengundian nomor urut yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur di Mercure Surabaya Grand Mirama, Senin (23/9/2024).

Hasilnya, Luluk Nurhamidah dan Lukmanul Khakim, calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mendapat nomor urut 01.

Kemudian, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, calon gubernur dan wakil gubernur Jatim yang diusung 15 partai politik yang didominasi Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, mendapat nomor urut 02.

Sementara itu, Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta, calon gubernur dan wakil gubernur Jatim yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Hanura, mendapat nomor urut 03.

Setelah mendapatkan nomor urut, puluhan pendukung masing-masing pasangan calon menyanyikan yel-yel dukungan dan membagikan atribut berlogo nomor urut.

Setelah pendukung masing-masing pasangan beradu yel-yel, Aang Kunaifi Ketua KPU Jawa Timur meminta semua pendukung tenang dan mengesahkan nomor urut pasangan calon melalui berita acara.

“Dengan demikian, nomor urut pasangan calon adalah sebagai berikut: nomor 1, Ibu Luluk dan Bapak Lukman; nomor 2, Ibu Khofifah dan Bapak Emil; dan nomor 3, Ibu Risma dan Gus Hans,” ucap Aang.



Kuningan - KABARPROGRESIF.COM Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Lalu Lintas Bhayangkara ke-69, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melaksanakan bakti sosial (baksos) di Desa Karamatwangi, Kuningan, Jawa Barat pada Senin (23/9). 

Sebanyak 2050 paket sembako dibagikan ke warga yang membutuhkan.

Acara ini dipimpin oleh Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan yang secara simbolis menyerahkan paket sembako dan kursi roda, Kakorlantas juga terlibat langsung dalam distribusi sembako ke rumah-rumah warga serta menyerahkan ambulans kepada kepala desa karamatwangi.

“Di desa Karamat wangi kita menyelenggarakan bantuan sosial kemudian bakti kesehatan ada donor darah, pemeriksaan kesehatan umum ada pemeriksaan kesehatan gigi ini masih dalam rangkaian kegiatan hari ulang tahun ke-69,” ungkap Kakorlantas Polri.

Irjen Pol Aan Suhanan merupakan putra asli Kuningan yang tumbuh besar di daerah ini. Kedekatannya dengan masyarakat sangat terasa dalam berbagai kegiatan sosial yang dipimpinnya, seperti baksos HUT Lalu Lintas Bhayangkara.

“Setelah 35 tahun ya saya berjuang ya meninggalkan kampung halaman walaupun setiap tahun saya kembali ke sini tapi dalam momentum seperti saat ini jadi mengingatkan saya pada masa-masa kecil ya bukan berarti masa kecil saya kurang bahagia karena saya Terharu,” kata Irjen Pol. Aan Suhanan.

Melalui kegiatan Bakti sosial ini kehadirannya menunjukkan betapa pentingnya hubungan emosional antara polisi dan masyarakat. 

Ia berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan harmonis.

“Kita ingin berbagi bersama masyarakat kecamatan Karamatwangi dimana waktu dulu saat kecil kami berjuang di sini dari sini sehingga menjadi seperti ini, kami pilih di sini di samping untuk bernostalgia turut juga untuk memotivasi warga masyarakat karawangi kita harus berjuang kita harus rendah hati kita harus berbuat baik,” ungkapnya.

Kegiatan ini diisi dengan bakti kesehatan dan pesta rakyat, yang menyajikan berbagai makanan gratis dari pelaku UMKM sebagai bentuk dukungan kepada usaha mikro.

Dengan tema “Polantas Presisi Hadir untuk Indonesia Maju,” acara ini bertujuan menjangkau berbagai kelompok masyarakat, termasuk pengendara ojek online, panti asuhan, panti jompo, buruh tani, supir angkot, penarik becak, pemulung, dan petugas kebersihan.

Sebelumnya, pembagian paket sembako juga dilakukan di lima lokasi berbeda, yaitu Wisma Sahabat Baru dan Jembatan Lima di Jakarta Barat, Kampung Pemulung di Jakarta Utara, serta Terminal Pasar Parung dan Pasar Dramaga di Bogor, dengan total keseluruhan 5.000 paket sembako.

Selain bantuan sosial, kegiatan ini juga mencakup berbagai aktivitas religius seperti dukungan untuk tempat ibadah, distribusi air bersih, anjangsana, bakti kesehatan, doa bersama, pencucian pataka, serta lomba mural, penulisan naskah, puisi, dan fun run.

Diharapkan, kegiatan ini dapat meringankan beban masyarakat dan memperkuat hubungan antara Polri dengan warga. 

Korlantas Polri mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momen HUT ke-69 Lalu Lintas Bhayangkara sebagai pengingat akan pentingnya ketertiban berlalu lintas.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Dirut PT. Jasa Raharja Rivan A. Purwanto, Dirkamsel Korlantas Polri Brigjen Pol. Bakharuddin Muhammad Syah, Brigjen Pol. Eddy Djunaedi, Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol. Wibowo, Ketua7 Bhayangkari Cabang BS Korlantas Ny. Dewi Aan Suhanan, Sekda Kab Kuningan A. Taufiq Rahmat, Kepala Desa Kramatwangi Sutardi.



Cilegon - KABARPROGRESIF.COM Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, menyatakan lima orang ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan anak perempuan berinisial S (5) yang jasadnya ditemukan di Pantai Cihara, Kab. Lebak, Banten.

Menurut Kapolres, kelima tersangka tersebut adalah SA yang berperan melakban dan menutup wajah korban lalu mendudukinya hingga tidak bernapas. 

Tersangka juga memasukan korban ke dalam kontainer lalu dipindahkan ke dalam tas hingga akhirnya dibuang ke Pantai Cihara.

Tersangka kedua, ujar Kapolres, adalah membantu EM melakban korban sambil ikut memegang badan korban. 

Dia juga sempat menduduki wajah korban.

“Tersangka ketiga adalah RH yang mengalihkan perhatian ibu korban saat pelaku SA dan EM melakukan kekerasan terhadap korban,” ujar Kapolres dalam konferensi pers, Senin (23/9/24).

Menurut Kapolres, tersangka RH juga ikut mempersiapkan tas yang berisikan mayat korban untuk di buang. 

Bahkan, dia ikut membuang dan membakar barang-barang yang ada kaitannya dgn peristiwa kekerasan.

Selanjutnya, tersangka UH dan YU yang berperan membantu mencarikan tempat untuk membuang mayat korban. 

Kedua tersangka juga ikut membuang dan membakar barang-barang yang ada kaitannya dengan peristiwa kekerasan.

“Pelaku RH, SH, dan EM 2 hari sebelumnya telah melakukan perencanaan untuk melakukan kekerasan fisik/ pembunuhan terhadap korban,” jelasnya.

Berdasarkan pengakuan tersangka, pembunuhan itu dilakukan atas dasar sakit hati karena ibu korban memiliki utang melalui pinjol sekitar Rp150 juta. 

Kemudian, tersangka EM, UH, dan YH dijanjikan uang untuk membantu melancarkan aksi pembunuhan tersebut.

“Tersangka EM dijanjikan uang Rp50 juta, sedangkan tersangka UH dan YH diminta mengantarkan dan membantu membuang jenazah dengan imbalan Rp100.000,” ungkapnya.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 80 Ayat (3) Uu Ri No. 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Dan/atau Pasal 80 Ayat (3) UU RI No. 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 55.



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menunjukan komitmen serta keseriusannya dalam membangun Kota Ramah Anak Dunia atau Child Friendly Cities Initiative (CFCI) yang diselenggarakan oleh UNICEF. 

Empat delegasi Surabaya akan berpartipasi dalam forum internasional “Growing Up in Child Friendly Cities" yang digelar di Jinan, China pada 23-26 September 2024. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, forum tersebut bertujuan untuk memperkuat inisiatif global terkait peningkatan kualitas kehidupan anak-anak di wilayah perkotaan. 

Forum tersebut akan dihadiri oleh berbagai negara yang fokus dalam membangun kota ramah anak. 

"Ada sekitar 150 hingga 200 peserta termasuk gubernur, wali kota, pengambil kebijakan dari Asia Timur, Pasifik, dan Eropa, serta staf UNICEF akan mengambil bagian dalam forum itu," kata Wali Kota Eri.

Adapun delegasi Kota Surabaya yang hadir di China, ungkap Wali Kota Eri terdiri dari siswa bernama Moreno Zaky Rahmadhany selaku Pengurus Forum Anak Surabaya dan Monita Rizkia Taufani selaku Ketua Forum Anak Surabaya. 

Selain itu, keduanya akan didampingi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Ida Widayati dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Ida Widayati mengatakan, perwakilan dari Kota Surabaya akan membahas berbagai topik penting seperti pelayanan publik untuk anak, penganggaran anak, serta strategi dalam membangun kota yang lebih inklusif dan aman bagi anak-anak. 

"Partisipasi ini menunjukkan komitmen Surabaya dalam mewujudkan kota ramah anak dengan mengintegrasikan kepentingan anak dalam setiap kebijakan dan program pembangunan," ungkap Ida.

Ida menjelaskan bahwa delegasi yang dikirim Pemkot Surabaya akan terlibat dalam beberapa sesi diskusi penting yang menyoroti keberhasilan Kota Pahlawan dalam mengimplementasikan program-program ramah anak. 

"Forum Anak Surabaya akan membahas pentingnya partisipasi anak-anak dalam proses perumusan kebijakan. Mereka akan berbagi cerita tentang bagaimana anak-anak di Surabaya secara aktif terlibat dalam forum dan berkegiatan yang memberikan kesejahteraan bagi anak," paparnya.

Sementara itu, pihaknya akan memaparkan bagaimana penganggaran kota diprioritaskan untuk kebutuhan anak, mencakup pendidikan, kesehatan, dan penyediaan fasilitas umum yang aman dan nyaman. 

"Kami akan berbagi pengalaman tentang penyediaan ruang publik yang ramah anak, akses pendidikan yang merata, serta layanan kesehatan yang mudah dijangkau oleh anak-anak. Selain itu, kami juga akan menekankan pentingnya alokasi anggaran khusus untuk program-program terkait anak," ujar Ida.

Lanjut Ida, Dinas Pendidikan (Dispendik) akan mengangkat isu pendidikan yang ramah anak. 

Bagaimana pengalaman Kota Surabaya melalui Dispendik menyediakan akses pendidikan yang merata dan berkualitas, serta bagaimana kami menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif. 

Disisi lain apa yang dilakukan perwakilan Kota Surabaya mendapatkan dukungan dari Perwakilan UNICEF untuk Pulau Jawa Arie Rukmantara. 

Arie Rukmantara memberikan pandangan bahwa forum ini merupakan ruang penting untuk mengeksplorasi tata kelola yang ramah anak. 

"UNICEF telah lama berada di garis depan dalam mengadvokasi hak-hak anak, sebagaimana diamanatkan oleh Konvensi Hak Anak (KHA). Tata kelola ramah anak memastikan bahwa kebijakan, anggaran, dan layanan dirancang dengan memperhatikan kebutuhan anak-anak," jelas Arie.

Dia menekankan bahwa anak-anak harus dilibatkan secara bermakna dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada kehidupan mereka. 

Suara - suara anak harus didengarkan dan diintegrasikan ke dalam proses pengambilan keputusan. 

"Kami berharap Surabaya dapat terus mengembangkan praktik tata kelola yang lebih ramah anak dan menginspirasi kota-kota lain,” lanjut Arie.

Arie menambahkan, partisipasi Pemkot Surabaya dalam forum internasional ini merupakan bukti nyata dari komitmen pemerintah untuk terus memperjuangkan hak-hak anak. 

"Ini adalah kesempatan untuk belajar dari kota-kota lain dan memperkuat kerja sama dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak,” ungkap Arie.

Forum ini akan menjadi ajang penting untuk bertukar pikiran dan menemukan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan menciptakan kota ramah anak ke depannya. 

Dengan dukungan penuh dari masyarakat, delegasi Surabaya siap memperkuat peran kota sebagai pelopor dalam gerakan kota ramah anak di Indonesia.

Pihaknya bersama Pemkot Surabaya mengajak masyarakat untuk mendukung delegasi Kota Pahlawan yang berangkat ke China. 

"Bersama-sama kita bisa mewujudkan Surabaya sebagai kota yang benar-benar ramah anak, di mana setiap anak merasa aman, dihargai, dan berkesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik," pungkasnya.


Bekasi - KABARPROGRESIF.COM Polres Metro Bekasi Kota menjelaskan kronologi upaya pembubaran 60 remaja dan anak di salah satu bedeng Jl. Cipendawa, Jatiasih, Bekasi, yang hendak tawuran. 

Dari lokasi tersebut, 22 remaja dan anak diamankan.

Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh menjelaskan, awalnya masyarakat melaporjan sudah ada berkumpul sekitar 30 kendaraan roda dua dengan 60 orang di tempat itu. 

Kemudian, dari keterangan saksi juga diperoleh bahwa mereka melakukan aktivitas minum-minuman beralkohol dan terindikasi ada senjata tajam di lokasi tersebut.

Kemudian, sekitar pukul 03.30 dini hari Tim Perintis Presisi datang ke tempat itu. Lalu, setelah melihat adanya kedatangan tim Presisi, remaja yang berkumpul di tempat tersebut melarikan diri kocar-kacir mengarah ke perumahan warga dan beberapa mengarah ke arah kali Bekasi.

“Jadi dari keterangan para saksi kami memperoleh keterangan bahwa ada beberapa saksi yang meloncat ke kali Bekasi dan ada beberapa yang memang tidak berani untuk meloncat,” ujarnya di Polres Metro Bekasi Kota, Senin (23/9/24).

Menurutnya, terdapat 22 remaja dengan 21 bilah sajam berupa celurit, 30 motor, dan 8 ponsel diamankan. 

Total 23 saksi pun telah dilakukan pemeriksaan.

Saat ini ujar Kasatreskrim, fokus dari penyidik adalah proses identifikasi tujuh orang yang diduga bagian dari remaja hendak tawuran. 

Di sisi lain, dia mengimbau agar keluarga yang merasa kehilangan anggotanya agar melapor ke pos antemortem.

“Kami menyampaikan nomor hotline apabila ada informasi bisa menghubungi nomor 081326361995,” ujarnya.



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Roadshow Satpol PP Goes To School tak hanya mengunjungi SDK Santa Maria, di Jalan Tumapel 10 Surabaya.

Tetapi kegiatan tersebut telah berjalan selama 4 tahun. 

Tujuan dari kegiatan itu adalah untuk mencegah terjadinya bullying di kalangan pelajar. 

Serta, mengantisipasi kenakalan pelajar, seperti bolos sekolah, tawuran antar pelajar, konsumsi minuman keras, hingga balap liar.

“Dalam implementasinya, kami terlebih dahulu berdiskusi dengan sekolah, kita gali masalahnya apa? Lalu kami menyampaikan materi dan langkah-langkah pencegahan maupun penanganannya. Karena sesuai pesan Pak Wali Kota Eri Cahyadi, anak-anak adalah anak kita bersama,” kata Kepala Satpol PP Surabaya, Muhamad Fikser, Senin (23/9).

Fikser menjelaskan, guna mengantisipasi hal-hal negatif di kalangan pelajar, pihaknya juga membentuk Duta Trantribum di tiap sekolah. 

Mereka memiliki peran penting dalam berkomunikasi dengan teman-teman sebaya. 

“Karena biasanya anak-anak lebih suka bercerita atau curhat dengan temannya, pendekatan antar teman bisa menjadi solusi bagi sekolah, agar pelajar tidak melakukan hal-hal negatif di lingkungan sekolah maupun di masyarakat,” pungkasnya. 


Bekasi - KABARPROGRESIF.COM Penemuan tujuh jenazah di Kali Bekasi, Kota Bekasi, menjadi pusat perhatian warga dan aparat keamanan. 

Pihak RS Polri menduga bahwa ketujuh korban telah berada di air selama setidaknya 24 jam sebelum ditemukan. 

Misteri di balik penemuan ini memicu spekulasi dan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Ditemukan pada Sabtu, 21 September 2024, ketujuh jenazah tersebut kini berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menjalani proses identifikasi dan autopsi.

Kabid Yandokpol RS Polri, Kombes Pol Herry Wijatmoko menjelaskan bahwa berdasarkan kondisi tubuh yang sudah mulai mengalami pembusukan, para korban diduga sudah terendam air selama 24 jam.

“Jadi dari pemeriksaan awal, ketujuh jenazah ini memiliki ciri-ciri yang hampir sama. Mereka ditemukan terendam air dan proses pembusukan sudah mulai terlihat,” ungkap Herry saat ditemui di RS Polri, Minggu (22/9/2024).

Menurut Herry, suhu air yang dingin di Kali Bekasi mungkin memperlambat proses pembusukan pada tubuh korban.

“Air itu suhunya rendah, sehingga memperlambat pembusukan. Namun, begitu diambil dari air, proses pembusukan akan berjalan lebih cepat,” jelasnya.

Meski demikian, tim forensik masih harus memastikan apakah ada tanda-tanda kekerasan atau luka lebam di tubuh para korban. 

Herry menegaskan bahwa pemeriksaan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kematian.

“Kami sedang melakukan pemeriksaan, sedang melakukan pemeriksaan,” ucapnya.



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya menyebut penghargaan kepada 31 Rukun Warga (RW) yang berhasil mewujudkan Kampung Madani dan Kampung Pancasila ada empat indikator.

"Indikator pertama ini mencakup angka stunting, gizi buruk dan ibu hamil yang memiliki resiko tinggi. Rata - rata Kampung Madani dan Pancasila sudah zero kasus, artinya tidak ada lagi kasus stunting atau gizi buruk di kampung tersebut," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya Eddy Christijanto, Senin (23/9).

Kedua adalah faktor kemasyarakatan dalam kampung tersebut. 

Bagaimana keguyupan dan kepedulian warga untuk menolong sesama lewat donasi atau jimpitan yang dilakukan secara sukarela. 

"Lalu siapa yang dibantu juga menjadi faktor penilaian, apakah Lansia, anak yatim piatu hingga anak terlantar di wilayah tersebut sudah tertangani atau belum," paparnya.

Lanjut Eddy, indikator ketiga adalah ekosistem ekonomi warga. Bagaimana pengangguran bisa diatasi dengan memanfaatkan padat karya atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Selanjutnya indikator yang keempat ialah faktor lingkungan. Bagaimana lingkungan yang diciptakan mampu menjaga kesehatan dan ketentraman masyarakat.

"Lingkungan terkait pengelolaan sampah di kampung itu, apakah sudah baik atau belum. Nilai plus bila masyarakat mampu menerapkan zero waste. Pemanfaatan lahan di wilayah tersebut untuk PKL atau urban farming juga menjadi penilaian tersendiri. Berikutnya terkait lingkungan adalah penjagaannya, jangan sampai stunting hilang tapi masih ada yang kemalingan," ungkap Eddy.

Eddy merinci, saat ini Pemkot Surabaya sudah memiliki 23 Kampung Madani dan 28 Kampung Pancasila yang tersebar di setiap Kelurahan dan Kecamatan se Kota Surabaya.

"Total ada 51 kampung. Hari ini yang mendapatkan 31 RW, diantaranya 26 Kampung Pancasila dan 18 Kampung Madani. Sebelumnya, di bulan Februari 2024 juga sudah ada 2 Kampung Pancasila dan 5 Kampung Madani yang mendapatkan penghargaan yang sama," paparnya.

Terkait perbedaan Kampung Madani dan Kampung Pancasila, Eddy menjelaskan bahwa Kampung Madani merupakan kampung yang memiliki norma dan aturan untuk mengembangkan sebuah peradaban mandiri dalam segi ekonomi dan sosial.

Sedangkan, Kampung Pancasila adalah kampung yang dinyatakan mampu membantu kampung maupun kelurahan lainnya. 

"Secara internal Kampung Madani bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, tetapi jangkauannya belum sampai ke RW atau kelurahan lain. Kalau Kampung Pancasila bantuan yang diberikan tidak hanya kepada warganya, tapi juga kepada warga yang membutuhkan di RW atau kelurahan lainnya," jelasnya.

Ke depan, ungkap Eddy Pemkot Surabaya akan terus melakukan controling lewat lurah dan camat agar semangat gotong royong pada Kampung Madani dan Kampung Pancasila tetap menyala.

"Sebenarnya etos dan budaya gotong royong sudah tertanam di masyarakat Surabaya. Penghargaan ini untuk motivasi supaya kepedulian terhadap orang tidak mampu terus meningkat, tidak hanya di kampungnya tapi sampai ke kampung lainnya. Lurah dan camat akan melakukan controling setiap bulannya," pungkasnya.

Seperti diberitakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan penghargaan kepada 31 Rukun Warga (RW) yang berhasil mewujudkan Kampung Madani dan Kampung Pancasila. 

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, sebelum meresmikan Kolam Renang Jambangan Hore Playland (Jambore), Jumat (20/9).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi kepada kampung - kampung yang berhasil membantu mengentaskan kemiskinan melalui donasi sukarela dari warga sekitar.

"Alhamdulilah hari ini saya bisa melihat 31 RW di Kota Surabaya bisa mewujudkan Kampung Madani dan Kampung Pancasila. Kampung - kampung ini bisa memberikan bantuan untuk warga yang kurang mampu dengan menerepkan jimpitan, entah itu berupa beras atau barang lainnya. Gotong royong inilah yang ingin saya wujudkan di Kota Surabaya," ujar Wali Kota Eri.

Menurutnya dalam setiap kampung, tentunya ada warga yang sejahtera dan pra sejahtera. 

Sehingga bagaimana warga yang sudah sejahtera bergotong royong membantu mereka yang masih kekurangan.

"Saya berbicara kepada setiap lurah, camat bahkan ketua RW untuk mendatangi dan berembuk dengan warganya, siapa yang mau menyumbang dan tidak. Sumbangan - sumbangan sukarela itu untuk diberikan kepada warga kampung yang belum sejahtera," terang Wali Kota Eri.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu berharap bahwa adanya Kampung Madani dan Kampung Pancasila ini, bisa mengentaskan kemiskinan di Kota Pahlawan dengan cara gotong royong disamping intervensi yang diberikan oleh Pemkot Surabaya.

"Dengan gotong royong dan guyub seperti ini, diharapkan kedepannya kemiskinan akan semakin mengecil dan hilang di Kota Surabaya," ungkapnya.

Sementara salah satu penerima penghargaan Kampung Pancasila Ketua RW 7, Kelurahan Jambangan, Amir mengapresiasi penghargaan yang diberikan Pemkot Surabaya. 

Menurutnya, penghargaan tersebut bisa memotivasi warga untuk terus bergerak membantu sesama yang membutuhkan.

"Atas bimbingan banyak pihak, termasuk lurah dan camat. Setiap minggunya kampung saya bisa mengagas gerakan sembako gratis (GGS) untuk warga dari kampung tetangga. Alhamdulilah warga Jambangan menjadi makmur, aman dan tentram dengan program tersebut," pungkas Amir. 


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Sebanyak 2.000 warga Kelurahan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri Surabaya, mengikuti kegiatan Napak Tilas Sembrani Bumi Nusantara (SBN) 2024.

Napak tilas tersebut dimulai pukul 11.00 WIB dari halaman Kelurahan Lidah Wetan dan berakhir di Balai Pemuda Surabaya, Minggu (22/9) malam.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang turut hadir dalam acara tersebut, menekankan pentingnya menjaga sejarah dan budaya sebagai identitas bangsa. 

Karena itu, ia mengapresiasi Lidah Wetan yang dinilainya berhasil dalam menggerakkan semangat budaya di wilayahnya.

"Karena bangsa yang baik adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah dan budayanya. Hari ini kita diberikan contoh oleh Kecamatan Lakarsantri dan Kelurahan Lidah Wetan yang luar biasa, yang terus menggerakkan budaya-budayanya di Lidah Wetan," kata Wali Kota Eri di Balai Pemuda Surabaya.

Untuk itu, Wali Kota Eri berharap, Kelurahan Lidah Wetan dapat terus memperkuat identitas budaya, terutama dalam setiap kegiatan pembangunan di wilayah tersebut. 

Karenanya, ia menekankan pentingnya sinergi antara kegiatan dan nilai-nilai budaya lokal.

"Sehingga kalau buat kegiatan, mulai disinergikan dengan kegiatan budaya. Contoh kalau bangun seperti gedung serbaguna, ya disinergikan bentuknya dengan bentuk budayanya. Maka ini akan menjadi kekuatan yang luar biasa di Lidah Wetan Lakarsantri," jelas Cak Eri, panggilan lekat Wali Kota Surabaya.

Oleh sebab itu, Cak Eri juga menyarankan agar pembangunan di Lidah Wetan, termasuk kampung tematik, diintegrasikan dengan ciri khas budaya Sawunggaling. 

Hal ini bertujuan agar wisatawan yang berkunjung ke Surabaya dapat mengenal sejarah dan budaya kota melalui ikon-ikon lokal, seperti Lidah Wetan.

"Sehingga kalau ada pengunjung atau wisatawan datang ke Surabaya tanya sejarah Sawunggaling, maka bisa dilihat sejarahnya di Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri," harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Cak Eri juga mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), RT/RW, hingga jajaran kelurahan dan kecamatan untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan budaya lokal.

"Semoga dengan Napak Tilas malam ini memberikan semangat bagi LPMK, RT/RW, seluruh warga Lidah Wetan dan pemerintah kota, untuk membangun kampung tematik Lidah Wetan dengan semangat budaya Sawunggaling," tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Camat Lakarsantri Kota Surabaya, Yongky Kuspriyanto Wibowo menjelaskan bahwa Napak Tilas SBN 2024 ini merupakan bagian dari rangkaian acara Sedekah Bumi Kelurahan Lidah Wetan.

"Rangkaian Sedekah Bumi mulai tanggal 7 sampai 29 September 2024. Puncaknya tanggal 29 September ada pagelaran wayang kulit di halaman Kelurahan Lidah Wetan," kata Yongki.

Yongki mengungkapkan bahwa Napak Tilas ini mengangkat cerita Joko Berek, yang dikenal sebagai Raden Sawunggaling. 

Menurut cerita, Joko Berek, yang kerap menjadi bahan ejekan karena tidak memiliki orang tua, akhirnya mencari ayahnya di Kadipaten Surabaya (sekarang Balai Kota Surabaya).

Dengan membawa selendang yang diberikan ibunya, Joko Berek bertemu Kanjeng Adipati Jayengrono III yang ternyata adalah ayah kandungnya. 

Hingga singkat cerita, Joko Berek pada akhirnya ditetapkan sebagai penerus Adipati Jayengrono. 

"Tahun lalu kami juga melakukan Napak Tilas ini, dan tahun ini kami melanjutkannya sebagai upaya melestarikan budaya Surabaya," tutup Yongki.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive