Banten - KABARPROGRESIF.COM Polda Banten kembali mendapat kepercayaan untuk berpartisipasi dalam pengamanan Papua melalui Satuan Tugas (Satgas) Operasi Amole 2024.
Sebanyak 100 personel dari Satbrimob Polda Banten dikirim untuk bergabung dengan Satgas yang ditugaskan menjaga objek vital dan wilayah rawan konflik di Papua.
Pelepasan personel ini dipimpin langsung oleh Kapolda Banten, Irjen Suyudi Ario Seto, di Mapolda Banten pada Kamis (10/10/2024).
Dalam sambutannya, Kapolda Banten Suyudi Ario Seto menegaskan bahwa pengiriman personel ini merupakan wujud kepercayaan yang diberikan kepada Satbrimob Polda Banten oleh Dankorbrimob Polri.
“Satbrimob Polda Banten kembali dipercaya untuk bergabung dalam Satgas Operasi Amole 2024. Personel yang ditugaskan akan bergabung dengan Polda Papua untuk pengamanan objek vital,” ungkapnya.
Dari total 406 personel Brimob Polri yang dikirim, Polda Banten mengirimkan 100 personel terbaiknya.
Kapolda mengingatkan bahwa tugas di Papua bukanlah tugas ringan.
“Personel harus siap secara fisik, mental, dan spiritual karena tantangan yang dihadapi beragam, mulai dari kondisi geografis hutan tropis basah hingga medan pegunungan yang berbukit, serta dinamika sosial yang kompleks,” ujar Suyudi.
Lebih lanjut, Suyudi menginstruksikan seluruh personel yang berangkat untuk menjaga profesionalisme dan membawa nama baik institusi Polri selama bertugas.
“Ingat, kita membawa nama baik Polri. Disiplin dan profesionalisme harus selalu dijunjung tinggi,” tegasnya.
Dalam penugasannya di Papua, personel Brimob diminta untuk selalu menjaga komunikasi yang baik, baik dengan sesama tim maupun masyarakat setempat.
Kapolda berharap seluruh personel yang berangkat dapat kembali ke Banten dengan selamat dan lengkap.
“Kami berharap semua personel dapat menjalankan tugas dengan sinergi bersama TNI dan masyarakat. Kami mengirim 100 personel dan berharap 100 personel ini kembali dengan selamat,” ujar Suyudi.
Satgas Amole bertugas menjaga keamanan di area strategis PT Freeport Indonesia di Papua, sebuah wilayah yang dikenal memiliki potensi konflik dan medan yang berat.
Penugasan ini diharapkan dapat memperkuat pengamanan dan menciptakan stabilitas di wilayah tersebut.