Percepatan penyelesaian pembangunan dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebagai upaya memberikan pemerataan layanan kesehatan untuk masyarakat Kota Pahlawan.
"Kita berkeliling untuk melakukan pengecekan pembangunan RSUD Surabaya Timur. Alhamdulilah saat ini sedang dalam taraf penyelesaian percepatan pembangunan dengan bertanggungjawab. Artinya semuanya tetap mengedepankan keamanan dan kenyamanan masyarakat," ujar PJs Wali Kota Surabaya Restu Novi.
Dalam tinjauannya PJs Wali Kota Surabaya Restu Novi mengatakan, penyelesaian pembangunan dilakukan bersamaan dengan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana, serta kebutuhan tenaga kesehatan (nakes).
"Saya juga melihat beberapa sarana prasarana sudah mulai ditata dan disiapkan. Artinya semua berbarengan dari mulai penyelesaian bangunan fisik, sarana, prasarana dan juga SDM yang direkrut. Semuanya sudah sesuai, ketika selesai akan berbarengan," terangnya.
PJs Wali Kota Surabaya Restu Novi menyebut bahwa pembangunan RSUD dengan luas tanah 550 hektar itu, sudah mencapai 98 persen.
Sementara itu, dua persen sisanya adalah penyelesaian pembangunan untuk gedung B.
"Ini sudah 98 persen untuk fisiknya, yang dua persen tinggal menyelesaikan gedung B RSUD Surabaya Timur," tambahnya.
Ia juga merinci, RSUD yang dibangun dengan delapan lantai tersebut akan memiliki lebih banyak layanan untuk ibu dan anak dari pada Rumah Sakit (RS) milik pemkot lainnya.
Di antaranya layanan spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn), vertilitas hingga layanan untuk ibu dan anak yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Semua layanan untuk ibu dan anak dilengkapi di sini. Tadi saya juga melihat ada ruangan khusus KDRT terpisah dari ruangan lainnya, ini jarang dimiliki oleh RS lainnya. Ada pula ruang gaduh gelisah, ruang terapis juga lengkap untuk ibu dan anak," terangnya.
Dirinya berharap, RSUD Surabaya Timur bisa menjadi salah satu pilihan masyarakat Kota Surabaya untuk mendapatkan layanan kesehatan terbaik.
"Semua di desain dengan landasan kenyamanan bagi pasien dan keluarga. Ini akan menjadi pilihan bagi masyarakat, tinggal bagaimana menjalankan komitmen pelayanan," harapnya.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Pemkot Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan bahwa pemenuhan SDM atau tenaga kesehatan (nakes) RSUD Surabaya Timur akan dipenuhi melalui perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
"Perekrutan nanti lewat CPNS sekitar 640 orang. Di antaranya untuk kebutuhan dokter spesialis, dokter umum, serta tenaga perawatnya," jelas Febria Rachmanita yang akrab disapa Fenny itu.
RSUD Surabaya Timur sendiri direncanakan mulai operasional pada bulan November 2024 mendatang secara bertahap.
"November InsyaAllah, bertahap (operasional)," pungkasnya.
Sebelum melakukan tinjauan penyelesaian pembangunan RSUD Surabaya Timur, PJs Wali Kota Surabaya Restu Novi juga mengunjungi kantor Kecamatan Gunung Anyar dan Kecamatan Rungkut untuk memastikan layanan berjalan dengan baik dan minim hambatan.