Rabu, 30 Oktober 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Panglima Kodam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A, melaksanakan kunjungan kerja ke SMA Taruna Brawijaya pada Selasa (29/10). 

Kunjungan itu merupakan bagian dari upaya memperkuat hubungan antara TNI dan lembaga pendidikan dalam rangka menciptakan generasi muda yang disiplin, tangguh dan berkarakter.

Dijelaskan Pangdam, pendidikan merupakan kebutuhan terpenting bagi generasi penerus di Indonesia.

“Siswa-siswi di SMA Taruna Brawijaya adalah calon pemimpin masa depan yang diharapkan mampu menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A.

Selama kunjungan, Pangdam juga melakukan dialog interaktif dengan para siswa, memberikan motivasi, dan berbagi pengalaman mengenai nilai-nilai kepemimpinan dan semangat juang. 

“Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi siswa untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Anak-anak muda yang tergabung dalam PIONEERISMA tumplek blek berikan dukungan pada Pasangan Cagub Jawa Timur Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) dan Pasangan Cawali Eri Cahyadi-Armuji.

Mereka melakukan deklarasi di Museum HOS Tjokroaminoto yang berada di Jalan Peneleh VII, Kelurahan Peneleh Kecamatan Genteng Kota Surabaya, Jawa Timur.

Dalam deklarasi ini, para anak muda ini berkeinginan mendengungkan "Suara Gen Z Untuk Jatim Resik", seperti yang diungkapkan Eri Cahyadi, Selasa (29/10).

"Yang ada di Jawa Timur yang memberi dukungan pada Bu Risma. Ini diinisiasi oleh Gen Z pemenangan Bu Risma. Kita bergerak di bawah tanggung jawabnya Cak Aripin, karena Cak Aripin ini adalah penanggung jawab pemenangan Bu Risma di Gen Z," kata Eri Cahyadi.

Sebenarnya acara Gen Z ini tak hanya digelar di Surabaya, namun keliling dan diadakan di beberapa daerah yang ada di Jawa Timur.

"Jadi hari ini dikumpulkan di Surabaya, karena acara Gen Z berputar. Ada di Surabaya dan semuanya di seluruh wilayah Jatim, sekarang kebagian di Surabaya, untuk mengenalkan program-program Bu Risma di Kota Surabaya," terang pria yang sudah pernah menjabat sebagai Wali Kota Surabaya 1 periode ini.

Sementara itu, Tokoh pemimpin pemuda di Jawa Timur, M. Nur Arifin mengatakan, adanya deklarasi "Suara Gen Z Untuk Jatim Resik" ditepatkan dengan waktu Sumpah Pemuda.

"Ini juga sekaligus momentum Sumpah Pemuda. Makanya kita pilihnya di Peneleh ini karena rumah kenbangsaan, rumahnya Haji Omar Said Cokroaminoto, dan sekaligus Bu Risma ini warga Surabaya, banyak yang kangen. Terbukti lah Bu Risma ini berhasil membangun, kedua juga legacy kepemimpinan sampai sekarang di Surabaya gak ada yang berani ngelawan," ucap pria yang akrab disapa Cak Ipin ini.

Dukungan Gen Z Surabaya pada Pasangan Calon Gubernur Jatim Risma-Gus Hans cukup beralasan, terlebih lagi beberapa program Risma langsung menyentuh Gen Z secara langsung.

"Kalau yang pro Gen Z, tentu Bu Risma kan komitmen pendidikan gratis, tanpa pungutan baik di komite maupun segala macam. Itu cukup mengena ke temen-temen sekalian," ungkapnya.

"Terus kemudian juga Bu Risma pro terhadap penciptaan lapangan kerja buat anak-anak muda, termasuk petani milenial dan lain sebagainya. Jadi itulah. Apalagi Pak Prabowo juga sekarang ketahanan pangan jadi salah satu program unggulan dari pemerintahan Prabowo," pungkasnya.

Dalam Deklarasi PIONEERISMA ini, hadir langsung Cagub Tri Rismaharini, Sekjen DPP PDI P Hasto, pasangan Cawali Eri-Armuji, dan barisan Banteng Muda Indonesia. 

Selain itu, ada tampilan dua komika, yang turut meramaikan deklarasi ini.

Senin, 28 Oktober 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Sepuluh saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) komisi pemberantasan korupsi (KPK) terlihat kompak tak mengenal secara dekat dengan mantan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor.

Hal itu terlihat ketika 10 orang saksi yang merupakan ASN Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo tersebut dicecar berbagai pertanyaan oleh Gus Muhdlor di Pengadilan Tipikor Surabaya, Senin (28/10). 

Awalnya Gus Muhdlor diberi kesempatan oleh Mejelis Hakim untuk memberi pertanyaan kepada saksi.

Hal itu tak di sia-siakan oleh Gus Muhdlor.

Namun ketika melontarkan pertanyaannya tersebut cukup menggelikan.

Sebab Gus Muhdlor meminta 10 saksi tersebut menjawab secara bersamaan apakah mengenal Presiden Indonesia ke 7 yakni Joko Widodo. Apakah mereka pernah berhubungan maupun melakukan komunikasi.

"Tidak," jawab saksi secara bersamaan.

Mendapat jawaban itu, kembali Gus Muhdlor melontarkan pertanyaan.

"Tau saya gak," tanya Gus Muhdlor.

"Tau," jawab saksi.

Belum sempat melanjutkan pertanyaannya, tiba-tiba Ketua Majelis Hakim, Ni Putu Sri Indayani melanjutkan pertanyaan dari Gus Muhdlor kepada para saksi.

Apakah para saksi pernah berhubungan dengan Gus Muhdlor.

"Gak," jawab saksi bersamaan secara serempak.

Bahkan dalam sidang itu Gus Muhdlor terlihat geram mendengar jawaban dari 10 saksi yang selalu tidak tau.

Gus Muhdlor ingin ASN Sidoarjo terlihat tegas untuk membuktikan kebenaran bila ada potongan dana insentif ASN BPPD mengalir ke rekeningnya.

"Pernahkah bupati itu cawe-cawe itu kesana-kesini bahkan ngurusi SKU, padahal SKU itu kontribusi semuanya itu tiap hari tiap bulan jumlahnya ratusan. Pernah gak kamu lihat bupati urusi SK kecuali terakhir-terakhir tanda tangan karena itu sifatnya wajib, pernah ga? Jadi bupati di ujung saja, setelah disaring sampeyan dari keuangan, siska, ari, Gogom, sekda terkait pencapaian baru ke saya, saya tanda tangani dan itu sifatnya wajib. Saya mau tanya semuanya, bahkan bu nuraika yang adalah BPHTB tanah di pelosok. Semuanya 10 orang ini, apakah ada yang pernah kasi duit saya?" tanya Gus Muhdlor.

"Gak tau," jawab para saksi.

"Jangan gak tau, masa ASN Sidoarjo begitu," pungkas Gus Muhdlor.

Pada sidang kali ini (28/10) JPU KPK menghadirkan 10 saksi. 

Adapun saksi tersebut berasal dari ASN BPPD Sidoarjo.

Ke sepuluh saksi tersebut diantaranya Sulastri, Nur Aditiah, Rahma Fitri, Arum Nuroita, Susi Wulandari, Sudibyo, Sumanto, Cahyo, Harun dan Fahrudin.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, perkara ini bermula saat KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kantor BPPD Sidoarjo, Jalan Pahlawan, Sidoarjo pada 25 Januari lalu. 

OTT tersebut terkait dengan pemotongan insentif pajak pegawai BPPD Sidoarjo.

KPK mengamankan 11 orang dari OTT tersebut, termasuk terdakwa Ari Suryono eks Kepala BPPD dan terdakwa Kasubag umum dan kepegawaian BPPD Sidoarjo Siska Wati.

Gus Muhdlor ditetapkan sebagai tersangka bersama Kepala BPPD, Ari Suryono, dan Kasubbag BPPD, Siska Wati.

Mereka diduga terlibat dalam pemotongan insentif ASN BPPD Kabupaten Sidoarjo dengan besaran potongan mulai dari 10 persen hingga 30 persen dari insentif yang seharusnya diterima.

Menurut KPK, total dana hasil pemotongan insentif tersebut mencapai Rp 2,7 miliar. Dalam OTT, penyidik juga menemukan uang tunai sebesar Rp 69,9 juta yang diduga terkait dengan praktik korupsi tersebut.

Gus Muhdlor yang kini ditahan oleh KPK, disinyalir memiliki peran sentral dalam mengatur pemotongan insentif tersebut.

Kewenangannya sebagai bupati memungkinkannya untuk mempengaruhi pengelolaan insentif kinerja di lingkungan BPPD, terutama dalam hal pengumpulan pajak dan retribusi.

Sementara terdakwa Ari Suryono dan siska Wati dalam berkas terpisah telah menerima vonis dari Majelis Hakim yang diketuai Ni Putu Sri Indayani dan dua hakim anggota yakni Athoillah dan Ibnu Abbas Ali.

Untuk terdakwa Ari Suryono divonis 5 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider 4 bulan.

Tak hanya itu Ari Suryono juga dijatuhi membanyar ubg pengganti sebesar Rp2,7 miliar.

Bila dalam tempo satu bulan tak nembayar maka harta benda Ari Suryono disita.

Dan bila harta benda yang disita kemudian dilelang belum mencukupi, maka Ari Suryono akan mengganti dengan menjalani hukuman 2 tahun bui.

Sedangkan Siska Wati divonis 4 tahun dan denda Rp300 juta subsider 3 bulan kurungan.



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Sidang dugaan pemotongan dana insentif ASN Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo dengan terdakwa mantan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor kembali digelar di Pengadilan Tipikor Surabaya, Senin (28/10).

Kali ini masih beragendakan pemeriksaan saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Bila pada sidang sebelumnya (7/10) hanya lima orang saksi yakni mantan Kepala BPPD Sidoarjo, Ari Suryono, mantan Kasubbag Umum dan Kepegawaian BPPD Sidoarjo, Siska Wati, Mantan Sekretaris BPPD Sidoarjo A Hadi Yusuf, Sekretaris BPPD Sidoarjo Sulistiyono, dan pegawai BPPD Sidoarjo Rahma Fitri Kristiani.

Sedangkan pada (14/10) terdapat 8 saksi diantaranya Akbar Prayoga, staf Prokopim Sekda Sidoarjo sejaligus ajudan Bupati, Agung Baginda, Ajudan Bupati, Ferdisah, Kasubag Adpim dan Dokumentasi Sekda Sidoarjo, Aswin Reza Sumantri, Staf Protokol Sekda Sidoarjo.

Kemudian Farid Fakruz Farah Zein, Sopir terdakwa Ari Suryono mantan Kepala BPPD Sidoarjo, Ahmad Masruri sopir Bupati, lalu Agus sujiarto, Kabag Pembangunan dan M. Rofik Suadi, Dosen UIN Malang.

Lalu pada sidang pemeriksaan saksi yang ke tiga kalinya (21/10), JPU KPK menghadirkan 22 saksi.

22 saksi tersebut merupakan ASN di jajaran BPPD Sidoarjo.

Mereka diantaranya, Abdul Muntolib, Agus Surianto, Ali Muktadin, Suyono, Adoey, Febrianto Cahyo Saputra, Ermadi Riskiawan, Rismi Maulida, Jasmin Rindi Astuti.

Lalu, Joko sungkono, Juati, Luailus atau Ilus, Pramukas Ardi Yuda, R. Erik Hidayat, Rachmad Hendrawanto, Serly Dewi Yunitawati, Ris Nur Afrianti, Sodikin, Surendro Nur Bawono, Suyadi, Yulis Sarah Riski dan Sutrisno.

Nah pada sidang kali ini (28/10) terdapat 10 saksi. Adapun saksi tersebut berasal dari ASN BPPD Sidoarjo.

Ke sepuluh saksi tersebut diantaranya Sulastri, Nur Aditiah, Rahma Fitri, Arum Nuroita, Susi Wulandari, Sudibyo, Sumanto, Cahyo, Harun dan Fahrudin.

Dalam sidang tersebut JPU KPK mencecar satu persatu saksi yang dihadirkannya 

Bahkan untuk membuktikan bila pemotongan itu terjadi, JPU KPK juga menunjukkan bukti penerimaan insentif hingga jumlah pemotongan uang tersebut ke layar monitor yang berada di ruang persidangan.

Para saksi awal berjumlah 5 orang laki-laki yang mendapat pertanyaan itu terkesan kompak membenarkan bukti yang dimiliki JPU KPK.

Mereka pun mengakui bila pemotongan insentif tersebut diserahkan ke Fitri.

"Iya, dikumpulkan ke bu Fitri," jawab satu persatu saksi secara bersamaan.

Tak hanya itu, para saksi pun juga tak mengetahui tujuan dari pemotongan insentif tersebut.

Padahal pemotongan insentif tersebut cukup besar nilainya.

"Tidak tau tujuannya, hanya mengikuti perintah pimpinan. Serahkan ke bu Fitri," jelas Sumanto menjawab pertanyaaan JPU yang membeberkan dana potongan insentifnya mulai dari Rp14 juta hingga Rp22 juta.

Hal yang sama juga dikatakan Cahyo. Pria yang menjadi staf Pendapatan Daerah (PD) 3 BPPD Sidoarjo ini mengaku tak mengetahui penggunaan uang pemotongan insentif itu.

"Tidak tau penggunaannya pak," ujarnya.

Tapi yang jelas jawab saksi Harun Ainur Rosyid ketika mendapat giliran menjawab pertanyaan jaksa.

Pemotongan itu berdasarkan perolehan pendapatan setiap tiga bulan dari dana insentif.

"Penyerahan berdasarkan rekening koran. Tidak tau tujuannya. Karena semua gitu," ujarnya.

Saksi pun mengakui, selama pemotongan itu terjadi, tak pernah berani menanyakannya.

"Tidak pernah menanyakan. Untuk perhitungannya terima dari kitir," pungkas Fahrudin.

Hingga berita ini diturunkan JPU KPK, Penasehat Hukum (PH) hingga majelis hakim masih mencecar para saksi satu persatu.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, perkara ini bermula saat KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kantor BPPD Sidoarjo, Jalan Pahlawan, Sidoarjo pada 25 Januari lalu. 

OTT tersebut terkait dengan pemotongan insentif pajak pegawai BPPD Sidoarjo.

KPK mengamankan 11 orang dari OTT tersebut, termasuk terdakwa Ari Suryono eks Kepala BPPD dan terdakwa Kasubag umum dan kepegawaian BPPD Sidoarjo Siska Wati.

Gus Muhdlor ditetapkan sebagai tersangka bersama Kepala BPPD, Ari Suryono, dan Kasubbag BPPD, Siska Wati.

Mereka diduga terlibat dalam pemotongan insentif ASN BPPD Kabupaten Sidoarjo dengan besaran potongan mulai dari 10 persen hingga 30 persen dari insentif yang seharusnya diterima.

Menurut KPK, total dana hasil pemotongan insentif tersebut mencapai Rp 2,7 miliar. Dalam OTT, penyidik juga menemukan uang tunai sebesar Rp 69,9 juta yang diduga terkait dengan praktik korupsi tersebut.

Gus Muhdlor yang kini ditahan oleh KPK, disinyalir memiliki peran sentral dalam mengatur pemotongan insentif tersebut.

Kewenangannya sebagai bupati memungkinkannya untuk mempengaruhi pengelolaan insentif kinerja di lingkungan BPPD, terutama dalam hal pengumpulan pajak dan retribusi.

Sementara terdakwa Ari Suryono dan siska Wati dalam berkas terpisah telah menerima vonis dari Majelis Hakim yang diketuai Ni Putu Sri Indayani dan dua hakim anggota yakni Athoillah dan Ibnu Abbas Ali.

Untuk terdakwa Ari Suryono divonis 5 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider 4 bulan.

Tak hanya itu Ari Suryono juga dijatuhi membanyar ubg pengganti sebesar Rp2,7 miliar.

Bila dalam tempo satu bulan tak nembayar maka harta benda Ari Suryono disita.

Dan bila harta benda yang disita kemudian dilelang belum mencukupi, maka Ari Suryono akan mengganti dengan menjalani hukuman 2 tahun bui.

Sedangkan Siska Wati divonis 4 tahun dan denda Rp300 juta subsider 3 bulan kurungan.


Minggu, 27 Oktober 2024


Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Mabes Polri mengajak mahasiswa terlihat dalam pemberantasan korupsi. 

Hal itu dilakukan dengan kegiatan sosialisasi antikorupsi kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palu Sulawesi Tengah dengan tema Membangun Karakter Antikorupsi di Kalangan Mahasiswa.

Pembicara dalam kegiatan yang dilakukan pada Jumat, 25 Oktober 2024 itu ialah Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqqodas yang merupakan mantan Ketua KPK. 

Kemudian, Anggota Satgassus Pencegahan Korupsi Mabes Polri Yudi Purnomo Harahap.

"Bahwa saat ini pemerintah dan penegak hukum sedang berusaha melawan korupsi yang merajalela di Indonesia. Sehingga, membutuhkan peran kampus, sivitas akademika, dan mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam pemberantasan korupsi," kata Yudi dalam keterangan tertulis, Minggu, 27 Oktober 2024.

Mantan Penyidik KPK ini menjelaskan bahwa ada dua peran penting mahasiswa di Tanah Air. Pertama, sebagai agent of change yang mengawasi pelaksanaan pembangunan dan anggaran pusat maupun daerah. 

Kedua, mempunyai karakter yang jujur sebagai nilai antikorupsi yang berguna bagi masa depan bangsa.

"Negara ini tidak kekurangan orang pintar, namun kekurangan orang jujur. Sehingga, mahasiswa yang nanti akan menjadi pilar Indonesia emas 2045 tentu harus meningkatkan kualitas dan karakter integritas agar mampu memajukan negeri ini di segala bidang," ujar mantan Ketua Wadah Pegawai KPK itu.

Yudi memandang kegiatan sosialisasi antikorupsi ke mahasiswa ini selaras dengan Pidato Presiden Prabowo Subianto dalam pelantikan di Gedung DPR/MPR pada Minggu, 20 Oktober 2024. 

Bahwa perlu adanya keterlibatan mahasiswa dan cendikiawan dalam upaya memberantas korupsi.

"Sehingga, Polri salah satunya mengimplementasikan hal tersebut dengan kegiatan ini," ungkap ASN Polri itu.

Dalam kegiatan sosialisasi antikorupsi kepada mahasiswa ini hadir juga Rektor Universitas Muhammadiyah Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tengah Muhammad Amin Parakkasi.



Karanganyar - KABARPROGRESIF.COM Pangkalan Udara (Lanud) Adi Soemarmo menggelar acara "Air Force Ampuh Three Fun" yang dihadiri kurang lebih 10.000 peserta dari berbagai kalangan, baik dari TNI AU maupun masyarakat umum. 

Kegiatan yang berlangsung di area Lanud Adi Soemarmo ini meliputi berbagai kegiatan, antara lain : Fun Bike, Fun Run, dan Fun Aerobic. Minggu (27/10/2024). 

Acara yang bertemakan "Air Force Ampuh Three Fun Lanud Adi Soemarmo Menjadikan TNI Modern Bersama Rakyat Siap Mengawal Suksesi Kepemimpinan Nasional Untuk Indonesia Maju" ini dibuka secara resmi oleh Komandan Lanud Adi Soemarmo Marsma TNI Bambang Juniar Djatmiko. S.Sos., M.M. 

Dalam sambutannya, Danlanud menyampaikan bahwa tujuan Air Force Ampuh Three Fun adalah untuk menjaga kesehatan dan kebugaran sekaligus sebagai ajang mempererat silaturahmi antara anggota TNI AU keluarga besar Lanud Adi Soemarmo serta masyarakat sekitar. 

Selain itu kegiatan ini juga dalam rangka peringatan ke-79 Hari Ulang Tahun TNI tahun 2024. 

Dengan partisipasi yang luar biasa dari masyarakat, Air Force Ampuh Three Fun berhasil menciptakan suasana yang penuh kegembiraan. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap kegiatan, mulai dari bersepeda bersama dalam Fun Bike, lari bersama dalam Fun Run, hingga sesi aerobic bersama dalam Fun Aerobic yang diiringi musik dan instruktur profesional. 

Acara ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan, mengingat tingginya animo masyarakat yang hadir dan berpartisipasi. Lanud Adi Soemarmo berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa guna mempererat sinergi antara TNI AU dan masyarakat.



Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah memutus gugatan praperadilan yang diajukan Bupati Situbondo Karna Suswandi (KS). 

Dia mempermasalahkan penetapan status tersangka kepadanya dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“KPK memenangkan gugatan praperadilan pada perkara dugaan tindak pidana korupsi dan suap terkait pengelolaan dana PEN serta pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Situbondo yang diajukan tersangka KS,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Minggu, 27 Oktober 2024.

Tessa menjelaskan gugatan itu diputus pada Jumat, 26 Oktober 2024. KPK mengapresiasi keputusan majelis tunggal yang telah menguatkan bukti perkara yang dimiliki penyidik.

“Putusan ini menguatkan bahwa aspek formil dalam penanganan perkara ini telah sesuai dengan mekanisme dan prosedurnya,” ujar Tessa.

Dalam perkembangan perkara ini, KPK tengah mengulik adanya aliran dana ke beberapa pejabat di Dinas PUPR Kabupaten Situbondo. Uang yang diterima diduga masuk kategori gratifikasi atau suap.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Bupati Situbondo Karna Suswandi menyandang status tersangka dalam kasus ini. Perkara ini diusut sejak 6 Agustus 2024.

Dugaan rasuah itu terjadi dalam periode 2021 sampai dengan 2024. Selain Karna, penyelenggara negara berinisial EP juga menyandang status tersangka dalam kasus ini.



Sleman - KABARPROGRESIF.COM Komandan Kodim 0732/Sleman Letkol Inf Mohammad Zainollah, S.hub. Int., M.M., memimpin langsung apel gelar pasukan operasi pengamanan kunjungan kerja RI-1 di wilayah Kabupaten Sleman bertempat di Lapangan Parkir Monumen Jogja Kembali Jl. Ring Road Utara, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Minggu (27/10/2024).

Pada kesempatan tersebut Dandim 0732/Sleman melaksanakan pengecekan kesiapan Satgaspam VVIP, baik personel, materiil, maupun sarana pendukung lainnya, sehingga kunjungan kerja Presiden RI, H. Prabowo Subianto di wilayah Kabupaten Sleman Provinsi DIY dan Jateng dapat berjalan dengan tertib, lancar dan aman.

"Tugas Operasi ini merupakan tugas operasi baru Laksanakan operasi ini sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing, laksanakan dengan sebaik-baiknya ini merupakan amanah yang harus dijaga karena merupakan kewibawaan Negara sekaligus melambangkan kehormatan bangsa Indonesia,"

Kepada semua unsur yang terlibat agar melaksanakan pengecekan baik perorangan maupun satuan serta alat perlengkapan yang akan digunakan secara kontinyu dan yakinkan semua unsur yang terlibat benar-benar siap dan mengerti akan tugas serta tanggung jawab yang diemban.

Seluruh personil Satgas agar bersinergi dan berkoordinasi guna kesuksesan pengamanan kegiatan kunker Presiden RI H Prabowo Subianto di wilayah DIY dan Jateng.



Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Komisi Pemberantasan Koruipsi (KPK) menduga adanya sejumlah pejabat di Dinas PUPR Kabupaten Situbondo menerima suap atau gratifikasi terkait kasus dugaan rasuah alokasi dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan pengadaan barang dan jasa di sana. 

Informasi itu didalami dengan memeriksa lima saksi pada Kamis, 24 Oktober 2024.

“Saksi hadir dan didalami terkait dengan pengetahuan dan peran mereka dalam penerimaan suap atau gratifikasi oleh para tersangka dan pihak-pihak di Dinas PUPR Kabupaten Situbondo,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Jumat, 25 Oktober 2024.

Tessa cuma mau memerinci inisial para saksi yakni TG, RH, RE, MAMM, dan ADP. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, mereka yakni Direktur CV Citra Bangun Persada Tjahjono Gunawan, staf admin CV Raja Seratus Rasyad Haryanto, staf di CV Ganda Karya Rudi Effendi, pensiunan M Abduh M Matalitti, dan pihak swasta Achmad Dedi Putra.

Tessa enggan memerinci pejabat Dinas PUPR Situbondo yang menerima suap maupun gratifikasi. Informasi itu dirahasiakan sementara untuk menjaga kelancaran proses penyidikan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Bupati Situbondo Karna Suswandi menyandang status tersangka dalam kasus ini. Perkara ini diusut sejak 6 Agustus 2024.

Dugaan rasuah itu terjadi dalam periode 2021 sampai dengan 2024. Selain Karna, penyelenggara negara berinisial EP juga menyandang status tersangka dalam kasus ini. 



Sidoarjo - KABARPROGRESIF.COM Komandan Batalyon Infanteri 1 Marinir Letkol Marinir Siswanto, M. Tr. Opsla memimpin upacara pengukuhan Perwira Seksi Operasi (Pasiops), Komandan Kompi Markas, Komandan Kompi Aligator, dan Komandan Kompi Cobra Yonif 1 Marinir di lapangan apel Kesatrian Marinir R. Suhadi Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (25/10/2024).

Pada pengukuhan tersebut Kapten Marinir Adi Yanuar dikukuhkan sebagai Perwira Seksi Operasi (Pasiops), Kapten Marinir Novie Hariyanto dikukuhkan sebagai Komandan Kompi Markas, Kapten Marinir Opang Sopari dikukuhkan sebagai Komandan Kompi Aligator dan Kapten Marinir Suwanto dikukuhkan sebagai Komandan Kompi Cobra Yonif 1 Marinir.

Komandan Batalyon Infanteri 1 Marinir menyampaikan bahwa upacara pengukuhan jabatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian pergantian jabatan di lingkungan Yonif 1 Marinir yang dilaksanakan dalam rangka peremajaan dan kaderisasi.

Letkol Marinir Siswanto, M.Tr.Opsla juga menjelaskan bahwa dengan serah terima jabatan ini diharapkan akan diperoleh pembaharuan semangat dan penyegaran pemikiran, sehingga mampu meningkatkan potensi kerja dalam upaya pencapaian sasaran program yang telah ditetapkan, dengan berbekal pengalaman dan kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya, akan dapat memberikan kemudahan dalam melaksanakan tugas.

Diakhir amanatnya Danyonif 1 Marinir menyampaikan kepada seluruh prajurit Yonif 1 Marinir agar tetap memberikan dukungan sepenuhnya terhadap pelaksanaan tugas dan jabatan baru dengan memacu semangat pengabdian dan meningkatkan tugas dimasa yang akan datang, sehingga Yonif 1 Marinir dapat menunjukkan prestasi dalam segala kegiatan dan demi nama baik Satuan.



Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta tidak menggantungkan kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menyeret Wakil Menteri Hukum Edward Omar Sharif Hiariej (Eddy Hiariej). Lembaga Antirasuah didorong memberikan pengumuman atas kelanjutan perkara itu.

“KPK harus berani secara tegas mengumumkan ke publik apabila memang Eddy OS Hierej terlibat atau tidak terlibat dalam sprindik dan sprinlidik yang sedang berjalan di KPK,” kata Ketua IM57+ Institute M Praswad Nugraha melalui keterangan tertulis, Jumat, 25 Oktober 2024.

Pengumuman dari KPK dinilai penting. Praswad tidak mau penanganan perkara menjadi sandera politik bagi Eddy selama menjabat.

“Jangan sampai berbagai proses penegakan hukum menggantung mengikuti langkah politik,” ujar Praswad.

KPK juga diminta tidak menyetop kasus Eddy hanya karena sudah menjabat. Namun, jika dinyatakan tidak terlibat, Lembaga Antirasuah diminta memberikan penjelasan.

“Jika memang Eddy OS tidak bersalah, sampaikan secara tegas. Jika memang Eddy OS masih tersangkut perkara, maka segera keluarkan sprindik atau sprinlidik-nya,” ucap Praswad.

Status tersangka untuk Eddy maupun penyuapnya Helmut Hermawan hilang setelah memenangkan praperadilan. 

KPK segera menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) Eddy, dan Helmut.



Magelang - KABARPROGRESIF.COM Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengikuti sederet rangkaian kegiatan retreat Kabinet Merah Putih hari kedua dalam suasana yang penuh semangat.

Para anggota Kabinet beserta jajaran juga terlibat dalam berbagai aktivitas, mulai dari senam pagi, latihan baris-berbaris, hingga sesi pembekalan yang bertujuan memperkuat sinergi dan disiplin, bertempat di Akademi Militer (Akmil), Kawasan Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/10/2024).

Kegiatan ini menjadi ajang untuk mempererat ikatan antara menteri dan jajaran beserta perangkat Kabinet Merah Putih dengan fokus pada pembentukan tim yang solid dan selaras. Pentingnya kebersamaan dan kesatuan visi di antara para anggota kabinet, mengingat tantangan yang dihadapi pemerintah saat ini karena kebersamaan adalah kunci untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Melalui retreat ini, diharapkan seluruh Menteri dan jajaran Kabinet Merah Putih mendapatkan semangat baru dan tekad yang lebih kuat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan disiplin dan kerja sama yang terjalin, diharapkan mampu menghadirkan inovasi dan solusi efektif untuk kemajuan bangsa.


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive