Senin, 07 April 2025


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya mengambil tindakan tegas dengan menyegel sebuah stan penjual es krim di salah satu pusat perbelanjaan wilayah Surabaya Barat, Minggu (6/4). 

Langkah ini diambil menyusul viralnya rekaman video di media sosial yang memperlihatkan seorang influencer mereview (mengulas) stan tersebut dan menyebutkan adanya penjualan es krim dengan berbagai varian rasa yang mengandung alkohol.

Dalam video yang beredar, influencer tersebut memperkenalkan kepada para penonton keberadaan stan es krim yang menawarkan berbagai rasa dengan kandungan alkohol. 

Terlihat pula buku menu yang mencantumkan 15 varian rasa es krim yang dijual, di antaranya terdapat beberapa varian yang diklaim mengandung alkohol hingga 40 persen.

Menindaklanjuti informasi yang viral tersebut, Satpol PP Kota Surabaya bergerak cepat bersama dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya. 

Petugas Satpol PP mendatangi langsung stan es krim yang berlokasi di pusat perbelanjaan tersebut untuk melakukan pengawasan dan pengecekan.

Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah (Perda) Satpol PP Kota Surabaya, Yudhistira menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi pimpinan terkait adanya penjualan es krim yang diduga mengandung alkohol. 

"Giat hari ini merupakan tindak lanjut instruksi pimpinan, terkait adanya penjualan es krim yang mengandung alkohol tersebut. Kami melakukan pengecekan terhadap es krim yang dipajang di stan," jelas Yudhistira, Senin (7/4).

Dari hasil pengawasan di lokasi, petugas Satpol PP mengamankan sejumlah barang bukti berupa dua kotak penyimpanan (box) dan enam wadah (cup) es krim yang diduga mengandung alkohol. 

"Kami amankan barang bukti tersebut untuk dibawa ke kantor. Selain itu, kami juga mengamankan KTP pemilik stan," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, Satpol PP Surabaya juga telah memanggil pemilik stan untuk dimintai keterangan terkait dugaan penjualan es krim dengan kandungan alkohol hingga 40 persen tersebut.

Selain mengamankan barang bukti, petugas Satpol PP juga memasang stiker penyegelan dan garis pembatas (Pol PP Line) di sekitar stan es krim tersebut. 

“Kami pasang stiker segel dan Pol PP Line pada stan tersebut. Tindakan ini kami lakukan karena pemilik diduga melanggar Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2023 tentang Perdagangan dan Perindustrian," pungkasnya. 


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali menjadi primadona tujuan wisata keluarga, terutama di momen libur Lebaran. 

Tercatat mulai H+5 (Sabtu, 5/4) KBS telah menerima 72.500 pengunjung.

Kepala Seksi Humas KBS, Lintang Ratri Sunarwidhi, mengungkapkan pihaknya optimis terhadap jumlah pengunjung. 

Hingga pukul 14.00 WIB, KBS telah mencatat sebanyak 18.000 pengunjung. Jumlah tersebut diprediksi terus mengalami peningkatan hingga pukul 16.00 WIB.

"Harapannya lebih banyak dari kemarin. Kalau tidak hujan, kami berharap bisa mencapai 20.000 pengunjung," kata Lintang, Senin (7/4(

Lintang juga menyampaikan antusiasme tinggi pengunjung sejak beberapa hari terakhir. 

Pada Jumat (4/4), tercatat 12.500 wisatawan mengunjungi KBS. Pihaknya bahkan memprediksi lonjakan pengunjung yang lebih signifikan pada Minggu (6/4).

"Untuk besok Minggu (6/4), kami memprediksi jumlah pengunjung bisa mencapai 40.000 orang, serupa dengan angka kunjungan harian pada periode libur Lebaran tahun lalu," imbuhnya.

Secara kumulatif, Lintang mengungkapkan bahwa KBS telah menerima total 72.500 pengunjung sejak Hari Raya Idulfitri pada 31 Maret 2025. 

Angka ini menunjukkan tren peningkatan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Diprediksi, hingga berakhirnya periode libur Lebaran pada Senin (7/4), total pengunjung KBS dapat melampaui angka 100.000 orang.

"Tahun lalu, total pengunjung selama periode libur Lebaran mencapai lebih dari 90.000 orang. Saat ini, kami sudah mencatat peningkatan yang menggembirakan," kata dia.

Lebih lanjut, Lintang menerangkan, KBS akan memperpanjang pelaksanaan event yang semula hingga 8 April 2025, dan diperpanjang hingga 13 April 2025 mendatang. 

Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen KBS menjadi destinasi wisata keluarga yang fleksibel dan mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang belum sempat berlibur.

“Kami masih akan menghadirkan berbagai wahana dan program family time tanggal 8-13 April 2025. KBS merupakan tempat wisata keluarga, oleh karena itu kami memperpanjang event agar keluarga yang belum memiliki kesempatan berlibur selama masa libur utama tetap dapat menikmati waktu bersama di sini," terangnya.

Sejumlah daya tarik baru di KBS menjadi favorit para pengunjung, di antaranya Rainbow Slide, Bioskop 7 Dimensi, dan Kids Zoo. 

Selain itu, pengalaman menunggang gajah dan unta juga masih menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.

"Rainbow Slide menjadi wahana baru yang sangat digemari. Alhamdulillah, wahana ini selalu ramai, termasuk juga Kids Zoo. Di Kids Zoo, anak-anak dapat berinteraksi langsung dengan satwa, yang tentunya bermanfaat untuk edukasi motorik mereka," ungkapnya.

Selain wahana baru, KBS juga menambah koleksi satwanya dengan beberapa jenis baru, seperti hiu sirip hitam yang baru diperkenalkan saat Lebaran, serta burung unta, cendrawasih, kakatua gala, dan makau hijau yang didatangkan sebelum Lebaran.

"Hiu sirip hitam menjadi kejutan spesial yang kami hadirkan saat Lebaran. Sebelumnya, kami juga telah menambah koleksi dengan kakatua gala, cendrawasih, makau hijau, dan burung unta," sebutnya.

Dari sisi demografi pengunjung, KBS mencatat mayoritas pengunjung masih berasal dari wilayah Surabaya Raya. 

Namun, KBS juga menerima kunjungan dari wisatawan luar pulau, bahkan wisatawan mancanegara yang mencapai sekitar dua persen dari total pengunjung.

Lintang juga menyoroti preferensi pengunjung dalam mengakses area KBS. 

"Hampir 50 persen pengunjung memilih masuk melalui Tunnel TIJ-KBS. Hal ini disebabkan oleh dominasi kendaraan berukuran besar yang digunakan oleh rombongan wisatawan," jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan jumlah pengunjung pada hari-H Lebaran tahun ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. 

Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor menarik yang dihadirkan KBS, termasuk koleksi satwa baru, wahana inovatif, serta pertunjukan seni budaya seperti Jaranan, Reog, dan Barongsai.

"Penambahan satwa baru, wahana yang menarik, serta penampilan seni Jaranan, Reog, dan Barongsai memberikan dampak positif terhadap minat pengunjung. Pertunjukan budaya ini merupakan hasil kerja sama yang baik dengan Disbudporapar Surabaya. Setiap kali kami menampilkan kesenian daerah, antusiasme pengunjung selalu tinggi," jelasnya.

Mengenai kondisi cuaca, Lintang menyampaikan hujan cenderung turun pada sore hari, namun pada Sabtu (5/4/2025) hujan sempat mengguyur lebih awal. 

“Meskipun demikian, semangat dan antusiasme pengunjung untuk menikmati liburan di KBS tetap terjaga,” pungkasnya. 

Sabtu, 05 April 2025


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran Surabaya dipadati pengunjung selama libur Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah dan cuti bersama tahun 2025. 

Kepala UPTD Pengelola Obyek Wisata THP Kenjeran Surabaya, Rusdi Ismet, mengungkapkan adanya peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan, mencapai lima hingga tujuh persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Dibandingkan libur Idulfitri 2024, tahun ini ada peningkatan. Sejak hari pertama libur sudah terlihat kenaikan. Libur tahun ini juga lebih panjang, dan kami prediksi puncak kunjungan akan terjadi pada Sabtu (5/4) hingga Senin (7/4)," ungkap Ismet, Sabtu (5/4).

Berdasarkan data THP Kenjeran, sejak Senin (31/3) hingga Jumat (4/4), total pengunjung THP Kenjeran telah mencapai 10.366 orang. Peningkatan harian tertinggi tercatat pada Rabu (2/4) dengan 3.004 pengunjung. 

“Kami optimis, target 16.000 hingga 17.000 pengunjung selama periode 31 Maret hingga 7 April 2025 dapat tercapai. Terutama dengan perkiraan 4.000 hingga 5.000 pengunjung pada hari ini (Sabtu),” ujar dia.

Ismet menambahkan, pada awal libur, pengunjung didominasi oleh warga Surabaya. 

Namun, sejak 1 April, THP Kenjeran mulai dibanjiri wisatawan dari luar kota seperti Sidoarjo, Gresik, Jombang, Tulungagung, dan Kediri.

“Mereka rombongan menggunakan kendaraan roda empat seperti mobil Hiace, bus, dan travel. Sementara, pengunjung roda dua masih didominasi oleh warga Surabaya,” imbuhnya.

Untuk memeriahkan suasana libur Lebaran, THP Kenjeran menyuguhkan beragam hiburan menarik di sisi utara dan selatan area wisata. 

Sejak 1 hingga 7 April 2025, THP Kenjeran sisi selatan diisi dengan alunan musik dangdut ambyar yang tengah digandrungi masyarakat. 

Sedangkan di sisi utara, pengunjung dapat menikmati live musik akustik. Selain itu, beberapa pertunjukan seni tradisional juga turut memeriahkan libur ini, seperti barongsai pada 2 April 2025, Reog pada Sabtu (5/4), dan Jaranan pada Minggu (6/4).

"Tampilan hiburan ini menjadi daya tarik wisatawan. Selain menawarkan pantai, harapan kami ke depan tampilan seni bisa lebih sering dan beragam, tidak hanya di tanggal tertentu," tuturnya.

Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya atas dukungan terhadap pengembangan seni di THP Kenjeran. 

“Harapannya, obyek wisata ini tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga sebagai wadah pelestarian dan pertunjukan seni budaya,” harapnya.

Di samping itu, kenaikan jumlah pengunjung membawa berkah tersendiri bagi para pedagang di sekitar THP Kenjeran.

Omzet pedagang di Pusat Oleh-Oleh THP Kenjeran mengalami peningkatan signifikan. 

Jika pada hari biasa pedagang meraup omzet sekitar Rp300 ribu hingga Rp400 ribu, selama libur Lebaran ini, pendapatan mereka melonjak menjadi Rp800 ribu hingga Rp1 juta per hari.

Pedagang UMKM kuliner juga merasakan dampak positif dari lonjakan pengunjung. 

Banyak wisatawan yang ingin menikmati wisata kuliner khas Surabaya seperti lontong kupang, sehingga dagangan mereka laris manis.

"Keramaian pembeli oleh-oleh seperti kerupuk, ikan asin, dan souvenir merata. Libur Lebaran ini menjadi kesempatan emas bagi para pedagang untuk meningkatkan kesejahteraan," ungkapnya.

Terkait keamanan dan kondisi pantai, pengelola THP Kenjeran telah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk BPBD Surabaya dan Polair Polda Jatim, sejak jauh hari. 

Pemantauan kondisi cuaca dari BMKG juga terus dilakukan.

"Kami telah melakukan rapat koordinasi pengamanan internal maupun eksternal sejak 27 Maret 2025. Alhamdulillah, sejak 31 Maret 2025 hingga hari ini, cuaca cukup cerah. Bahkan, hujan cenderung turun setelah jam operasional THP Kenjeran berakhir,” jelasnya.

Pemantauan bersama BPBD Surabaya dan Polair Polda Jatim sejak 28 Maret 2025 menunjukkan kondisi Pantai Kenjeran yang pasang namun dengan gelombang yang datar, sehingga tidak membahayakan pengunjung. 

Pengamanan juga diperketat tidak hanya di bibir pantai, tetapi juga di perairan dengan bantuan Polair Polda Jatim.

Kondisi ini juga memberikan rezeki bagi para nelayan yang tergabung dalam Paguyuban Perahu Wisata THP Kenjeran. 

Sejak 31 Maret 2025, sebanyak 11 hingga 15 perahu wisata beroperasi setiap harinya. 

Pengelola juga memberikan tanda khusus pada perahu wisata untuk memudahkan pengawasan oleh petugas keamanan dan Polair Polda Jatim.

“Dengan peningkatan jumlah pengunjung, beragam hiburan menarik, kenaikan omzet pedagang, serta kondisi keamanan dan pantai yang terjaga, libur Lebaran tahun ini membawa berkah bagi THP Kenjeran dan masyarakat sekitarnya,” pungkasnya.

Kamis, 03 April 2025


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah mempersiapkn pembukaan Sekolah Rakyat pada tahun ajaran 2025/2026. 

Meski mengadopsi konsep dari pemerintah pusat, Pemkot Surabaya akan melakukan sejumlah modifikasi agar program ini lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Pahlawan.

Saat ini dengan melakukan pendataan terhadap keluarga rentan ekonomi dari Desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Kami akan mencocokkan data ini dengan Dinas Pendidikan untuk mengetahui anak-anak yang masuk dalam kategori usia SD, SMP, dan seterusnya," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin, Kamis (3/4).

Selain itu, Pemkot Surabaya juga akan mengevaluasi pelaksanaan Sekolah Bibit Unggul yang telah berjalan di UPTD Kalijudan. 

Hingga saat ini, sebanyak 164 siswa telah mendapatkan intervensi pendidikan hingga ke perguruan tinggi melalui program ini.

"Pada prinsipnya, kami siap menjalankan Sekolah Rakyat sesuai arahan pemerintah pusat. Namun, kami akan melakukan beberapa modifikasi sebagaimana petunjuk dari Bapak Wali Kota agar lebih sesuai dengan kondisi di Surabaya," ujar Anna.

Anna menambahkan bahwa salah satu modifikasi yang akan diterapkan adalah penguatan nilai-nilai kebangsaan dalam kurikulum. 

"Kami sudah berdiskusi dengan Menteri Sosial terkait teknis pelaksanaan Sekolah Rakyat ini. Salah satu aspek yang akan diperkuat adalah penguatan nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 117 Tahun 2024 tentang Penanggulangan Tuberkulosis di Surabaya. 

Langkah ini diambil sebagai upaya menekan penyebaran Tuberkulosis (TBC) di Kota Pahlawan. Perwali yang ditetapkan pada 23 Desember 2024 ini terus disosialisasikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya.

Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina, menjelaskan bahwa Perwali ini mengatur tatalaksana penanganan kasus dan pemberian obat TBC, yang meliputi proses penyembuhan penderita dan pemutusan mata rantai penularan.

"Tatalaksana tersebut mencakup penegakan diagnosis, pengobatan, dan penanganan efek samping di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (fasyankes), pengawasan kepatuhan minum obat, pemantauan kemajuan dan hasil pengobatan, serta pelacakan kasus mangkir atau lost to follow up," ujar Nanik, Kamis (3/4).

Nanik menambahkan bahwa penanganan TBC di Surabaya dilakukan secara terpadu, komprehensif, dan berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak. 

Termasuk Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, swasta, akademisi, penegak hukum, dan masyarakat yang tergabung dalam unsur Hexahelix.

"Penanggulangan TBC dilaksanakan melalui kegiatan promosi dan penyuluhan kesehatan, penemuan kasus TBC, surveilans TBC, pengendalian faktor risiko, penanganan kasus dan pemberian obat TBC, pemberian kekebalan, dan pemberian obat pencegahan TBC," imbuhnya.

Sebagai tindak lanjut dari penerbitan Perwali ini, Dinkes Surabaya juga membentuk Kampung Bebas TBC di tingkat RW untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi masyarakat. 

Persiapan dan pelaksanaan Kampung Bebas TBC telah memasuki tahap skrining TBC melalui Portable X-Ray, skrining TBC berbasis wilayah dengan melibatkan Puskesmas, serta penemuan kasus secara aktif dan pasif.

"Tahap persiapan telah dilakukan pada tahun 2024 dan Januari 2025. Kemudian, dilanjutkan dengan tahap sosialisasi berupa roadshow tentang percepatan Kampung Bebas TBC Tingkat RW pada Februari 2025," jelasnya.

Ia memaparkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembentukan Kampung Bebas TBC. 

Pertama, capaian penemuan terduga TBC yang dilaporkan dengan target 100 persen pada tahun 2025. 

Kedua, capaian penemuan kasus TBC yang dilaporkan dengan target 90 persen pada tahun 2025.

“Selanjutnya, ketiga, capaian Angka Keberhasilan Pengobatan TBC SO (TSR) dengan target 90 persen pada tahun 2025. Keempat, capaian pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada kontak serumah dengan target 72 persen pada tahun 2025. Dan kelima, capaian Investigasi Kontak (IK) dengan target 90 persen pada tahun 2025,” paparnya.

Berdasarkan hasil validasi Dinkes Surabaya bersama Puskesmas, hingga Desember 2024, terdapat 111 RW yang bebas TBC, yang tersebar di Surabaya Barat (17 RW), Surabaya Pusat (13 RW), Surabaya Utara (14 RW), Surabaya Timur (38 RW), dan Surabaya Selatan (29 RW). 


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengambil langkah tegas untuk mengantisipasi gelombang urbanisasi pasca Idulfitri 1446 H/2025. 

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menginstruksikan seluruh camat, lurah, RT, dan RW untuk memperketat pengawasan dan pendataan terhadap pendatang baru di wilayah masing-masing.

Wali Kota Eri menekankan pentingnya pendataan yang akurat terhadap setiap warga yang datang ke Kota Pahlawan. 

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pendatang memiliki tujuan yang jelas dan tidak menjadi beban bagi kota.

"Sudah saya sampaikan kepada teman-teman, camat, lurah harus menguatkan dalam RW-nya masing-masing. Pertama, ketika ada orang yang datang, harus melaporkan," kata Wali Kota Eri, Kamis (3/4).

Ia menambahkan, pendatang yang mengubah KTP menjadi warga Surabaya tidak akan mendapatkan bantuan dari Pemkot Surabaya selama 10 tahun. 

Hal ini dilakukan untuk memprioritaskan kesejahteraan warga asli Surabaya.

“Kedua, kalau dia mengubah KTP, tetap 10 tahun tidak saya bantu,” imbuhnya.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga akan memantau keamanan di lingkungan kos-kosan, yang biasanya mengalami peningkatan jumlah penghuni pasca Hari Raya Idulfitri. 

Wali Kota Eri juga mengimbau RT/RW untuk mendata setiap penghuni kos guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

"Dan ketiga terkait keamanan. Biasanya kos-kosan tambah banyak, berarti kos-kosan harus didata siapa yang ada di sana. RT/RW harus mendata agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," ujarnya.

Wali Kota Eri menegaskan bahwa pendatang yang tidak memiliki kejelasan tujuan dan pekerjaan akan dipulangkan ke daerah asal. 

Pemkot Surabaya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) asal untuk proses pemulangan tersebut.

"Saya pulangkan kalau tidak ada kejelasan, tidak bekerja. Saya koordinasikan dengan pemda asal," tegasnya.

Langkah-langkah ini diambil Pemkot Surabaya untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan kesejahteraan kota dari dampak negatif urbanisasi yang tidak terkendali.

“Ketika datang, harus didata. Dia sudah bekerja atau tidak? Kalau tidak bekerja, apa alasan tinggal di sini? Ini dibutuhkan kerja sama dengan RT/RW, karena itu saya berharap kepada RT/RW kalau ada yang masuk ke dalam wilayahnya tolong dipantau dan dijaga,” pungkasnya.

Rabu, 02 April 2025


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Surabaya Kriya Galeri (SKG) terus memfasilitasi UMKM lokal dalam penyediaan hampers Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah/2025. 

Setiap tahun, SKG secara rutin menyediakan berbagai pilihan hampers, tidak hanya untuk Lebaran, tetapi juga untuk perayaan Natal. 

Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang mencari oleh-oleh khas Surabaya, baik untuk diberikan kepada kerabat, kolega, maupun keluarga yang berada di luar kota. 

"Tahun ini, kami melihat peningkatan jumlah UMKM yang memproduksi hampers versi mereka sendiri. Kami sangat senang dapat memfasilitasi mereka," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, Rabu (2/4).

Produk hampers yang ditawarkan sangat beragam, dengan pilihan yang lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. 

Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah UMKM yang bergabung setiap tahunnya. 

SKG juga memberikan keleluasaan kepada pelanggan untuk memesan hampers sesuai dengan keinginan dan anggaran mereka.

"Pelanggan dapat menyampaikan keinginan mereka, dan kami akan menyesuaikan dengan pesanan dan anggaran yang tersedia. Bahkan dengan anggaran mulai dari Rp100.000, kami dapat menyediakan hampers yang menarik," jelasnya.

SKG menargetkan peningkatan jumlah pesanan hampers tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. 

Tahun lalu, sebagian besar pesanan berasal dari hotel, perusahaan swasta, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Surabaya, yang memesan dalam jumlah besar.

"Kami juga melihat peningkatan minat dari pegawai dan pengunjung individu yang tertarik dan memesan hampers," pungkasnya. 


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya terus berinovasi dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat. 

Salah satu langkah yang tengah dipersiapkan adalah penerapan aplikasi Surya Sehat untuk mempermudah akses layanan melalui platform digital.

Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina menjelaskan bahwa aplikasi ini diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dan tenaga kesehatan. 

Selain itu, Surya Sehat juga dirancang untuk menyediakan informasi, edukasi, serta meningkatkan deteksi dini masalah kesehatan secara digital.

"Tujuan dari Surya Sehat adalah meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat. Secara khusus, aplikasi ini akan mempermudah komunikasi, penyebaran informasi, dan edukasi dari tenaga kesehatan kepada masyarakat," ujar Nanik Sukristina, Rabu (2/4).

Menurut Nanik, salah satu manfaat utama Surya Sehat adalah mengurangi kunjungan langsung ke Puskesmas dengan menyediakan alternatif layanan berbasis digital. 

Hal ini dinilai penting, terutama dalam meningkatkan efisiensi layanan kesehatan di Balai RW yang tersebar di seluruh Surabaya.

"Ada sekitar 1.360 Balai RW di Surabaya, dan kami menyadari keterbatasan tenaga kesehatan yang harus berbagi tugas dengan Puskesmas serta Puskesmas Pembantu. Surya Sehat diharapkan menjadi solusi untuk mengoptimalkan layanan kesehatan di tingkat Balai RW," jelasnya.

Nanik menegaskan bahwa aplikasi ini dapat membantu masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan tanpa harus datang langsung ke fasilitas kesehatan. 

Dengan demikian, risiko penularan penyakit bisa ditekan dan produktivitas masyarakat tetap terjaga.

"Dengan Surya Sehat, kami berharap masyarakat lebih mudah menjangkau layanan kesehatan di Balai RW. Aplikasi ini juga dapat membantu menekan penyebaran penyakit," ujar dia.

Sebagai solusi bagi warga yang tidak dapat berobat langsung ke Balai RW, aplikasi Surya Sehat juga menyediakan layanan komunikasi digital dengan dokter yang bertugas. 

"Jika masyarakat tidak bisa datang langsung ke Balai RW, mereka bisa memanfaatkan layanan konsultasi digital melalui aplikasi ini," kata Nanik.

Menurut Nanik, saat ini tenaga kesehatan di Balai RW masih menjalankan layanan berbasis janji temu dengan Ketua RW setempat. 

Dalam skema yang berjalan saat ini, Balai RW dikunjungi dua kali dalam seminggu dengan jam operasional yang telah ditentukan. 

"Ke depan, kami akan memastikan setiap Balai RW dikunjungi dua kali seminggu oleh petugas kesehatan dengan jadwal yang lebih tertata," ungkapnya.

Nanik menambahkan bahwa pihaknya menargetkan Surya Sehat dapat segera diluncurkan setelah Lebaran 2025. 

Hal ini sejalan dengan komitmen yang telah disampaikan kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

"Sesuai janji kami kepada Bapak Wali Kota Eri Cahyadi, setelah Lebaran insyaallah aplikasi ini bisa kami luncurkan dan langsung diterapkan untuk masyarakat," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudporapar) Kota Surabaya meningkatkan pengawasan terhadap objek-objek wisata selama libur Lebaran 2025. 

Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para pengunjung yang diprediksi mengalami lonjakan signifikan.

Kepala Bidang Pariwisata Disbudporapar Kota Surabaya, Farah Andita Ramdhani menuturkan bahwa selama masa libur Lebaran, pihaknya memprediksi terjadi lonjakan pengunjung di sejumlah objek wisata Kota Pahlawan.

"Beberapa titik yang setiap tahun menjadi rujukan wisatawan adalah Kebun Binatang Surabaya (KBS), THP Kenjeran, dan Kenjeran Park (Kenpark) atau Atlantis Land," kata Farah Andita, Rabu (2/4).

Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, Disbudporapar telah melakukan pembinaan dan pengecekan langsung ke lapangan bersama dengan para pengelola objek wisata. 

Mereka memberikan imbauan dan sosialisasi terkait keamanan dan keselamatan pengunjung, sesuai dengan aturan dan pedoman dari provinsi maupun Kementerian Pariwisata.

"Kami menyampaikan poin-poin keamanan dan kenyamanan pengunjung yang harus disiapkan oleh setiap pengelola. Termasuk memastikan bahwa wahana yang dibuka untuk pengunjung umum sudah memenuhi standar keamanan," ujar dia.

Selain itu, Farah menyebutkan bahwa Disbudporapar juga menekankan pentingnya koordinasi dengan instansi terkait, termasuk Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L), untuk memastikan keamanan wahana dan fasilitas lainnya.

"Pihak pengelola juga memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa wahana yang dibuka untuk pengunjung umum itu juga sudah dalam standar keamanan," tegas dia.

Selama monitoring atau kunjungan ke objek wisata, Disbudporapar memberikan saran perbaikan kepada pengelola, khususnya terkait manajemen kerumunan (crowd management). 

Termasuk pula terhadap pengaturan alur pengunjung di loket, penambahan petugas, pengaturan parkir, penyiapan satgas kedaruratan, tim kesehatan hingga soal kebersihan toilet dan musala.

"Secara umum, perhatian kami adalah manajemen kerumunan, pelayanan di loket, penambahan petugas, parkir, satgas kedaruratan, tim kesehatan, serta kebersihan toilet dan musala," ungkapnya.

Menurut Farah, monitoring atau pengawasan tidak hanya dilakukan sebelum libur Lebaran 2025, tetapi juga selama masa liburan. 

Tim Disbudporapar turun langsung ke lokasi-lokasi yang diprediksi memiliki jumlah pengunjung tinggi.

"Pada saat hari libur Lebaran, kami juga memiliki tim yang turun untuk melakukan monitoring ke lokasi-lokasi yang dianggap memiliki jumlah pengunjung tinggi berdasarkan data yang masuk," jelasnya.

Untuk mendukung daya tarik wisata selama libur Lebaran, Farah menyampaikan bahwa Disbudporapar juga mendorong destinasi-destinasi wisata di Kota Pahlawan untuk membuat atraksi khusus yang tidak ada di hari-hari biasa.

"Kami juga mendorong destinasi-destinasi itu untuk membuat atraksi khusus selama libur Lebaran, karena dengan pengunjung yang pasti lebih tinggi dari bulan sebelumnya, atraksi yang menarik akan menambah daya tarik," ungkap dia.

Farah menambahkan bahwa visitasi ke objek wisata telah dilakukan pihaknya dalam dua minggu terakhir sebelum libur Lebaran. 

Ia juga memastikan bahwa Tim Disbudporapar akan terus melakukan pemantauan demi keamanan dan kenyamanan pengunjung wisatawan selama libur Lebaran.

"Kita juga sempat jalan bareng (visitasi) dengan provinsi karena juga ada kegiatan visitasi di lapangan. Jadi di Surabaya kita bareng-bareng dengan provinsi," pungkasnya.

Selasa, 01 April 2025


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat menindaklanjuti kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang menimpa seorang anak laki-laki, berinisial MAN (7 tahun) di kawasan Tanah Merah. 

Sebelumnya, kasus ini viral di media sosial dan langsung mendapat perhatian serius dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Pendudukan, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB).


Kepala DP3APPKB Kota Surabaya, Ida Widayati menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya telah melakukan serangkaian tindakan, termasuk penjangkauan langsung ke lokasi kejadian dan pendampingan psikologis bagi korban.

“Kami prihatin dengan kejadian ini dan langsung turun tangan untuk memastikan korban mendapatkan perlindungan dan pemulihan yang dibutuhkan," ujar Ida, Selasa (1/4).

Ida menyampaikan, adapun kronologi kejadian dari hasil laporan yang diterima, bermula ketika korban mengalami kekerasan fisik dari ibunya, Septi Nia Suryana, pada Jumat (29/3) malam. 

Kekerasan tersebut dipicu oleh hilangnya uang yang disimpan sang ibu untuk kebutuhan Lebaran.

Kemudian korban dipukul dengan sapu dan botol air mineral, serta dipaksa keluar rumah saat malam hari. Sehingga korban mengalami memar di beberapa bagian tubuhnya.

"Saat ini, untuk kondisi psikis korban sudah mulai membaik setelah mendapatkan pendampingan. Anak tersebut juga sudah mulai menunjukan kedekatan dengan ibunya dan menyatakan rasa sayang,” kata Ida.

Untuk menangani masalah ini, Ida memaparkan bahwa Pemkot Surabaya telah melakukan langkah konkret. 

Diantaranya, melakukan pendampingan psikologis kepada korban untuk mengatasi rasa trauma. 

Selain itu, memberikan psikoedukasi kepada korban agar tidak keluar rumah pada malam hari tanpa pengawasan atau izin dari ibunya.

“Kami juga melakukan psikoedukasi kepada Ibu korban agar tidak mengulangi tindakan kekerasan dan menyarankan pemeriksaan psikologis,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Pemkot Surabaya juga berkoordinasi dengan RT/RW setempat untuk pemantauan kondisi korban.

Dalam masalah ini, Ida Widayati menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi bagi ibu korban. 

Oleh karena itu, Pemkot Surabaya akan membantu dalam permohonan bantuan usaha supaya ibu korban dapat bekerja dari rumah dan mengasuh anaknya. 

Di samping itu, untuk meringankan beban ibu, pihaknya juga akan membantu pengalihan status BPJS korban dari mandiri ke PBPU dan PB.

“Kondisi ekonomi yang sulit dapat memicu stres dan berujung pada kekerasan. Sehingga, kami akan berupaya membantu ibu korban untuk mendapatkan penghasilan yang stabil agar dapat merawat anaknya dengan baik," jelasnya.

Mengenai korban, Ida menegaskan pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan bahwa korban mendapatkan perlindungan dan pemulihan yang optimal.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan segera melaporkan jika melihat atau mendengar adanya tindak kekerasan terhadap anak,” imbaunya.

Ia berpesan kepada masyarakat agar tidak terburu-buru menyebarkan informasi yang belum terverifikasi di media sosial agar tidak menimbulkan keresahan.

“Kami berharap dengan langkah dan pendampingan yang dilakukan dapat memberikan perlindungan dan pemulihan terbaik bagi korban, serta mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang,” pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meningkatkan kewaspadaan selama libur Lebaran untuk menjaga keamanan dan ketertiban kota. 

Langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi terhadap potensi gangguan keamanan.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa Pemkot Surabaya tetap siaga dan bekerja sama dengan  Polrestabes Surabaya, Satpol PP, dan Linmas untuk menjaga keamanan.

"Selama libur Lebaran, kami bersama Polrestabes, Satpol PP, dan Linmas tetap siaga secara bergantian. Kami ingin memastikan keamanan dan kenyamanan warga Surabaya, baik yang merayakan Lebaran di sini maupun yang sedang berlibur," kata Wali Kota Eri, Selasa (1/4).

Wali Kota Eri mengimbau warga yang meninggalkan kota untuk menitipkan rumah kepada ketua RW setempat. Kl

Koordinasi ini diharapkan dapat mempermudah pengawasan.

"Kami mengimbau warga yang berlibur di luar kota untuk menitipkan rumahnya kepada ketua RW. Dengan demikian, kita bisa saling menjaga keamanan lingkungan," ujarnya.

Sebelumnya, Pemkot Surabaya telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 100.3.4/6457/436.8.6/2025 tentang Peningkatan Pemeliharaan Keamanan, Ketentraman, dan Ketertiban Masyarakat.

Salah satu poin dalam SE tersebut mengimbau setiap lingkungan untuk mengaktifkan Pam Swakarsa atau Siskamling di lingkungan tempat tinggal, pekerjaan, maupun pendidikan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan mencegah gangguan keamanan, terutama 3C (Curat, Curas, dan Curanmor).

SE tersebut juga meminta ketua RT/RW untuk menginformasikan kepada warga agar meningkatkan pengamanan barang berharga, seperti tidak memarkir kendaraan sembarangan dan memastikan kunci ganda atau alarm aktif.

"Saat meninggalkan rumah, warga diharapkan mengunci rumah, menyalakan lampu teras, tidak meninggalkan hewan peliharaan, memeriksa dan memastikan keran air tertutup, mematikan kompor, melepas regulator gas, dan mencabut steker listrik," imbau Wali Kota Eri Cahyadi dalam SE.

Selain itu, warga diminta meningkatkan pengawasan terhadap orang tak dikenal, pendatang, penghuni kos-kosan, dan WNA dengan mewajibkan laporan 1x24 jam beserta identitas diri.

"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada saat meninggalkan rumah kosong dan memberitahu RT/RW atau tetangga terdekat jika bepergian selama libur panjang Idulfitri," pungkasnya.


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Satpol PP Kota Surabaya gencar melaksanakan Operasi Asuhan Rembulan (AR), sebagai upaya dalam menjaga keamanan dan ketertiban Kota Pahlawan. 

Operasi kali ini tertuju pada area pemakaman Kembang Kuning, Kecamatan Sawahan, Minggu (30/3) malam.

Area pemakaman tersebut menjadi target operasi karena disinyalir sering disalahgunakan sebagai tempat aktivitas negatif oleh Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) pada malam hari. 

Petugas Satpol PP bahkan beberapa kali mengamankan WRSE yang kedapatan melakukan tindakan asusila di lokasi tersebut.

Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Kecamatan Sawahan, Indra Gunawan menjelaskan bahwa operasi ini bertujuan untuk menyisir area pemakaman dan mencegah aktivitas WRSE di sekitar Kembang Kuning.

"Kami melakukan patroli dengan menyisir lokasi-lokasi yang berpotensi digunakan untuk kegiatan negatif. Patroli ini melibatkan tim gabungan dari kecamatan, kelurahan Sawahan, serta rekan-rekan TNI dan Polri," ujar Indra, Selasa (1/4).

Selain mengantisipasi aktivitas WRSE, petugas juga berfokus pada pencegahan pesta minuman keras (miras) di area pemakaman. 

Hal ini dilakukan karena banyaknya laporan masyarakat mengenai aktivitas minum-minum di Kembang Kuning.

"Pesta miras juga menjadi perhatian utama dalam patroli ini, karena kami sering menerima laporan masyarakat mengenai aktivitas minum-minum di area pemakaman Kembang Kuning," tambahnya.

Dalam operasi tersebut, para petugas menemukan sejumlah barang bukti, antara lain alat kontrasepsi, tisu, losion tubuh, sarung, dan tikar.

"Pada patroli kali ini, kami tidak menemukan aktivitas WRSE maupun pesta miras. Namun, barang bukti yang ditemukan di lokasi langsung kami musnahkan dengan cara dibakar di tempat," jelasnya.

Indra menegaskan bahwa patroli di area pemakaman akan terus digencarkan untuk mencegah aktivitas negatif di sekitar lokasi tersebut.

"Kami akan terus melakukan patroli secara masif di area pemakaman untuk menciptakan suasana yang kondusif di wilayah Kecamatan Sawahan," tegas dia.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan kepada petugas terdekat, baik melalui kecamatan maupun kelurahan, jika mengetahui adanya aktivitas WRSE atau kegiatan negatif lainnya di area pemakaman.

"Kami sangat terbuka terhadap informasi dari masyarakat. Mari kita gunakan area pemakaman ini sesuai dengan fungsinya," pungkasnya. 

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive