Sabtu, 29 Maret 2014


 

KABAR PROGRESIF.COM : Dalam rangka menjaga silaturahmi dan kebersamaan, para prajurit Denintel Pasmar-1 dan Denprov Pasmar-1 laksanakan olah raga bersama, yang dilaksanakan dilapangan sepak bola Mako Pasmar-1, Jl. A. Yani No.1A Gedangan, Sidoarjo, Jumat (28/03/2014).

Dalam olahraga bersama ini dilaksanakan pertandingan sepak bola persahabatan antara kesebelasan Denintel Pasmar-1 melawan kesebelasan Denprov Pasmar-1.

Pada pertandingan yang berlangsung 2 x 45 menit itu sangat menarik, namun sesekali tawa penonton melihat para pemain yang jatuh karena lapangan yang licin. Pada babak pertama, kedua kesebelasan silih berganti melakukan serangan, dan pada menit ke-9, melalui kerjasama yang baik, pemain Denintel Pasmar-1 nomor punggung 19 berhasil menggetarkan gawang Denprov Pasmar-1 yang dijaga oleh Serma Mar Sanali, sehingga kedudukan berubah 1 - 0 untuk Denintel Pasmar-1.

Ketinggalan satu gol, membuat para pemain Denprov Pasmar-1 yang dipimpin oleh Letda Dwi Nur Arifin, menambah serangan ke jantung pertahanan Denintel Pasmar-1, namun serangan demi serangan para pemain Denprov Pasmar-1 bisa dipatahkan oleh para pemain Denintel Pasmar-1, sehingga para pemain Denintel dengan permainan yang cantik pada menit 15 Sertu Mar Budi H berhasil menjebol gawang Denprov Pasmar-1 sehingga menambah gol menjadi 2-0.

Kedudukan 2-0 membuat pertandingan semakin menarik, dimenit ke 24 lagi-lagi Sertu Mar Budi H Kembali merobek gawang Denprov Pasmar-1 sehingga merubah kedudukan menjadi 3-0.  Pada menit-menit akhir babak pertama, gawang Denintel Pasmar-1 akhirnya berhasil dijebol oleh Serka Mar Didik P sehingga kedudukan menjadi 3-1. kemasukan satu gol tersebut, semakin membuat para pemain Denintel Pasmar-1 makin bersemangat untuk menggempur pertahanan Denprov Pasmar-1, dengan sisa waktu 2 menit sebelum turun minum Denprov pasmar-1 berhasil di jebol lagi oleh Peltu Mar Adi S sehingga kedudukan menjadi 4-1 untuk Denintel Pasmar-1.

Memasuki babak kedua, Denintel Pasmar-1 langsung melakukan serangan bertubi-tubi melalui sayap-sayapnya ke pertahanan Denprov Pasmar-1 yang dipimpin langsung oleh Letkol Mar Amir Kasman yang sehari-harinya menjabat sebagai Dandenintel Pasmar-1, pada menit ke-49 Serka Mar Dody berhasil menjebol gawang Denprov Pasmar-1 setelah memanfaatkan bola muntah dari kiper Denprov Pasmar-1, hingga kedudukan menjadi 5-1. Tidak henti-hentinya Denintel Pasmar-1 menekan terus hingga pertahanan  Denprov Pasmar-1 kewalahan yang mengakibatkan dalam selang waktu 2 menit yaitu menit ke-67 dan 69 Denprov Pasmar-1 berhasil di jebol lagi, kedudukan menjadi 7-1. Memasuki akhir pertandingan, Denintel Pasmar-1 berhasil menambah gol setelah berhasil memperdayai kiper Denprov Pasmar-1, sampai terdengar pluit panjang tanda berakhirnya pertandingan babak kedua dengan skor 8-1 kemenangan untuk Denintel Pasmar-1.

Hadir dalam kesempatan tersebut Dandenprov Pasmar-1 Letkol Marinir Slamet Aprijanto, Dandenintel Pasmar-1 Letkol Marinir Amir Kasman, Wadandenintel Pasmar-1 Mayor Marinir Sulistyo, serta para pejabat Denintel/Denprov Pasmar-1.(*/arf)



KABARPROGRESIF.COM : Warga metropolis tak perlu bingung mencari sarana menghabiskan waktu di akhir pekan. Surabaya Great Expo (SGE) 2014 di Grand City Convex bisa menjadi alternatif terutama bagi para penggemar wisata belanja. Sebanyak 162 stan siap menawarkan produk-produk unggulan yang sayang bila dilewatkan.

SGA 2014 dibuka oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini pada Rabu (28/5). Pada kesempatan itu, walikota menyatakan bahwa Surabaya kini telah berkembang menjadi kota destinasi orang-orang dari luar negeri. Tak hanya untuk berwisata, mereka yang singgah ke Kota Pahlawan acap kali datang karena alasan bisnis. Hal tersebut merupakan peluang yang harus ditangkap para pelaku usaha lokal.

“Mulai Juni hingga November ada beberapa event bertaraf nasional maupun internasional. Sehingga dipastikan banyak tamu dari luar negeri yang akan berkunjung ke Surabaya. Itu merupakan kesempatan untuk memperkenalkan produk lokal,” ujar walikota.

Selain itu, Risma juga mengingatkan era AFTA (ASEAN Free Trade Agreement) atau era perdagangan bebas ASEAN yang efektif berlaku per 1 Januari 2015. Menurut dia, saat itu akah ada nuansa perdagangan yang berbeda. Masyarakat di negara-negara ASEAN bebas berkompetisi secara ekonomi. Kegiatan bisnis pun seolah tidak ada batasan/halangan. Pada fase tersebut, warga Surabaya akan bersaing secara terbuka dengan para pengusaha maupun tenaga kerja dari luar negeri.

Untuk itu, walikota perempuan pertama Surabaya ini menekankan pentingnya persiapan yang matang agar warga kota dapat mengambil peran dalam perdagangan bebas ASEAN. “Potensi dalam negeri sebenarnya cukup bagus. Kalau itu tidak dimaksimalkan nanti saya khawatir akan diambil alih oleh pihak asing,” paparnya.

Sementara itu, terkait penyelenggaraan SGE Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (disperdagin) Surabaya Widodo Suryantoro mengatakan, acara ini merupakan agenda rutin tahunan yang digelar dalam rangka menyemarakkan hari jadi Kota Surabaya (HJKS). Menariknya, peserta pameran sangat beragam. Tak hanya pelaku usaha dari sektor swasta, instansi pemerintah dan perguruan tinggi juga tidak ingin ketinggalan.

Misalnya RSUD Bhakti Dharma Husada yang menyediakan layanan cek tekanan darah dan denyut nadi gratis. Informasi jenis pelayanan kesehatan di rumah sakit milik pemkot itu juga bisa diakses di SGE. Ada pula Dinas Pertanian Kota Surabaya yang memamerkan berbagai hasil pertanian dan perikanan. Di antaranya bandeng asap tanpa duri, otak-otak bandeng dan jamur tiram. Selain produk, pengunjung juga bisa mendapatkan informasi mengenai konsep urban farming yang bisa diterapkan secara praktis.

Pun demikian halnya dengan Disperdagin Surabaya. Dikatakan Widodo, dinas yang dipimpinnya kali ini mengusung banyak produk UKM hasil binaan. Busana muslim, pernak-pernik, makanan kemasan dan kerajinan menjadi favorit pengunjung SGE.

Setelah puas berbelanja, pengunjung dapat mengakses informasi dan layanan kependudukan. Pasalnya, dinas kependudukan dan catatan sipil (dispendukcapil) membuka stan verifikasi dan perekaman data e-KTP. “Jadi di sini (SGE) komplet, selain belanja produk juga ada beberapa layanan pemkot yang bisa dinikmati warga,” tuturnya.

SGE ternyata mendapat sambutan positif dari masyarakat. Buktinya, sebelum resmi dibuka oleh walikota tercatat sudah ada seribu pengunjung yang datang ke lokasi pameran sejak pagi. Widodo mengatakan, pada penyelenggaraan kali ini pihaknya menargetkan transaksi sebesar Rp 4 miliar. “Target tersebut meningkat dari tahun lalu yang hanya Rp 2 miliar. Peningkatan dikarenakan jumlah peserta juga bertambah. Pada 2013, pameran diikuti lebih kurang 80 stan,” pungkas mantan Kabag Perekonomian Pemkot Surabaya ini. Sebagai informasi, sejumlah pemerintah daerah seperti Pemkot Banjarmasin, Pemprov Kalimantan Barat, Kabupaten Sampang dan Kabupaten Jepara turut meramaikan SGE 2014.(*/arf)


Jumat, 28 Maret 2014



KABAR PROGRESIF.COM : Setelah dua hari menerima pembekalan penanganan awal tindak pidana, 42 prajurit Koarmatim berpangkat perwira dan bintara siap bertugas dalam penanganan awal tindak pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan sekaligus bisa bersinergis antar Satker Koarmatim yang bertugas dalam penanganan tindak pidana. Pembekalan yang berlangsung mulai tanggal 26 – 27 Maret tersebut ditutup oleh Wadan Kolatarmatim Letkol Laut (P) Ridwan Prawira, S.H., S.T. hari ini, Kamis (27/3) di Gedung Pulau Gundul Kolatarmatim Ujung, Surabaya.

Para prajurit tersebut siap bertugas dalam penanganan awal tindak pidana, bila terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh personel Koarmatim, karena selama pembekalan mereka menerima berbagai materi kaitannya dengan tindak pidana, yaitu penyelidikan intelijen atas tindak pidana, proses acara penyelesaian tindak pidana, penanganan awal atas penyidikan tindak pidana, hukuman tindak pidana serta administrasi personel pelaku dan korban tindak pidana. Semua materi pembekalan tersebut disampaikan oleh para instruktur yang berasal dari Disprovarmatim, Diskumarmatim dan dari Spers Koarmatim.

Dalam sambutan Komandan Kolatarmatim Kolonel Laut (P) Bambang Supriyadi yang dibacakan Wadan Kolatarmatim diantaranya mengatakan, TNI AL melalui Kasatker-Kasatkernya telah berupaya agar anggotanya tidak melakukan pelanggaran baik pelanggaran disiplin maupun pelanggaran pidana. “Hal itu tentunya akan sangat merugikan dan mencemarkan nama pelaku maupun institusi TNI AL”, kata Komandan Kolatarmatim.

Komandan Kolatarmatim juga berharap agar para peserta pembekalan ini dapat mengaplikasikan semua ilmu yang diperoleh selama mengikuti pembekalan di Kolatarmatim dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. “Kita ingin memiliki TNI AL yang profesional, solid, militan dan dicintai rakyat, yang tentunya semua itu tergantung pada perilaku kita semua serta berpulang kepada kita sekalian untuk berbuat yang terbaik untuk TNI AL”, tegas Komandan Kolatarmatim yang disampaikan oleh Wadan Kolatarmatim.

Dalam acara penutupan pembekalan tersebut dilaksanakan penyerahan sertifikat dari Komandan Kolatarmatim yang disampaikan oleh Wadan Kolatarmatim kepada semua peserta.(*/arf)



KABAR PROGRESIF.COM : Sebanyak lima orang perwakilan British Council menemui Walikota Surabaya Tri Rismaharini di balai kota, Kamis (27/3). Mereka mendiskusikan banyak hal, meliputi sistem pendidikan, pemanfaatan teknologi, olahraga hingga kemungkinan kerjasama pada sektor yang dinilai sinergi dengan program British Council.

Adrian Greer, Chief Operating Officer British Council London mengatakan bahwa Brisith Council merupakan perwakilan Pemerintah Inggris yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan. Pengoperasiannya langsung di bawah Kedutaan Besar Inggris. Sejumlah negara tercatat juga mempunyai lembaga serupa di Surabaya, seperti Prancis dan Amerika Serikat.

Greer menyatakan, reputasi Kota Surabaya kini mulai terdengar gaungnya di kancah global. Menurut dia, hal itu dikarenakan progres pembangunan Kota Pahlawan yang sangat signifikan. Tak heran jika kemudian Surabaya mulai dilirik sejumlah negara. “Nah, maksud kedatangan kami saat ini adalah untuk menjajagi kemungkinan program apa yang bisa dikembangkan di sini. Untuk itu kami perlu saran dari walikota” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Walikota Tri Rismaharini menjelaskan, sejak 2011 fokus pembangunan Surabaya terletak pada pembenahan sumber daya manusia (SDM). Makanya, pendidikan di Surabaya gratis hingga jenjang SMA.

Berbagai upaya telah dilakukan pemkot. Di antaranya memberikan beasiswa pelajar untuk melanjutkan sekolah di luar negeri. Tidak hanya siswa, guru pun juga menjadi sasaran program pengembangan kapasitas. Pemkot mengirim guru ke luar negeri dengan tiap tahunnya, dengan harapan kualitas guru Surabaya bisa lebih baik. Tahun ini, sebanyak 70 guru diutus belajar ke Busan, Korea Selatan.

Selain itu, masih kata walikota, juga ada beasiswa sesuai keahlian seperti beasiswa perawat dan sekolah pelayaran. Pada 2014 ini, pemkot memulai beasiswa pilot, pramugari, dan chef (juru masak). Semua itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat Surabaya. “Buat apa saya membangun kota ini kalau SDM-nya belum siap,” ujarnya.

Direktur British Council Indonesia, Sally Goggin menanyakan, bagaimana kemampuan berbahasa Inggris warga Surabaya? Menjawab itu, Risma menerangkan bahwa kini kota yang dipimpinnya memang sedang mempersiapkan diri dalam hal penguasaan bahasa asing. Rumah bahasa yang baru saja diresmikan merupakan salah satu contoh upaya konkret pemkot memfasilitasi warga yang hendak belajar bahasa asing. Menurut dia, masyarakat kini dituntut mampu menguasai bahasa asing apalagi menjelang diberlakukannya ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015 mendatang.

“Wah, kalau memperhatikan paparan walikota tampaknya semua sudah terpenuhi di Surabaya. Kami jadi bingung mencari program yang pas. Tapi, kami yakin ke depan akan ada kerjasama manis yang terjalin antara Surabaya dan British Council,” timpal Greer menjelang akhir pertemuan.

Dijumpai usai meeting, Kabag Kerjasama Ifron Hady Susanto mengatakan, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Dikatakan dia, British Council dulu sempat membuka cabang di Surabaya. Namun, sayangnya sekitar sepuluh tahun lalu, kantor tersebut tutup.

“Dengan adanya penjajagan ini, sangat mungkin British Council akan membuka kembali cabang di Surabaya. Apalagi jika melihat perkembangan Surabaya yang sangat pesat beberapa tahun terakhir. Kalau jadi dibuka kembali, maka itu akan mendatangkan keuntungan bagi kota ini, khususnya dari segi pendidikan dan budaya,” tandasnya. (*.arf)


Kamis, 27 Maret 2014


KABAR PROGRESIF.COM : Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS, memiliki komitmen besar untuk mengembalikan kejayaan KBS seperti pada era 70-an. Namun, upaya mengembalikan kejayaan KBS sebagai lembaga yang berfungsi konservasi, rekreasi dan juga edukasi tersebut butuh dukungan dan partsipasi semua stakeholder.

Nah, upaya Pemkot menggalang dukungan tersebut diwujudkan dalam seminar bertemakan “bersama membangun untuk kejayaan KBS” yang diselenggarakan di Graha Sawunggaling, Lantai 6 kantor Pemkot Surabaya, Rabu (26/3).

Seminar tersebut dihadiri kurang lebih 150 peserta yang berasal dari kedutaan dan konsul sejumlah negara, instansi vertikal di pusat maupun daerah seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim, elemen perwakilan masyarakat di daerah, pejabat dan satuan kerja perangkat daerah Kota Surabaya, perusahaan daerah, akademisi, perusahaan swasta di Surabaya serta pemerhati lingkungan. Ikut hadir pemerhati satwa Sinky Soewadji dan mantan pengurus KBS, Tjuk Sukiadi.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ketika membuka seminar menyampaikan, digelarnya seminar ini menjadi penegas bahwa KBS merupakan milik warga Surabaya. Melalui seminar ini, ide-ide inovatif dari masyarakat yang merasa ikut memiliki KBS dan ingin punya andil dalam memperbaiki KBS, bisa muncul dan tertampung.

“Kami ingin KBS jaya seperti tahun 70-an di mana KBS menjadi kebun binatang terluas dan koleksi satwanya terlengkap di Asia Tenggara. Kami ingin kembalikan itu,” tegas Walikota Risma.

Dijelaskan walikota, salah satu rencana Pemkot ke depan adalah memperluas KBS. Rencananya, lahan yang selama ini difungsikan sebagai tempat parkir, akan menjadi bagian perluasan dari KBS. Adapun lokasi parkir akan dipindah ke Terminal Joyoboyo yang berada di samping KBS. Nantinya, dari Terminal Joyoboyo juga akan dibangun tunnel yang dihubungkan dengan KBS.

“Tunnel itu nanti keluarnya di KBS. Itu masuk dalam perencanaan Angkutan Massal Cepat (AMC). Intinya nanti di KBS tidak ada parkir,” jelas walikota.

Walikota perempuan pertama di Surabaya ini juga menegaskan, PDTS KBS tidak memiliki keinginan untuk menjadikan KBS sebagai alat untuk mencari keuntungan. Menurutnya, KBS tidak hanya memiliki fungsi rekreatif, tetapi juga untuk sarana pendidikan (edukasi). Sebab, bukan tidak mungkin dalam 10 tahun ke depan, di Surabaya tidak ada lagi warga yang memelihara angsa atau binatang lainnya. Sehingga, di KBS-lah anak-anak Surabaya bisa belajar mengenali satwa tersebut. Termasuk juga sebagai tempat penelitian satwa.

“Saya paham begitu banyak sorotan kepada KBS, termasuk dari kalangan luar negeri. Dan saya yakin, kita bersama bisa mengembalikan kejayaan KBS. Sebab, keberadaan KBS menjadi indikasi apabila kota ini ramah lingkungan,” sambung dia.

Hadir sebagai pembicara, Kepala BKSDA Jatim, Suyatno Sukandar yang menyampaikan paparan tentang kebijakan pemerintah terhadap pengelolaan lembaga konservasi. Kemudian Wiwiek Insan Yuliano dari tim Universitas Airlangga yang memaparkan perihal kajian aspek lingkungan dan satwa KBS yang dilakukan pada akhir 2013. Lalu ada Direktur Utama PDTS KBS, Ratna Achjuningrum yang menyampaikan beberapa hal seperti tantangan KBS ke depannya.

Disampaikan Ratna, ketika PDTS menerima KBS, kondisinya sudah minus dalam artian ada banyak hal yang harus dibenahi. Dia mencontohkan, kondisi kandang satwa yang 90 persen rusak, ambruk dan becek. PDTS lantas melakukan beberapa aksi nyata seperti memperbaiki kandang, melakukan pengayaan kandang seperti habitat aslinya sehingga satwa bisa bermain, melakukan penghijauan dan penataan taman di KBS, memperbaiki fasilitas pengunjung, serta memberikan pelatihan kepada pegawai. PDTS juga membuka pintu bagi warga yang ingin ikut berpartipasi membangun KBS.

“Kami masih membutuhkan banyak arahan untuk renovasi pembuatan kandang. Kami butuh bantuan para ahli hukum terkait kepemilikan aset,” jelas Ratna.

Mendengar pernyataan Dirut PDTS KBS tersebut, peserta seminar yang hadir seperti Sinky dan Tjuk Sukiadi menyatakan siap membantu dan berada di belakang PDTS. Tjuk menceritakan bagaimana dirinya dulu melakukan iuran Rp 10 ribu per bulan demi KBS. Menurutnya, untuk memperbaiki KBS, diperlukan langkah besar. “Kalau kita cinta KBS, kita harus berpikir bagaimana melakukan sesuatu untuk KBS, bukan berpikir mendapatkan sesuatu dari KBS. Kalau ada orang yang ingin dapat sesuatu dari KBS, go to hell,” ujar Tjuk Sukiadi.

Pada sesi kedua, hadir sebagai pembicara, pakar tata kota Johan Silas, pakar lingkungan Suparto Wijoyo dan Kusnoto dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Johan Silas membuka paparannya dengan kalimat menohok. Bahwa pada tahun 70-an dulu, orang berandai-andai kapan kota Surabaya akan bisa seperti KBS yang kala itu memang jadi idola. Namun, kondisi sekarang berlaku kebalikannya. “Yang terpenting, ke depan, KBS harus dikelola sebagai rumahnya hewan, bukan rumah pengurus atau pengunjung. Karena hewan ini yang selama 24 jam berada di sana,” ujarnya.

Sementara Suparto Wijoyo mengapresiasi rencana re-design KBS yang disampaikan walikota yang menurutnya merupakan teleportase ke kondisi KBS di masa lalu. Dia juga menyoroti perlunya memperhatikan kesejahteraan karyawan, jadi bukan hanya satwa saja. “Misalkan bagaimana kesejahteraan keluarga karyawan. Anak-anaknya apa bisa sekolah,” ujarnya.

Di akhir seminar, Walikota Risma memberikan apresiasi kepada para sahabat satwa, yakni perusahaan-perusahaan yang selama ini ikut peduli dengan KBS. Sahabat satwa tersebut yakni Bank Mandiri, Telkomsel dan PT Bosowa. Setelah seminar, peserta lantas melakukan tinjauan langsung ke KBS. (*/arf)



Selain Gratifikasi Japung Muncul Graifikasi Pembangunan SSC




KABARPROGRESIF.COM : Dugaan Korupsi yang dilakukan Bambang Dwi Hartono, Mantan Walikota Surabaya semakin mengerucut saja. Belum tuntas menghadapi dugaan korupsi gratifikasi dana jasa pungut Pemkot sebesar Rp 720 juta. Kini Caleg DPRD Jatim dari PDI-P ini didera dugaan gratifikasi  proyek pembangunan gedung Surabaya Sport Centre (SSC) Bung Tomo di Pakal Surabaya.

Hal itu diungkapkan Ahli hukum Universitas Airlangga dan aktivis Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (AMAK) I Wayan Titib Sulaksana usai mendatangi kantor  Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur. Dia ingin menanyakan perkembangan penanganan kasus dugaan korupsi dana japung Rp 720 juta yang dilakukan Politikus PDI-P Jatim ini.

Wayan mengatakan, kedatangannya untuk mengklarifikasi proses penanganan kasus tersebut. Dia mempertanyakan keputusan jaksa penuntut yang mengembalikan lagi berkas tersangka Bambang ke penyidik Tipikor Polda Jatim.

"Kalau memang alasannya karena bukti kerugian negara yang dipertanyakan jaksa, karena sudah dimasukkan ke kas negara dalam kasus japng sebelumnya, itu seharusnya tidak perlu jadi hambatan," kata Wayan Rabu (19/3/2014) lalu.

Bahkan, lanjut Wayan,  jikapun kerugian negara sudah dikembalikan kepada negara, proses hukum tindak pidana korupsi Bambang tetap harus dilakukan. "Itu sesuai dengan Pasal 4 UU Tipikor. Apalgi ini extra ordinarry crime (tindak pidana khusus)," ujarnya.

Diungkapkan, Pakar yang dikenal ceplas ceplos ini,  ada keterkaitan antara kasus dugaan korupsi dana japung pemkot Rp 720 juta yang menjerat Bambang DH, dengan proyek gedung Surabaya Sport Centre di kawasan Benowo. Kata dia, ada indikasi gratifikasi pada pembangunan SSC tersebut.

"Semula saya dan teman-teman LSM sebenarnya melaporkan dugaan gratifikasi proyek SSC ke Polda. Gak tahu tiba-tiba jadi japung. Laporannya tahun 2008," ungkap Wayan.

Dia menguraikan, data yang diperolehnya, saat itu dua orang anggota DPRD Surabaya, W dan H, menemui Sukamto Hadi dkk terkait proyek SSC. W dan mengatakan dewan tidak akan menyetujui pelaksanaan proyek SSC dengan alasan tertentu. "Lalu Pak Sukamto menemui Bambang DH. W dan H ini mengakui setelah itu keduanya menerima duit dari pemkot, yang kemudian bernama japung itu," jelas Wayan.

"Itu sudah gratifikasi proyek SSC," tambahnya. Wayan menduga, selain W dan H, anggota dewan lain juga menerima duit dari pemkot terkait itu. Karenanya, bersama gabungan LSM, dia akan melaporkan itu ke Polda Jatim. Dia mengaku "Tiba-tiba jadi korupsi japung," tandas Wayan.

Dia mengaku, setelah proses hukum korupsi japung selesai, pihaknya akan melaporkan dugaan gratifikasi proyek SSC tersebut ke kepolisian atau kejaksaan. Dia mengaku memiliki data terkait itu. "Nanti kita akan laporkan itu, terkait pemberian uang pemkot ke dewan. Itu gratifikasi SSC," pungkas Wayan.

Terpisah, Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Romy Arizyanto mengatakan, Kejati Jatim  dan Polda Jatim sepakat untuk merampungkan kasus dugaan korupsi dana japung pemkot Rp 720 juta, yang menjerat mantan Walikota Surabaya Bambang DH.

kepada Wayan, dia menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu penyerahan berkas kedua kalinya dari penyidik Polda Jatim. Saat gelar perkara beberapa waktu lalu, Polda dan Kejati sepakat akan merampungkan kasus yang telah menyeret empat mantan pejabat sebagai terpidana.

Romy menguraikan, berkas dikembalikan jaksa penuntut karena penyidik belum memenuhi petunjuk jaksa pada penyerahan berkas yang pertama. "Sebenarnya pengembalian berkas kedua untuk melengkapi berkas yang sudah diserahkan sebelumnya oleh penyidik. Saat ekspose penyidik menyanggupi untuk memenuhi petunjuk jaksa," Jelas Romy usai menerima I Wayan Titib Sulaksana.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu jaksa penuntut Kejati Jatim mengembalikan lagi berkas kasus Bambang DH dalam kasus dugaan korupsi japung pemkot Rp 720 juta ke penyidik Polda Jatim. Itu pengembalian kedua kalinya, setelah Polda berupaya melengkapi berkas pada penyerahan berkas pertama.

Selain menjerat Bambang DH sebagai tersangka, Kasus ini sudah menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya Musyafak Rouf, tiga mantan pejabat pemkot, Asisten II Pemkot Surabaya Muklas Udin, Sekretaris Kota Sukamto Hadi dan Bagian Keuangan Purwito, sebagai terpidana. Keempatnya kini sudah bebas. (Komang)

Rabu, 26 Maret 2014



KABAR PROGRESIF. COM : Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Ediwan Prabowo, S.IP sekaligus dalam kapasitas jabatannya sebagai Dangartap III/Surabaya berada di Makogartap III/Surabaya untuk memimpin sebagai Inspektur Upacara dalam Penutupan Pertandingan dan Lomba antar Satker, Selasa (25/3).

Dalam upacara tersebut, Dangartap menyerahkan langsung hadiah-hadiah kepada para pemenang lomba dan berfoto bersama. Seusai upacara, Dangartap memberikan jam komandan dengan memberikan pengarahan kepada seluruh anggota. Kasgartap III/Surabaya turut hadir mendampingi Dangartap.

Memasuki aula untuk memberikan pengarahan sudah disambut oleh para anggota dengan tepukan tangan. Riuh rendah suara para anggota memberikan semangat dan keseriusan untuk menerima arahan pimpinannya. Tampak hadir seluruh personel mulai dari unsur pimpinan dan para anggota (*/arf)




KABARPROGRESIF.COM : Selama bulan Maret 2014, Surabaya sudah dkunjungi 10 kapal pesiar. Ini menandakan Kota Pahlawan merupakan salah satu kota yang menarik unuk dikunjungi. Selasa (25/3), kapal pesiar Holland America Line, berkapasitas 2000 orang beserta kru merupakan kapal pesiar kesupuluh yang bersandar di Surabaya.
  
Wisatawan asing yang mengikuti paket city tour sebanyak 245 orang. Mereka akan menikmati suasana Surabaya dengan mengunjungi Balai Kota, Pasar Bunga Kayoon, Monkasel, Patung Joko Dolog, dan House of Sampoerna. Wisatawan asing di bagi menjadi dua grup, pertama dengan mengendarai 4 bus sekitar pukul 09.00 wib tiba di Balai Kota Surabaya. Sedangkan grup kedua, mereka datang sekitar pukul 11.00 wib.

 Kedatangan wisatawan dari berbagai Negara ini disambut tarian reog Ponorogo, terlihat di wajah mereka sangat kagum, beberapa dari mereka tak luput untuk mengabadikan pertunjukan reog Ponorogo. Tampak salah satu wisatawan juga tidak takut untuk naik di pundak reog.

Setelah selesai menikmati dan memotret Reog Ponorogo, mereka kemudai masuk ke loby Balai Kota disambut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Wiwiek Widayati. Sebagai souvenir setiap wisatawan diberikan udeng dan selendang. Sebelum menikmati santap makan, mereka menikmati sajian tari Lenggang Suroboyo, saking senangnya ada beberapa dari mereka yang ikut menari Lenggang Suroboyo dipandu si penari.
  
Menurut, Ida Widayati, Kepala Bidang Objek dan Promosi, kapal pesiar yang berkunjung ke Surabaya terus bertambah. Untuk bulan Maret sudah 10 kapal pesiar. Belum lagi nanti rencannya bulan Juni ada kapal pesiar yang akan bermalam di Surabaya. “Bulan Agustus nanti Surabaya rencananya akan dikunjungi kapal pesiar yang lebih besar dari hari ini,” ujarnya.

Semakin banyaknya kapal pesiar yang bersandar di Surabaya menandakan Surabaya masih menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara. Untuk itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya bekerjasama dengan agen perjalanan memilih lokasi-lokasi yang diminati wisatawan.
  
“Semakin banyak kapal pesiar yang berkunjung ke Surabaya, kita akan menyiapkan tempat baru yang menarik. Tahun depan, aktifitas di pelabuhan Kalimas, Gereja Kepanjen, aktifitas Pasar Tradisional Pabean menjadi salah satu lokasi yang akan dikunjungi. Jadi mereka sebelum menjual paket biasanya sama –sama kita survei untuk tempat-tempat yang bisa dijual ke wisatawan,” tukasnya. (*/arf)


Selasa, 25 Maret 2014


KABARPROGRESIF.COM : Pemprov Jatim akan mendata ulang penghuni rusunawa Gunungsari, Surabaya. Ini dilakukan, karena di antara penghuni rusun ternyata banyak yang sudah punya rumah sendiri.

Tapi mereka masih tetap menempati rusunawa yang diperuntukan bagi warga yang tidak memiliki rumah, khususnya warga yang menjadi korban gusuran Setren Kali Jagir.

Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Jatim Gentur S Prihantono mengatakan, dari 268 kepala keluarga (KK) penghuni rusunawa Gunungsari, warga yang sudah mempunya rumah sendiri sekitar 10 persen.

Meski sudah punya rumah sendiri, mereka sampai saat ini masih menempatinya dan tidak mau melepaskan ruangannya. Bahkan, beberapa di antaranya justru tetap ingin mengklaim ruangan dengan cara meneruskan sewa tersebut ke anak, cucu, dan saudaranya.

"Makanya, Minggu depan kami berencana melakukan pendataan ulang terhadap warga rusunawa Gunungsari," ujarnya, Senin (24/3/2014).

Untuk melakukan pendataan ulang, pihaknya, kata Gentur, masih akan melakukan komunikasi dengan jajaran terkait, seperti Satpol PP dan pihak kepolisian.

Menurut Gentur, para penghuni yang sudah terdaftar sebagai penyewa lama rusunawa, lebih memilih meneruskan dengan membuat surat pernyataan dan materai. Nah, sepanjang ada surat pernyataan itu, pihaknya tidak akan mempermasalahkan.

Tapi jika warga yang sudah terdaftar di rusunawa Gunungsari dan sudah memiliki rumah sendiri, maka seharusnya mau melepaskannya. Agar dapat ditempati warga lainnya yang memerlukan.

Untuk itu, pihaknya akan melaporkan ke Gubernur Jatim, terkait persoalan tersebut. Diharapkan ada jalan penyelesaian, karena banyak warga yang belum mempunyai tempat tinggal, namun terbentur dengan unit ruangan sewa yang selalu penuh.

Minat warga terhadap rusunawa Gunungsari cukup tinggi. Meski unit yang ada sudah penuh, masih ada warga yang berdatangan ke Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Jatim untuk inden ruangan jika memang ada yang kosong. Setipa hari rata-rata ada 3-5 orang yang datang. Petugas selalu menolaknya, sebab unit yang tersedia juga masih penuh.

Rusunawa Gunungsari berdiri di atas lahan seluas 6.799 m2 dan terletak di tengah Kota Surabaya, dengan lima lantai dan memiliki 268 unit kamar.

Rusunawa yang dibangun dengan APBD 2010 dan 2011 ini memiliki 22 stan pertokoan dan dilengkapi sejumlah fasilitas umum. Seperti, lapangan bulu tangkis, musala, lahan parkir, saluran pembuangan limbah, taman bacaan, taman bermain anak-anak, dan sarana prasarana lainnya (*/arf)

Senin, 24 Maret 2014




 


KABAR PROGRESIF.COM : Komitmen Surabaya yang akan mengembangkan angkutan massal cepat (AMC) mendapat perhatian dari Massachusetts Intitute of Technology (MIT). Sebanyak 9 mahasiswa multinegara yang tengah menempuh pendidikan S-2 memutuskan untuk meneliti lebih dalam skema transportasi Kota Pahlawan. Selama seminggu, mereka bersama 3 dosen pendamping bakal menggali informasi seputar transportasi serta rencana pengembangannya di masa mendatang.

Menginjakkan kaki di Surabaya pada Minggu (23/3) dan harus meninggalkan metropolis pada Minggu (30/3), rombongan mahasiswa MIT menyadari mereka tidak punya banyak waktu. Pada Selasa (25/3), mereka mengunjungi balai kota guna menemui Walikota Tri Rismaharini. Kesempatan tersebut tidak disia-siakan. Satu per satu, mahasiswa mengajukan pertanyaan kepada orang nomor satu di Pemkot Surabaya itu. Dengan harapan, mereka mendapat data/informasi untuk melengkapi penelitian yang tengah disusun.

Prof. Dr. Ir. Johan Silas, dosen ITS yang juga turut mendampingi rombongan mengatakan bahwa pengamatan lebih difokuskan pada wilayah koridor utara-selatan yang rencananya akan dihubungkan trem. Para mahasiswa ingin melihat dampak dan kesulitan apa yang bakal terjadi seandainya trem itu sudah beroperasi. “Nah dengan hambatan seperti itu, kira-kira kota ini harus diapain? Itulah yang akan dibahas dalam penelitian mereka sehingga diharapkan ke depan daerah-daerah yang dilalui trem itu bisa bagus,” katanya.

Akademisi kelahiran Samarinda itu menyatakan, mahasiswa MIT akan memprediksi kemungkinan-kemungkinan masalah yang akan muncul serta memberikan masukan bagaimana cara mengantisipasinya. Menurut pendapat Johan Silas, hal tersebut jelas sangat menguntungkan Kota Surabaya. Masukan yang diberikan tentu akan sangat berguna bagi pengembangan transportasi massal.

Terlepas dari itu, Johas Silas menuturkan, Surabaya patut berbangga pasalnya MIT merupakan perguruan tinggi berbasis di Amerika Serikat (AS) yang memiliki reputasi global. Bisa berkuliah di sana, menurut dia, adalah impian seluruh mahasiswa utamanya yang berminat di jurusan teknik. “Perguruan tinggi top level dunia mau ke sini dan memberikan masukan itu kan luar biasa. Jarang sekali ada kota di Indonesia yang dipelajari oleh MIT,” paparnya.

Sementara, walikota dalam kesempatan itu memaparkan tentang skema transportasi di Surabaya dari masa ke masa. Dijelaskan Risma, sejak dulu kawasan utara merupakan wilayah pelabuhan sedangkan agak ke arah tengah kota namun masih di wilayah utara terdapat kawasan kota tua. Pada masa lampau, aktivitas padat di Surabaya bertumpu di kedua kawasan tersebut. “Jalur utara-selatan sangat padat. Oleh karenanya, guna mengurai kepadatan tersebut, pola pembangunan lantas dikembangkan ke barat dan timur,” katanya.

Saat ini Surabaya tengah berupaya mewujudkan AMC. Sebagai langkah persiapan, dalam waktu dekat akan dibangun sejumlah sub-terminal dan park and ride di beberapa titik. Hal itu bertujuan untuk memfasilitasi pergantian antar moda saat AMC resmi beroperasi.

Risma menegaskan, park and ride bakal memainkan peran penting saat Surabaya memasuki era AMC. Masyarakat diharapkan tidak perlu jauh-jauh berkendara dengan kendaraan pribadi. Cukup ‘menitipkan’ kendaraannya ke park and ride terdekat lalu melanjutkan perjalanan dengan trem maupun monorel. Dengan demikian, pengguna AMC tidak perlu capek-capek mengemudi, apalagi kalau tujuannya jauh. Perjalanan pun dipastikan lancar karena AMC terhindar dari macet.

Di samping itu, keberadaan park and ride selaras dengan arah kebijakan pemkot di masa mendatang. Yakni, ke depan tidak boleh ada kendaraan yang parkir di tepi jalan. Lantas bagaimana dengan para konsumen toko-toko di pinggir jalan? Risma mengatakan hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Justru dengan adanya park and ride ini, para pembeli bisa memarkir kendaraannya di titik terdekat dari toko. Dengan begitu, geliat ekonomi toko pinggir jalan tetap terjaga. “Ya tentu kebiasaan harus diubah dengan jalan kaki sedikit,” imbuhnya.

Dikatakan mantan kepala Bappeko ini, konsep park and ride tidak hanya sebagai tempat parkir. Tapi, dalam gedungnya juga dapat dijumpai pasar tradisional, toko-toko kecil dan UKM yang terintegrasi dengan tempat parkir.(*/arf)

Minggu, 23 Maret 2014



KABAR PROGRESIF.COM : Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso memimpin serah terima jabatan (Sertijab) Asisten Operasi Pasmar-1, di ruang rapat Mako Pasmar-1, Jl. A. Yani No.1A Gedangan Sidoarjo, Jumat (21/03/2014).

Kolonel Marinir Sarjito yang saat ini masih menjabat sebagai Komandan Resimen Kavaleri-1 Marinir dilantik sebagai Asisten Operasi Pasmar-1 menggantikan pejabat lama Kolonel Marinir Y. Rudy Sulistyanto yang akan menempati jabatan baru sebagai Komandan Brigade Infanteri-1 Marinir.

Kegiatan yang dihadiri Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Suryo Aji, para Asisten Pasmar-1, para Dankolak/satlak Pasmar-1 tersebut juga dihadiri pejabat teras jajaran Pasmar-1 lainnya.

Dalam amanatnya, Komandan Pasmar-1 mengatakan jabatan Asisten Operasi Pasmar-1 merupakan jabatan yang sangat strategis dan bergengsi bagi Perwira Korps Marinir, karena dengan menjabat sebagai Asisten Pasmar-1 dapat meniti karier ketingkat yang lebih tinggi lagi.

Komandan Pasmar-1 mengucapkan terima kasih kepada Kolonel Marinir Y. Rudy Sulsityanto atas pelaksanaan tugasnya sebagai Asisten Operasi.

“Selama saya menjabat disini, terasa tidak ada hambatan sedikitpun didalam melaksanakan tugas seharai-hari, mulai dari latihan, operasi hingga penugasan, karena Asisten Operasi bisa menjabarkan apa yang menjadi keinginan saya sebagai Komandan Pasmar-1 maupun keinginan Komandan Korps Marinir,” tegasnya.

Selain itu, Komandan Pasmar-1 juga mengucapkan selamat atas jabatan baru sebagai Komandan Brigade Infanteri-1 Marinir yang rencananya Sertijab akan dilaksanakan pada hari Minggu mendatang.

Kepada Kolonel Marinir Sarjito, Komandan Pasmar-1 mengucapkan selamat atas jabatan baru sebagai Asisten Operasi Pasmar-1, jabatan tersebut merupakan amanah dari Allah SWT, sehingga tugas tersebut harus dilaksanakan semata-mata karena Ridho Allah SWT bukan karena Danpasmar-1, bukan karena Kepala Staf Pasmar-1 dan juga bukan karena Dankormar.

“Laksanakan sebaik-baiknya secara maksimal, rencanakan, evaluasi kegiatan operasi dan latihan Pasmar-1 yang kedepannya akan lebih besar lagi, yaitu untuk menghadapi latihan Armada Jaya, Latgab TNI dan penugasan-penugasan lainnya,” tegas Danpasmar-1.

Mengakhiri amanatnya Komandan Pasmar-1 mengharapkan dengan kedatangan Kolonel Marinir Sarjito sebagai Asops Pasmar-1, maka kinerja Pasmar-1 akan lebih kondusif dan lebih baik. Kepada para Asisten Pasmar-1 beserta para Dankolak/Satlak Pasmar-1 agar mendukung Asops Pasmar-1 yang baru dengan memberikan segala informasi, sehingga Asisten Operasi bisa merencanakan dengan sebaik-baiknya dan dapatmemberikan saran tindak kepada Komandan Pasmar-1 (*/arf)



KABAR PROGRESIF.COM : Pemkot Surabaya bersama Tunas Hijau meluncurkan program From Learning to Living, Sabtu (22/3), di Graha Swaunggaling. Program ini langsung diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kementerian Lingkungan Hidup. Bersamaan dengan peluncuran program tersebut, Kota Surabaya resmi menjadi kota menuju Sustainble Consumption & Production (SCP).

From Learning to Living merupakan implementasi awal Pola Konsumsi Hijau di rumah tangga. Sekitar 200-250 keluarga di Kota Surabaya akan dipilih dan dibimbing untuk menerapkan pola konsumsi hijau. Di Bulan November akan diberikan penghargaan bagi keluarga-keluarga yang telah sukses melaksanakan pola konsumsi hijau (Green Family) beserta penghargaan-penghargaan lainnya. Program ini didukung oleh Proyek Sustainable Consumption and Production (SCP) Switch Asia Uni Eropa.

Kota SCP juga berisi program-program pola konsumsi hijau lainnya untuk mendukung terimplementasinya kebiasaan berpola hidup hijau di masyarakat. Salah satunya adalah kampanye di retail-retail untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai produk-produk ramah lingkungan (hijau) serta mendorong tersedianya lebih banyak produk hijau di retail. Memilih produk yang ramah lingkungan adalah langkah pertama dalam konsumsi hijau.

Selain bergerak langsung di level konsumen untuk membentuk kebiasaan pola konsumsi hijau, juga akan diadakan program-program dukungan implementasi  produksi dan konsumsi berkelanjutan di pemerintah dan industri.

Surabaya merupakan pilot project implementasi Green Public Procurement, yaitu pengadaan pemerintah yang memperhatikan kriteria-kriteria produk hijau. Kebijakan ini akan mendorong penerapan produksi yang berkelanjutan di industri serta tersedianya produk ramah lingkungan lebih banyak di pasar konsumen.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota memberikan apresiasi kepada semua pihak baik sekolah, masyarakat maupun lembaga dan pihak lain yang telah melakukan berbagai kegiatan mendukung pelestarian lingkungan seperti halnya penghematan energi (listrik) secara terukur.

”Pembiasaan penghematan energi tidak hanya dapat dilakukan di sekolah, melainkan juga di rumah dengan mengajak seluruh anggota keluarga ikut menghemat pemakaian energi se efisien mungkin sehari-hari. Caranya dengan mematikan semua peralatan elektronik jika sudah tidak digunakan,” ajaknya dihadapan kepala sekolah, guru, dan siswa.

Upaya menghemat pemakaian energi listrik tidak hanya dengan mematikan lampu di siang hari, lanjut Risma, tetapi juga memanfaatkan penerangan dari cahaya matahari. “Misalnya dengan memasang genteng kaca di kamar mandi, sehingga ketika lampu dimatikan pada siang hari ruangan masih bisa terlihat terang. Contoh lain adalah dengan pengecatan ruangan yang semula berwarna gelap diganti dengan warna-warna terang,” himbaunya.

Risma menambhkan sumber energi listrik yang ada di Indonesia suatu saat bisa habis, karena berasal dari sumber daya alam seperti batu bara, gas bumi dan minyak bumi yang terus dieksplorasi. Oleh karena itu, perlu upaya penghematan energi listrik berupa tindakan nyata penghematan energi.

“Gebyar hemat energi sekolah ini diharapkan dapat mengajak masyarakat melakukan penghematan energi mulai dari sekarang. Ayo, kita budayakan hidup hemat energi. Selain menghemat biaya, kita bisa menyelamatkan bumi,” harapnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Standarisasi dan Teknologi, Kementerian Lingkungan Hidup, Nur Adi Wardoyo program ini merupakan salah satu cara untuk mengajak masyarakat mau melakukan hemat energi. Dia berharap siswa dan orang tua mereka bisa mengkampanyekan program ini, sehingga tercipta gerakan dan gaya hidup hemat energy di Surabaya. Dirinya mengaku sangat bangga atas perubahan yang terjadi di Surabaya, terutama dalam hal pengelolaan lingkungan.

“Kegiatan ini merupakan silturahmi sekaligus mengajak para masyarakat Surabaya untuk menciptakan kota yang lebih hijau, sehat, hemat energy dan berkelanjutan. Keberhasilan Kota Surabaya dalam pengelolaan lingkungan membuat Kementerian Lingkungan Hidup menjadikan Surabaya sebagai pilot preject program ini. Semoga program ini bisa berjalan dengan baik, dan kota-kota lain di Indonesia bisa mencontoh apa yang sudah dilakukan Surabaya,” pungkasnya. (*/arf



Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive